kab/kota: Gowa

  • Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    FAJAR.CO.ID, GOWA — Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyebut bahwa jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

    Dikatakan Sultan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pendaki merah putih di Gunung Bawakaraeng.

    “Jumlah korban yang di tangani 65 orang, selamat 64 orang, meninggal satu orang,” kata Sultan kepada awak media, Senin (18/8/2025).

    Dikatakan Sultan, sebagian besar korban menderita hyportermia. Sementara yang lainnya menderita asam lambung.

    “Beberapa orang terpisah dari rombongan,” sebutnya.

    Adapun korban yang meninggal dunia, kata Sultan, diketahui bernama Irfan (24), warga kabupaten Bone.

    “Korban pengalami hypotermia berat saat berada di puncak. Dinyatakan meninggal oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” Sultan menuturkan.

    Dijelaskan Sultan, Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng.

    “Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada sabtu 16 Agustus,” terangnya.

    “Namun pada Minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hypotermia,” tambah Sultan.

    Sultan bilang, setelah ditangani oleh tim siaga, keadaan korban tidak kunjung membaik, maka tim mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju kaki gunung guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

    “Korban tiba di posko Bulu ballea sekitar pukul 19.05 Wita, kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk dilakukan pemeriksaan,” tandasnya.

  • 1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    Jakarta

    Sebanyak 32 pendaki dievakuasi karena mengalami hipotermia hingga menderita asam lambung saat memperingati HUT ke-80 RI di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu orang dilaporkan tewas.

    “Sampai sore ini, Minggu (17/8), tercatat 32 pendaki yang mengalami trouble dan ditangani oleh tim siaga. Sebagian besar korban menderita hipotermia dan yang lainnya menderita asam lambung, beberapa orang terpisah dari rombongan,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Andi Sultan dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Minggu (17/8/2025).

    Sultan mengatakan, satu pendaki di antaranya bernama Irfan (24) meninggal dunia saat berada di puncak Gunung Bawakaraeng karena mengalami hipotermia berat. Korban dinyatakan meninggal dalam perjalanan turun saat tim sedang mengevakuasi.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” beber Sultan.

    Sultan menyebut Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng. Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus 2025 dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada 16 Agustus.

    “Namun pada minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hipotermia. Setelah ditangani oleh tim siaga namun keadaan korban belum juga membaik,” paparnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • Pendaki Dievakuasi saat Memperingati HUT ke-80 RI di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulsel, Ini Sebabnya

    Pendaki Dievakuasi saat Memperingati HUT ke-80 RI di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulsel, Ini Sebabnya

    GELORA.CO  – Puluhan pendaki dievakuasi tim Search and Rescue (SAR) gabungan saat memperingati HUT ke-80 RI.

    Para pendaki itu semula berencana merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di puncak Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Tercatat, ada 4.068 pendaki yang akan memperingati HUT Kemerdekaan RI di puncak Gunung Bawakaraeng.

    Namun, puluhan pendaki di antaranya harus dievakuasi tim SAR gabungan lantaran mengalami hipotermia.

    Ada pula yang tersesat di hutan belantara pada Minggu (17/8/2025).

    Tim SAR gabungan yang menggelar siaga Merah Putih di kaki Gunung Bawakaraeng telah mengevakuasi 25 pendaki yang sebelumnya hendak merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak gunung.

    Umumnya, para pendaki mengalami hipotermia, masalah kesehatan, dan tersesat, hingga terpisah dari rombongan.

    “Hingga (Minggu) pagi ini kami mencatat ada 25 pendaki yang mengalami masalah saat melakukan pendakian,” kata Andi Sultan, Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

    “Sementara jumlah pendaki yang kami data telah mencapai 4.068 orang,” lanjutnya. 

    Setiap tahun, ribuan pendaki melakukan pendakian ke puncak Gunung Bawakaraeng yang memiliki ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut.

    Diatas pendakian, mereka akan menikmati suhu udara hingga 10 derajat Celsius hingga 25 derajat Celsius, serta panorama yang menakjubkan menjadi pilihan utama para pendaki.

     

  • Terbungkus Sarung, Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Danau Mawang Sulsel

    Terbungkus Sarung, Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Danau Mawang Sulsel

    Gowa

    Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengapung di Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mayat bayi tersebut terbungkus sarung.

    Penemuan mayat bayi itu bertempat di Danau Mawang, Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Selasa (12/8) sekitar pukul 09.00 Wita. Mayat bayi itu ditemukan oleh warga yang sedang memancing di lokasi.

    “Mayat bayi dengan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 9 bulan. Bungkusan sarung warna hijau motif bunga-bunga. Mayat terbungkus kain kafan,” kata Dantim Biddokkes Polda Sulsel Ipda Zultan dalam keterangannya dilansir detikSulsel, Selasa (12/8/2025).

    Zultan menjelaskan, ari-ari bayi itu juga ditemukan terbungkus kapas dan kantong plastik putih. Pihaknya turut menemukan kapur barus dalam bungkusan itu.

    “Diduga mayat bayi dibuang sekitar 2 hari. Bungkusan sarung dan bungkusan kantong plastik ari-ari terpisah,” tuturnya.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • Warga Gowa Dihebohkan Temuan Jasad Bayi Terbungkus Kain Kafan di Danau

    Warga Gowa Dihebohkan Temuan Jasad Bayi Terbungkus Kain Kafan di Danau

    Liputan6.com, Jakarta Warga yang tinggal dan melintas di sekitar Danau Mawang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan penemuan jasad bayi yang terbungkus kain kafan, Selasa (12/8). Polisi pun tengah menyelidiki kejadian tersebut.

    Usai menerima informasi tersebut, personel Polsek bergerak cepat untuk mengevakuasi jasad bayi itu. Kepolisian juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Iya betul ada penemuan jasad bayi yang terbungkus kain kafan dengan ari-ari terpisah. Piket fungsi langsung ke TKP setelah menerima laporan dari warga sekitar,” kata Kapolsek Somba Opu AKP Hambali, Selasa (12/8).

    Polisi tengah menyelidiki penemuan bayi itu. Sejumlah saksi-saksi yang ada di sekitar TKP telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap siapa yang membuang jasad bayi tersebut.

    “Kami telah mengamankan status quo TKP serta meminta keterangan dari saksi-saksi di lokasi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Saat ini, lanjut Hambali, pihaknya telah mengevakuasi jasad bayi tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi.

    “Sudah dibawa ke Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.

    Hambali pun memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Selain itu dia juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui ihwal penemuan jasad bayi itu agar melapor ke kantor polisi terdekat.

    “Agar segera melapor ke pihak kepolisian guna membantu proses penyelidikan,” ujarnya.

  • Agen BRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa

    Agen BRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa

    Fajar.co.id, Gowa – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperluas jangkauan layanan keuangan melalui penguatan jaringan AgenBRILink di berbagai wilayah. Di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, AgenBRILink Podomoro Jaya yang dikelola oleh Syamsuardi sejak 2017 menjadi bagian dari jaringan BRI yang berperan aktif dalam menjembatani kebutuhan finansial masyarakat, terutama petani.

    Syamsuardi sebelumnya berprofesi sebagai pelaut dan sempat merantau ke Jakarta. Setelah kembali ke kampung halamannya, ia melihat besarnya kebutuhan warga terhadap layanan keuangan yang mudah dijangkau. Melalui AgenBRILink Podomoro Jaya, ia mengembangkan usaha berbasis layanan perbankan yang terhubung dengan aktivitas harian warga, mulai dari transaksi setoran, penarikan tunai, pembayaran angsuran, hingga pembukaan rekening baru.

    Layanan tersebut menjadi semakin penting saat musim panen tiba, ketika aktivitas ekonomi masyarakat melonjak. Syamsuardi mencatat peningkatan transaksi yang signifikan, terutama dari pelaku usaha lokal yang melakukan penarikan dalam jumlah besar.

    “Kalau musim panen, transaksi di sini meningkat karena banyak pengepul gabah tarik tunai dalam jumlah besar, kadang bisa sampai seratus juta lebih sehari. Di luar itu, masyarakat juga rutin datang ke AgenBRILink untuk setor, tarik, bayar angsuran, bahkan buka rekening baru. Saya juga mulai arahkan untuk bertransaksi menggunakan kartu melalui EDC,” ungkap Syamsuardi.

    Tak hanya fokus pada pelayanan, Syamsuardi juga memanfaatkan unit usahanya sebagai ruang pembelajaran bagi masyarakat yang baru tamat sekolah. Ia melihat pentingnya memberi pengalaman langsung bagi mereka yang ingin mulai mengenal dunia kerja.

  • AgenBRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa

    AgenBRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa

    FAJAR.CO.ID, GOWA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperluas jangkauan layanan keuangan melalui penguatan jaringan AgenBRILink di berbagai wilayah. Di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, AgenBRILink Podomoro Jaya yang dikelola oleh Syamsuardi sejak 2017 menjadi bagian dari jaringan BRI yang berperan aktif dalam menjembatani kebutuhan finansial masyarakat, terutama petani.

    Syamsuardi sebelumnya berprofesi sebagai pelaut dan sempat merantau ke Jakarta. Setelah kembali ke kampung halamannya, ia melihat besarnya kebutuhan warga terhadap layanan keuangan yang mudah dijangkau. Melalui AgenBRILink Podomoro Jaya, ia mengembangkan usaha berbasis layanan perbankan yang terhubung dengan aktivitas harian warga, mulai dari transaksi setoran, penarikan tunai, pembayaran angsuran, hingga pembukaan rekening baru.

    Layanan tersebut menjadi semakin penting saat musim panen tiba, ketika aktivitas ekonomi masyarakat melonjak. Syamsuardi mencatat peningkatan transaksi yang signifikan, terutama dari pelaku usaha lokal yang melakukan penarikan dalam jumlah besar.

    “Kalau musim panen, transaksi di sini meningkat karena banyak pengepul gabah tarik tunai dalam jumlah besar, kadang bisa sampai seratus juta lebih sehari. Di luar itu, masyarakat juga rutin datang ke AgenBRILink untuk setor, tarik, bayar angsuran, bahkan buka rekening baru. Saya juga mulai arahkan untuk bertransaksi menggunakan kartu melalui EDC,” ungkap Syamsuardi.

    Tak hanya fokus pada pelayanan, Syamsuardi juga memanfaatkan unit usahanya sebagai ruang pembelajaran bagi masyarakat yang baru tamat sekolah. Ia melihat pentingnya memberi pengalaman langsung bagi mereka yang ingin mulai mengenal dunia kerja.

  • AgenBRILink Podomoro Jaya, Jembatan Layanan Keuangan untuk Petani Gowa – Page 3

    AgenBRILink Podomoro Jaya, Jembatan Layanan Keuangan untuk Petani Gowa – Page 3

    Tak hanya fokus pada pelayanan, Syamsuardi juga memanfaatkan unit usahanya sebagai ruang pembelajaran bagi masyarakat yang baru tamat sekolah. Ia melihat pentingnya memberi pengalaman langsung bagi mereka yang ingin mulai mengenal dunia kerja.

    “Anak-anak yang baru lulus SMA saya ajak belajar di tempat saya. Mereka bantu operasional, sambil saya ajarkan cara melayani, mengelola transaksi, dan bertanggung jawab. Biar mereka tahu dasar-dasarnya dulu dan terbiasa dengan lingkungan kerja,” tuturnya.

    Selain menjalankan AgenBRILink, Syamsuardi juga berperan sebagai penyalur pupuk bersubsidi bagi petani di wilayahnya. Kombinasi dua peran ini memperluas kontribusinya, tidak hanya dalam mendukung aktivitas pertanian lokal, tetapi juga dalam memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga serta masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup pada sektor produksi pangan.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan utama BRI adalah menjangkau lapisan masyarakat luas hingga plosok negeri melalui jaringan AgenBRILink.

    “Hingga akhir Juni 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 22,60% secara yoy. Agen-agen tersebut tersebar di 67 ribu desa, menjangkau seluruh penjuru negeri. Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp843 triliun atau tumbuh 9,85% yoy, menunjukkan peran yang vital dalam memberikan akses keuangan”, jelas Akhmad.

  • Kita Perlu Belajar Lebih Dalam Tentang Perubahan Iklim

    Kita Perlu Belajar Lebih Dalam Tentang Perubahan Iklim

    Jakarta:  Sebagai bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, Partai NasDem menggelar gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam di SMKN 5, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen gerakan Restorasi Indonesia yang tidak hanya hadir di ruang legislatif, tetapi juga bekerja di akar rumput: bersama masyarakat dan untuk lingkungan.

    Sebanyak 200 pohon buah ditanam di lingkungan sekolah dan 700 bibit pohon produktif dibagikan kepada masyarakat dan struktur partai se-Sulawesi Selatan. Lebih dari 700 peserta turut ambil bagian, mulai pengurus pusat hingga daerah, siswa SMKN 5, Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga para relawan.

    “Perubahan iklim Teman-Teman, Bapak-Bapak-Ibu-Ibu sekalian, sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan sudah tidak bisa didenied ya, karena makin hari cairan es di Antartika makin meleleh, musim panas makin pendek, musim dingin makin panjang dan iklim dari pancaroba sudah tidak  beratur-atur ini semua kita sudah bisa merasakan,” ungkap Prananda Surya Paloh, Ketua Bappilu dan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, dalam siaran persnya, Jumat, 8 Agustus 2025.

    “Maka daripada itu, menurut saya, di mata kacamata awam saya, semua kita termasuk saya, termasuk senior-senior, termasuk adik-adik, termasuk pelaku bisnis, kita perlu belajar lebih dalam tentang perubahan iklim ini,” ajak Prananda.

    Prananda juga ingin menekankan kepada kader Partai Nasdem, sesuai dengan amanat Kongres bahwa kita adalah partai yang ramah lingkungan. Maka pada hari ini saya ingin membawa semboyan Nasdem Go Green, Nasdem Hijau. “Jadi ke depan, emblem yang saya tegaskan hari ini, Nasdem Go Green, patut diingat dan dicamkan oleh Kakak-Kakak sekalian,” tegas Prananda.

    Dalam arahannya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa menekankan pentingnya kita menanam pohon untuk kelestarian dan kesejahteraan.  “Melalui penanaman pohon ini, kita ingin memulihkan ekologi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kita bukan pertama kali ini menanam. Belum lama ini kita menanam di Salatiga dan Cianjur. Ini bagian dari solusi, bukan simbolik belaka,” tegas Saan.

    Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP NasDem, Lathifa M. Al Anshori, menyoroti peran anak muda sebagai garda depan perubahan:  “Politik yang relevan itu politik yang bisa disentuh. Kita ingin generasi muda tahu bahwa mereka bisa mulai perubahan dari yang sederhana, seperti menanam pohon dan menjaga lingkungan,” ujarnya.
    Beri Nilai Ekonomi

    Senada dengan itu, ketua Bidang Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang DPP NasDem, Ananda Tohpati menyebut bahwa pohon buah yang ditanam bukan hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberi nilai ekonomi jangka panjang.

    “Pohon ini akan tumbuh, berbuah, dan hasilnya bisa dinikmati. Inilah politik yang hidup bersama rakyat, bukan yang jauh dari kenyataan,” katanya.

    Kegiatan ini turut diperkuat oleh arahan reflektif dari Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Siti Nurbaya.

    “Menanam adalah salah satu bentuk paling nyata dari gerakan restorasi. Ia memulihkan ekologi dan memberi manfaat ekonomi. Bahasa gampangnya, restorasi itu ya membereskan masalah nyata di masyarakat. Politik harus menjawab kebutuhan rakyat,” tegas Prof. Siti.

    Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga mencakup edukasi lingkungan kepada pelajar, penyuluhan tentang manfaat pohon buah, dan komitmen tindak lanjut bersama antara sekolah dan struktur partai dalam mendukung penghijauan berkelanjutan.

    Gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam adalah cermin bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang merawat bumi dan masa depan. Di tengah krisis iklim dan tantangan ekologis, NasDem mengambil peran sebagai pelindung kehidupan, menghubungkan rakyat, alam, dan arah perubahan. 

    Jakarta:  Sebagai bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, Partai NasDem menggelar gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam di SMKN 5, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen gerakan Restorasi Indonesia yang tidak hanya hadir di ruang legislatif, tetapi juga bekerja di akar rumput: bersama masyarakat dan untuk lingkungan.
     
    Sebanyak 200 pohon buah ditanam di lingkungan sekolah dan 700 bibit pohon produktif dibagikan kepada masyarakat dan struktur partai se-Sulawesi Selatan. Lebih dari 700 peserta turut ambil bagian, mulai pengurus pusat hingga daerah, siswa SMKN 5, Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga para relawan.
     
    “Perubahan iklim Teman-Teman, Bapak-Bapak-Ibu-Ibu sekalian, sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan sudah tidak bisa didenied ya, karena makin hari cairan es di Antartika makin meleleh, musim panas makin pendek, musim dingin makin panjang dan iklim dari pancaroba sudah tidak  beratur-atur ini semua kita sudah bisa merasakan,” ungkap Prananda Surya Paloh, Ketua Bappilu dan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, dalam siaran persnya, Jumat, 8 Agustus 2025.

    “Maka daripada itu, menurut saya, di mata kacamata awam saya, semua kita termasuk saya, termasuk senior-senior, termasuk adik-adik, termasuk pelaku bisnis, kita perlu belajar lebih dalam tentang perubahan iklim ini,” ajak Prananda.
     
    Prananda juga ingin menekankan kepada kader Partai Nasdem, sesuai dengan amanat Kongres bahwa kita adalah partai yang ramah lingkungan. Maka pada hari ini saya ingin membawa semboyan Nasdem Go Green, Nasdem Hijau. “Jadi ke depan, emblem yang saya tegaskan hari ini, Nasdem Go Green, patut diingat dan dicamkan oleh Kakak-Kakak sekalian,” tegas Prananda.
     
    Dalam arahannya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa menekankan pentingnya kita menanam pohon untuk kelestarian dan kesejahteraan.  “Melalui penanaman pohon ini, kita ingin memulihkan ekologi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kita bukan pertama kali ini menanam. Belum lama ini kita menanam di Salatiga dan Cianjur. Ini bagian dari solusi, bukan simbolik belaka,” tegas Saan.
     
    Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP NasDem, Lathifa M. Al Anshori, menyoroti peran anak muda sebagai garda depan perubahan:  “Politik yang relevan itu politik yang bisa disentuh. Kita ingin generasi muda tahu bahwa mereka bisa mulai perubahan dari yang sederhana, seperti menanam pohon dan menjaga lingkungan,” ujarnya.

    Beri Nilai Ekonomi

    Senada dengan itu, ketua Bidang Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang DPP NasDem, Ananda Tohpati menyebut bahwa pohon buah yang ditanam bukan hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberi nilai ekonomi jangka panjang.
     
    “Pohon ini akan tumbuh, berbuah, dan hasilnya bisa dinikmati. Inilah politik yang hidup bersama rakyat, bukan yang jauh dari kenyataan,” katanya.
     
    Kegiatan ini turut diperkuat oleh arahan reflektif dari Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Siti Nurbaya.
     
    “Menanam adalah salah satu bentuk paling nyata dari gerakan restorasi. Ia memulihkan ekologi dan memberi manfaat ekonomi. Bahasa gampangnya, restorasi itu ya membereskan masalah nyata di masyarakat. Politik harus menjawab kebutuhan rakyat,” tegas Prof. Siti.
     
    Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga mencakup edukasi lingkungan kepada pelajar, penyuluhan tentang manfaat pohon buah, dan komitmen tindak lanjut bersama antara sekolah dan struktur partai dalam mendukung penghijauan berkelanjutan.
     
    Gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam adalah cermin bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang merawat bumi dan masa depan. Di tengah krisis iklim dan tantangan ekologis, NasDem mengambil peran sebagai pelindung kehidupan, menghubungkan rakyat, alam, dan arah perubahan. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (CEU)

  • Jelang Rakernas, NasDem Tanam 700 Pohon Produktif di Gowa

    Jelang Rakernas, NasDem Tanam 700 Pohon Produktif di Gowa

    Gowa: Menjelang pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Makassar pada 8-10 Agustus 2025,  Partai NasDem menggelar kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis 7 Agustus 2025.

    Kegiatan itu dihadiri Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Prananda Surya Paloh, dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa.

    Prananda Surya Paloh, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk upaya Partai NasDem dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

    “Walaupun bisa dianggap katakanlah ini hal yang tidak terlalu besar, tapi paling tidak kita sudah memulai menginisiasi,” kata Prananda.

    Dia menambahkan, khusus di Kabupaten Gowa, Partai NasDem menanam sebanyak 700 pohon produktif sebagai bagian dari gerakan NasDem Go Green.

    “Semboyan NasDem Go Green, hijau, yang saya tegaskan hari ini, harus diingat oleh semua kakak-kakak,” jelas Prananda.
     

    Ia juga berharap gerakan tersebut tidak berhenti di Partai NasDem, melainkan bisa dilanjutkan masyarakat luas.

    “Saya secara pribadi dan NasDem secara institusi berharap gerakan ini akan dilanjutkan oleh seluruh organisasi masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

    Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, mengatakan bahwa gerakan tanam- tumbuh ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menanam pohon-pohon yang produktif.

    “Kita menanam pohon-pohon produktif, pohon-pohon berbuah yang menghasilkan seperti mangga, yang lain-lain,” ungkap Saan.

    Saan menambahkan, kegiatan penanaman pohon itu menjadi bagian dari rangkaian konsolidasi Partai NasDem menjelang rakernas yang akan digelar di Makassar, Sulsel pada 8-10 Agustus 2025.

    Dia juga mengharapkan kegiatan menanam pohon itu akan memicu kesadaran masyarakat untuk menanam pohon-pohon untuk sumber kehidupan dan sumber ekonomi. 

    Gowa: Menjelang pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Makassar pada 8-10 Agustus 2025,  Partai NasDem menggelar kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis 7 Agustus 2025.
     
    Kegiatan itu dihadiri Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Prananda Surya Paloh, dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa.
     
    Prananda Surya Paloh, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk upaya Partai NasDem dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

    “Walaupun bisa dianggap katakanlah ini hal yang tidak terlalu besar, tapi paling tidak kita sudah memulai menginisiasi,” kata Prananda.
     
    Dia menambahkan, khusus di Kabupaten Gowa, Partai NasDem menanam sebanyak 700 pohon produktif sebagai bagian dari gerakan NasDem Go Green.
     
    “Semboyan NasDem Go Green, hijau, yang saya tegaskan hari ini, harus diingat oleh semua kakak-kakak,” jelas Prananda.
     

     
    Ia juga berharap gerakan tersebut tidak berhenti di Partai NasDem, melainkan bisa dilanjutkan masyarakat luas.
     
    “Saya secara pribadi dan NasDem secara institusi berharap gerakan ini akan dilanjutkan oleh seluruh organisasi masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
     
    Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, mengatakan bahwa gerakan tanam- tumbuh ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menanam pohon-pohon yang produktif.
     
    “Kita menanam pohon-pohon produktif, pohon-pohon berbuah yang menghasilkan seperti mangga, yang lain-lain,” ungkap Saan.
     
    Saan menambahkan, kegiatan penanaman pohon itu menjadi bagian dari rangkaian konsolidasi Partai NasDem menjelang rakernas yang akan digelar di Makassar, Sulsel pada 8-10 Agustus 2025.
     
    Dia juga mengharapkan kegiatan menanam pohon itu akan memicu kesadaran masyarakat untuk menanam pohon-pohon untuk sumber kehidupan dan sumber ekonomi. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)