kab/kota: Grogol

  • Bupati Mas Dhito Imbau Warga Kediri Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana

    Bupati Mas Dhito Imbau Warga Kediri Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Menghadapi cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Kediri, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Hal ini menyusul bencana yang terjadi di wilayah Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kediri, yang mengakibatkan jalan utama di desa tersebut terputus beberapa waktu lalu.

    Cuaca yang tidak menentu, dengan hujan lebat disertai angin kencang, telah menyebabkan beberapa musibah di wilayah Kabupaten Kediri.

    Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar, terutama saat beraktivitas di daerah rawan bencana seperti aliran sungai, daerah berbukit, dan lokasi lain yang berpotensi menimbulkan bahaya. 

    “Kami mengimbau seluruh warga Kabupaten Kediri untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam berkegiatan, terutama di sekitar aliran sungai, daerah berbukit, atau tempat-tempat yang memiliki potensi kerawanan lainnya,” terang Mas Dhito dalam rilisnya yang diterima pada Sabtu (1/2/2025).

    Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemui kondisi yang berpotensi menimbulkan bencana kepada aparatur desa atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

    Mas Dhito menegaskan, BPBD Kabupaten Kediri saat ini telah bekerja sama dengan seluruh tim pemerintah daerah untuk menangani setiap bencana yang terjadi.

    Satu di antara titik yang menjadi perhatian adalah wilayah Plosoklaten, yang baru-baru ini dilanda banjir hingga menyebabkan akses jalan terputus. 

    “Kami berharap Kabupaten Kediri tetap diberikan perlindungan hingga musim cuaca ekstrem ini berakhir,” imbuhnya.

    Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kediri tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam lainnya seperti tanah longsor dan angin kencang.

    Oleh karena itu, Mas Dhito mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana jika tidak diperlukan.

    Selain itu, Mas Dhito juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan. 

    “Mari kita jaga lingkungan bersama-sama. Hindari membuang sampah sembarangan, terutama di aliran sungai, karena hal ini dapat memperparah risiko banjir,” pesannya.

    Untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan kejadian bencana atau kondisi darurat, pemerintah Kabupaten Kediri menyediakan sejumlah nomor kontak penting.

    Masyarakat dapat menghubungi BPBD di nomor 085259186866, Tim Kesehatan PSC 119 di 085212117119, serta Damkar wilayah Kecamatan Grogol di 081232051122, Ngadiluwih di 081231200028, dan Pare di 0354 391113.

    “Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dapat melewati musim cuaca ekstrem ini dengan selamat,” tutupnya. 

  • Transjakarta Rekayasa Rute Layanan akibat Banjir Hari Ini

    Transjakarta Rekayasa Rute Layanan akibat Banjir Hari Ini

    JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merekayasa rute layanan yang meliputi pengalihan dan pemendekan khususnya untuk kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang terdampak banjir serta genangan.

    “Kami melakukan penyesuaian layanan seperti pengalihan dan pemendekan untuk rute-rute terdampak genangan untuk memastikan pelanggan tetap bisa menggunakan layanan Transjakarta dengan aman dan nyaman,” kata Kepala Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani dikutip Antara, Rabu 29 Januari.

    Rute-rute ini antara lain rute 2B relasi Harapan Indah – Pulo Gadung mengalami perpendekan rute menjadi Bus Stop Lapangan Terbang – Pulo Gadung dikarenakan adanya genangan air di sekitar Transera.

    Lalu, rute JAK 27 relasi Rorotan – Pulo Gebang mengalami pengalihan rute dikarenakan adanya genangan air di sekitar Jalan Karang Tengah.

    Ayu mengatakan sementara rute ini tidak melayani titik pemberhentian atau bus stop Sekolah At Taqwa sampai Pertigaan Karang Tengah.

    Selain, Transjakarta juga mengalihkan rute 3F relasi Kalideres – Senayan Bank DKI karena ada genangan air di sekitar Jalan Raya Cengkareng.

    “Sementara arah Senayan Bank DKI tidak melayani Halte Jembatan Baru s/d Halte Damai dan untuk arah Kalideres tidak melayani Halte Jelambar sampai dengan Halte Jembatan Baru,” jelas Ayu.

    Pengalihan juga dilakukan di koridor 3 relasi Kalideres – Monumen Nasional. Sementara ini, untuk arah Monumen Nasional tidak melayani Halte Jembatan Baru sampai dengan Halte Damai dan untuk arah Kalideres tidak melayani Halte Grogol sampai dengan Halte Jembatan Baru.

    Selain itu, rute SH1 relasi Kalideres – Perkantoran Soekarno-Hatta juga mengalami pengalihan rute akibat genangan air di sekitar Jalan Parimeter Utara.

    “Sementara arah Kalideres tidak melayani Bus Stop Simpang Rawa Kompeni Raya,” kata Ayu.

    Dia menambahkan ada dua rute yang tidak melayani penumpang yakni rute JAK 24 relasi Senen – Pulo Gadung dan rute JAK 112: Tanah Merah – Pulo Gadung. Ini karena adanya genangan air pada jalur yang dilalui rute tersebut.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

  • Respons Pj Gubernur soal Banjir yang Melanda Sejumlah Wilayah di Jakarta – Halaman all

    Respons Pj Gubernur soal Banjir yang Melanda Sejumlah Wilayah di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi banjir di Jakarta sebelum, sesaat, dan setelah perayaan Imlek 2576.

    Menurutnya, hujan ekstrem yang terjadi pada Selasa, 28 Januari 2025 kemarin berada di luar prediksi.

    Pasalnya, berdasarkan informasi dari BMKG, pada Selasa kemarin hanya terjadi hujan sedang lebat.

    “Namun ternyata, petang sampai dengan malam kemarin itu adalah cuaca ekstrem.” 

    “Hujan sangat lebat bahkan sama dengan pada waktu kejadian tahun 2020-2021,” kata Teguh di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025), dilansir Warta Kota.

    Meski begitu, dirinya merasa bersyukur lantaran kondisi Bendung Katulampa, Bogor pada Selasa (28/1/20025) malam masih terpantau normal.

    Dengan begitu, Jakarta hanya mengalami genangan di wilayah Jakarta Barat, Utara, dan Timur.

    “Kemudian karena sejak beberapa hari ini saya sudah instruksikan untuk waspada untuk siaga semuanya bisa bergerak cepat, ya satu sisi kita tetap prihatin ada musibah banjir itu, genangan itu, sudah kita lokalisir,” ungkapnya.

    Meski sudah berusaha melakukan antisipasi, jelas Teguh, beberapa wilayah di Jakarta masih mengalami genangan dan banjir.

    Sebab daya tampung infrastruktur terhadap penanganan banjir di Jakarta per hari hanya bisa menampung 150 milimeter per detik.

    “Nah kemarin, tadi malam itu, hujannya sampai ada datanya sekitar 300 Mm sekian. Saya cek dulu ya biar gak salah ya.”

    “Jadi kemarin itu, tadi malam itu ada di beberapa tempat sampai dengan 368 mm per detik, itu curah hujannya,” ujarnya.

    Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol

    Sementara itu, genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu sore.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada pukul 17.00 WIB, wilayah ini masih tergenang imbas hujan lebat yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa kemarin.

    Sejumlah warga di permukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya meski genangan air masih menggenangi kawasan ini. 

    Mereka mulai keluar rumah sambil memantau situasi genangan air di lingkungan tempat tinggalnya.

    Petugas pemadam kebakaran dan dinas setempat juga terlihat memompa air yang menggenang di Jalan Satria IV untuk dibuang ke sungai yang berada di depan Jalan Raya Satria.

    Anak-anak di wilayah itu juga memanfaatkan genangan air untuk bermain. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Banjir Kepung Jakarta, Pj Gubernur: Hujan Ekstrem di Luar Prediksi Kami.

    (Tribunnews.com/Deni/Fransiskus)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

  • Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol Jakarta Barat Rabu 29 Januari Sore – Halaman all

    Genangan Air Setinggi 30 cm Masih Rendam Wilayah Grogol Jakarta Barat Rabu 29 Januari Sore – Halaman all

    Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore.

    Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 19:17 WIB

    Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia

    GENANGAN DI JELAMBAR – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore. Sejumlah warga di pemukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya.

    Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia

    GENANGAN DI JELAMBAR – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore. Sejumlah warga di pemukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Genangan air setinggi kurang lebih 30cm masih menggenangi Jalan Satria IV, Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (29/1/3025) sore.

    Pantuan Tribunnews.com pukjl 17.00 WIB, wilayah di Jalan Satria IV ini masih tergenang imbas hujat lebat yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa kemarin. 

    Sejumlah warga di permukiman tersebut mulai melakukan aktivitasnya meski genanangan air masih menggenangi kawasan ini. 

    Mereka mulai keluar rumah sambil memantau situasi genangan air di lingkungan tempat tinggalnya.

    Petugas pemadam kebakaran dan dinas setempat juga terlihat memompa air yang menggelang di Jalan Satria IV untuk di buang ke sungai yang berada di depan Jalan Raya Satria.

    Anak-anak di wilayah itu juga memanfaatkan genanagan air untuk bermain. 

    Sebelumnya, Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di Jakarta terendam banjir hingga Rabu (29/1/2025) siang.

    Salah satunya di Jalan Satria Raya, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dengan ketinggian air kurang lebih 30 cm sehingga akses di jalan utama terputus.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Curhat Warga Jakarta Usai Rumahnya Terendam Banjir, Minta Bangun Turap Hingga Derita Tak Berujung – Halaman all

    Curhat Warga Jakarta Usai Rumahnya Terendam Banjir, Minta Bangun Turap Hingga Derita Tak Berujung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta pada Rabu (29/1/2025). Banjir tersebut akibat curah hujan tinggi.

    Warga Jakarta pun meluapkan keluh kesahnya akibat banjir yang melanda rumah mereka.

    Berikut ini Tribunnews.com rangkum curahan hati (curhat) warga Jakarta setelah rumahnya terendam banjir.

    Minta Pemerintah Bangun Turap

    Banjir di Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur terjadi setiap tahun.

    Trisno (50) warga yang tinggal di bantaran kali Cakung itu berharap agar pemerintah membangun turap (konstruksi batu kali).

    “Yang memang harus dibangun turap di sini jadi air dari kali ini gak luber ke rumah warga,” ucapnya saat diwawancara, Rabu (29/1/2025).

    Menurutnya, usulan itu sudah pernah disampaikan tetapi belum juga terealiasi.

    Walhasil ketika musim hujan datang, warga sudah terbiasa merasakan banjir.

    “Bisa dibilang kami sudah langganan banjir, biasanya ya hanya semata kaki, semalam ini yang agak lumayan se-dada orang dewasa,” ucap Trisno.

    Bukan hanya soal turap, dia menilai pintu air di Banjir Kanal Timur juga seringkali tidak dibuka pada saat hujan deras.

    Sehingga debit air tertahan di Kali Cakung dan meluap kepada rumah warga RW 02.

    “Sebenarnya sudah ada pembangunan turap di ujung sana tapi tetap kebanjiran juga karena pintu airnya tidak dibuka,” imbuhnya.

    Trisno hanya bisa menunggu tindak lanjut dari pemerintah agar setiap tahun warga tidak harus kebanjiran.

    Tidur di Atas Genangan Air

    Di bawah rintik hujan, terlihat seorang wanita lanjut usia (lansia) menarik bagian bawah daster merahnya.

    Ia berjalan menembus genangan air.

    Wanita dengan rambut yang sudah mulai memutih tersebut tampak berjalan dengan tatapan kosong.

    Ani (78) namanya, warga asli Garut, Jawa Barat yang tinggal di permukiman tersebut.

    Ia tampak kebingungan ketika berjalan keluar gang rumahnya.

    Dia mengaku bosan karena air sudah merendam kawasan rumahnya sejak Selasa (28/1/2025) sore.

    “Ini mau jalan aja ke depan, bingung mau cari-cari makan. Bosen juga di rumah terus,” ucap Ani dengan suara lirihnya kepada Tribunnnews.com, Rabu.

    Di kawasan tersebut, Ani tinggal bersama anak dan cucunya di sebuah rumah kontrakan. 

    Sedangkan sang suami sudah meninggal dunia sejak 25 tahun silam.

    Selama tinggal kurang lebih 65 tahun, Ani menyebut daerah Jalan Satria IV memang sudah menjadi langganan banjir.

    Namun, dia mengaku kaget air kembali datang setelah 5 tahun terakhir tak pernah banjir.

    “Emang sering di sini, tapi sudah 5 tahun terakhir enggak banjir. Ini baru datang lagi sekarang,” ucapnya.

    “(Banjir dari) Semalam, kira-kira abis magrib kali lah. Kan tadinya pukul 16.00 WIB gerimis, eh tahunya lama-lama gede. Air dalam, mobil sama motor enggak bisa masuk, dalam tuh liat,” sambung Ani sambil menunjuk ke sebuah selokan.

    Padahal, kata Ani, di daerah rumahnya tersebut sudah dibuatkan gorong-gorong yang cukup dalam.

    Namun, nyatanya tak bisa membendung air akibat curah hujan yang cukup tinggi.

    Dia dan keluarganya harus rela untuk tidur di atas genangan air yang sempat masuk ke dalam rumahnya semalam dengan ketinggian kurang lebih 70 cm atau setara dengan dadanya.

    “(Banjir biasanya) nggak lama, paling 3 sampai 4 hari, itu juga kalau udah parah banget,” ucapnya.

    Meski begitu, Ani memutuskan untuk tidak mengungsi atau pindah dari daerah yang berdekatan dengan Kali Grogol itu.

    Alasan dirinya tak mau pindah, satu di antaranya sudah nyaman dengan lingkungannya.

    “Enggak (mau pindah) udah betah, abis gimana cucu di sini, anak di sini. Mau ke kampung juga udah ini, asli kan garut. Udah lah di sini aja,” tuturnya.

    Derita Tak Berujung

    Sanusi Murtani, warga RT 013 RW 04 Kampung Melayu, mengatakan bahwa air mulai naik dari Sungai Ciliwung sejak Selasa malam dan menggenangi permukiman warga.

    Menurut Sanusi, air sempat surut sekitar pukul 00.00 WIB, tetapi kembali naik beberapa jam kemudian. Hingga Rabu (29/1/2025) pagi, air masih menggenangi kawasan itu.

    “Dari habis Isya (air) naik, sekitar jam 12-an turun. Jam 1 atau jam 2 naik lagi sampai sekarang,” kata Sanusi.

    Dia menuturkan, genangan banjir di Kampung Melayu sudah berlangsung lebih dari 12 jam. Namun, dia bersyukur air mulai surut sedikit.

    Sanusi berharap Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, bisa mengatasi persoalan banjir yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Dia mengaku telah mengalami banjir sejak tahun 1965.

    “Ya saya sih minta gubernur baru coba diperhatiinlah, dari dulu (Kampung Melayu) ini banjir terus, sejak kecil 1965 (banjir terus),” tutur Sanusi.

    Senada dengan Sanusi, warga lain bernama Subur (59) mengaku sudah terbiasa menghadapi banjir di wilayahnya.

    “Saya mah dari dulu (terkena banjir), makanya sudah enggak aneh klo banjir. Dari dulu saya mah,” ucapnya.

    Namun, Subur mengungkapkan bahwa banjir kali ini relatif lebih aman dibanding sebelumnya.

     

  • Update Banjir Jakarta Hingga Sore Ini, 36 RT dan 16 Ruas Jalan Terendam

    Update Banjir Jakarta Hingga Sore Ini, 36 RT dan 16 Ruas Jalan Terendam

    loading…

    Sejumlah kendaraan menerobos banjir di depan Mall Kelapa Gading, Jalan Boulevard, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2025). Foto/SindoNews/Isra Triansyah

    JAKARTA – Hujan yang mengguyur di wilayah Jakarta pada Selasa (28/1) kemarin menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) JakartaHingga Rabu (29/1) pukul 17.00 WIB setidaknya masih terdapat 36 RT dan 16 ruas jalan yang terendam banjir Jakarta.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 36 RT dan 16 ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, M Yohan dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

    Yohan menjelaskan wilayah mayoritas yang terendam banjir berada di wilayah Jakarta Barat dengan total 34 RT terendam. Sementara, masing-masing satu RT yang terendam banjir tercatat di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

    “Ketinggian berkisar mulai dari 30-100 cm,” jelas Yohan.

    Data RT dan Ruas Jalan Terendam Banjir:

    Jakarta Barat 34 RT

    * Kel. Cengkareng Barat 2 RT
    * Kel. Cengkareng Timur 4 RT
    * Kel. Duri Kosambi 7 RT
    * Kel. Kedaung Kali Angke 7 RT
    * Kel. Rawa Buaya 4 RT
    * Kel. Pegadungan 3 RT
    * Kel. Tegal Alur 6 RT
    * Kel. Joglo 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi
    Ketinggian: 30 s.d 100 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Utara 1 RT

    *Kel. Rorotan 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB
    Ketinggian: 80 cm
    Situasi: Masih tergenang

    Jakarta Timur 1 RT

    *Kel. Cakung Barat 1 RT

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Cakung Drain
    Ketinggian: 60 cm
    Situasi: Masih tergenang

    16 Jalan Tergenang

    1. Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan
    Ketinggian: 25 Cm
    2. Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur
    Ketinggian: 10 Cm
    3. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua Selasa
    Ketinggian: 20 Cm
    4. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua
    Ketinggian: 40 Cm
    5. Jl Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat
    Ketinggian: 20 Cm
    6. Jl. Komplek Uka, Kel. Tugu Utara
    Ketinggain: 15 Cm
    7. Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara
    Ketinggian : 10 Cm
    8. Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok
    Ketinggian: 10 Cm
    9. Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur
    Ketinggian: 25 Cm
    10. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan
    Ketinggian: 20 Cm
    11. Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat
    Ketinggian: 20 Cm
    12. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat
    Ketinggian: 25 Cm
    13. Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara
    Ketinggian: 15 Cm
    14. Jl. Jelambar Baru Raya, Kel. Jelambar Baru
    Ketinggian: 25 Cm
    15. Jl. Pangeran Tubagus Angke Raya, Kel. Jelambar Baru
    Ketinggian: 30 Cm
    16. Jl. Satria Raya, Kel. Jelambar
    Ketinggian: 30 cm

    Genangan Surut

    1. Kel. Tanjung Duren Utara: 1 RT
    2. Kel. Kembangan Utara : 1 RT
    3. Kel. Joglo : 1 RT
    4. Kel. Pejaten Timur: 4 RT
    5. Kel. Kebon Kosong: 1 RT
    6. Kel. Cililitan: 1 RT
    7. Kel. Cawang: 14 RT
    8. Kel. Bidara Cina: 3 RT
    9. Kel. Rawa Terate: 2 RT
    10. Kel. Kali Deres: 2 RT
    11. Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    12. Kel. Duri Kepa: 2 RT
    13. Kel. Kedaung Kali Angke: 7 RT
    14. Kel. Jelambar Baru: 2 RT

    Jalan Tergenang Surut

    1. Jl. Mahoni, Kel. Lagoa, Kec. Koja.
    2. Jl. Yos Sudarso Raya , Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    3. Jl. Gaya Motor (Depan Masjid Astra), Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    4. Jl. Gaya Motor 1, Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok.
    5. Jl. Pulo Besar ll, RT 08 RW 010, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok
    6. Jl. Bazoka Raya, RT 01 RW 06, Kel. Joglo, Kec. Kembangan
    7. Jl. Tanjung Duren Raya, RT 012 RW 02, Kel. Tanjung Duren Utara, Kec. Grogol Petamburan
    8. Jl. Komp. Joglo Baru RT 07 RW 06, Kel. Joglo, Kec. Kembangan
    9. Jl. Srengseng Raya, RW 02 (Depan Kantor Kelurahan), Kel. Srengseng, Kec. Kembangan
    10. Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok
    11. Jl. K.H. Hasyim Ashari, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat
    12. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat
    13. Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru
    14. Jl Keramat Raya, Kel. Tugu Utara
    15. Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara
    16. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan

    (shf)

  • Nekat Terjang Banjir, Sejumlah Motor Mogok di Grogol Petamburan Jakarta Barat – Halaman all

    Nekat Terjang Banjir, Sejumlah Motor Mogok di Grogol Petamburan Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir masih menggenangi Jalan Satria Raya, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Rabu (29/1/2025) sore.

    Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 16.00 WIB, sejumlah kendaraan nampak nekat menerjang air dengan ketinggian kurang lebih 30 centimeter.

    Terlihat, kendaraan melewati jalur bus TransJakarta karena permukaan tanahnya yang lebih tinggi.

    Namun, tak semua kendaraan berhasil menerjang banjir tersebut. Ada sejumlah sepeda motor yang mogok akibat tak kuat menahan air.

    Salah satunya seperti pengendara sepeda motor bernama Putera (30). Dia datang dari arah Jalan S Parman, Jakarta Barat tepatnya di depan Mall Ciputra.

    Saat itu, debit air masih cukup tinggi. Namun, dia memilih untuk menerobosnya karena tidak ada jalan lain.

    “Ini kan saya mau ke RSJ Grogol situ, udah terlanjur naik ke flyover. Taunya di ujung banjir lumayan dalam,” kata Putra saat ditemui di lokasi.

    Namun, jalannya terhambat kendaraan roda empat yang berjalan pelan sehingga sepeda motornya terendam air dan akhirnya mogok.

    “Tadi mobil jalannya pada pelan gitu, jadi motor saya pelan juga. Air jadinya masuk ke mesin,” tuturnya.

    Beruntung ada sejumlah anak-anak di lokasi yang tengah bermain membantu mendorong sepeda motornya.

    “Ini udah bisa nyala lagi, saya coba-coba terus. Paling nanti ke bengkel buat ngecek (motor)” ungkapnya.

    Selain Putera, ada 5 pengendara lain yang sepeda motornya mogok akibat banjir di lokasi.

    Sebelumnya, Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di Jakarta terendam banjir hingga Rabu (29/1/2025) siang.

    Salah satunya di Jalan Satria Raya, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dengan ketinggian air kurang lebih 30 cm sehingga akses di jalan utama terputus.

    Meski begitu, untuk kendaraan seperti bus TransJakarta hingga truk masih bisa melintas dengan melewati kanan jalan.

    Selain itu, banjir juga merendam di kawasan yang lebih rendah. Salah satunya di perkampungan warga di Jalan Satria IV.

    Dari pantauan, ketinggian air cukup beragam mulai dari 20 cm hingga 50 cm masih merendam kawasan tersebut sesuai dengan ketinggian tanah.

    Terlihat, banyak warga yang terganggu aktivitasnya akibat air yang merendam tersebut. Namun, warga nampaknya masih tetap bertahan dan tidak mengungsi.

    “Ini lumayan ini, sedengkul airnya. Dari semalam udah mulai banjir,” kata seorang warga bernama Ani (78) saat ditemui Tribunnews.com.

     

  • Polisi terapkan rekayasa lalu lintas akibat banjir di Jakbar

    Polisi terapkan rekayasa lalu lintas akibat banjir di Jakbar

    pengendara menuju Latumeten bisa memanfaatkan lintas atas atau flyover Grogol

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir pada Rabu.

    Pejabat Sementara (PS) Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Mujiyanto menyebut, salah satu jalan yang direkayasa lalu lintasnya adalah Jalan Raya Daan Mogot di depan Hotel Samara, dari arah timur atau Samsat.

    “Genangan di lokasi ini mulai surut dan sudah bisa dilalui di dua jalur, baik busway maupun arteri. Namun, demi kelancaran, arus lalu lintas tetap dialihkan sementara melalui jalur busway,” ucap Mujiyanto di Jakarta, Rabu.

    Sementara itu, di Jalan Raya Grogol, arah Latumeten, depan Rumah Sakit Jiwa, genangan air mencapai 30 hingga 40 cm.

    “Hanya kendaraan besar seperti bus yang masih bisa melintas, sementara kendaraan roda dua disarankan mencari jalur alternatif,” ucap Mujiyanto.

    Petugas telah melakukan pengalihan arus sebelum lampu lalu lintas atau traffic light (TL) agar pengendara menuju Latumeten bisa memanfaatkan lintas atas atau flyover Grogol.

    Genangan juga terjadi di Jalan Panjang, tepatnya depan Perumahan Green Garden, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 cm.

    “Kendaraan roda empat masih dapat melintas dengan hati-hati. Begitu pula di Jalan Pangeran Tubagus Angke, dekat Rumah Duka Jelambar, dari arah Pesing menuju Jembatan 2, yang mengalami genangan air sekitar 20 cm bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua,” ucap dia.

    Petugas menyarankan kendaraan untuk melintas melalui jalur alternatif di Pergudangan Jalan Fajar Aladin guna menghindari hambatan.

    “Dengan adanya pengaturan ini, Satlantas Polres Metro Jakarta Barat berharap masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” kata Mujiyanto.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pria Tanpa Identitas Tewas Usai Lompat dari Lantai 5 Mal di Jakarta Barat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Januari 2025

    Pria Tanpa Identitas Tewas Usai Lompat dari Lantai 5 Mal di Jakarta Barat Megapolitan 29 Januari 2025

    Pria Tanpa Identitas Tewas Usai Lompat dari Lantai 5 Mal di Jakarta Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria tanpa identitas tewas setelah melompat dari lantai 5 sebuah mal di Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).
    Insiden tragis ini terjadi di depan salah satu gerai makanan cepat saji di pusat perbelanjaan tersebut.
    “Para saksi yang kami temui hanya melihat korban tengah berdiri di dekat lokasi, lalu tiba-tiba dia loncat dengan posisi membelakangi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Muhamammad Aprino Tamara saat dikonfirmasi, Selasa. 
    Polisi tidak menemukan identitas apa pun di tubuh korban. Namun, korban diperkirakan berusia sekitar 40 tahun.
    “Korban tidak membawa apa-apa selain dompet. Tidak ada ponsel atau surat wasiat yang ditemukan di lokasi kejadian,” imbuh Aprino.
    Tiga saksi mata yang merupakan pengunjung dan penjaga gerai telah dimintai keterangan oleh polisi terkait insiden itu.
    “Karpet di lokasi jatuhnya korban sudah kami amankan sebagai barang bukti,” kata Aprino.
    Apriano menambahkan, timnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk proses visum.
    Polisi masih mengupayakan identifikasi korban melalui sidik jari. 
    “Kami berharap identitas korban terdaftar sehingga dapat segera menghubungi pihak keluarga,” ucap dia.
    Hingga berita ini ditayangkan, belum ada laporan dari pihak keluarga korban. Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga segera menghubungi pihak berwenang.
    Kontak bantuan
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
    Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak situs web Into the Light Indonesia di bawah ini:

    Panduan Mencari Layanan Profesional Kesehatan Jiwa


    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta rekayasa rute terkait banjir yang landa sebagian Jakarta

    Transjakarta rekayasa rute terkait banjir yang landa sebagian Jakarta

    Kami melakukan penyesuaian layanan seperti pengalihan dan pemendekan untuk rute-rute terdampak genangan

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merekayasa rute layanan yang meliputi pengalihan dan pemendekan khususnya untuk kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang terdampak banjir serta genangan.

    “Kami melakukan penyesuaian layanan seperti pengalihan dan pemendekan untuk rute-rute terdampak genangan untuk memastikan pelanggan tetap bisa menggunakan layanan Transjakarta dengan aman dan nyaman,” kata Kepala Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani melalui pesan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Rute-rute ini antara lain rute 2B relasi Harapan Indah – Pulo Gadung mengalami perpendekan rute menjadi Bus Stop Lapangan Terbang – Pulo Gadung dikarenakan adanya genangan air di sekitar Transera.

    Lalu, rute JAK 27 relasi Rorotan – Pulo Gebang mengalami pengalihan rute dikarenakan adanya genangan air di sekitar Jalan Karang Tengah.

    Ayu mengatakan sementara rute ini tidak melayani titik pemberhentian atau bus stop Sekolah At Taqwa sampai Pertigaan Karang Tengah.

    Selain, Transjakarta juga mengalihkan rute 3F relasi Kalideres – Senayan Bank DKI karena ada genangan air di sekitar Jalan Raya Cengkareng.

    “Sementara arah Senayan Bank DKI tidak melayani Halte Jembatan Baru s/d Halte Damai dan untuk arah Kalideres tidak melayani Halte Jelambar sampai dengan Halte Jembatan Baru,” jelas Ayu.

    Pengalihan juga dilakukan di koridor 3 relasi Kalideres – Monumen Nasional. Sementara ini, untuk arah Monumen Nasional tidak melayani Halte Jembatan Baru sampai dengan Halte Damai dan untuk arah Kalideres tidak melayani Halte Grogol sampai dengan Halte Jembatan Baru.

    Selain itu, rute SH1 relasi Kalideres – Perkantoran Soekarno-Hatta juga mengalami pengalihan rute akibat genangan air di sekitar Jalan Parimeter Utara.

    “Sementara arah Kalideres tidak melayani Bus Stop Simpang Rawa Kompeni Raya,” kata Ayu.

    Dia menambahkan ada dua rute yang tidak melayani penumpang yakni rute JAK 24 relasi Senen – Pulo Gadung dan rute JAK 112: Tanah Merah – Pulo Gadung. Ini karena adanya genangan air pada jalur yang dilalui rute tersebut.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025