kab/kota: Gunung

  • Digulirkan Sejak 2021, Bunga Desa Banyuwangi Jangkau Lebih Seratus Desa

    Digulirkan Sejak 2021, Bunga Desa Banyuwangi Jangkau Lebih Seratus Desa

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) yang digagas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus berjalan untuk mempercepat penyelesaian persoalan di tingkat desa. Sejak 2021 hingga kini, Ipuk telah berkantor langsung di 110 desa, lebih dari separuh total 189 desa di Kabupaten Banyuwangi.

    Pada pelaksanaan pekan ini, Ipuk menjalani Bunga Desa di empat desa wilayah Kecamatan Licin, yakni Desa Jelun, Licin, Tamansari, dan Pakel, Senin (8/12/2025). Sejumlah layanan publik, intervensi sosial, serta penguatan potensi desa digelar secara menyeluruh.

    Di Desa Jelun, Pemkab Banyuwangi membuka pelayanan kesehatan gratis yang menghadirkan dokter spesialis penyakit dalam dan geriatri, ditambah sarasehan kesehatan mental untuk lansia oleh psikolog. “Ketika diperiksa terdapat indikasi gangguan kesehatan, bisa langsung ditangani oleh dokter spesialis,” kata Ipuk. Pemkab juga tengah memperluas layanan dokter spesialis di puskesmas agar warga tidak perlu menempuh jarak jauh ke rumah sakit.

    Program sosial turut digelar, meliputi bedah rumah tidak layak huni, bantuan alat usaha Warung Naik Kelas (Wenak), pembagian sembako, hingga santunan bagi anak yatim. Di sektor pendidikan, berbagai kegiatan dilaksanakan di SMPN 1 Licin, mulai dari pembelajaran Coding dan AI bagi guru, pelatihan Smart Gasing PISA, edukasi kebencanaan oleh BPBD, hingga sesi parenting untuk wali murid.

    Ipuk juga meninjau potensi ekonomi lokal dan wisata desa. Di Desa Licin, ia meninjau sejumlah UMKM serta mengunjungi Wisata Banyukuwung, pemandian mata air alami di lereng Gunung Ijen yang menawarkan panorama pegunungan. “Tempatnya bagus dan asri, cocok untuk liburan keluarga. Saya minta pendampingan terus dilakukan agar makin berkembang,” ujarnya. Untuk mendukung promosi wisata, diberikan pula pelatihan pembuatan konten serta bantuan peralatan konten kreator kepada para pelaku wisata.

    Selain berbagai program tersebut, layanan administrasi publik dihadirkan secara lengkap, mulai dari Adminduk (KTP, KK, Identitas Anak), layanan HAKI, perizinan/NIB, klinik UMKM, pembayaran pajak daerah dan kendaraan bermotor, hingga layanan BPJS Ketenagakerjaan.

    Ipuk juga berdialog dengan seluruh kepala desa, tokoh masyarakat, dan warga Kecamatan Licin untuk menampung aspirasi serta mengurai permasalahan desa. “Apa yang menjadi aspirasi warga kami tampung, dan kami carikan solusinya. Ada yang membutuhkan waktu seperti persoalan infrastruktur, ada yang bisa langsung kami eksekusi,” jelasnya. [ayu/but]

     

  • Jalan Penghubung 6 Desa di Lembata Putus Total Usai Diterjang Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Desember 2025

    Jalan Penghubung 6 Desa di Lembata Putus Total Usai Diterjang Banjir Regional 8 Desember 2025

    Jalan Penghubung 6 Desa di Lembata Putus Total Usai Diterjang Banjir
    Tim Redaksi
    LEMBATA, KOMPAS.com
    – Jalan penghubung antar desa di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), putus total akibat diterjang banjir pada Senin (8/12/2025).
    Jalur tersebut merupakan satu-satunya akses warga enam desa menuju Kota Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten
    Lembata
    .
    “Jalur ini menghubungkan enam desa, yaitu Lamawolo, Lamatokan, Baolaliduli, Lamau, Aulesa, dan Lamagute,” ujar Sandro, salah seorang warga, Senin.
    Sandro mengungkapkan,
    banjir
    dipicu hujan deras yang mengguyur Desa Jontona dan sekitarnya.
    Menurut dia, banjir ini juga berasal dari Gunung Ile Lewotolok, akibat hujan intensitas tinggi yang melanda kawasan puncak dalam durasi yang lama.
    Camat Ile Ape Timur, Niko Wutun menyampaikan bahwa sampai saat ini jalur tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
    “Untuk sementara belum bisa dilalui kendaraan,” kata Niko Wutun, Senin.
    Niko mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengerahkan alat berat.
    Dia juga menghimbau agar warga selalu waspada karena saat ini sedang terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 200 Hipnoterapis Siap Pulihkan Trauma Korban Bencana Sumatera dan Aceh

    200 Hipnoterapis Siap Pulihkan Trauma Korban Bencana Sumatera dan Aceh

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana besar yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh meninggalkan duka mendalam.

    Ribuan rumah hancur, harta benda hilang, dan kehidupan masyarakat berubah dalam sekejap. Namun di balik kerusakan fisik, ada luka yang lebih sunyi yaitu tekanan mental dan trauma yang dialami para korban.

    Perkumpulan komunitas hipnotis Indonesia (PKHI) menyampaikan duka cita dan menegaskan pemulihan pascabencana bukan hanya soal membangun kembali bangunan, tetapi juga membangkitkan mental masyarakat yang terguncang.

    Ketua Umum DPP PKHI Avifi Arka bersama Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat, Joko Purnomo, menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan psikologis para korban yang mengalami shock, kehilangan arah, dan trauma mendalam.

    “Bagi masyarakat Aceh, bencana terbaru ini dapat membangkitkan memori kelam Tsunami Aceh 2004. Luka lama yang bertemu luka baru memperberat kondisi psikologis korban. Situasi ini membuat pemulihan mental menjadi kebutuhan mendesak yang tidak boleh diabaikan,” kata Avifi Arka kepada wartawan, Senin (8/12/2025).

    PKHI memiliki rekam jejak panjang dalam penanganan trauma dan dukungan psikososial pada berbagai bencana nasional, termasuk gempa Lombok, tsunami Palu, gempa Cianjur, hingga erupsi Gunung Merapi.

    Pihaknya telah bermitra dengan berbagai kementerian seperti Kemenkes, Kemendikdasmen, Kemensos, dan Kemnaker, untuk memastikan layanan pemulihan mental berjalan profesional, sistematis, dan sesuai standar nasional.

    Dana akan dialokasikan untuk kebutuhan darurat korban, proses pemulihan warga, hingga dukungan operasional relawan PKHI di lapangan.

    PKHI menegaskan, tidak ada donasi yang terlalu kecil, karena setiap rupiah menjadi napas baru bagi mereka yang sedang berjuang bangkit.

    Mereka juga akan menurunkan 200 hipnoterapis profesional berlisensi BNSP RI untuk mendampingi korban di lokasi pengungsian (setelah izin otoritas). Layanan meliputi pendampingan psikososial, stabilisasi emosi pascabencana, Sesi hipnoterapi gratis untuk mengurangi kecemasan, trauma, dan tekanan psikologis.

    “Di tengah duka yang mendalam, kehadiran bantuan bukan hanya soal logistik, tetapi juga menjadi pengingat bahwa para korban tidak sendirian. Donasi publik adalah pesan bahwa harapan masih ada dan bangsa Indonesia tetap saling menguatkan,” tuturnya.

    “Kami berkomitmen untuk terus bergerak bersama pemerintah daerah, BNPB, relawan, dan lembaga kemanusiaan lainnya agar pemulihan masyarakat berlangsung cepat, aman, dan tepat sasaran,” tuturnya

  • Imam Utomo Turun Gunung, Kuasa Hukum CEO RS Pura Raharja: Kami Siap Kekeluargaan!

    Imam Utomo Turun Gunung, Kuasa Hukum CEO RS Pura Raharja: Kami Siap Kekeluargaan!

    Surabaya (beritajatim.com) – Penasihat Perkumpulan Abdi Negara Jatim sekaligus mantan Gubernur Jatim Imam Utomo ‘turun gunung’ bersama Rasiyo, Fattah Jasin, dan CEO RS Pura Raharja M. Ishaq Jayabrata, MARS. Mereka memberikan kuasa kepada tiga orang untuk menyelesaikan permasalahan RS Pura Raharja Surabaya dengan Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim, Adhy Karyono (Sekdaprov Jatim saat ini). Di mana dulunya RS Pura Raharja ini adalah milik Korpri Jatim, dan sekarang ini sudah tidak diakui milik Korpri oleh manajemen RS Pura Raharja.

    Salah satu kuasa hukum kubu Ishaq Jayabrata cs, Abdul Mubarok, berharap bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono secara kekeluargaan dan tidak melakukan pendekatan represif, dengan melakukan ancaman pelaporan pidana maupun perdata.

    “Kami inginnya ketemu dulu secara kekeluargaan dan diselesaikan secara baik-baik. Beliau kan Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim, kan bisa mengundang kami untuk rapat dan bisa datang ke RS Pura Raharja. Insya Allah cepat selesai kalau bisa seperti itu,” kata Abdul Mubarok dalam konferensi pers di RS Pura Raharja, Senin (8/12/2025).

    Menurut dia, RS Pura Raharja bukanlah milik Korpri Jatim. Namun, dia tidak menampik jika RS Pura Raharja dulunya sempat diserahkan ke Korpri Jatim, tapi hanya pengelolaannya saja, bukan beserta asetnya. Saat itu, agar memudahkan urusan pengurusan IMB dengan Pemkot Surabaya. “Kami juga tidak memungkiri kalau RS ini juga pernah mendapatkan hibah dari Pemprov Jatim, saat menjadi milik Korpri Jatim,” tegasnya.

    Sementara untuk operasional dalam keseharian RS Pura Raharja, kata dia, menggunakan biaya secara mandiri. Tanpa ada bantuan dari APBD maupun APBN.

    “Meskipun ada pasien yang menggunakan BPJS di sini, tapi ada juga yang pasien eksekutif. Hampir 50 persen lebih kalau pasien BPJS. Saya khawatir pasien-pasien eksekutif ini lari jika RS Pura Raharja terus-terusan gaduh. Apalagi ratusan karyawan RS bisa terancam PHK massa kalau masalah berlarut-larut,” tegasnya.

    Mubarok sendiri mengaku memiliki kartu AS dari para pihak yang sedang mau memperkarakan RS Pura Raharja saat ini. Termasuk juga bakal menyiapkan langkah hukum, jika memang ada pelaporan pidana maupun perdata. “Ada orang kuat di balik ini semua yang memang menginginkan masalah ini terjadi. Saya nggak berani menyebutkan siapa orangnya,” tuturnya merahasiakan.

    Namun tetap pihaknya ingin menyelesaikan perkara ini di luar hukum. “Sekali lagi, kami tidak ingin perkara ini semakin jalan dan semakin panjang,” tukasnya.

    Bagi Mubarok keberadaan rumah sakit agar tetap beroperasi adalah yang utama. “Ya, walaupun kita agak mangkel gini ya, diperlakukan begini. Tapi okelah kita tahan, mencari mencari jalan yang terbaik penyelamatan rumah sakit,” kata Mubarok.

    Namun, jika Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim Adhy Karyono tetap akan memilih langkah hukum, Mubarok mengaku siap fight menghadapinya. “Itu nanti kita pikir nanti. Mudah-mudahan ada jalan mau mengundang kita untuk ketemu,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, setelah mengadukan Anggota DPRD Jatim Rasiyo ke Badan Kehormatan (BK) pada Kamis (4/12/2025), kuasa hukum dari Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim Adhy Karyono, Syaiful Ma’arif kali ini bergerak menuju ke RS Pura Raharja, Jalan Pucang Adi 12-14 Surabaya, Jumat (5/12/2025) siang.

    Syaiful Ma’arif didampingi Wakil Ketua II Korpri Jatim sekaligus Anggota Perkumpulan Abdi Negara Jatim, Anom Surahno. Selain itu, ada Himawan Estu Bagijo yang juga dari Korpri Jatim.

    Kedatangan mereka ke RS Pura Raharja adalah untuk menyerahkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada CEO RS Pura Raharja, M. Ishaq Jayabrata, MARS. Rombongan ditemui Bagian Umum RS Pura Raharja, Eddy dan berjanji akan menyampaikan surat tersebut ke pimpinan RS.

    “Bahwa merujuk dan mendasar pada hasil keputusan Ketua Perkumpulan Abdi Negara No. KEP.01/ANJATIM/IX/2024 tanggal 4 September 2024 yang pada pokoknya menyatakan Saudara M. Ishaq Jayabrata telah dilakukan pemberhentian dari jabatan CEO RS Pura Raharja, wajib meninggalkan RS Pura Raharja dan tidak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan administrasi pengelolaan rumah sakit,” tegas Syaiful Ma’arif kepada wartawan di RS Pura Raharja.

    “Saya minta Saudara Ishaq untuk menjalankan dan mematuhi isi Keputusan Ketua Abdi Negara Jatim a quo, sejak surat ini diterima dengan tenggat waktu 3×24 jam atau apabila tidak dilaksanakan, maka kami akan melakukan upaya hukum. Yakni, berupa laporan kepada Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jatim,” imbuhnya.

    Wakil Ketua II Korpri Jatim, Anom Surahno didampingi Himawan Estu Bagijo menegaskan, bahwa RS Pura Raharja adalah milik Korpri Jatim. “Saya ingin menunjukkan kepada publik bahwa RS Pura Raharja ini adalah milik Korpri Jatim. Jadi, Korpri Jatim mendapat amanah dari DPP pusat. Oleh karena itu, kami menerima amanah ini untuk dikelola dan kami kembangkan. Untuk mengembangkan, kami membentuk perkumpulan abdi negara. Tapi ternyata perkumpulan rasa-rasanya enggan mengakui bahwa aset RS Pura Raharja ini milik Korpri Jatim. Saya sebagai pengurus Korpri, ingin meluruskan soal itu. RS ini milik Korpri. Kami sudah persuasi selama 2 tahun. Tapi, ternyata dari pihak pengelola RS menyurati kami, mereka bilang bahwa RS Pura Raharja tidak ada hubungannya dengan Korpri. Ini jelas tidak benar,” paparnya.

    Surat pengaduan telah dilayangkan ke Badan Kehormatan DPRD Jatim, karena menduga Rasiyo melakukan pelanggaran kode etik dan penyalahgunaan jabatan yang dimiliki, serta dugaan perbuatan pidana pemalsuan dalam jabatan. Surat pengaduan juga ditembuskan ke Kejati Jatim, Ketua DPRD Jatim, Ketua Fraksi Partai Demokrat, dan Ketua Partai Demokrat Jatim.

    Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Demokrat, Rasiyo pun buka suara terkait dirinya yang diadukan kuasa hukum dari Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim Adhy Karyono, Syaiful Ma’arif ke Badan Kehormatan (BK) pada Kamis (4/12/2025).

    “Kaitannya apa ya kok diadukan ke Badan Kehormatan DPRD Jatim? Saya saat menjadi Ketua Perhimpunan Abdi Negara Jatim itu kan masih belum menjadi anggota DPRD Jatim. Saya nggak bilang salah alamat, tetapi tidak tepat kalau diadukan ke Badan Kehormatan. Ini kan masalah internal perhimpunan abdi negara,” tegas Rasiyo saat menghubungi beritajatim.com untuk menyampaikan klarifikasinya, Kamis (4/12/2025).

    “Yang mempertahankan Bapak Ishak sebagai CEO, yaitu keputusan anggota Perkumpulan Abdi Negara Jatim. Dan ketika itu (2024) saya menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan. Sebagai ketua, saya mendukung keputusan dari anggota Perkumpulan. Bukan (mempertahankan jabatan), bukan keinginan saya pribadi,” imbuhnya.

    Karena persoalan internal, Rasiyo menilai permasalahan tersebut lebih baik diselesaikan pada lingkungan organisasi dan tidak melebar ke instansi lain.

    “Kalau ada masalah ya dibicarakan baik-baik. Apalagi masa jabatan bapak Ishak sampai tahun depan (2026). Jadi kalau beliau ada masalah, ya dikasih tahu. Jangan tiba-tiba dicopot. Kerjanya kan juga bagus, kasihan. Nanti kalau Oktober 2026 memang waktunya habis jabatannya diganti ya tidak masalah diganti. Dalam waktu dekat, saya akan kumpulkan seluruh anggota perhimpunan. Ada Pak Imam Utomo dan Pak Fattah Jasin juga,” ujarnya.

    Kuasa hukum dari Ketua Perkumpulan Abdi Negara Jatim Adhy Karyono, Syaiful Ma’arif mengadukan Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Partai Demokrat, Rasiyo ke Badan Kehormatan (BK) pada Kamis (4/12/2025).

    “Saya selaku kuasa dari Pak Adhy Karyono, selaku Sekdaprov Jatim yang juga Ketua Umum Perkumpulan Abdi Negara Jatim. Hal ini terkait bahwa sudah ada keputusan Rapat Anggota Perkumpulan Abdi Negara dengan agenda minta pertanggung jawaban Sdr. Muh. Ishaq Jayabrata, MARS selaku CEO RS Pura Raharja pada tanggal 4 September 2024. Namun, yang bersangkutan tidak hadir tanpa keterangan. Saat itu, diputuskan untuk dilakukan pemberhentian yang bersangkutan dari jabatan CEO RS Pura Raharja. Saya juga minta beliau untuk segera meninggalkan tempat,” kata Syaiful Ma’arif kepada wartawan saat konferensi pers di kantornya kawasan Juwingan Surabaya.

    Namun, menurut pengacara senior ini, dari fakta dan dokumen yang ditelusuri, Rasiyo diduga melindungi dan mendukung keberadaan Ishaq sebagai CEO RS Pura Raharja. “Padahal Pak Ishaq itu sudah diberhentikan. Pendapat Pak Rasiyo bahwa Adhy Karyono bukanlah ketua perkumpulan abdi negara, itu tidak benar. Pak Adhy adalah ketua umum perkumpulan abdi negara. Dia bisa membuat keputusan untuk memutus apapun. Salah satunya adalah memberhentikan Pak Ishaq sebagai CEO RS Pura Raharja,” tukasnya.

    Tapi, ternyata Ishaq berkeberatan untuk diberhentikan dari CEO RS Pura Raharja. Dasarnya adalah periode jabatan yang seharusnya berakhir pada 1 Oktober 2026. Ini mengacu pada Keputusan Perkumpulan Abdi Negara Jatim No. 006/AN-JATIM/X/2021 yang ditandatangani Rasiyo dengan titel Ketua Umum Perkumpulan Abdi Negara Jatim. Padahal, saat itu Rasiyo sebagai Teradu belum diangkat sebagai pengurus Perkumpulan Abdi Negara Jatim. Pengangkatan Teradu baru tertuang di Akta Notaris pada 15 Oktober 2021 dan dilaporkan pada AHU-0001465.AH.01.08.Tahun 2021 pada tanggal 21 Oktober 2021. Artinya, keputusan pengangkatan Ishaq hingga 1 Oktober 2026 oleh Rasiyo adalah tidak sah.

    “Saya minta Pak Rasiyo agar menarik diri dari RS Pura Raharja. Kalau tidak, kami menganggap Pak Rasiyo memberikan legitimasi dan perlindungan pada orang yang sudah diberhentikan untuk tetap jadi CEO RS Pura Raharja. Perbuatan ini menurut kami sudah melanggar etik. Surat ini akan saya sampaikan pada BK DPRD Jatim dan Ketua DPRD Jatim, serta tembusan ke pihak Demokrat Jatim. Ini karena yang dilakukan sudah menyimpang dari tugas anggota DPRD Jatim,” tuturnya.

    Menurut Syaiful, pihaknya juga mendapat telaah hukum yang dilakukan bagian hukum Kejati Jatim sebagai pengacara negara. Mereka sudah berpendapat bahwa Ishaq itu sudah diberhentikan lewat rapat anggota perkumpulan abdi negara. Lalu, diminta meninggalkan tempat, diminta untuk tidak menggunakan fasilitas dan operasional RS serta tidak boleh menggunakan dana.

    “Sementara yang beredar, dia masih melakukan itu terus menerus. Maka saya melihat Pak Rasiyo masih memback up. Ini bagi saya tidak baik. Padahal Pak Rasiyo juga tidak hadir saat rapat anggota perhimpunan abdi negara. Sudah saya cantumkan di aduan, pertama, saya meminta agar dilakukan pemeriksaan pada Pak Rasiyo selaku anggota DPRD Jatim untuk diperiksa pelanggaran kode etik. Yang kedua, kalau dia mengatakan apa yang dilakukan tidak salah, saya akan laporkan ke kepolisian Polda Jatim. Ini karena orang yang sudah diberhentikan, malah didukung untuk pakai fasilitas menggunakan tempat dan dana. Ini perbuatan melanggar kode etik,” jelasnya. [tok/beq]

  • Pejabat Kementerian Pariwisata yang Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025 Akan Dimakamkan Siang Ini

    Pejabat Kementerian Pariwisata yang Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025 Akan Dimakamkan Siang Ini

    Liputan6.com, Solo Dua peserta ajang lari lintas alam Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2025 meninggal dunia saat mengikuti perlombaan di kawasan lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 7 Desember 2025.

    Diketahui, salah satu pelari yang meninggal adalah Sigit Joko Poernomo yang merupakan pejabat di Kementerian Pariwisata.

    “Mas Sigit itu di Kementerian Pariwisata sebagai Kepala Biro Umum dan Hukum,” kata adik ipar almarhum, Janes Cucuk Haryanto di rumah duka, Karanganyar, Senin (8/12/2025).

    Berdasarkan pantuan Liputan6.com di rumah duka, sejumlah pelayat diantaranya pegawai Kemenpar mulai berdatangan sejak pukul 12.00 WIB.

    Tak hanya itu, kerabat lainnya juga mendatangi rumah yang beralamat di Dusun Buran Wetan, RT 2 RW 2, Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu.

    Rencananya prosesi upacara pelepasan jenazah akan dilakukan pukul 14.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Buran yang tak jauh dari rumah duka.

    Sebelumnya, Keduanya diduga mengalami serangan jantung ketika berada di jalur lomba trail run tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, membenarkan insiden tersebut.

    “Saat mendapatkan laporan ada peserta yang meninggal, langsung dilakukan evakuasi. Personel dari BPBD mengevakuasi salah satu peserta itu dan memang saat di atas sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Hendro.

    Sementara itu dari pihak penyelenggara, Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, turut mengonfirmasi peristiwa itu. Menurutnya, kedua pelari tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan sebelum lomba berlangsung.

    “Sebelum race dimulai mereka keadaannya fit bugar, tidak ada masalah apapun,” ujar Tony.

    Ia menambahkan seluruh peserta yang mengikuti ajang lari lintas alam tahunan itu diwajibkan mengantongi surat keterangan sehat dari dokter sebelum mengikuti perlombaan.

    “Terkait surat dokter itu menjadi kewajiban masing-masing, peserta memang harus memiliki surat sehat,” ucapnya.

  • Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Tutup Akses Jalan di Lumajang, Ratusan Orang Terisolasi

    Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Tutup Akses Jalan di Lumajang, Ratusan Orang Terisolasi

    Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru hari ini Senin (8/12/2025), pukul 07.22 WIB kembali erupsi. Tinggi kolom letusan teramati mencapai 900 meter di atas puncak, atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. 

    Dalam periode pengamatan hari ini, Gunung Semeru mengalami sebanyak 41 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 62-180 detik, lalu 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8-10 mm dan lama gempa 44-79 detik, serta 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6-8 mm, dan lama gempa 62-65 detik.

    Hari ini juga Gunung Semeru tercatat mengalami 1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 79 detik, lalu 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 12 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 28 detik, serta1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 5.5 detik dan lama gempa 38 detik.

    Hingga hari ini Senin, 8 Desember 2025, pukul 09.25 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III).

    Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto dalam laporannya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di dekat lokasi untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

    “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” katanya.

    Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    Serta selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • Serangan Jantung, 2 Pelari Meninggal saat Lomba Trail Run di Lereng Gunung Lawu

    Serangan Jantung, 2 Pelari Meninggal saat Lomba Trail Run di Lereng Gunung Lawu

    GELORA.CO – Dua orang peserta lomba trail run Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, meninggal dunia pada Minggu (7/12). Kedua pelari itu meninggal dunia karena serangan jantung.

    Dewan Pembina Siksorogo, Tony Hatmoko, mengatakan kedua pelari itu yakni, Puji (55) dan Sigit Joko Purnomo (45). Mereka warga Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

    Puji meninggal dunia setelah berlari 8 kilometer. Sedangkan Purnomo sudah berlari 12 kilometer.

    “Ya, benar ada dua orang pelari meninggal karena serangan jantung saat ikuti event lari Siksorogo Lawu Ultra 2025,” ujar Tony, Minggu (7/12).

    Lomba lari ini memiliki tujuh kategori, yakni 7 KM, 15 KM, 30 KM, 50 KM, 80 KM, dan 120 KM. Belum diketahui kategori yang diikuti Puji dan Purnomo.

    “Panitia saat ini telah melakukan evakuasi kepada dua korban tersebut ke RSUD Karanganyar,” kata Tony.

    Siksorogo Lawu Ultra digelar pertama kali pada 2019. Kemudian berhenti ketika pandemi COVID-19. Pada 2022 lomba lari ini kembali digelar dan menjadi kegiatan tahunan.

    Siksorogo rutin digelar setiap Desember. Event ini memiliki trek lari yang ekstrem. Pada tahun ini rute lari bervariasi mulai dari Tawangmangu, Lereng Selatan Lawu Purba hingga Kecamatan Jatiyoso, Lawu sisi Utara, Kebun Teh Kemuning, Paralayang, dan menaiki dua gunung tertinggi di kawasan tersebut, yaitu Gunung Lawu dan Gunung Mongkrang.

    Tony bilang sepanjang penyelenggaraan, baru kali ini ada peserta yang meninggal dunia.

    “Kejadian ini merupakan kejadian perdana selama penyelenggaraan Siksorogo. Total sebanyak 5.700 pelari dari dalam hingga luar negeri dengan total hadiah mencapai Rp 20 miliar hadir di acara ini,” ucap dia.

    Sementara itu, Kapolsek Tawangmangu AKP Eling Adi Utomo mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP terkait kejadian ini.

    “Kami koordinasi dengan panitia atas kejadian ini dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian,” pungkasnya.

  • 4 Fakta Wanita Jaksel Diduga Dibunuh dan Dibuang di Jalanan Bogor

    4 Fakta Wanita Jaksel Diduga Dibunuh dan Dibuang di Jalanan Bogor

    Jakarta

    Wanita asal Jakarta Selatan (Jaksel) ditemukan tewas dengan kondisi tangan terikat di pinggir jalan Desa Tlajungudik, Kabupaten Bogor. Korban bernama Arifianti (41) itu diduga tewas dibunuh lalu dibuang.

    Dirangkum detikcom, Minggu (7/12/2025), perihal penemuan mayat wanita itu sebelumnya viral di media sosial. Disebutkan dalam video itu seorang wanita tergeletak di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

    Dalam video yang beredar, terlihat mayat wanita itu tergeletak di bawah angkot (angkutan kota) berwarna biru. Sementara situasi tengah diguyur hujan.

    Video viral itu dinarasikan bahwa korban ditemukan dalam keadaan tangan terikat. Berikut faktanya:

    1. Sempat Dibonceng Pria

    Arifianti (41) ditemukan tergeletak di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Saksi bernama Hakim dan Bahul sempat melihat korban dibonceng oleh seorang pria pakai motor.

    “Hakim sedang mengendarai sepeda motor bersama Bahul melintas, kemudian melihat pengendara sepeda motor Honda Vario berboncengan satu orang laki-laki menggunakan helm hitam, jas hujan dan satu orang perempuan yang menjadi penumpang sepeda motor tersebut,” kata Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby kepada wartawan, Sabtu (6/12).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Menurut Aulia, saksi melihat bahwa mayat wanita yang dibonceng tersebut tangannya terikat tali.

    “Saat itu cuaca sedang hujan deras, kemudian dalam keadaan tangan terikat tali, terlihat menggunakan jas hujan warna biru, celana panjang warna hitam, terlihat sedang memeluk pengemudi sepeda motor tersebut,” ucapnya.

    Kemudian, saksi Hakim sempat menegur pria yang membawa mayat wanita itu karena badan penumpang dalam keadaan miring serta kaki sebelah kiri terseret di aspal. Hakim tak merasa curiga bahwa yang dibawa pemotor itu mayat.

    “Namun pengemudi tersebut mengabaikan, kemudian juga pengendara sepeda motor yang lain sempat menegur akan tetapi diabaikan oleh pengemudi sepeda motor tersebut,” ujarnya.

    Kemudian pemotor pria itu terlihat berhenti di warung pinggir jalan. Pria tersebut terlihat membetulkan posisi duduk penumpang wanita tersebut.

    “Kemudian karena tidak ada respons dari pengemudi sepeda motor tersebut, Hakim dan Bahul melanjutkan perjalanan kembali ke rumahnya,” imbuhnya.

    2. Korban Asal Jakarta Selatan

    Identitas wanita tewas dengan kondisi tangan terikat di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat (Jabar) terungkap bernama Arifianti (41). Afrianti terungkap warga Jakarta Selatan.

    “Identitas orang Jakarta Selatan, atas nama Arifianti, usia 41 tahun,” kata Aulia Robby dihubungi detikcom, Minggu (7/12).

    “(Korban) Nggak tinggal di sini (Gunung Putri). Dia sudah bercerai,” sambungnya.

    Aulia menyebut, pihak keluarga sudah diinformasikan dan melihat langsung jenazah korban di RS Kramat Jati, Jakarta. Jenazah akan diserahkan ke pihak ke keluarga untuk dimakamkan.

    “Keluarga korban sudah dihubungi, dari tadi malam sudah di rumah sakit. Mungkin hari ini jenazah diambil (diserahkan dan di makamkan),” kata Aulia.

    3. Kronologi Penemuan Mayat

    Polisi menjelaskan detik-detik penemuan mayat wanita tersebut. Hal itu terungkap dari keterangan saksi di lokasi kejadian.

    “Keterangan dari saksi Hendra awal mulanya sekitar pukul 17.30 WIB, saat itu saksi bersama temannya ingin menuju ke Pasar Griya Bukit Jaya dengan menggendarai sepeda motor,” kata Aulia.

    Saat di perjalanan, saksi melihat ada seorang dalam posisi tengkurap. Orang tersebut berada di pinggir jalan sebelah mobil angkutan kota (angkot) yang sedang terparkir.

    “Kemudian saksi pun berhenti dan mengeceknya dan benar seorang tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ucapnya.

    Kemudian, saksi Hendra melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT setempat. Lalu Ketua RT setempat melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

    4. Diduga Tewas Dibunuh

    Afrianti ditemukan tewas dengan kondisi tangan terikat di pinggir jalan Desa Tlajungudik, Kabupaten Bogor. Arifianti diduga tewas dibunuh.

    “Dugaan kita ke situ (korban pembunuhan). Tapi kita masih pengembangan. Luka ada luka. Sementara itu dulu, ada luka,” kata Aulia.

    Aulia mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Polisi masih mengusut identitas terduga pelaku dalam kasus tersebut.

    “Masih pendalaman. Pelakunya belum dapat, informasi sementara begitu. Masih penyelidikan, pengembangan,” kata Aulia.

    Halaman 2 dari 4

    (whn/whn)

  • 46 Siswa Sumberlangsep Terancam Tak Bisa Ikut Ujian Besok karena Banjir Lahar Semeru
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Desember 2025

    46 Siswa Sumberlangsep Terancam Tak Bisa Ikut Ujian Besok karena Banjir Lahar Semeru Surabaya 7 Desember 2025

    46 Siswa Sumberlangsep Terancam Tak Bisa Ikut Ujian Besok karena Banjir Lahar Semeru
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 46 siswa asal Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terancam tidak bisa mengikuti ujian akhir semester.
    Diketahui, puluhan siswa asal Dusun Sumberlangsep itu bersekolah di SDN 3 Jugosari yang berada di Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari.
    Lokasi SDN 3 Jugosari itu berada di seberang aliran Sungai Regoyo yang dilintasi banjir lahar
    Gunung Semeru
    .
    Guru SDN 3 Jugosari, Eri Eliyawati mengatakan, pada Senin (8/12/2025), para siswa akan melaksanakan ujian akhir Semester 1. Termasuk, 46 siswa yang tinggal di Dusun Sumberlangsep.
    “Senin ujian akhir semester, otomatis anak Sumberlangsep tidak bisa ikut ujian,” kata Eri melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/12/2025).
    Namun, Eri mengaku, pihaknya belum mengetahui apakah para
    siswa Sumberlangsep
    bisa mengikuti ujian susulan atau ada metode lain.
    Menurut dia, hal tersebut masih akan dibahas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang.
    Rohimah, salah satu wali siswa mengatakan, peralatan sekolah anaknya saat ini sudah tidak ada akibat terjangan
    banjir lahar Semeru
    .
    Dia menceritakan, perlengkapan sekolah seperti buku dan tas sempat diselamatkan ke tempat lain. Namun, usai banjir melanda, ternyata tempat tersebut tertimbun material pasir.
    Ditambah lagi, akses menuju ke sekolah belum bisa dilalui karena tumpukan material yang masih panas dan derasnya aliran Sungai Regoyo.
    “Untuk ujian tidak tahu gimana karena aksesnya seperti itu (tidak bisa dilintasi), seragam untuk keperluan sekolah juga sudah habis. Kemarin sempat kita selamatkan tapi tempat yang buat kita menyimpan itu sekarang juga kena banjir, jadi peralatan sekolah punya anak saya juga sudah enggak ada, termasuk buku,” kata Rohimah.
    Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan,
    banjir lahar Gunung Semeru
    menyebabkan 15 rumah warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
    Selain itu, sebanyak tiga unit sepeda motor warga dan satu bangunan masjid juga tertimbun material vulkanik.
    Dusun lain yang terdampak banjir lahar yakni Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, dimana terdapat 2 rumah warga yang tertimbun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Fakta Wanita Jaksel Diduga Dibunuh dan Dibuang di Jalanan Bogor

    2 Pelari Meninggal Dunia Saat Ajang Trail Run di Lereng Gunung Lawu

    Jakarta

    Dua pelari Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45) asal Karanganyar meninggal dunia. Dua pelari itu meninggal dunia saat mengikuti lomba lari Siksorogo Lawu Ultra.

    Dilansir detikJateng, Minggu (7/2/2025), Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, mengatakan dua pelari itu meninggal dunia karena serangan jantung. Ia mengatakan, kedua pelari tersebut terkena serangan jantung di lokasi yang berbeda.

    “Iya leres, dua orang meninggal terkena serangan jantung. Pak Pujo tadi pagi pukul 10.11 WIB di kilometer 8,” kata Tony dihubungi.

    Sedangkan Sigit Joko Purnomo, meninggal dunia di kilometer 12 karena terkena serangan jantung. Tony menyebut Sigit terkena serangan jantung saat turun dari bukit Mitis.

    “Yang satunya Pak Sigit Joko Purnomoturun dari Bukit Mitis km 12. Serangan jantung semua,” ujarnya.

    Dilansir dari website resmisiksorogo.id, lomba lari Siksorogo Lawu Ultra menjadi puncak kegiatan lomba lari trail yang terbuka secara internasional. Siksorogo Lawu Ultra rutin diselenggarakan setiap bulan Desember. Event tersebut diadakan di area lereng Gunung Lawu.

    (whn/imk)