kab/kota: Gowa

  • Jatuh Sakit, Begini Kondisi Terbaru Annar Salahuddin Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar di RS – Halaman all

    Jatuh Sakit, Begini Kondisi Terbaru Annar Salahuddin Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar di RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut kondisi terbaru dari tersangka utama produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) yang dikabarkan jatuh sakit hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

    Diduga berperan sebagai pencetus ide produksi uang palsu UIN Makassar, Annar akhirnya ditetapkan tersangka oleh Polres Gowa, Sulawesi Selatan, dalam kasus yang meresahkan masyarakat Indonesia beberapa pekan terakhir itu.

    Hingga Selasa (31/12/2024), Annar masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar. 

    Annar dijaga ketat jelang pergantian tahun baru 2024 ke 2025.

    Pengusaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh lemas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus uang palsu di Kampus UIN Alauddin, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

    Annar sebelumnya menjalani pemeriksaan secara maraton di ruang Reskrim Polres Gowa.

    Setelah mangkir hingga dipanggil oleh penyidik melalui surat panggilan sebanyak dua kali, akhirnya Annar datang bersama pengacaranya, Kamis (26/12) malam. 

    Setelah itu, ia tidak pernah lagi keluar dari Mapolres Gowa, hingga penyidik resmi menetapkan Annar Salahuddin sebagai tersangka kasus produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar. 

    Usai ditetapkan sebagai tersangka, Annar terlihat lemas dan mengeluh sakit di bagian dada.

    Annar Salahuddin Sakit Apa?

    Pengacara menjelaskan bahwa Annar memang memiliki riwayat sakit jantung dan prostat. 

    Karena alasan sakit, penyidik kemudian membawanya ke RS Bhayangkara. Awalnya, Annar Salahuddin dirawat di ICU RS Bhayangkara. 

    Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik, ia selanjutnya dibawa ke ruang rawat inap. 

    Meski demikian, Annar tetap mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian. 

    Kamarnya di ruang perawatan Love Bird, mendapat pengawasan selama 24 jam. 

    “Dia dikawal penuh oleh anggota, sudah pasti juga keluarganya yang datang untuk membantu merawat yang bersangkutan,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak kepada wartawan, Minggu (29/12).

    Reonald memastikan Annar Salahuddin mendapat perawatan intensif. Sebanyak 4 personel disiagakan di rumah sakit untuk melakukan penjagaan.

    “Anggota 24 jam kalau dibantarkan statusnya tetap dalam pengawasan kita,” ujar Reonald.

    “Satu malam empat anggota kita siagakan di sini dan dua keluarga yang merawat bersangkutan. Kalau personel mengamankan, kalau masalah dan merawatnya itu dari keluarganya,” ungkapnya.

    Reonald tidak khawatir proses penyidikan akan terganggu.

    Dia berdalih penyidik sudah merampungkan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti sehingga Annar Salahuddin ditetapkan sebagai tersangka.

    Sosok Annar Salahuddin

    Annar Salahuddin Sampetoding (Istimewa)

    Nama Annar mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam lingkungan Kampus UIN Alauddin Makassar.

    Pengusaha sekaligus politisi itu disebut-sebut memiliki peran sangat penting di sindikat produsen uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

    Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

    Menurut Yudhiawan, sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

    Diketahui bahwa rumah tersebut adalah milik Annar.

    “Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan.

    Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah Annar di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

    Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN Alauddin Makassar.

    “Awalnya ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.

    Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UINAM itu, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.

    Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

    “Alat besar itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya namun dipesan dari China, alat itu dimasukkan oleh salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” sebutnya.

    Saat ini, Polres Gowa telah menahan 19 orang tersangka kasus sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin, termasuk Annar.

    Menurut Yudhiawan, tidak ada perbedaan perlakuan dalam penahanan Annar. Semuanya dilakukan sesuai dengan aturan hukum dan pengawasan medis.

    Polda Sulsel memastikan proses hukum terhadap tersangka tetap berjalan sesuai prosedur berlaku tanpa diskriminasi. 

    Dalam kasus ini, tersangka ASS dijerat dengan pasal yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

    “Dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,” tandasnya.

    Lebih lanjut Yudhi memaparkan, dalam kasus ini, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.

    “Jadi mereka di belakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentralnya ada pada saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” tegas Yudhi.

    Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” ujarnya.

    “Tersangka utama (ASS) sudah kita tahan meskipun dalam kondisi sakit. Namun, penahanan ini tetap dilakukan sesuai prosedur tanpa perlakuan khusus,” ucap Kapolda Sulsel, Senin (30/12/2024)

    Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Komes Dedi Supriyadi mengatakan, Annar merupakan orang yang memberi ide, memberikan modal, membeli mesin, serta memberi perintah pembuatan uang palsu.

    Namun Dedi mengaku belum bisa membeberkan lebih jauh terkait peran Annar. Pasalnya, beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.

    “Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan,” katanya.

    Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta masyarakat tidak panik dengan beredarnya uang palsu dari kasus sindikat UIN Alauddin Makassar.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kondisi Terkini Annar Bos Besar Uang Palsu di UIN Alauddin, Dijaga Ktat Peolisi Jelang Tahun Baru dan Andi Ibrahim Sempat Mau Maju Pilkada Barru dan Kampanye Pakai Uang Palsu, Tapi Tak Dilirik Partai

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Ansar/Muslimin Emba)

  • Bujuk Rayu Annar Salahuddin ke Andi Ibrahim agar Uang Palsu Diproduksi di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    Bujuk Rayu Annar Salahuddin ke Andi Ibrahim agar Uang Palsu Diproduksi di UIN Alauddin Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Andi Ibrahim, bukan tersangka utama dalam kasus pencetakan uang palsu.

    Andi Ibrahim memasukkan mesin pencetak uang palsu ke dalam perpustakaan kampus atas permintaan Annar Salahuddin Sampetoding.

    Mesin pencetak uang yang didatangkan dari China tersebut dimasukkan ke dalam ruangan tanpa sepengetahuan Rektor UIN Alauddin Makassar.

    Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, mengatakan Annar Salahuddin mengiming-imingi Andi Ibrahim dengan keuntungan besar jika pencetakan uang palsu berjalan lancar.

    Kini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya.

    “Stasusnya (Annar Salahuddin Sampetoding) sudah tersangka,” ucapnya, Sabtu (28/12/2024).

    Peran Annar Salahuddin sangat singnifikan dalam kasus ini, yakni pemberi ide, investor pembelian mesin cetak, hingga pemberi perintah pembuatan uang palsu.

    Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono, menjelaskan Annar Sampetodin dan Andi Ibrahim sudah dua tahun bekerja sama mencetak uang palsu.

    “Kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, uang itu sudah dicetak sejak 2022 sekarang sudah mau 2025,” terangnya.

    Menurutnya, uang palsu tersebut mirip uang asli buatan Bank Indonesia.

    “Memang hampir sempurna kemarin waktu press rilis pakai sinar ultraviolet itu ada tanda air, kalau masyarakat awam mungkin mengira wah ini uang beneran, padahal itu uang palsu,” imbuhnya.

    Awalnya, produksi uang palsu dilakukan di rumah Annar Salahuddin yang terletak di Makassar.

    Lantaran lokasi tidak memadai, mesin pencetak uang kemudian dimasukkan ke perpustakaan UIN Alauddin, Makassar.

    “Jadi ini mesin dimasukkan ke kampus, alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotokopi, bisa dicetak agar tidak curiga,” lanjutnya.

    Annar Salahuddin mengalami syok saat ditangkap dan kondisi kesehatannya menurun.

    “Tersangka utama sudah kita tahan, sekarang sakit kita pun bantarkan masih ditangani Polres Gowa. Uang palsu ini dicetak sejak tahun 2022 sampai 2024,” tandasnya, Senin (30/12/2024).

    Sementara itu, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan sakit yang dialami Annar Salahudin tidak menghalangi proses penyidikan.

    “Proses hukum tetap berjalan. Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan,” tegasnya, Sabtu.

    Annar berulang kali mangkir dari panggilan polisi dan baru memenuhi panggilan pada Kamis (26/12/2024). 

    Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 12 jam, Annar Salahudin ditetapkan sebagai tersangka dan langusung ditahan.

    Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit.

    “Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif,” sambungnya.

    Hendak Dipakai untuk Pilkada

    Mesin pencetak uang palsu dapat masuk UINAM karena peran Dr Andi Ibrahim yang kini berstatus tersangka.

    Pria yang menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan UINAM hendak menggunakan uang palsu untuk dana Pilkada 2024.

    Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyatakan Andi Ibrahim hendak maju sebagai calon Wali Kota Makassar, namun tak ada partai yang meliriknya.

    “Salah satu pelaku ini pernah mencalonkan diri sebagai calon wali kota, namun gagal karena tidak mendapatkan partai,” bebernya, Kamis (19/12/2024), dikutip dari TribunTimur.com.

    Para tersangka juga mengajukan proposal kerja sama kepada salah satu kontestan Pilkada Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tapi tak menemukan kesepakatan.

    “Bahkan, baru-baru ini mereka mengajukan proposal pada Pilkada Kabupaten Barru ya, mungkin uang palsunya hendak digunakan dalam money politics tapi batal,” tuturnya.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa, Irjen Pol Yudhiawan menunjukkan proposal yang diajukan Andi Ibrahim.

    “Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi,” tuturnya.

    Selama ini keberadaan mesin pencetak uang palsu di perpustakaan UINAM tak diketahui mahasiswa karena berada di ruang bekas toilet.

    Proses percetakan uang diawasi Andi Ibrahim selaku Kepala UPT Perpustakaan UINAM.

    “Di ruang bekas toilet, para pelaku memproduksi uang palsu,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Ini Janji Annar Sampetoding ke Andi Ibrahim hingga Sang Doktor Nekat Bikin Pabrik Uang Palsu di UIN

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) (Kompas.com/Reza Rifaldi)

  • Begini Cara Deteksi Uang Palsu Hasil Produksi UIN Alauddin Makassar

    Begini Cara Deteksi Uang Palsu Hasil Produksi UIN Alauddin Makassar

    TRIBUNJATENG.COM – Kasus peredaran uang palsu yang melibatkan pabrik di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil diungkap aparat kepolisian. Kasus ini sempat meresahkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir lantaran uang palsu yang diproduksi telah beredar luas.

    Polisi telah menetapkan dua tersangka utama dalam kasus ini, yaitu Annar Sampetoding dan Andi Ibrahim. Meski keduanya sudah ditahan, penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan tentang skala operasi ilegal ini.

    Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan bahwa aktivitas pencetakan uang palsu oleh Annar Sampetoding ternyata telah berlangsung sejak tahun 2022. Awalnya, kegiatan ini dilakukan di rumah pribadi tersangka sebelum akhirnya beralih ke pabrik di Kampus II UIN Alauddin pada September 2024.

    Annar Sampetoding sudah dua tahun mencetak dan mengedarkan uang palsu, yang sebagian besar disalurkan di wilayah Makassar dan sekitarnya.

    “Kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, uang itu sudah dicetak sejak 2022 sekarang sudah mau 2025,” kata Irjen Yudhiawan Wibisono, saat Rilis Akhir Tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

    Lantas bagaimana cara mengenali uang palsu hasil cetakan Kampus II UIN Alauddin?

    Berikut pernyataan terbaru Bank Indonesia (BI), diwakili Marliso yang menjabat Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Selasa (31/12/2024) dikutip Tribun-Timur.com:

    Temuan Uang Palsu di Gowa

    1. Sehubungan dengan pengungkapan kasus uang palsu di Gowa, Sulsel, berdasarkan penelitian BI atas sampel barang bukti, teridentifikasi bahwa barang bukti tersebut merupakan uang palsu dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). 

    2. Uang palsu tersebut dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar.

    Hal tersebut sejalan dengan barang bukti mesin cetak temuan Polri yang merupakan mesin percetakan umum biasa, tidak tergolong ke dalam mesin pencetakan uang. 

    3. Tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan, a.l. benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya  dicetak biasa menggunakan sablon, serta  kertas yang digunakan merupakan kertas biasa.

    Uang palsu yang ditemukan berpendar di bawah lampu U berkualitas sangat rendah pendaran yang berbeda baik dari segi lokasi, warna, dan bentuk dengan uang Rupiah asli. 

    Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap dapat bertransaksi secara tunai, namun tetap perlu berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D, yang dapat diakses pada website BI pada https://www.bi.go.id/id/rupiah/gambar-uang/Default.aspx.

    4. Terkait temuan Polres Gowa yang diduga merupakan sertifikat palsu Surat Berharga Negara palsu dan Deposito BI, dapat kami tegaskan bahwa BI tidak pernah menerbitkan dokumen sertifikat deposito BI.

    Sedangkan kepemilikan SBN bersifat scripless (tanpa warkat) artinya tidak ada dokumen sertifikat kepemilikan yang dipegang oleh investor karena kepemilikan investor tersebut dicatatkan secara elektronik.

     

  • Prediksi Cuaca Sulsel 1 Januari 2025, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi

    Prediksi Cuaca Sulsel 1 Januari 2025, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan pada esok hari, 1 Januari 2025, akan didominasi oleh kondisi berawan dan hujan ringan. Beberapa wilayah bahkan berpotensi diguyur hujan sedang pada siang hingga malam hari.

    Pada pagi hari, mayoritas wilayah Sulawesi Selatan diprediksi berawan. Namun, beberapa daerah seperti Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu, Pangkep, Parepare, Sidrap, Sinjai, dan Takalar berpotensi mengalami hujan ringan.

    Memasuki siang hingga sore, intensitas hujan diperkirakan meningkat. Hujan ringan hingga sedang akan melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Hal ini diperkirakan terjadi secara merata di berbagai daerah.

    Pada malam hari, hujan ringan diperkirakan terjadi di hampir seluruh wilayah, kecuali di Kepulauan Selayar yang berpotensi mengalami hujan sedang. Sementara itu, wilayah seperti Barru, Parepare, Pinrang, Soppeng, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Wajo diperkirakan hanya akan berawan.

    Dini hari nanti, langit di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan akan kembali didominasi kondisi berawan. Namun, hujan ringan masih mungkin terjadi di beberapa tempat seperti Barru, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Makassar, Maros, Pangkep, Parepare, Pinrang, Sidrap, Sinjai, dan Takalar.

    Suhu udara di wilayah Sulawesi Selatan diperkirakan berkisar antara 17 hingga 32 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 64 hingga 100 persen. Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5 hingga 27 km/jam.

  • Prediksi Cuaca Sulsel 1 Januari 2025, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi

    Prediksi Cuaca Sulsel 1 Januari 2025, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan pada esok hari, 1 Januari 2025, akan didominasi oleh kondisi berawan dan hujan ringan. Beberapa wilayah bahkan berpotensi diguyur hujan sedang pada siang hingga malam hari.

    Pada pagi hari, mayoritas wilayah Sulawesi Selatan diprediksi berawan. Namun, beberapa daerah seperti Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu, Pangkep, Parepare, Sidrap, Sinjai, dan Takalar berpotensi mengalami hujan ringan.

    Memasuki siang hingga sore, intensitas hujan diperkirakan meningkat. Hujan ringan hingga sedang akan melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Hal ini diperkirakan terjadi secara merata di berbagai daerah.

    Pada malam hari, hujan ringan diperkirakan terjadi di hampir seluruh wilayah, kecuali di Kepulauan Selayar yang berpotensi mengalami hujan sedang. Sementara itu, wilayah seperti Barru, Parepare, Pinrang, Soppeng, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Wajo diperkirakan hanya akan berawan.

    Dini hari nanti, langit di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan akan kembali didominasi kondisi berawan. Namun, hujan ringan masih mungkin terjadi di beberapa tempat seperti Barru, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Makassar, Maros, Pangkep, Parepare, Pinrang, Sidrap, Sinjai, dan Takalar.

    Suhu udara di wilayah Sulawesi Selatan diperkirakan berkisar antara 17 hingga 32 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 64 hingga 100 persen. Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5 hingga 27 km/jam.

  • Geger Uang Palsu di Gowa Sulsel, Bank Indonesia Beberkan Ciri-cirinya – Page 3

    Geger Uang Palsu di Gowa Sulsel, Bank Indonesia Beberkan Ciri-cirinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia menyatakan sehubungan dengan pengungkapan kasus uang palsu di Gowa, Sulawesi Selatan, berdasarkan penelitian BI atas sampel barang bukti, teridentifikasi bahwa barang bukti tersebut merupakan uang palsu dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). 

    Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim, menjelaskan bahwa uang palsu tersebut dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar.

    Hal tersebut sejalan dengan barang bukti mesin cetak temuan Polri yang merupakan mesin percetakan umum biasa, tidak tergolong ke dalam mesin pencetakan uang. 

    “Tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan, a.l. benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya  dicetak biasa menggunakan sablon, serta  kertas yang digunakan merupakan kertas biasa,” kata Marlison, Selasa (31/12/2024).

    Ia menjelaskan, uang palsu yang ditemukan berpendar di bawah lampu U berkualitas sangat rendah pendaran yang berbeda baik dari segi lokasi, warna, dan bentuk dengan uang Rupiah asli.

    Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap dapat bertransaksi secara tunai, namun tetap perlu berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D, yang dapat diakses pada website BI pada https://www.bi.go.id/id/ rupiah/gambar-uang/Default. aspx.

    Lebih lanjut, terkait temuan Polres Gowa yang diduga merupakan sertifikat palsu Surat Berharga Negara palsu dan Deposito BI, pihaknya menegaskan bahwa BI tidak pernah menerbitkan dokumen sertifikat deposito BI. 

    “Sedangkan kepemilikan SBN bersifat scripless (tanpa warkat) artinya tidak ada dokumen sertifikat kepemilikan yang dipegang oleh investor karena kepemilikan investor tersebut dicatatkan secara elektronik,” ujarnya.

     

  • BI: Uang palsu di Makassar berkualitas rendah dan mudah diidentifikasi

    BI: Uang palsu di Makassar berkualitas rendah dan mudah diidentifikasi

    Tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memastikan uang palsu, yang beredar di Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan, memiliki kualitas sangat rendah dan mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, dan diterawang).

    Hal itu didasarkan penelitian BI atas sampel barang bukti. Menurut BI, uang palsu itu dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar.

    “Hal tersebut sejalan dengan barang bukti mesin cetak temuan Polri yang merupakan mesin percetakan umum biasa, tidak tergolong ke dalam mesin pencetakan uang,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim di Jakarta, Selasa.

    Lebih lanjut, Marlison menjelaskan bahwa tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan seperti benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya dicetak biasa menggunakan sablon, serta kertas yang digunakan merupakan kertas biasa.

    “Uang palsu yang ditemukan berpendar di bawah lampu U berkualitas sangat rendah pendaran yang berbeda baik dari segi lokasi, warna, dan bentuk dengan uang rupiah asli,” kata dia.

    Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap dapat bertransaksi secara tunai. Namun demikian, masyarakat tetap perlu berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D yang dapat dilihat lebih lanjut pada halaman website www.bi.go.id.

    Terkait temuan Polres Gowa yang diduga merupakan sertifikat palsu Surat Berharga Negara (SBN) palsu dan Deposito BI, Marlison menegaskan bahwa BI tidak pernah menerbitkan dokumen sertifikat deposito BI.

    Sedangkan, kepemilikan SBN bersifat scripless atau tanpa warkat, artinya tidak ada dokumen sertifikat kepemilikan yang dipegang oleh investor karena kepemilikan investor tersebut dicatatkan secara elektronik.

    Berdasarkan data BI, temuan uang palsu menunjukkan tren yang semakin menurun seiring dengan meningkatnya kualitas uang (bahan uang, teknologi cetak, dan unsur pengaman) yang semakin modern dan terkini, di samping edukasi iri keaslian uang rupiah yang terus digencarkan secara masif dan sinergi erat seluruh unsur Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal).

    Sepanjang 2024, catat BI, rasio uang palsu tercatat sebesar 4 ppm (piece per million atau 4 lembar dalam setiap 1 juta uang yang beredar) atau terus menurun dari tahun ke tahun. Sebelumnya pada 2022 dan 2023 tercatat 5 ppm, 2021 tercatat 7 ppm, dan 2020 tercatat 9 ppm.

    BI menegaskan, uang palsu bukan merupakan uang rupiah yang dapat ditransaksikan dan tidak memiliki nilai. Sebagaimana diatur dalam UU Mata Uang Pasal 36, setiap orang yang memalsu rupiah dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling banyak Rp10 miliar.

    Setiap orang yang mengedarkan dan/atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu juga dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak Rp50 miliar.

    BI menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya melakukan penguatan kualitas uang rupiah agar desainnya semakin mudah dikenali dan menyulitkan pemalsuan. Selain itu, BI terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara nasional melalui kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • ASS Pemberi Modal Pabrik Uang Palsu UIN Makassar

    ASS Pemberi Modal Pabrik Uang Palsu UIN Makassar

    Makassar, CNN Indonesia

    Polisi membeberkan peran dari pengusaha sekaligus politisi, ASS dalam kasus pabrik uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

    “Tersangka ASS memiliki peran pemberi ide, kemudian ikut memberikan modal, dan membeli mesin, dan pemberi perintah,” kata Direktur Krimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, Senin (30/12).

    Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut Kepala Perpustakaan UIN Makassar, Andi Ibrahim memasukkan mesin cetak ke dalam perpustakaan dengan menggunakan kewenangannya.

    “Jadi ini mesin dimasukkan ke kampus, alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotokopi bisa dicetak agar tidak curiga,” kata Yudhiawan.

    Sementara ini, kata Yudhiawan, pihaknya telah menentukan tersangka utama dalam pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar yakni ASS yang saat ini sedang dirawat di RS Bhayangkara Makassar.

    “Jadi perkembangan yang palsu tersangka utama sudah kita tahan dalam posisi sakit,” terangnya.

    Yudhiawan mengaku telah berkoordinasi dengan pihak jaksa dan segera berkas perkaranya dikirim ke kejaksaan.

    “Ini prosesnya sedang berlangsung dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah bekerja sama dengan kejaksaan. Jaksa P16 sudah ada, langsung kita proses lebih lanjut,” katanya.

    (isn/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Polisi Tangkap Pelaku Utama Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Ini Perannya

    Polisi Tangkap Pelaku Utama Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Ini Perannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Sulawesi Selatan telah menangkap ASS sebagai pelaku utama kasus uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

    Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan saat ini ASS juga tengah menjalani penahanan meski berada dalam posisi sakit.

    “Tersangka utama sudah kita tahan, dalam posisi sakit kita pun bantarkan masih ditangani Polres Gowa di back up kami Polda,” ujarnya di YouTube @HumasPoldaSulsel pada Senin (30/12/2024).

    Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah tidak bisa mengendalikan uang palsu yang beredar di masyarakat. Uang itu sudah dicetak sejak 2022 dan dinyatakan hampir mendekati sempurna.

    “Uang yang beredar ini kita sudah tidak bisa kendalikan lagi, dan kalau ditemukan di lapangan ya tidak bisa ditukar, karena uang palsu. Memang hampir sempurna,” tambahnya.

    Adapun, Direktur Reskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedy Supriyadi mengatakan ASS memiliki peran sebagai otak, pemodal, hingga terlibat dalam pembelian mesin.

    “Peran yang bersangkutan adalah pemberi ide, kemudian ikut memodali, dan ikut membeli mesin, serta pemberi perintah,” ujar Dedy.

    Sebagai informasi, sebanyak 17 orang tersangka pembuat dan pengedar uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terancam hukuman pidana penjara seumur hidup.

    Kepolisian menyatakan 17 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya adalah oknum pegawai Bank BUMN Indonesia, beberapa lainnya oknum dari pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kampus II Jalan Yasin Limpo Kabupaten Gowa, Sulsel.

    Inisial dari 17 tersangka tersebut masing-masing AI, NM, KA, IR, NS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, MN, dan RM. Selain itu, masih ada tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

  • Polda Sulsel Bongkar Peran Annar dalam Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Jadi Inisiator Sindikat – Halaman all

    Polda Sulsel Bongkar Peran Annar dalam Kasus Uang Palsu UIN Makassar, Jadi Inisiator Sindikat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah kabar terbaru soal kasus uang palsu UIN Makassar, Sulawesi Selatan.

    Terbaru, polisi menetapkan Annar Salahuddin Sampetoding sebagai tersangka.

    Polda Sulsel juga membongkar peran Annar dalam sindikat uang palsu ini.

    Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan mengatakan, Annar selain jadi pemodal uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin Makassar, ia juga sosok inisiator produksinya.

    Mengutip Tribun-Timur.com, Annar juga rela mengeluarkan uang Rp600 juta untuk beli mesin cetak uang yang ditempatkan di Gedung Perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin Makassar.

    Ia juga mengajak Andi Ibrahim yang merupakan kepala perpustakaan.

    “Karena Andi Ibrahim dia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan, jadi tidak kesulitan memasukkan mesin cetak.”

    “Tujuannya untuk menggandakan buku, karena kalau mahasiswa membeli biayanya mahal. Namun realisasinya berbeda,” kata Yudhiawan, Senin (30/12/2024).

    19 Orang Berhasil Diringkus

    Sebelumnya, Satreskrim Polres Gowa berhasil mengamankan satu orang tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Tersangka tersebut berinisial AR.

    Atas ditangkapnya AR ini, sindikat uang palsu ada 19 orang tersangka.

    Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak menuturkan, saat ini DPO sisa dua orang.

    “Jadi, DPO saat ini sisa dua orang,” ujar Rheonald.

    Annar Belum Ditahan

    Meski Annar sudah ditetapkan jadi tersangka, namun ia belum ditahan polisi.

    Mengutip Tribun-Timur.com, Annar belum ditahan karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

    Annar juga dibawa polisi ke RS Bhayangkara, Makassar atas permintaannya sendiri untuk mendapatkan perawatan.

    “Dirawat inap di sini dulu. Kondisi yang bersangkutan sadar namun dalam kondisi yang lemas,”

    “Saya lihat sendiri tadi, dan memang karena ada riwayat sakitnya,”

    “Dan ini memang hak tersangka, bahwa tersangka berhak mendapatkan perawatan kesehatan,”

    “Oleh sebab itu kita harus antarkan,” kata Kapolres Gowa, AKBP Rheonald, Sabtu (28/12/2024).

    Rheonald juga menuturkan bahwa kondisi Annar sudah terganggu sejak menghadiri panggilan penyidik beberapa waktu lalu.

    Meski berada di rumah sakit, Annar tetap menjalani proses hukum hingga kini ia ditetapkan jadi tersangka.

    “Yang pasti, ASS dikawal ketat oleh anggota 24 jam, dan ada keluarganya yang melekat di rumah sakit,”

    “Anggota bertugas mengamankan, sedangkan untuk menjaga langsung dalam hal perawatan,” ujarnya.

    Annar sendiri menjalani perawatan hingga dokter memutuskan untuk bisa keluar dari rumah sakit.

    “Batas waktu perawatan tergantung dokter dan kondisinya,”

    “Penyakitnya sendiri dia memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat,”

    “Jadi, kami menyerahkan sepenuhnya pada dokter,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ternyata Annar Bukan Hanya Pemodal Uang Palsu UIN Alauddin, Polda Sulsel Ungkap Peran Penting Lain

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com)