kab/kota: Gambir

  • Wajah Gelap Praktik Bank Keliling: Terjerat Pinjaman, Terbentur Risiko
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Desember 2025

    Wajah Gelap Praktik Bank Keliling: Terjerat Pinjaman, Terbentur Risiko Megapolitan 9 Desember 2025

    Wajah Gelap Praktik Bank Keliling: Terjerat Pinjaman, Terbentur Risiko
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Profesi
    bank keliling
    kerap dipandang negatif karena erat dengan kegiatan penagihan utang. Namun, bagi sebagian orang, pekerjaan ini dijalani karena keterbatasan pilihan.
    Carlos (38), warga asal Medan yang kini tinggal di Cilincing, Jakarta Utara, merupakan salah satu orang yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut.
    Menjalani pekerjaan sebagai bank keliling mungkin bukan impian banyak orang. Pekerjaan ini acap kali mendapat stigma buruk karena berkaitan dengan penagihan utang yang kerap memicu konflik.
    Namun bagi sebagian warga, pekerjaan ini tetap dijalani karena keterbatasan peluang kerja. Carlos mengaku sudah terjun ke bisnis bank keliling sejak 2011.  Ia menjelaskan, usaha ini bisa dijalankan oleh individu maupun kantor tertentu, meski tidak beroperasi sebagai lembaga resmi.
    Awalnya, Carlos bekerja sebagai petugas bank keliling di sebuah kantor. Tugasnya mendatangi permukiman padat untuk menawarkan pinjaman dari rumah ke rumah. Semakin banyak nasabah yang didapat, semakin besar pula penghasilan bulanannya.
    “Dulu zaman saya itu delapan persen, tergantung lihat drop atau nagihnya. Kalau saya bisa nerima minimal Rp 4 juta dan ada targetnya,” ucap Carlos ketika diwawancarai
    Kompas.com
    di kawasan Cilincing, Senin (8/12/2025).
    Setelah bertahun-tahun bekerja pada orang lain, Carlos akhirnya memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan modal sendiri.
    Dengan modal awal sekitar Rp 10 juta, ia mulai menawarkan pinjaman kepada nasabah setianya. Saat ini, Carlos memiliki sekitar 90 nasabah yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti Utan Kayu, Kenari, Kramat, Djuanda, dan Pasar Baru.
    Kebanyakan nasabahnya adalah ibu rumah tangga dan pedagang kaki lima yang membutuhkan tambahan modal usaha. Carlos menyebutkan, ia tidak menentukan batasan pinjaman bagi nasabah.
    “Itu mah enggak dibatasi, tergantung nasabahnya bagus atau tidak kita nilai. Nilainya pertama kami  kenal dia kasih secukupnya dulu kayak awal Rp 500.000,” ucap dia.
    Jika pembayaran lancar, ia tidak ragu meningkatkan nominal pinjaman. Besaran pinjaman terbesar yang pernah ia berikan mencapai Rp 50 juta.
    “Kalau benar bayarnya nambah, enggak ada maksimalnya, paling gede bisa mencapai Rp 50 juta. Kalau kayak begitu bayarnya mingguan sekitar Rp 2,5 juta,” tuturnya.
    Meski nominal besar, bunga yang dikenakan tetap sama, yaitu sekitar 20 persen.
    Dengan banyaknya nasabah, Carlos bisa meraup keuntungan besar setiap bulan.
    “Kalau untung sebenarnya susah dihitungnya. Tapi, kalau sebulan Rp 25 juta–30 juta,” ungkapnya.
    Sebagian besar keuntungan berasal dari nasabah pedagang di sekitar Stasiun Gambir yang meminjam dalam jumlah besar. Namun, jumlah nasabah di kawasan itu menurun seiring persaingan ketat dengan bisnis
    online
    .
    Akibatnya, banyak pedagang takut mengambil pinjaman karena khawatir tidak mampu mencicil saat usaha sedang sepi.
    Meski sempat berjaya, Carlos mengakui bahwa profesi ini berisiko tinggi. Konflik dengan nasabah kerap terjadi, mulai dari adu mulut hingga bentrok fisik. 
    “Ya, ribut berantam mulut maki-makian dan baku hantam pernah karena dia ditagihnya enggak benar dan dia lebih galak,” ungkapnya.
    Carlos bisa mendapatkan keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulannya saat itu. Namun, keuntungan besar yang ia peroleh juga sempat membuatnya terlena dan habis sia-sia.
    “Itu untungnya bisa menggelapkan mata karena kan penyakitnya di situ juga, main judi, mabuk, perempuan, duit yang kita pegang jadi bawaannya panas habis lah tuh modalnya,” kata Carlos.
    Kini, tanpa modal, Carlos tak bisa lagi menjalankan bisnis bank keliling dan beralih menjadi tukang tambal ban. Meski demikian, ia tidak menyesal pernah menjalani profesi itu selama belasan tahun.
    Selain Carlos, ada pula Roni (bukan nama sebenarnya), pemuda asal Medan berusia 24 tahun yang memilih menjadi bank keliling setelah lulus SMA. Ia merantau ke Jakarta mengikuti saudaranya yang lebih dulu menjalani bisnis tersebut.
    “Ya, saya karena ikut saudara ini bisnis saudara dan saya belum pernah coba kerjaan lain,” tuturnya.
    Meski bukan impiannya, Roni tetap menjalani pekerjaan itu. Ia berharap bisa berhenti setelah menikah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak tanpa
    stigma negatif
    .
    Menurut Roni, menjalani profesi ini lebih banyak dukanya ketimbang suka.
    “Enggak ada sukanya. Kalau dukanya banyak dimarahin nasabah adu mulut tapi enggak terlalu parah,” jelasnya.
    Roni kini memiliki sekitar 80 nasabah yang tersebar di Warakas, Koja, dan Cilincing. Gajinya dihitung berdasarkan total pinjaman nasabah dikali lima persen. Semakin sedikit nasabah, semakin kecil gaji yang diterima.
    Selain itu, gajinya bisa dipotong jika ada nasabah menunggak. Ia bahkan memiliki nasabah yang menunggak hingga tiga tahun.
    “Kalau nunggak berbulan-bulan ada, ya, kami kan tahu usahanya dia apa, kalau udah surut usahanya kami juga enggak tega nagihnya, kalau udah normal lagi usahanya baru ditagih lagi,” ujarnya.
    Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat, menjelaskan metode jemput bola menjadi daya tarik utama bank keliling. Mereka hadir langsung di depan rumah warga yang sedang terdesak kebutuhan.
    Teknik ini membuat masyarakat mudah terjerat pinjaman dengan bunga tinggi, apalagi petugas bank keliling bekerja keras membujuk pelanggan karena pendapatan mereka bergantung pada jumlah nasabah.
    Tak heran jika banyak sekali orang yang mudah terbujuk rayuan para bank keliling karena desakan ekonomi. Bagi Rakhmat, masyarakat yang terjerat bank keliling merupakan korban sehingga tidak bisa disalahkan.
    “Ya, masyarakat merupakan individu yang tak berdaya, karena mereka korban dari kebijakan ekonomi yang menyebabkan mereka itu mengalami kemiskinan, mengalami kondisi secara terpuruk di sosial ekonominya, jadi mereka pada posisi yang lemah, enggak berdaya untuk mengatasi iming-iming tersebut,” jelasnya.
    Kondisi ini membuat warga mudah terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit diputus.
    Rakhmat menegaskan, pemerintah perlu turun tangan mengatur praktik bank keliling agar tidak merugikan warga.
    “Pemerintah enggak boleh tinggal diam, karena ini menyangkut faktor ekonomi masyarakat sebagai bagian negara harus hadir tidak boleh dibiarkan,” katanya.
    Ia menyarankan pemerintah memperkuat
    literasi keuangan
    masyarakat dengan menggandeng Bank Indonesia dalam program edukasi di tingkat RT/RW dan RPTRA.
    “Mereka bikin forum acara di kampung di RT dan RW, RPTRA di Jakarta untuk melakukan literasi, finansial, apa itu bank keliling, risikonya apa,” ujar Rakhmat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Demo 9 Desember 2025, Warga Diminta Hindari Jalan Ini
                        Megapolitan

    9 Demo 9 Desember 2025, Warga Diminta Hindari Jalan Ini Megapolitan

    Demo 9 Desember 2025, Warga Diminta Hindari Jalan Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satu aksi demonstrasi akan digelar di Jakarta Pusat pada Selasa (9/12/2025) hari ini.
    Kepala Seksi Humas Polres Metro
    Jakarta Pusat
    , Iptu Ruslan Basuki mengatakan, demonstrasi akan dilakukan oleh massa dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan aliansi masyarakat sipil lainnya di sekitar Gambir.
    “Pagi ada aksi
    unjuk rasa
    dari ICW dan beberapa aliansi,” ujar Ruslan dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
    Menurut Ruslan, sebanyak 1.001 personel polisi disiagakan untuk pengaman unjuk rasa hari ini.
    Sementara itu, untuk rekayasa lalu lintas di seputaran Gambir akan dilakukan situasional dengan mempertimbangkan jumlah massa di lapangan.
    Ruslan mengimbau agar masyarakat menghindari kawasan sekitar demonstrasi untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas.
    “Warga bisa mencari jalan alternatif lain selama unjuk rasa berjalan,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini kata Forum Warga Kota terkait relokasi warga TPU Kebon Nanas

    Ini kata Forum Warga Kota terkait relokasi warga TPU Kebon Nanas

    Jakarta (ANTARA) – Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia menilai relokasi secara mendadak terhadap warga penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas akan menimbulkan efek sosial yang panjang.

    “Kebijakan yang diambil tanpa dialog bermakna dan solusi yang manusiawi dinilai hanya akan memindahkan persoalan, bukan menyelesaikannya,” kata Ketua Umum Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia Ari Subagyo Wibowo di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan bahwa rencana Pemprov DKI Jakarta untuk merelokasi warga yang telah tinggal puluhan tahun di kawasan TPU Kebon Nanas dengan dalih mengembalikan fungsi makam telah memicu kegelisahan dan penolakan keras dari warga.

    Ari menjelaskan, mayoritas warga telah tinggal lebih dari 20 tahun dan menggantungkan seluruh keberlangsungan hidup mereka pada lingkungan tersebut.

    “Sebagian besar bekerja sebagai pemulung dan penjaga makam dengan penghasilan harian hanya berkisar Rp15.000 sampai Rp20.000. Selama ini, mereka mampu bertahan hidup dan menyekolahkan anak-anak karena tidak terbebani biaya kontrakan rumah,” ujarnya.

    Ari menegaskan, relokasi bukan pilihan realistis karena penghasilan warga jauh dari cukup untuk membayar biaya kontrakan rumah atau rusun, termasuk keterbatasan ruang yang tidak sesuai dengan aktivitas ekonomi warga.

    Menurut dia, jenis pekerjaan warga menuntut ruang dan fleksibilitas, pemulung, tukang kayu, serta pengurus makam yang terikat dengan lokasi pemakaman sehingga, mustahil aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dengan perpindahan secara tiba-tiba.

    “Pemprov DKI perlu mempertimbangkan kondisi kesiapan warga dengan mengutamakan dialog terbuka agar dapat memahami dengan betul yang sebenarnya dibutuhkan oleh warga,” kata dia.

    Ari menambahkan, relokasi mendadak juga mengancam masa depan anak-anak yang saat ini sedang bersekolah.

    Perpindahan mendadak mengakibatkan pendidikan akan terputus, gangguan psikologis dan trauma sosial yang harusnya dicegah oleh pemerintah, bukan justru diciptakan.

    Ari menyampaikan, sudah terlalu sering rakyat kecil dikorbankan atas nama pembangunan.

    Warga TPU Kebon Nanas merupakan penduduk DKI Jakarta yang harus diperjuangkan kesejahteraan hidupnya oleh pemerintah.

    “Mereka adalah manusia, orang tua yang bekerja keras dan anak-anak yang berhak atas masa depan,” katanya menambahkan.

    Sebelumnya penghuni Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir Jakarta Pusat.

    Aksi demonstrasi ini merupakan lanjutan dari aksi unjuk rasa yang sudah dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu sebagai bentuk keresahan atas rencana penggusuran warga di TPU Kebon Nanas.

    Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jakarta, Ali Lubis meminta, Pemprov DKI Jakarta harus dapat membuktikan atas hak kepemilikan TPU Kebon Nanas sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

    Transparansi ini wajib diberikan agar warga tidak diperlakukan sebagai beban yang harus disingkirkan tanpa penjelasan yang adil.

    “Solusi bukan memindahkan rakyat miskin dari pandangan mata, tetapi memberikan perlindungan dan jaminan hidup yang layak, sebagaimana mandat konstitusi dan Undang Undang Perumahan yang mewajibkan negara menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi seluruh warga, terutama warga berpenghasilan rendah,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 9
                    
                        Demo 9 Desember 2025, Warga Diminta Hindari Jalan Ini
                        Megapolitan

    10 Ada Dua Demo di Jakarta Hari ini, Hindari Titik-titik Berikut Megapolitan

    Ada Dua Demo di Jakarta Hari ini, Hindari Titik-titik Berikut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua aksi demonstrasi akan digelar di wilayah Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025) hari ini.
    Kasi Humas Polres
    Jakarta
    Pusat, Ruslan Basuki mengatakan, aksi demonstrasi pertama akan digelar di Gambir.
    “Pagi ada aksi unjuk rasa dari Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPP Apdesi) dan beberapa elemen massa lain,” ujar Ruslan dalam keterangan tertulisnya, Senin.
    Untuk pengamanan unjuk rasa Apdesi ini, polisi menyiagakan 1.825 personil.
    Aksi untuk rasa kedua digelar di Kantor Komnas HAM, Menteng, oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan KASUM.
    Untuk pengamanan demonstrasi kedua ini, polisi menerjunkan 357 personel.
    Ruslan mengimbau agar masyarakat menghindari kawasan sekitar titik demonstrasi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas.
    “Warga bisa mencari jalan alternatif lain selama unjuk rasa berjalan. Untuk rekayasa lalu lintas akan dilakukan situasional melihat ekskalasi jumlah massa di lapangan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada kegiatan lari di Monas, lima KA berhenti di Jatinegara

    Ada kegiatan lari di Monas, lima KA berhenti di Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – PT KAI Daop 1 Jakarta memberlakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk lima Kereta Api imbas kegiatan “Milo Activ Indonesia Race (MAIR 2025) Jakarta International 10K” di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (7/12).

    Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT) Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Detty Nurfatma Kusumah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu mengatakan kelima KA ini merupakan keberangkatan dari Stasiun Gambir, yakni KA Argo Semeru (6) relasi Gambir – Surabaya Gubeng.

    Lalu, KA Parahyangan (132B) relasi Gambir – Bandung; KA Taksaka (46) relasi Gambir – Yogyakarta; KA Argo Bromo Anggrek (2B) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi; dan KA Argo Dwipangga (16) relasi Gambir – Solo Balapan.

    “Langkah ini diambil untuk memberikan alternatif, khusus bagi calon pelanggan keberangkatan Stasiun Gambir pada Minggu (7/12) karena diperkirakan akan terjadi peningkatan mobilitas di beberapa titik,” kata Detty.

    Dia menyampaikan, dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, calon penumpang memiliki alternatif keberangkatan KA.

    “Kami memastikan pelayanan tetap berjalan optimal dan pelanggan dapat melakukan perjalanan dengan aman, tertib, dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” kata Detty.

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau calon penumpang untuk memperhatikan kembali jadwal keberangkatan KA, serta menyesuaikan titik naik atau turun penumpang dengan adanya pemberlakuan BLB di Stasiun Jatinegara.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI Daop 1 Sediakan 909.000 Tiket untuk Nataru, Pemesanan Membeludak

    KAI Daop 1 Sediakan 909.000 Tiket untuk Nataru, Pemesanan Membeludak

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyiapkan lebih dari 909.000 kursi untuk melayani peningkatan mobilitas warga pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan menjaga kelancaran arus penumpang yang diprediksi melonjak signifikan menjelang puncak musim liburan akhir tahun.

    Pelaksana Harian Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Radhitya Mardika Putra, menjelaskan bahwa penambahan kapasitas tersebut berbarengan dengan sejumlah program tarif promo untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kereta api selama periode sibuk Nataru.

    “Untuk memastikan kapasitas perjalanan terpenuhi, KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan 909.536 tempat duduk,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025). 

    Total kursi yang disediakan itu dialokasikan di sejumlah stasiun strategis yang menjadi titik keberangkatan utama penumpang dengan Stasiun Gambir sebanyak 367.020 kursi, Stasiun Pasar Senen sebanyak 441.932 kursi, dan KA Lokal Pangrango dan Siliwangi sebanyak 100.584 kursi

    Ketiga layanan tersebut mencakup rute-rute favorit masyarakat menuju berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Hingga 5 Desember 2025, KAI mencatat 289.380 tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan KA Lokal yang telah dipesan pelanggan. Dari jumlah itu, 280.502 penumpang merupakan pengguna KAJJ, sementara 8.878 penumpang memilih layanan KA Lokal Pangrango.

    Data menunjukkan Stasiun Pasar Senen masih menjadi titik keberangkatan tersibuk dengan 135.442 pemesanan. Disusul Stasiun Gambir 57.844 pelanggan, Stasiun Bekasi 39.454 pelanggan, Stasiun Cikarang 22.001 pelanggan, Stasiun Jatinegara, Karawang, dan Cikampek dengan total 25.761 pelanggan

    Untuk KA Lokal Pangrango, jumlah penumpang terbanyak tercatat berasal dari Stasiun Bogor Paledang dengan 4.594 pelanggan, diikuti Sukabumi, Cisaat, serta beberapa lintas lain yang menjadi rute harian masyarakat di wilayah tersebut.

    Selama periode Nataru, KAI mengoperasikan 1.530 perjalanan KAJJ, atau rata-rata 85 perjalanan per hari. Selain itu, terdapat 198 perjalanan KA Lokal yang melayani rute Pangrango dan Siliwangi. Penambahan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan kursi mencukupi sekaligus mengurai potensi kepadatan penumpang di berbagai titik keberangkatan.

  • KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat 289.380 orang telah memesan tiket untuk perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan Kereta Api Lokal pada masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    “Data pemesanan tiket masih akan bertambah hingga hari keberangkatan,” kata Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT) Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Detty Nurfatma Kusumah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dari total pemesanan, lanjut dia, sebanyak 280.502 orang memesan tiket KAJJ, sementara 8.878 sisanya memesan tiket KA Lokal Pangrango.

    Detty mengatakan, pada masa angkutan Nataru kali ini yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, KAI Daop 1 Jakarta menyediakan 909.536 tempat duduk.

    Jumlah ini terdiri dari 367.020 tempat duduk untuk keberangkatan di Stasiun Gambir, 441.932 tempat duduk untuk keberangkatan di Pasar Senen, dan 100.584 tempat duduk untuk KA Lokal Pangrango dan Siliwangi.

    KAI Jakarta mengoperasikan total 1.530 perjalanan KAJJ, dengan rata-rata 85 perjalanan per hari. Sekitar 45 perjalanan per hari dari Stasiun Gambir, sisanya Stasiun Pasar Senen.

    Sementara untuk KA Lokal Pangrango relasi Bogor Paledang – Sukabumi PP dan Siliwangi relasi Sukabumi – Cipatat, KAI Jakarta mengoperasikan sebanyak 198 perjalanan.

    Selain kesiapan operasional kereta api, tambah Detty, KAI Jakarta juga menghadirkan berbagai program diskon sebagai bentuk apresiasi kepada penumpang antara lain diskon 30 persen untuk sejumlah KA Ekonomi komersial, diskon 20 persen untuk penumpang lansia, dan diskon 20 persen untuk penumpang disabilitas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Kerahkan 1.365 Personel Kawal Demo di 3 Titik Jakpus Hari Ini

    Polisi Kerahkan 1.365 Personel Kawal Demo di 3 Titik Jakpus Hari Ini

    Jakarta

    Sejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di tiga titik wilayah Jakarta Pusat. Polres Metro Jakarta Pusat menurunkan 1.365 personel untuk melakukan pelayanan pengamanan di tiga titik lokasi unjuk rasa elemen buruh.

    “1.365 personel diturunkan untuk melakukan pelayanan unjuk rasa di wilayah Jakpus,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    Susatyo menjelaskan rincian tiga titik lokasi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah elemen buruh. Pertama, lokasi unjuk rasa buruh ada di Pospol Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

    “Aksi unjuk rasa dari pimpinan cabang Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia DKI Jakarta dan beberapa element massa di wilayah gambir,” terang Susatyo.

    Lalu titik ketiga berada di perusahaan kawasan Jalan AM Sangadji, Jakarta Pusat. Unjuk rasa di sini dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh (DPD KSPSI DKI Jakarta).

    Susatyo pun mengimbau agar aksi unjuk rasa bisa dilakukan secara tertib. Dia juga menyebut tidak ada rekayasa lalu lintas yang dilakukan terkait aksi unjuk rasa di tiga titik lokasi wilayah Jakarta Pusat hari ini.

    (zap/zap)

  • 5
                    
                        3 Demo Buruh di Jakarta Hari ini, Hindari Ruas Jalan Berikut
                        Megapolitan

    5 3 Demo Buruh di Jakarta Hari ini, Hindari Ruas Jalan Berikut Megapolitan

    3 Demo Buruh di Jakarta Hari ini, Hindari Ruas Jalan Berikut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga aksi demo dari tiga kelompok serikat buruh digelar di Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025) hari ini.
    Kasi Humas Polres Metro
    Jakarta Pusat
    , Iptu Ruslan Basuki mengatakan, demonstrasi pertama akan dilakukan di Gambir, Senin pagi.
    “Pagi ada aksi unjuk rasa dari pimpinan cabang
    Serikat Pekerja
    Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia DKI Jakarta dan beberapa elemen massa di wilayah Gambir,” ujar Ruslan dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
    Unjuk rasa kedua akan dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Mandiri Regional Jabodetabek di Jalan Jenderal Sudirman.
    Lalu aksi demonstrasi ketiga dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jakarta di Jalan A.M. Sangadji 15B, Petojo Utara.
    Menurut Ruslan, ada 2.365 personel polisi yang diturunkan untuk menjaga tiga titik
    demo
    tersebut.
    Ia pun mengimbau masyarakat menghindari titik demonstarasi untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas.
    Nantinya rekayasa lalu lintas akan dilakukan situasional melihat eskalasi jumlah massa di lapangan.
    “Warga bisa mencari jalan alternatif lain selama unjuk rasa berjalan,” kata Ruslan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Shalat Magrib berjemaah awali Reuni Akbar 212

    Shalat Magrib berjemaah awali Reuni Akbar 212

    Jakarta (ANTARA) – Peserta Reuni Akbar 212 mengawali kegiatan dengan Shalat Magrib berjemaah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa petang.

    Ribuan peserta tampak berjajar rapi untuk mengikuti aktivitas pembuka itu yang dilakukan setelah dikumandangkan azan.

    Setelah itu, mereka kemudian mengkhatamkan Al Quran, karena aksi 212 yang mereka lakukan pada 2 Desember 2016 merupakan aksi membela Al Quran.

    “Karena aksi 212 ini merupakan aksi bela Al Quran maka hari ini kita sudah menyelesaikan 100 lebih bacaan Al Quran dan kali ini kita baca doa khatamnya,” kata seorang panitia melalui pengeras suara.

    Peserta juga tampak masih berdatangan ke kawasan Monas. Acara Reuni Akbar 212 sendiri dipusatkan di depan Monas tepatnya dari arah pintu bagian tenggara atau Gambir.

    Acara Reuni Akbar 212 kali ini dilaksanakan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya acara reuni dilakukan dari dini hari hingga siang hari.

    Kali ini acara Reuni Akbar 212 dilaksanakan dari petang hingga malam hari, sehingga peserta aksi akan menggelar shalat berjemaah terlebih dahulu dan baru kemudian memasuki acara inti.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.