kab/kota: Grogol

  • Imigrasi Kediri Serahkan WN Filipina Pelanggar Hukum ke Rudenim Surabaya untuk Proses Deportasi

    Imigrasi Kediri Serahkan WN Filipina Pelanggar Hukum ke Rudenim Surabaya untuk Proses Deportasi

    Kediri (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri secara resmi menyerahkan seorang warga negara Filipina berinisial RCB ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Pasuruan pada Rabu, 4 Juni 2025. Serah terima dilakukan sebagai bagian dari proses hukum keimigrasian yang telah berkekuatan hukum tetap.

    RCB diketahui tinggal di Dusun Grogol, Kabupaten Kediri sejak 2006 bersama istrinya yang berkewarganegaraan Indonesia. Selama berada di Indonesia, RCB tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah dan sempat memiliki KTP yang diterbitkan pada tahun yang sama. Proses pendetensian dimulai pada 2 Oktober 2024 oleh Kantor Imigrasi Kediri.

    Setelah menjalani proses hukum, pada 22 Januari hingga 20 Mei 2025, RCB dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri sebagai bagian dari pelimpahan perkara ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri. Ia menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri atas dugaan pelanggaran Pasal 119 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

    Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa, “Setiap Orang Asing yang masuk dan/atau berada di Wilayah Indonesia yang tidak memiliki Dokumen Perjalanan dan Visa yang Sah dan masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”

    Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri menjatuhkan vonis pidana penjara tiga bulan dan denda Rp25 juta. Jika denda tidak dibayar, RCB wajib menjalani tambahan pidana penjara selama satu bulan sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2025/PN Gpr tanggal 8 April 2025.

    “Ini merupakan bukti dan komitmen dari Kantor Imigrasi Kediri bahwa selain memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat juga melaksanakan penegakan hukum keimigrasian yang tegas terhadap Warga Negara Asing yang melakukan pelanggaran,” ungkap Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra, Kepala Kantor Imigrasi Kediri.

    Usai menyelesaikan masa pidana, RCB dipindahkan ke Rudenim Surabaya untuk mempermudah proses deportasi ke negara asalnya, Filipina. Serah terima dipimpin Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Arief Budi Prasetyo dan dilakukan dengan pengawalan ketat, termasuk proses registrasi dan pemeriksaan kesehatan.

    RCB akan dideportasi ke Filipina dan namanya masuk dalam daftar penangkalan agar tidak dapat kembali ke wilayah Indonesia.

    “Kami menghimbau kepada Warga Negara Asing dan Penjamin dari Warga Negara Asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kediri untuk mematuhi segala peraturan di negara Indonesia khususnya peraturan Keimigrasian,” pungkas Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra. [nm/suf]

  • Kriminalitas kemarin, Aktivis Greenpeace bebas dan pengembalian motor

    Kriminalitas kemarin, Aktivis Greenpeace bebas dan pengembalian motor

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa hukum dan kriminalitas yang terjadi di Jakarta pada Rabu (4/6) telah diwartakan melalui Kanal Metro.

    Antara lain aktivis Greenpeace dibebaskan karena tak ada unsur pidana hingga pengembalian sepeda motor curian.

    Berikut berita yang menjadi pilihan untuk menemani aktivitas di pagi hari Anda;

    1. Polisi bebaskan aktivis Greenpeace karena tak ada unsur pidana

    Jakarta (ANTARA) – Polisi membebaskan tiga orang aktivis Greenpeace dan seorang pemudi asal Papua karena tidak ada unsur pidana saat menyuarakan penolakan terhadap tambang nikel di Raja Ampat.

    “Tidak ada, tidak ada unsur pidana. Mereka sudah dilepaskan dari kemarin (3/6),” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya

    2. Polisi ungkap peredaran narkoba jaringan Bekasi-Bogor-Depok

    Jakarta (ANTARA) – Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Kota berhasil mengungkap peredaran berbagai jenis narkoba yang merupakan jaringan Bekasi-Bogor-Depok.

    “Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita ribuan butir ekstasi, sabu, tembakau sintetis, hingga menangkap satu tersangka berinisial IS (37),” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Selanjutnya

    3. Polisi amankan wanita yang diduga ODGJ di Grogol Petamburan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengamankan seorang wanita yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di depan Hotel Aston Kartika, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menyebut awalnya petugas menerima laporan dari warga melalui call center 110 terkait seorang wanita yang bertingkah aneh di depan Hotel Aston Kartika.

    Selengkapnya

    4. Polres Priok kembalikan lima unit motor curian ke pemiliknya

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengembalikan lima unit motor barang bukti tindak pidana pencurian kepada pemiliknya di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.

    “Lima unit sepeda motor itu hasil tindak pidana pelaku berinisial G (44) di Muara Baru, sudah diserahkan ke pemiliknya,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Rabu

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi bebaskan aktivis Greenpeace karena tak ada unsur pidana

    Polisi bebaskan aktivis Greenpeace karena tak ada unsur pidana

    Jakarta (ANTARA) – Polisi membebaskan tiga orang aktivis Greenpeace dan seorang pemudi asal Papua karena tidak ada unsur pidana saat menyuarakan penolakan terhadap tambang nikel di Raja Ampat.

    “Tidak ada, tidak ada unsur pidana. Mereka sudah dilepaskan dari kemarin (3/6),” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Sebelumnya, mereka sempat ditangkap dan diperiksa di Polsek Grogol Petamburan usai melancarkan aksi penolakan tambang nikel di Raja AMpat dalam agenda Indonesia Minerals Conference & Expo di sebuah hotel di Grogol Petamburan, Jakarta Barat Selasa (3/6).

    Hafiz melanjutkan, ketiganya awalnya diamankan panitia lantaran dianggap mengganggu jalannya acara.

    “Kemarin yang menangkap dari panitia, lalu dibawa ke Polsek Grogol Petamburan. Kami tidak melakukan penangkapan. Kami mengamankan yang bersangkutan agar pelaksanaan agenda itu berjalan kembali dengan kondusif,” imbuh Hafiz.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) segera menindaklanjuti informasi tentang aktivitas tambang yang diduga telah merusak dan mencemari lingkungan alam di Kabupaten Raja Ampat.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya Julian Kelly Kambu di Sorong, Senin (19/5), mengatakan bahwa tidak ada laporan resmi terkait dengan kerusakan lingkungan oleh aktivitas tambang di Raja Ampat yang masuk ke pemerintah.

    Akan tetapi, pihaknya menindaklanjuti informasi itu untuk memastikan kebenarannya.

    “Tambang nikel di Raja Ampat itu baru dua perusahaan yang sudah berizin, yakni PT GAG Nikel dan PT Kawei Sejahtera Mining,” jelasnya.

    Kedua perusahaan ini bergerak di tambang nikel yang telah mengantongi izin berusaha sejak daerah ini masih menjadi satu dengan Provinsi Papua Barat.

    Julian Kelly mengungkapkan bahwa dua perusahaan itu sudah memenuhi persyaratan mulai dari kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan izin penggunaan kawasan. Bahkan, proses ini sejak di Papua Barat.

    Diakuinya pula bahwa Kabupaten Raja Ampat tengah ramai diperbincangkan terkait dengan adanya tambang nikel di wilayah itu.

    Kondisi itu menjadi kekhawatiran bagi pihaknya jika tidak ada laporan resmi terkait aktivitas tambang tanpa izin, yang akan berdampak pada kerusakan ekosistem alam di areal itu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencari Kerja Kritik Pemerintah: Lapangan Kerja Minim, Korupsi Marak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juni 2025

    Pencari Kerja Kritik Pemerintah: Lapangan Kerja Minim, Korupsi Marak Megapolitan 3 Juni 2025

    Pencari Kerja Kritik Pemerintah: Lapangan Kerja Minim, Korupsi Marak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Seorang
    pencari kerja
    bernama Mada (42) melayangkan kritik terhadap
    pemerintah
    saat menghadiri
    Job Fair
    Jakarta Barat, Selasa (3/6/2025).
    Ia menilai, pemerintah perlu menyusun strategi yang lebih terstruktur dalam menyediakan
    lapangan kerja
    , terutama bagi masyarakat yang masih menganggur.
    Selain itu, Mada juga menyoroti pentingnya pemberantasan korupsi agar dana negara dapat dialokasikan secara optimal untuk program-program ketenagakerjaan.

    Pemerintah
    juga harus lebih serius memberantas korupsi supaya dana bisa dialokasikan dengan baik untuk program kerja,” kata dia.
    Dalam kesempatan yang sama, pencari kerja lain bernama Elanda (40) menyampaikan harapannya agar pemerintah turun langsung dalam penyelenggaraan
    job fair.
    Ia menilai keterlibatan langsung dari pemerintah dapat memberikan kejelasan terkait efektivitas ajang tersebut.
    “Seharusnya sih ada input dari pemerintah itu sendiri ya. Apakah ini bener atau tidak? Jadi, kalau emang cocok, langsung bisa diterima di kerja pada saat itu,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, ratusan pencari kerja memadati GOR Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dalam gelaran
    Job Fair Jakarta
    Barat 2025 yang dimulai hari ini, Selasa (3/6/2025), pukul 10.00 WIB.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sejak pagi para pencari kerja sudah mengantre di pintu masuk utama GOR. Sebuah spanduk bertuliskan “Selamat Datang” menyambut pengunjung di gerbang masuk.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakbar tepis dugaan yang anggap jobfair hanya formalitas

    Jakbar tepis dugaan yang anggap jobfair hanya formalitas

    Silakan saja berkompetisi, kami dari pemerintah tidak membatasi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menepis dugaan yang menganggap jobfair atau bursa kerja di Grogol Petamburan dan Kebon Jeruk hanya formalitas.

    “Enggak seperti itu. Itu hanya perasaan saja, ayo semangat,” ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono di Jakarta, Selasa, menanggapi keluhan pencari kerja serta cuitan seorang Human Resource Development (HRD) di media sosial beberapa waktu lalu.

    Yuli mempersilahkan masyarakat agar berkompetisi secara sehat, kendati sebagian pencari kerja sudah berusia di atas 40 tahun.

    “Silakan saja berkompetisi, kami dari pemerintah tidak membatasi. Mari berduyun-duyun melihat peluang-peluang yang ada,” ujar Yuli.

    “Pemerintah khususnya Pemkot Jakbar tidak membatasi. Silahkan nanti akan terseleksi alami,” lanjut dia.

    Sejumlah pencari kerja pun meragukan ribuan lowongan yang tersedia dalam jobfair yang digelar mulai 3-4 Juni 2025 di GOR Tanjung Duren dan Kebon Jeruk tersebut.

    Salah satunya bernama Muhammad Husni (29) yang mengaku sudah puluhan kali datang ke jobfair untuk mencari pekerjaan.

    Namun hingga empat tahun berlalu, ia masih menganggur lantaran tak ada panggilan yang masuk.

    “Banyak yang formalitas, (diminta) nunggu satu bulan ya, lima hari ya, padahal enggak (diterima),” keluh Husni kepada wartawan.

    Total ada 41 perusahaan disediakan dalam jobfair kali ini, tiga di antaranya merupakan instansi pemerintah dan enam dari Jakpreneur.

    Sementara untuk lowongan kerja yang tersedia, berjumlah 3.504 posisi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Jakarta

    Bursa kerja atau job fair yang berlangsung di GOR Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat menarik perhatian banyak pencari kerja dari berbagai latar belakang. Salah satunya ada sepasang suami-istri, Aji dan Dita, yang jauh-jauh datang dari Depok berharap ada peluang kerja baru yang bisa mereka dapat.

    Dita mengatakan dirinya bersama sang suami sengaja datang ke Job Fair tersebut mencari pekerjaan baru, khususnya untuk dirinya yang sudah cukup lama menjadi ibu rumah tangga. Berharap kini bisa kembali bekerja usai sang anak cukup besar untuk bisa ditinggal bersama kakek-neneknya di rumah.

    “Kalau saya soalnya sudah jadi ibu rumah tangga, sudah punya anak satu. Kan sempat resign tuh mengurus anak dulu, siapa tahu ada kerja lagi gitu,” kata Dita saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (3/6/2025).

    Dita mengatakan sebelum berhenti untuk mengurus anak, dirinya sempat bekerja di bidang logistik. Karenanya ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan baru di bidang serupa atau sesuai dengan pengalaman kerja sebelumnya.

    “Sebelumnya ada kerja di bidang logistik. Kalau bisa mah, syukur-syukur ada, usaha dulu. Kalau bisa untuk bantu keuangan lah,” terangnya.

    Sementara sang suami, Aji, mengaku saat ini masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan sebagai akuntan pajak. Ia sendiri mengaku tidak terlalu ‘terburu-buru’ untuk keluar dari pekerjaannya saat ini dan mencari lowongan baru mengingat ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja RI saat ini.

    Namun ia tetap sengaja mengambil cuti untuk datang ke Job Fair ini, mencari peruntungan bersama sang istri agar bisa mendapatkan referensi pekerjaan baru.

    Dalam hal ini, pertimbangan utama Aji dan sang istri dalam mencari pekerjaan baru adalah lokasi kantor yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dengan begitu mereka dapat menghemat waktu perjalanan sehingga bisa mengurus keluarga.

    “Kalau sudah punya keluarga jarak penting, biar nggak habiskan waktu di jalan. Di kantornya (kerja) cepat yak, di jalannya haduh. Sampai rumah sudah malam lagi,” tegasnya.

    (igo/fdl)

  • Ayah dan Anak Ini Sama-sama Nganggur, ke Job Fair Bareng buat Cari Kerja

    Ayah dan Anak Ini Sama-sama Nganggur, ke Job Fair Bareng buat Cari Kerja

    Jakarta

    Sejak di-PHK tahun lalu, M. Nur belum juga dapat kerja. Anak perempuannya yang baru lulus pun masih terus coba peruntungan. Hari ini, mereka datang bersama ke job fair, berharap ada peluang baru yang bisa mengubah nasib mereka. Ayah dan anak itu datang ke Job Fair di GOR Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat untuk cari kerja karena keduanya sudah cukup lama menganggur.

    Nur yang kini sudah berusia 49 tahun mengatakan saat ini dirinya tengah mencari kerja lantaran ia sempat terkena efisiensi alias PHK di perusahaannya yang lama pada November 2024 kemarin. Sementara sang anak merupakan fresh graduate yang tak kunjung mendapat kerja sejak lulus pada 2023 lalu hingga sekarang ini.

    “(Datang ke Job Fair) nganterin anak cari kerja sekalian saya cari kerja juga. Ya saya pernah kerja, terakhir itu November tahun kemarin karena saya terkena efisiensi. Saya di bidang IT tapi perusahaan food and beverage,” kata Nur kepada detikcom, Selasa (3/6/2025).

    “Fresh graduate tahun 2023, belum dapat sampai sekarang. Dia lulusan psikologi, jadi lagi cari untuk jadi HRD,” paparnya lagi.

    Lebih lanjut ia mengatakan sejak terkena PHK hingga saat ini, dirinya sudah banyak melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan melalui situs-situs pencari kerja. Namun tak ada perubahan yang memanggilnya untuk langsung ke tahap seleksi karyawan baru berikutnya.

    Menurutnya kendala utama yang dihadapi untuk mendapatkan pekerjaan baru saat ini adalah umur yang sudah cukup tua, meski ia sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang IT.

    “Untuk masalah umur itu dari beberapa kali saya melamar nggak ada kelanjutan lagi sih. Soalnya kan umur saya sudah 49 nih, sudah hampir 50. Jadi sudah beberapa kali saya melamar lewat Jobstreet nggak ada feedback,” terangnya.

    “Dengan pengalaman harusnya sih lebih gampang cari kerja, tapi nggak tahu kenapa agak sulit juga. Ya mungkin karena banyak juga dari fresh graduate yang melamar tapi lagi banyak juga yang PHK,” ucap Nur lagi.

    Di sisi lain, Nur mengatakan sang anak juga sudah mencoba untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sembari terus melamar kerja di perusahaan-perusahaan swasta namun tak berhasil juga. Menunjukkan bagaimana ketatnya persaingan untuk mencari kerja sekarang ini.

    Pada akhirnya untuk bisa bertahan hidup, Nur mengaku harus ‘makan’ dana pensiun dan uang pesangon sampai ia atau sang anak mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini dirinya berharap dapat segera mendapatkan pekerjaan, hingga paling lambat sebelum November 2025 ini.

    “Waktu itu kan dapat pesangon dari perusahaan yang sama sama dapat JHT dari Jamsostek, nah itu dananya coba kita pepetin supaya kita bisa makan sampai setahun lah ya,” tegasnya.

    Lihat juga Video: Job Fair di Bekasi Diwarnai Baku Hantam, Ini Kata Bupati Ade Kuswara

    (igo/fdl)

  • Fakta-fakta Seorang Kakek Teriaki Teroris hingga Aniaya Penumpang TransJakarta

    Fakta-fakta Seorang Kakek Teriaki Teroris hingga Aniaya Penumpang TransJakarta

    Jakarta: Viral di media sosial seorang kakek meneriaki penumpang TransJakarta dengan sebutan teroris. Bahkan kakek tersebut juga sempat melakukan penganiayaan ke penumpang tersebut. 

    Berikut ini fakta-fakta insiden kakek teriaki teroris hingga aniaya penumpang TransJakarta: 
    Kronologi

    Insiden ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu berteriak “teroris” kepada pembuat video. 

    Pria tersebut menendang dan memukulnya hanya karena penampilannya seperti orang Arab. Petugas TransJakarta akhirnya mendampingi korban pergi dari lokasi hingga ke seberang JPO untuk menjamin keamanan korban.
     
    Korban membuat laporan polisi

    Kakek tersebut telah dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan. “Kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau Pasal 315 (KUHP),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Minggu, 1 Juni 2025.
     

     

    Korban melakukan visum

    Aprino menyebut, korban juga telah melakukan visum setelah kejadian tersebut. Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu hasil visum tersebut keluar.

    “Untuk hasil visum belum keluar dari pihak rumah sakit. Makanya untuk sementara kita terapkan pasalnya penganiayaan ringan, tapi berkembang hasil penyidikan maupun visum seperti apa,” tuturnya.
     
    Polisi lakukan penyelidikan

    Polisi juga sudah memeriksa korban dan saksi, serta tengah meminta rekaman CCTV kepada pihak TransJakarta untuk menyelidiki kasus itu.

    “Untuk saksi kita belum menemukan di TKP (tempat kejadian perkara), hanya ada petugas TransJakarta yang memisahkan mereka berdua. CCTV masih kita ambil, kita sudah komunikasi dengan TransJakarta, nanti hari Senin atau Selasa baru diberikan,” kata Aprino.
     
    Polisi cari identintas pelaku penganiayaan

    Aprino menyebut, saat ini identitas terlapor atau terduga pelaku masih dalam proses pencarian. Sebab, korban mengaku tidak mengenali terduga pelaku.

    “Untuk pelaku saat ini masih dalam penyelidikan. Karena dari korban tidak mengenal, petugas juga tidak mengenal yang bersangkutan. Masih dicari,” ujarnya.

    Jakarta: Viral di media sosial seorang kakek meneriaki penumpang TransJakarta dengan sebutan teroris. Bahkan kakek tersebut juga sempat melakukan penganiayaan ke penumpang tersebut. 
     
    Berikut ini fakta-fakta insiden kakek teriaki teroris hingga aniaya penumpang TransJakarta: 

    Kronologi

    Insiden ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu berteriak “teroris” kepada pembuat video. 
     
    Pria tersebut menendang dan memukulnya hanya karena penampilannya seperti orang Arab. Petugas TransJakarta akhirnya mendampingi korban pergi dari lokasi hingga ke seberang JPO untuk menjamin keamanan korban.
     

    Korban membuat laporan polisi

    Kakek tersebut telah dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan. “Kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau Pasal 315 (KUHP),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Minggu, 1 Juni 2025.
     

     

    Korban melakukan visum

    Aprino menyebut, korban juga telah melakukan visum setelah kejadian tersebut. Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu hasil visum tersebut keluar.

    “Untuk hasil visum belum keluar dari pihak rumah sakit. Makanya untuk sementara kita terapkan pasalnya penganiayaan ringan, tapi berkembang hasil penyidikan maupun visum seperti apa,” tuturnya.
     

    Polisi lakukan penyelidikan

    Polisi juga sudah memeriksa korban dan saksi, serta tengah meminta rekaman CCTV kepada pihak TransJakarta untuk menyelidiki kasus itu.
     
    “Untuk saksi kita belum menemukan di TKP (tempat kejadian perkara), hanya ada petugas TransJakarta yang memisahkan mereka berdua. CCTV masih kita ambil, kita sudah komunikasi dengan TransJakarta, nanti hari Senin atau Selasa baru diberikan,” kata Aprino.
     

    Polisi cari identintas pelaku penganiayaan

    Aprino menyebut, saat ini identitas terlapor atau terduga pelaku masih dalam proses pencarian. Sebab, korban mengaku tidak mengenali terduga pelaku.
     
    “Untuk pelaku saat ini masih dalam penyelidikan. Karena dari korban tidak mengenal, petugas juga tidak mengenal yang bersangkutan. Masih dicari,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Transjakarta imbau penumpang lapor petugas saat alami ketidaknyamanan

    Transjakarta imbau penumpang lapor petugas saat alami ketidaknyamanan

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengimbau penumpang agar melapor kepada petugas di lapangan saat mengalami ketidaknyamanan selama memanfaatkan layanan Transjakarta.

    “Kami mengimbau pelanggan untuk bersama-sama menjaga kenyamanan pelanggan lain saat menggunakan layanan Transjakarta. Apabila pelanggan mengalami ketidaknyamanan, silakan melapor kepada petugas kami di lapangan,” ujar Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani di Jakarta, Minggu.

    Imbauan ini disampaikan menyusul adanya seorang wanita yang dianiaya oleh seorang pria di dalam Halte Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat, pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.45 WIB.

    “Saat kedua pelanggan turun di Halte Tanjung Duren, masih terjadi keributan. Pramusapa kami di lapangan langsung melerai dan sempat dimarahi oleh pelanggan laki-laki,” kata dia.

    Selanjutnya, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang perempuan itu, pramusapa mengantar pelanggan perempuan sampai ke seberang jembatan penyeberangan orang (JPO) karena keduanya satu arah menuju mal di dekat halte.

    Aparat kepolisian pun tengah memburu pria pelaku penganiayaan dan penghinaan terhadap seorang wanita berinisial SL (22) tersebut. Menurut polisi, korban SL dipukul tangannya dan diinjak kakinya oleh pelaku dalam bus dan halte. Lalu, usai keluar dari halte, korban diteriaki dengan kata-kata teroris oleh pelaku.

    “Kami sedang selidiki pelakunya. Gambar wajahnya sudah nampak di video yang viral, tapi identitas pelaku belum kita kantongi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara.

    Polisi juga menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi. Aprino mengatakan, pelaku dilaporkan dengan Pasal 352 dan 315 KUHP tentang penganiayaan ringan dan penghinaan ringan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepolisian segera menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi.

    “Kemarin, Jumat (30/5) itu korban sudah membuat laporan. Korban sendiri yang datang membuat laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki,” kata Aprino.

    Pelaku, kata Aprino, dilaporkan dengan pasal 352 dan 315 KUHP tentang penganiayaan ringan dan penghinaan ringan. “Sejauh ini, baru korban yang kami periksa,” jelas Aprino.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training, dan alas kaki berwarna hitam, serta memakai tote bag (tas jinjing) berwarna hijau.

    Pelaku menuruni tangga keluar halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata teroris.