kab/kota: Gambir

  • 1
                    
                        Malam Chaos Indonesia Gelap: Barang-barang Dibakar, Separator Dirusak
                        Megapolitan

    1 Malam Chaos Indonesia Gelap: Barang-barang Dibakar, Separator Dirusak Megapolitan

    Malam Chaos Indonesia Gelap: Barang-barang Dibakar, Separator Dirusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Area Patung Arjuna Wijaya atau patung kuda, Gambir, Jakarta Pusat, menjadi panas pada Jumat (21/2/2025) malam.
    Semakin malam, aksi ”
    Indonesia Gelap
    ” yang sebelumnya berjalan tertib berubah
    chaos.
    Api berkobar di beberapa titik. Massa aksi, yang sejak sore memenuhi area, membakar
    water barrier
    oranye dan spanduk plastik yang sebelumnya mereka bawa.
    Dari tengah kerumunan, teriakan menggema, sementara sebagian peserta aksi menyemangati mereka yang berada di barisan depan.
    “Kami tidak peduli! Pembatas itu bisa dibeli lagi!” seru salah seorang peserta aksi, saat polisi mengimbau agar mereka tidak membakar pembatas jalan.
    Kondisi semakin memanas.
    Massa menyalakan kembang api yang melesat ke langit malam, diikuti dengan lemparan botol plastik yang mengarah ke polisi.
    Sesekali, suara ledakan petasan terdengar dari arah kerumunan.
    Di sisi lain, polisi berulang kali memperingatkan agar peserta aksi tidak terprovokasi.
    “Hati-hati terhadap provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar salah satu petugas kepolisian melalui pengeras suara.
    Tak hanya
    water barrier
    yang menjadi sasaran amuk, separator
    busway
    juga mengalami nasib serupa.
    Setelah teriakan “alerta” menggema dari tengah kerumunan, beberapa peserta aksi mulai merusak pembatas beton yang memisahkan jalur bus TransJakarta.
    Beberapa di antaranya menggeser dan menghancurkan separator dengan cara ditendang dan didorong bersama-sama.
    “Kami ingatkan kepada teman-teman yang masih melaksanakan aksi untuk tidak melakukan perusakan fasilitas publik,” ujar seorang petugas kepolisian melalui pengeras suara.
    Namun imbauan itu tak dihiraukan. Massa terus beraksi, bahkan ada yang melempar batu ke arah barikade polisi yang berjaga.
    Situasi sempat tegang ketika beberapa orang di barisan depan mencoba mendekati pagar pembatas yang dijaga polisi.
    Mobil komando yang sebelumnya menjadi pusat orasi mulai mundur dari lokasi, sementara beberapa kelompok massa tetap bertahan di garis depan.
    Ketegangan semakin meningkat ketika massa mulai melemparkan bom molotov ke arah barikade polisi.
    Api menyala sehingga sempat menyulut kepanikan di tengah kerumunan.
    Polisi yang sejak awal bersikap persuasif tetap bertahan di posisinya, sambil terus mengimbau agar massa aksi membubarkan diri secara damai.
    Namun, seruan polisi tak serta-merta meredakan aksi.
    Sebagian demonstran masih bertahan, meskipun jumlah mereka mulai berkurang menjelang pukul 20.00 WIB.
    Setelah beberapa jam kekacauan, massa akhirnya mulai berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Sampah berserakan di mana-mana—sisa botol air mineral, kertas flyer, dan plastik bekas spanduk yang terbakar.
    Saat massa benar-benar meninggalkan Patung Kuda, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Pusat segera bergerak.
    Mereka menyapu dan mengumpulkan sisa-sisa aksi malam itu, mengembalikan jalanan Jakarta ke keadaan semula.
    Meski sempat terjadi insiden pelemparan dan pembakaran, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro memastikan tidak ada korban maupun peserta aksi yang ditangkap.
    “Sampai dengan saat ini tidak ada korban dari kepolisian maupun peserta aksi. Intinya, Alhamdulillah semua kegiatan hari ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Medan Merdeka Barat Menuju Istana Kembali Dibuka Usai aksi Indonesia Gelap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Jalan Medan Merdeka Barat Menuju Istana Kembali Dibuka Usai aksi Indonesia Gelap Megapolitan 21 Februari 2025

    Jalan Medan Merdeka Barat Menuju Istana Kembali Dibuka Usai aksi Indonesia Gelap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Setelah unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” berakhir, polisi mulai membuka beton pembatas di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) malam.
    Proses pemindahan beton besar tersebut dilakukan oleh petugas menggunakan
    forklift
    dan dipindahkan ke tepi Jalan Medan Merdeka.
    Situasi lalu lintas di sekitar kawasan Patung Kuda terpantau tidak mengalami kepadatan.
    Arus lalu lintas dari Jalan M.H. Thamrin menuju Istana Merdeka terlihat lengang setelah beton pembatas dibuka.
    Kondisi jalan yang lengan juga terjadi pada arus dari arah Istana Merdeka menuju Jalan M.H. Thamrin.
    Sementara itu, Jalan Budi Kemuliaan menuju Jalan Merdeka Selatan juga terpantau lancar, meskipun terdapat perlambatan kendaraan di sekitar Air Mancur M.H. Thamrin akibat proyek Moda Raya Terpadu (MRT).
    Di sisi lain, polisi telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyatakan bahwa sebanyak 2.460 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.
    Personel ini terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karangan Bunga untuk Pramono Anung dan Rano Karno Dirusak, Ini Kesaksian Penjaga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Karangan Bunga untuk Pramono Anung dan Rano Karno Dirusak, Ini Kesaksian Penjaga Megapolitan 21 Februari 2025

    Karangan Bunga untuk Pramono Anung dan Rano Karno Dirusak, Ini Kesaksian Penjaga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Karangan bunga ucapan untuk
    Pramono Anung
    dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dirusak di
    Balai Kota Jakarta
    pada Jumat (21/2025).
    Petugas keamanan Balai Kota Jakarta mengungkapkan, karangan bunga itu diduga dirusak oleh massa aksi
    Indonesia Gelap
    saat menuju Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
    “Iya pas lagi
    long march,
    jalan, saya ngeliat ada karangan bunga mungkin iseng mungkin ya, tapi enggak tahu juga dah. Tapi langsung diancurin,” kata Bambang, bukan nama sebenarnya, Jumat.
    Bambang menjelaskan bahwa saat itu ia melihat sekitar 200 massa aksi berjalan melewati Jalan Medan Merdeka Selatan, dekat Balai Kota Jakarta.
    “Iya mahasiswa tadi, sekitaran 200 orang, banyak. (Waktu) dihancurinnya kurang tahu ya, tapi sudah hancur aja. Dia lewat-lewat, saking banyaknya yang demo ya,” tuturnya.
    Peristiwa perusakan karangan bunga tersebut menjadi viral di media sosial.
    Dalam video yang beredar, terlihat massa demonstrasi yang mengenakan pakaian hitam merobohkan karangan bunga, menendang, dan menyeretnya ke jalan.
    Di belakang mereka, terdapat mobil komando dan massa mengibarkan bendera.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 17.01 WIB, sudah tidak ada lagi karangan bunga yang berjejer di depan Balai Kota. Salah satu Pamdal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.
    Sekitar 2.500 mahasiswa bergerak ke Patung Kuda untuk aksi Indonesia Gelap. Mereka melakukan
    long march
    menuju Patung Kuda di Gambir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Aksi Indonesia Gelap Bubarkan Diri, Petugas PPSU Langsung Bersihkan Lokasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Massa Aksi Indonesia Gelap Bubarkan Diri, Petugas PPSU Langsung Bersihkan Lokasi Megapolitan 21 Februari 2025

    Massa Aksi Indonesia Gelap Bubarkan Diri, Petugas PPSU Langsung Bersihkan Lokasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Setelah unjuk rasa bertajuk ”
    Indonesia Gelap
    ” berakhir, massa aksi mulai membubarkan diri dan menjauh dari
    Jalan Medan Merdeka Barat
    sekitar pukul 20.25 WIB, Jumat (21/2/2025).
    Setelah kepergian massa, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta Pusat segera membersihkan kawasan tersebut.
    Pantauan
    Kompas.com,
    sekitar 60 petugas membersihkan jalan dari berbagai sampah, termasuk batu, botol minuman, dan plastik jas hujan yang ditinggalkan massa.
    Selain itu, terdapat juga sampah yang berasal dari pembakaran water barrier dan kayu bakar yang digunakan selama demonstrasi.
    Sampah-sampah tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil sampah yang disiapkan oleh tim DLH Jakarta Pusat.
    Sementara itu, pihak kepolisian telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa sebanyak 2.460 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
    Personel ini terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
    Para personel gabungan ditempatkan di sejumlah titik mulai dari Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga di depan Istana Negara.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Kunjung Bubar, Massa Aksi Indonesia Gelap Tutup Jalan di Bundaran Patung Kuda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Tak Kunjung Bubar, Massa Aksi Indonesia Gelap Tutup Jalan di Bundaran Patung Kuda Megapolitan 21 Februari 2025

    Tak Kunjung Bubar, Massa Aksi Indonesia Gelap Tutup Jalan di Bundaran Patung Kuda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi
    Indonesia Gelap
    kini menutup jalan di Bundaran Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda menuju arah Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).
    Alhasil, kendaraan dari Jalan Budi Kemuliaan menuju Balai Kota harus melintas lewat bundaran di arah selatan.
    Penutupan jalan dilakukan oleh para massa aksi setelah mereka membubarkan diri.
    Saat pertama kali ditutup, beberapa mobil diminta oleh massa aksi agar memutar balik menuju
    contraflow
    . Kini, baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi bundaran itu.
    Para demonstran tidak hanya duduk di tengah jalan, mereka juga membakar
    barrier
    pembatas jalan berwarna oranye.
    Hal itu yang membuat para pengendara enggan melintasi jalan tersebut.
    Karena ditutup, aparat kepolisian segera mengatur lalu lintas agar kemacetan parah tidak terjadi.
    Hingga sekitar pukul 20.14 WIB, massa aksi masih menutup jalan tersebut.
    Adapun demo hari merupakan aksi lanjutan dari
    aksi Indonesia Gelap
    yang sebelumnya digelar pada Selasa (18/2/2025) dan Kamis (20/2/2025).
    Tuntutan dari aksi Indonesia Gelap antara lain mewujudkan reforma agraria, menolak UU Minerba, hapuskan multifungsi TNI, evaluasi Inpres 01 Tahun 2025, dan lain sebagainya.
    Sementara itu, polisi telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa terdapat 2.460 personel gabungan yang diterjunkan, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 2.460 personel gabungan,” kata Susatyo kepada wartawan pada Jumat.
    Para personel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga di depan Istana Negara. Mengenai pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menjelaskan bahwa hal itu bersifat situasional.
    “Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan,” ujarnya.
    Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.
    Dia mengingatkan semua personel yang terlibat pengamanan untuk bertindak persuasif dan tidak memprovokasi.
    “Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Kunjung Bubar, Massa Aksi Indonesia Gelap Tutup Jalan di Bundaran Patung Kuda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Teriakkan "Alerta", Massa Aksi Indonesia Gelap Rusak Separator Busway Megapolitan 21 Februari 2025

    Teriakkan “Alerta”, Massa Aksi Indonesia Gelap Rusak Separator Busway
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi
    Indonesia Gelap
    yang digelar ribuan massa masih bertahan di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    massa mulai membakar
    water barrier
    atau pembatas jalan berwarna oranye yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas atau mengalihkan arus lalu lintas.
    Dari tengah massa, terdengar teriakan ”
    alerta
    ” tepat setelah api yang membakar
    water barrier
    membesar.
    Adapun kata ”
    alerta
    ” dapat berarti waspada, sinyal peringatan, atau kesiap siagaan.
    Setelah ada seruan
    alerta
    itu, massa mulai mundur dan menjauhi titik api. Di sisi lain, massa terus merusak fasilitas umum lainnya, salah satunya pembatas beton atau
    barrier
    beton.
    “Kami ingatkan kepada teman-teman yang masih melaksanakan aksi untuk tidak melakukan pemgrusakan fasilitas publik. Separator busway digunakan untuk masyarakat warga Jakarta,” ucap salah satu polisi yang bertugas.
    Polisi juga mengimbau agar massa tetap melakukan aksi dengan tertib. Pasalnya, fasilitas publik itu masih akan digunakan masyarakay untuk beraktivitas.
    “Untuk petugas (agar) tidak terpancing, tetap sabar, tidak terprovokasi. Kami memberikan toleransi waktu untuk teman-teman bisa kembali dengan tertib,” ucap petugas itu lagi.
    Massa aksi mulai mundur lantaran api yang membakar
    water barrier
    semakin membesar.
    Ketika mundur, massa kembali merusak pembatas beton yang digunakan sebagai separator busway.
    Sementara itu, massa masih terus melempar botol dan batu ke arah polisi.
    Adapun juru bicara aksi, Tegar Afriansyah, mengatakan massa telah berkumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM) sebelum melakukan
    long march
    menuju Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
    Ia menambahkan, aksi ini juga akan diikuti oleh massa dari luar Jakarta, seperti Karawang, Bogor, dan Bekasi.
    Nantinya setelah berkumpul, mereka akan bergerak menuju Patung Kuda sebagai lokasi utama demonstrasi.
    Selain itu, pada demo kali ini, Tegar mengatakan bahwa mahasiswa dari berbagai kampus telah bersepakat untuk tidak mengenakan almamater dalam
    aksi Indonesia Gelap
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demonstrasi Masih Berlangsung hingga Malam, Massa Bakar Water Barrier – Halaman all

    Demonstrasi Masih Berlangsung hingga Malam, Massa Bakar Water Barrier – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ masih berlangsung, di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (21/2/2025) malam.

    Ratusan pendemo masih bertahan di lokasi utama digelarnya aksi unjuk rasa tersebut.

    Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 19.46 WIB, beberapa pendemo sempat melemparkan bom molotov ke arah pihak kepolisian.

    Selain itu, mereka juga membakar lebih dari satu water barrier berwarna oranye.

    Api yang besar dan kepulan asap mewarnai aksi pembakaran benda yang kerap digunakan sebagai pembatas tersebut.

    Kemudian, sebagian peserta aksi juga menempelkan poster-poster berisi kritik terhadap pemerintah pada beberapa tembok beton di sekitar lokasi aksi.

    Sementara itu, ada beberapa pendemo yang mengenakan slayer untuk menutup sebagian wajah mereka.

     

    Spanduk Bertuliskan Cuitan Lama Prabowo

    Dalam aksi ini, massa membawakan sejumlah poster bertuliskan protes kepada Pemerintah.

    Salah satu poster tersebut berbunyi cuitan lawas Presiden Prabowo Subianto pada laman media sosial X (Twitter) pada 5 November 2016.

    “Unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi kita yang dijamin oleh UUD 1945. Unjuk rasa adalah hak konstitusional setiap warga negara,” tulis cuitan Prabowo tersebut.

    Poster lainnya menyamakan kondisi Indonesia dengan klub sepakbola asal Inggris, Manchester United yang kini tengah terpuruk.

    “Bukan cuma MU yang lagi era kegelapan #Indonesiagelap,” tulis poster tersebut.

  • Tetap Bertahan di Patung Kuda, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Berbagai Barang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Tetap Bertahan di Patung Kuda, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Berbagai Barang Megapolitan 21 Februari 2025

    Tetap Bertahan di Patung Kuda, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Berbagai Barang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi
    Indonesia Gelap
    masih bertahan di dekat Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, hingga Jumat (21/2/2025) malam.
    Dalam aksi tersebut, mereka membakar pembatas jalan hingga sampah-sampah bekas aksi demonstrasi.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 19.37 WIB, para demonstran masih berada di kawasan patung kuda.
    Meskipun begitu, mobil komando yang semula mengoordinasi aksi telah pergi sejak tadi.
    Para massa aksi juga sempat melemparkan barang-barang ke arah penjagaan polisi. Mereka juga membakar barang di dua titik.
    Satu barang dibakar tepat di depan
    barrier
    pembatas antara massa aksi dan polisi. Satu barang lainnya dibakar di jalan tempat mereka berdemonstrasi.
    Polisi juga beberapa kali memperingati massa aksi agar tidak melemparkan berbagai barang ke arah mereka dan tidak melakukan pembakaran.
    Baru sekitar pukul 19.45 WIB, sebagian besar massa aksi pergi meninggalkan patung kuda. Meski begitu, sebagian dari mereka masih bertahan di dekat titik api.
    Sementara itu, polisi telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa terdapat 2.460 personel gabungan yang diterjunkan, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 2.460 personel gabungan,” kata Susatyo kepada wartawan pada Jumat.
    Para personel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga di depan Istana Negara. Mengenai pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menjelaskan bahwa hal itu bersifat situasional.
    “Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan,” ujarnya.
    Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.
    Dia mengingatkan semua personel yang terlibat pengamanan untuk bertindak persuasif dan tidak memprovokasi. “Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan,” tegasnya.
    “Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tetap Bertahan di Patung Kuda, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Berbagai Barang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Massa Aksi Indonesia Gelap Bakal Bertahan di Patung Kuda hingga Pukul 21.00 WIB Megapolitan 21 Februari 2025

    Massa Aksi Indonesia Gelap Bakal Bertahan di Patung Kuda hingga Pukul 21.00 WIB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peserta aksi Indonesia Gelap menyatakan mereka akan bertahan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hingga pukul 21.00 WIB, Jumat (21/2/2024).
    “Kami akan bertahan sampai jam 21.00 WIB,” ujar Juru Bicara Aksi Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah, saat dikonfirmasi, Jumat.
    Tegar menegaskan, mereka tidak mengharapkan perwakilan dari Istana menemui mereka. Dia memastikan, perwakilan massa tidak akan hadir meskipun diundang.
    “Kami tidak berharap ditemui oleh pihak Istana. Sekali pun kami diundang, kami tidak akan hadir dalam undangan tersebut,” kata Tegar.
    Dia juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan aksi dan menolak untuk berunding dengan pihak terkait.
    “Kami tidak akan berunding dengan para pembohong yang duduk di Istana,” ucapnya.
    Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi masih berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
    Aksi Indonesia Gelap kali ini diikuti ribuan massa dari kalangan mahasiswa dan sipil.
    Tegar Afriansyah menyatakan bahwa massa telah berkumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM) sebelum melakukan
    long march
    menuju Patung Kuda di Gambir, Jakarta Pusat.
    Ia menambahkan bahwa aksi ini juga akan diikuti oleh massa dari luar Jakarta, termasuk daerah seperti Karawang, Bogor, dan Bekasi.
    Setelah berkumpul, mereka akan bergerak menuju Patung Kuda sebagai lokasi utama demonstrasi.
    Dalam aksi kali ini, Tegar menyampaikan bahwa mahasiswa dari berbagai kampus telah sepakat untuk tidak mengenakan almamater.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Demo Indonesia Gelap Hari Ini, 2.500 Mahasiswa Akan "Long March" dari TIM ke Patung Kuda
                        Megapolitan

    6 Demo Indonesia Gelap Hari Ini, 2.500 Mahasiswa Akan "Long March" dari TIM ke Patung Kuda Megapolitan

    Demo Indonesia Gelap Hari Ini, 2.500 Mahasiswa Akan “Long March” dari TIM ke Patung Kuda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 2.500 mahasiswa akan kembali menggelar demo
    Indonesia Gelap
    di
    Patung Kuda
    ,
    Jakarta
    , pada hari ini, Jumat (21/2/2025).
    Juru Bicara Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah, mengungkapkan bahwa massa akan berkumpul di
    Taman Ismail Marzuki
    (TIM) sebelum melakukan
    long march
    menuju Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
    “Hasil konsolidasi, kami bersepakat untuk titik kumpul tersentral di TIM dan tidak ada titik kumpul selain di TIM,” ujar Tegar saat dikonfirmasi pada Jumat.
    Tegar menambahkan bahwa aksi ini juga akan diikuti oleh massa dari luar Jakarta, termasuk Karawang, Bogor, dan Bekasi.
    Setelah berkumpul, mereka akan bergerak menuju Patung Kuda sebagai lokasi utama demonstrasi.
    Dalam aksi kali ini, Tegar menyebutkan bahwa mahasiswa dari berbagai kampus telah sepakat untuk tidak mengenakan almamater.
    “Kemarin hasil daripada konsolidasi bersama dengan aliansi mahasiswa dari berbagai kampus sepakat untuk melepaskan ego dengan tidak menggunakan almamater pada aksi kali ini,” kata dia.
    Sementara itu, polisi telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa terdapat 2.460 personel gabungan yang diterjunkan, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
    “Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 2.460 personel gabungan,” kata Susatyo kepada wartawan pada Jumat.
    Para personel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga di depan Istana Negara.
    Mengenai pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menjelaskan bahwa hal itu bersifat situasional.
    “Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan,” ujarnya.
    Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.
    Dia mengingatkan semua personel yang terlibat pengamanan untuk bertindak persuasif dan tidak memprovokasi.
    “Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan,” tegasnya.
    Selain itu, Susatyo meminta koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk berorasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
    “Lakukan
    unjuk rasa
    dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lainnya yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lainnya,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.