kab/kota: Garut

  • Lewat Promo “Silaturahmi Mudik Lebaran”, KAI Berikan Diskon 25 Persen

    Lewat Promo “Silaturahmi Mudik Lebaran”, KAI Berikan Diskon 25 Persen

    Lewat Promo “Silaturahmi Mudik Lebaran”, KAI Berikan Diskon 25 Persen
    Penulis
    KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan promo “Silaturahmi Mudik Lebaran” untuk musim Lebaran 2025,
    Lewat promo itu KAI memberikan potongan harga sebesar 25 persen bagi pelanggan untuk pembelian tiket pada periode 4-11 April 2025 dan periode keberangkatan pada 7-11 April 2025.
    Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan bahwa promo tersebut merupakan wujud komitmen KAI memberikan layanan transportasi terjangkau dan nyaman.
    Terlebih bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
    “KAI terus berupaya menghadirkan berbagai program menarik yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggan. Promo ‘Silaturahmi Mudik Lebaran’ ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam merencanakan perjalanan mudik yang lebih hemat dan nyaman dengan kereta api,” ujar Anne.
    Promo tersebut berlaku untuk pembelian tiket melalui seluruh
    channel
    penjualan resmi KAI, seperti aplikasi Access by KAI, situs
    booking.kai.id
    dan loket stasiun.
    Promo “Silaturahmi Mudik Lebaran” berlaku untuk berbagai perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen menuju berbagai tujuan di Jawa, meliputi:sebagai berikut
    1. KA Parahyangan Fakultatif Relasi Gambir-Bandung (Eksekutif)
    2. KA Madiun Jaya Relasi Pasar Senen-Madiun (Ekonomi, Eksekutif)
    3. KA Blambangan Ekspres Relasi Pasar Senen-Ketapang (Ekonomi, Eksekutif)
    4. KA Singasari Relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    5. KA Brantas Relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    6. KA Bangunkarta Relasi Pasar Senen-Jombang (Ekonomi, Eksekutif)
    7. KA Gumarang Relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (Bisnis, Eksekutif)
    8. KA Dharmawangsa Ekspres Relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (Ekonomi, Eksekutif)
    9. KA Menoreh Relasi Pasar Senen-Semarang Tawang Bank Jateng (Ekonomi, Eksekutif)
    10. KA Tawang Jaya Premium Relasi Pasar Senen-Semarang Tawang Bank Jateng (Ekonomi, Eksekutif)
    11. KA Tegal Bahari Relasi Pasar Senen-Tegal (Bisnis, Eksekutif)
    12. KA Batavia Relasi Gambir-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    13. KA Jayakarta Relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng (Ekonomi)
    14. KA Kertajaya Relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (Ekonomi)
    15. KA Jaka Tingkir Relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi)
    16. KA Tawang Jaya Relasi Pasar Senen-Semarang Poncol (Ekonomi)
    17. KA Matarmaja Relasi Pasar Senen-Malang (Ekonomi)
    18. KA Gajayana Tambahan Relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    19. KA Sembrani Tambahan Relasi Gambir-Surabaya Pasarturi (Eksekutif)
    20. KA Kereta Tambahan GMR-YK Relasi Gambir-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    21. KA Brantas Tambahan Relasi Pasar Senen-Blitar (Ekonomi, Eksekutif)
    22. KA Kertajaya Tambahan Relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (Ekonomi, Eksekutif)
    23. KA Senja Utama Yogyakarta Relasi Pasar Senen-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    24. KA Fajar Utama Yogyakarta Relasi Pasar Senen-Yogyakarta (Ekonomi, Eksekutif)
    25. KA Sawunggalih Relasi Pasar Senen-Kutoarjo (Ekonomi, Eksekutif)
    26. KA Gunung Jati Relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (Ekonomi, Eksekutif)
    27. KA Gunung Jati Relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    28. KA Cirebon Ekspres/Cakrabuana Relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    29. KA Cirebon Ekspres/Cakrabuana Relasi Gambir-Purwokerto (Ekonomi, Eksekutif)
    30. KA Cirebon Fakultatif Relasi Gambir-Cirebon (Ekonomi, Eksekutif)
    31. KA Pangandaran Relasi Gambir-Banjar (Ekonomi, Eksekutif)
    32. KA Papandayan Relasi Gambir-Garut (Ekonomi, Eksekutif)
    33. KA Parahyangan Relasi Gambir-Bandung (Ekonomi, Eksekutif)
    34. KA Kereta Tambahan PSE-SLO Relasi Pasarsenen-Solo Balapan (Ekonomi)
    35. KA Brawijaya Relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    36. KA Sembrani Relasi Gambir-Surabaya Pasarturi (Eksekutif)
    37. KA Taksaka Relasi Gambir-Yogyakarta (Eksekutif)
    38. KA Purwojaya Relasi Gambir-Cilacap (Eksekutif)
    39. KA Manahan Relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    40. KA Fajar Utama Solo Relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    41. KA Mataram Relasi Pasar Senen-Solo Balapan (Ekonomi, Eksekutif)
    42. KA Gaya Baru Malam Selatan Relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng (Ekonomi, Eksekutif)
    43. KA Jayabaya Relasi Pasar Senen-Malang (Ekonomi, Eksekutif)
    44. KA Bogowonto Relasi Pasar Senen-Lempuyangan (Ekonomi, Eksekutif)
    45. KA Gajahwong Relasi Pasar Senen-Lempuyangan (Ekonomi, Eksekutif)
    46. KA Kereta Tambahan GMR-YK Relasi Gambir-Yogyakarta (Eksekutif)
    47. KA Argo Bromo Anggrek Relasi Gambir-Surabaya Pasarturi (Eksekutif)
    48. KA Argo Semeru Relasi Gambir-Surabaya Gubeng (Eksekutif)
    49. KA Bima Relasi Gambir-Surabaya Gubeng (Eksekutif)
    50. KA Argo Lawu Relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    51. KA Argo Dwipangga Relasi Gambir-Solo Balapan (Eksekutif)
    52. KA Argo Sindoro Relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (Eksekutif)
    53. KA Argo Muria Relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (Eksekutif)
    54. KA Argo Merbabu Relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (Eksekutif)
    55. KA Argo Anjasmoro Relasi Gambir-Surabaya Pasarturi (Eksekutif)
    56. KA Pandanlungan Relasi Gambir-Jember (Eksekutif)
    57. KA Gajayana Relasi Gambir-Malang (Eksekutif)
    58. KA Kutojaya Utara Relasi Pasarsenen-Kutoarjo (Ekonomi)
    1. Tiket promo dapat dibeli di seluruh
    channel
    penjualan resmi KAI selama periode 4-11 April 2025.
    2. Promo berlaku untuk perjalanan pada 7-11 April 2025.
    3. Tidak berlaku untuk Kereta Compartment, Luxury, Panoramic, Priority, Imperial, dan/atau Kereta Wisata lainnya.
    4. Tidak dapat digabungkan dengan tarif khusus, reduksi, dan/atau diskon lainnya.
    5. Berlaku untuk kereta api yang telah ditentukan dalam promo ini.
    6. Informasi jadwal dan daftar kereta dapat dilihat melalui aplikasi Access by KAI.
    7. Tiket promo dapat dibatalkan dan diubah jadwalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    8. Promo berlaku selama tiket dengan tarif diskon masih tersedia.
    Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI 121 melalui telepon 121/(021) 121, WhatsApp 0811-1211-1121, email cs@kai.id, atau melalui media sosial resmi KAI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Nagreg Padat, Wisatawan dan Pemudik Dominasi Arus Kendaraan

    Jalur Nagreg Padat, Wisatawan dan Pemudik Dominasi Arus Kendaraan

    JABAR EKSPRES –  Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, mengalami lonjakan volume kendaraan sejak hari pertama hingga hari kedua IdulFitri.

    Tidak hanya dipadati pemudik yang hendak bersilaturahmi ke kampung halaman, jalur ini juga dipenuhi wisatawan yang memanfaatkan libur Lebaran untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata.

    Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, menyebut bahwa hingga Senin (1/4/2025) pukul 00.00 WIB, tercatat sebanyak 214.296 kendaraan melintas di jalur Nagreg.

    “Pada H1 Lebaran ada 81.926 kendaraan, sementara H2 meningkat menjadi 132.370 kendaraan,” jelasnya, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Eric, arus lalu lintas pada hari pertama Lebaran sempat menurun karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersilaturahmi bersama keluarga.

    Namun, pada hari kedua, peningkatan signifikan terjadi akibat perpaduan antara pemudik lokal dan wisatawan.

    “Mulai H2 kemarin, kendaraan yang melintas bercampur antara pemudik tujuan Garut dan Tasik dengan wisatawan yang hendak ke Pangandaran dan Cipanas Garut,” ungkapnya.

  • Hari Kedua Lebaran, Arus Kendaraan di Jalur Bandung menuju Garut Padat

    Hari Kedua Lebaran, Arus Kendaraan di Jalur Bandung menuju Garut Padat

    GARUT – Arus lalu lintas kendaraan di jalur Bandung-Garut lintas Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat padat merayap dari arah Bandung menuju perkotaan Garut di hari kedua libur (H2) Lebaran, Selasa pagi.

    Kepadatan arus kendaraan sudah mulai terjadi di perbatasan kabupaten daerah Nagreg, Kabupaten Bandung menuju Kadungora, Kabupaten Garut. Laju kendaraan yang hanya satu lajur menuju Garut itu sesekali tersendat, kemudian melaju lambat sampai kawasan lingkar Kadungora, setelah itu laju kendaraan lancar.

    Personel kepolisian yang melakukan pengamanan di jalur tersebut memberlakukan penutupan sepenggal pertigaan Lingkar Kadungora dari arah Garut menuju Bandung.

    Sementara dari arah Bandung menuju Garut dialihkan arus kendaraan untuk masuk ke Lingkar Kadungora sebagai jalur alternatif mengatasi kepadatan arus kendaraan di Jalan Raya Bandung-Garut.

    Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan, arus kendaraan terpantau ramai yang tujuannya menuju tempat wisata maupun bersilaturahim ke tempat sanak saudara di hari libur Lebaran.

    “Kami sudah siapkan personel untuk melakukan pengamanan di jalur selama Operasi Ketupat ini agar lalu lintas tetap lancar,” katanya dikutip dari Antara, Selasa, 1 April. 

    Ia menyampaikan arus kendaraan dari arah Bandung menuju Garut juga tampak ramai di jalur nasional Limbangan-Malangbong menuju Tasikmalaya.

    Menurut dia, jalur nasional itu bercampur juga dengan masyarakat yang kemungkinan hendak mengisi hari libur Lebaran dengan pergi ke tempat wisata di Pangandaran.

    “Kemungkinan arus wisata ke Pangandaran,” katanya.

    Ia menyampaikan upaya mengatasi kepadatan arus kendaraan di jalur nasional lintas Limbangan -Malangbong, maupun jalur provinsi lintas Kadungora-Garut dengan melakukan cara bertindak sistem satu arah.

    Upaya dengan menutup sepenggal satu jalur laju kendaraan itu, kata dia, untuk menguras volume kendaraan dari jalur satunya lagi apabila terjadi kepadatan di jalur utama.

    “Sistem penutupan sepenggal kita berlakukan untuk mengatasi kepadatan di jalur,” katanya.

  • Jajanan Favorit Peziarah, Pedagang Kue Cubit di TPU Tanah Kusir Raih Untung Berlipat saat Lebaran – Halaman all

    Jajanan Favorit Peziarah, Pedagang Kue Cubit di TPU Tanah Kusir Raih Untung Berlipat saat Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS, JAKARTA – Aroma manis kue cubit yang dipanggang dengan arang menguar di sekitar TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025)

    Di balik gerobak sederhana, Asep (44), seorang pedagang kue cubit, tengah sibuk melayani pembeli yang memadati lapaknya. 

    Momen Lebaran membawa berkah tersendiri bagi Asep, yang meraup keuntungan berlipat ganda dibandingkan hari-hari biasa.

    “Kalau lebaran ada lah (sejuta), tergantung bawanya kemaren kan bawanya 9 kilo, hari ini 7 kilo,” ungkap Asep, yang telah berjualan kue cubit sejak 1997.

    Keuntungan ini jauh berbeda dibandingkan hari biasa, di mana Asep hanya mengantongi sekitar Rp 500 ribu dengan 3-4 kilogram adonan.

    “Kalau hari hari biasa bawanya paling 3 kg 4 kg kalau lagi masuk sekolah itu sama kampus. (Hari biasa) 500 rban ada ya, alhamdulillah yang penting dapur ngebul,” ungkapnya.

    Asep telah menjadi pedagang kue cubit sejak tahun 1997.

    “Dari 97 dari jamannya masih di pinggul dulu,” kenangnya.

    Asep kemudian bercerita kisahnya sebagai pedagang kue cubit bermula sejak ia lulus dari SMP. 

    Ia tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih memilih mengikuti jejak sang ayah untuk mencari rezeki sebagai pedagang kue cubit.

    “Ikut bapak, udah tua kasian tadinya mau pesantren tapi udah begitu yaudah,” katanya.

    Hal ini ia lakukan untuk menghidupi keluarga kecilnya yang tinggal di Garut.

    Dengan penghasilannya, Asep berhasil menyekolahkan anaknya di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).

    “Ya mau gimana, alhamdulillah buat sekolah anak juga. Ini dia lagi libur sekolahnya. Anak masih SMK jurusannya DKV (Desain Komunikasi Visual)” imbuh Asep.

    Dari pantauan Tribunnews, Asep dengan cekatan memasak dan membungkus kue cubit, sesekali melemparkan senyum kepada pembeli. 

    Semangatnya terlihat tak pernah padam.

    Keberadaannya memberikan warna tersendiri di TPU Tanah Kusir, di mana aroma kue cubit menjadi pengiring para peziarah yang datang untuk mendoakan sanak saudara. (Grace Sanny Vania)

  • Mudik Lebaran 2025, Dedi Mulyadi Sebut Jauh Lebih Baik Dibanding 2024

    Mudik Lebaran 2025, Dedi Mulyadi Sebut Jauh Lebih Baik Dibanding 2024

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebut mudik Lebaran 2025 jauh lebih baik dibanding dengan periode mudik Lebaran 2024.

    Pernyataan itu ia ungkapkan berdasarkan data arus mudik yang diterimanya dari seluruh Jawa Barat, di mana dalam data tersebut ada beberapa wilayah yang biasanya mengalami kepadatan. Namun di tahun 2025 ini tidak terjadi karena diantisipasi sejak awal.

    “Jauh lebih baik. Jadi saya kemarin ngobrol dengan Wakapolda Jabar, beliau menyampaikan bahwa tahun ini mudik jauh lebih rapi dengan beberapa jalur bisa terantisipasi secara dini,” kata Dedi dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: Imbau Pengelola Wisata Persiapkan Keamanan, Dedi Mulyadi: Jangan hanya Fokus Terima Uang Tiket

    Ia juga menjelaskan di beberapa jalan arteri yang biasa dilalu pemudik mengalami kemacetan seperti di daerah Cirebon, Garut, Subang dan lainnya, kali ini jauh lebih lancar.

    Hal itu terjadi karena pihaknya telah mengantisipasi yang menjadi penyebab kepadatan sejak dini, seperti adanya pemberian insentif pada pengelola kendaraan tradisional semisal delman, becak, dan angkot di beberapa daerah.

    Gubernur Jabar ini berhadap jalur Puncak dan jalur Cipanas saat masuk libur lebaran bisa berjalan lancar seperti jalur arteri lainnya.

    BACA JUGA: Jadi Momen Lebaran Pertama Bersama Warga Kota Bandung, Dedi Mulyadi: Hampir Seluruh Pelosok Jabar Datang ke Sini!

    “Nanti pasca-lebaran kita lihat nih, komitmen enggak tuh (delman, becak, angkot) jalur Puncak dan jalur Cipanas,” tuturnya.

    Mudik Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, di mana masyarakat merayakan hari besar keagamaan itu bersama keluarga tercinta di kampung halaman.

    Melansir dari ANTARA, berdasarkan keterangan dari beberapa jalur mudik terjadi penurunan signifikan volume kendaraan pada H-1 Lebaran 2025, atau Minggu (30/3/2025).

    Adapun dari jalur Pantura, sebanyak 37.915 kendaraan melintas di sekitar Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada H-1 Lebaran 2025 atau Minggu (30/3) pagi, kondisi lalu lintas ramai lancar khususnya dari arah Jakarta menuju Cirebon.

    BACA JUGA: Salat Idulfitri di Lapang Gasibu, 6 Jemaah Ngaku Kehilangan Uang dan Handphone saat Bersalaman dengan Dedi Mulyadi

    Kemudian, arus lalu lintas kendaraan di jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga memasuki ruas Tol Cipali pada Minggu atau H-1 Lebaran 2025 lancar dengan 32 ribu kendaraan melintasi jalan Tol Cipali (dari Jakarta menuju Cirebon), di mana volume kendaraan tersebut menurun dibandingkan hari sebelumnya.

  • H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Pada H+1 Lebaran, arus lalu lintas di jaluar Cileunyi hingga Nagreg mengalami kepadatan oleh pemudik lokal dan wisatawan menuju Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

    Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo di Bandung, Selasa (1/4/2025) mengatakan jalur ini mulai alami antrean panjang sejak keluar Gerbang Tol Cileunyi hingga kawasan Nagreg.

    “Kepadatan sudah mulai terlihat dari pintu keluar tol hingga jalur baru Cicalengka. Dominasi kendaraan roda dua cukup tinggi, bercampur dengan kendaraan pribadi yang membawa wisatawan,” kata Eric.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Ia juga menjelaskan bahwa antrean kendaraan sempat mengular hingga 10 kilometer, titik kemacetan terjadi di beberapa lokasi, termasuk underpass Cileunyi dan turunan Nagreg.

    Dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk atasi kemacetan dan kelancaran arus lalu lintas di kawasan Nagreg, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Satlantas Polresta Bandung.

    “Jadi kalau yang ke arah yang Nagreg ini masih tetap bercampur antara pemudik lokal dengan dengan wisatawan arah Cipanas dan Pangandaran. Kalau yang di Ciwidey sama Pangalengan itu udah murni kunjungan wisata,” katanya.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menurutnya, selain arus mudik loka, kepadatan juga mulai terjadi di jalur wisata menuju Ciwidey dan Pangalengan. Sejal pagi, antrean kendaraan terlihat mengarah ke kawasan wisata tersebut.

    “Kunjungan ke tempat wisata meningkat sejak hari ini dan diperkirakan akan bertahan hingga akhir pekan. Pengunjung umumnya datang hanya untuk perjalanan pulang-pergi atau menginap satu malam,” kata dia.

    Dishub Bandung memperkirakan puncak arus balik terjadi pada H+5 Lebaran atau Sabtu, 5 April 2025.

    BACA JUGA: Tragedi Pohon Tumbang di Pemalang saat Salat Id, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

    Dengan kebijakan cuti bersama yang panjang, pergerakan kendaraan diprediksi lebih merata sehingga tidak terjadi lonjakan signifikan dalam satu hari tertentu.

    “Masyarakat kini lebih leluasa menentukan waktu perjalanan pulang, sehingga diharapkan tidak ada kemacetan ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya.

  • Hore! Angkutan Umum Tradisional di Cirebon Peroleh Uang Intensif, Cara Pemerintah Lancarkan Arus Mudik

    Hore! Angkutan Umum Tradisional di Cirebon Peroleh Uang Intensif, Cara Pemerintah Lancarkan Arus Mudik

    Selain memantau titik kemacetan, Herman juga meninjau rest area mudik Dinas Perhubungan Jabar UPTD PPP LLAJ Wilayah IV, Kabupaten Cirebon, Sabtu (29/3/2025).

    Peninjauan ini dilakukan dalam rangka monitoring arus mudik Idul Fitri 1446 H serta memastikan kelancaran lalu lintas di wilayah Jawa Barat.

    “Setelah berkeliling ke Majalengka dan Sumedang untuk melakukan monitoring arus mudik. Secara umum, alhamdulillah, lalu lintas lancar. Mudah-mudahan saat arus balik juga demikian,” ujar Herman.

    Pemerintah Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran arus mudik, salah satunya melalui koordinasi dengan Forkopimda serta pemda kabupaten dan kota.

    Di Cirebon, terdapat 15 titik simpul kemacetan yang telah mendapatkan penanganan khusus dari Pemdaprov Jabar, termasuk pemberian insentif kepada pengemudi becak agar mereka libur selama periode mudik dan balik Lebaran.

    “Di Cirebon saja ada 15 titik dengan total 349 pengemudi becak yang diberikan insentif agar tidak beroperasi selama tujuh hari sebelum hingga tujuh hari setelah Lebaran,” jelas Herman.

    Hermanmenegaskan bahwa program ini tak hanya diterapkan di Cirebon, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Garut, Kuningan, dan Subang.

    Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran di seluruh Jawa Barat.

    “Alhamdulillah, dengan kebijakan ini kemacetan dapat terurai. Ini merupakan salah satu langkah untuk memastikan jalur mudik dan balik tetap lancar. Tidak hanya di Cirebon, tetapi juga di berbagai titik lainnya,” kata Herman.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, arus mudik kali ini dinilai lebih lancar. “Biasanya dari daerah Daraono sudah terlihat kemacetan, tapi sekarang Cirebon relatif baik-baik saja. Mudah-mudahan puncak mudik dan pasca Lebaran tetap terkendali,” ujar Herman.

    Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antar-instansi dalam mengawal kelancaran arus mudik. “Kami telah melakukan konsolidasi dengan seluruh kepala OPD Pemdaprov Jabar, termasuk Dinas Perhubungan untuk melakukan langkah mitigatif dan antisipatif di semua sektor,” ucap Herman.

    “Kami juga meminta seluruh pihak untuk berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar,” ungkap Herman.

    Sementara, Kepala UPTD Laut Dinas Perhubungan Jabar Pepi Taufik juga melaporkan bahwa kondisi lalu lintas di wilayah Cirebon relatif lancar.

    “Alhamdulillah, dari Sunyaragi ke Plered, Palimanan hingga Trusmi dan Weru-Ramayana, lalu lintas ramai lancar. Becak-becak yang telah menerima insentif tidak beroperasi sehingga tidak mengganggu arus kendaraan,” ungkap Pepi.

    Terkait kendala selama monitoring, Pepi menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan hambatan berarti.

    “Selama pemantauan, tidak ada kendala signifikan. Lalu lintas di jalur utama cukup lancar, apalagi dengan adanya rekayasa lalu lintas seperti one way di Tol Cipali yang membantu mengurai kepadatan,” jelas Pepi.

  • Cerita Pedagang Kue Cubit di TPU Tanah Kusir Saat Lebaran, Dagangan Laris, Sehari Dapat Rp 1 Juta – Halaman all

    Cerita Pedagang Kue Cubit di TPU Tanah Kusir Saat Lebaran, Dagangan Laris, Sehari Dapat Rp 1 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asep (44), seorang tukang kue cubit di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan bersyukur karena dagangan yang dia jajakan laris dibeli para peziarah.

    Dia mengaku mendapat keuntungan yang besar ketika berjualan saat momen lebaran.

    Bahkan, per harinya, Asep mengaku bisa mendapat uang Rp 1 juta.

    Berbeda seperti hari biasa, Asep yang mendorong gerobaknya berjualan di sekolah-sekolah hanya mendapat uang sekitar Rp 300-500 ribu.

    “Kalau lebaran ada lah (Rp 1 juta), tergantung bawa bahannya, kemarin kan bawanya 9 kilo. hari ini 7 kilo. kalau hari hari biasa bawanya paling 3 kg atau 4 kg kalau lagi masuk sekolah itu sama kampus,” kata Asep ketika ditemui, Selasa (1/4/2025).

    Asep terlihat tak berhenti mengaduk adonan di samping cetakan panggangannya sembari menata kue cubit yang sudah matang di etalase gerobaknya.

    Warga asli Garut, Jawa Barat ini menjual satu kotak yang berisi 10 kue cubit dengan harga Rp 20 ribu. 

    “Alhamdulillah yang penting dapur bisa ngebul,” ucapnya.

    Asep pun bercerita menggeluti pekerjaannya yang ditekuninya saat ini sejak 1997.

    Keahliannya jualan kue cubit diwariskan dari ayahnya yang saat ini sudah sepuh.

    Kue cubit yang dia buat juga nampak original.

    Sejak dijual ayahnya hingga saat ini, Asep memasaknya dengan menggunakan arang.

    “Iya kan saya cuma sekolah sampai SMP aja, enggak lanjut. Jadi kepikirannya ya udah nerusin usaha bapak aja, udah tua juga,” katanya.

    Tanpa mengeluh, Asep pun melayani setiap pembeli yang datang dengan berbagai permintaan.

    Hal ini dilakukan untuk menghidupi keluarganya yang tinggal di Garut.

    “Ya mau gimana, alhamdulillah buat sekolah anak juga. Ini dia lagi libur sekolahnya. Anak masih SMK jurusannya DKV (Desain Komunikasi Visual)” tuturnya.

    Lebih lanjut, selama berjualan, Asep tak hanya mendapatkan hal-hal baik. 

    Kisah susah juga sudah dia lewati khususnya soal adanya pungutan liar yang diminta anggota organisasi masyarakat. 

    “Kalau jualan di sini (TPU Tanah Kusir) sih enggak bayar. Cuma retribusi untuk kebersihan aja, itu juga seikhlasnya,” ungkapnya.

    Dia pun mengatakan akan terus berjualan di TPU Tanah Kusir sampai masa liburan lebaran selesai.

  • Arus Lalu Lintas Padat Merayap di Jalur Bandung-Garut, Polisi Terapkan Sistem Satu Arah

    Arus Lalu Lintas Padat Merayap di Jalur Bandung-Garut, Polisi Terapkan Sistem Satu Arah

    Arus Lalu Lintas Padat Merayap di Jalur Bandung-Garut, Polisi Terapkan Sistem Satu Arah – jabarekspres.com

    /

    Lewati ke kontenBeranda/BeritaArus Lalu Lintas Padat Merayap di Jalur Bandung-Garut, Polisi Terapkan Sistem Satu ArahJalur Bandung-Garut sempat padat/Foto: Antara/

  • Analisis Badan Geologi Terkait Gempa Bumi M4.9 di Pangandaran

    Analisis Badan Geologi Terkait Gempa Bumi M4.9 di Pangandaran

    Wafid menuturkan lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, di sebelah selatan Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

    Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi, disusun oleh batuan sedimen dan batuan gunung api berumur Tersier, batuan gunung api berumur Kuarter dan endapan aluvium berumur Holosen.

    “Wilayah yang tersusun oleh batuan karbonat Tersier, umumnya telah terlipatkan dan terpatahkan serta mudah longsor pada lereng curam,” tutur Wafid.

    Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran hingga perbukitan. Catatan Badan Geologi pada 2022, wilayah pesisir selatan Tasikmalaya dan Pangandaran didominasi oleh jenis kelas tanah lunak (kelas E).

    Sedangkan wilayah pesisir bagian timur Garut selain tersusun oleh jenis tanah lunak (E), sebagian termasuk jenis tanah sedang (D) dan keras (C).

    “Berdasarkan posisi dan kedalamannya, gempa bumi ini termasuk gempa bumi dangkal dengan hiposenter gempa berada pada kedalaman Zona Benioff kurang dari 100 km,” sebut Wafid mengutip , Kertapati et al., 2019.

    Berdasarkan analisis mekanisme fokal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar naik berarah relatif baratlaut-tenggara.

    Dengan mekanisme gempa bumi sesar naik, diperkirakan sumber gempa bumi berasal dari aktivitas penunjaman (subduksi) Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.

    “Menurut BMKG, episenter gempa bumi berada di perairan selatan Jawa pada koordinat 8,20°LS-107,89°BT, 86 km barat daya Kabupaten Pangandaran. Magnitudo gempa bumi adalah M4.9, dengan kedalaman hiposenter 11 Km di bawah dasar laut,” tukas Wafid.

    Sementara catatadan dari Badan Geologi Jerman, GFZ, mencatat pusat gempa berada pada koordinat 107.94°BT – 7.86°LS, dengan magnitudo M4.8 dan kedalaman 68 km.