7 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sudah Ada di RS Polri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menerima dua kantong jenazah lagi korban
kebakaran Glodok Plaza
, Tamansari, Jakarta Barat.
Dengan begitu, total sudah ada tujuh kantong jenazah
korban kebakaran Glodok Plaza
yang sudah ada di RS Polri Kramat Jati.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, dua kantong jenazah tiba pukul 19.11 WIB dan langsung dimasukkan ke ruang forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kantong jenazah berwarna oranye diantar ke RS Polri Kramat Jati menggunakan Mobil Ambulance DVI Biddokkes Polda Metro Jaya dan Mobil Jenazah Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat.
Selain itu, dua pengiriman kantong jenazah juga didampingi dari anggota Polsek Tamansari, Jakarta Barat.
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima lima kantong jenazah korban kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit ) RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menjelaskan, pengiriman jenazah berlangsung dalam beberapa tahap.
“Sampai saat ini kami menerima jenazah lima kantong jenazah, di mana sejak kemarin siang pukul 16.00 WIB kami terima satu. Terus, pukul 20.00 WIB kami terima dua. Nah, hari ini kami terima dua sehingga totalnya ada lima kantong jenazah,” ungkapnya di RS Polri Kramat Jati pada Jumat, (17/1/2025).
Hingga saat ini baru satu keluarga yang melaporkan kehilangan kerabatnya kepada pihak rumah sakit.
“Ada satu orang keluarga yang saat ini sudah melaporkan kehilangan dan sekarang lagi di dalami di posko Ante Mortem,” ucap dia.
Proses pemeriksaan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza akan dilakukan dengan kerjasama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dan Biro Kedokteran Kepolisian (Dokpol), Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Pusdokkes) Polri.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Glodok
-
/data/photo/2025/01/17/678a4e5aaeb76.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sudah Ada di RS Polri Megapolitan 17 Januari 2025
-

Dua jenazah kembali dievakuasi dari reruntuhan kebakaran Glodok Plaza
Jakarta (ANTARA) – Dua jenazah kembali dievakuasi dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Jumat sekira pukul 18.00 WIB.
Dengan dievakuasinya dua jenazah tersebut menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, maka total jenazah yang telah berhasil dievakuasi berjumlah tujuh jenazah.
“Sampai dengan sore ini kita berhasil mengevakuasi jumlahnya seluruhnya tujuh. Tadi baru saja ada dua korban yang kita evakuasi,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan kepada wartawan di lokasi pada Jumat.
Satriadi menyebutkan bahwa dua jenazah tersebut ditemukan di lantai 8 gedung dan sudah menyatu dengan material lain yang terbakar.
“Itu tepatnya di lantai 8. Posisi sudah tertimpa dan sudah menyatu dengan bahan material yang terbakar,” katanya.
Menurut dia kondisi jenazah sulit dikenali. “(Kondisi jenazah) Sudah tidak bisa diprediksi, hanya tinggal kepala saja,” tutur Satriadi.
Pihaknya mengaku kesulitan mengevakuasi jenazah-jenazah korban lantaran struktur bangunan yang tak lagi normal serta banyaknya tumpukan material.
“Ini saja kita masih agak kewalahan. Karena struktur bangunannya sudah tidak stabil dan tumpukan reruntuhan itu, kita harus mengais atau menyisir lagi korban sampai dalam. Nah ini juga kenapa sampai lama betul kita melakukan evakuasi,” tutur Satriadi.
Hingga kini 14 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).
Selain itu Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Update Korban Kebakaran Glodok Plaza, 7 Jenazah Sudah Ditemukan
loading…
Tujuh jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat ditemukan. Penambahan jumlah korban ini setelah petugas mengevakuasi dua jenazah, Jumat (17/1/2025) petang. Foto/Arif Julianto
JAKARTA – Tujuh jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat berhasil ditemukan. Penambahan jumlah korban kebakaran ini setelah petugas mengevakuasi dua jenazah pada Jumat (17/1/2025) petang.
Dua kantong jenazah tersebut di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 19.10 WIB.
Baca Juga
Pantauan di lokasi, dua kantong jenazah dibawa dua unit ambulans milik Dokpol dan PMI. Selanjutnya kedua kantong jenazah dimasukkan bergiliran ke Ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri untuk dilakukan proses identifikasi.
RS Polri dengan bertambahnya dua kantong jenazah sehingga telah menerima sebanyak tujuh kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.
Namun, kondisi tubuh yang tidak sempurna sehingga proses identifikasi akan dilakukan pencocokan DNA dan pemeriksaan Ondotogram alias rekam medis gigi para korban.
Sementara itu, sebanyak 12 keluarga korban telah melaporkan kehilangan anggota keluarganya dalam musibah kebakaran Glodok Plaza ke Pos DVI Antemortem RS Polri hingga pukul 18.00 WIB.
Baca Juga
Sedangkan data sementara korban hilang dalam kebakaran Glodok Plaza terdapat 14 orang.
-

Dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok tiba di RS Polri
Jakarta (ANTARA) – Dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam, kembali tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat malam.
Dua kantong jenazah itu dibawa menggunakan dua ambulans dan tiba di RS Polri sekitar pukul 19.11 WIB.
Dua kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.
Kedatangan dua kantong jenazah ini menambah jumlah kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi sebanyak tujuh kantong jenazah.
Sejak Kamis (16/1) pukul 16.00 WIB, rumah sakit tersebut menerima satu kantong jenazah, lalu pukul 20.00 WIB menerima dua kantong jenazah. Sedangkan pada Jumat pagi pukul 09.44 WIB menerima dua kantong jenazah.
RS Polri telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi jenazah korban kebakaran.
Dalam pemeriksaan jenazah itu, RS Polri bekerjasama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi jenazah korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1) malam lewat pemeriksaan DNA.
“Kemungkinan besar kita pakai pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi kantong-kantong jenazah korban kebakaran. Sudah sejak pagi tadi dilakukan,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono ketika ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Prima menyebutkan, pemeriksaan DNA bisa lebih membantu dalam mengidentifikasi jenazah karena kondisi jenazah sudah terbakar hebat.
“Kondisi jenazah karena terbakar hebat. Jadi perlu proses pendalaman untuk identifikasi,” ujar Prima.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

RS Polri dalami satu laporan keluarga korban kebakaran Glodok Plaza
Suasana Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.
RS Polri dalami satu laporan keluarga korban kebakaran Glodok Plaza
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Jumat, 17 Januari 2025 – 13:33 WIBElshinta.com – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mendalami satu laporan keluarga korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1).
“Ada satu orang keluarga yang saat ini sudah melaporkan kehilangan dan sekarang lagi didalami di Pos DVI Ante Mortem,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono ketika ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Premi menyebut satu keluarga yang merasa kehilangan ini juga memberikan data pembanding untuk memudahkan proses identifikasi jenazah korban ataupun korban kebakaran lainnya.
“Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ucap Premi.
Selain itu, Premi menyatakan pihaknya siap untuk melayani dan menerima laporan dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza demi keberlangsungan identifikasi korban.
“Kalau masih banyak lagi, intinya tim kami siap, karena sampai saat ini data masih simpang siur, tetapi kami siap kalau ada jenazah yang datang,” jelas Premi.
Premi meminta keluarga korban yang melapor ke Pos DVI Ante Mortem RS Polri ini bisa membawa data pembanding lainnya seperti foto gigi, data sidik jari, lalu pembanding DNA dari orang tua atau keluarga lainnya.
RS Polri juga terus berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi adanya temuan jenazah.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengidentifikasi jenazah korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1) malam lewat pemeriksaan DNA.
Pemeriksaan DNA bisa lebih membantu pihaknya mengidentifikasi jenazah karena kondisi jenazah sudah terbakar hebat. Proses pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih selama seminggu.
Sebelumnya, Kepala Pusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan menyebut, dengan evakuasi dua jenazah tersebut, maka total jenazah yang ditemukan berjumlah enam jenazah.
Sementara itu, korban hilang dilaporkan juga bertambah dari 11 menjadi 14 orang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).
Namun demikian, belum dapat dipastikan bahwa empat jenazah tersebut adalah bagian dari 14 orang yang dilaporkan hilang tersebut.
Sumber : Antara
-

Kisah keluarga Oshima Yukari korban kebakaran Glodok Plaza
Jakarta (ANTARA) – Kisah pilu datang dari keluarga seorang korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam, yang masuk dalam daftar orang hilang bernama Oshima Yukari.
Sang ayah bernama Edi Sunarsono (68) asal Kendal, Jawa Tengah, ini langsung terbang ke Jakarta bersama istrinya Jumat pagi usai mendengar kabar dari saudaranya pada Kamis (16/1) sore.
“Buleknya dari di Yogyakarta, dulu anaknya buleknya sama di apartemen Jakarta sini, cuma.bukan pramugari. Kebetulan pas pulang ngebelnya (nelpon) ke buleknya baru ngabarin ke saya,” kata Edi.
Edi hadir di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur.
Edi mengaku kaget saat melihat dan mendapatkan kabar kalau ada kebakaran terjadi di Glodok Plaza.
Pemadaman kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat dilakukan dengan kendaraan jenis ‘fire stick’, Kamis (16/1/2025). (ANTARA/Risky Syukur)
Edi langsung pergi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan kebenarannya. Namun banyak jenazah yang belum bisa dikenali.
Oshima Yukari yang masih aktif sebagai pramugari ini terakhir mengabarkan kalau dirinya mau datang ke undangan teman pramugarinya yang berulang tahun.
Komunikasi terakhir antara Edi dengan sang putrinya di pergantian tahun pada Rabu (1/2/2024) saat mau mengisi acara di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
“Kemarin tanggal 1 Januari. Kami di Kabupaten Kendal selaku Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah,” katanya.
Kebetulan dan Kabupaten Kendal mengutusnya untuk mengisi di anjungan TMII. “Nah itu saya di sini datang, temui saya di situ. Terakhir kami ketemu di situ, di anjungan Taman Mini itu,” katanya.
Sejumlah petugas damkar berjalan di halaman Gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta, Jumat (17/1/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Kedatangan Edi ke Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati ini untuk memberikan laporan, data dan melakukan tes DNA.
Edi berharap, usai tes DNA ini sang putri menjadi salah satu korban meninggal dunia sehingga bisa langsung dicocokkan melalui DNA yang ada dan bisa dibawa pulang ke kampung halaman.
“Ini karena banyak yang tidak bisa dikenali, otomatis kan tes DNA, harapan saya ‘clear’ cocok dengan DNA anak saya, saya ingin segera,” katanya.
Harapannya kalau “clear” bisa dibawa pulang (jenazahnya). “Kalau bisa loh ya. Harapan saya bawa pulang karena keluarga di sana sudah menunggu,” katanya.
Di sisi lain, Edi juga masih mengharapkan adanya mukjizat berupa kabar anaknya yang hanya luka-luka saja sehingga bisa dirawat.
Dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Edi mengungkapkan pramugari teman-teman Oshima Yukari juga turut menenangkan keluarga dan berharap masih ada kabar baik.
“Dari teman-teman pramugari semua, pokoknya ‘Pak tenang, nanti kami mau ke Kendal semua, teman-teman pramugari’,” katanya.
“Ini teman-teman pramugari ikut sibuk semua, ngurusin anakku, kerja samanya luar biasa. Maksud saya tadi teman-teman yang di sini ‘sudah nanti Bapak kabari sini’,” ujar Edi.
Edi mengaku, firasat terakhir saat dirinya tiba-tiba berkeinginan mengunggah sebuah foto sang anak. Namun tiga hari setelahnya firasatnya lemas, bahkan untuk beraktivitas pun tidak enak.
“Kebetulan lama saya tidak ‘upload’ ya hari minggunya, hari Minggu saya kok apa itu ‘upload’ anak saya itu, tiga hari setelahnya kok aku lemas,” katanya.
“Jadi biasanya aku senang ‘dolan’ malah nggak ‘dolan’ (biasanya seneng main tapi tidak main), ngerumati ternak (pelihara ternak) banyak di rumah itu kok lemes gitu,” kata dia.
Edi Sunarsono, ayah dari salah satu korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, yang masuk dalam daftar orang hilang bernama Oshima Yukari di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko pada Jumat siang menyebutkan, pihaknya sudah ada delapan laporan kehilangan dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1).
“Masuk laporan ada delapan. Jadi ada delapan keluarga yang sudah melaporkan ke posko orang hilang Posko Ante Mortem,” kata Hery di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hery menyebutkan, pelapor yang datang beragam, dari pihak keluarga, kerabat jauh dan pihak yang memiliki hubungan dengan korban.
Selain itu, dari delapan laporan yang masuk sudah ada dua keluarga yang diambil sampel DNA-nya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Kisah Pilu Pramugari Oshima Yukari, Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza saat Hadiri Pesta Ulang Tahun
loading…
Kebakaran hebat melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat. Foto/SindoNews
JAKARTA – Edi Sunarsono (68) orang tua pramugari Maskapai BBN Airlines Oshima Yukari (30) salah satu korban hilang dalam musibah kebakaran Glodok Plaza rela terbang dari kampung halamannya Kendal, Jawa Tengah ke Jakarta demi mencocokkan DNA dengan sang putri di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Diketahui hingga saat ini Tim Forensik RS Polri Kramatjati telah menerima sebanyak 5 kantong jenazah dari musibah kebakaran Glodok Plaza. Namun seluruhnya memerlukan pengecekan DNA dan Ondotogram alias pemeriksaan gigi akibat sudah tidak terbentuk.
Edi berharap dengan melakukan tes DNA apabila sang putri menjadi salah satu korban meninggal dunia bisa langsung dicocokkan melalui DNA agar bisa dibawa pulang ke kampung halaman.
“Ini karena banyak yang tidak bisa dikenali otomatis kan tes DNA harapan saya clear cocok dengan DNA anak saya, saya ingin segera. Ini kan sudah urutan (pengambilan sampel DNA di Pos DVI Antemortem RS Polri) ke 9 saya ke 11 harapan saya kalau clear bisa saya bawa pulang, kalau bisa lho ya. Harapan saya bawa pulang karena keluarga di sana sudah menunggu,” ucap Edi di Pos DVI Antemortem RS Polri Kramatjati, Jumat (17/1/2025).
Edi yang dikenal Sony Wisnu Murti menuturkan putrinya sempat bekerja di sejumlah maskapai penerbangan ternama sebagai pramugari sebelum terakhir di BBN Airlines. Edi mengatakan, putrinya tengah menghadiri pesta ulang tahun teman pramugari di kawasan Glodok Plaza tersebut.
“Masih aktif, masih aktif. Teman pramugarinya kan ulang tahun, dia diundang. Ini yang terakhir BBN, tadi awalnya kan Batik, itu di terus di Asia Air, terus BBN,” ujarnya.
“Dari teman-teman pramugari semua, pokoknya ‘Pak tenang, nanti kami mau ke Kendal semua, teman-teman pramugari. Ini teman-teman pramugari ikut sibuk semua, ngurusin anakku, kerja samanya luar biasa. Maksud saya tadi teman-teman yang di sini ‘sudah nanti Bapak kabari sini’,” imbuhnya.
Edi menyebut komunikasi dengan putrinya terakhir pada pergantian tahun Rabu, 1 Desember 2025 saat hendak mengisi acara di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
-

Video Dampak Kebakaran Hebat di Glodok Plaza Jakbar, 1 Jasad Ditemukan, 7 Korban Lainnya Hilang – Halaman all
Pasca kebakaran dahsyat di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam lalu, ada tujuh korban masih dinyatakan hilang.
Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 15:41 WIB
TRIBUNNEWS.COM – Pasca kebakaran dahsyat di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam lalu, ada tujuh korban masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan.
Data ini didapat dari papan pengumuman posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (16/1/2025) sekira pukul 14.30 WIB.
Diketahui, ketujuh korban hilang tersebut diduga merupakan pengunjung yang sampai saat ini masih dilakukan pencarian.
(*)
Berita selengkapnya simak video di atas.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Indira Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Hilang saat Jalan-jalan Usai Lulus Ujian Pramugari
loading…
Diah, menceritakan kronologi hilangnya sepupunya, Indira Seliana Bela yang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza. Foto/Jonathan Simanjuntak
JAKARTA – Indira Seliana Bela (25) diduga menjadi salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat yang terjadi pada Rabu (15/1/2025). Keberadaan yang tak diketahui hingga Jumat (17/1/2025) membuat keluarga mencarinya di Glodok Plaza.
Sepupu Indira, Diah menyebut Indira sempat pamit kepada orang tuanya untuk berjalan-jalan bersama kerabat-kerabatnya. Saat itu, Indira memang baru saja dinyatakan lulus ujian tes pramugari.
“Sebelum kejadian, dia korban namanya Indira. Indira WhatsApp mamahnya kira-kira jam 8 malam, izin mama aku baru lulus ujian, kebetulan mereka dari maskapai penerbangan jadi habis ujian aku mau jalan-jalan sama teman-teman,” kata Diah kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).
Diah menyebut pesan WhatsApp itu merupakan yang terakhir dari Indira hingga saat ini. Keluarga baru menaruh curiga ketika teman satu apartemen Indira melaporkan bahwa Indira berpamitan menuju Grodok Plaza.
“Besoknya jam 2 dini hari teman satu apartemen (Indira) info ke mamahnya (Indira) Ma, Indiranya enggak pulang, Bela enggak pulang, mama enggak tahu emang ada kejadian di Glodok, mereka pada di Glodok,” ucap Diah menirukan pesan dari teman satu apartemen Indira.
Informasi itu membuat keluarga sontak kaget dan membuat pihak keluarga langsung menuju lokasi kebakaran. Hanya saja, Indira tak kunjung memberikan kabar hingga saat ini.
“Belum ada info ditemukan atau tidak, tapi udah (beberapa korban) yang ditemukan dibawa ke RS Polri. Kemungkinan saya akan ke sana,” tuturnya.
-

Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Petugas pemadam kebakaran masih melaksanakan pencarian korban dan pendinginginan kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).
Dua korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan pada Jumat pagi.
Petugas damkar menyebut kondisi korban yang ditemukan sulit teridentifikasi.
Hal itu diungkapkan Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin.
“Korban yang ditemukan itu sudah tidak bisa teridentifikasi, artinya sudah tidak berbentuk utuh seperti layaknya manusia, sudah tinggal tulang dan tengkorak saja,” ungkapnya, Jumat siang, dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Syarifuddin menyebut sembilan orang diduga korban masih menjadi fokus pencarian.
“Untuk hari ini tadi pagi ditemukan dua lagi, jadi lima. Tinggal sembilan, sesuai dengan data yang masuk ke kami,” ungkapnya.
210 Personel Dikerahkan
Syarifuddin menyebut total 210 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk proses pencarian korban dan pendinginan Glodok Plaza.
“Kami mengerahkan rescue dari lima wilayah, kami buat delapan tim rescue untuk pencarian korban, selain tim pendinginan masih bekerja,” ungkapnya.
“Keseluruhan 210 personel dikerahkan untuk pendinginan dan pencarian korban,” timpalnya.
Syarifuddin mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan pencarian korban pada hari ini.
“Karena areanya cukup luas, ditambah runtuhan atap seng dan baja ringan, ditambah reruntuhan lantai sembilan ke lantai delapan, agak menyulitkan kita untuk evakuasi dan pemadaman.”
“Di sisi lain pemadaman dari luar tidak efektif karena tertutup baja ringan dan seng-seng untuk atap atas,” urainya.
Ia berharap kolaborasi pertugas damkar antarwilayah ini dapat membuka seng-seng maupun reruntuhan yang masih menghalangi pencarian.
“Jangan sampai satu meter pun terlewat,” ungkapnya.
Korban Dibawa ke RS Polri
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza.
“Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).
Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.
Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA.
Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.
“Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.
Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.
Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.
“Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah.
“Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Reynas Abdila)