kab/kota: Glodok

  • Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah cuaca Jakarta yang terik, Ilah bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang telah tiba di kawasan pecinan Glodok sejak Rabu (12/2) siang hari. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga yang membawa anaknya untuk menyaksikan kemeriahan festival lampion atau Cap Go Meh.

    “Saya ke sini dengan cucu yang baru pertama kali ikut melihat perayaan Cap Go Meh,” ujar Ilah yang tiba di Glodok setelah berjalan kaki dari rumahnya sekitar 10 menit.

    Selain mencari hiburan, Ilah mengajak cucunya menyaksikan pertunjukan tari barongsai untuk mengajarkannya tentang keberagaman budaya di wilayah mereka tinggal dan pentingnya hidup saling menghargai.

    Satu rombongan yang datang bersama Ilah merupakan warga Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi festival. Meski bukan berasal dari keluarga Tionghoa, tiap tahun mereka beramai-ramai menuju Glodok untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh.

    Demikian juga Lisa dan seorang temannya yang rela menerjang jalanan yang macet dari Pluit, Jakarta Utara, untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh. Sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, dia mengaku kagum dengan penampilan gambang kromong yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa.

    Festival Cap Go Meh yang diinisiasi oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) ini turut menampilkan beberapa kesenian tradisional lain seperti tarian liong, tanjidor, ondel-ondel, enggrang, hingga penampilan angklung. Selain itu, sepanjang jalan di kawasan Glodok telah dihiasi dengan lampion dan dipenuhi oleh pedagang kaki lima.

    Perayaan tahun ini dihadiri sejumlah pejabat lokal dan tokoh keturunan Tionghoa. Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Daerah Khusus (DK) Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan festival Cap Go Meh menunjukkan harmoni dari keberagaman budaya, serta mengajarkan beragam nilai-nilai penting yang diwariskan oleh para leluhur.

    “Jakarta tentu bisa menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan,” ujarnya saat membuka acara tersebut.

    Selain di Glodok, sejumlah perayaan Cap Go Meh juga berlangsung serempak pada 12 Februari di beberapa tempat di Jakarta, seperti pusat perbelanjaan dan kuliner. Perayaan akbar juga berlangsung di beberapa kota lain di Indonesia, di antaranya Bogor, Singkawang, Palembang, hingga Yogyakarta.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Lokasi Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 13 Februari 2025

    3 Lokasi Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 13 Februari 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Perayaan Cap Go Meh tahun 2025 kembali dimeriahkan oleh berbagai kota di Indonesia. Setelah melewati rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa dan pecinta budaya Tionghoa kembali merayakan puncak perayaan Imlek ini dengan beragam kegiatan menarik.

    1. Singkawang, Kalimantan Barat

    Kota Singkawang selalu menjadi sorotan dalam perayaan Cap Go Meh. Festival Cap Go Meh Singkawang tahun ini berlangsung dari tanggal 27 Januari hingga 13 Februari 2025.

    Berbagai kegiatan menarik seperti pawai lampion, festival kuliner, dan ritual tolak bala serta ket sam thoi menjadi daya tarik utama.

    Apa itu ket sam thoi?

    Ket sam thoi adalah tradisi unik masyarakat Tionghoa yang dilakukan pada malam Cap Go Meh. Dalam tradisi ini, masyarakat akan membakar kertas berwarna-warni sebagai simbol pelepasan segala hal buruk dan menyambut keberuntungan.

    2. Jakarta Utara

    Pecinan PIK Pantjoran di Jakarta Utara juga turut memeriahkan perayaan Cap Go Meh. Berbeda dengan kawasan Pecinan Glodok yang lebih terpusat pada tanggal 12 Februari, perayaan di PIK Pantjoran berlangsung lebih lama, mulai dari tanggal 25 Januari hingga 15 Februari 2025.

    Tiga Tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) mengikuti pawai perayaan Cap Go Meh 2574 di tatung dan seni budaya Tionghoa laKota Siinnya tersebut kembali digelar di Kota Singkawang setelah sebelumnya vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.

    Pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi budaya Tionghoa selama periode tersebut, seperti Meet & Greet Kaisar, Liong Performance, Barongsai, Icun Lin, Huang Jia Jia, Pagoda Light Show, dan Pagoda Special Show.

    3. Manado, Sulawesi Utara

    Manado juga menjadi salah satu kota yang merayakan Cap Go Meh dengan meriah. Perayaan biasanya terpusat di kawasan Pasiar Tapikong. Masyarakat setempat dan wisatawan dapat menikmati berbagai pertunjukan budaya Tionghoa, seperti tarian barongsai dan liong.

    Makna dan Tujuan Perayaan Cap Go Meh

    Perayaan Cap Go Meh memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Tionghoa. Selain sebagai ungkapan syukur atas berkah yang telah diterima, perayaan ini juga bertujuan untuk:

    – Melalui berbagai ritual, seperti ket sam thoi, masyarakat berharap dapat melepas segala hal buruk yang terjadi di tahun sebelumnya.

    – Perayaan Cap Go Meh menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama.

    – Perayaan ini menjadi wadah untuk melestarikan budaya dan tradisi Tionghoa.

    Perayaan Cap Go Meh mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Selain itu, perayaan ini juga menjadi bukti bahwa keberagaman budaya dapat memperkaya kehidupan bangsa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemarin, Perayaan Cap Go Meh hingga penggusuran rumah di Pulogebang

    Kemarin, Perayaan Cap Go Meh hingga penggusuran rumah di Pulogebang

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita yang tersaji di kanal Metro pada Rabu (12/2) masih menarik disimak kembali untuk mengawali aktivitas di pagi hari Anda, mulai dari Perayaan Imlek 2025 atau Cap Go Meh di Glodok, hingga penggusuran rumah warga di Jakarta Timur.

    Berikut lima berita pilihan yang bisa menemani Anda yang sedang beraktivitas maupun dalam perjalanan:

    1. Mahfud dan Anies serta Pram-Doel hadiri Cap Go Meh di Glodok

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah tokoh mulai dari Mahfud MD, Anies Baswedan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung-Rano Karno, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Veronica Tan menghadiri akhir perayaan Imlek 2025 atau Cap Go Meh di Glodok, Jakarta Barat, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Pemkot Jakpus lakukan razia parkir liar di trotoar

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) menggelar razia parkir liar yang berada di bahu jalan dan trotoar selama satu bulan ke depan, sejak Rabu ini hingga 12 Maret 2025.

    Selengkapnya di sini

    3. Dinkes DKI: Vaksin dengue bisa didapatkan di faskes swasta

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan saat ini vaksin dengue yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko terkena dan keparahan demam berdarah dengue (DBD) bisa didapatkan di fasilitas kesehatan (fakses) swasta karena belum menjadi program wajib pemerintah.

    Selengkapnya di sini

    Petugas gabungan saat merazia parkir liar di Jakarta, Rabu (12/2/2025). ANTARA/Ho-Pemkot Jakpus

    4. PAM Jaya: Layanan air perpipaan Jakarta 2024 naik jadi 70,29 persen

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya Syahrul Hasan mengungkapkan bahwa cakupan layanan air perpipaan di Jakarta per akhir tahun 2024 berhasil mencapai 70,29 persen atau naik tiga persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Selengkapnya di sini

    5. PN Jaktim gusur puluhan rumah warga di Pulogebang

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan rumah warga yang berdiri di lahan kosong di Jalan Dokter Sumarno, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, digusur oleh aparat gabungan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • SIM Keliling di Jakarta pada Kamis ada di sini

    SIM Keliling di Jakarta pada Kamis ada di sini

    Jakarta (ANTARA) – Pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Kamis, berada di lima lokasi di Jakarta, layanan ini hanya untuk mengurus perpanjangan SIM yang masih berlaku.

    Informasi yang dihimpun melalui akun X resmi @tmcppoldametro di Jakarta, Kamis, bahwa layanan tersebut buka mulai pukul 08.00-14.00 WIB.

    Berikut empat lokasi pelayanan SIM keliling yang berada di DKI Jakarta;

    1. Jakarta Utara di LTC Glodok;
    2. Jakarta Selatan di Kampus Trilogi Kalibata;
    3. Jakarta Barat bertempat di Mall Citraland;
    4. Jakarta Timur berada di Mall Grand Cakung;
    5. Jakarta Pusat di Kantor Pos Lapangan Banteng.

    Untuk mengakses layanan SIM keliling, pemohon diminta membawa SIM yang akan diperpanjang dan KTP, masing-masing disertakan fotokopi.

    Saat di lokasi gerai pemohon akan diminta untuk mengisi formulir serta mengikuti tes kesehatan dan tes psikologi.

    Layanan ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C yang masih berlaku, sedangkan bagi pemegang SIM yang masa berlakunya telah habis, wajib mengajukan permohonan SIM baru di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.

    Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku untuk Polri adalah Rp80.000 untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.

    Selain biaya tersebut, pemohon juga perlu membayar biaya tambahan untuk tes psikologi sebesar Rp37.500 dan biaya asuransi sebesar Rp50.000.

    Pengendara yang tidak dapat memperlihatkan SIM yang masih berlaku, akan dikenakan sanksi sesuai dengan Pasal 288 ayat 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sanksi maksimal yang bisa dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cap Go Meh di Glodok bukti Jakarta rumah beragam etnis

    Cap Go Meh di Glodok bukti Jakarta rumah beragam etnis

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pj Gubernur: Cap Go Meh di Glodok bukti Jakarta rumah beragam etnis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 22:32 WIB

    Elshinta.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebutkan Festival Cap Go Meh sebagai puncak perayaan Tahun Baru Imlek di Glodok, Jakarta Barat adalah bukti Jakarta sebagai rumah yang nyaman bagi beragam etnis.

    “Jakarta sebagai miniatur Indonesia, pastinya kita harus bisa mewujudkan Jakarta sebagai rumah besar yang nyaman untuk seluruh warganya, apapun agamanya apapun etinisnya kepercayaannya apapun juga budayanya,” kata Pj Teguh saat menghadiri Festival Cap Go Meh di Glodok, Rabu.

    Menurut dia, Cap Go Meh juga dikenal sebagai festival lampion yang melambangkan harapan, kebahagiaan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik.

    “Tradisi ini juga turut mengajarkan nilai-nilai Luhur seperti kesetiaan, integritas, penghormatan dan juga kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat,” tutur Teguh.

    Festival Cap Go Meh, kata Teguh, juga menjadi wujud akulturasi budaya yang harmonis dan melambangkan persatuan.

    “Jadi, salah satu akulturasi budaya Indonesia yang melekat dalam perayaan Cap Go Meh adalah kuliner Lontong Cap Go Meh. Hidangan ini mencerminkan indahnya perpaduan budaya Tionghoa dengan kekayaan Kuliner Nusantara,” ujar Teguh.

    Semangkuk lontong Cap Go Meh, tambah dia, menyimpan makna dan harapan atas keberuntungan, panjang umur, kesejahteraan serta kekayaan.

    “Seperti yang tadi saya sampaikan, Jakarta pastinya bisa menjadi rumah bagi beragam etnis dan agama, kepercayaan serta budaya yang hidup berdampingan,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • 7 Lokasi Perayaan Cap Go Meh 2025, Ada di Jakarta, Singkawang, hingga Manado

    7 Lokasi Perayaan Cap Go Meh 2025, Ada di Jakarta, Singkawang, hingga Manado

    PIKIRAN RAKYAT – Cap Go Meh, perayaan penutup Tahun Baru Imlek, kembali digelar meriah di berbagai kota di Indonesia pada tahun 2025. Perayaan ini menjadi momen spesial bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan melestarikan tradisi leluhur.

    Masing-masing daerah memiliki tradisi perayaan Cap Go Meh yang unik dan menarik. Berikut beberapa kota yang terkenal dengan perayaan Cap Go Meh-nya:

    1. Jakarta

    Jakarta menawarkan dua lokasi utama perayaan Cap Go Meh, yaitu kawasan Pecinan Glodok dan PIK Pantjoran. Kedua lokasi ini menyajikan beragam pertunjukan budaya Tionghoa, seperti barongsai, tarian tradisional, dan pasar malam.

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com, akan ada perayaan Cap Go Meh di Jakarta Barat, tepatnya di kawasan Pecinan Glodok yang akan berlangsung pada 12 Februari 2025.

    Acara ini akan menampilkan berbagai pertunjukan budaya Tionghoa, termasuk atraksi naga, barongsai, serta seni Betawi seperti engrang, tanjidor, dan tarian kolosal.

    Lalu, ada Festival Cap Go Meh 2025 di PIK Pantjoran yang akan digelar hingga 15 Februari 2025, dengan tema ‘Radiance of Prosperity’, dengan acara sebagai berikut:

    – Meet & Greet Kaisar: 8, 9, 14, 15 Februari 2025 pukul 15.00 WIB

    – Liong Performance: 16 Februari 2025 pukul 19.00 WIB

    – Barongsai: 8, 9, 15 Februari 2025 pukul 17.30 WIB

    – Icun Lin Performance: 14 Februari 2025 pukul 18.00 WIB

    – Huang Jia Jia Performance: 15 Februari 2025 pukul 19.30 WIB

    – Pagoda Light Show: 14-15 Februari 2025 pukul 20.00 WIB

    – Pagoda Special Show: 15 Februari 2025 pukul 20.00 WIB

    2. Bogor

    Kota Bogor merayakan Cap Go Meh dengan meriah, menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya, seperti liong, barongsai, marching band, dan parade budaya.

    Acara ini akan berlangsung di sepanjang jalan Suryakencana hingga Siliwangi. Dimulai pukul 15.00 WIB hingga tengah malam.

    3. Singkawang

    Singkawang terkenal dengan Pawai Tatung yang unik, di mana para peserta akan menusuk tubuh mereka dengan benda tajam tanpa merasakan sakit.

    Adapun perayaan Cap Go Meh akan diadakan hingga tanggal 13 Februari 2025 di Stadion Krisdasana dengan atraksi seperti replika ular emas raksasa, kuliner UMKM, seni budaya, pawai lampion, serta ritual Ket Sam Thoi dan tolak bala.

    5. Semarang

    Kota Semarang menawarkan perayaan Cap Go Meh yang kental dengan nuansa Tionghoa, dengan pusat perayaan di Klenteng Sam Poo Kong dan Pasar Semawis.

    Adapun perayaan ini akan dimulai pada tanggal 12 Februari 2025. Pengunjung bisa datang ke Klenteng Sam Poo Kong dan Pasar Imlek Semawis.

    Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni budaya Tionghoa, seperti barongsai dan Wayang Potehi, serta mencicipi kuliner khas seperti Lumpiah Cap Go Meh, brokoli jamur, dan nasi hainan.

    6. Manado

    Perayaan Cap Go Meh di Manado dikenal dengan prosesi arak-arakan arca dewa yang meriah. Salah satu daya tarik utama adalah prosesi arak-arakan arca dewa (Kim Sin) yang mengelilingi kota, dimulai dari Klenteng Ban Hing Kiong dan kembali lagi ke tempat semula.

    Di Manado, perayaan Cap Go Meh, yang dikenal dengan sebutan Pasiar Tapikong, akan diadakan pada 13 Februari 2025.

    7. Bintan (Kepulauan Riau)

    Pulau Bintan menawarkan suasana perayaan Cap Go Meh yang lebih santai, dengan fokus pada pertunjukan barongsai dan bazar malam.

    8. Pulau Kemaro (Palembang)

    Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang, memiliki keunikan tersendiri dengan ritual pemotongan kambing hitam sebagai bentuk penghormatan kepada Siti Fatimah.

    Atraksi Menarik dalam Perayaan Cap Go Meh

    Selain pertunjukan barongsai dan liong yang sudah menjadi ciri khas, beberapa atraksi menarik lainnya yang sering ditemui dalam perayaan Cap Go Meh adalah:

    – Lampion-lampion berwarna-warni menghiasi jalanan, menciptakan suasana yang meriah dan penuh cahaya.

    – Berbagai macam kuliner khas Tionghoa dapat dinikmati selama perayaan Cap Go Meh, seperti bakpao, kue keranjang, dan mie ayam.

    – Selain tarian barongsai, seringkali diadakan pertunjukan seni budaya lainnya seperti tarian tradisional, musik, dan opera Tionghoa.

    – Beberapa perayaan Cap Go Meh juga melibatkan ritual keagamaan, seperti sembahyang di klenteng dan doa bersama.

    Perayaan Cap Go Meh memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain sebagai bentuk syukur atas berkah yang telah diterima, Cap Go Meh juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama dan melestarikan budaya leluhur.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hadiri Cap Go Meh di Kawasan Glodok, Mahfud MD Kenang Jasa Gus Dur bagi Warga Tionghoa

    Hadiri Cap Go Meh di Kawasan Glodok, Mahfud MD Kenang Jasa Gus Dur bagi Warga Tionghoa

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perayaan Cap Go Meh di beberapa wilayah di Indonesia berlangsung meriah. Meski kondisi cuaca sedikit ekstrem, namun tidak menyurutkan masyarakat untuk memeriahkan festival tersebut.

    Begitu juga yang terjadi pada perayaan Cap Go Meh di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (12/2). Festival ini berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai tokoh penting, termasuk Mahfud MD.

    Mahfud menekankan bahwa Cap Go Meh bukan sekadar perayaan budaya Tionghoa, tetapi juga simbol keberagaman yang menjadi identitas Indonesia.

    “Ini momentum juga untuk mengingatkan kita sebagai bangsa yang multi kultural, multi agama, multi etnis yang semuanya itu sama-sama bisa bilang ‘saya Indonesia’,” ujar Mahfud.

    Mantan Menkopolhukam itu juga mengenang sosok Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang berjasa membuka ruang bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Dengan keberanian Gus Dur, perayaan dan kegiatan etnis Tionghoa mulai semarak di Indonesia.

    “Dulu kan dilarang tuh kegiatan-kegiatan etnis China (Tionghoa), dianggap bukan Indonesia, tapi kata Gus Dur, China itu ya Indonesia juga, sama aja kan seperti macam-macam suku, China juga bagian dari Indonesia,” ucapnya

    Selain Mahfud MD, sejumlah tokoh lainnya juga hadir. Mereka ialah, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies R. Baswedan dan Fauzi Bowo, Pj Gubernur Daerah Khusus Jakarta Teguh Setyabudi dan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta terpilih, Pramono Anung – Rano Karno.

    Selain itu hadir pula mantan calon Wakil Presiden Mahfud MD dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan. Para tokoh yang hadir dengan menggunakan pakaian baju cheongsam.

  • Mahfud MD Minta Kasus Pagar Laut Dikejar ke Pelanggaran Korupsi dan Kolusi

    Mahfud MD Minta Kasus Pagar Laut Dikejar ke Pelanggaran Korupsi dan Kolusi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI – Eks Menkopolhukam Mahfud MD mengapresiasi Bareskrim dan Kejaksaan Agung yang telah turun mengusut polemik pagar laut di Tangerang.

    Mahfud pun meminta penegakan hukum dalam kasus pagar laut ini diarahkan ke ranah pelanggaran korupsi dan kolusi.

    “Bagus, bagus. Menurut saya, penyelidikan lebih dulu dan siapapun yang sudah diperiksa ini apakah itu pegawai BPN, apa itu KKP, kades itu fokus kan ke arah korupsi, karena kolusi,” kata Mahfud usai menghadiri perayaan cap go meh di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (12/2/2025).

    Pasalnya, Mahfud meyakini pasti ada praktik korupsi dan kolusi dalam kasus pagar laut ini.

    “Ini hampir tidak mungkin tidak ada permainan uang, tidak ada kompensasi. Yang sifatnya korupsi sampai sesuatu yang jelas-jelas dilarang bisa diberi sertifikat, dari situ arahnya. jangan ke pemalsuan dokumen, ya itu nanti akan dengan sendirinya. tapi yang di atas itu kan korupsi dan kolusi yang membahayakan negara ini, bukan sekedar kriminil biasa, ini kejahatan terhadap negara,” papar Mahfud.

    Sebelumnya, Bareskrim Polri telah memeriksa Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin terkait kasus pagar laut di perairan Tangerang.

    Kades yang dianggap kontroversial itu karena memiliki sejumlah kendaraan mewah diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.

    “Sudah, sudah diperiksa sebagai saksi sesuai haknya kita akan tetap mengedepankan praduga tak bersalah, kita sudah memeriksa Kepala Desa,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025) malam.

    Hingga saat ini, Bareskrim telah memeriksa 44 orang tekait kasus tersebut. Mereka terdiri dari warga Desa Kohod, kementerian dan lembaga terkait, serta ahli.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Menyebut ada Raja Kecil Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran. Siapa yang Dimaksud? Ini Analisa Pengamat Politik.

    Sementara itu, Kejaksaan Agung juga menyatakan sudah meminta buku Leter C kepada Kades Kohod Arsin untuk keperluan penyelidikan kasus pagar laut Tangerang.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • GEGER Penampilan Anies Disorot Saat Datang ke Glodok, Namanya ‘Harum’ Dielu-elukan Bak Seperti Artis

    GEGER Penampilan Anies Disorot Saat Datang ke Glodok, Namanya ‘Harum’ Dielu-elukan Bak Seperti Artis

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Sosok Anies Baswedan masih dielu-elukan oleh para warga di Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, yang tengah merayakan Cap Go Meh 2025, pada Rabu (12/2/2025).

    Sosok Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan hadir dalam perayaan Cap Go Meh 2025 di Glodok.

    Dalam kesempatan tersebut, penampilan Anies Baswedan membuat geger masyarakat yang sedang merayakan.

    Sebab, ia berpenampilan menarik perhatian menggunakan busana khas Tionghoa, Cheongsam.

    Ia memakai Cheongsam berwarna merah.

    Seperti diketahui, Cheongsam adalah pakaian tradisional Tionghoa yang berbentuk gaun panjang.

    Cheongsam juga dikenal dengan sebutan qipao.

    Dikutip dari Warta Kota, kedatangan Anies Baswedan disambut meraih oleh emak-emak.

    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Menyebut ada Raja Kecil Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran. Siapa yang Dimaksud? Ini Analisa Pengamat Politik.

    Namanya tetap harum dan menjadi perhatian warga sekitar saat menghadiri perayaan Cap Go Meh 2025.

    “Pak Anies, pak Anies,” kata seorang wanita yang berebut hendak melihat Anies, pada Rabu (12/2/2025).

    Anies Baswedan pun bak seperti artis diserbu oleh masyarakat sekitar.

    Ia terlihat melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada para warga.

    PERAYAAN CAP GOMEH DI GLODOK – Sejumlah pejabat mulai dari mantan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo dan Anies Baswedan hingga Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno hadir dalam perayaan cap go meh yang digelar di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (12/2/2025).   (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

    Ia juga menerima ajakan swafoto warga seusai acara Cap Go Meh dilakukan.

    Anies sendiri, datang bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Rano Karno.

    Selain itu, ia juga diapit dengan tokoh Betawi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo.

    Ketua Pelaksana Cap Go Meh 2025 di Jakarta, Anwar Budiman menyampaikan bahwa Anies Baswedan merupakan tokoh yang berjasa dalam meresmikan landmark kawasan Chinatown di Glodok Pancoran pada 2022 lalu.

    Di mana, kawasan ini merupakan salah satu pusat budaya di Jakarta yang kaya akan sejarah dan ragam kuliner di dalamnya.

    “Pada tahun 2022 ini, Gapura Chinatown diresmikan sebagai salah satu ikon kota Jakarta,” kata Anwar saat kala memberikan sambutannya, Rabu.

    “Gapura ini tidak hanya menjadi penanda kawasan, tetapi juga sebagai lambang penghormatan terhadap sejarah dan kontribusi masyarakat Tionghoa di Jakarta,” imbuhnya.

    Secara terbuka, Anwar juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anies yang telah meresmikan ikon bersejarah tersebut.

    Anwar bahkan membeberkan beberapa capaian Anies Baswedan yang pada masa kepemimpinannya aktif mengembangkan budaya Tionghoa di kawasan Glodok Pancoran.

    “Apresiasi tertinggi untuk Bapak Anies Baswedan sejak tahun 2018 beliau selalu aktif mendorong pengembangan budaya-budaya Tionghoa, beliau selalu aktif hadir dalam setiap perayaan Cap Go Meh di sini,” kata Anwar.

    “Bahkan di masa Covid, bapak Anies Baswedan tetap menyempatkan kehadirannya walaupun melalui Zoom dan setiap malam Imlek Bapak Anies Basweran menyempatkan diri untuk mendatangi masyarakat Tionghoa yang berdoa di malam Imlek,” lanjutnya.

    Anwar pun berharap, apa yang telah dilakukan Anies tersebut dapat diteruskan oleh Pramono Anung – Rano Karno yang telah terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2028.

    Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan balas bercerita dalam sambutannya di panggung Cap Go Meh 2025 di Jakarta.

    Menurutnya, inisiasi membangun Gapura Chinatown di Glodok Pancoran ini bermula dari aspirasi warga selama 3 tahun berturut-turut.

    “Di tahun 2016, 2017, 2018, pada waktu itu kami semua mendengar aspirasi bahwa dulu di Pecinan sini ada gapura, diruntuhkan di zaman Jepang,” kata Anies dalam sambutannya, Rabu.

    “Sesudah itu, enggak pernah ada yang mau bangun lagi. Kata ‘mau’ dan berani itu kurang lebih sama. Tidak ada yang mau atau tidak ada yang berani, itu sama saja,” imbuh dia.

    Walhasil dengan langkah berani, kata Anies, pihaknya kembali melakukan pembangunan Gapura Chinatown sebagai wujud atau simbol keberadaan, kebhinekaan, dan kesetaraan.

    Tujuannya, lanjut dia, agar tercipta persatuan tanpa ada ketimpangan.

    “Kami bersyukur dengan dukungan begitu banyak dari keluarga besar INTI (Perhimpunan Tionghoa Indonesia) yang menyiapkan mulai dari gambar, fundraising, dan akhirnya gapura itu (jadi), walau tertunda karena Covid-19,” kata Anies.

    “Sekarang menjadi kenyataan dan terus menjadi salah satu ikon kota Jakarta. Secara khusus menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat, semua yang terus menjaga dan tradisi ini harus kita jaga semua,” pungkasnya.

    (TribunJakarta/WartaKota)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Anies Baswedan Pakai Cheongsam di Cap Go Meh Glodok, Emak-Emak Riuh Panggil ‘Pak Anies’ – Halaman all

    Anies Baswedan Pakai Cheongsam di Cap Go Meh Glodok, Emak-Emak Riuh Panggil ‘Pak Anies’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menghadiri acara perayaan Cap Go Meh 2025 di Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, pada Rabu (12/2/2025).

    Anies Baswedan memakai baju khas Tionghoa, Cheongsam berwarna merah.

    Cheongsam adalah pakaian tradisional Tionghoa yang berbentuk gaun panjang.

    Cheongsam juga dikenal dengan sebutan qipao.

    Berdasarkan pemantauan, sejumlah warga di antaranya emak-emak mengelu-elukan nama Anies Baswedan.

    “Pak Anies, pak Anies,” kata seorang wanita yang berebut hendak melihat Anies, pada Rabu (12/2/2025).

    Anies beberapa kali melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada para warga.

    Ia juga menerima ajakan swafoto warga seusai acara Cap Go Meh dilakukan.

    Anies sendiri, datang bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Rano Karno.

    Selain itu, ia juga diapit dengan tokoh Betawi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo.

    Ketua Pelaksana Cap Go Meh 2025 di Jakarta, Anwar Budiman menyampaikan bahwa Anies Baswedan merupakan tokoh yang berjasa dalam meresmikan landmark kawasan Chinatown di Glodok Pancoran pada 2022 lalu.

    Di mana, kawasan ini merupakan salah satu pusat budaya di Jakarta yang kaya akan sejarah dan ragam kuliner di dalamnya.

    “Pada tahun 2022 ini, Gapura Chinatown diresmikan sebagai salah satu ikon kota Jakarta,” kata Anwar saat kala memberikan sambutannya, Rabu.

    “Gapura ini tidak hanya menjadi penanda kawasan, tetapi juga sebagai lambang penghormatan terhadap sejarah dan kontribusi masyarakat Tionghoa di Jakarta,” imbuhnya.

    Secara terbuka, Anwar juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anies yang telah meresmikan ikon bersejarah tersebut.

    Anwar bahkan membeberkan beberapa capaian Anies Baswedan yang pada masa kepemimpinannya aktif mengembangkan budaya Tionghoa di kawasan Glodok Pancoran.

    “Apresiasi tertinggi untuk Bapak Anies Baswedan sejak tahun 2018 beliau selalu aktif mendorong pengembangan budaya-budaya Tionghoa, beliau selalu aktif hadir dalam setiap perayaan Cap Go Meh di sini,” kata Anwar.

    “Bahkan di masa Covid, bapak Anies Baswedan tetap menyempatkan kehadirannya walaupun melalui Zoom dan setiap malam Imlek Bapak Anies Basweran menyempatkan diri untuk mendatangi masyarakat Tionghoa yang berdoa di malam Imlek,” lanjutnya.

    Anwar pun berharap, apa yang telah dilakukan Anies tersebut dapat diteruskan oleh Pramono Anung – Rano Karno yang telah terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2028.

    Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan balas bercerita dalam sambutannya di panggung Cap Go Meh 2025 di Jakarta.

    Menurutnya, inisiasi membangun Gapura Chinatown di Glodok Pancoran ini bermula dari aspirasi warga selama 3 tahun berturut-turut.

    “Di tahun 2016, 2017, 2018, pada waktu itu kami semua mendengar aspirasi bahwa dulu di Pecinan sini ada gapura, diruntuhkan di zaman Jepang,” kata Anies dalam sambutannya, Rabu.

    “Sesudah itu, enggak pernah ada yang mau bangun lagi. Kata ‘mau’ dan berani itu kurang lebih sama. Tidak ada yang mau atau tidak ada yang berani, itu sama saja,” imbuh dia.

    Walhasil dengan langkah berani, kata Anies, pihaknya kembali melakukan pembangunan Gapura Chinatown sebagai wujud atau simbol keberadaan, kebhinekaan, dan kesetaraan.

    Tujuannya, lanjut dia, agar tercipta persatuan tanpa ada ketimpangan.

    “Kami bersyukur dengan dukungan begitu banyak dari keluarga besar INTI (Perhimpunan Tionghoa Indonesia) yang menyiapkan mulai dari gambar, fundraising, dan akhirnya gapura itu (jadi), walau tertunda karena Covid-19,” kata Anies.

    “Sekarang menjadi kenyataan dan terus menjadi salah satu ikon kota Jakarta. Secara khusus menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat, semua yang terus menjaga dan tradisi ini harus kita jaga semua,” pungkasnya.

    Perayaan Cap Go Meh di Glodok

    Menutup tahun baru Imlek 2576 Kongzili, perayaan Cap Go Meh 2025 yang digelar di kawasan Glodok Pancoran, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (12/2/2025), berlangsung meriah.

    Pantauan Warta Kota di lokasi sekira pukul 13.30 WIB, nampak kawasan pecinaan tersebut dihiasi oleh gemerlap ornamen Imlek yang bernuansa merah. 

    Uniknya, ada sentuhan budaya Betawi yang terselip di tengah kemeriahan tersebut.

    Pasalnya, Cap Go Meh tahun ini, mengangkat tema Jati Diri Indonesia, Megapolitan Dunia yang menggambarkan harmonisasi budaya dalam kehidupan masyarakat Jakarta.

    Hiburan yang disuguhkan pun bervariasi, mulai dari tarian Betawi, barongsai, tanjidor, ondel-ondel, hingga atraksi egrang dan naga (Liong) yang memukau.

    Dekorasi bertabur lampion yang disebut ‘Lentera Harapan Glodok Dalam Goresan’ pun menyemaraki Cap Go Meh tahun ini.

    Sementara pertunjukkan pamungkas yang menjadi daya tariknya adalah kesenian angklung yang dimainkan langsung oleh para ibu-ibu lanjut usia (lansia).

    Selain orang dewasa, perayaan Cap Go Meh ini juga disemaraki oleh anak-anak yang penasaran dengan atraksi naga terbang dan barongsai.

    Adapun di area jalan sepanjang Glodok Pancoran, tersedia festival kuliner khas Tionghoa yang menyuguhkan berbagai makanan dan minuman tradisional.