8 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Belum Bisa Diidentifikasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Delapan jenazah korban
kebakaran Glodok Plaza
, Tamansari, Jakarta Barat, belum dapat diidentifikasi sampai hari ini, Minggu (19/1/2025).
“Kalau untuk korban yang teridentifikasi di rumah sakit karena masih menunggu data dari Antemortem. Jadi masih belum,” ucap Tim DVI Polda Metro Jaya, dr Imam saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu.
Imam mengatakan, delapan kantong jenazah yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, hanya berisikan potongan-potongan tubuh saja.
Oleh karena itu, pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terhadap potongan-potongan tubuh yang sudah ditemukan.
Di sisi lain, Imam mengungkapkan bahwa proses pencarian terhadap korban kebakaran
Glodok Plaza
lainnya pada hari ini terhambat.
“Proses pencarian korban terhambat ya. Reruntuhan yang kalau kita masuk lagi membahayakan,” ucap dia.
Meski begitu, proses pencarian korban tetap akan dimaksimalkan.
Petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian juga masih menunggu pihak pengelola gedung Glodok Plaza ikut membersihkan puing-puing.
“Sambil menunggu (pembersihan dan perapihan) dari pengelola gedung karena untuk mengetahui detail struktur bangunan,” pungkas dia.
Untuk diketahui, kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Glodok
-
/data/photo/2025/01/17/678a3c866edbf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Belum Bisa Diidentifikasi Megapolitan 19 Januari 2025
-
/data/photo/2025/01/19/678cbc9be1cb3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Hari Ini Terhambat akibat Reruntuhan Puing Megapolitan 19 Januari 2025
Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Hari Ini Terhambat akibat Reruntuhan Puing
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Proses pencarian korban
kebakaran Glodok Plaza
, Tamansari, Jakarta Barat, pada Minggu (19/1/2025), terhambat karena masih ada banyak reruntuhan puing bangunan.
“Proses pencarian korban terhambat reruntuhan, kalau kita masuk lagi membahayakan,” ungkap Tim DVI Polda Metro Jaya, dr Imam, saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu.
Meski begitu, proses pencarian terhadap korban kebakaran dimaksimalkan hingga pukul 16.00 WIB.
Petugas pemadam kebakaran juga masih menunggu pengelola gedung melakukan pembersihan puing-puing bekas kebakaran.
“Sambil menunggu (pembersihan dan perapihan) dari pengelola gedung karena untuk mengetahui detail struktur bangunan,” ujar Imam.
Di lain sisi, Imam mengatakan, dari delapan jenazah yang sudah ditemukan, semuanya tidak dalam kondisi utuh.
“Kalau untuk korban yang teridentifikasi di rumah sakit karena masih menunggu data dari Antemortem, ya, jadi masih belum. Karena yang didapatkan itu potongan tubuh jadi kita masih memproses semuanya,” tambah Imam.
Untuk diketahui, kebakaran di
Glodok Plaza
terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

RS Polri kesulitan identifikasi jasad korban kebakaran Glodok
Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan kesulitan melakukan identifikasi jenazah korban kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, karena kondisi jasadnya yang terbakar parah dan sulit dikenali secara visual,
“Jadi, kesulitan yang dihadapi pertama adalah kondisi korban yang terbakar parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” kata Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.
Kemudian, lanjut dia, kejadian ini merupakan “open disaster” yang membuat siapa yang jadi korban jumlahnya berapa masih belum jelas karena ini lokasi tempat umum, yang siapa saja bisa masuk ke dalam lokasi kejadian.
Dia berpendapat bisa saja korban yang hilang jumlahnya lebih dari 14 orang karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain di lokasi dan keluarga mereka tidak melapor karena tidak sadar.
“Kami sudah menerima delapan kantong jenazah dan dilakukan pemeriksaan Ante Mortem,” kata Ahmad.
Selain itu, pihaknya juga mengambil data post mortem dari 14 keluarga yang melaporkan keluarga mereka hilang selepas kejadian kebakaran tersebut.
Setelah hasil pemeriksaan DNA keluar, kata dia, pihaknya akan melakukan rekonsiliasi melakukan pencocokan data Ante Mortem dengan Post Mortem.
“Jika hasil sudah ada kecocokan, maka kami akan segera umumkan,” ujarnya.
Dia menuturkan, petugas akan melakukan pemeriksaan dan pengambilan DNA dari bagian-bagian yang ada di kantong jenazah. Bisa saja dari satu kantong itu bagian tubuh dari beberapa orang maupun bisa jadi satu orang, ucapnya.
Tim DVI membutuhkan waktu satu hingga dua pekan atau lebih untuk memastikan hasil identifikasi korban kebakaran ini.
“Biasanya lebih lambat karena kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium DNA kondisinya juga sulit,” kata dia
Ia mengaku dalam melakukan proses identifikasi sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada di RS Polri Kramat Jati sangat lengkap.
“Yang jadi kendala adalah data ante mortem ini yang harus didalami,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/01/19/678cc41ad6f9f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tangis Imelda Orangtua Shinta Amalia Korban Kebakaran Glodok Plaza Saat Datangi RS Polri Kramat Jati Megapolitan 19 Januari 2025
Tangis Imelda Orangtua Shinta Amalia Korban Kebakaran Glodok Plaza Saat Datangi RS Polri Kramat Jati
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Imelda (44), orangtua
Shinta Amelia
(20), korban
kebakaran Glodok Plaza
, Tamansari, Jakarta Barat, mendatangi Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menyerahkan dokumen kelengkapan antemortem.
Ia mendatangi
RS Polri Kramat Jati
didampingi paman dan bibinya.
Imelda tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan proses identifikasi anaknya yang sedang berlangsung.
“Sementara untuk data orang hilang dulu, karena kan belum tahu ya benar apa enggak, yang jelas saya nyerahin foto-foto, ya KK, sama sampel DNA, sekaligus ciri-ciri anaknya,” kata Imelda, di RS Polri Kramat Jati, Minggu (19/1/2025).
Imelda mengaku mengetahui aktivitas anaknya di Glodok Plaza sedang mengadakan perayaan ulang tahun.
“Untuk di Glodok dia tidak ada izin, tapi sebelumnya di tanggal 10 Januari 2025 dia merayakan ulang tahun, tapi bukan di Glodok, di tempat lain. Nah, tanggal 12 Januari 2025 juga ngerayain, tapi nggak tahu di mana, karena berisik,” ujar Imelda.
Imelda mengetahui anaknya masuk daftar orang hilang kebakaran Glodok Plaza dari teman anaknya.
“Karena ada temannya satu yang tahu dia pergi ke sana, jadi dia yang ngelaporan kalau dia hilang, nah temannya ini yang ngelaporan ngasih informasi ke saya gitu,” ucap Imelda.
Imelda menceritakan, komunikasi terakhir dengan anaknya pada Rabu, 15 Januari 2025, pukul 10.30 WIB, tetapi pada Kamis pagi nomor Shinta Amelia tidak dapat dihubungi.
“Rabu setengah sebelas paling terakhir, setengah sebelas siang. Nah Kamis saya hubungi pagi, enggak aktif, nomornya semuanya enggak aktif. Telepon biasa juga enggak aktif. Jadi bingung, biasanya anak ini sibuk apapun selalu mengangkat, selalu mengangkat lah gitu kan,” tutur Imelda.
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur sudah melakukan pengambilan sampel kepada 13 keluarga
korban kebakaran Glodok Plaza
.
“Data antemortem yang kita terima (laporan) sebanyak 13 sampai hari ini. Sedangkan sampel DNA yang sudah kita ambil itu berjumlah 12 dari keluarga. Sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).
Ahmad menerangkan, untuk pemeriksaan DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang dilakukan RS Polri Kramat Jati akan memakan waktu satu hingga dua minggu.
“Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia,” ucap Ahmad.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/19/678cc41ad6f9f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Shinta Amelia Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza, Sang Ibu Datangi RS Polri Megapolitan 19 Januari 2025
Shinta Amelia Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza, Sang Ibu Datangi RS Polri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Imelda (44), orangtua dari Shinta Amelia (20), berujar bahwa anaknya diduga sedang mengadakan perayaan ulang tahun di
Glodok Plaza
, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).
Untuk diketahui, Shinta merupakan salah satu orang yang masuk daftar korban hilang dalam
kebakaran Glodok Plaza
.
“Untuk di Glodok dia tidak ada izin (merayakan ulang tahun), tapi sebelumnya di tanggal 10 Januari 2025 dia merayakan ulang tahun, tapi bukan di Glodok, di tempat lain. Nah tanggal 12 Januari 2025 juga ngerayain, tapi enggak tahu dimana, karena berisik,” kata Imelda di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).
Imelda mengetahui Shinta masuk daftar orang hilang kebakaran Glodok Plaza dari teman anaknya yang menghubunginya.
“Karena ada temannya satu yang tahu dia pergi ke sana (Glodok Plaza) jadi dia yang ngelaporan kalau dia hilang, nah temannya ini yang ngelaporan ngasih informasi ke saya gitu,” ucap Imelda.
Imelda menceritakan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang putri pada Rabu 15 Januari 2025 pukul 10.30 WIB.
Sehari berselang, ia mencoba menghubungi Shinta, tetapi nomornya sudah tidak aktif.
“Rabu, setengah sebelas paling terakhir, setengah sebelas siang. Nah, Kamis saya hubungi lagi enggak aktif, nomornya semuanya enggak aktif. Telepon biasa juga enggak aktif. Jadi bingung, biasanya anak ini sibuk apa pun selalu mengangkat, selalu mengangkat lah gitu kan,” Tutur Imelda.
Oleh sebab itu, Imelda mendatangi RS Polri Kramatjati bersama paman dan bibinya untuk menanyakan proses identifikasi serta menyerahkan sejumlah dokumen untuk proses pemeriksaan.
“Karena kan belum tahu ya benar apa engga, yang jelas saya nyerahin foto foto, ya KK, sama sampel DNA, sekaligus ciri ciri anaknya,” pungkas Imelda.
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur sudah melakukan pengambilan sampel kepada 13 keluarga
korban kebakaran Glodok Plaza
.
“Data antemortem yang kita terima (laporan) sebanyak 13 sampai hari ini. Sedangkan sampel DNA yang sudah kita ambil itu berjumlah 12 dari keluarga. Sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).
Ahmad menerangkan, untuk pemeriksaan DNA (
DeoxyribonucleicAcid
) yang dilakukan RS Polri Kramat Jati akan dilakukan satu hingga dua minggu.
“Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia,” ucap Ahmad.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

650 Toko Tidak Bisa Beroperasi Imbas Kebakaran Glodok Plaza
loading…
Ratusan pertokoan di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat tidak bisa beroperasi seperti biasa. Foto/SindoNews
JAKARTA – Ratusan pertokoan di Glodok Plaza , Tamansari, Jakarta Barat tidak bisa beroperasi seperti biasa. Hal itu imbas insiden kebakaran hebat di lantai 7, 8, dan 9 pada Rabu 15 Januari 2025 malam.
Hingga hari ini, petugas gabungan masih berupaya menyisir Glodok Plaza untuk mencari korban yang dilaporkan hilang sebanyak 14 orang. Petugas gabungan telah mengumpulkan 8 kantong jenazah dari musibah kebakaran Glodok Plaza.
“Pastinya sih di atas ratusan juta ya, karena kita punya toko itu sampai 650 toko. Yang semua kegiatan dari lantai LGF sampai lantai 7 ya, jumlahnya segitu. Semuanya sih terdampak, kalau kita lihat ya, semua tidak bisa beraktivitas. Meskipun toko dia tidak ada kerusakan sama sekali, tapi kan dia juga tidak bisa beroperasional ya,” ujar Pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya, Minggu (19/1/2025).
Angga menyebut tenan tak dapat beroperasi akibat aliran listrik masih terputus selama proses pencarian korban hilang. “Tertunda dari gedung utama yang tidak bisa diakses, dan kelistrikan yang belum bisa kita salurkan,” ungkapnya.
Pantauan di lokasi petugas gabungan yang terdiri dari aparat Kepolisian, Dinas Gulkarmat, BPBD DKI itu mengakhiri proses pencarian korban hilang pada pukul 16.00 WIB.
Sekadar informasi, kebakaran hebat Glodok Plaza menimbulkan kerugian materil cukup besar akibat lantai 7, 8, dan 9 ludes terbakar. Tak hanya itu setidaknya 8 kantong jenazah telah dikumpulkan petugas evakuasi gabungan hingga Sabtu, 18 Januari 2025.
Operasi pencarian korban hilang pun masih akan terus dilakukan, mengingat terdapat setidaknya 14 laporan korban hilang dalam musibah kebakaran itu.
Sebanyak 46 unit pemadam kebakaran termasuk unit Bronto Skylift dikerahkan dalam proses pemadaman dan evakuasi korban di Glodok Plaza. Sebanyak 9 orang berhasil diselamatkan dari musibah kebakaran dengan menggunakan Bronto Skylift.
(cip)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5100460/original/069425700_1737279033-IMG_20250119_161151.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Kebakaran Glodok Plaza Belum Teridentifikasi, Ini Sebabnya – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Tim Disaster Victim Identification atau DVI masih berupaya mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sejauh ini, total ada delapan kantong jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Tim DVI Fase 1 Polda Metro Jaya, dr Imam mengatakan, belum satupun korban yang teridentifikasi. Pihaknya masih menunggu kelengkapan data ante mortem diserahkan pihak keluarga korban untuk mempercepat identifikasi korban.
“Belum (ada yang teridentifikasi) karena masih menunggu data-data dari ante mortem,” kata dia di lokasi, Minggu (19/1/2025).
Lebih lanjut, Imam menjelaskan, korban-korban yang ditemukan dalam kondisi tak utuh. Hal itu terlihat dari delapan kantong yang dibawa ke RS Polri.
“Yang didapatkan itu potongan tubuh. Iya banyak yang nggak utuh, kita banyak menemukan potongan-potongan tubuh. Jadi kita masih memproses semuanya,” ujar dia.
Sementara itu, Kasi Ops Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin menambahkan, proses pencarian berlanjut mencari korban yang dilaporkan hilang. Bersama stakeholder lainnya menyisir beberapa area di sekitar kawasan gedung. Dalam prosesnya, Syafirudin mengatakan pihak sekuriti turut dilibatkan
“Jadi beliau lebih tau posisinya di mana agar titik-titik tertentu yang lebih kita fokuskan untuk pencarian korban,” ujar dia.
Syarifudin mengatakan, pencarian korban kebakaran pada hari kelima dimulai pada pukul 8.30 WIB dan akan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB. Kapolsek Tamansari AKBP Riyanto akan menjadi penanggung jawab dalam pencarian.
“Iya proses pencarian hari ini mungkin nanti kita selesai di jam 16.00 sesuai dengan kesepakatan dengan kapolsek karena pencarian korban ini, selanjutnya PIC-nya adalah dari kapolsek. Jadi dari tim damkar adalah pendampingan dengan dari kapolsek mengarahkan, dari tim DVI yang ada dari salah satu dokter dan timnya, kita dari BPBD dan dari Damkar, serta pengelola gedung,” ucap dia.
-

Kisah Pilu Suami Cari Istri Korban Kebakaran Glodok Plaza, Berharap Masih Hidup Tertutup Puing
loading…
Jauhari menunggui proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, Minggu (19/1/2025). Istrinya salah satu orang yang hilang usai peristiwa tersebut. FOTO/MIFTAHUL GHANI
JAKARTA – Kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza , Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) malam, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Salah satu cerita memilukan datang dari Jauhari, seorang suami yang hingga kini masih mencari keberadaan istrinya, Ade Aryati (29), yang bekerja sebagai kasir di lantai delapan gedung tersebut.
Jauhari mengungkapkan, pada hari itu istrinya bekerja di lantai 9 Glodok Plaza. Usai magrib, ia sempat WhatsApp-an dengan istrinya hingga pukul 20.56 WIB.
“Di hari itu, saya juga ada kerjaan, lagi banyak. Saya dari magrib WA-an sama dia masih lancar, sampai jam 9. Bahkan dia masih menasihati, ayah kerjanya hati-hati, jangan lupa makan,” tutur Jauhari di lokasi kebakaran Glodok Plaza, Minggu (19/1/2025).
Jauhari dan istri, Ade Aryati. FOTO/DOK.PRIBADI
Setelah itu, handphone di-charge dan baru mengetahui kabar kebakaran Glodok Plaza sekitar pukul 23.00 WIB. Jauhari langsung menuju ke tempat kerja istrinya dan berusaha masuk, tapi ditahan oleh petugas.
“Saya dapat info dari temennya yang ada di lantai 8, (istri) sempet ngabarin, ‘Kkak kebakaran neh Kak, kebakaran’. Justru yang di lantai 8 nanya, di mana, di mana, ‘ini Kak di sini Kak, di sini Kak’. Pas yang ditelepon buka pintu, sudah penuh asap, nyuruh istri, ‘udah lu turun-turun, mereka pada turun, disangkain mereka istri sudah di bawah,” katanya.
Sebelum melaporkan keberadaan istri, Jauhari sempat keliling Gedung, rumah sakit, dan puskesmas di dekat Glodok Plaza. Setelah tidak mendapatkan hasil, ia baru melaporkan istrinya.
“Setelah jam 12, setengah 1, nggak ada, saya lapor. Makanya namanya (Ade Aryati) pertama di daftar orang hilang,” kata Jauhari.
Meski kebakaran cukup besar, tapi Jauhari berharap akan ada mukjizat dari Tuhan, istri selamat.
“Saya berharap dia walau pun keadaannya kebakaran besar, walaupun dia pasrah tapi dia ingat Allah, sujud dilindungi puing-puing, utuh, bisa jadi dia ketiduran dilindungi Allah. Saya berharap dia masih ada, karena dia keluar rumah niatkan dia bantu saya,” katanya sambil matanya berkaca-kaca.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5097551/original/074813000_1737090135-IMG_9842.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sinta Amelia Jadi Korban Hilang Kebakaran Glodok Plaza, Ibunda Harap Ada Keajaiban – Page 3
Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima 13 data DNA dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah.
“Data ante mortem yang kita terima sebanyak 13 sampai hari ini. Jadi sampel DNA yang kita sudah ambil itu berjumlah 12 dari keluarga, sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” tutur Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (19/1/2025).
Menurut Fauzi, penggunaan DNA untuk proses identifikasi jenazah memang memakan waktu satu hingga dua minggu. Dia pun meminta keluarga dapat menunggu penyelesaian langkah tersebut.
“Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia ya. Nah dari situ nanti akan kita periksa, apabila lancar, mungkin sampel itu bisa kita olah, mungkin akan keluar profilnya,” jelas dia.
Dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, petugas akan melakukan pencocokan DNA dan menyimpulkan apakah berhasil atau belum dapat diproses. Sejauh ini, sudah ada delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang masuk ke RS Polri Kramat Jati.
“Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” Fauzi menandaskan.
