kab/kota: Grogol

  • Ada Proyek Saluran Air, Lalin di Kebon Jeruk Jakbar Bakal Direkayasa

    Ada Proyek Saluran Air, Lalin di Kebon Jeruk Jakbar Bakal Direkayasa

    Jakarta

    Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat bakal membangun saluran di Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ada rekayasa lalu lintas di wilayah yang terdampak proyek.

    Dilihat detikcom dari akun Instagram Sudin Sumber Daya Air Jakarta Barat, Selasa (30/9/2025), pekerjaan akan dilaksanakan pada 1 Oktober-5 Desember 2025. Selama masa pengerjaan, Jalan Arjuna Selatan akan ditutup sementara.

    Lokasi pekerjaan itu berada di persimpangan Jalan Kebon Jeruk Baru sampai persimpangan Jalan Budi I. Lalu, ada pengerjaan juga pada sisi Jalan Panjang Kebon Jeruk menuju Tanah Abang.

    “Seluruh akses di Jalan Arjuna Selatan ditutup selama pekerjaan berlangsung,” tulis Sudin SDA Jakarta Barat.

    Berikut rekayasa lalu lintas di lokasi proyek:

    – Sepeda motor dari arah Jalan Panjang dialihkan ke Jalan Asem dan Jalan Kemiri

    – Sepeda motor dari arah Grogol masuk lewat Jalan Kemiri

    – Sepeda motor dari kedua arah dialihkan ke Gang Langgar lalu ke Jalan Tosiga menuju Jalan Asem lalu ke Jalan Kemiri

    – Mobil menuju Tanah Abang dialihkan ke Jalan Kebon Jeruk

    – Kendaraan menuju Grogol dialihkan ke Arjuna Utara

    – Kendaraan dari Grogol ke arah Jalan Panjang dialihkan ke Jalan Batu sari ke Jalan Kebon Jeruk Raya

    – Kendaraan dari Kemanggisan ke arah Jalan Panjang via Arjuna Selatan dialihkan ke Jalan Arjuna Utara.

    (bel/haf)

  • YVE Habitat Janji Tuntaskan Pembangunan Rumah di Depok Usai Terkendala Kontraktor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    YVE Habitat Janji Tuntaskan Pembangunan Rumah di Depok Usai Terkendala Kontraktor Megapolitan 29 September 2025

    YVE Habitat Janji Tuntaskan Pembangunan Rumah di Depok Usai Terkendala Kontraktor
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Manajemen YVE Habitat berjanji akan menyelesaikan pembangunan puluhan unit rumah yang sempat diduga molor di Jalan Pendowo, Grogol, Limo, Kota Depok.
    “Kami memahami munculnya kekhawatiran dari konsumen dan masyarakat. Sebagai pengembang, kami bertanggung jawab penuh untuk memberikan yang terbaik,” ucap Direktur PT YVE Habitat Limo, Aji Bayuaji Gunardi dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).
    Aji memaparkan, proyek pembangunan sempat mengalami kendala dari kontraktor yang tidak memenuhi standar pekerjaan.
    Hal ini berdampak pada beberapa unit yang harus diperbaiki kembali hingga memenuhi standar manajemen dan konsumen.
    “Beberapa unit terdampak akibat pekerjaan kontraktor sebelumnya yang tidak sesuai standar. Alih-alih berjalan terburu-buru, perusahaan memilih untuk memperbaiki terlebih dahulu,” ujar Aji.
    Manajemen YVE Habitat menyelesaikan persoalan ini dengan memprioritaskan kualitas maksimal di setiap detail unitnya.
    Oleh karena itu, terdapat keterbatasan petugas konstruksi di lapangan dan akibatnya memengaruhi pembangunan di unit-unit lain yang belum rampung.
    “Sedangkan jumlah tenaga ahli terbatas, maka kami terpaksa menunda beberapa pekerjaan di sektor-sektor berikutnya,” jelas Aji.
    Sebelumnya, pembangunan sebanyak 83 unit rumah di Perumahan YH molor hingga dua tahun dari jadwal yang dijanjikan, Grogol, Limo, Kota Depok, Kamis (11/9/2025).
    Kondisi ini memicu protes para pembeli karena manajemen dianggap melanggar usai melewati tanggal serah terima kunci yang tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
    “Untuk kompleks di 7 dan 8 itu sekitar 83 unit,” kata salah seorang pembeli berinisial Y kepada Kompas.com, Kamis.
    Y bercerita, dirinya pertama kali melihat iklan unit rumah di perumahan dari media sosial di awal tahun 2024.
    Rumah dengan luas tanah 80 meter persegi langsung menarik perhatiannya, meski harga jual mencapai Rp 1,4 miliar.
    Setelah membayar booking fee dan uang muka, Y meneken PPJB yang menjanjikan serah kunci pada Maret 2025 atau setahun setelah tanda tangan kontrak.
    Namun, pembangunan rumahnya justru tidak berbeda jauh ketika membandingkan kondisi bangunan di awal kontrak dan sekarang.
    “Seingat saya bedanya cuma ada instalasi pipa, maksudnya kayak yang pipa air panas dan air dingin, itu kayaknya baru dibanding pas saya (pertama kali) datang,” ujar Y.
    Hal serupa juga dialami salah seorang pembeli lainnya berinisial A yang meneken PPJB pada Oktober 2022 dan dijanjikan tanggal serah kunci di Oktober 2023.
    Saat ini, progres rumah impian A masih berkisar 70 persen.
    Padahal, dalam kurun waktu Oktober 2022-Juli 2023, progres pembangunan sempat berlangsung cepat sebelum akhirnya molor hingga hari ini.
    “Rumah saya tuh dibangun (awal dari tanah). Jadi progresnya sudah sekitar 50-70 persen, sebenarnya lumayan cepat tapi itu cuma sampai Juli 2023,” jelas A.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • YVE Habitat Pastikan Pembangunan Unit Rumah di Depok Tidak Mandek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    YVE Habitat Pastikan Pembangunan Unit Rumah di Depok Tidak Mandek Megapolitan 29 September 2025

    YVE Habitat Pastikan Pembangunan Unit Rumah di Depok Tidak Mandek
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Manajemen YVE Habitat memastikan pembangunan unit rumah di Jalan Pendowo, Grogol, Limo, Kota Depok, tidak pernah berhenti.
    “Kami ingin menegaskan bahwa proyek tidak pernah berhenti,” kata Direktur PT YVE Habitat Limo, Aji Bayuaji Gunardi dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).
    Aji mengungkapkan, proyek masih terus berlangsung bahkan perbaikan di setiap unit yang terkendala akibat kontraktor memerhatikan setiap detail agar sesuai standar hunian.
    “Jadi kalau ada anggapan proyek mandek, itu tidak tepat menggambarkan kondisi di lapangan,” ujar Aji.
    Sementara itu, Aji mengakui adanya sedikit keterlambatan di beberapa bagian proyek lantaran manajemen mencoba memprioritaskan beberapa unit yang terdampak akibat masalah kontraktor.
    Manajemen YVE Habitat ingin memastikan perbaikan dilakukan dengan standar yang tepat sejak awal.
    “Prinsip kami sederhana yaitu lebih baik kami memastikan kualitas sejak awal, daripada terburu-buru namun tidak sesuai ekspektasi konsumen,” tutur Aji.
    Oleh karena itu, manajemen melakukan langkah pencegahan insiden serupa dengan memilih tenaga ahli konstruksi yang sesuai harapan dan standar.
    “Sedangkan jumlah tenaga ahli terbatas, maka kami terpaksa menunda beberapa pekerjaan di sektor-sektor berikutnya,” jelas Aji.
    Sebelumnya, pembangunan sebanyak 83 unit rumah di Perumahan YH molor hingga dua tahun dari jadwal yang dijanjikan, Grogol, Limo, Kota Depok, Kamis (11/9/2025).
    Kondisi ini memicu protes para pembeli karena manajemen dianggap melanggar usai melewati tanggal serah terima kunci yang tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
    “Untuk kompleks di 7 dan 8 itu sekitar 83 unit,” kata salah seorang pembeli berinisial Y kepada Kompas.com, Kamis.
    Y bercerita, dirinya pertama kali melihat iklan unit rumah di perumahan dari media sosial di awal tahun 2024.
    Rumah dengan luas tanah 80 meter persegi langsung menarik perhatiannya, meski harga jual mencapai Rp 1,4 miliar.
    Setelah membayar booking fee dan uang muka, Y meneken PPJB yang menjanjikan serah kunci pada Maret 2025 atau setahun setelah tanda tangan kontrak.
    Namun, pembangunan rumahnya justru tidak berbeda jauh ketika membandingkan kondisi bangunan di awal kontrak dan sekarang.
    “Seingat saya bedanya cuma ada instalasi pipa, maksudnya kayak yang pipa air panas dan air dingin, itu kayaknya baru dibanding pas saya (pertama kali) datang,” ujar Y.
    Hal serupa juga dialami salah seorang pembeli lainnya berinisial A yang meneken PPJB pada Oktober 2022 dan dijanjikan tanggal serah kunci di Oktober 2023.
    Saat ini, progres rumah impian A masih berkisar 70 persen.
    Padahal, dalam kurun waktu Oktober 2022-Juli 2023, progres pembangunan sempat berlangsung cepat sebelum akhirnya molor hingga hari ini.
    “Rumah saya tuh dibangun (awal dari tanah). Jadi progresnya sudah sekitar 50-70 persen, sebenarnya lumayan cepat tapi itu cuma sampai Juli 2023,” jelas A.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Jakbar, Diduga Sudah Tenggelam 2 Hari

    Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Jakbar, Diduga Sudah Tenggelam 2 Hari

    Jakarta

    Mayat seorang pria tanpa identitas ditemukan mengambang di kali kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Diduga mayat tersebut sudah tenggelam dalam 2 hari.

    “Sudah kita evakuasi. Terus itu kan arahnya dari Jakarta Pusat, Tanah Abang ya. Nah, terus mayatnya setelah kita evakuasi, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander Tenggunan, Senin (29/9/2025).

    Mayat tersebut ditemukan pada hari Minggu (28/9) kemarin. Saat ditemukan, kondisinya dalam keadaan yang sulit untuk diidentifikasi.

    “Karena kulit lama terendam, mungkin dalam keadaan rusak, jadi kita masih susah untuk mendapatkan identifikasi sidik jari. Jadi, sampai sekarang belum diketahui identitas mayat,” ujar Alexander.

    Alexander mengatakan mayat diperkirakan sudah tenggelam selama dua hari. Hal itu berdasarkan keterangan dari tim identifikasi.

    Berdasarkan penglihatan awal, jasad tersebut diperkirakan berumur sekitar 30 tahun. Saat ditemukan, jasad sudah mulai membusuk.

    Jasad itu kemudian dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi masih dilakukan guna mengetahui identitasnya.

    (rdh/eva)

  • Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar Megapolitan 26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Arus lalu lintas Jalan Letjen S Parman, Slipi menuju Jalan Gatot Subroto, Semanggi terpantau ramai lancar pada Jumat (26/9/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tak terjadi kemacetan di persimpangan Slipi Petamburan malam ini.
    Volume kendaraan yang melintas dari arah Grogol terpantau padat, tetapi tidak terjadi penumpukan.
    Pengendara baik mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melintas dengan kecepatan stabil tanpa hambatan.
    Flyover Slipi yang menghubungkan dengan Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan juga terlihat ramai lancar.
    Kepadatan terjadi di jalur kiri dari arah Slipi menuju ke Jalan Pejompongan Raya akibat adanya proyek galian di sisi kiri jalan.
    Sementara, dari arah Petamburan maupun Palmerah yang keluar menuju ke jalur arteri mengalami kepadatan akibat banyaknya volume kendaraan yang berhenti di lampu merah persimpangan.
    Adapun, lalu lintas di jalan Tol Dalam Kota, baik dari arah Grogol menuju Cawang maupun sebaliknya terpantau padat dengan sedikit perlambatan imbas volume kendaraan yang meningkat saat jam pulang kantor.
    Kepadatan terjadi di sekitar off ramp dari tol yang menuju ke jalan arteri Semanggi.
    Kepadatan itu juga menimbulkan perlambatan di sekitar area GT Semanggi 1 hingga ke bundaran Simpang Susun Semanggi.
    Meski begitu, rekayasa arus lalu lintas berupa kanalisasi di sepanjang Jalan Gatot Subroto berhasil meminimalisir kepadatan jalur.
    Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyebut kemacetan diprediksi terjadi pada Jumat sore hingga malam hari.
    “Prediksi peningkatan atau bangkitan arus lalin diperkirakan sore jam pulang kantor sampai malam,” kata Komarudin kepada Kompas.com, Jumat.
    Kemacetan terjadi karena GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 masih dalam proses perbaikan.
    Perbaikan itu dilakukan usai sejumlah gerbang tol menjadi sasaran pembakaran orang tidak dikenal (OTK) dalam unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Sementara, GT Pejompongan masih ditutup dan belum beroperasi hingga saat ini.
    Kedua GT Semanggi ditargetkan akan rampung diperbaiki pada Sabtu (27/9/2025) besok, dan GT Pejompongan ditarget rampung pada 4 Oktober mendatang.
    Adapun, pengendara mobil yang melintas menuju kawasan Cawang dari arah Grogol diimbau untuk menggunakan GT Tanjung Duren dan GT Slipi 2.
    Hal itu ditujukan agar mengurangi volume kepadatan kendaraan yang melintas di jalan arteri Slipi-Semanggi.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
                        Megapolitan

    3 Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto Megapolitan

    Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah melanda sejumlah ruas utama Jakarta pada Rabu (24/9/2025), imbas penutupan gerbang tol yang rusak akibat aksi demonstrasi ricuh di akhir Agustus lalu.
    Penutupan ini membuat ribuan kendaraan terjebak hingga berjam-jam di wilayah Slipi, Jalan Gatot Subroto, hingga arah Pancoran.
    Tujuh gerbang tol di ruas Cawang–Tomang–Pluit sebelumnya menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal (OTK) saat demo yang berujung bericuh pada akhir Agustus 2025.
    Gerbang tol yang dibakar meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.
    Sejumlah gerbang tol kini masih dalam proses perbaikan, termasuk GT Semanggi 1 yang ditutup total serta sebagian gardu GT Semanggi 2.
    Dampaknya, antrean kendaraan mengular dari sore hingga tengah malam di Jalan Letjen S Parman menuju Jalan Gatot Subroto pada Rabu malam. Akses lalu lintas dari arah Grogol ke Pancoran pun lumpuh.
    Tak hanya mobil pribadi, bus Transjakarta juga terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, memaksa sebagian warga turun dan berjalan kaki.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sedikitnya 20 bus Transjakarta terjebak di sepanjang Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.
    Rudi (28), warga Bogor, menceritakan, dirinya membutuhkan waktu lebih dari empat jam hanya untuk perjalanan dari Halte Grogol Reformasi menuju Slipi dengan menggunakan Transjakarta.
    “Saya naik dari Halte Grogol Reformasi. Empat jam perjalanan, gila banget dah. Dari jam 5 sore saya naik bus, baru turun ini jam 9,” ucap Rudi.
    Setibanya di Petamburan, Rudi bahkan memilih beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Palmerah untuk pulang ke Bogor menggunakan kereta.
    Berbeda dengan Rudi, Salma (25), penumpang Transjakarta rute PIK–Blok M, memilih turun di tengah jalan.
    “Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan, terus jalan kaki sampai Petamburan,” ungkap Salma.
    Salma menempuh perjalanan sekitar satu kilometer dengan berjalan kaki melewati jalur tol hingga keluar ke jalan arteri. Ia bahkan melihat penumpang dengan koper yang juga memilih berjalan kaki di pinggir tol.
    Kemacetan juga menyulitkan pengendara roda dua. Zaki (33), pengguna motor, mengatakan, ia butuh 1,5 jam untuk menempuh jarak tiga kilometer, yang biasanya hanya ditempuh 10–15 menit.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki.
    Hal serupa dialami Pras, pengendara dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk, menuju Palmerah. Ia mengaku butuh lebih dari dua jam untuk perjalanan yang biasanya hanya 10–15 menit.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” tutur Pras.
    Kemacetan imbas perbaikan gerbang tol terbakar ini menimbulkan efek domino pada berbagai moda transportasi dan aktivitas warga.
    Banyak pekerja terlambat pulang, angkutan umum lumpuh, dan warga terpaksa mencari jalur alternatif meski sama-sama padat.
    Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga seluruh perbaikan gerbang tol selesai dilakukan.
    Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Robby Hefados menyampaikan, perbaikan Gerbang Tol (GT) oleh Jasa Marga di area Jalan Gatot Subroto atau Tol Dalam Kota memakan waktu hingga awal bulan depan.
    “Sebenarnya untuk kemacetan di Jalan Gatot Subroto ini merupakan imbas dari perbaikan GT yang dilakukan oleh pihak Jasa Marga dari 24 September sampai 10 Oktober,” kata Robby saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
    Oleh karena itu, Jasa Marga mempercepat perbaikan agar penutupan sementara GT tidak berlangsung lama.
    Berhubung dengan perbaikan ini, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar melalui jalur alternatif lain.
    “Seperti menggunakan ruas tol Wiyoto Wiyono, ataupun menggunakan ruas tol Depok Antasari dan Ruas Tol JORR,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cipete Selatan jadi pemenang Kampung Siaga TB 2025 di Jaksel

    Cipete Selatan jadi pemenang Kampung Siaga TB 2025 di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyatakan RW 01 Cipete Selatan terpilih menjadi pemenang dalam Penilaian Kampung Siaga TB 2025 di wilayah itu.

    “Kepada para camat dan lurah untuk dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dari Kampung Siaga Tuberkulosis yang sudah terbentuk dari tahun 2024,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar di sela Penilaian dan Pemberian Apresiasi Kampung Siaga Tuberkulosis Tahun 2025 di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis.

    Juara 1 Penilaian Kampung Siaga TB Tahun 2025 di Jakarta Selatan diraih RW 03 Kelurahan Cipete Selatan, Juara 2 RW 01 Kelurahan Grogol Selatan, Juara 3 RW 07 Kelurahan Pela Mampang, Juara Harapan 1 RW 05 Kelurahan Ciganjur dan Juara Harapan 2 RW 07 Kelurahan Manggarai.

    Maka itu, Anwar meminta kepada semua sektor bergerak sesuai tugas dan perannya untuk percepatan penanggulangan Tuberkulosis Kota Administrasi Jakarta Selatan.

    “Salah satu upaya penanggulangan TB yaitu melalui Kampung Siaga Tuberkulosis (TB) yang sudah terbentuk di setiap kelurahan,” ucapnya.

    Sementara, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menambahkan dengan meningkatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta kolaborasi yang bergerak bersama di semua sektor mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RW dan RT.

    Diharapkan percepatan penanggulangan TB dapat tercapai dan menjadikan Jakarta Selatan menuju Eliminasi TBC di Tahun 2030.

    “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sangat berperan penting dalam penanggulangan Tuberkulosis di masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan paradigma terhadap hidup sehat,” ucap Yudi.

    Kemudian, Lurah Cipete Selatan Fuad mengatakan, dari seluruh RW yang ada di Cipete Selatan, RW 03 merupakan wilayah dengan kasus TB terbanyak yakni tujuh orang. Karena itu, Kampung Siaga TB, difokuskan di RW tersebut.

    Ia berharap, dengan adanya kampung siaga Tuberkulosis dan adanya kader Tuberkulosis, mudah-mudahan tidak ada lagi kasus Tuberkulosis (TB) di wilayah RW 03 khususnya wilayah Cipete Selatan.

    “Pada hari ini RW 03 menjadi Juara 1 Penilaian Kampung Siaga TB. Dalam pelaksanaannya, para kader bersama puskesmas setiap hari mendatangi tempat yang positif TB, memberikan obat kepada pasien TB dan terus melakukan monitoring pemberian obat sampai enam bulan ke depan,” ucap Fuad.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini Megapolitan 25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Arus lalu lintas di Jalan Letjen S. Parman dari arah Slipi ke Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi, Jakarta, terpantau ramai lancar pada Kamis malam (25/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB, laju kendaraan di jalur arteri maupun di jalur bus Transjakarta tampak lancar dan sudah bebas dari kemacetan.
    Pengendara yang melintas dari arah Grogol, Palmerah, maupun Petamburan dapat melintas tanpa hambatan.
    Mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melaju dengan kecepatan normal, tanpa adanya antrean kendaraan.
    Kondisi di jalan layang (
    flyover
    ) Slipi yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi juga terlihat lancar.
    Meskipun volume kendaraan cukup padat, tetapi tidak terjadi penumpukan yang signifikan.
    Jalur bus Transjakarta yang sebelumnya sempat dipenuhi antrean bus akibat terjebak di tengah macet pada sore hari pun kini terlihat lengang.
    Lalu lintas di Jalan Tol Grogol-Cawang juga terlihat lancar dengan sedikit kepadatan terjadi pada
    exit
    tol Semanggi karena penyempitan jalur.
    Pihak kepolisian sebelumnya telah melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, seperti sistem buka tutup di Gerbang Tol Semanggi 1 dan kanalisasi jalur.
    Gerbang Tol Slipi 2 juga telah kembali beroperasi sepenuhnya untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Letjen S. Parman.
    Gardu di GT Semanggi 2 juga ditambah dengan satu jalur sodetan yang beroperasi secara manual dengan bantuan petugas menggunakan
    card reader
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi Megapolitan 25 September 2025

    Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa kanalisasi atau pemisahan lajur di sepanjang Jalan Gatot Subroto pada Kamis malam (25/9/2025).
    Rekayasa tersebut diterapkan untuk mengurai kepadatan yang terjadi di jalan arteri maupun di ruas Tol Dalam Kota yang mengarah ke pintu keluar (
    off ramp
    ) Semanggi.
    “Untuk kendaraan-kendaraan yang berada di lajur 1 dan 2 di (arteri) Semanggi itu tidak bisa masuk ke Gerbang Tol Semanggi 1. Jadi dia harus masuk di Gerbang Tol Semanggi 2 supaya tidak ada
    crossing
    ,” jelas Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis.
    Menurut Komarudin, salah satu penyebab macet yang harus diatasi di arteri Semanggi adalah banyaknya kendaraan yang memotong dari lajur kiri untuk masuk ke pintu tol.
    Serupa, di dalam ruas tol dari arah Grogol menuju Cawang juga diberlakukan kanalisasi untuk mencegah pengendara yang berpindah lajur secara tiba-tiba untuk keluar di
    off ramp
    Semanggi.
    “Sumbatan yang sering terjadi itu adalah kendaraan-kendaraan dari lajur 3 dia baru keluar ataupun baru menepi setelah mendekati off ramp. Nah itu yang sering menyumbat ke arah Semanggi,” kata Komarudin.
    “Sudah kita kanalisasi lajur 1 untuk yang keluar di Semanggi. Untuk lajur 2 dan 3 terpaksa kami harus luruskan. Jadi dia tidak boleh memotong di depan
    off ramp
    ,” imbuhnya.
    Meski begitu, Komarudin menyebut pihaknya tak bisa mencegah adanya kepadatan yang terjadi di dekat pintu keluar tol Semanggi karena macet yang terjadi di jalan arteri.
    “Karena memang kita tidak bisa mengatur pintu keluar ya, kendaraan itu tidak bisa kita luruskan untuk keluar di off ramp yang depan, yang bisa dilakukan ya kanalisasi,” ucapnya.
    Adapun, pada Kamis (25/9/2025) malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan card reader.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar Megapolitan 25 September 2025

    Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dan sekitarnya pada Kamis (25/9/2025) malam terlihat jauh berbeda dibandingkan kemarin malam, Rabu (24/9/2025).
    Seperti diketahui, ruas jalan utama Ibu Kota pada Rabu malam sempat dipadati kendaraan hingga menimbulkan kemacetan panjang. Namun, arus lalu lintas malam ini cenderung ramai lancar.
    Pantauan
    Kompas.com
     dari arah Kuningan, Jakarta Selatan, menuju Slipi, Jakarta Barat menunjukkan kendaraan dapat melaju tanpa hambatan berarti.
    Setibanya di kawasan
    Flyover
    Slipi atau Pejompongan, situasi tetap terkendali. Tidak terlihat penumpukan kendaraan, hanya antrean singkat di persimpangan Slipi karena menunggu giliran lampu lalu lintas.
    Perjalanan kemudian berlanjut ke Jalan Pejompongan Raya, Jalan Gelora dan Jalan Gerbang Pemuda.
    Ruas jalan ini pun lengang, hanya sedikit tersendat di sekitar Stasiun Palmerah, yakni Jalan Pejompongan Raya.
    Kepadatan muncul karena deretan ojek
    online
    yang menepi untuk menunggu penumpang di tepi jalan.
    Kondisi berbeda baru terlihat ketika memasuki
    Flyover
    Ladokgi. Tol Dalam Kota dari arah Slipi menuju Kuningan terpantau padat merayap.
    Begitu pula di jalur arteri Jalan Gatot Subroto dari arah Slipi. Namun, kepadatan di jalan arteri masih bisa diurai.
    Sepeda motor yang lincah menyelip di antara celah kendaraan membuat arus lalu lintas tetap bergerak.
    Penyebab utama perlambatan lalu lintas di kawasan itu adalah antrean panjang kendaraan yang hendak masuk ke Gerbang Tol (GT) Semanggi 1.
    Sejumlah polisi berjaga di area ini agar kendaraan yang tidak memasuki tol tetap dapat melintas.
    Setelah melewati titik tersebut, arus kendaraan di Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Kuningan kembali lancar tanpa hambatan.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda kawasan Slipi, hingga Jalan Gatot Subroto pada Rabu (23/9/2025).
    Kemacetan yang disebabkan penutupan GT Semanggi 1 dan sebagian gardu GT Semanggi 2 itu berlangsung sejak sore hingga tengah malam.
    Kemacetan paling parah terjadi di sepanjang Jalan Letjen S. Parman hingga Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Pancoran.
    Kendaraan yang melintas baik dari timur ke barat maupun arah sebaliknya terjebak di tengah kemacetan selama berjam-jam, termasuk sejumlah angkutan umum seperti bus Transjakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.