kab/kota: Gowa

  • Peran Annar Salahuddin dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin: Beri Ide hingga Ikut Memodali – Halaman all

    Peran Annar Salahuddin dalam Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin: Beri Ide hingga Ikut Memodali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Saat ini polisi telah menetapkan 19 tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Salah satu tersangka baru dalam kasus ini adalah pengusaha asal Makassar dan Toraja, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, pun mengungkapkan peran Annar.

    Dilansir Tribun Timur, Dedi menyebut, ASS adalah otak di balik uang palsu tersebut.

    “Saya akan menanggapi peran ASS dalam kasus uang palsu,” kata Dedi saat rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

    “Di mana perannya yang bersangkutan adalah yang pertama pemberi ide, kemudian ikut memodali, pembeli mesin, perintah-perintah, dan itu aja intinya,” sambungnya.

    ASS Jatuh Sakit

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ASS jatuh sakit. Ia dilarikan ke rumah sakit oleh penyidik Polres Gowa.

    Meski begitu, polisi memastikan bahwa penyidikan terus berlangsung.

    “Proses hukum tetap berjalan, tidak mengganggu proses penyidikan. Hanya sedikit mundur, tapi tidak ada hambatan berarti,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, di RS Bhayangkara, Jalan Mappaoddang, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

    Mengenai durasi perawatan di rumah sakit, Reonald menyebut hal itu menjadi kewenangan tim medis yang melakukan penanganan.

    Polisi pun optimis ASS akan kooperatif dalam proses hukum ini.

    “Untuk saat ini, kami tidak khawatir mengenai barang bukti, karena penyidik yakin bukti yang ada sudah lengkap.” 

    “Yang bersangkutan juga sudah memberikan keterangan, kami yakin dia akan kooperatif,” imbuhnya.

    Reonald membeberkan, Annar syok dan drop selepas ditetapkan sebagai tersangka dan direncanakan akan ditahan.

    Penyakitnya kambuh seusai mengetahui keterlibatannya dalam sindikat uang palsu yang menjadi alasannya tak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama.

    Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa pada Kamis (26/12/2024). Ia datang bersama penasihat hukumnya.

    Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan dilanjutkan dengan istirahat.

    “12 jam kemudian digelar gelar perkara, dan statusnya dinaikkan menjadi tersangka,” jelasnya.

    Rumah Annar Jadi Tempat Pabrik Uang Palsu

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, sebelum polisi menemukan mesin pencetak uang palsu di UIN Alauddin, mereka lebih dahulu mengunjungi rumah ASS di Jalan Sunu 3, Makassar.

    “Jika dilihat dari lokasi tempat cetak uang palsu, rumah saudara ASS di Jl Sunu, Kota Makassar, juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).

    Awalnya, produksi uang palsu dilakukan di rumah ASS di Jl Sunu 3, Makassar. 

    Namun, akibat kebutuhan untuk mencetak uang dalam jumlah besar, mesin dipindahkan ke UIN Alauddin.

    “Awalnya di Jl Sunu Makassar, namun karena membutuhkan jumlah yang lebih besar, mereka memerlukan alat yang lebih besar, sehingga pindah ke kampus,” ujarnya.

    Mesin yang ditemukan di Perpustakaan UIN Alauddin itu dibeli seharga Rp600 juta dan didatangkan langsung dari China melalui Surabaya.

    “Alat itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya, namun dipesan dari China, dan dimasukkan oleh tersangka Andi Ibrahim (AI) ke kampus UIN di Gowa,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMakassar.com dengan judul: Peran Annar Sampetoding di Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Otak dan Pemodal.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunMakassar.com/Muslimin Emba/Sayyid Zulfadli)

  • Tersangka Utama Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Ditangkap
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        30 Desember 2024

    Tersangka Utama Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Ditangkap Makassar 30 Desember 2024

    Tersangka Utama Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Ditangkap
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Tersangka utama dalam kasus
    sindikat

    uang palsu
    di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, berinisial ASS, telah ditangkap dan resmi ditetapkan sebagai tersangka.
    ASS, yang merupakan seorang pengusaha kaya asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kini sedang menjalani perawatan medis karena kondisi kesehatannya yang menurun.
    “Tersangka utama sudah kita tahan, sekarang sakit kita pun bantarkan masih ditangani Polres Gowa.
    Uang palsu
    ini dicetak sejak tahun 2022 sampai 2024,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).
    Yudhiawan menjelaskan, mesin cetak uang palsu berhasil masuk ke lingkungan kampus
    UIN Alauddin
    Makassar berkat kerja sama antara ASS dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, berinisial AI.
    “Jadi ini mesin dimasukkan ke kampus, alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotocopy, bisa dicetak agar tidak curiga,” tambahnya.
    Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Dedi Supriyadi menegaskan, peran ASS dalam sindikat ini sangat signifikan.
    “Tersangka ASS memiliki peran pemberi ide, kemudian ikut memberikan modal, membeli mesin, dan pemberi perintah untuk mencetak uang palsu,” ungkap Dedi.
    Hingga saat ini, 19 orang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
    Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak menyatakan, pihaknya masih memburu dua pelaku yang masih buron.
    Nama ASS semakin mencuat setelah penangkapan dua tersangka sebelumnya, yaitu Muhammad Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68).
    Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan sindikat ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Gowa Tangkap 1 DPO Uang Palsu di UIN Alauddin, Total Tersangka Jadi 19 – Halaman all

    Polres Gowa Tangkap 1 DPO Uang Palsu di UIN Alauddin, Total Tersangka Jadi 19 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satreskrim Polres Gowa menangkap satu orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sindikat uang palsu yang terkait dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

    Penangkapan ini menambah jumlah tersangka menjadi 19 orang.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menginformasikan tersangka yang ditangkap berinisial AR.

    “Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR. Jadi DPO saat ini sisa dua orang,” Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024)

    AR menjadi tersangka ke-19 dalam kasus peredaran uang palsu yang melibatkan UIN Alauddin.

    Sebelumnya, pada Sabtu (28/12/2024) penyidik juga menetapkan Annar Salahuddin Sampetoding sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan lebih dari satu kali 24 jam.

    Annar Sampetoding diketahui datang ke Mapolres Gowa pada Kamis (26/12/2024) pukul 19.00 WIT.

    “Statusnya Annar sudah tersangka. Perkembangan kasusnya akan dirilis oleh Kapolda Sulsel pada hari Senin,” jelas Reonald.

    Sebelumnya, pada Kamis (19/12/2024), 17 tersangka ditampilkan dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, di Mapolres Gowa.

    Yudhiawan menjelaskan para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda dalam sindikat ini, mulai dari produksi, jual beli, hingga pengedaran uang palsu.

    Tersangka dalam kasus uang palsu UIN Alauddin berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk dosen UIN, aparatur sipil negara (ASN), hingga pegawai bank.

    “Jadi para tersangka ini perannya berbeda-beda,” kata Irjen Pol Yudhiawan.

    Ada yang memproduksi, jual beli hingga mengedarkan uang palsu.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Soal Temuan Sertifikat Palsu Rp745 T di UIN Makassar, BI Buka Suara

    Soal Temuan Sertifikat Palsu Rp745 T di UIN Makassar, BI Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) menegaskan temuan polisi di kasus uang palsu di UIN Makassar mencakup sertifikat palsu Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 700 triliun dan deposito BI senilai Rp 45 triliun. Sertifikat tersebut bukan uang palsu sebagaimana kabar yang beredar di masyarakat.

    Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengungkapkan temuan senilai Rp 745 triliun adalah sertifikat palsu bukan uang palsu. Hal ini dikemukakan dirinya mengingat masih banyaknya salah paham di publik yang menyangka temuan tersebut merupakan uang palsu. Temuan uang palsu di kasus ini mencapai Rp 446 juta, jika mengacu pada keterangan polisi.

    “Dari penegasan kepolisian uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang telah di cetak dan ditemukan sebanyak 4.906 lembar dan 972 lembar yang belum terpotong. Adapun selain uang palsu juga ditemukan sertifikat palsu SBN senilai Rp 700 triliun dan Deposito BI senilai Rp 45 triliun,” tegasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (30/12/2024).

    Menurut data Kepolisian Gowa, Marlison mengatakan pencetakan uang palsu di Gowa baru dilakukan sejak Mei 2024. Adapun tahun 2010 baru rencana awal dari pelaku. Dia pun meluruskan bahwa pencetakan uang palsu di UIN Makasar ini tidak dilakukan sejak 2010.

    Dia pun menuturkan berdasarkan pengamatan terhadap mesin yang disita merupakan mesin cetak biasa dan offset kertas biasa, bukan untuk mesin cetak uang.

    “Mesin yang baru dibeli (merek china yang dipamerkan di berbagai media) belum dipakai sama sekali dalam pencetakan uang palsu. Uang palsu menggunakan mesin sablon lama,” ujarnya.

    Marlison memastikan kualitas uang palsu yang dihasilkan sangat rendah dan sangat mudah dikenali secara kasat mata dengan metode 3D ( Dilihat, Diraba dan Diterawang).

    Kendati demikian, BI menghimbau agar masyarakat tetap waspada. Jika menemukan uang palsu dalam transaksi, masyarakat diminta segera membawa temuan tersebut disertai fisik uang yang diragukan keasliannya kepada bank, kepolisian, atau meminta klarifikasi langsung ke kantor BI terdekat.

    (haa/haa)

  • Bejat! Kakek 79 Tahun di Gowa Perkosa Anak Kandung Disabilitas Hingga Hamil

    Bejat! Kakek 79 Tahun di Gowa Perkosa Anak Kandung Disabilitas Hingga Hamil

    Gowa

    Seorang pria lanjut usia (Lansia) berumur 79 tahun memperkosa anak putrinya sendiri hingga hamil dan melahirkan di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Perilaku bejat kakek itu dilakukan berulang kali sejak Agustus 2023 lalu.

    “Pelaku adalah ayah kandung dari korban, yang mana korban ini merupakan tunawicara, kaum difabel. Dan ini (ulah pelaku) dilakukan sejak Agustus 2023 satu tahun lalu,” ujar Kapolres Gowa, AKBP Reonald T.S Simanjuntak, seperti dilansir detikSulsel, Minggu (29/12/2024).

    Meski ulah bejat pelaku dilakukan sejak Agustus 2023 lalu, namun polisi baru menerima laporan pada Sabtu (28/12). Pelaku memperkosa korban di rumahnya di wilayah Kecamatan Biringbulu.

    Pelaku yang tahu tindakannya dilaporkan ke polisi, lantas melarikan diri ke Kabupaten Jeneponto. Pelaku pun sempat berlari dari kejaran polisi dan alami kecelakaan hingga tubuh terluka.

    Polisi mengungkap pelaku sempat berusaha mengaborsi korban yang hamil. Namun upaya itu gagal hingga korban melahirkan anak.

    “Karena keterbatasan korban, sehingga itulah dimanfaatkan oleh pelaku melakukan berulang-ulang (pemerkosaan). Kemudian ada keinginan untuk melakukan aborsi dan akhirnya saat ini sudah melahirkan, kondisi bayi sehat,” jelasnya.

    (aik/aik)

  • Husniah Talenrang Pastikan Program Unggulan Berjalan di Pemerintahannya

    Husniah Talenrang Pastikan Program Unggulan Berjalan di Pemerintahannya

    Liputan: Uchenk Husain

    FAJAR.CO.ID, GOWA – Bupati terpilih Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Hj. Sitti. Husniah Talenrang memastikan program unggulan yang digagasnya saat perhelatan pilkada 2024, akan berjalan saat dirinya resmi memimpin Gowa 2025-2030.

    Saat kampanye pilkada lalu, pasangan Hati Damai meluncurkan 9 Program unggulan yang jadi jualan Paslon Hati Damai. Program tersebut di antaranya, menggratiskan seragam sekolah bagi siswa baru SD dan SMP.

    Menyiapkan mobil Ambulans gratis bagi pasien gawat darurat, pembangunan jalan 350 Km, serta jaminan ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida bagi petani.

    Hal ini disampaikan Hj. Sitti. Husniah Talenrang, saat menghadiri acara syukuran tim pendukung dan relawan yang dihadiri ratusan warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Barombong. Minggu 29 Desember 2024.

    Dalam sambutannya, Ketua Perempuan Amanat Nasiona (PUAN) Sulsel itu, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gowa atas kepercayaan yang diberikan.

    Ia berjanji untuk bekerja keras mewujudkan visi-misi yang telah dijanjikan selama kampanye, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

    “Syukuran ini adalah bentuk terima kasih kami atas dukungan yang luar biasa dari seluruh tim dan relawan, serta masyarakat Gowa. Kepercayaan ini akan kami jaga dan kami tuntaskan dengan bekerja sepenuh hati untuk Gowa yang lebih maju dan melanjutkan pembangunan berkelanjutan,” ujar Husniah Talenrang saat menyampaikan sambutannya.

    Suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan pun terlihat jelas, dengan berbagai kegiatan hiburan yang melibatkan warga setempat. (*)

  • Syok Jadi Tersangka Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin, Annar Salahuddin Masuk RS – Halaman all

    Syok Jadi Tersangka Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin, Annar Salahuddin Masuk RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Proses hukum terhadap tersangka kasus uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), tetap berlangsung meskipun ia sedang dirawat di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menegaskan penyidikan tidak terhambat oleh kondisi kesehatan tersangka.

    “Proses hukum tetap berjalan, tidak mengganggu proses penyidikan. Hanya sedikit mundur, tapi tidak ada hambatan berarti,” katanya di RS Bhayangkara, Jl Mappaoddang, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

    Annar, seorang pengusaha dan politisi, dirawat inap setelah mengalami syok dan kondisi kesehatan yang menurun setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Menurut Reonald, durasi perawatan Annar sepenuhnya menjadi kewenangan tim medis.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian optimis Annar akan kooperatif dalam memberikan keterangan.

    “Penyidik yakin bukti yang ada sudah lengkap. Yang bersangkutan juga sudah memberikan keterangan,” tambahnya.

    Keterlibatan dalam Sindikat Uang Palsu

    Annar Salahuddin Sampetoding terlibat dalam sindikat peredaran uang palsu yang diproduksi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Gowa, Sulawesi Selatan.

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan sebelum menemukan mesin pencetak uang palsu di kampus, polisi lebih dulu menyambangi rumah Annar di Jl Sunu, Makassar.

    Awalnya produksi uang palsu dilakukan di rumah ASS di Jl Sunu 3 Makassar, namun karena kebutuhan untuk mencetak uang dalam jumlah besar, mesin dipindahkan ke UIN.

    “Awalnya di Jl Sunu Makassar, namun karena membutuhkan jumlah yang lebih besar, mereka memerlukan alat yang lebih besar, sehingga pindah ke kampus,” jelas Yudhiawan.

    Mesin cetak yang ditemukan di perpustakaan UIN tersebut dibeli seharga Rp 600 juta dan didatangkan dari China.

    Rencana Penangkapan DPO

    Dalam pengungkapan sindikat ini, terdapat tiga sosok yang memiliki peran sentral, termasuk Annar.

    Kapolda Yudhiawan berjanji akan segera menangkap tiga orang yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus ini.

    “DPO ini akan kami tangkap dan akan kami periksa,” tegasnya.

    Proses hukum terhadap Annar Salahuddin Sampetoding akan terus berlanjut, dan rencana pengumuman peran serta detail lebih lanjut mengenai kasus ini dijadwalkan dalam rilis Kapolda Sulsel pada Senin (30/12/2024).

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Geram, Menag Nasaruddin Minta Pelaku Uang Palsu di UIN Alaudin Makassar Dihukum Berat – Page 3

    Geram, Menag Nasaruddin Minta Pelaku Uang Palsu di UIN Alaudin Makassar Dihukum Berat – Page 3

    Terpisah, Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya, juga membenarkan pengungkapan pabrik uang palsu tersebut. Namun, ia menyebut kasus ini masih dalam tahap pengembangan. 

    “Jika ada rilis resmi dari Reskrim, nanti akan kami sampaikan,” kata Kasman Sabtu (14/12/2024). 

    Informasi terbaru menyebutkan bahwa salah satu oknum dosen UIN Alauddin diduga turut diamankan pada 30 November 2024. Ia diduga berperan dalam jaringan peredaran uang palsu. Beberapa pegawai kampus juga sedang diperiksa untuk mendalami keterlibatan mereka dalam kasus ini.

    Sementara itu, Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis, menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum. Dia menyebutkan bahwa pegawai yang ditangkap itu adalah murni hanyalah oknum. 

    “Pelaku yang ditangkap adalah murni oknum. Informasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus karena polisi belum mengeluarkan penyataan terhadap detail kasus ini, dan belum ada penyampaian resmi ke pihak kampus,” kata Hamdan dalam keterangannya yang diditerima Sabtu  (14/12/2024)

    Hamdan pun memastikan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku jika nanti kepolisian telah memberikan pembuktian dan detail keterlibatan oknum pegawai UIN Alauddin itu kepada pihak kampus. 

    “Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan,” ucapnya. 

  • 10
                    
                        Siapa Annar Sampetoding, Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin Makassar?
                        Makassar

    10 Siapa Annar Sampetoding, Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin Makassar? Makassar

    Siapa Annar Sampetoding, Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin Makassar?
    Editor
    KOMPAS.com
    – Penyidik Polres Gowa menetapkan tersangka baru kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, yakni Annar Salahuddin Sampetoding (ASS). Dengan penetapan
    Annar Sampetoding
    , sudah 18 orang yang ditetapkan tersangka.
    “Stasusnya sudah tersangka,” kata AKBP Reonald Simanjuntak dikutip dari Tribunnews, Minggu (29/12/2024). Meski demikian, keterlibatan ASS akan dirilis langsung Kapolda Sulsel.
    Lantas bagaimana peran Annar Sampetoding? Ia disebut memainkan peran penting sebagai donator atau investor dalam pembuatan uang palsu tersebut.
    Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan, ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.
    Ia menyebut, rumah ASS di Jalan Sunu 3, Kota Makassar, menjadi lokasi awal produksi uang palsu sebelum dipindahkan ke kampus UIN Alauddin.
    “Produksi awal dilakukan di rumah ASS di Jalan Sunu. Namun, karena jumlah yang akan dicetak meningkat, mereka memindahkan produksi ke Kampus UIN di Gowa untuk menggunakan alat berkapasitas lebih besar,” ungkap Irjen Pol Yudhiawan, Kamis (19/12/2024).
    Mesin cetak uang palsu berbobot dua ton, senilai Rp 600 juta didatangkan dari China melalui Surabaya. Mesin tersebut diselundupkan ke Kampus UIN oleh salah satu tersangka, Andi Ibrahim (AI), dengan dalih mencetak buku-buku perpustakaan.
    Selain ASS, polisi juga menyoroti peran dua tersangka lain, yakni AI dan seorang tersangka berinisial S. Ketiganya disebut sebagai otak utama sindikat tersebut. Selain itu, polisi masih mengejar tiga DPO.
    “Kami akan terus mengejar tiga DPO yang belum tertangkap. Kasus ini akan kami tuntaskan hingga tuntas,” ujar Irjen Pol Yudhiawan.
    Kemudian, siapakah Annar Salahuddin Sampetoding (ASS)? Ia dikenal sebagai
    pengusaha
    asal Toraja, Sulawesi Selatan. Dia menjabat Presiden Direktur Siner Group dan Presiden Komisaris Sulwood Group.

    Selain itu, ia pun tercatat pernah menempati posisi strategis di sejumlah organisasi, di antaranya:
    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(1989 s/d 1994)
    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Dana & Usaha (1994 s/d 1998)
    Wakil Ketua Dewan Pembina DPD HIPPI Sulawesi Selatan (1994)
    Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(1999 s/d 2004)
    Wakil Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan(2004 s/d 2009)
    Ketua Umum BPD ARDIN Sulawesi Selatan (1995 s/d 1999)
    Ketua Umum BPP ARDIN Indonesia (2000)
    Wakil Ketua Umum Asosiasi
    Pengusaha
    Hutan Indonesia (APHI) (2006 s/d 2011).
    Ketua Komite Tetap KADIN ( 2008 s/d 2014 )
    Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesi Timur. (2013 s/d2016)
    Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (2016 – Sekarang)
    Ketua KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha (1994 s/d 1998)
    Ketua Umum PERBASASI Sulawesi Selatan (1993 s/d 1998)
    Ketua Biro Koperasi & Wiraswasta DPD GOLKAR Sulawesi Selatan(1993 s/d 1998)
    Wakil Presidium Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (1996 s/d 2001)
    Wakil Bendahara ICMI Sulawesi Selatan (1995 s/d 2000)
    Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
    Ketua Harian PERBAKIN Sulawesi Selatan (1999 s/d 2001)
    Ketua Harian Pengda LEMKARI Sulawesi Selatan (2001)
    Ketua Umum Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan ( 2002 s/d 2007).
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengusaha Annar Sampetoding Jadi Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Berperan Sentral
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Annar Salahuddin Sampetoding, Tersangka Baru Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    Profil Annar Salahuddin Sampetoding, Tersangka Baru Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) merupakan pengusaha asal Makassar dan Toraja. 

    Ia dikenal memiliki jejak karier yang cemerlang dalam sektor industri.

    Nama Annar Salahuddin Sampetoding sedang menjadi sorotan publik dalam kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

    Annar Salahuddin Sampetoding ditetapkan sebagai tersangka baru usai diperiksa oleh penyidik Polres Gowa pada Kamis (26/12/2024) malam hingga Jumat (27/12/2024).

    Kabar ini dibenarkan oleh Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

    “Statusnya sudah tersangka,” kata AKBP Reonald Simanjuntak, Sabtu (28/12/2024).

    Meski demikian, keterangan resmi Kapolda Sulsel segera dirilis.

    “Nanti Senin dirilis oleh Kapolda Sulsel,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono, mengungkap keterlibatan Annar Sampetoding Annar Sampetoding dalam kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.

    Annar atau ASS disebut memiliki peran penting dalam pembuatan uang palsu tersebut, yakni sebagai donatur atau investor.

    Irjen Yudhiawan Wibisono menjelaskan bahwa ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.

    Ia menyebut rumah ASS di Jalan Sunu 3, Kota Makassar, menjadi lokasi awal produksi uang palsu sebelum dipindahkan ke kampus UIN Alauddin.

    “Produksi awal dilakukan di rumah ASS di Jalan Sunu. Namun, karena jumlah yang akan dicetak meningkat, mereka memindahkan produksi ke Kampus UIN di Gowa untuk menggunakan alat berkapasitas lebih besar,” ungkap Irjen Pol Yudhiawan, Kamis (19/12/2024).

    Tersangka juga mendatangkan mesin cetak uang palsu berbobot dua ton senilai Rp600 juta dari China melalui Surabaya.

    Kemudian, mesin tersebut diselundupkan ke Kampus UIN oleh salah satu tersangka, Andi Ibrahim (AI), dengan alasan untuk mencetak buku-buku perpustakaan.

    Selain Annar Sampetoding yang berperan sebagai donatur utama, polisi menyoroti keterlibatan dua tersangka lainnya, yakni AI dan seorang tersangka berinisial S. 

    Ketiganya disebut sebagai otak utama dalam jaringan sindikat uang palsu yang menghebohkan Makassar.

    Polisi kini juga tengah mengejar tiga orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diduga memiliki peran penting dalam jaringan tersebut.

    “Kami akan terus mengejar tiga DPO yang belum tertangkap. Kasus ini akan kami tuntaskan hingga tuntas,” ujar Irjen Pol Yudhiawan.

    Profil Annar Salahuddin Sampetoding

    Annar Salahuddin Sampetoding dikenal sebagai Pengusaha di Makassar.

    Saat ini, ia tercatat sebagai Presiden Direktur Siner Group dan juga Presiden Komisaris Sulwood Group.

    Dengan pengalaman luas di dunia industri, Annar pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sulawesi Selatan untuk Bidang Kehutanan & Perkebunan selama dua periode (1989-1994 dan 1999-2004), serta Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur pada periode 2013-2016.

    Selain itu, ia juga dipercaya memimpin KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha.

    Tak hanya sukses di dunia bisnis, Annar Salahuddin Sampetoding juga terjun ke dunia politik dan mencoba peruntungan di pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024.

    Dikutip dari Tribun-Timur.com, ia mencoba untuk maju sebagai calon gubernur dengan mendaftar di berbagai partai pada perhelatan Pilgub Sulsel 2024 lalu. 

    Sebagai pengusaha sukses dari Makassar dan Toraja, Annar Salahuddin Sampetoding sempat dinilai memiliki elektabilitas yang cukup untuk menjadi bakal calon Gubernur Sulsel pada Pilkada 2024.

    Namun, langkahnya di dunia politik saat Pilgub Sulsel 2024 terhenti karena gagal mendapat dukungan partai untuk maju.

    Annar Salahudin Sampetoding mendaftar sebagai bakal calon (bacalon) Gubernur Sulawesi Selatan melalui Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan juga mengambil formulir di Partai Hanura.

    Setelah itu, kabar tentang Annar Sampetoding seakan menghilang.

    Riwayat Organisasi

    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (1989-1994)
    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Dana & Usaha (1994-1998)
    Wakil Ketua Dewan Pembina DPD HIPPI Sulawesi Selatan (1994)
    Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
    Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (1999-2004)
    Wakil Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (2004-2009)
    Ketua Umum BPD ARDIN Sulawesi Selatan (1995-1999)
    Ketua Umum BPP ARDIN Indonesia (2000)
    Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) (2006-2011).
    Ketua Komite Tetap KADIN (2008-2014)
    Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur (2013-2016)
    Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (2016-Sekarang)
    Ketua KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha (1994-1998)
    Ketua Umum PERBASASI Sulawesi Selatan (1993-1998)
    Ketua Biro Koperasi & Wiraswasta DPD GOLKAR Sulawesi Selatan (1993-1998)
    Wakil Presidium Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (1996-2001)
    Wakil Bendahara ICMI Sulawesi Selatan (1995-2000)
    Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
    Ketua Harian PERBAKIN Sulawesi Selatan (1999-2001)
    Ketua Harian Pengda LEMKARI Sulawesi Selatan (2001)
    Ketua Umum Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (2002-2007)

    Pernah Somasi Mertua Dito Ariotedjo

    Annar Salahuddin Sampetoding pernah mengajukan somasi kepada Fuad Hasan Masyhur, pemilik Maktour yang juga mertua Menpora Dito Ariotedjo, melalui Law Firm Yoel Bello & Associates pada 23 Juli 2023.

    Somasi ini terkait dengan utang sebesar Rp 105,5 miliar yang belum dilunasi oleh Fuad Hasan Masyhur, berdasarkan Perikatan Perjanjian Jual Beli Tanah Nomor 38 yang dibuat pada 28 Maret 2016 oleh Notaris Abdul Rajab Rahman.

    Dalam surat somasi yang diajukan, Annar menuntut agar utang tersebut segera dibayarkan sesuai dengan perjanjian yang ada.

    “Kami ingin menegaskan kepada Fuad Hasan Masyhur bahwa berdasarkan Perjanjian Jual tahun 2016 mengenai pembayaran utang tahap keempat pada tanggal 28 September 2017, hingga saat ini pembayaran belum dilakukan beserta denda sejumlah Rp 105.540.000.000,” demikian isi salinan pernyataan dari Law Firm Yoel Bello & Associates.

    Setelah Annar Salahuddin Sampetoding mengajukan somasi tentang utang senilai Rp 105,5 miliar, ternyata masih ada denda tambahan sebesar Rp 88,1 miliar yang harus diselesaikan oleh Fuad Hasan Masyhur.

    Merespons hal ini, Fuad Hasan Masyhur, yang juga merupakan politisi Partai Golkar, melayangkan somasi balik kepada Annar Sampetoding.

    “Sejak tahun 2016 kemarin Saudara Annar S Sampetoding ini menawarkan dengan cara merayu selama bertahun-tahun kepada klien kami untuk melakukan pembelian terkait dengan beberapa SHM yang ada di Kota Makassar, total SHM-nya itu ada SHM Nomor 15, SHM Nomor 20526, SHM Nomor 1071, SHM Nomor 1099, dan SHM 1310. Berarti ada 5 SHM yang ditawarkan,” kata pengacara Fuad Hasan Masyhur, Rigel Abner Rumlawang dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/8/2023).

    Rigel Abner Rumlawang mengatakan kliennya pun memutuskan untuk membeli tanah tersebut dari Annar Salahuddin Sampetoding.

    Menurut penuturan Rigel Abner Rumlawang, Fuad Hasan Masyhur telah melakukan pembayaran sejumlah Rp 85 miliar untuk 5 bidang tanah yang sebelumnya telah diangsur.

    “Dalam beberapa kali pembayaran, total yang telah dikeluarkan mencapai sekitar Rp 85 miliar terkait 5 Surat Hak Milik (SHM) tersebut. Namun, ini hanyalah tahap awal untuk perolehan SHM. Selanjutnya, dilakukan akta jual beli (AJB) terkait 5 tanah ini. Setelah AJB dibuat, perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) juga ditandatangani sebelumnya,” katanya.

    (Tribunnews.com/Falza/Adi Suhendi) (Tribun-Timur.com/Muh Hasim Arfah)