kab/kota: Grogol

  • 90 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kebayoran Lama

    90 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 90 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran di Jalan Swadaya II No.49 12, RT12/RW08, Grogol Utara, Kebayoran Lama.

    “Sebanyak 90 personel dikerahkan untuk memadamkan api,” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Asril mengatakan obyek yang terbakar merupakan 11 rumah kontrakan dengan titik kenal belakang SMP Tarakanita 3.

    Kronologi berawal pukul 11.40 WIB, saat itu ibu inisial H melihat api menyala kemudian meminta bantuan tetangga untuk memadamkan. Namun, api tak dapat dikendalikan hingga akhirnya melaporkan ke Gulkarmat.

    Kemudian, Gulkarmat Jaksel menerima laporan sejak 11.58 WIB dengan mengerahkan 20 unit pompa dan tujuh unit pendukung.

    Situasi kini api masih dilokalisir, namun belum dalam tahap pendinginan.

    “Api dilokalisir pukul 12.25 WIB,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo

    Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo

    GELORA.CO – Wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, Pakubuwono XIII (PB XIII) pada Minggu (2/11/2025) masih menyisakan cerita, terutama bagi adiknya, KGPH Surya Wicaksana.

    Pria yang akrab disapa Gusti Neno ini bercerita, tanda alam muncul sebelum keturunan dinasti Mataram Islam itu mangkat.

    Sebuah pohon tua besar tumbang di Pesanggrahan Langenharjo, tempat peristirahatan dibangun Pakubuwono IX pada 1870 untuk semedi dalam rangka bermeditasi.

    Pesanggrahan Langenharjo terdapat di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Lokasinya 10 kilometer dan dapat ditempih sekitar 20 menit dari Keraton Solo.

    Berdiri di tepi sungai (utara Sungai Bengawan Solo), Pesanggrahan Langenharjo dikelilingi oleh pohon-pohon besar membuat hijau kompleks area yang terdiri dari beberapa bangunan.

    Gusti Neno kepada Tribunnews mengungkapkan, pohon yang tumbang itu adalah pohon jambu mete.

    “Jadi pada 31 Oktober 2025 beberapa hari lalu, pohon itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang. Menimpa bangunan semi permanen di dekat pendopo pesanggrahan,” ujarnya pada Minggu siang.

    Lantas, meninggalnya Sinuhun PB XIII pada Minggu pagi memunculkan desas desus di tengah masyarakat.

    Termasuk tak sedikit yang menyebut tumbangnya pohon besar di Pesanggrahan Langenharjo adalah sinyal duka kehilangan sang raja.

    “Dan memang biasanya di Pesanggrahan Langenharjo segala hal terkait alam itu memberikan semacam perlambang atau sinyal atau sasmita (tanda),” jelasnya.

    “Iya apa tidaknya (kebenaran) itu tergantung masing-masing individu yang melihat lambang-lambang alam tersebut.”

    Gusti Neno adalah adik ke-27 dari PB XIII. Mereka adalah 35 bersaudara keturunan PB XII.

    PB XII semasa hidup memiliki enam istri, total 15 putra dan 20 putri.

    Sementara, PB XIII yang pada Minggu pagi meninggal adalah anak kedua (laki-laki tertua) dari PB XII.

    Wafatnya PB XIII meninggalkan tujuh anak. Termasuk putra bungsu KGPH Purbaya yang menjadi putra mahkota.

    Wafat Minggu Pagi

    Sinuhun Pakubuwono XIII wafat pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Sukoharjo. Sekitar pukul 10.45 WIB, jenazah diantar ambulans tiba di Keraton Kasunanan Surakarta.

    Rencananya, jenazah akan diarak menggunakan kereta kencana khusus yang ditarik delapan ekor kuda.

    Menurut adik kandung PB XIII, KGPH Puger, kereta tersebut terakhir kali dipugar pada masa pemerintahan Pakubuwono X.

    Kereta kencana itu akan membawa jenazah hingga Loji Gandrung.

    Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan ambulans menuju Kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    KGPH Puger menjelaskan bahwa kereta jenazah hanya dipakai untuk mengantar raja dari dalam keraton hingga ke luar, sebelum kemudian diganti dengan ambulans di Ndalem Wuryoningratan.

    “Kereta jenazah digunakan untuk mengantar dari dalam keraton hingga keluar. Dari sini ke Ndalem Wuryoningratan, baru ganti ambulans,” ujarnya, diberitakan Tribun Solo.

    Kereta pusaka tersebut disimpan di gedung penyimpanan kereta di kawasan Talangpaten dan memang hanya difungsikan untuk mengiringi jenazah raja.

    Usai dimandikan, jenazah akan disemayamkan di Masjid Pujosono yang berada di belakang Sasana Sewaka.

    Pada Rabu (5/11/2025), jenazah dijadwalkan diberangkatkan melalui Magangan dan melewati Alun-Alun Selatan (Kidul).

    KGPH Puger menambahkan, tidak ada prosesi adat khusus yang digelar.

    Tata cara pemakaman raja pada dasarnya serupa dengan masyarakat umum, termasuk tradisi berobosan yang dilakukan di Paningrat, hanya saja lokasi pelaksanaannya berbeda.

    Menurutnya, perbedaan utama terletak pada destinasi akhir, karena raja memiliki masjid sendiri serta tempat khusus bernama Parasdya.

    PB XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun setelah mengalami sejumlah komplikasi penyakit.

    Selama beberapa minggu terakhir, dia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru.

    Salah satu kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi, menjelaskan bahwa kondisi Sinuhun sempat membaik sebelum akhirnya kembali memburuk.

    “Iya, cukup lama, sebelum Adang Dal beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang). Namun setelah acara Adang Dal itu, beliau sakit lagi, masuk lagi sampai sekarang. Sebenarnya sudah lama beliau sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga,” jelas Eddy, dikutip dari Tribun Solo.

  • Raja Solo Wafat, Diantar ke Keraton Menggunakan Ambulans Toyota Alphard

    Raja Solo Wafat, Diantar ke Keraton Menggunakan Ambulans Toyota Alphard

    Jakarta

    Raja Keraton Solo Paku Buwana (PB) XIII tutup usia hari ini. Jenazah almarhum tiba di Ndalem Keraton Kasunanan Solo, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, dari rumah sakit Indriyati Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Jenazah Raja Solo tiba sekitar pukul 10.30 WIB dengan ambulans Toyota Alphard.

    Dikutip dari detikJateng, jenazah PB XIII dibawa menggunakan ambulans Toyota Alphard dengan nopol AD-1206-FK. Mobil MPV warna hitam tersebut diproduksi pada tahun 2014.

    Setibanya di Keraton Kasunanan Solo, ambulans Alphard tersebut langsung masuk ke pintu sentral, atau di sebelah barat pintu utama Kamandungan. Isak tangis terdengar dari dalam, saat jenazah PB XIII datang. Di dalam, keluarga dan kerabat Keraton sudah menanti. Sedianya, jenazah akan disucikan terlebih dahulu, lalu dibawa ke Masjid Pujosono.

    Adik almarhum, KGPH Puger mengatakan, PB XIII meninggal dunia sekitar pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriyati. Pemakamannya akan dilakukan di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta.

    “(Pemakamannya) Biasanya 2-3 hari, menunggu penjabat perintah yang mau melayat. Silahkan (melayat) kan jarak jauh. Maksimal 3 hari. (Dimakamkan) Di Imogiri,” bilang Gusti Puger kepada awak media, Minggu (2/11/2025).

    Dia mengatakan, proses pemakaman akan mengikuti adat yang sudah ada. Saat ini pihak keluarga masih melakukan rapat.

    Diberitakan sebelumnya, Kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, PB XIII meninggal dunia karena sakit yang ia derita.

    “Sudah lama beliau sakit, terakhir komplikasi, macam-macam, termasuk gula darah tinggi, dan seterusnya, sudah sepuh juga,” kata Eddy kepada awak media di Keraton Solo, Minggu (2/10/2025).

    Eddy menjelaskan, PB XIII meninggal dunia hari ini sekira pukul 07.30 WIB. PB XIII sudah sempat keluar masuk rumah sakit.

    (lua/din)

  • Jenazah PB XIII Tiba di Keraton Surakarta, Disambut Kerabat dan Abdi Dalem

    Jenazah PB XIII Tiba di Keraton Surakarta, Disambut Kerabat dan Abdi Dalem

    Liputan6.com, Jakarta Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII tiba di keraton, Minggu (2/11/2025). Raja Solo itu diketahui meninggal di Rumah Sakit (RS) Indriati, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.

    Pantauan Liputan6.com, iring-iringan mobil jenazah yang membawa Raja Pakubowono XIII tiba di kompleks Keraton Solo tepatnya di Lawang Sentral sekitar pukul 10.37 WIB.

    Mobil jenazah berupa Toyota Alphard itu setelah tiba di keraton langsung masuk ke pinti Lawang Sentra. Seperti diketahui di dalam bangunan tersebut terdapat Masjid Pujosono.

    Sejumlah kerabat dan abdi dalem keraton tampak menyambut kedatangan jenazah Raja Pakubuwono XIII. Setelah mobil jenazah masuk, kemudian pintu gerbang berwarna biru itu pun langsung ditutup.

    Sebelumnya diberitakan, PB XIII Hangabehi telah lama sakit sakit. Kondisi terbaru sebelum meninggal, Minggu (2/11/2025), diketahui mengalami penyakit komplikasi.

    “Sebetulnya beliau sudah lama sakit, terakhir komplikasi macam-macam, termasuk gula, darah tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga,” kata kerabat keraton Solo KPH Eddy Wirabumi.

    Menurut dia, Sinuhun Pakubuwono XIII sempat pulang ke keraton pada prosesi adat Adang Dal di Keraton Solo pada awal bulan September 2025 lalu.

    “Sebelum Adang Dal itu beliau sempat masuk, kemudian lumayan sehat, kondur (pulang), terus kemudian ikut Adal Dal itu kemudian setelah itu gerah (sakit) lagi masuk sampai sekarang,” ujar dia.

  • Profil PB XIII, Raja Surakarta yang Naik Takhta Sejak Tahun 2004

    Profil PB XIII, Raja Surakarta yang Naik Takhta Sejak Tahun 2004

    Liputan6.com, Jakarta Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, Minggu (2/11/2025). Adik kandung PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger membenarkan kabar duka ini.

    “Benar mas, ini tadi saya dapat kabar. Coba ke keraton saja,” ujar Gusti Puger saat dihubungi merdeka.com.

    Kabar meninggalnya PB XIII juga dibenarkan Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi.

    Dikatakan Eddy, PB XIII meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Indriati, Grogol, Solo Baru.

    “Ya di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Saya menerima info sudah 15 menit yang lalu, jadi sekitar pukul 7.40 WIB,” ungkapnya.

    Informasi yang dihimpun, PB XIII Hangabehi lahir pada tanggal 28 Juni 1948. Dia merupakan Susuhunan Surakarta kedua belas yang bertakhta sejak tahun 2004.

    Gelar Pakubuwana XIII awalnya diklaim oleh dua pihak, setelah wafatnya Susuhunan Pakubuwana XII tanpa putra mahkota yang jelas karena tidak memiliki permaisuri, maka dua putra Pakubuwana XII dari ibu yang berbeda saling mengakui takhta ayahnya.

    Putra yang tertua, KGPH Hangabehi, oleh keluarga didaulat sebagai penguasa keraton dan KGPH Tejowulan menyatakan keluar dari keraton. Dua-duanya mengklaim pemangku takhta yang sah, dan masing-masing menyelenggarakan acara pemakaman ayahnya secara terpisah. Akan tetapi, konsensus keluarga telah mengakui bahwa Hangabehi yang diberi gelar Pakubuwana XIII.

    Konflik Raja Kembar tersebut berlangsung selama sekitar delapan tahun, hingga pada tahun 2012 dualisme kepemimpinan di Kasunanan Surakarta akhirnya usai setelah KGPH Tejowulan mengakui gelar Pakubuwana XIII menjadi milik KGPH Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama DPR.

    Selama menjadi raja Kasunanan Surakarta, PB XIII telah berperan dan terlibat dalam berbagai peristiwa penting, khususnya mengenai posisinya sebagai kepala keluarga keraton.

    Selain menyelenggarakan berbagai upacara adat dan acara besar keraton seperti labuhan, grebeg, sekaten, kirab malam 1 Sura dan lain-lain, PB XIII juga melanjutkan tradisi pemberian gelar kebangsawanan atau kepangkatan.

    Gelar diberikan untuk keluarga keraton dan abdi dalem setara honoris causa kepada pejabat pemerintahan, anggota TNI dan Kepolisian, politisi, pengusaha, ulama, tenaga kependidikan, seniman dan budayawan, maupun masyarakat umum dari berbagai kalangan yang dianggap berprestasi, mempunyai perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya Jawa, atau memiliki jasa terhadap Keraton Surakarta dan Republik Indonesia.

    Dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan yang ke-18 pada 27 Februari 2022, PB XIII mengangkat KGPH Purubaya, yang merupakan putra laki-lakinya yang lahir dari permaisuri, sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

    Pengukuhan Purubaya sebagai putra mahkota tersebut disaksikan oleh kakak dan beberapa adik Pakubuwana XIII, kakak perempuan Purubaya, keluarga besar Keraton Surakarta yang hadir, para abdi dalem, dan para tamu undangan yang terdiri dari beberapa pejabat tinggi pemerintahan serta perwakilan dari kerajaan-kerajaan di Indonesia dan masyarakat umum.

  • Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII Meninggal Saat Dirawat di Rumah Sakit

    Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII Meninggal Saat Dirawat di Rumah Sakit

    Liputan6.com, Jakarta Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono XIII Hangabehi, meninggal saat dirawat di rumah sakit, Minggu (2/11/2025). Kabar tersebut dibenarkan adik kandung PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger.

    “Benar mas, ini tadi saya dapat kabar. Coba ke kertaon saja,” ujar Gusti Puger saat dihubungi merdeka.com.

    Kabar meninggalnya PB XIII juga dibenarkan Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi.

    “Ada informasi barusan,” ungkap Eddy saat dihubungi awak media.

    Dikatakan Eddy, PB XIII meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Indriati, Grogol, Solo Baru.

    “Ya di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Saya menerima info sudah 15 menit yang lalu, jadi sekitar pukul 7.40 WIB,” ungkapnya.

    Menantu PB XII itu menyampaikan bahwa pemakaman akan mengikuti tradisi tata cara adat Keraton Surakarta Surakarta.

    “Ngikutin tata cara adat,” pungkasnya.

    Reporter: Arie Sunaryo/merdeka.com

  • Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII Meninggal Saat Dirawat di Rumah Sakit

    Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII Meninggal Saat Dirawat di Rumah Sakit

    Liputan6.com, Jakarta Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono XIII Hangabehi, meninggal saat dirawat di rumah sakit, Minggu (2/11/2025). Kabar tersebut dibenarkan adik kandung PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger.

    “Benar mas, ini tadi saya dapat kabar. Coba ke kertaon saja,” ujar Gusti Puger saat dihubungi merdeka.com.

    Kabar meninggalnya PB XIII juga dibenarkan Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi.

    “Ada informasi barusan,” ungkap Eddy saat dihubungi awak media.

    Dikatakan Eddy, PB XIII meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Indriati, Grogol, Solo Baru.

    “Ya di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Saya menerima info sudah 15 menit yang lalu, jadi sekitar pukul 7.40 WIB,” ungkapnya.

    Menantu PB XII itu menyampaikan bahwa pemakaman akan mengikuti tradisi tata cara adat Keraton Surakarta Surakarta.

    “Ngikutin tata cara adat,” pungkasnya.

    Reporter: Arie Sunaryo/merdeka.com

  • Sejumlah Ruas Jalan di Jakut dan Jakbar Terendam Banjir Jumat Malam, Banyak Motor Mogok

    Sejumlah Ruas Jalan di Jakut dan Jakbar Terendam Banjir Jumat Malam, Banyak Motor Mogok

    Tak hanya di Jakarta Utara, banjir juga menggenangi Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menyebabkan puluhan sepeda motor mogok.

    Petugas Satpol PP Jakarta Barat, yang ditemui saat bertugas di lokasi, Handri menyebutkan banjir menggenang sejak pukul 19.00 WIB akibat luapan Kali Sekretaris.

    “Memang sebagian titik di Jalan Arjuna Selatan itu agak cekung posisinya. Jadi air yang mengalir lewat saluran menggenang di sini. Banyak juga motor mogok tadi,” katanya.

    Banjir di loksi tersebut, kata Handri, sempat mencapai ketinggian 60 sentimeter. Sepeda motor yang memaksa menerobos banjir, mesinnya kemasukan air.

    “Sekitar jam 20.00 WIB itu pompa juga langsung dinyalakan. Pas lagi parah tadi kurang lebih 60 cm lah, kalau saya tes ke sana tadi sebetis saya. Banyak motor yang pada mogok, ini kalau sekarang jam 21.00 WIB ya, sudah surut, sudah mulai bisa banyak yang melintas,” kata Handri.

    Kendati sepeda motor sudah dapat melintas dengan aman, kendaraan roda empat diarahkan untuk memutar balik. Banyak saluran air berlubang di pinggir jalan dan masih tertutup genangan.

    “Tapi, kalau mobil yang dari arah Kebon Jeruk enggak kita kasih lewat dulu, mendingan mutar saja. Soalnya, mobil dari arah Grogol itu lewat, jadi biar enggak ngadu. Apalagi, itu di pinggirnya kan saluran air posisinya kebuka, takutnya jeblos nanti kalau dipakai mobil dua arah, karena enggak kelihatan kan ketutup air,” kata dia.

    Dengan beroperasinya pompa air, Handri menyebut genangan akan surut total pada pukul 23.00 WIB.

    “Karena sudah pakai pompa juga, insya Allah malam jam 22.00 atau 23.00 WIB udah kering,” sebut dia.

  • Jelang Tengah Malam, Lalin Cengkareng Masih Macet Parah Imbas Truk Amblas

    Jelang Tengah Malam, Lalin Cengkareng Masih Macet Parah Imbas Truk Amblas

    Jakarta

    Lalu lintas kendaraan di Cengkareng masih macet parah jelang tengah malam. Truk amblas biang kerok macet berhasil dievakuasi.

    Berdasarkan akun X TMC Polda Metro Jaya, Jumat (31/10/2025), truk tersebut mogok di Kosambi, Tangerang. Akibatnya lalu lintas di sekitar Kalideres menuju Cengkarang macet parah.

    “Imbas Kendaraan alat berat gangguan mesin di Kosambi Dadap Tangerang, lalu lintas sekitar Kalideres, Cengkareng, Daan mogot Jakbar terpantau padat,” tulis TMC Polda Metro Jaya.

    Evakuasi truk mogok dilakukan menggunakan alat berat. Disebutkan lalin berangsur terurai.

    “Saat ini sudah selesai proses penderekan lalu lintas sudah mulai normal kembali,” imbuhnya.

    “Dari TL Cengkareng pengaturan penarikan yang dari Daan Mogot, jalur sudah lumayan malem namun kemacetan masih luar biasa imbas dari alat berat yang mogok. Perkembangan penarikan khusus dari Daan Mogot mengingat TL ekornya sudah sampai ke Grogol,” tutur salah satu Polantas yang bertugas di lokasi.

    (dek/idn)

  • BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari ini, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG pada pukul 17.25 WIB, kondisi cuaca berpotensi terjadi pada pukul 17.35 WIB di sejumlah wilayah Jabodetabek, termasuk sebagian besar kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

    Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Jakarta Barat:

    Kebon Jeruk, Kembangan.

    Jakarta Selatan:

    Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan.

    Jakarta Timur:

    Pasar Rebo.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    Cuaca ini juga berpotensi meluas ke wilayah:

    Jakarta Pusat:

    Gambir, Menteng, Tanah Abang.

    Jakarta Utara:

    Penjaringan.

    Jakarta Barat:

    Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kalideres, Palmerah.

    Jakarta Selatan:

    Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pancoran.

    Jakarta Timur:

    Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Ciracas, Cipayung.

    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta gangguan lalu lintas akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame ketika hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

    “BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, PPSU, dan TNI/Polri telah siaga di lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi lainnya,” terang dia.

    Seperti diketahui, kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Warga dapat memantau perkembangan terkini melalui laman resmi Nowcasting BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id atau kanal media sosial BPBD DKI Jakarta.

    Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, menyampaikan laporan dan permintaan bantuan darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 yang aktif selama 24 jam atau fitur Kontak Darurat di aplikasi JAKI.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]