kab/kota: Glodok

  • Haru Penyerahan Jenazah Zukhi Fitria dan Aulia Belinda Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Haru Penyerahan Jenazah Zukhi Fitria dan Aulia Belinda Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyerahkan dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (24/1/2025).

    Kedua jenazah yakni Zukhi Fitria Rahdja (42) yang merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Aulia Belinda Kurapak (28) seorang mantan Pramugari Lion Air.

    Suasana haru tampak menyelimuti pihak keluarga ketika penyerahan jenazah yang dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik, atau Posko Postmortem Tim DVI Operasi Kebakaran Glodok Plaza.

    Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono mengatakan kedua jenazah diserahkan usai dinyatakan teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem.

    “Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Prima di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).

    Pantauan di lokasi, jenazah Zukhi yang dinyatakan teridentifikasi berdasar pencocokan data sampel DNA diserahterimakan kepada pihak keluarga sekira pukul 11.12 WIB. 

    Setelah penyerahan, jenazah Zukhi langsung dibawa menggunakan mobil RS Polri Kramat Jati ke Bandara Soekarno Hatta untuk diterbangkan ke Pekanbaru sesuai keputusan pihak keluarga.

    Proses penyerahan jenazah Zukhi Fitria Rahdja di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025). (Bima Putra/TribunJakarta.com)

    Sementara jenazah Aulia yang teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan data medis diserahterimakan sekira pukul 22.28 WIB, setelah pihak keluarga mengadakan prosesi ibadah.

    “Terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah berkenan dan bersabar menunggu proses identifikasi korban. Kami mohon maaf atas segala yang kurang berkenan,” ujar Prima.

    Dalam penyerahan jenazah ini, ibunda Aulia Belinda yang datang ke RS Polri Kramat Jati tampak tak kuasa menahan sedih ketika menerima berkas surat kematian atas nama sang anak.

    Matanya berkaca-kaca saat melihat petugas forensik mengangkat peti jenazah terdapat tulisan nama lengkap sang putri, lalu memasukkannya ke mobil jenazah RS Polri Kramat Jati.

    Sementara pihak keluarga besar berupaya merangkul ibu Aulia agar tidak larut dalam sedih, mereka saling menguatkan melepas Aulia yang jenazahnya akan dimakamkan di Toraja, Sulawesi Selatan.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses identifikasi (jenazah korban Glodok Plaza) yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” tutur Prima.

    Dari total 14 orang dilaporkan hilang Tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi tiga korban, sementara untuk jenazah lain masih dalam proses identifikasi sehingga pihak keluarga dimohon bersabar.

    Pasalnya dengan kondisi jenazah yang terbakar atau tak bisa dikenali secara visual, identifikasi hanya dapat dilakukan melalui data medis meliputi sidik jari, gigi, dan sampel DNA.

    Sidik jari, gigi, dan DNA menjadi parameter utama dalam identifikasi DVI karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seseorang secara medis.

    Identifikasi melalui DVI menitikberatkan pada ketelitian dibanding kecepatan, agar jenazah yang diserahterimakan kepada masing-masing pihak keluarga sesuai dan dapat memberi kepastian.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Periksa 15 Saksi

    Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Periksa 15 Saksi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI – Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus kebakaran maut yang terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) lalu.

    Sejauh ini sudah ada belasan saksi yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

    “Untuk total saksi yang sudah diperiksa ada 15 orang,” ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat (24/1/2025).

    Belasan saksi yang diperiksa ini meliputi pengelola gedung hingga warga di sekitar lokasi kebakaran yang berada di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat itu.

    “Beberapa saksi sudah kami periksa. Ada dari manajemen, termasuk juga dari pegawai, dan termasuk warga sekitar sini,” ujarnya.

    Pihak kepolisian pun bakal melakukan pengecekan terkait sistem SOP keamanan kebakaran di Glodok Plaza.

    Pasalnya berdasarkan keterangan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta terungkap fakta bahwa Glodok Plaza tak memenuhi syarat keamanan kebakaran sejak 2023 silam.

    “Tentu ini semua akan menjadi pendalaman bagi kami. Kami berharap dengan keterangan saksi yang ada bisa mengungkap sumber api dari mana,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 3 Jenazah Teridentifikasi, Polisi Kerahkan Anjing K9 Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    3 Jenazah Teridentifikasi, Polisi Kerahkan Anjing K9 Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI – Proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza terus dilakukan pada Jumat (24/1/2025).

    Hal ini disampaikan Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri Brigjen Sudjarwoko usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran Glodok Plaza.

    “Proses pencarian korban masih berlangsung,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ia menyebut, proses pencarian korban ini bakal dilakukan bersamaan dengan olah TKP yang akan dilakukan Puslabfor.

    Bahkan, proses pencarian korban kali ini dilakukan dengan menggunakan bantuan anjing pelacak K9.

    “K9 masih bekerja di atas,” tuturnya.

    Pengerahan unit K9 ini pun diharapkan dapat mempercepat proses pencarian jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.

    Meski demikian, Sudjarwoko memastikan, saat ini belum ada temuan jenazah dari lokasi kebakaran.

    “Untuk hari ini belum ada,” kata dia.

    Sebagai informasi tambahan, RS Polri Kramat Jati sejauh ini sudah menerima 12 kantong jenazah berisi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Adapun berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta total ada 14 orang yang dinyatakan hilang.

    Hingga Jumat kemarin, baru ada tiga korban kebakaran Glodok Plaza yang berhasil teridentifikasi.

    Ketiga orang itu ialah Zukhi Fitria Rahdja (42); Aulia Belinda Kurapak (28); dan Oshima Yukari (29).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puslabfor Mulai Olah TKP Kebakaran Glodok Plaza, Cari Sumber Api hingga Material Mudah Terbakar

    Puslabfor Mulai Olah TKP Kebakaran Glodok Plaza, Cari Sumber Api hingga Material Mudah Terbakar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza pada Jumat (24/1/2025) sore.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Tim Puslabfor ini tampak naik menuju lokasi kebakaran di lantai 7-9 Glodok Plaza sekira pukul 15.11 WIB.

    Proses olah TKP ini pun terpantau hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

    Kepala Puslabfor Bareskrim Polri Brigjen Pol Sudjarwoko mengatakan, pihaknya hari ini baru sekedar melakukan pengamatan di lokasi kebakaran.

    Pengamatan dilakukan bersama sejumlah saksi yang melihat awal mula kebakaran.

    “Pada hari ini kita baru bisa melakukan olah tkp awal, karena hari-hari sebelumnya tim masih fokus untuk pencarian korban,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (24/1/2025).

    Lantaran baru melakukan pengamatan awal, sejauh ini Puslabfor Bareskrim Polri belum melakukan penyitaan barang bukti.

    “Belum ada penyitaan barang bukti. Tadi kami naik ke atas melakukan pengamatan, belum melakukan penyitaan barang bukti,” ujarnya.

    Banyaknya material berat atau puing-puing yang berserakan di sekitar lokasi kejadian pun sempat menyulitkan Tim Puslabfor dalam melakukan olah TKP ini.

    “Tapi itu tak jadi masalah, karena tim dari Puslabfor sudah biasa melakukan olah TKP,” tutur.

    Ia pun berharap, olah TKP yang mulai dilakukan Puslabfor ini dapat mengungkap misteri di bali kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    “Tentunya dari kegiatan ini ada dua hal yang akan kami lihat. Pertama, sumber api dari mana, apinya dari mana, dan material apa saja sih yang bisa menyebabkan kebakaran cukup hebat,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 6
                    
                        2 Pramugari Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Osima Yukari dan Aulia Belinda 
                        Megapolitan

    6 2 Pramugari Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Osima Yukari dan Aulia Belinda Megapolitan

    2 Pramugari Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza: Osima Yukari dan Aulia Belinda
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kisah tragis menyelimuti Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, setelah kebakaran besar melanda gedung tersebut.
    Di balik reruntuhan dan abu yang tersisa, terdapat dua pramugari, yaitu Osima Yukari dan
    Aulia Belinda
    , yang menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.
    Setelah melalui proses identifikasi yang panjang di RS Polri Kramatjati, dua nama tersebut akhirnya diumumkan sebagai korban.
    Osima Yukari (29), seorang pramugari BBN Airlines, dan Aulia Belinda (28), mantan pramugari Lion Air, tak lagi kembali ke keluarga mereka.
    Bersama mereka, juga teridentifikasi Zukhi Fitria Rahdja (42), seorang karyawan badan usaha milik negara (BUMN).
    Namun, jasad korban lainnya masih menunggu proses identifikasi yang belum rampung.
    Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramatjati Brigjen Prima Heru meminta maaf atas lamanya proses identifikasi.
    “Kami mohon maaf apabila dalam pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi jenazah yang terbakar hebat,” kata Prima
    Ia menjelaskan bahwa kondisi jasad yang terbakar hebat menjadi tantangan besar bagi tim forensik. Sementara itu, harapan dan doa terus dipanjatkan oleh keluarga korban yang masih menanti kabar.
    Di antara keluarga yang masih menunggu kabar adalah keluarga Indira Seviana Bela (25), seorang pramugari yang belum teridentifikasi.
    Tante Indira, Selvi Vella, mengungkapkan harapan keluarga akan keajaiban. Dengan penuh kesabaran, mereka menanti hasil dari proses identifikasi yang memakan waktu.
    “Ya, kami menunggu keajaiban dari Tuhan. Apa pun hasilnya nanti, ya kami terima dengan ikhlas,” ungkap Selvi saat dijumpai wartawan, Kamis (23/1/2025).
    Ia menambahkan, hingga saat ini, mereka masih bingung karena keberadaan ponakannya belum diketahui.
    “Belum ada hasil. Kami juga bingung, mau bergerak juga bingung. Ya kan, kami mau ngapain juga bingung,” jelasnya.
    Selvi juga kebingungan saat memanggil pendeta karena belum diketahui hasil pemeriksaan korban kebakaran.
    “Panggil pendeta juga, pendeta enggak berani ambil tindakan apa-apa, ya karena belum ada hasil. Kami cuma bisa berdoa dan berserah saja untuk kasih yang terbaik,” tuturnya.
    Di sisi lain, kesedihan mendalam dirasakan oleh keluarga Osima Yukari. Pada Kamis (23/1/2025) siang, mobil Honda Brio putih milik Osima berhasil diturunkan dari lantai tujuh Glodok Plaza.
    Mobil Honda Brio berwarna putih itu terlihat masih dalam kondisi yang baik, bahkan masih bisa dikendarai oleh keluarga Osima Yukari.
    Namun, bercak kuning akibat kebakaran tetap terlihat pada sebagian badan mobil. Sebelum dibawa pulang keluarga Osima, kaca depan mobil itu dibasuh dengan air untuk menghilangkan abu sisa kebakaran yang menempel.
    Melihat mobil tersebut, bibi Osima, Indah, yang menunggu di posko pemadam tak kuasa menahan tangis. Dipegangnya badan mobil itu seraya menundukkan kepalanya sambil meneteskan air mata.
    “Dia (Osima Yukari) menaruh apa pun, bawa barang di sini (dalam mobil). Jadi, dari KTP, dompet, dan sebagainya, biasanya di sini. Karena dia selalu pergi, enggak sering pakai. Kayak dompet itu enggak pernah. Jadi, hanya bawa
    handphone
    ,” cerita Indah seperti dilansir
    Antara
    , Kamis.
    Indah mengaku terakhir kali melihat Osima mengendarai mobil itu pada Lebaran lalu. Sebelum kebakaran terjadi pada Rabu (15/1/2025), Osima Yukari sempat mengajak ayahnya untuk jalan-jalan pada akhir pekan.
    “Kemarin (Oshima) bertanya ke ayahnya, apakah pada pekan ini mau main. Itu kata-kata terakhir sebelum peristiwa kebakaran,” ujar Indah.
    Pada bagian dasbor mobil, masih ada karcis parkir yang mencatat waktu masuk Osima ke Glodok Plaza pada Rabu pukul 18.43 WIB. Kemudian ada juga masker dan barang lainnya.
    Sementara pada bagian kabin belakang mobil, terdapat sepasang sepatu milik Osima dan sejumlah barang lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, identifikasi korban kebakaran hingga sekolah gratis

    DKI kemarin, identifikasi korban kebakaran hingga sekolah gratis

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta yang terjadi pada Jumat (24/1) masih layak untuk disimak kembali hari ini, antara lain RS Polri identifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok hingga program sekolah swasta gratis.

    Berikut rangkumannya:

    1. RS Polri berhasil identifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    “Pada hari ini, tim gabungan sementara berhasil mengidentifikasi tiga korban dari 14 korban yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Tim Transisi Pram-Doel sebut sekolah swasta gratis akan diuji coba

    Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno (Doel) menyebutkan program sekolah swasta gratis di Jakarta akan diuji coba terlebih dahulu.

    “Kemarin kami rapat tiga, empat kali dengan Dinas Pendidikan, mungkin akan dicoba, uji coba dulu,” kata Ketua Tim Transisi Pramono-Doel Ima Mahdiah di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Gulkarmat DKI imbau masyarakat cek listrik sebelum tinggalkan rumah

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengimbau kepada masyarakat yang ingin berlibur di akhir pekan panjang (long weekend) untuk memeriksa kelistrikan sebelum meninggalkan rumah.

    Satriadi mengatakan imbauan ini penting untuk diterapkan terutama bagi masyarakat yang menghuni di kawasan permukiman padat.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pengelola gedung di Jakarta harus tingkatkan sistem proteksi kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta agar pengelola gedung bertingkat di Jakarta harus meningkatkan sistem proteksi kebakaran untuk memberikan keselamatan kepada masyarakat mengingat masih banyak yang belum sesuai standar.

    “Kebakaran tidak hanya berisiko bagi pemilik atau pengelola, tetapi juga dapat membahayakan orang lain,” kata Mujiyono di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Nelayan dan pedagang ikan Muara Angke dukung pembatasan impor ikan

    Jakarta (ANTARA) – Nelayan dan pedagang ikan di Muara Angke, Jakarta Utara mendukung kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang membatasi impor ikan impor terutama ikan salem atau makarel dari China pada Januari dan Februari 2025.

    “Kami tentu mendukung sekali kebijakan ini karena kehadiran ikan impor jenis salem membuat harga ikan lokal turun,” kata nelayan Muara Angke, Kariadi di Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9 orang saksi diperiksa terkait kebakaran Glodok Plaza

    9 orang saksi diperiksa terkait kebakaran Glodok Plaza

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya (ujung kanan) didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    9 orang saksi diperiksa terkait kebakaran Glodok Plaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian telah memeriksa sembilan saksi mulai dari karyawan, pengunjung hingga pengelola Glodok Plaza, Jakarta Barat, terkait kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1) malam.

    “Untuk saksi yang sudah diambil keterangan sebanyak sembilan orang, itu saksi terkait kejadian awal, kemudian termasuk dari pihak gedung dan lokasi yang terbakar,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Pemeriksaan saksi itu menjadi salah satu bagian dari proses penyelidikan untuk mengetahui peristiwa hingga penyebab terjadinya kebakaran Glodok Plaza.

    Twedi menyebutkan, pengelola gedung Glodok Plaza juga sudah dimintai keterangan oleh tim penyidik untuk mendalami peristiwa tersebut.

    “Kami juga masih akan melanjutkan memanggil beberapa saksi dari karyawan yang ada dan dari pengunjung yang ada saat kejadian. Pengelola dari manajemen juga sudah dipanggil,” ujar Twedi didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi.

    Selain itu, pengelola gedung juga akan melengkapi dokumen terkait dengan kelayakan gedung Plaza Glodok.

    Hal ini menindaklanjuti data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta yang menyatakan gedung tersebut tidak memenuhi syarat keselamatan.

    “Mereka masih menyiapkan data, kesiapan administrasi prosedur mereka dalam menanggung kejadian di sana. Nanti​​​​ dilengkapi oleh mereka,” katanya.

    Twedi menjelaskan pihaknya juga akan berkoordinasi dan terus mengkomunikasikan terkait standar operasional prosedur (SOP) keselamatan di Gedung Glodok Plaza bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.

    “Kami komunikasikan dengan Dinas Kebakaran, apakah SOP yang sudah mereka siapkan sesuai atau tidak dengan standar keamanan apabila terjadinya kebakaran,” ujar Twedi.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan bangunan lokasi kebakaran Glodok Plaza berdasarkan data tahun 2023 dinyatakan tidak memenuhi syarat proteksi kebakaran.

    “Untuk kasus Glodok Plaza ini memang pada tahun 2023, itu sudah kami nyatakan belum memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran,” kata Satriadi di Jakarta, Selasa (21/1).

    Syarat proteksi kebakaran yang dimaksud antara lain proteksi kebakaran aktif dan pasif seperti springkel dan sprint protektor, alat evakuasi seperti tangga dan manajemen keselamatan kebakaran gedung (MKKG).

    Sumber : Antara

  • DKI kemarin, identifikasi korban kebakaran hingga sekolah gratis

    RS Polri serahkan jenazah korban kebakaran Glodok Aulia ke keluarga

    “Terima kasih kepada warga yang sudah sabar dan berkenan menunggu hasil. Kami mengutamakan ketepatan bukan kecepatan dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses identifikasi,” ujar Hery.

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menyerahkan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat yang sudah teridentifikasi atas nama Aulia Belinda Kurapak (28) kepada keluarganya.

    “Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tim gabungan telah berhasil melakukan identifikasi dan hari ini kami serahkan kepada pihak keluarga atas nama Aulia Belinda,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jumat malam.

    Penyerahan jenazah dilakukan setelah korban dinyatakan teridentifikasi lewat pencocokan dan pemeriksaan data DNA. Peti jenazah korban keluar dari Rumah Duka A Rumah Sakit Polri Kramat Jati pukul 22.28 WIB.

    Dalam proses penyerahan jenazah ini, Hery menyerahkan surat kematian korban kepada pihak keluarga, yakni sang ibu.

    “Terima kasih kepada warga yang sudah sabar dan berkenan menunggu hasil. Kami mengutamakan ketepatan bukan kecepatan dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses identifikasi,” ujar Hery.

    Jenazah Aulia Belinda Kurapak (28) akan dibawa keluarga ke Makassar untuk dimakamkan di Sangalla Selatan, Toraja, Sulawesi Selatan.

    “Jam 5 pagi kan berangkat, terus sampai sana jam 8, tunggu ibadah di rumahnya kan dulu, jam 10 malam baru berangkat ke Toraja. Nanti baru dimakamkan di situ,” kata salah satu anggota keluarganya, Basir.

    Aulia Belinda baru akan dikebumikan di pemakaman keluarga pada Senin (27/1). Jenazah Aulia akan diterbangkan dengan pesawat ke Makassar, lalu akan dibawa ke Toraja.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong “body part” (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:

    1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

    3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21). Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keluarga Aulia korban kebakaran gelar ibadah penghiburan di RS Polri

    Keluarga Aulia korban kebakaran gelar ibadah penghiburan di RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat yang sudah teridentifikasi atas nama Aulia Belinda Kurapak (28) menggelar ibadah penghiburan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat malam.

    Ibadah penghiburan yang biasa dilakukan oleh umat kristiani itu digelar di Rumah Duka A Rumah Sakit Polri Kramat Jati, sebelum jenazah Aulia Belinda dibawa pulang ke Makassar. Jenazah Aulia diistirahatkan dalam peti berwarna putih.

    Terlihat kerabat dan teman-teman Aulia Belinda mulai berdatangan ke rumah duka sejak pukul 18.00 WIB. Foto Belinda yang berambut pendek sebahu dan mengenakan blouse (pakaian atas perempuan) berwarna putih nampak bertengger di atasnya.

    Puluhan orang nampak duduk mengelilingi peti dan berdoa bersama untuk Aulia Belinda pukul 20.20 WIB. Prosesi ibadah dilaksanakan secara khusyuk dipimpin pendeta dan dibuka dengan lagu pujian yang dinyanyikan dan diiringi lantunan gitar.

    Jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat yang sudah teridentifikasi atas nama Aulia Belinda Kurapak (28) akan dibawa keluarga ke Makassar pada Sabtu pagi (25/1) untuk dimakamkan di Sangalla Selatan, Toraja, Sulawesi Selatan.

    “Jam 5 pagi kan berangkat, terus sampai sana jam 8, tunggu ibadah di rumahnya kan dulu, jam 10 malam baru berangkat ke Toraja. Nanti baru dimakamkan di situ,” kata salah satu anggota keluarga Aulia Belinda bernama Basir di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat.

    Aulia Belinda baru akan dikebumikan di pemakaman keluarga pada Senin (27/1). Jenazah Aulia akan diterbangkan dengan pesawat ke Makassar, lalu akan dibawa ke Toraja.

    “Kalau hari Minggu, Toraja nggak ini (tidak boleh). Kalau hari Senin, mungkin. Toraja mayoritas Kristen semua. Rumah pribadinya di Gunung Sari, kuburan keluarga,” ujar Basir.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong “body part” (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:

    1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

    3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyisiran korban kebakaran difokuskan di lantai 8 Glodok Plaza 

    Penyisiran korban kebakaran difokuskan di lantai 8 Glodok Plaza 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Penyisiran korban kebakaran difokuskan di lantai 8 Glodok Plaza 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 20:46 WIB

    Elshinta.com – Karo Dokter Polisi RS Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Nyoman Eddy Purnama menyebutkan penyisiran jenazah korban kebakaran fokus dilakukan di lantai 8 Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, karena tempat pertama kali ditemukannya body part (potongan tubuh) korban.

    “Saat ini penyisiran difokuskan di lantai 8 sesuai dari posisi pertama kali ditemukannya body part (potongan tubuh),” kata Nyoman saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Menurut dia, yang menjadi kesulitan saat tim gabungan melakukan penyisiran jenazah, antara lain banyaknya tumpukan atau reruntuhan bangunan yang terbakar.

    “Untuk kegiatan di TKP hambatan personel atau petugas gabungan yang melakukan penyisiran di tumpukan atau runtuhan tadi adalah lokasi di sana banyak benda-benda lain juga yang terbakar,” ujarnya.

    Selama proses penyisiran, kata Nyoman, tim gabungan mengutamakan ketelitian dalam mencari dan mengenali setiap ada potongan tubuh. Tentunya, personel yang diturunkan memiliki kompetensi di bidangnya.

    “Perlu pelan-pelan, tidak terburu- buru untuk mengumpulkan benda-benda yang ditemukan. Namun, di sana juga ada petugas yang kompeten mengenali potongan tubuh, sehingga yang menentukan itu bisa dikumpulkan yang dianggap body part adalah petugas yang memiliki kompetensi,” paparnya.

    Nyoman mengatakan, Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko juga sudah menyampaikan bahwa kejadian ini bersifat terbuka. Artinya, saat kejadian kebakaran itu tidak diketahui jelas siapa saja orang yang ada di Glodok Plaza.

    “Itu daerah publik. Sangat berbeda dengan kejadian di Bekasi, itu sudah pasti tahu siapa orangnya. Ditambah dengan kondisi jenazah yang seperti itu. Bisa jadi harus kita berulang memeriksa, dengan kondisi sampelnya yang kondisinya terbakar tingkat lanjut. Itu kesulitan kita,” ucap Nyoman.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong body part (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:

    1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

    3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21). Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Sumber : Antara