kab/kota: Grogol

  • Warga Grogol Petamburan Dihebohkan Penemuan Mayat Wanita – Halaman all

    Warga Grogol Petamburan Dihebohkan Penemuan Mayat Wanita – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wanita berinisial M ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya di Jalan Jelambar Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Jenazah M ditemukan oleh suaminya, AJ, Minggu ( 29/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan saat pulang kerja AJ akan masuk ke kamar namun mendapati pintu terkunci dari dalam.

    Setelah mengetuk pintu berkali-kali tanpa jawaban, AJ memutuskan untuk mengintip melalui lubang heksos.

    Ia melihat punggung istrinya dan merasa curiga.

    “Dia kemudian mengambil pahat dan kunci besi untuk mencongkel pintu kamar,” jelas Ade Ary.

    Setelah pintu berhasil dibuka, AJ menemukan istrinya dalam posisi tergantung dengan menggunakan tali sepatu berwarna putih.

    Setelah menemukan jasad istrinya, AJ segera melapor kepada ketua RT setempat kemudian menghubungi Polsek Grogol Petamburan.

    Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Ada bekas ikatan di leher korban dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini,” kata Kombes Ade Ary.

    Peristiwa ini menambah daftar kasus bunuh diri yang terjadi di Jakarta, dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kesulitan mental di sekitar mereka.

  • Jenazah Bayi Usia 5 Bulan Ditelantarkan Orangtua, Tiba di RS Jakbar Kondisi Lemah dan Kejang-kejang – Halaman all

    Jenazah Bayi Usia 5 Bulan Ditelantarkan Orangtua, Tiba di RS Jakbar Kondisi Lemah dan Kejang-kejang – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive Nuri Yatul Hikmah 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bayi berusia 5 bulan meninggal dunia usai 2 jam dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2024) lalu menjadi sorotan.

    Pasalnya, bayi itu  terlantar karena ayah bayi yang mengantar ke rumah sakit menghilang.

    Memastikan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus itu, aparat Polsek Grogol Petamburan melakukan penyelidikan.

    Namun sampai saat ini polisi belum mengetahui penyebab meninggalnya bayi tersebut, apakah karena sakit faktor lain yang menyangkut kelalaian orangtua, atau terkait penanganan yang diberikan oleh RS Sumber Waras kala sang bayi tiba pertama kali.

    “Kalau itu belum kami bisa pastikan (dugaan kekerasan). Nanti kami bisa (periksa) dari pihak rumah sakit maupun saksi lainnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, saat ditemui di Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (30/12/2024).

    Aprino berujar, pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi yakni perawat rumah sakit, sekuriti hingga dokter yang bertugas pada saat bayi tiba di rumah sakit.

    Dari keterangan yang diperoleh, diketahui bahwa bayi malang tersebut mendapatkan penanganan awal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena bayi dalam kondisi lemah, kejang-kejang, dan demam tinggi.

    “Kalau mengenai seperti apa penanganannya, mungkin lebih pihak dari dokter bisa menjelaskan,” ujar Aprino.

     Pihak kepolisian membawa jenazah bayi itu ke Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM) untuk keperluan autopsi sementara, kedua orangtua bayi tersebut belum kunjung ditemukan hingga hari ini.

    Polisi masih meragukan identitas kedua orangtua bayi saat mengisi formulir pendaftaran di rumah sakit apalagi, kedua orangtua bayi tersebut tidak memiliki handphone sama sekali.

    “Saat ini belum kami bisa pastikan, karena hasil visum sudah keluar namun saya minta dengan pihak RSCM, karena kan ini kami rujuk ke RSCM untuk melakukan autopsi.

    Jadi, kami masih menunggu hasil autopsi seperti apa,” tutur Aprino.

    Sebelumnya diberitakan, nasib malang menimpa seorang bayi laki-laki berusia lima bulan yang ditinggalkan orangtuanya saat dinyatakan meninggal dunia oleh Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2024) lalu.

    Dari informasi yang ada, diketahui bahwa orangtua bayi tersebut izin meninggalkan rumah sakit karena ingin mencari biaya berobat namun tidak kunjung kembali hingga sang anak meninggal dunia.

    Aprino mengatakan bahwa mulanya bayi tersebut dibawa oleh orangtuanya ke RS Sumber Waras sekira pukul 02.00 WIB.

    Kala itu, orangtua korban meminta bantuan kepada tetangganya untuk mengantar ke RS, sebab keduanya tak memiliki kendaraan.

    “Ditindaklanjuti (oleh rumah sakit), selanjutnya orangtua pada saat itu mendaftarkan ke bagian resepsionis ya untuk penanganan dari pasien,” kata Aprino saat ditemui di Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (30/12/2024).

    Orangtua bayi mendaftarkan identitasnya dengan inisial P dan meninggalkan nomor telepon di RS Sumber Waras, sebelum akhirnya izin keluar untuk mencari biaya berobat sang bayi namun dua jam setelahnya, bayi malang tersebut dinyatakan meninggal dunia.

    Pasalnya, menurut Aprino, bayi tersebut sudah datang dalam kondisi lemah dan kejang-kejang.

    “Jadi pada saat itu bayi almarhum dibawa ke rumah sakit dengan kondisi sudah pucat, sudah sempat kejang-kejang dan demam tinggi,” jelas Aprino.

    Pihak rumah sakit menyampaikan kabar duka tersebut kepada orangtua bayi.

    Kala itu, mereka mengatakan akan mengurus anaknya dan menyelesaikan pembayaran di rumah sakit.

    “Pada saat itu karena pada saat itu pasien lagi banyak, jadi perawat baik perawat, sekuriti maupun dokter tidak fokus kepada yang bersangkutan,” terang Aprino.

    “Jadi saat itu masih menangani yang lain. Si orangtua ini bilangnya ke depan, ternyata sampai pukul 06.00 WIB kok tidak kunjung diambil atau diproses,” jelasnya.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, sebut pihaknya masih menyelidiki penyebab meninggalnya bayi 5 bulan setelah 2 jam dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2024). (WartaKota/Nuri Yatul Hikmah)

    Bahkan, orangtua korban juga tidak menghubungi pihak rumah sakit.

    Walhasil, pihak rumah sakit melakukan pengecekan terhadap kabar orangtua bayi.

    “Sekitar pukul 08.00 WIB, nomor yang didatangkan itu sudah dihubungi sama pihak rumah sakit. Namun yang angkat ternyata tetangga dari orang tua yang semalamnya ikut mengantar si bayi,” tutur Aprino.

    Saat dicari tahu, rupanya orangtua korban tinggal di sebuah kontrakan yang bersebelahan dengan tetangga tersebut namun saat dicek, kontrakan tersebut sudah kosong ditinggalkan pemiliknya.

    “Sekitar pukul 14.00 WIB, kami baru mendapatkan info dari RS Sumber Waras bahwa ada jenazah bayi yang diduga ditinggalkan atau ditelantarkan oleh orang tuanya,” terang Aprino.

    “Lalu, kami mendatangi sana, kami juga sudah melakukan pemeriksaan kepada perawat yang piket pada jam tersebut,” imbuhnya.

    Aprino menegaskan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya perawat, sekuriti, dan dokter yang bertugas pda saat kejadian.

    Untuk saat ini, keberadaan orangtua bayi masih dalam penyelidikan. 

    “Karena saya belum yakin bahwa identitas yang didaftarkan tersebut juga adalah identitas asli dari si orangtua,” pungkasnya.

    Sementara itu, Warta Kota sudah mencoba mendatangi RS Sumber Waras untuk mendapatkan konfirmasi dari manajemen terkait atas insiden ini.

    Namun, kami belum dapat dipertemukan secara langsung.

    Belum ada pula konfirmasi yang diterima Warta Kota hingga berita ini diterbitkan. (m40)

  • Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jenazah bayi berusia lima bulan ditinggal begitu saja oleh orang tuanya di IGD Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Hal ini bermula saat orang tua bayi, H, bersama tetangganya, membawa sang anak berobat ke IGD RS Sumber Waras, Sabtu (28/12/2024) dini hari.

    Sayang, setibanya di rumah sakit, BPJS Kesehatan H tak bisa diklaim.

    H lantas mengatakan akan mencari pinjaman uang, asalkan bayinya mendapat perawatan.

    “Setelah di rumah sakit, dia mencoba untuk mengklaim menggunakan BPJS-nya.”

    “Ternyata tidak diterima BPJS tersebut, yang artinya dia (H) harus membayar (biaya rumah sakit)” jelas Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, Senin (30/12/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sayangnya, bayi H meninggal dunia beberapa jam setelah mendapat perawatan medis.

    H kemudian berpamitan kepada pihak rumah sakit hendak mencari uang sebesar Rp3,6 juta untuk mengurus biaya perawatan dan membawa pulang jenazah sang anak.

    Namun, H ternyata tak kunjung kembali.

    Pihak rumah sakit lantas mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di pendaftaran pasien.

    Ternyata, nomor telepon itu milik tetangga yang mengantar H.

    “Saat itu kebetulan IGD lagi ramai, pada nggak ngeh semua nih, perawat ataupun dokter.”

    “Baru pada jam 06.00 kok nggak datang-datang. Dicari tahu, dikelilingilah serumah sakit, tapi (H) nggak ketemu,” jelas Aprino.

    “Ternyata nomor (yang dihubungi) adalah nomor dari tetangga yang nganter, karena bapaknya ini nggak punya handphone,” imbuh dia.

    Upaya pihak rumah sakit tak berhenti di situ. Mereka mendatangi kontrakan H di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, tapi tempat itu telah kosong.

    “Disamperin rumahnya kontrakan itu. (Sama tetangga diinformasikan) ‘Enggak ada, Pak. Sudah bersih,’ katanya gitu,” ungkap Aprino, dilansir Kompas.com.

    Akhirnya, pihak rumah sakit pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Grogol Petamburan.

    “Diduga, orang tua meninggalkan anaknya karena tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan pengurusan jenazah,” jelas Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang, Senin.

    Pihak Polsek Grogol Petamburan kemudian mencoba mendatangi rumah kontrakan orang tua korban.

    Ternyata, memang benar tempat itu sudah kosong.

    Identitas Orang Tua Korban Belum Diketahui

    Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui identitas orang tua korban.

    Pasalnya, saat mendaftar ke RS Sumber Waras, H hanya menyebutkan nama, tanpa menyerahkan KTP.

    “Sampai saat ini kita belum tahu fisik orangnya seperti apa, juga kita masih berupaya mencari yang bersangkutan,” tutur AKP Aprino Tamara.

    Di sisi lain, tetangga yang ikut mengantar, ternyata juga tak mengenal dekat sosok H.

    Tetangga yang dimintai keterangannya sebagai saksi, mengatakan orang tua korban baru tinggal di kontrakan di wilayah Jelambar selama dua bulan.

    H juga dikenal sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga.

    Aprino menyebut, H diduga kepepet hingga akhirnya meminta bantuan tetangga.

    Sebab, menurut perawat RS Sumber Waras, kondisi bayi H sudah kejang-kejang dan demam tinggi saat tiba di rumah sakit.

    Selain itu, mata, kulit, dan badan bayi sudah pucat.

    Pihak kepolisian akan melakukan upaya maksimal menangkap orang tua korban.

    Kondisi jasad bayi saat ini sudah divisum di RSCM dan selanjutnya diserahkan ke pihak Dinas Sosial.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Miris, Orangtua di Jakbar Tinggalkan Jenazah Bayinya di Rumah Sakit karena Tak Punya Biaya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila, TribunJakarta.com/Elga Hikari, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

  • Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    Seorang Ayah di Jakbar Menghilang Usai Tinggalkan Jenazah Anaknya di Rumah Sakit – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang ayah berinisial H meninggalkan bayinya yang telah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di kawasan Grogol, Jakarta Barat,  Sabtu, (28/12/2024).

    Diduga H meninggalkan anaknya karena masalah biaya. 

    Kanit Reskrim Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara menjelaskan bahwa H  membawa bayi laki-lakinya yang berusia 5 bulan ke ruang gawat darurat (IGD) salah satu rumah sakit di Grogol.

    Sayangnya, mereka menghadapi kendala saat mencoba mendapatkan perawatan karena tidak memiliki BPJS Kesehatan.

    “Saat itu H sempat menyatakan kepada pihak rumah sakit dirinya akan mencari pinjaman biaya asalkan bayinya itu bisa mendapat perawatan,” ujar Aprino saat dihubungi, Senin (30/12/2024).

    Walaupun sempat mendapatkan perawatan medis, bayi malang tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pagi harinya.

    H kemudian berjanji kepada petugas rumah sakit  akan mengurus biaya perawatan dan membawa pulang jenazah anaknya.

    Setelah menyampaikan niatnya untuk mengurus biaya, H tak kunjung kembali ke rumah sakit.

    Diduga ia terpaksa meninggalkan jenazah bayinya karena masalah biaya yang tidak dapat diatasi.

    “Pada saat itu kebetulan lagi ramai juga di IGD. Semua perawat atau dokter tidak menyadari situasi ini,” jelas Aprino.

    Ketika pihak rumah sakit mulai merasa khawatir dan mencari keberadaan H, mereka menemukan bahwa nomor ponsel yang dicantumkan saat pendaftaran adalah nomor dari tetangga yang mengantar H.

    H sendiri tidak memiliki handphone.

    Aprino menambahkan bahwa laporan tentang kejadian ini baru diterima pada siang hari setelah kejadian.

    Tim dari rumah sakit kemudian berupaya untuk mencari H di tempat tinggalnya yang berada di kawasan Jelambar namun hasilnya nihil.

    Setelah upaya pencarian yang dilakukan, pihak rumah sakit melaporkan situasi ini kepada pihak kepolisian.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan orangtua bayi tersebut.

    Sementara itu, jenazah bayi telah diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dimakamkan dengan layak.

    “Masih kita cari identitas dari orangtuanya ini,” tutup Aprino.

     

  • Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal yang tayang di kanal Metro pada Senin (30/12) masih menarik untuk Anda simak kembali hari ini, mulai dari akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya hingga polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT.

    Berikut rangkumannya:

    Pria yang hadang Transjakarta di Daan Mogot mabuk tapi negatif narkoba

    Pria berinisial MT yang menghadang laju kendaraan termasuk Transjakarta serta nyaris melukai personel Kepolisian di Jalan Daan Mogot, Jembatan Besi, Cengkareng, Jakarta Barat, sedang mabuk tapi negatif narkotika jenis apapun.

    “Sudah kami tes urine, negatif dari jenis narkoba apapun,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana di Jakarta pada Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pria bersajam yang hadang Transjakarta di Jakbar sempat serang polisi

    Seorang pria berinisial MT yang bersenjata tajam dan menghadang kendaraan termasuk Transjakarta di Jalan Daan Mogot, Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin, sempat melakukan perlawanan dan menyerang personel Kepolisian sebelum akhirnya bisa ditangkap.

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menjelaskan bahwa awalnya polisi menerima laporan dari warga adanya pria yang mengamuk sambil menghadang-hadang kendaraan di Daan Mogot.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT

    Polsek Duren Sawit berhasil menangkap empat orang pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang terjadi di Jalur Kanal Banjir Timur (KBT) RT 08/11, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis dini hari (26/12).

    “Kami berhasil menangkap empat pelaku begal yang berinisial MI (18), MAN (22), MR (18) dan MHF (15). Pelaku MHF berstatus anak berhadapan hukum (ABH), saat ini kita titip ke panti sosial Jakarta Timur,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di Gropet

    Petugas Kepolisian menangkap 13 remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB.

    Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto menyebutkan, awalnya petugas Kepolisian mendapat laporan adanya keributan di Jalan Jelambar Utama RT2/RW4, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sehingga tim patroli segera menuju lokasi.

    Baca selengkapnya di sini.

    Akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya

    Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Senin mengumumkan mutasi terhadap 734 personel tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan Polda Metro Jaya.

    Puluhan personel Polda Metro Jaya yang dimutasi meliputi tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polda serta mulai dari pejabat utama hingga Kapolres.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kolong Tol Angke Jakarta Barat sudah siap direvitalisasi

    Kolong Tol Angke Jakarta Barat sudah siap direvitalisasi

    Jakarta (ANTARA) – Kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan hingga saat ini sudah siap untuk direvitalisasi, menyusul pembersihan lapak-lapak bekas hunian warga di daerah itu oleh pihak terkait, sudah selesai.

    “Sudah siap direvitalisasi. Yang jelas, warganya sudah direlokasi ke rumah susun, lapak-lapak juga sudah dibersihkan. Kita juga sudah buatkan lanskap atau perencanaan (pembuatan ruang terbuka),” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto sambil menunjukkan rancangan lanskap revitalisasi Kolong Tol Angke kepada pers di Jakarta, Senin.

    Namun, terkait waktu pelaksanaan untuk revitalisasi, Uus menyatakan masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

    “Nanti di situ bisa ada tempat olahraga, ada taman, lintasan joging, termasuk mungkin nanti ada semacam RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak) juga,” katanya.

    Selain itu, Uus juga menyebut sejumlah instansi terkait juga akan mendirikan posko pengamanan di lokasi tersebut.

    “Ada (posko pengamanan) dari Satpol PP, termasuk juga dari Jasa Marga, polisi juga,” ungkap Uus.

    Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polisi Ungkap Ortu yang Tinggalkan Jasad Bayi di RS Jakbar Keluarga Tertutup

    Polisi Ungkap Ortu yang Tinggalkan Jasad Bayi di RS Jakbar Keluarga Tertutup

    Jakarta

    Polisi masih memburu orang tua yang meninggalkan bayi laki-laki berinisial MS setelah meninggal dalam perawatan di IGD rumah sakit di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Orang tua bayi itu dikenal sebagai keluarga yang tertutup.

    “(Tetangga) Nggak kenal, jadi dia ni sangat tertutup, baru dua bulan tinggal di situ,” kata Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi, Senin (30/12/2024).

    Aprino menyebut keluarga korban tinggal di rumah kontrakan di daerah Jelambar, Jakarta Barat. Saat hari kejadian, mereka meminta tolong kepada tetangganya untuk mengantarnya ke rumah sakit.

    “Selama ini sering interaksi, cuma nggak yang tiap hari gitu. Karena mungkin sudah kepepet kan karena anaknya sudah benar-benar parah kemarin kondisinya itu,” ucapnya.

    Kemudian bayi itu dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya pada Sabtu (28/12) sekitar pukul 02.59 WIB. Sekitar pukul 04.20 WIB, bayi berinisial MS dinyatakan meninggal dunia.

    Saat pihak rumah sakit hendak memberitahukan perihal kematian bayi, ternyata orang tuanya menghilang. Hingga Sabtu pagi, pihak rumah sakit menunggu orang tua bayi, tetapi tidak kunjung datang.

    “Disamperin rumahnya kontrakan itu, nggak ada lagi ‘udah bersih, Pak’ katanya gitu. Nah, kita baru mendapat info baru pada sekitar jam 2 siang pada saat itu. Itu kan kejadiannya pagi ya. Kita mendapat info jam 2 siang, akhirnya kita sama pihak rumah sakit kita lakukan penyelidikan ke sana, ternyata tidak sama sekali kita menemukan identitas, baik dari RT, baik dari yang pemilik kontrakan, dan lain-lain sebagainya,” ujarnya.

    Alasan Tinggalkan Bayi

    Belum jelas mengapa orang tua tersebut tidak kunjung mengambil jasad anaknya. Namun, ortu si bayi sempat bilang ke pihak rumah sakit akan pergi sebentar untuk mencari biaya perawatan karena BPJS-nya tidak bisa diklaim.

    Saat itu, orang tua tua korban sempat mengatakan kepada perawat sedang mencari dana demi berobat anaknya tersebut. Bayi tersebut pun diberi perawatan.

    “Pada saat tersebut berproses dan anaknya juga, almarhum ini lagi dirawat, orang tuanya memang sempat menyampaikan kepada perawat ataupun dari pihak rumah sakit sempat menyampaikan bahwa lagi mencoba mencari pinjaman uang,” imbuhnya.

    (wnv/fas)

  • Polisi Cari Orang Tua yang Telantarkan Jasad Bayi di IGD Rumah Sakit Sumber Waras – Halaman all

    Polisi Cari Orang Tua yang Telantarkan Jasad Bayi di IGD Rumah Sakit Sumber Waras – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi masih melakukan pencarian terhadap orang tua yang tega menelantarkan jasad bayi usia lima bulan di IGD Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Kanit Reskrim Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara menjelaskan kronologi bayi itu bermula saat diantar orang tuanya dan tetangga dari orang tuanya.

    Menurutnya, tetangga dari orang tua bayi itu mengantar karena memiliki kendaraan.

    Di rumah sakit, orang tua dari bayi itu mencoba untuk biaya perawatan menggunakan BPJS, namun ternyata tidak diterima.

    “Orang tuanya memang sempat menyampaikan kepada perawat lah ataupun dari pihak rumah sakit sempat lah menyampaikan bahwa lagi mencoba mencari pinjaman uang,” ucap Aprino kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

    Tepat pada pukul 04.20 WIB, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

    Pihak rumah sakit selanjutnya memberitahukan kepada orang tuanya.

    Lalu, orang tua dari bayi itu bilang akan mengurus administrasi untuk membawa jenazahnya.

    Kala itu, kondisi di IGD sedang ramai-ramainya sehingga perawat pun dokter tidak menyadari betul keberadaan orang tua bayi malang itu.

    “Pukul 06.00 WIB orang tuanya tidak nongol sudah dicari tahu dikelilingi serumah sakit. Awalnya dia sudah daftar dengan nomor, ada nomor tercantum. Nomor tersebut lah dihubungi sama pihak rumah sakit yang ternyata nomor itu adalah nomor dari tetangga yang nganter dia tadi,” ungkapnya.

    Pihak rumah sudah mendatangi alamat rumah kontrakan orang tuanya.

    Di rumah kontrakan itu ternyata sudah tidak ada barang-barang. Baik dari RT, pemilik kontrakan dan tetangga juga tidak mengetahui kepergian orang tua dari bayi tersebut.

    “Sampai saat ini kita belum tahu fisik orangnya seperti apa, juga kita masih berupaya mencari yang bersangkutan,” ucap Aprino.

    Usut punya usut, ternyata tetangga yang ikut mengantarkan juga tidak mengenal dekat dengan orang tua bayi.

    Menurut keterangan saksi, orang tua bayi ini sangat tertutup dan diketahui baru dua bulan tinggal di kontrakan.

    Aprino menyebut, interaksi dengan tetangganya dilakukan karena kondisi kepepet di mana menurut perawat RS Sumber Waras bahwa kondisi bayi itu sudah kejang-kejang, panas sangat tinggi, matanya, kulitnya, dan badan sudah pucat.

    Pihak kepolisian akan melakukan upaya maksimal menangkap orang tua korban yang berlokasi di daerah Jelambar, Jakarta Barat.

    Kondisi jasad bayi saat ini sudah divisum di RSCM dan selanjutnya diserahkan ke pihak Dinas Sosial.

  • Kronologi Bayi di Jakbar Meninggal lalu Ditinggal Orangtua di RS karena Masalah Biaya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Desember 2024

    Kronologi Bayi di Jakbar Meninggal lalu Ditinggal Orangtua di RS karena Masalah Biaya Megapolitan 30 Desember 2024

    Kronologi Bayi di Jakbar Meninggal lalu Ditinggal Orangtua di RS karena Masalah Biaya
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Orangtua meninggalkan bayi laki-laki berinisial MS (5 bulan) yang meninggal di rumah sakit kawasan Grogol Petamburan diduga karena tidak punya biaya pengobatan, Sabtu (28/12/2024).
    Kanit Reskrim Polsek Petamburan AKP Aprino Tamara menjelaskan, peristiwa bermula saat MS diantarkan orangtua dan tetangga ke rumah sakit di Grogol Petamburan sekitar pukul 02.59 WIB.
    “Karena yang bersangkutan (orangtua) tidak mempunyai kendaraan dan juga tidak punya handphone,” ujar Aprino saat dihubungi, Senin (30/12/2024).
    Usai MS masuk ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) karena penyakitnya, orangtua korban langsung mengurus administrasi dengan berupaya mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sementara, pihak rumah sakit mengambil tindakan medis terhadap korban.
    “Ternyata tidak diterima BPJS tersebut, yang artinya dia harus membayar di situ,” kata Aprino.
    Oleh karena itu, orangtua menyampaikan kepada pihak rumah sakit bahwa dia berusaha mencari pinjaman untuk biaya pengobatan dan perawatan.
    “Ketika jam 04.00 WIB atau 04.30 WIB kalau enggak salah, bayi tersebut meninggal. Selanjutnya diberitahu kepada orangtuanya tadi,” ucap dia.
    “Selanjutnya orangtua tersebut bilang, ‘ya saya mau mengurus ke depan’. Maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayarlah, untuk membawa jenazahnya,” lanjutnya.
    Ketika itu, suasana IGD tengah ramai kedatangan pasien sehingga perawat tidak terlalu memperhatikan orangtua korban.
    Saat pukul 06.00 WIB, orangtua tak kunjung datang. Dengan begitu, pihak rumah sakit mencari keberadaan yang bersangkutan.
    “Dia sudah daftar dengan sebuah nomor yang tercantum. Nomor tersebut dihubungi sama pihak rumah sakit, yang ternyata nomor tersebut adalah nomor dari tetangga yang mengantar dia tadi,” ungkap Aprino.
    Lantas, pihak rumah sakit mempertanyakan keberadaan orangtua korban. Hanya saja, tetangga justru juga tengah mencari keberadaan orangtua korban.
    “Disamperin rumahnya kontrakan itu (sama tetangga), ‘enggak ada, Pak. Sudah bersih’ katanya gitu. Nah, kami (Polsek Grogol Petamburan) baru mendapat info sekitar pukul 14.00 WIB,” ungkap Aprino.
    Menindaklanjuti hal tersebut, pihak kepolisian dan rumah sakit menghampiri rumah kontrakan orangtua korban di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ternyata memang benar sudah kosong.
    “Sampai saat ini, kami belum tahu fisik orangnya seperti apa, juga kami masih berupaya mencari yang bersangkutan,” tegas dia.
    Sejauh ini, polisi belum menemukan identitas orangtua korban. Sebab, yang bersangkutan saat mendaftar diri ke rumah sakit hanya menyebutkan nama tanpa menyertakan kartu tanda penduduk (KTP).
    Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tetangga, orangtua korban merupakan sosok yang jarang berinteraksi. Terlebih, ia baru dua bulan terakhir tinggal di rumah kontrakan tersebut.
    “Karena mungkin sudah kepepet (interaksi), karena anaknya sudah benar-benar parah kemarin kondisinya itu. Kata perawat, sudah kejang-kejang, panas juga sangat tinggi,” ungkap Aprino.
    “Sempat juga itu, katanya matanya, kulitnya, badannya itu sudah pucat,” tambah dia.
    Saat ini, korban telah diantarkan ke RSCM yang selanjutnya diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dimakamkan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ortu Tinggalkan Jasad Bayi di RS Menghilang, Sempat Dicari ke Kontrakan

    Ortu Tinggalkan Jasad Bayi di RS Menghilang, Sempat Dicari ke Kontrakan

    Jakarta

    Bayi MS yang berusia 5 bulan meninggal dalam perawatan di rumah sakit (RS) di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Orang tua bayi tersebut tak kunjung kembali ke RS dan membawa jasad korban.

    Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengungkapkan orang tua bayi tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

    “Belum,” kata Aprino, saat dihubungi detikcom, Senin (30/12/2024).

    Aprino menjelaskan bayi MS dibawa orang tuanya berinisial H, pada Sabtu (28/12) sekitar pukul 02.59 WIB. Sekitar satu jam lebih kemudian atau tepatnya pada pukul 04.20 WIB, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

    “Selanjutnya diberitahukan lah kepada orang tuanya tadi, selanjutnya orang tua tersebut bilang ya saya mau ngurus ke depan, maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayar lah untuk membawa jenazahnya,” kata dia.

    Sampai pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB, orang tua bayi tersebut tidak juga datang. Pihak rumah sakit kemudian menghubungi nomor ponsel pada saat bayi tersebut didaftarkan, yang tertanya adalah tetangga korban.

    Ortu Tak Ada di Kontrakan

    Aprino menyebut tetangga sempat mendatangi rumah kontrakan orang tua korban, namun nihil. Saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan orang tua korban.

    “Disamperin lah rumahnya kontrakan itu, nggak ada lagi udah bersih pak katanya gitu. Nah kita baru mendapat info baru pada sekitar jam 2 siang pada saat itu, itu kan kejadiannya pagi ya. Kita mendapat info jam 2 siang akhirnya kita sama pihak rumah sakit kita lakukan penyelidikan ke sana ternyata tidak sama sekali kita menemukan identitas, baik dari RT baik dari yang pemilik kontrakan dan lain-lain sebagainya,” tuturnya.

    (mei/mea)