“Harga Mahal” Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pembakaran sejumlah gerbang Tol Dalam Kota pada 29 Agustus 2025 berbuntut panjang.
Kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam imbas adanya penutupan gerbang Tol Dalam Kota akibat perbaikan.
Kemacetan ini lantas membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melaporkan kepadatan lalu lintas imbas penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang.
“Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati,” tulis Polda Metro lewat akun resmi X @
TMCPoldaMetro
.
Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
Ia menjelaskan, kemacetan sudah terlihat sejak depan kompleks DPR RI yang dipadati massa aksi Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang sedang bubar. Arus kendaraan kian padat karena berbarengan dengan jam pulang kerja.
Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
“Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi full merah (di Google Maps),” kata Salma.
Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
“Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
online
(ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat ekskalasi unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
“Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
Selain itu, 20 unit
water barrier
,
rubber cone
,
median concrete barrier
(MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyesalkan dampak kemacetan yang terjadi akibat perbaikan GT Semanggi 1 dan Semanggi 2.
Ia menegaskan Pemprov Jakarta akan meminta Jasa Marga bertanggung jawab.
“Untuk ini secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” ujarnya.
Pramono juga menekankan Pemprov DKI akan memantau langsung titik-titik rawan macet akibat penutupan gerbang tol.
“Bagi Jakarta sekarang ini, kemacetan itu betul-betul saya akan pantau secara langsung,” tambahnya.
Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW), Deddy Herlambang, menilai perbaikan gerbang tol seharusnya didahului dengan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang matang.
“Seharusnya ada kajian Andalalin yang benar-benar matang sebelum proyek dilakukan. Nanti, dalam Andalalin itu ada skenario A, B, C, dan seterusnya,” ujarnya.
Jika Andalalin sudah ada tapi kemacetan tetap parah, kata Deddy, berarti kajian tersebut bermasalah.
Ia juga menyarankan waktu perbaikan dilakukan saat volume kendaraan rendah, seperti akhir pekan atau malam hari.
“Kalau
weekend
tidak bisa, ya malam hari di atas jam 9 atau 10 sampai jam 3 pagi,” jelasnya.
Penutupan gerbang tol akibat perbaikan pasca pembakaran gerbang Tol Dalam Kota nyatanya membawa dampak luas bagi mobilitas warga.
Ribuan pengguna jalan terjebak berjam-jam, bahkan sebagian terpaksa berjalan kaki di jalur tol.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kerusakan infrastruktur publik tidak hanya soal fasilitas yang hancur, tetapi juga “harga mahal” berupa kerugian waktu, tenaga, hingga biaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Grogol
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360810/original/091797200_1758764636-WhatsApp_Image_2025-09-25_at_08.30.27_1bffcbe1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ini Penyebab Jakarta Macet Parah pada Rabu Malam 24 September 2025 – Page 3
Sementara itu, sebuah bus mogok di tanjakan Slipi (Jakarta Barat) menuju Semanggi memperparah kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto pada Rabu.
“Kalau yang di Slipi ada masalah satu, itu ada satu bus yang juga mogok di tanjakan Slipi arah ke Semanggi,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu 24 September 2025.
Macetnya bus itu memperparah kemacetan, lantaran arus kendaraan yang melewati titik tersebut bukan hanya datang dari arah Grogol Petamburan dan KS Tubun, tetapi juga dari putar balik Slipi Petamburan.
Pantauan di lokasi pada pukul 20.35 WIB, petugas lalu lintas telah menutup putar balik Slipi Petamburan dari arah Semanggi. Penutupan itu pun membuat arus lalu lintas dari arah DPR RI mulai lancar. Demikian juga dari Slipi menuju Semanggi.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.
“Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.
“Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.
Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan.
“Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.
-

SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan
Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Palmerah, Jakarta Barat, menjadi “rest area darurat” imbas kemacetan yang terjadi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.
Sejumlah pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua pun memilih beristirahat di SPBU yang buka hingga 24 jam itu.
Arif (39), seorang sopir agen perjalanan (travel) yang mengemudikan kendaraan baru saja selesai mengantar penumpang dari Tangerang, Banten, menuju Palmerah, Jakarta Barat.
“Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup kalau harus melewati macet. Mending saya tunggu tengah malam aja, enggak dikejar apa-apa juga,” ucap Arif di lokasi kemacetan tersebut.
Arif memilih tidur sejenak di SPBU itu usai berjam-jam berkendara mengantar penumpang.
“Saya kan tadi dari sini (Palmerah), di belakang nge-‘drop’-nya. Itu aja udah terjebak macet, 5 jam perjalanan saya. Enggak kuat, mending tidur dulu,” kata dia.
Aak dan istri Arif masih menunggunya pulang di rumah. Namun karena kelelahan, Arif khawatir akan kecelakaan apabila memaksa berkendara.
“Saya ngeri kenapa-kenapa di jalan. Malah enggak bisa pulang. Apalagi macetnya kalau naik mobil kayaknya bisa 2 jam 3 jam sendiri kali saya ke sana, kan,” katanya.
Senada, Egi (29) pengemudi ojek online asal Kemanggisan, Jakarta Barat, terlihat tengah terduduk di atas motornya.
“Abis mengisi bensin, sekalian beli minum dan duduk sebentar. Saya dari sore bolak-balik nenerobos macet. Kasihan motor saya,” kata Egi.
Dia pun mengaku sudah beberapa kali terpaksa menolak pesanan untuk mengantar penumpang ke kawasan Semanggi hingga Sudirman.
Alasannya, dia khawatir motornya yang sudah tua akan mogok apabila dipaksa menerobos kemacetan.
“Tadi dapat ke Sudirman, Rasuna Said, sempat dua kali saya tolak orderan. Soalnya saya pulang tinggal ke arah sini dekat. Mending lanjut besok aja. Saya istirahat, motor juga istirahat,” katanya.
Adapun hingga pukul 20.30 WIB, kemacetan parah masih belum terurai total, terutama di Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Semanggi.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.
“Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.
“Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.
Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Imbas kemacetan, pemotor butuh 1,5 jam untuk tempuh Cideng-Petamburan
Jakarta (ANTARA) – Kemacetan parah menyebabkan pengendara ojek online bernama Zaki (33) menempuh jarak tiga kilometer dari kawasan Cideng, Tanah Abang (Jakarta Pusat) menuju Halte Grogol Petamburan, Slipi (Jakarta Barat) dalam waktu 1,5 jam.
“Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringatan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki di kolong Halte Slipi Petamburan, Rabu malam.
Kemacetan tidak hanya terjadi ruas jalan utama, tetapi juga menjorok ke area perkampungan warga.
“Di Petamburan mah sampai ke dalam gang macetnya. Jadi, alternatif juga sudah enggak bisa. Mati semua jalan,” katanya.
Kemacetan diperparah dengan adanya sejumlah kendaraan roda empat yang mogok di sepanjang Jalan KS Tubun saat terjebak kemacetan.
“Mobil sama bus itu terjebak, enggak tahu berapa lama. Dua kali lipatnya motor kali. Sampai beberapa pada mogok,” kata Zaki.
Kemacetan juga meluas hingga ke Jalan Panjang, Kebon Jeruk (Jakarta Barat). Kesaksian seorang pengendara bernama Pras, dirinya butuh waktu hingga dua jam Halte Slipi Petamburan.
“Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya sudah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” kata Pras yang tengah berhenti di lampu merah.
Pras pun sempat mencari jalur alternatif dari arah Jalan Panjang, namun upayanya nihil lantaran semua jalur telah ikut mengalami kemacetan.
“Apalagi di jalan kecil ada mobil mobil yang mencari jalan, bikin makin ruwet. GPS saya sampai bingung mengarahkan. Ini macet hari kerja kayak macet lebaran,” katanya.
Dari info temannya, dari jam 4 sore sudah macet parah. “Saya sengaja pulang agak malem, tapi ternyata malah makin parah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.
“Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.
“Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.
Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/24/68d3f6cbc8a0e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penumpang Transjakarta Terjebak Macet 3 Jam di Slipi, Terpaksa Turun dan Jalan Kaki Megapolitan 24 September 2025
Penumpang Transjakarta Terjebak Macet 3 Jam di Slipi, Terpaksa Turun dan Jalan Kaki
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengalaman pahit dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M, yang terjebak macet di kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025) malam.
Salma naik Transjakarta sekitar pukul 17.30 WIB dari PIK untuk menuju Blok M. Awalnya, arus lalu lintas masih lancar.
“Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi
full
merah (tanda macet di Google Maps),” kata Salma kepada
Kompas.com
, Rabu.
Salma yang tidak mendapat tempat duduk terpaksa berdiri di dalam bus sambil menahan pegal di tengah kemacetan. Kondisi ini juga dialami belasan penumpang lain.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WIB, ia bersama penumpang lain memutuskan turun dari Transjakarta meski tanpa halte resmi di daerah Slipi Kemanggisan.
“Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan terus jalan kali sampai Petamburan,” ungkapnya.
Perjalanan kaki sepanjang kurang lebih satu kilometer harus ditempuh Salma melewati jalur tol, keluar ke jalan arteri, hingga bergerak ke arah Petamburan.
Menurut Salma, bukan hanya dirinya yang memilih berjalan kaki.
“Hampir semua (penumpang) yang berdiri itu turun, dari TJ lain juga sama,” ujar Salma.
Di sepanjang jalan, ia bahkan melihat penumpang dengan koper keluar dari mobil dan berjalan kaki di pinggir tol.
“Bahkan kayaknya ada Grab/Go-Car yang penumpangnya juga ikut turun karena tadi lihat ada yang bawa-bawa koper juga di pinggir tol,” jelasnya.
Kesulitan Salma belum berakhir ketika tiba di Petamburan. Upayanya memesan ojek
online
(ojol) menuju Stasiun Karet justru ditolak oleh sejumlah pengemudi.
“Pesan ojol juga pada dibatalkan, pada enggak mau antar karena kondisinya macet. Jadi tadi yang jalan kaki banyak banget,” tuturnya.
Salma akhirnya baru berhasil mendapat ojol sekitar pukul 21.00 WIB setelah hampir tiga jam terjebak dalam perjalanan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/30/68b2a3dddec20.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/09/24/68d40d6f8e902.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/09/24/68d4063247422.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)