kab/kota: Gedong

  • Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Seorang anak laki-laki berinisial P (12) hanyut di aliran Kali Ciliwung, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Kamis (27/3/2025) sekira pukul 09.30 WIB.

    Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Timur, Sukendar mengatakan korban diduga hanyut saat sedang bermain di tepi aliran Kali Ciliwung.

    “Diduga korban tenggelam saat sedang bermain prosotan bersama empat temannya di pinggir Kali Ciliwung dan terbawa arus,” kata Sukendar di Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Sejak awal mendapat laporan kejadian Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sudah berupaya melakukan pencarian dengan menyisir aliran Kali Ciliwung dari titik korban dilaporkan tenggelam.

    Pencarian dilakukan hingga radius sekitar 3,5 kilometer dari titik korban terakhir terlihat atau hingga jembatan Pasar Minggu, namun hingga Kamis (27/3) malam korban belum ditemukan.

    “Korban warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati. Ciri fisik kurus dan kulit sawo matang. Dari informasi teman-temanya korban terakhir terlihat mengenakan celana warna merah,” ujarnya.

    Lantaran belum ditemukan, Sukendar menuturkan pada Jumat (28/3) pagi ini Tim SAR gabungan akan melanjutkan upaya pencarian dengan kembali menyisir aliran Kali Ciliwung.

    Pada pencarian hari kedua rencananya Tim SAR akan memperluas radius penyisiran menggunakan perahu karet di aliran Kali Ciliwung, sehingga diharapkan korban dapat segera ditemukan.

    Pencarian melibatkan personel BPBD Korwil Jakarta Timur, Satpol PP, Kansar Jakarta, Rindam Jaya, Brimob, Disgulkarmat, PMI, Pramuka Peduli Kramat Jati, Bhabinkamtibmas, Babinsa.

    “Kemudian petugas dari Kelurahan Gedong, Kelurahan Balekambang, Potensi SAR, perangkat RT/RW dan masyarakat. Pencarian akan dilanjutkan Jumat pagi pukul 07.00 WIB,” tuturnya.

    Sementara guna mencegah kasus serupa, BPBD Korwil Jakarta Timur mengimbau para orangtua agar meningkatkan pengawasan saat anak-anak bermain di luar rumah.

    Serta agar para orangtua dapat memberikan edukasi kepada anak-anak terkait bahaya bermain di aliran kali, sungai, danau, atau lokasi lain yang berisiko bagi keselamatan.

    “Arus sungai, antara permukaan dan dasar sungai berbeda. Permukaan terlihat tenang, tapi dasar sungai memiliki arus deras. Sangat membahayakan untuk berenang di sungai,” lanjut Sukendar.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     

  • BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur mengerahkan 30 personel untuk memonitor dan mengatasi banjir di Jakarta Timur yang mencapai 2,5 meter akibat meluapnya Kali Ciliwung, Selasa pagi.

    “Kami menyiagakan 30 personel yang sudah ada di setiap titik rawan banjir untuk bersiap-siap jika memang ada yang harus dievakuasi,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Petugas penanganan bencana itu tetap dikerahkan untuk memantau wilayah dan membantu penanganan banjir dan genangan. Enam Kelurahan yang menjadi fokus yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan banjir dan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Semua alat evakuasi dan personel sudah ada di setiap titik, jadi pasti bersiaga,” ucap Sukendar.

    Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya, pada Senin (17/3) malam hingga Selasa (18/3) dini hari menyebabkan 23 RT tergenang di Jakarta Timur setinggi 10 sentimeter hingga 250 sentimeter (cm).

    “Penyebab banjir serta genangan karena, curah hujan tinggi dan luapan kali Ciliwung,” ucap Sukendar.

    Sukendar memastikan warga sudah melakukan evakuasi mandiri ketika air perlahan naik. Sehingga sampai saat ini tidak ada warga yang dievakuasi dan harus mengungsi.

    Berikut beberapa titik genangan yang tercatat oleh BPBD Jakarta Timur hingga pukul 09.00 WIB:

    Kelurahan Lubang Buaya

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Kelurahan Bidara Cina

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 160 sampai dengan 175 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 160 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Balekambang

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 sampai dengan 170 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cawang

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 30 sampai 230 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 230 sampai dengan 250 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cipinang Melayu

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 sampai dengan 40 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Maret 2025

    Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar Megapolitan 17 Maret 2025

    Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Syaiful Fuad, Lurah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat mengaku dilema menghadapi praktik prostitusi yang terus berulang di
    Gang Royal
    , Pekojan. 
    Menurut dia, warga sedianya menolak praktik yang terjadi di lingkungan permukiman mereka itu. Namun, kata Syaiful, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena lahan yang dipakai sebagai tempat prostitusi bukan milik pemerintah. 
    “Ya memang kesulitan kami, satu itu bukan aset kami ya. Jadi enggak bisa seperti Penjaringan ya. Begitu dibongkar,
    clear
    karena aset pemerintah yang dipakai,” kata Syaiful saat dihubungi, Senin (17/3/2025).
    Lahan di tepi rel yang digunakan sebagai praktik
    prostitusi Gang Royal
    merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal itu menyebabkan perangkat Kelurahan Pekojan kesulitan menggusur praktik prostitusi di wilayah itu. 
    Adapun pada 2023 lalu, Kelurahan Pekojan sempat berencana menanami wilayah Gang Royal dengan pepohonan dengan harapan tidak ada lagi praktik prostitusi.
    Akan tetapi, rencana itu urung dilakukan karena pepohonan dapat mengganggu lalu lintas kereta.
    “Kalau itu kan aset PT Kereta Api, jadi kita mau apakan gitu? Kita mau tanami dia enggak boleh karena takut mengganggu struktur penguatan rel. Makanya dilema ya,” tambah dia.
    Syaiful menambahkan, warga kerap kali kebingungan harus melaporkan praktik prostitusi tersebut kepada siapa. Padahal, warga sejak lama merasa terganggu dengan praktik prostitusi ini.
    “Warga itu mau menyampaikan dia bingung karena kami pun juga tidak bisa melaksanakan (menggusur) serta merta karena di sana kan aset PT KAI ya,” tutup dia.
    Adapun praktik prostitusi di kawasan Gang Royal, Jakarta Barat, kembali marak meskipun telah beberapa kali ditertibkan oleh aparat.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama kembalinya praktik ini.
    “Kebanyakan karena faktor ekonomi,” ungkap Satriadi saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3/2025).
    Pada Selasa (11/3/2025) malam, Satpol PP Jakarta menggelar razia di Gang Royal dan menangkap 14 wanita yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
    Ke-14 wanita tersebut diamankan di dua lokasi berbeda, yaitu 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal, dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing.
    “Ada 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing, total ada 14 wanita,” jelas Satriadi.
    Namun, Satriadi belum dapat memberikan informasi terkait asal daerah para wanita yang terjaring dalam razia dan sudah berapa lama praktik prostitusi yang kembali beroperasi di kawasan tersebut.
    “Belum ada info,” tambahnya.
    Gang Royal telah lama dikenal sebagai lokasi prostitusi yang berulang kali ditertibkan.
    Pada September 2023, Satpol PP Jakarta menertibkan sekitar 150 bangunan liar yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
    Saat itu, Kepala Satpol PP Jakarta yang dijabat oleh Arifin menyatakan bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
    “Hari ini kami lakukan penertiban bangunan liar di kawasan Royal yang masuk area milik PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Arifin dalam keterangannya pada Rabu (20/9/2023).
    Arifin menambahkan, para pemilik bangunan tersebut tidak akan mendapatkan tempat relokasi karena bangunan itu digunakan sebagai tempat usaha ilegal berupa kafe yang menyediakan perempuan malam.
    “Tidak ada relokasi karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan perempuan malam dan masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,” lanjut Arifin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Maret 2025

    Kesaksian Warga Dekat Prostitusi Gang Royal: Kerap Ada Perkelahian, Musik Kencang Tiap Malam Megapolitan 14 Maret 2025

    Kesaksian Warga Dekat Prostitusi Gang Royal: Kerap Ada Perkelahian, Musik Kencang Tiap Malam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AN (bukan nama sebenarnya), warga Tambora, Jakarta Barat yang tinggal tidak jauh dari tempat prostitusi
    Gang Royal
    , Tambora, mengungkapkan kesaksiannya akan aktivitas malam di lokasi tersebut. 
    Setiap malam, kata AN, musik diputar kencang-kencang di lokasi prostitusi. Sampai-sampai warga sulit tidur. 
    “Waduh, dulu setel TV aja kalau
    full
    enggak kedengeran. Musiknya lebih kenceng,” kata AN saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/3/2025).
    Saat itu, warga sekitar tak bisa berbuat banyak. Warga baru bisa bernapas lega ketika 2023 lalu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) membongkar lokasi prostitusi tersebut, 
    Meski, saat ini praktik prostitusi kembali terjadi di wilayah yang sama. 
    “Ya kan kalau dibongkar juga enggak ada efeknya. Makanya kita ngikut aja, terserah. Terserah mereka aja, kalau dibongkar boleh, kalau enggak dibongkar terserah,” kata AN.
    Selain itu, AN juga mengaku kerap melihat perkelahian di sekitar lokasi prostitusi. Bahkan, dia sempat melihat ada orang yang dikeroyok di dekat rumahnya.
    “Ada orang enggak bayar di atas, diuber ke bawah, dikeroyok di sini. Warga udah enggak bisa apa-apa, diem aja,” kata dia.
    Adapun praktik prostitusi di Gang Royal, Jakarta Barat, kembali marak meskipun telah beberapa kali ditertibkan oleh aparat.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama kembalinya praktik ini.
    “Kebanyakan karena faktor ekonomi,” ungkap Satriadi saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3/2025).
    Pada Selasa (11/3/2025) malam, Satpol PP Jakarta menggelar razia di Gang Royal dan menangkap 14 wanita yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
    Ke-14 wanita tersebut diamankan di dua lokasi berbeda, yaitu 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal, dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing.
    “Ada 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing, total ada 14 wanita,” jelas Satriadi.
    Namun, Satriadi belum dapat memberikan informasi terkait asal daerah para wanita yang terjaring dalam razia dan sudah berapa lama praktik prostitusi yang kembali beroperasi di kawasan tersebut.
    “Belum ada info,” tambahnya.
    Gang Royal telah lama dikenal sebagai lokasi prostitusi yang berulang kali ditertibkan.
    Pada September 2023, Satpol PP Jakarta menertibkan sekitar 150 bangunan liar yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
    Saat itu, Kepala Satpol PP Jakarta yang dijabat oleh Arifin menyatakan bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
    “Hari ini kami lakukan penertiban bangunan liar di kawasan Royal yang masuk area milik PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Arifin dalam keterangannya pada Rabu (20/9/2023).
    Arifin menambahkan, para pemilik bangunan tidak akan mendapatkan tempat relokasi karena bangunan itu digunakan sebagai tempat usaha ilegal berupa kafe yang menyediakan perempuan malam.
    “Tidak ada relokasi karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan perempuan malam dan masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,” lanjut Arifin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Maret 2025

    Tempat Prostitusi Gang Royal Dibangun Kembali setelah Digusur Satpol PP Megapolitan 13 Maret 2025

    Tempat Prostitusi Gang Royal Dibangun Kembali setelah Digusur Satpol PP
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga Tambora,
    Jakarta Barat
    mengatakan, tempat
    prostitusi
    di
    Gang Royal
    dibangun kembali setelah penggusuran dilakukan
    Satpol PP
    .
    Warga yang enggan disebutkan namanya itu menjelaskan Satpol PP sempat melakukan penggusuran hingga menghancurkan bangunan-bangunan yang menjadi tempat prostitusi.
    “Kemarin dibongkar belum lama, sekitar empat bulanan lah. Semua dibongkar sampai rangka. Dua bulan (setelah) dibongkar, mulai dibangun lagi,” kata dia saat ditemui di lokasi, Kamis (13/3/2025).
    Akan tetapi, dia mengatakan, tidak ada percakapan di antara warga yang terdengar selepas pembangunan kembali tempat prostitusi itu.
    Dia dan warga lainnya memilih pasrah terhadap pembangunan kembali tempat prostitusi Gang Royal.
    “Saya ngikut aja. Kalau dibongkar syukur, kalau enggak dibongkar pasrah aja. Ya kan kalau dibongkar juga enggak ada efeknya,” tambah dia.
    Dia juga kembali meragukan penertiban yang sempat dilakukan Satpol PP pada beberapa waktu lalu.
    Dia mengatakan, saat ini memang para pekerja prostitusi sedang tidak bekerja di tempat mereka.
    “Udah enggak ada (sekarang), entar seminggu ada lagi. Nanti juga banyak lagi, dateng lagi,” kata dia.
    Adapun praktik prostitusi di kawasan Gang Royal, Jakarta Barat, kembali marak meskipun telah beberapa kali ditertibkan oleh aparat.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama kembalinya praktik ini.
    “Kebanyakan karena faktor ekonomi,” ungkap Satriadi saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3/2025).
    Pada Selasa (11/3/2025) malam, Satpol PP Jakarta menggelar razia di Gang Royal dan menangkap 14 wanita yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
    Ke-14 wanita tersebut diamankan di dua lokasi berbeda, yaitu 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal, dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing.
    “Ada 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing, total ada 14 wanita,” jelas Satriadi.
    Namun, Satriadi belum dapat memberikan informasi terkait asal daerah para wanita yang terjaring dalam razia dan sudah berapa lama praktik prostitusi yang kembali beroperasi di kawasan tersebut.
    “Belum ada info,” tambahnya.
    Pada September 2023, Satpol PP Jakarta pernah menertibkan sekitar 150 bangunan liar yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
    Saat itu, Kepala Satpol PP Jakarta yang dijabat oleh Arifin menyatakan bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
    “Hari ini kami lakukan penertiban bangunan liar di kawasan Royal yang masuk area milik PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Arifin dalam keterangannya pada Rabu (20/9/2023).
    Arifin menambahkan, para pemilik bangunan tersebut tidak akan mendapatkan tempat relokasi karena bangunan itu digunakan sebagai tempat usaha ilegal berupa kafe yang menyediakan perempuan malam.
    “Tidak ada relokasi karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan perempuan malam dan masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,” lanjut Arifin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaktim tuntaskan bersih-bersih sampah untuk mitigasi cuaca ekstrem

    Jaktim tuntaskan bersih-bersih sampah untuk mitigasi cuaca ekstrem

    Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) dan personel gabungan membersihkan sampah usai banjir di Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (11/3/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Jaktim tuntaskan bersih-bersih sampah untuk mitigasi cuaca ekstrem
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 16:02 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menuntaskan kegiatan bersih-bersih sampah dan lumpur dalam rangka memitigasi (mengurangi dampak bencana) akibat cuaca ekstrem pada 11-20 Maret 2025.

    “Kita tuntaskan sehingga tidak ada lagi sampah yang menghambat saluran air. Target kelar hari ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah dalam kegiatan bersih-bersih kawasan Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Iin menyebut  bersama 500 personel gabungan membersihkan  sampah dan lumpur sisa banjir di kawasan Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Sebanyak 500 personel gabungan itu terdiri atas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan,  Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) lainnya.

    Pemkot Jakarta Timur juga masih terus berupaya membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir yang ada di enam Kelurahan yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong.

    Menurut Iin, bersih-bersih ini harus dipercepat untuk mencegah saluran air yang penuh dengan sampah dan lumpur. Sehingga, saat hujan turun saluran dan selokan di setiap wilayah sudah bersih.

    “Jadi memang ketika hari ini kami tuntaskan masalah pasca banjir yang menyisakan sampah, kita juga berpikir untuk mitigasi risiko terhadap itu. Kita juga antisipasi terhadap perubahan cuaca yang bisa saja terjadi hujan besar lagi seperti beberapa waktu lalu,” ujar Iin.

    Sumber : Antara

  • Jaktim kerahkan 500 personel bersihkan sampah usai banjir di Cililitan

    Jaktim kerahkan 500 personel bersihkan sampah usai banjir di Cililitan

    Lima kelurahan lain ini sudah selesai, kita langsung bergerak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan 500 personel gabungan untuk membersihkan sampah usai banjir di Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur akibat meluapnya kali Ciliwung.

    “Pascabanjir kan menyisakan sampah yang luar biasa khususnya dari enam area kelurahan. Kami langsung membersihkan melibatkan 500 personel gabungan khusus di Cililitan kecil atau Kelurahan Cililitan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah dalam kegiatan bersih-bersih kawasan Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Sebanyak 500 personel gabungan itu terdiri atas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan, personel Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) lainnya.

    Iin menyebut personel gabungan saat ini masih terus membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir yang ada di enam Kelurahan yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong.

    “Kita dorong juga untuk ke Cawang khususnya Gulkarmat karena di Cawang juga sudah mulai rapi untuk pembersihan sampah tinggal pembersihan sisa lumpur,” ujar Iin.

    Menurut Iin, pembersihan lumpur yang sulit ini perlu menggunakan semprotan dari mobil Gulkarmat. Pemkot Jakarta Timur hari ini fokus membersihkan wilayah Cililitan Kecil karena wilayahnya yang kecil sehingga sulit untuk unit Gulkarmat dan mesin pembersih lainnya masuk.

    “Kesulitannya ya jangkauan alat yang tidak bisa masuk, karena memang lingkungan di sini, Cililitan Kecil itu sempit, kalo kita lakukan dengan alat waktunya sulit, tidak bisa kita pastikan karena tidak bisa masuk alat,” ucap Iin.

    Selain itu, Iin menjelaskan, banjir di Jakarta Timur ada yang mencapai tiga meter. Lima wilayah Kelurahan lainnya yang terdampak banjir sudah hampir selesai, sedangkan Cililitan Kecil masih perlu banyak bantuan.

    “Lima kelurahan lain ini sudah selesai, kita langsung bergerak, hari Kamis kemarin sudah kita optimalkan semua fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) kita, tenaga operasional dan kendaraan kita. Sehingga kami kerja bakti bareng untuk membantu wilayah Kelurahan Cililitan ini hari ini bisa tuntas,” jelas Iin.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Lingkungan Hidup Kota Jakarta Timur, Eko Gumelar menyebut, pihaknya bergerak estafet mengumpulkan sampah dan lumpur yang sulit terjangkau dengan bantuan gerobak dorong, gerobak motor, truk sampah, dan mesin angkut (shovel loader).

    Lalu, setiap satuan tugas (satgas) di kelurahan Jakarta Timur juga menggunakan mobilitas truk organik.

    “Armadanya hari ini sekitar 30 truk kyper (sampah), kemudian masing-masing kelurahan membawa gerobak motor, gerobak celeng, shovel loader ada dua, kemudian ekskavator mininya satu, lalu ekskavator spider ada satu,” ucap Eko.

    Selain di Cililitan Kecil, Sudin LH Jakarta Timur juga mengerahkan 100 personel untuk membantu warga bersih-bersih sampah dan lumpur di kawasan Balekambang dan 100 personel lainnya di Cawang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sebuah mobil terbakar saat melintas di Tol Penjaringan

    Sebuah mobil terbakar saat melintas di Tol Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah mobil terbakar saat melintas di KM 23 Jalan Tol Gedong Panjang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat Pagi.

    “Kebakaran mobil ini diduga terjadi akibat korsleting kelistrikan mobil,” kata Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta.

    Ia mengatakan saat mobil jenis minibus dengan nomor polisi B 1867 TOQ melintas tiba-tiba ada asap keluar dari lubang AC mobil. Lalu api muncul dan membesar menghanguskan mobil tersebut.

    Ia mengatakan petugas mendapatkan informasi kebakaran pada pukul 08.44 WIB dan mengirimkan satu unit mobil pemadam. “Kami mulai lakukan pemadaman 08.55 WIB dan pemadaman diakhiri 09.14 WIB,” kata dia.

    Ia mengatakan, saat ini kebakaran sudah dapat diatasi oleh petugas dan api telah padam.

    Menurut dia, seluruh bagian tubuh mobil terbakar dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp180 juta. “Jiwa yang terselamatkan satu orang dari kejadian ini,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Sepeda Motor Pegawai Kelurahan di Gedong Jaktim Dicuri saat Kerja Bakti Pasca-Banjir – Halaman all

    Kronologi Sepeda Motor Pegawai Kelurahan di Gedong Jaktim Dicuri saat Kerja Bakti Pasca-Banjir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sepeda motor milik seorang pegawai di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), dicuri saat korban mengikuti kerja bakti pascabanjir, Kamis (6/3/2025) siang.

    Korban ialah Korban Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Gedong bernama Fitria Hanafiah.

    Fitria mengungkapkan bahwa kejadian berawal saat dirinya memakirkan sepeda motor miliknya yang berpelat nomor B 5733 TFF di akses jalan lingkungan warga untuk mengikuti kerja bakti bersama petugas lainnya.

    “Saya sedang monitor PPSU yang sedang kegiatan pascabanjir di RT 01/RW 03 dan RT 12/RW 03.” 

    “Motor saya parkir, saya kunci setang,” kata Fitria di Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Namun, 30 menit berselang saat korban hendak kembali ke lokasi parkir di akses Jalan Balai Rakyat, Kelurahan Gedong, didapati bahwa unit sepeda motor jenis matic miliknya sudah raib.

    Berdasarkan rekaman CCTV, sepeda motor korban digondol seorang pria yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun.

    Pria tersebut tampak mengenakan jaket hitam dan celana panjang warna hitam ketika melancarkan aksinya.

    “Saya pas parkir enggak curiga, karena kemarin pas monitor (penanganan banjir) ke sini saya juga parkir motor di sini dan enggak apa.” 

    “Makanya hari kedua saya parkir di sini lagi,” ujar Fitria.

    Sebelum beraksi, pelaku terlebih dahulu memantau keadaan di sekitar lokasi.

    Selepas memastikan keadaan aman, dalam waktu singkat pria tersebut membobol kunci kontak sepeda motor milik korban.

    Tak lama setelah kejadian, Polsek Pasar Rebo datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan saksi, dan mengamankan barang bukti rekaman CCTV.

    “Tadi sudah dicek CCTV-nya sama polisi. Mudah-mudahan sih pelakunya bisa tertangkap dan motor saya kembali.” 

    “Karena kendaraan untuk digunakan sehari-hari,” tutur Fitria.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Motor Pegawai Kelurahan Gedong Dicuri Saat Kerja Bakti Pasca Banjir.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Pemkot Jaktim buat ‘Gerakan Baju Layak Pakai’ untuk korban banjir

    Pemkot Jaktim buat ‘Gerakan Baju Layak Pakai’ untuk korban banjir

    Kemarin teman-teman di Jakarta Timur kita dorong, khususnya di Sekretariat Kota (Setko)  bersama kantor kecamatan dan kelurahan untuk mengaktifkan Gerakan Baju Layak Pakai

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) membuat “Gerakan Baju Layak Pakai” untuk membantu warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Ciliwung.

    “Kemarin teman-teman di Jakarta Timur kita dorong, khususnya di Sekretariat Kota (Setko) bersama kantor kecamatan dan kelurahan untuk mengaktifkan Gerakan Baju Layak Pakai,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis.

    Iin menyebut sudah mendistribusikan pakaian ke enam kelurahan berdampak banjir, seperti Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang Cililitan, Gedong.

    “Alhamdulillah kami sudah mendistribusikan pakaian layak pakai, berkarung-karung jumlahnya per area jadi enam kelurahan kita bagi,” ujar Iin.

    Bantu warga Bekasi

    Tak hanya itu, Pemkot Jakarta Timur juga memberikan bantuan pakaian ke korban terdampak banjir di wilayah Bekasi.

    “Kami berikan juga ke warga Bekasi sebagian. Kami kita dapatkan cukup banyak sehingga bisa saling berbagi. Kita bantu juga buat warga Bekasi ada kemarin sekitar 4-5 karung dan air mineral juga mi instan,” ucap Iin.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan lokasi-lokasi yang terkena banjir dipastikan telah surut dan warga mulai membersihkan sisa material banjir.

    “Seluruh daerah sudah tidak lagi tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta pada Senin (3/3) dini hari dipastikan telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

    Saat ini, kata Yohan, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mulai membersihkan material yang terbawa arus banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025