kab/kota: Gondangdia

  • Makam Arya Daru Pangayunan Diacak-acak, OTK Tinggalkan Bunga Putih di Nisan

    Makam Arya Daru Pangayunan Diacak-acak, OTK Tinggalkan Bunga Putih di Nisan

    GELORA.CO – Ketenangan makam Arya Daru Pangayunan (ADP) di TPU Sunten, Banguntapan, Bantul, mendadak terusik.

    Pengacara keluarga, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan adanya dugaan aksi orang tak dikenal (OTK) yang merusak dan bahkan mencoba menggali kembali pusara almarhum pada Minggu (27/7/2025).

    “Bunga tabur yang sebelumnya ada sudah hilang. Sebagai gantinya, di depan nisan justru muncul bunga putih yang sengaja diletakkan,” jelas Nicholay dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).

    Nicholay menambahkan, aksi ini tidak sekadar mengacak-acak makam, melainkan ada indikasi upaya penggalian.

    Menurutnya, peristiwa itu menambah kejanggalan atas kasus kematian Arya yang hingga kini masih menyisakan banyak pertanyaan.

    Dari hasil autopsi forensik RS Cipto Mangunkusumo, ditemukan luka pada wajah dan lengan kanan almarhum. Namun, keluarga belum memperoleh penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait detail penyelidikan lanjutan.

    “Kami sudah mengirim surat permohonan langsung ke Kapolri agar misteri kematian Arya Daru diusut tuntas. Sampai sekarang, kami belum menerima laporan tertulis sejak pengumuman awal pada 29 Juli 2025,” tegasnya.

    Arya sebelumnya ditemukan meninggal di kamar kos Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Saat itu, kepalanya dalam kondisi tertutup lakban.

    Namun, Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada bukti keterlibatan pihak lain ataupun unsur pidana dalam kematian tersebut.

    Insiden terbaru di makam ADP membuat keluarga semakin mendesak kepolisian untuk membuka kembali investigasi dan memberikan transparansi penuh atas kasus ini.***

  • Makam Arya Daru Pangayunan Diacak-acak, OTK Tinggalkan Bunga Putih di Nisan

    Makam Arya Daru Pangayunan Diacak-acak, OTK Tinggalkan Bunga Putih di Nisan

    GELORA.CO – Ketenangan makam Arya Daru Pangayunan (ADP) di TPU Sunten, Banguntapan, Bantul, mendadak terusik.

    Pengacara keluarga, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan adanya dugaan aksi orang tak dikenal (OTK) yang merusak dan bahkan mencoba menggali kembali pusara almarhum pada Minggu (27/7/2025).

    “Bunga tabur yang sebelumnya ada sudah hilang. Sebagai gantinya, di depan nisan justru muncul bunga putih yang sengaja diletakkan,” jelas Nicholay dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).

    Nicholay menambahkan, aksi ini tidak sekadar mengacak-acak makam, melainkan ada indikasi upaya penggalian.

    Menurutnya, peristiwa itu menambah kejanggalan atas kasus kematian Arya yang hingga kini masih menyisakan banyak pertanyaan.

    Dari hasil autopsi forensik RS Cipto Mangunkusumo, ditemukan luka pada wajah dan lengan kanan almarhum. Namun, keluarga belum memperoleh penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait detail penyelidikan lanjutan.

    “Kami sudah mengirim surat permohonan langsung ke Kapolri agar misteri kematian Arya Daru diusut tuntas. Sampai sekarang, kami belum menerima laporan tertulis sejak pengumuman awal pada 29 Juli 2025,” tegasnya.

    Arya sebelumnya ditemukan meninggal di kamar kos Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Saat itu, kepalanya dalam kondisi tertutup lakban.

    Namun, Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada bukti keterlibatan pihak lain ataupun unsur pidana dalam kematian tersebut.

    Insiden terbaru di makam ADP membuat keluarga semakin mendesak kepolisian untuk membuka kembali investigasi dan memberikan transparansi penuh atas kasus ini.***

  • Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 September 2025

    Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif Megapolitan 6 September 2025

    Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT KAI mengimbau pengguna KRL Commuter Line untuk tidak naik atau turun di Stasiun Juanda dan Gondangdia mulai Sabtu (6/9/2025) sore.
    Imbauan ini terkait dengan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertajuk “Jakarta Bershalawat” yang digelar di kawasan Monas pukul 18.00 WIB.
    “KAI Commuter mengimbau untuk mencari stasiun alternatif lainnya sebagai stasiun untuk naik dan turun,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangannya, Sabtu.
    Joni menjelaskan, kedua stasiun tersebut diprediksi akan dipadati pengunjung yang datang maupun pulang dari acara keagamaan itu.
    Karena itu, penumpang diminta memanfaatkan stasiun alternatif.
    Untuk relasi Jakarta Kota–Bogor, penumpang dapat memilih Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Cikini.
    Pada relasi Cikarang bisa menggunakan Stasiun Sudirman atau BNI City.
    “Sementara untuk lintas Tangerang adalah Stasiun Duri dan lintas Rangkasbitung adalah Stasiun Tanah Abang,” ujar Joni.
    Ia menambahkan, pengguna bisa menyesuaikan pilihan stasiun alternatif tersebut untuk mengurangi risiko kepadatan saat menuju maupun kembali dari lokasi acara.
    Tak hanya itu, KAI Commuter juga menyiagakan tambahan 41 personel di stasiun-stasiun sekitar Monas.
    “Petugas juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk membatasi kepadatan di peron serta memastikan keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line,” jelas Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Maulid Nabi di Monas, Penumpang Diminta Turun di Stasiun Alternatif

    Ada Maulid Nabi di Monas, Penumpang Diminta Turun di Stasiun Alternatif

    Bisnis.com, JAKARTA — VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengimbau masyarakat yang akan menggunakan KRL menuju acara Maulid Nabi di kawasan Monas maupun tujuan lainnya, untuk memilih stasiun alternatif. 

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Doa Bersama di Jakarta berpusat di kawasan Monas pada Sabtu sore, (6/9/2025). Joni memperkirakan tingginya antusiasme masyarakat yang akan hadir ke lokasi kegiatan ini menggunakan Commuter Line.  

    Untuk itu, KAI Commuter mengambil langkah-langkah yang diperlukan, terutama untuk menjaga keselamatan dan keamanan para penggunanya. KAI Commuter juga akan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek sebagai langkah antisipasi.  

    “Hal ini dikarenakan Commuter Line diperkirakan akan lebih banyak digunakan oleh masyarakat, mengingat lokasi stasiun yang dekat dengan tempat kegiatan,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Sabtu (6/9/2025). 

    Adapun, stasiun Juanda dan Gondangdia yang berlokasi di sekitar kawasan Monas diperkirakan menjadi stasiun tujuan untuk menuju lokasi kegiatan dan sebagai stasiun keberangkatan pengguna usai kegiatan tersebut. Untuk itu KAI Commuter mengimbau untuk mencari stasiun alternatif lainnya sebagai stasiun untuk naik dan turun.

    Stasiun Sawah Besar dan Cikini sebagai stasiun alternatif untuk lintas Bogor, sedangkan untuk stasiun alternatif dari lintas Cikarang adalah Stasiun Sudirman dan BNI City. 

    Sementara itu untuk lintas Tangerang adalah Stasiun Duri dan lintas Rangkasbitung adalah Stasiun Tanah Abang. Pengguna bisa memilih stasiun tersebut sebagai stasiun alternatif untuk naik dan turun menuju atau dari lokasi kegiatan.

    Untuk antisipasi keramaian pengguna, KAI Commuter juga menambah 41 personel layanan di stasiun-stasiun sekitar lokasi kegiatan. Di Stasiun Juanda, menyiagakan 24 petugas dan di Stasiun Gondangdia sebanyak 17 petugas.

    “Petugas juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk membatasi kepadatan di peron serta memastikan keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line,” tambah Joni.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta selalu ikuti arahan petugas di stasiun. Bagi pengguna yang menunggu di area peron, diminta untuk mendahulukan penumpang yang akan keluar, tidak melewati garis aman, dan menghindari menghalangi penumpang yang keluar dari Commuter Line.

    “KAI Commuter juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjadi pengguna yang tertib demi keselamatan bersama serta selalu menjaga fasilitas umum,” tutup Joni.

    Adapun, angkutan umum massa KRL menjadi pilihan utama masyarakat dalam beraktivitas. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta di Jawa dan non-Jawa termasuk kereta bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat Whoosh, yang berangkat pada bulan Juli 2025 sebanyak 50,1 juta orang atau naik 9,85% dibanding bulan sebelumnya. 

    Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 31,4 juta orang atau 62,67% dari total penumpang angkutan kereta. 

  • Wapres Gibran Viral Bagi-bagi Sembako ke Ojol, Netizen Komen Begini

    Wapres Gibran Viral Bagi-bagi Sembako ke Ojol, Netizen Komen Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kembali menemui para pengemudi ojek online (ojol), setelah sebelumnya mengundang perwakilan mitra ojol lintas-platform untuk berbincang di Istana Wapres, Jakarta Pusat.

    Kali ini, Gibran menyapa langsung warga dan pengemudi ojol di kawasan Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/9), menurut keterangan resmi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden.

    “Pada kesempatan ini, Wapres tampak berbincang akrab dengan para pengemudi Ojol, menanyakan kabar, serta memberikan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, Wapres juga menyapa warga sekitar, termasuk pedagang kecil yang mencari nafkah di kawasan tersebut,” tertulis dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, dikutip Kamis (4/9/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Gibran turut membagikan bantuan paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya, kepada warga sekitar yang ditemui.

    Kunjungan tersebut dilakukan setelah Gibran bertandang ke SMPN 14 dan SMPN 1 Tangerang Selatan untuk memantau proses belajar-mengajar pasca demonstrasi yang terjadi pada pekan lalu.

    Sebagai informasi, pada Minggu (31/8) lalu, Gibran mengundang pengemudi ojol dari 4 aplikasi untuk berbincang di Istana Wapres. Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyerap aspirasi dari 8 mitra pengemudi ojol Grab, Gojek, InDrive, dan Maxim.

    Netizen sempat mempertanyakan legitimasi dari para driver yang hadir dalam diskusi bersama Wapres. Namun, para platform sudah angkat bicara dan menegaskan status 8 driver tersebut aktif dan benar-benar terdaftar sebagai mitra.

    Komentar Netizen Gibran Bagi-bagi Sembako

    Aksi terbaru Gibran turun gunung menyapa para driver ojol dan warga sekitar Gondangdia kembali mendapat respons dari netizen. Pantauan CNBC Indonesia di platform X, beberapa netizen menyorot aksi bagi-bagi sembako pasca demo, di tengah tuntutan rakyat 17+8 yang belum sepenuhnya ditanggapi.

    Ada pula yang mendukung sikap Gibran tersebut dan menyebut karakter Wapres yang senang berbagi. Berikut beberapa yang dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (4/8/2025):

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Seluruh Layanan Transjakarta Setop Beroperasi Hari Ini 30 Agustus 2025 – Page 3

    Seluruh Layanan Transjakarta Setop Beroperasi Hari Ini 30 Agustus 2025 – Page 3

    Kemudian untuk angkutan umum integrasi, rute 6H Senen-Lebak Bulus dialihkan via Jalan Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.

    Selanjutnya, rute 1R Terminal Blok M-Tanah Abang dialihkan via Jalan Budi Utomo, rute 2P (Senen-Transhub Dukuh Atas) dialihkan via Jalan Budi Utomo.

    Rute 5N Kampung Melayu-Ragunan mengalami perpendekan rute menjadi Ragunan-kolong Flyover Kampung Melayu-Ragunan.

    Sementara Rute 5B Bidara Cina-Stasiun Tebet berhenti beroperasi sementara.

    Lalu, Rute 2H Rusun Jatirawasari-Senen mengalami perpendekan rute menjadi hanya sampai BS Honda Letjen Suprapto.

    Terakhir, layanan mikrotrans, yakni JAK02 Duren Sawit-Kp Melayu berhenti beroperasi, JAK10B Stasiun Gondangdia-Cikini via Kramat dialihkan jalurnya di Jalan Prajurit KKO Kwitang arah Senen, dan JAK17 Pulogadung-Terminal Senen dialihkan di Jalan Kramat Raya.

    “Kami mengimbau pelanggan untuk menyesuaikan perjalanan, dan selalu memperbarui informasi layanan Transjakarta di aplikasi TJ: Transjakarta atau sosial media Transjakarta,” kata Ayu.

  • Imbas Demo, Ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan dan Setop Sementara – Page 3

    Imbas Demo, Ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan dan Setop Sementara – Page 3

    Kemudian untuk angkutan umum integrasi, rute 6H Senen-Lebak Bulus dialihkan via Jalan Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.

    Selanjutnya, rute 1R Terminal Blok M-Tanah Abang dialihkan via Jalan Budi Utomo, rute 2P (Senen-Transhub Dukuh Atas) dialihkan via Jalan Budi Utomo.

    Rute 5N Kampung Melayu-Ragunan mengalami perpendekan rute menjadi Ragunan-kolong Flyover Kampung Melayu-Ragunan.

    Sementara Rute 5B Bidara Cina-Stasiun Tebet berhenti beroperasi sementara.

    Lalu, Rute 2H Rusun Jatirawasari-Senen mengalami perpendekan rute menjadi hanya sampai BS Honda Letjen Suprapto.

    Terakhir, layanan mikrotrans, yakni JAK02 Duren Sawit-Kp Melayu berhenti beroperasi, JAK10B Stasiun Gondangdia-Cikini via Kramat dialihkan jalurnya di Jalan Prajurit KKO Kwitang arah Senen, dan JAK17 Pulogadung-Terminal Senen dialihkan di Jalan Kramat Raya.

    “Kami mengimbau pelanggan untuk menyesuaikan perjalanan, dan selalu memperbarui informasi layanan Transjakarta di aplikasi TJ: Transjakarta atau sosial media Transjakarta,” kata Ayu.

  • Polisi terbuka dengan temuan fakta baru kasus kematian Arya Daru

    Polisi terbuka dengan temuan fakta baru kasus kematian Arya Daru

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian masih terbuka dengan temuan fakta atau informasi baru terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).

    “Terkait peristiwa tersebut, penyelidik masih membuka ruang bagi siapapun yang memiliki informasi untuk memberikan info tersebut kepada penyelidik, guna ditindaklanjuti,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Selasa, menanggapi adanya informasi dari pihak keluarga soal WhatsApp dan Instagram Arya yang masih aktif.

    “Ya, itu merupakan bagian informasi. Sekecil apapun, ditampung oleh penyelidik. Kemudian dilakukan pendalaman,” kata Ade Ary menegaskan.

    Dengan demikian, kata Ade Ary, jika keluarga korban hendak mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan informasi tambahan, pihaknya selalu terbuka.

    “Kan penyelidikan masih berlangsung,” katanya.

    Sebelumnya, keluarga Arya Daru saat jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8), menyampaikan permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI, dan Kementerian Luar Negeri untuk segera menjelaskan penyebab kematian anaknya.

    Ayah mendiang Arya Daru, Subaryono, mengaku tidak berdaya atas informasi yang bervariasi mengenai penyebab kematian putranya.

    Sementara itu, pengacara pihak keluarga, Nicholay Aprilindo, mengatakan bahwa terdapat kejanggalan yang ditemukan keluarga, seperti WhatsApp dan Instagram Arya yang masih aktif dan adanya kiriman amplop misterius.

    Pihak keluarga pun berharap “misteri” segera terungkap sehingga Arya Daru dan keluarga mendapatkan keadilan.

    Arya Daru Pangayunan (ADP) ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban di rumah Kost Guest House Gondia kamar 105, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) sekitar pukul 08.10 WIB.

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian ADP tanpa keterlibatan orang lain. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan penyelidik dengan melibatkan beberapa ahli.

    Polisi juga tidak menemukan zat berbahaya dalam pemeriksaan toksikologi pada tubuh ADP, sementara Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menyatakan tidak ada DNA dan sidik jari selain milik ADP di lokasi jenazahnya ditemukan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Keluarga Arya Daru Tolak Hasil Polisi, Temukan Amplop Misterius dengan Isi Mengherankan

    Keluarga Arya Daru Tolak Hasil Polisi, Temukan Amplop Misterius dengan Isi Mengherankan

    GELORA.CO – Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, kembali dikejutkan oleh kejadian misterius di tengah duka mendalam.

    Pada sebuah pengajian malam hari untuk mendoakan almarhum di Banguntapan, Bantul, muncul seorang pria tak dikenal yang membawa sebuah amplop coklat.

    Pria misterius itu menyerahkan amplop berisi benda-benda aneh kepada asisten rumah tangga di rumah mertua Arya Daru lalu pergi begitu saja tanpa menjelaskan identitasnya.

    Isi amplop tersebut bukan uang ataupun dokumen penting, melainkan potongan gabus putih berbentuk bintang dan hati, serta bunga kamboja yang menimbulkan rasa tanda tanya besar bagi keluarga.

    Penasihat hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menegaskan dalam konferensi pers bahwa simbol-simbol tersebut sama sekali tidak diketahui makna dan tujuannya.

    “Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (almarhum Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi,” kata Nicholay.

    Ia menyebut benda misterius itu sudah diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diteliti lebih lanjut karena keluarga menduga ada kaitannya dengan kematian Arya Daru.

    Pihak keluarga berharap simbol bintang, hati, dan bunga kamboja dari gabus putih dalam amplop coklat tersebut ditafsirkan secara mendalam oleh aparat kepolisian.

    “Kami minta diperdalam, apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol-simbol itu,” tegas Nicholay dalam pernyataannya.

    Dalam kesempatan itu, ayah kandung Arya Daru, Subaryono, untuk pertama kalinya tampil ke hadapan media setelah sekian lama memilih diam.

    Ia mengaku keluarga belum bisa berbicara sebelumnya karena kondisi psikologis masih terpukul dan sang istri yang baru menjalani operasi kanker usus belum sehat benar.

    Subaryono menekankan keluarga tidak bisa menerima hasil penyelidikan kepolisian yang menyatakan kematian anaknya tanpa adanya unsur pidana.

    Oleh karena itu, melalui kuasa hukum, keluarga meminta agar kasus kematian Arya Daru ditarik ke Mabes Polri agar penyelidikan lebih transparan dan menyeluruh.

    Sebagai informasi, Arya Daru ditemukan tak bernyawa pada Selasa (8/7) di sebuah kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

    Jenazah diplomat muda itu membuat geger karena wajahnya terikat isolasi kuning, sehingga memunculkan spekulasi adanya kejanggalan.

    Namun, polisi kemudian memastikan hasil penyelidikan awal tidak menemukan adanya peristiwa pidana.

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa semua bukti menunjukkan korban tidak melibatkan pihak lain.

    “Bahwa penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar Wira.

    Kesimpulan tersebut didasarkan pada olah tempat kejadian perkara, hasil sidik jari, dan analisis laboratorium forensik.

    Wira menambahkan pintu kamar kos hanya memiliki satu akses dengan tiga lapis kunci yang masih utuh serta tidak ada plafon yang rusak.

    Selain itu, hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan sidik jari dan DNA yang menempel di lakban wajah korban adalah milik Arya Daru sendiri.

    Temuan ini menegaskan menurut pihak kepolisian bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut.

    Meski demikian, keluarga tetap meragukan hasil itu karena adanya sejumlah hal aneh seperti amplop coklat misterius yang datang ke rumah mertua almarhum.

    Perbedaan pandangan antara keluarga Arya Daru dan pihak kepolisian membuat kasus ini terus menyedot perhatian publik.

    Bagi keluarga, simbol-simbol aneh dalam amplop itu menjadi petunjuk penting yang tidak boleh diabaikan dalam mengungkap fakta sebenarnya.

    Kematian Arya Daru hingga kini masih menyimpan banyak misteri yang menuntut jawaban jelas dari pihak berwenang.***

  • 3 Simbol Misterius di Amplop Cokelat yang Diterima Keluarga Usai Pemakaman Arya Daru

    3 Simbol Misterius di Amplop Cokelat yang Diterima Keluarga Usai Pemakaman Arya Daru

    Bahkan keluarga sendiri menurutnya tidak percaya Arya Daru melakukan bunuh diri. Karena almarhum semasa hidupnya tidak memiliki masalah apapun. Saat menjelang peristiwa tersebut, dia sudah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Finlandia istri dan kedua anaknya. Kedua orang tuanya dan mertuanya juga sudah dibuatkan paspor.

    “Jadi tidak betul seperti yang dikatakan pengamat, almarhum berdasarkan keterangan dari seseorang berinisial ‘C’, yang mengatakan almarhum pernah mau bunuh diri. Itu tidak benar,” paparnya.

    Seharusnya kondisi psikologi dan mental Arya Daru menjelang kematiannya penuh dengan sukacita karena akan berangkat ke Finlandia untuk melaksanakan penugasan seusai kenaikan mendapatkan promosi jabatan.

    “Masak sudah mendapatkan promosi jabatan mau berangkat terus bunuh diri, itu tidak masuk logika waras, tidak masuk akal sehat,” tutup Nicholay. 

    Sebelumnya, Arya Daru, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri ditemukan tewas tak wajar di dalam kamar indekosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Saat ditemukan wajahnya terlilit lakban.