kab/kota: Garut

  • Viral! Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Dedi Mulyadi: Berhentikan, Cabut Izin Praktik!

    Viral! Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Dedi Mulyadi: Berhentikan, Cabut Izin Praktik!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak agar dokter kandungan yang saat ini terduga sebagai pelaku pencabulan di Garut, segera diberikan tindakan tegas.

    Menurutnya, tindakan tegas yang harus diterapkan berupa pencabutan izin, bahkan gelar dokter karena telah melakukan aktivitas yang mencoreng nama dokter dan menodai nama Garut.

    Sebab, profesi dokter ada kode etik dan komite yang mengurus hal tersebut, sehingga hal itu bukanlah sesuatu yang sulit.

    “Kalau dokter lecehkan pasien di Garut, kan dokter ada komite etiknya. Ya berhentikan saja, cabut izin praktik dokternya, kenapa harus susah,” ujar Dedi Mulyadi dikutip Rabu, (16/4/2025).

    Dedi juga menyebut bahwa perguruan tinggi yang terlibat harus memberikan sanksi kepada terduga pelaku pelecehan seksual.

    “Bila perlu perguruan tinggi yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokternya,” sambungnya.

    Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa dokter merupakan profesi yang saat dilantik untuk berpraktik, ada sumpah profesi yang diambil.

    “Nah ini yang dilakukan. Jadi, haru ini harus ada tindakan-tindakan tegas, tidak perlu lama, tidak bertele-tele,” ujarnya.

    Proses hukum, lanjutnya harus dijalankan sampai tuntas.

    “Sedangkan di sisi pelecehan seksualnya, ya proses secara hukum,” tuturnya.

    (Besse Arma/Fajar)

  • Polisi Tangkap Dokter Kandungan Terduga Pelecehan Seksual di Garut, Statusnya Masih Saksi

    Polisi Tangkap Dokter Kandungan Terduga Pelecehan Seksual di Garut, Statusnya Masih Saksi

    Liputan6.com, Garut – Kurang dari 24 Jam setelah tangkapan video CCTV viral di jagat maya, Satreskrim Polres Garut, Jawa Barat, akhirnya meringkus oknum dokter terduga pelecehan seksual kepada pasiennya yang tengah hamil.

    “Menindaklanjuti hal itu, kami bergerak cepat sehingga belum 24 jam kita sudah berhasil mengamankan yang diduga pelaku,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, Selasa malam (15/4/2025).

    Menurutnya, menurutnya, viralnya video dugaan pelecehan seksual dokter kandungan di salah satu klinik di Garut itu, langsung menjadi perhatian satreskrim polres Garut untuk bergerak.

    “Pelaku berinisial MSF atau I ini diamankan di wilayah Garut dan saat ini sedang berada di ruangan khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.

    Setelah video itu muncul, saat ini sudah ada dua orang korban warga Garut yang melaporkan kejadian yang pernah mereka alami akibat tindakan asusila oknum dokter itu, ke pihak kepolisian.

    “Penyidik masih melakukan pemeriksaan secara intensif, termasuk pendalaman siapa saja pasien yang telah menjadi korban pelaku,” katanya.

    Namun meskipun demikian, status oknum dokter muda terduga pelaku pelecehan seksual tersebut masih sebagai saksi. Penyidik masih mendalami kasus ini untuk menentukan langkah hukum berikutnya.

    “Proses hukum terhadap pelaku melibatkan koordinasi lintas lembaga,” kata Fajar.

    Sesuai Pasal 308 Undang-Undang Kesehatan, apabila tenaga medis dalam melaksanakan profesinya melakukan tindak pidana, maka dalam penanganan hukum harus mendapatkan rekomendasi dari Majelis Disiplin Profesi Kesehatan.

    “Kami sudah koordinasi dengan Kemenkes, rencana besok akan datang ke Garut,” ujar dia.

    Fajar menyatakan, kasus pelecehan seksual dalam video itu diprediksi berlangsung pada 20 Juni 2024.

    “Kami juga membuka posko pengaduan apabila ada korban lain agar melaporkan ke Polres Garut,” katanya menambahkan.

  • Kelakuan Dokter Kandungan Cabul di Garut: Ajak Bumil ke Cafe, Kirim Chat Mesum  – Halaman all

    Kelakuan Dokter Kandungan Cabul di Garut: Ajak Bumil ke Cafe, Kirim Chat Mesum  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelakuan minus oknum dokter kandungan cabul di Garut yang diduga melecehkan pasiennya dikuliti.

    Satu persatu para bumil (ibu hamil) korban dokter kandungan cabul, Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril beri pengakuan.

    Mereka mengaku diajak ke cafe dengan alasan menyerahkan hasil pemeriksaan USG.

    Korban lainnya mengaku sering mendapat pesan mesum dari si dokter kandungan cabul.

    Bahkan Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril tak segan nyatakan cinta ke bumil meski sudah bersuami.

    Diketahui video dokter kandungan Garut melakukan pelecehan saat USG ibu hamil viral di media sosial.

    Dalam video tampak seorang dokter kandung sedang melakukan USG pada pasiennya yang terbaring.

    Terlihat tangan kanan pelaku menggerakkan alat USG di bagian perut.

    Namun tampak tangan kirinya justru meraba ke bagian sensitif.

    Tindakan keji dokter kandungan Garut ini rupanya sudah memakan banyak korban.

     

    Getol Kirim Chat Mesum 

    Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril, oknum dokter kandungan cabul di Garut ternyata getol mengirim chat pada pasiennya.

    Isi chat dokter kandungan Garut, terduga pelaku pelecehan seksual ini pun terbilang mesum.

    Meski tahu pasiennya sudah berkeluarga, pelaku tetap melancarkan aksinya.

    Seorang korban bercerita bahwa dokter kandungan tersebut pernah mengirimnya chat mesum padanya.

    “Lebih geli lagi suka komen-komen story gue. Ngomongin tentang seks gitu kan ilfil ih,” kata korban di akun media sosial.

    Selain itu pelaku juga kerap kali mengirim chat pada pagi hari.

    “Apalagi suka ngucapin selamat pagi blabla, jaga kesehatan ceunah. ngeri kan,” tulisnya.

    Ia bersaksi bahwa dokter kandungan Garut itu kerap membicarakan hal yang tak semestinya.

    “Aku punya chat kalo ga salah dia mention sw aku sama ngomongin yang gak patut diomongin seorang dokter,” katanya.

     

    Ajak Bumil ke Cafe

    Bukan hanya itu saja korban lain bercerita dokter kandungan Garut mengirimnya chat untuk mengajak bertemu di luar klinik.

    Dalam chatnya, pelaku mengajak bertemu di kafe untuk memberi foto hasil USG.

    “Modusnya dia WA buat janjian tapi jangan di klinik di kafe aja dengan modus mau ngasih foto hasil USG,” katanya.

    “Ngeri banget sih ya, ngegratisini USG terus ngajak pasiennya jalan,” kata drg Mirza.

     

    Nyatakan Cinta ke Bumil

    Malahan lewat chat pula, si dokter juga menyatakan cinta pada istri orang.

    “Aku juga ada bukti SS dia bilang suka ke aku dok setelah melecehkan aku,” kata korban lain.

    PERIKSA RUANGAN DOKTER – Tim penyidik Polres Garut dipimpin langsung Kapolres Garut AKBP Fajar M Gemilang melakukan pemeriksaan ruangan tempat dokter kandungan melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya, Selasa (15/4/2025). Kini dokter MSF terduga pelaku pelecehan terhadap ibu hamil ditangkap polisi. (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

     

    Sumpah Serapah

    Jika usahanya tak berhasil, dokter kandungan Garut ini tak segan menyumpahi pasien.

    “Ngga akan kamil lagi. Bakal keguguran terus-terusan abis ini,” kata dokter kandungan Garut yang marah karena ajakannya ditolak.

    Adalah dokter gigi viral, drg Mirza Mangku Anom yang memviralkan kasus tersebut.

    Dalam akun Instagram-nya, drg Mirza mengurai sosok dokter kandungan Garut yang diduga melecehkan pasien tersebut.

    Diduga pelaku bernama M Syafril Firdaus alias SF.

    Dalam data yang dihimpun TribunnewsBogor.com dokter SF merupakan lulusan Universitas Padjajaran tahun 2022.

    SF dikabarkan menjadi dokter Obgyn di beberapa klinik.

    Dalam postingannya, drg Mirza membagikan cerita dari korban dan keluarganya.

    Ternyata sosok dokter SF yang diduga cabul sudah banyak dibicarakan di Garut, namun tak kunjung diusut perkara hukumnya.

    “Izin pernah dengar dari sodaraku ada temannya cerita juga dok kalo kenalannya lagi hamil besar periksa ke dr obgyn itu, nanya asinya udah keluar apa belum, katanya sampe coba dikeluarin dari PD pasien. Udah rame dia di Garut tapi entah kenapa masih ada prakteknya di klinik kecil,” kata netizen yang mengadu ke drg Mirza.

    Tak cuma itu, seorang korban juga menceritakan kebejatan dokter SF yang dikenal kerap mengajak pasiennya yang sedang hamil untuk jalan berdua.

    Diungkap terduga korban, ia pernah hampir dibatalkan operasi kelahirannya karena enggan menuruti perintah dokter SF.

    “Dia (pelaku) ngancem batalin operasinya. Padahal saat itu saya sudah DP buat operasi sama dia. Berkali-kali dia bilang ‘dibatalin ya’. Makanya aku sampe marah banget terakhir chat panjang ke dia dok,” pungkas netizen mengaku korban.

    Merespons kelakuan dokter kandungan cabul itu, drg Mirza berpendapat bahwa tindakan dokter tersebut sudah sangat keterlaluan dan tidak profesional.

    “Setelah aku baca beberapa bukti chatnya, ini memang sudah keterlaluan sekali sih,” katanya.

    Ia berharap dokter kandungan Garut ini segera mendapat sanksi atas perbuatannya.

    “Semoga ada sanksi hukum yang tegas dan juga sanksi profesi. Karena oknum dokter ini telah melanggar etika profesi. Menggunakan profesinya untuk melecehkan banyak pasiennya secara seksual,” kata drg Mirza.

    Kabarnya kasus dokter kandungan Garut ini sudah dilaporkan ke polisi, namun hingga kini proses hukumnya belum berjalan.

    Update terkini sang dokter kandungan cabul yang meresahkan ini telah ditangkap polisi.

     

    Dokter Kandungan Cabul Ditangkap di Garut

    Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan menyebut pelaku ditangkap Satreskrim Polres Garut, Selasa (15/4/2025).

    “Ya benar, sudah diamankan Polres Garut dan ditangani di sana,” katanya.

    Surawan mengatakan, ada dua orang yang melapor sebagai korban dari perbuatan pelaku dokter kandungan itu.

     

    Dokter Kandungan Cabul Diperiksa Intensif di Mapolres Garut

    Kurang dari 24 jam jajaran Polres Garut berhasil menangkap dokter kandungan yakni M Syafril Firdaus atau MSF atas kasus pelecehan seksual terhadap pasiennya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Garut.

    “Sudah kami amankan terduga pelaku berinisial MSF, penangkapan kurang dari 24 jam,” ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (15/4/2025).

    Ia menuturkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif di Polres Garut untuk menggali keterangan lebih dalam terkait motif dan kronologi kejadian.

    AKP Joko menambahkan, proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional dan transparan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

    “Mohon waktu kita sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Seorang dokter kandungan di Garut viral diduga melakukan pelecehan seksual pada pasiennya.

    Kasus ini pun menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman video, dokter itu sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

    Tetapi, alat USG itu terus beralih le bagian atas perut, dan tangan kiri dokter itu memegang bagian atas perut korban sampai diduga memegang bagian sensitif pasien itu.

    Rekaman video itu diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya.

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

    Terkait hal itu Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara, kasus tersebut diketahui terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut, hal tersebut diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

    (tribun network/thf/TribunnewsBogor.com/TribunJabar.com)

  • Kelakuan Dokter Kandungan Cabul di Garut: Ajak Bumil ke Cafe, Kirim Chat Mesum  – Halaman all

    Jejak Kasus Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut, Terjadi 2024, Viral 2025 Lalu Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GARUT – Dunia medis sedang tercoreng dengan tingkah oknum dokter yang melakukan tindak kriminal. 

    Belum reda kabar Priguna Anugerah, seorang dokter residen anestesi diRSHS Unpad, diduga memperkosa penunggu pasien, kini dokter M Syafril Firdaus (MSF)seorang dokter spesilis kandungan di Garut Jawa Barat ditangkap karena kasus pelecehan seksual.

    Dokter MSF diduga lecehkan pasien yang sedang kontrol kehamilannya di salah satu klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

    Berikut jejak kasus pelecehan yang dilakukan dokter MSF.

    Videonya viral, beredar di Medsos April 2025

    Video dokter MSF melakukan peecehan viral di lini masa media sosial.

    Viralnya video tersebut disertai dengan beragam keterangan permintaan warganet terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    DUGAAN PELECEHAN – Tangkapan layar rekaman CCTV dokter kandungan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tangkapan layar diambil Selasa (15/4/2025). (Tribunjabar.id/ Istimewa/ tangkapan layar)

    Dokter spesialis kandungan tersebut terekam kamera pengawas saat diduga melakukan tindakan mencurigakan ketika tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien.

    Adalah drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya mengunggah rekaman video itu. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

    Dalam rekaman video tergambar pelaku mengenakan baju batik lengan panjang dan celana panjang hitam.

    Ia terlihat sedang memeriksa pasiennya yang merupakan ibu hamil di sbuah ruangan kecil.

    Ibu hamil itu tengah melakukan pemeriksaan USG melalui perut.

    Anehnya, saat mengecek kondisi ibu hamil, dokter kandungan itu melakukan perbuatan yang diduga melecehkan pasien.

    Sebab saat tangan kanannya memegang alat USG, tangan kirinya itu masuk ke bagian dalam baju pasien.

    Dokter kandungan itu tampak memasukkan tangannya hingga ke bagian sensitif pasien.

    Pada video itu juga terlihat pasien tampak tidak nyaman.

    Pasien berusaha mendorong tangan dokter kandungan yang sudah berada di dadanya.

    Ternyata sudah terjadi Juni 2024 

    Usai video dokter MSF cabul viral, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara dan membuka jika kasus ini  terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon Kabupaten Garut.

    Dari sistem informasi sumber daya manusia Dinas Kesehatan diketahui jika saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Polisi juga menjelaskan peristiwa yang viral itu terjadi pada Juni 2024.

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong, hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

    Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam

    Kejadian ini kemudian diusut polisi hingga akhirnya MSF yang diduga melecehkan pasiennya ditangkap. 

    Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    “Dokter sudah diamankan,” ucapnya.

    Kombes Surawan menuturkan sejauh ini ada dua korban yang melaporkan kejadian.

    “Sementara saat ini ada dua korban,” imbuhnya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan 

    Kasus ini ditangani oleh Polres Garut.

    Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin menuturkan polisi memiliki diskresi wajib mengamankan 1×24 jam untuk proses penyelidikan.

    Dari hasil pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP) penyelidik telah berhasil mengantongi identitas dari dokter tersebut.

    Pihak kepolisian mengimbau kepada korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut. 

    Hal itu guna memudahkan proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

    AKP Joko menerangkan upaya penyelidikan dilakukan berdasarkan video pelaku sekaligus melacak korbannya.

    Menurutnya hotline atas kasus pelecehan bagi siapapun terbuka. 

    “Saat ini kita masih menyelidiki, dan kita sedang bikin tim gabungan dari Polda dan polres untuk menyelidiki kasus viral tersebut,” tambahnya.

    AKP Joko menambahkan, proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional dan transparan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

    “Mohon waktu kita sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga,” ungkapnya.

    Pengakuan pengelola klinik, lokasi dugaan pelecehan oleh dokter MSF

    Lokasi klinik yang menjadi lokasi terjadinya pelecehan oleh dokter MDF ini terjadi di kawasan Pengkolan Garut Jalan Ahmad Yadi, Pakuwon, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Pengelola klinik,dr. Dewi Sri Fitriani mengatakan bahwa sebelum kasus tersebut viral banyak aduan dari pasien terkait dugaan pelecehan seksual oleh dokter MSF.

    “Ya sempat ada keluhan dari pasien,” ucapnya kepada awak media, Selasa (15/4/2025).

    Atas keluhan tersebut ucapnya, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruang praktek.

    Hasilnya ditemukan rekaman bahwa MSF diduga melakukan hal tak pantas terhadap pasiennya. 

     

    STR dicabut

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait kasus dugaan seorang dokter kandungan di Garut yang melecehkan pasien saat melakukan Ultrasonografi (USG).

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyampaikan, pihaknya tengah meminta Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk menangguhkan sementara Surat Tanda Registrasi (STR) yang bersangkuta.

    Ia menyebut, penonaktifkan sementara itu berlaku sampai proses investigasi dilakukan.

    “Kemenkes sudah koordinasi dengan KKI untuk menonaktifkan sementara STR-nya sambil menunggu investigasi lebih lanjut,” ujar Aji saat dihubungi wartawan pada Selasa (15/4/2025).

    Sebelumnya, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tengah menyiapkan sanski tegas pada dokter kandungan tersebut jika terbukti bersalah.

    Ketua Umum POGI Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp. OG, Subsp. Onk., D.MAS, M.Kes menyebut, kasus ini sudah lama dan sudah ditangani pihak Dinkes, Klinik , IDI dan POGI Cabang Jawa Barat ( Priangan Timur ).

    Pengurus Pusat (PP) POGI sedang melakukan investigasi atau klarifikasi ulang bentuk pelanggaran yang dilakukan.

    “Bila ada pelanggaran Etika dan disiplin profesi, POGI tidak akan ragu-ragu memberikan sanksi  tegas organisasi,” ungkap dia saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/4/2025).

    Nantinya PP POGI juga melakukan koordinasi dengan IDI Wilayah Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk melakukan pembinaan.

     

    Artikel sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut Terjadi di 2024, Dinkes Klaim Selesai secara Kekeluargaan,

     
     (Tribunnews.com/Anita/Reynas) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)

     

     

  • Menteri PPPA Siap Beri Bantuan Hukum ke Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

    Menteri PPPA Siap Beri Bantuan Hukum ke Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tengah menyelidiki kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter kandungan di Garut Jawa Barat.

    Dalam video yang kini viral di media sosial, dokter tersebut tengah melakukan USG ke pasiennya sembari melakukan pelecehan dan terekam oleh kamera CCTV.

    Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengemukakan pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setempat untuk segera menindaklanjuti video yang viral di media sosial tersebut.

    “Upaya yang bisa kita lakukan paling cepat adalah melakukan perlindungan terhadap korban, apa yang dibutuhkan, pemulihan psikologisnya dan sebagainya,” tuturnya di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Bahkan, Arifah juga menawarkan bantuan hukum kepada korban terkait aksi tindak pidana pelecehan yang dilakukan dokter mesum di klinik swasta daerah Garut Jawa Barat tersebut.

    “Kalaupun perlu bantuan hukum kami bisa membantu kooridnasikan, tetapi memang sebetulnya bukan wilayah kami, tapi kami akan bantu,” katanya.

    Arifah juga mendesak Polda Jawa Barat untuk segera mencari dan menangkap pelaku pelcehan tersebut, sehingga tidak ada lagi korban di kemudian hari.

    “Sudah ditindaklanjuti oleh Kepolisian ya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin menegaskan pihaknya tengah memburu pelaku pelecehan itu. Dia juga mengatakan bahwa identitas pelaku sudah dikantongi oleh pihak kepolisian.

    “Saat ini sedang kita cari. Diskresi kita wajib mengamankan dalam 1×24 jam kan, untuk melakukan penyelidikan,” tuturnya.

  • Senyum Ceria Ribuan Pegawai PPPK Garut Terima SK Pengangkatan, Kapan Daerah Lain Menyusul?

    Senyum Ceria Ribuan Pegawai PPPK Garut Terima SK Pengangkatan, Kapan Daerah Lain Menyusul?

    Liputan6.com, Garut – Ribuan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK), nampak ceria setelah mendapatkan surat keputusan pengangkatan mereka sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Garut, Jawa Barat. Kapan daerah lain menyusul ?

    “Ini momen bahagia yang sangat ditunggu ribuan rekan kita yang telah menunggu lama,” ujar Sekda Garut Nurdin Yana, selepas acara penyerahan SK pengangkatan CPNS dan PPPK di Lapangan Otista Garut, Selasa (15/4/2025).

    Menurutnya, penyerahan SK ribuan pegawai PPPK di lingkungan Pemda Garut, langsung menjadi luapan kegembiraan bagi mereka yang telah menunggu lama.

    “Penyerahan SK PPPK Garut ini nomor tiga setelah Bekasi dan Tasikmalaya,” ujar dia.

    Dengan adanya SK itu, seluruh dinas wajib mengalokasikan anggaran penggajian PPPK termasuk pegawai paruh waktu. “Semua dinas pasti telah menganggarkan, kalau tidak (diberikan) ada sanksi administrasi, indikasinya ke mana uangnya,” ujar dia.

    Untuk PPPK yang baru dilantik, Pemda Garut telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 76 miliar lebih untuk menggaji mereka, termasuk bagi pegawai paru waktu.

    “Yang jelas kami sudah menganggarkan untuk seluruh formasi, termasuk kalau pun ada pegawai paruh waktu,” kata dia.

    Meskipun terbilang besar anggaran yang harus dirogoh Pemda Garut untuk menggaji PPPK, namun Nurdin memastikan hal itu tidak mengganggu pelayanan masyarakat, termasuk hadirnya efisiensi pemerintah.

    “Penganggaran PPPK dilakukan sebelum kebijakan efisiensi hadir, efisiensi juga hanya menyasar perjalanan dinas, acara seremoni, sementara gaji dan program kerja tidak terganggu,” kata dia.

    Sebelumnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), berencana melakukan penundaan pemberian SK mereka sebagai ASN. Alasannya, beberapa daerah di Jawa Barat belum siap untuk mengalokasikan anggaran belanja mereka untuk penggajian PPPK termasuk pegawai paruh waktu.

     

  • Sederet Pengakuan para Bumil Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut – Halaman all

    Sederet Pengakuan para Bumil Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terungkap banyak ibu hamil atau bumil di Garut, Jabar yang mengaku jadi korban pelecehan dokter kandungan cabul, Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril.

    Tak hanya saat melakukan pemeriksaan USG, dokter kandungan cabul, Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril bahkan melakukan pelecehan saat bumil sedang kontraksi.

    Terkini dokter kandungan cabul, Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril sudah berhasil ditangkap di Garut.

    Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan menyebut pelaku ditangkap Satreskrim Polres Garut, Selasa (15/4/2025).

    “Ya benar, sudah diamankan Polres Garut dan ditangani di sana,” katanya.

    Surawan mengatakan, ada dua orang yang melapor sebagai korban dari perbuatan pelaku dokter kandungan itu.

    Sebelumnya, Seorang dokter kandungan di Garut viral diduga melakukan pelecehan seksual pada pasiennya.

    Kasus ini pun menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman video, dokter itu sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

    Tetapi, alat USG itu terus beralih ke bagian atas perut, dan tangan kiri dokter itu memegang bagian atas perut korban sampai diduga memegang bagian sensitif pasien itu.

    Rekaman video itu diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya.

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

    Terkait hal itu Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara, kasus tersebut diketahui terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut, hal tersebut diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

     

    Dokter Kandungan Cabul di Garut Iming-iming USG 4D Gratis, Bumil Periksa Tak Boleh Bawa Suami

    Dilihat dari postingan drg Mirza, kebanyakan korban yang bercerita mengaku dilecehkan saat memeriksa kandungannya.

    “Dia selalu WA pasien-pasiennya iming-iming USG 4D gratis tapi ngajak main. Tapi gak boleh bawa suami atau siapapun pas periksa,” kata seorang korban.

     

    Bumil Dilecehkan saat Kontraksi Lagi Sakit-sakitnya

    Dalam aksinya ia melancarkan modus pura-pura melakukan USG, namun kemudian meraba bagian tubuh lain.

    “Ini chat dia pas malam sebelum aku dioperasi sama dia dok. Sorenya aku dilecehin kayak di video,” kata korban.

    Bahkan ada korban yang mengaku dilecehkan saat sedang kontraksi hendak melahirkan.

    “Posisi saya waktu itu sedang mau melahirkan, lagi kontraksi lagi sakit-sakitnya. Dokter Iril remas payudara saya katanya biar terangsang dan cepat keluar si bayi. Tapi saya malah ngga konsen dok buyar semua padahal posisi lagi mengejan,” kata korban yang DM dokter Purnawa Seno Aji.

    Setelah anaknya lahir, dokter kandungan Garut ini juga kembali melakukan hal sama.

    “Dia nanya sudah keluar belum asinya sambil megang payudara saya langsung ngga pake excuse dok,” katanya.

    Parahnya lagi dokter Iril Syafril sampai berani menciumnya.

    “Sebelum saya pulang dari RS kebetulan suami yang nemenin saya lagi keluar mau makan. Ngga ada yang nemenin saya di ruangan. Dia cium-cium saya dok dis itu sama nampol karena udah kelewatan,” katanya.

     

    Dokter Kandungan Cabul Main Tangan ke Istri, ART juga Dilecehkan

    Bukan hanya pasien, kini terungkap ternyata asisten rumah tangganya pun menjadi korban dokter kandungan Garut.

    “For your info, dr. I ini bernama Iril dengan nama panjang Syafril Firdaus. Dia merupakan mantan istri sepupu saya yang sempat main tangan terhadap sepupu saya dan juga attempt tindakan cabul terhadap pembantu rumah tangga mereka,” tulis akun media sosial X @marwan_militia.

    DOKTER KANDUNGAN CABUL – Sosok dokter kandungan di Garut yang viral di media sosial karena diduga melecehkan ibu hamil jadi sorotan, foto kolase video viral dan unggahan mantan istrinya di media sosial @thianandita, dua bulan lalu, Februari 2025. Kini keduanya sudah bercerai (tribunnews.com)

    Membaca itu, drg Mirza sangat tak menyangka.

    “Wah kalau ini beneran sih udah terlalu parah sih kelakuan oknum dokter yang ini. Lengkap sekali pelecehan seksual yang dia lakukan,” kata Mirza di Instagram.

    (tribun network/thf/TribunJabar.com/TribunnewsBogor.com)

  • Polres Garut Bentuk Tim Khusus Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter Kandungan

    Polres Garut Bentuk Tim Khusus Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter Kandungan

    Liputan6.com, Garut – Polres Garut bersama tim Polda Jawa Barat, membentuk tim khusus yang ditugaskan mengungkap dugaan pelecehan seksual dokter kandungan kepada pasiennya di salah satu klinik kesehatan di Garut.

    “Tentu kita juga membuka posko pengaduan masyarakat,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, Selasa malam (15/4/2025).

    Fajar mengatakan, menindaklanjuti informasi viral di media sosial mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kandungan kepada pasiennya seorang ibu hamil.

    Lembaganya langsung bergerak cepat, termasuk membentuk tim khusus untuk mengungkap perbuatan asusila terduga dokter kandungan MF yang dilakukan di salah satu klinik swasta Karya Harsa itu.

    “Apabila dugaan itu benar kita masih mengumpulkan alat bukti, kita akan proses ditangani secara tuntas,” ujar dia.

    Menurutnya, hasil keterangan sementara para saksi termasuk hasil tangkapan CCTV, menyatakan perkara asusila itu dilakukan di klinik Karya Harsa di wilayah perkotaan Garut.

    “Data sementara yang kita peroleh terjadi di 20 Juni 2024, jadi sekitar 10 bulan yang lalu,” katanya.

    Lembaganya ujar Fajar, masih menghimpun informasi mengenai korban, karena saat ini belum ada laporan.

    “Tapi polres Garut dan polda Jabar langsung membentuk tim khusus mendalami dan memproses penyelidikan,” ujar dia.

    Selain itu, terduga dokter kandungan MF dipastikan merupakan karyawan klinik kesehatan itu, saat perkara tersebut berlangsung.

    “Sementara dokter sudah tiga hari sudah tidak praktik,” kata dia.

  • Polisi Usut Dokter di Garut Diduga Berbuat Cabul Saat Periksa Ibu Hamil

    Polisi Usut Dokter di Garut Diduga Berbuat Cabul Saat Periksa Ibu Hamil

    JABAR – Kepolisian Resor (Polres) Garut melakukan penyelidikan kasus dugaan pencabulan terhadap pasien yang dilakukan seorang dokter kandungan saat memeriksakan kehamilan di salah satu klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    “Ini masih kami dalami, Polres Garut dan Polda Jabar telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan,” kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang saat mengecek langsung klinik yang sebelumnya menjadi tempat praktik dokter kandungan di wilayah Garut Kota, Selasa 15 April, disitat Antara.

    Kapolres bersama jajarannya melakukan pengecekan lokasi klinik tersebut setelah ramainya sebaran informasi di media sosial terkait dugaan dokter kandungan melakukan pelecehan seksual terhadap pasien.

    Polres Garut, kata dia, langsung menindaklanjutinya dengan memintai keterangan pihak klinik maupun mengecek hasil rekaman CCTV untuk kepentingan proses penyelidikan dalam kasus dugaan oknum dokter melakukan pelecehan seksual.

    “Kami menindaklanjuti informasi yang memang viral di media sosial. Memang tadi malam itu cukup viral yang terjadi di Garut di salah satu klinik swasta,” katanya.

    Ia mengatakan Polres Garut dan Polda Jabar masih terus mendalami, apabila hasil penyelidikan itu terbukti benar, tahapan selanjutnya akan mengumpulkan alat bukti, dan dipastikan kasusnya tuntas dan ditindak tegas pelakunya.

    “Apabila nanti memang dugaan itu benar, kami kumpulkan alat bukti, kami akan proses, tangani secara tuntas, dan ditindak tegas,” katanya.

    Ia mengungkapkan aksi pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan itu diketahui terjadi 27 Juni 2024 yang kemudian ramai di publik baru-baru ini.

    Terkait korban pelecehannya, kata dia, sampai saat ini belum melaporkan secara resmi ke Polres Garut. Meski begitu kepolisian tetap melakukan tindak lanjut untuk mengungkap kebenaran kasus dugaan pelecehan di tempat pelayanan kesehatan itu.

    “Itu terjadi 27 Juni 2024 sekitar 10 bulan yang lalu, kami masih dalami, karena korban sampai saat ini belum laporan, tapi Polres Garut dan Polda Jabar langsung membentuk tim khusus mendalami dan memproses penyelidikan,” katanya.

    Sebelumnya tersebar video hasil rekaman CCTV terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter kandungan di salah satu klinik di wilayah Garut.

    Video tersebut tersebar di sejumlah akun media sosial, maupun di grup WhatsApp yang menayangkan seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan metode Ultrasonografi (USG).

    Video tersebut tidak cukup jelas terkait dugaan arah pelecehannya, hanya menayangkan adanya pergerakan tangan dokter layaknya memeriksa pasien kandungan di area mendekati payudara pasien.

  • UPDATE Kasus Dokter Lecehkan Pasien di Garut: Syafril Firdaus Ditangkap hingga Respons Dedi Mulyadi

    UPDATE Kasus Dokter Lecehkan Pasien di Garut: Syafril Firdaus Ditangkap hingga Respons Dedi Mulyadi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ini perkembangan terbaru terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan Muhammad Firdaus Syafril, seorang dokter spesialis kandungan terhadap sejumlah pasien di sebuah klinik, Garut, Jawa Barat. 

    Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan mengatakan pelaku sudah diamankan. 

    “Jadi perlu saya informasikan bahwasanya untuk update terkini dari peristiwa di Garut, untuk dokter pelaku sudah diamankan,” ujarnya seperti dikutip dari Catatan Demokrasi yang tayang di TV One pada Selasa (15/4/2025). 

    Sementara itu, ada 2 korban yang telah membuat laporan terkait pelecehan seksual ke Polres Garut. 

    “Ada dua orang korban. Untuk sementar masih didalami para korbannya karena baru sore tadi mereka membuat laporan ke Polres Garut,” katanya. 

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram adanya kasus dokter spesialis kandungan, M Syafril Firdaus yang melecehkan sejumlah pasien di Garut, Jawa Barat. 

    Ia meminta agar izin praktik dokter spesialis kandungan tersebut segera dicabut. 

    Selain itu, Dedi juga meminta agar universitas yang meluluskan pelaku untuk mencabut gelar dokternya demi memberikan efek jera. 

    “Gini saja, kalau dokter pelecehan pasien di Garut kan dokter ada komite etiknya, ya berhentikan saja cabut izin dokternya. Kenapa harus susah, ya cabut izin praktik dokternya,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (15/4/2025). 

    Hal ini, kata Dedi Mulyadi, sebagai bentuk sanksi tegas dan efek jera.

    Dedi juga mendukung proses hukum terkait kasus ini, agar terduga pelaku mendapat sanksi setimpal.

    “Dan bila perlu perguruan tingginya yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokter karena dokter itu profesi yang ketika dilantik itu diambil sumpah,” katanya. 

    Sebelumnya diberitakan, Publik dihebohkan dengan terkuaknya seorang dokter spesialis kandungan yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang ibu hamil saat melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat. 

    rekaman perbuatan mesum si dokter pertama kali dibagikan oleh akun drg Mirza Mangku Anom, seorang dokter spesialis konservasi gigi. 

    Melalui Instagram pribadinya, ia mengatakan telah menyimpan banyak bukti terkait ulah mesum si dokter. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap, lho. Rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngelihat yang begini-begini,” tulis drg Mirza. 

    Sementara itu, Polres Garut telah mengetahui kejadian viral tersebut dan tengah melakukan penyelidikan. 

    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Ajun Komisaris, Joko Prihatin pada Selasa (15/4/2025). 

    “Kami telah menangani kasus ini dan masih dalam penyelidikan. Kami dapatkan infonya sejak Senin malam,” ujarnya. 

    Tim penyidik Polres Garut telah turun langsung untuk mencari tempat praktik dokter yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual. 

    Namun, saat ini korban belum melaporkan kasus ini. 

    “Penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual terus berjalan meskipun korban belum membuat laporan di Polres Garut,” ujarnya.

    Setelah kasus pelecehan seksual oleh dokter Iril Syafril diungkap oleh drg Mirza, pasien-pasien yang dulu pernah menjadi ‘mangsa’ mulai berani bersuara.

    drg Mirza mengunggah suara-suara korban di instastory-nya. 

    “Dok, saya salah satu korbannya. Aku juga ada bukti SS (screen shot) dia bilang suka ke aku dok setelah melecehkan aku. Dok, aku ada SS chat dia, kalau mau aku kirim,” tulis salah satu korban. 

    “Aku kan orangnya takutan gitu ya, padahal si bayi sehat-sehat aja tapi harus kontrol sama dari ini, yang lebih geli lagi suka komentar story gue, ngomongin tentang S*ks gitu kan ilfeel. Apalagi suka ucapkan selamat pagi, jaga kesehatan cenah. Ngeri kan,” tulis korban lainnya.

    Ada lagi korban yang mengalami pelecehan seksual di tahu 2023. 

    “Iya dok, 2023 kejadian saya waktu itu ke bidan kebetulan ada dr spog-nya dia, dari awal udah aneh mungkin karena saya sendiri ya gak di samping suami. Dia minta WA bla-bla ngajakin jalan ini itu, terus saya emang sendiri ditinggal suami dia terus ngomong “Udah kamu cek ke klinik saya gak usah bayar kliniknya di deket alun-alun aku tiap bulan sama ibu cek, tapid (di sana) dilecehin saya, pakai tangan dokter Iril.”

    “Dari situ saya stop enggak mau lagi datang meskipun gratis,” tulisnya. 

    Mirza mengakui dikirimi banyak cerita dari para korban lewat direct message di Instagram-nya. 

    Sebagian besar korban juga mengirimkan bukti chat mereka dengan pelaku. 

    “Setelah aku baca beberapa bukti chat-nya, ini memang sudah keterlaluan sekali sih. Semoga ada sanksi hukum yang tegas dan juga sanksi profesi, karena oknum dokter ini telah melanggar etika profesi.”

    “Menggunakan profesi untuk melecehkan banyak pasien-pasien secara se*ual,” tulis si dokter.

    Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa insiden tersebut pernah terjadi pada tahun 2024 di sebuah klinik yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Menurut Leli, saat ini dokter terduga pelaku tidak lagi memiliki izin praktik di wilayah Kabupaten Garut. Hal itu diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia milik Dinas Kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktik satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Leli dalam keterangannya kepada media pada Selasa (15/4/2025).

    Ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya memang sempat ada laporan ke Dinas Kesehatan terkait kasus ini.

    Namun, penyelesaian kala itu dilakukan secara kekeluargaan antara pihak yang terlibat. Leli menjelaskan bahwa pihaknya belum sempat melakukan pemeriksaan mental maupun psikologis terhadap terduga pelaku karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada di Kabupaten Garut.

    Selain itu, dokter tersebut juga bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut), dan dari riwayat prakteknya, diketahui pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk RS Malangbong serta beberapa klinik dan rumah sakit lainnya di Garut,” jelas Leli.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya