kab/kota: Gambir

  • 3 Demo Akan Digelar di Jakarta Hari Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 September 2025

    3 Demo Akan Digelar di Jakarta Hari Ini Megapolitan 10 September 2025

    3 Demo Akan Digelar di Jakarta Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga aksi demonstrasi dijadwalkan akan berlangsung di wilayah Jakarta Pusat pada hari ini, Rabu (10/9/2025).
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, pihaknya telah menggelar apel persiapan pengamanan sejak pagi tadi.
    “Apel dilakukan pukul 08.00 WIB, 09.00 WIB, dan 10.00 WIB untuk mengatur pola pengamanan aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di wilayah Jakarta Pusat,” kata Ruslan saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (10/9/2025).
    Berdasarkan informasi kepolisian, tiga kelompok massa akan menggelar unjuk rasa di sejumlah titik berbeda.
    Pertama, Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja–Serikat Buruh bersama beberapa elemen massa akan menggelar demo di wilayah Gambir.
    Kedua, Aliansi Pengemudi Online Bersatu akan demo di depan kompleks DPR/MPR RI, Senayan. Pengamanan dimulai dengan Tactical Wall Game (TWG) dan apel personel di lokasi.
    Ketiga, kelompok Aliansi Rakyat Menggugat akan menggelar demo di depan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
    Ruslan menjelaskan, total personel yang disiapkan untuk pengamanan di wilayah Jakarta Pusat mencapai 578 anggota gabungan.
    Sementara itu, 4.344 personel disiagakan di kawasan Silang Selatan Monas.
    “Personel ini disebar di titik-titik rawan agar kegiatan masyarakat tetap berjalan normal,” ujar Ruslan.
    Hingga saat ini, kepolisian belum menerima kepastian terkait waktu dimulainya aksi unjuk rasa dari masing-masing kelompok.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Bisnis.com, JAKARTA -Perusahaan Ter batas Kereta Api Indonesia atau PT KAI (Persero) berganti nakhoda, dari Didiek Hartantyo kepada Bobby Rasyidin dan Wakil Direktur Utama Dody Budiawan. Munculnya jabatan wadirut ini mengulang pada masa Ignatius Jonan menjadi Dirut KAI yang pertama kali dulu.

    Jika pada periode sebelum nya Dewan Komisaris (Dekom) ada 9 orang dan 9 direksi, maka saat ini ada 8 dekom dan 10 direksi. Sayangnya, dari 10 direksi hanya 3 orang saja yang berasal dari internal KAI (organik), yaitu Direktur Pengelola Sarana & Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Operasi Awan Hermawan, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan Dadan Rudiansyah. Memang ketiga jabatan tersebut lebih pas diemban oleh mereka yang berkarier di KAI karena mereka mengetahui detail persoalan-persoalan teknis operasional. Catatan lain adalah adanya penggabungan Direksi Pengelola Prasarana dan Sarana yang dijabat oleh satu orang saja. Sesungguhnya ini terlalu berat, baik pekerjaan maupun tanggung jawab moralnya. Bila terjadi insi-den/accident pada sarana dia akan kena, demikian pula bila terjadi insiden/accident di prasarana, orang yang ber-sangkutan juga akan kena. Sungguh kasihan bila tidak segera dipisahkan antara Direksi Pengelola Prasarana dengan Pengelola Sarana ini.

    Kunci operasional KAI itu ada di prasarana (rel, stasiun, dan sejenisnya) dan sarana (kereta api), sehingga tidak bijak membebankan masalah tersebut pada pundak satu orang saja.

    Sebagai seorang pengguna setia layanan KAI, baik jarak jauh maupun dalam kota, harapan terhadap pergantian kepemimpinan di PT KAI ini adalah tetap mampu melanjutkan proses transformasi yang dimulai oleh Ignatius Jonan dengan mengubah wajah layanan KAI ke customer centris, dan dari perusahaan yang sebe-lumnya merugi terus, dalam waktu 3 tahun bisa untung dengan pelayanan yang jauh lebih baik. Transformasi itu terus berlanjut ketika Ignatius Jonan menjadi Menteri Perhubungan (Oktober 2014—Juli 2016) dan kepemimpinan di KAI dilanjutkan oleh Edi Sukmoro. Demikian pula ketika pergantian kepemimpinan dari Edi Sukomoro ke Didiek Hartantyo, proses transformasi terus berlanjut. Didiek Hartantyo sebetul-nya menghadapi masa yang amat sulit karena menjadi Dirut KAI pada saat mulai pandemi Covid-19, yaitu mulai Juni 2020. Namun, latar belakangnya sebagai bankir, kemampuan mana-jerialnya teruji saat itu. Meskipun pelanggan KAI ngedrop sampai 70%, tetapi tidak terjadi PHK sehingga tidak muncul gejolak selama pandemi Covid-19 dan recovery berlangsung cepat sehingga performanya tetap terjaga. Bagi pelanggan, legacy Didiek Hartantyo yang dapat dirasakan langsung adalah pertama, inovasi bisnis dengan pengembangan sarana baru, seperti misalnya KA Luxury, Panoramic, dan kompartemen yang membidik pangsa pasar baru dari orang-orang berduit.

    Ketiga jenis layanan itu amat diminati dan menjadi salah satu sumber cuan baru bagi PT KAI (Pesero). Kedua, Didiek Hartantyo melakukan beutifikasi (mem-percantik) stasiun-stasiun dan di sejumlah stasun besar seperti Gambir, Pasar Senen, Bandung, Yogyakarta, dan Gubeng Surabaya tersedia sejumlah meja di ruang tunggu yang dilengkapi dengan colokan listrik, sehingga calon penumpang kereta bisa menunggu di stasiun sambil bekerja.

    Bukan hanya mengubah wajah stasiun menjadi lebih cantik, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menyedikan fasilitas isi ulang air minum yang langsung dapat diminum di sejumlah stasiun, sehingga dapat mengurangi ongkos transportasi, khu-susnya untuk pembelian air minum selama di perjalanan. Salah satu strategi untuk menjaga proses transformasi KAI itu terus berlanjut adalah mengoptimalkan peran SDM organik masuk ke dalam jajaran direksi, karena mereka itu telah mengenali kultur perusahaan dengan baik, sehingga tidak memer-lukan waktu lama untuk penyesuaian.

    TANTANGAN BARU

    Keberlanjutan transformasi di KAI sangat diperlukan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik secara bisnis maupun pelayanan. Secara bisnis, KAI mengha-dapi tantangan besar terkait dengan adanya penugasan yang diberikan oleh peme-rintah kepada KAI seperti pengelolaan LRT Palembang dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kedua entitas ini secara finansial akan menjadi beban perusahaan karena memerlukan subsidi sepanjang massa untuk dapat mempertahankan operasionalnya. Hal itu mengingat jumlah pelanggan kedua moda itu memang jauh di bawah target, sehingga konsekuensi logisnya pendapatan tiket juga rendah. Hanya dengan subsidi sepanjang masa keduanya dapat ber-operasi. Memang ada layanan kereta regular jarak jauh dan kereta perkotaan yang disubsidi melalui PSO (public service obligation), tetapi itu sebetul-nya lebih ke pertimbangan politik saja. Artinya, tanpa ada subsidi pun akan tetap bisa beroperasi dengan menerapkan tiket komersial. Akan tetapi, untuk LRT Palembang dan KCJB kasusnya berbeda, mereka tidak akan bisa lanjut operasional tanpa ada subsidi, karena kalau diterapkan tarif komersial makin sedikit yang naik.

    Jadi, ada dua pekerjaan rumah (PR) direksi KAI saat ini, yaitu pertama, bagai-mana melakukan creative financing agar biaya operasional LRT Palembang dan KCJB itu tidak terlalu banyak menguras APBN, tetapi juga tidak menjadi beban baru KAI secara keseluruhan. Ini PR yang tidak mudah diselesaikan tapi perlu dibuat milestone agar pada saatnya bisa tercapai. Kedua, bagaimana agar KAI tetap untung tetapi juga layanan untuk kaum bawah tidak terabaikan.

    Saat ini layanan KAI untuk jarak jauh didominasi oleh tarif komersial. Tarif komersial ini sebetulnya amat berat bagi para pensiunan, petani, pedagang kecil, atau peker-ja komuter jarak jauh yang dikenal dengan Kelompok PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Mereka hanya dapat menggunakan layanan KA jarak jauh yang bersubsidi, tetapi itu sarananya terbatas sehingga beli tiketnya harus jauh sebelumnya. Kalau mereka ada kepentingan mendadak, sulit mendapatkan tiket bersubsidi tersebut. Di tengah kondisi ekonomi yang makin terpuruk, ketersediaan layanan KA jarak jauh yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat itu makin dibutuhkan.

    Apalagi Presiden Prabowo itu secara ideologis adalah seorang sosialis sehingga berharap layanan KAI terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    Ketiga, untuk menjawab tantangan pertama dan kedua di atas, KAI perlu menggenjot angkutan logistik sehingga dapat melakukan subsidi silang terhadap layanan penumpang. Peningkatan angkutan logistik ini sekaligus untuk mengurangi moda share angkutan barang yang saat ini didominasi oleh truk. Moda share KAI untuk angkutan barang masih dibawah 10%. Dalam waktu 5 tahun ke depan semoga dapat ditingkatkan menjadi 15%. 

    Kalau ini dapat dilakukan maka keuntungan korporasi akan tetap tercapai dan subsidi silang untuk angkutan penumpang bisa tetap dilakukan.

  • Satuan Siber TNI Ingin Laporkan Ferry Irwandi, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Komentar Begini

    Satuan Siber TNI Ingin Laporkan Ferry Irwandi, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Komentar Begini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mabes TNI melalui Satuan Siber berencana melaporkan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi ke penegak hukum.

    Diketahui, sejumlah jenderal TNI mendatangi Polda Metro Jaya untuk melakukan konsultasi hukum pada Senin (8/9).

    Konsultasi itu terkait dengan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh CEO Malaka Project Ferry Irwandi.

    Mereka adalah Dansatsiber TNI Brigjen JO Sembiring, Danpuspom Mayjen TNI Yusri Nuryanto, Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah dan Kababinkum TNI Laksda Farid Ma’aruf.

    “Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi,” kata JO Sembiring.

    Merespons niat Satuan Siber Mabes TNI melaporkan Ferry Irwandi itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Ad Interim, Sjafrie Sjamsoeddin enggan banyak menanggapi soal rencana Komandan Satuan Siber Mabes TNI, Brigjen JO Sembiring tersebut.

    Menurut dia, hal itu sebaiknya lebih pantas ditanyakan kepada Panglima TNI Agus Subiyanto.
    “Ya, itu operasional, silakan ke panglima TNI yang menangani operasional,” ucap Sjafrie di Kantor Menko Polkam, Gambir, pada Selasa (9/9).

    Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut mengaku memang telah mengetahui soal Dansatsiber yang menyinggung Ferry Irwandi.

    “Saya nonton di televisi, tetapi saya serahkan kewenangan itu kepada panglima TNI. Kita mempunyai strata-srata pendelegasian berwenang,” kata dia. (fajar)

  • Daop 2: Okupansi KA jarak jauh capai 126 persen periode Maulid Nabi

    Daop 2: Okupansi KA jarak jauh capai 126 persen periode Maulid Nabi

    Bandung (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mencatatkan okupansi penumpang kereta api jarak jauh pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada 4-8 September 2025, mencapai 126 persen.

    “Selama periode tersebut, total sebanyak 131.034 tiket terjual dengan okupansi mencapai lebih dari 126 persen dari kursi yang disediakan yakni 102.760 tempat duduk,” kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo di Bandung, Selasa.

    Angka ini, kata Kuswardojo, karena adanya penjualan tiket kereta api penumpang secara dinamis, seperti penumpang yang turun dan naik di stasiun antara relasi kereta.

    Puncak okupansi, lanjut dia, terjadi pada Minggu (7/9) dengan 146,4 persen, sementara terendah tercatat pada Senin (8/9) dengan 113,5 persen.

    Selama periode tersebut, KAI Daop 2 Bandung secara total menjalankan 44 KA Jarak Jauh dengan keberangkatan awal dan tujuan akhir di wilayah Daop 2 Bandung.

    “Berdasarkan data, relasi favorit pada periode tersebut, pelanggan masih didominasi perjalanan dari Bandung menuju Gambir, Yogyakarta, hingga Surabaya. Selain itu, lima KA dengan okupansi tertinggi seperti Malabar, Kahuripan, Turangga, dan Lodaya,” kata Kuswardojo.

    Adapun 5 KA favorit masyarakat yang mencatatkan okupansi tinggi antara lain:

    1. KA Malabar (KA 70) – 202,4 persen;

    2. KA Kahuripan (KA 273) – 191,5 persen;

    3. KA Kahuripan (KA 274) – 188,5 persen;

    4. KA Turangga (KA 66) – 168,2 persen;

    5. KA Lodaya (KA 78) – 157,9 persen.

    Selama libur panjang, relasi favorit penumpang KA jarak jauh adalah:

    1. Bandung – Gambir (6.005 penumpang);

    2. Bandung – Yogyakarta (4.727 penumpang);

    3. Kiaracondong – Kutoarjo (1.861 penumpang);

    4. Kiaracondong – Lempuyangan (1.843 penumpang);

    5. Bandung – Surabaya Gubeng (1.520 penumpang).

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catat Tiga Titik Demo Hari Ini, Ada Mahasiswa Geruduk DPR Bawa Tuntutan ‘RakyatTagihJanji’ – Page 3

    Catat Tiga Titik Demo Hari Ini, Ada Mahasiswa Geruduk DPR Bawa Tuntutan ‘RakyatTagihJanji’ – Page 3

    Tak hanya di DPR, polisi juga bersiaga di sekitar Pospol Merdeka Barat guna mengantisipasi massa dari BEM UNINDRA serta sejumlah elemen lain yang juga akan demo di sekitar kawasan Gambir.

    Demo juga menyasar kantor pengacara kondang Elza Syarief di Jalan Latuharhary. Di sana, rencananya bakal ada aksi dari kelompok yang menamakan diri Gerakan Suara Keadilan Netizen.

    “Total di wilayah Jakarta Pusat, 1.364 personel gabungan disiapkan untuk pengamanan,” ujar Ruslan.

    Ruslan menegaskan pengamanan akan dilakukan secara persuasif. “Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” kata Ruslan.

  • 5
                    
                        Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
                        Megapolitan

    5 Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025 Megapolitan

    Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (8/9/2025).
    Polres Metro Jakarta Pusat telah menyiapkan pengamanan untuk memastikan jalannya aksi tetap tertib.
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menginformasikan kepolisian akan menggelar apel pengamanan pada pukul 09.00 WIB untuk tiga lokasi aksi.
    “Ada tiga aksi yang akan berlangsung di Jakarta hari ini,” ujar Ruslan saat dihubungi Kompas.com, Senin.
    Aksi pertama akan digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indraprasta PGRI, melalui Unit Aktivitas Mahasiswa Teknik Industri.
    Titik aksi dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Para mahasiswa dijadwalkan menyuarakan sejumlah tuntutan terkait isu pendidikan dan kebijakan publik.
    Polisi menyiapkan pengamanan di sekitar kawasan Senayan untuk mengantisipasi penumpukan massa dan arus lalu lintas.
    Aksi kedua berasal dari Aliansi Rakyat Papua untuk Kebenaran dan Keadilan Tabi Saireri Nusantara bersama sejumlah elemen massa di wilayah Gambir.
    Massa akan berkumpul di sekitar Pospol Merdeka Barat.
    Ruslan mengatakan, kepolisian akan menurunkan personel di kawasan tersebut untuk menjaga ketertiban dan memastikan arus kendaraan di Jalan Medan Merdeka Barat tetap terkendali.
    Aksi ketiga digelar oleh Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
    Kegiatan tersebut akan berlangsung di depan kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat.
    Aksi ini digelar bertepatan dengan momentum peringatan 21 tahun meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib.
    Massa rencananya akan menuntut negara mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM berat dan memastikan akuntabilitas hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Tabur Bunga Mawar di Kedubes AS, Tanda Solidaritas RI untuk Palestina
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 September 2025

    Massa Tabur Bunga Mawar di Kedubes AS, Tanda Solidaritas RI untuk Palestina Megapolitan 7 September 2025

    Massa Tabur Bunga Mawar di Kedubes AS, Tanda Solidaritas RI untuk Palestina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi solidaritas Palestina menaburkan bunga mawar putih dan merah di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025) sore.
    Tabur bunga dilakukan sebagai simbol duka cita sekaligus doa bagi ribuan korban jiwa di Gaza yang terus berjatuhan akibat serangan militer Israel.
    Massa yang didominasi perempuan dan anak-anak menggelar doa bersama sebelum menaburkan bunga mawar merah dan putih di sekitar spanduk besar berukuran lima meter pukul 17.00 WIB.
    “Bunga ini adalah tanda cinta, duka, sekaligus solidaritas rakyat Indonesia untuk Palestina. Setiap kelopak yang kami taburkan adalah doa agar penderitaan mereka segera berakhir,” ujar salah satu peserta aksi saat berorasi.
    Selain tabur bunga, massa juga menyalakan lilin-lilin kecil sebagai simbol perlawanan tanpa kekerasan.
    Lagu Indonesia Raya turut dikumandangkan sambil bendera Indonesia dan Palestina dikibarkan berdampingan.
    Sejumlah peserta aksi membawa poster dengan pesan-pesan seperti “Don’t Stop Talking About Palestine”, “Suspend Israel from the UN”, hingga foto jurnalis dan korban konflik Gaza.
    Aksi damai ini digelar oleh Aliansi Pemuda Indonesia (API) Palestina.
    “Kami ingin menyampaikan pesan moral dari Jakarta bahwa keadilan kemanusiaan harus ditegakkan. Bunga dan lilin yang kami nyalakan adalah simbol harapan bagi rakyat Palestina,” kata Namsianto Wakhid, pengurus API Palestina.
    Berdasarkan data terkini, jumlah korban tewas di Gaza sejak Oktober 2023 telah melampaui 64.300 jiwa, dengan 161.200 orang lainnya mengalami luka berat.
    Krisis pangan akibat blokade juga kian parah, bahkan 382 orang, termasuk 135 anak-anak, dilaporkan meninggal karena kelaparan dan malanutrisi.
    Pantauan Kompas.com aksi damai bertajuk “+700 Hari Genosida di Gaza” dimulai pukul 16.30 WIB.
    Mereka mendirikan tenda berwarna hitam dan krem di belokan Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir, tepat di seberang Gedung Kedubes AS.
    Dalam aksi kali ini, mereka menyampaikan tujuh tuntutan yang terdiri dari tiga pernyataan sikap dan empat desakan kepada pemerintah Indonesia.
    1. Mengutuk keras dukungan politik, militer, dan finansial Amerika Serikat terhadap Israel yang menyebabkan penderitaan massal rakyat Palestina.
    2. Menegaskan solidaritas penuh kepada rakyat Palestina serta menyerukan keadilan, kebebasan, dan hak menentukan nasib sendiri.
    3. Membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat Palestina seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air bersih.
    1. Mengirim bantuan militer untuk Gaza.
    2. Memutus seluruh kerja sama dengan Israel, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertahanan.
    3. Melindungi peserta Indonesia dalam Global Sumud Flotilla dari ancaman Israel.
    4. Mendesak pengusiran Israel dari Sidang Umum PBB mendatang.
    Hingga pukul 17.20 WIB, aksi damai masih berlangsung kondusif dengan penjagaan aparat kepolisian, sementara arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 September 2025

    Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya Megapolitan 7 September 2025

    Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi bela Palestina mulai memadati di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025) sore.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, peserta aksi mulai berdatangan sejak pukul 15.30 WIB. Sebuah tenda berwarna hitam dan krem didirikan di belokan Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir, tepat di seberang Gedung Kedubes AS.
    Tampak bendera merah putih dan bendera Palestina berkibar di sekitar lokasi.
    Aparat Kepolisian Sektor Gambir menurunkan 13 pembatas jalan berwarna oranye untuk membatasi area massa.
    Kendati begitu, arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau masih lancar.
    Pukul 16.30 WIB, aksi damai bertajuk “700 Hari Genosida di Gaza” baru dimulai. Massa yang didominasi perempuan dan anak-anak membawa berbagai poster, bendera Palestina, hingga spanduk hitam berukuran lima meter bertuliskan “+700 Hari Genosida di Gaza”.
    Dalam spanduk tersebut, mereka menyampaikan tujuh tuntutan yang terdiri dari tiga pernyataan sikap dan empat desakan kepada pemerintah Indonesia.
    1. Mengutuk keras dukungan politik, militer, dan finansial Amerika Serikat terhadap Israel yang menyebabkan penderitaan massal rakyat Palestina.
    2. Menegaskan solidaritas penuh kepada rakyat Palestina serta menyerukan keadilan, kebebasan, dan hak menentukan nasib sendiri.
    3. Membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat Palestina seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air bersih.
    1. Mengirim bantuan militer untuk Gaza.
    2. Memutus seluruh kerja sama dengan Israel, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertahanan.
    3. Melindungi peserta Indonesia dalam Global Sumud Flotilla dari ancaman Israel.
    4. Mendesak pengusiran Israel dari Sidang Umum PBB mendatang.
    Massa juga mengangkat poster dengan berbagai pesan, seperti “Don’t Stop Talking About Palestine”, “Suspend Israel from the UN”, hingga foto jurnalis dan korban konflik Gaza. Sejumlah peserta mengenakan atribut khas Palestina, seperti syal keffiyeh.
    Sejumlah peserta mengenakan atribut khas Palestina, seperti syal keffiyeh.
    Lilin-lilin kecil disusun mengelilingi spanduk hitam sebagai simbol duka dan solidaritas.
    Orasi bergantian dilakukan lewat pengeras suara, diikuti yel-yel dan doa bersama.
    “Mungkin kita ingat Palestina, 700 hari Palestina. Mengingatkan kita kepada kegagalan kita, kegagalan Indonesia untuk menghentikan genosida,” tutur salah satu peserta aksi berpakaian hitam.
    “Tidak ada yang berbeda, genosida lancar berjaya. Indonesia gagal menghentikan perang di Palestina,” lanjutnya.
    Setelah orasi, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina.
    Adapun aksi ini diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Indonesia (API) Palestina dengan tajuk “Jakarta Hingga Gaza: Keadilan untuk Kemanusiaan Semesta”.
    “Kami ingin menyampaikan pesan moral dari Jakarta bahwa keadilan kemanusiaan harus ditegakkan, dan penderitaan rakyat Palestina tidak bisa terus dibiarkan,” kata Namsianto Wakhid, pengurus API Palestina, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu.
    Menurut Namsianto, rangkaian aksi diwarnai dengan penyalaan 1.000 lilin, tabur bunga, doa bersama, dan orasi.
    “Ini adalah panggilan kemanusiaan. Dukungan rakyat Indonesia diharapkan memberi energi moril bagi perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan sepenuhnya,” ujarnya.
    Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 telah melampaui 64.300 jiwa, sementara 161.200 orang mengalami luka berat.
    Dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 72 warga Gaza dilaporkan meninggal dan 314 lainnya terluka akibat serangan militer Israel.
    Selain itu, krisis pangan semakin parah akibat blokade, dengan 382 orang termasuk 135 anak-anak dilaporkan meninggal karena kelaparan dan malanutrisi.
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki menyebut sebanyak 589 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi.
    “589 personel dikerahkan untuk pengamanan aksi Aliansi Pemuda Indonesia Palestina,” kata Ruslan.
    Hingga pukul 16.50 WIB, kondisi aksi masih berjalan kondusif.
    Peserta aksi terus berdatangan, sementara arus lalu lintas di sekitar lokasi tetap lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sheila on 7 Bawakan Lagu-Lagu Sampingan di Pestapora 2025: Demi Fans

    Sheila on 7 Bawakan Lagu-Lagu Sampingan di Pestapora 2025: Demi Fans

    JAKARTA – Sheila on 7 menjadi salah satu band yang tampil dalam hari kedua Pestapora 2025 pada Sabtu, 6 September. Mereka juga tampil berbeda dengan membawakan lagu-lagu b-sides atau lagu yang tidak dijagokan sebagai single utama.

    Penonton sudah memadati panggung Pestapora Stage untuk menantikan mereka. Duta memulai penampilannya dengan membawakan Tertatih dilanjutkan dengan Selamat Datang.

    “Apa kabar semuanya? Sehat? Buat Sheila on 7, sudah lama banget enggak main dengan waktu seperti ini dan di saat terang Sheila Gank (kelompok penggemar Sheila on 7) terlihat cakep cakep dan cantik cantik,” kata Duta menyapa penonton hari itu.

    Kehadiran Sheila on 7 sebagai salah satu penampil juga mengharapkan bisa menghibur penggemar yang sudah berusaha datang ke Gambir Expo, Kemayoran untuk menyaksikan mereka secara langsung.

    “Seperti yang kita tahu dengan segala keadaan yang ada, Sheila On 7 datang ke sini ingin bergembira bersama kalian. Menjahit sedikit kegembiraaan, mudah-mudahan maknanya selamanya,” lanjut Duta.

    Sheila on 7 melanjutkan penampilan mereka dengan membawakan Berai, Tunjukkan Padaku, Temani Aku, Bait Pertama hingga Untuk Perempuan yang merupakan salah satu lagu dari album soundtrack film 30 Hari Mencari Cinta.

    Para penonton yang mengetahui lagu-lagu tersebut tidak segan menyuarakan bait lirik, namun tidak sedikit yang menikmati penampilan baru dengan konsep yang berbeda itu.

    Sheila on 7 mengakhiri penampilan mereka dengan menyanyikan Don’t Look Back in Anger dari Oasis sebelum turun dari panggung.

    “Makasih semuanya, tepuk tangan untuk Pestapora 2025. Terima kasih, thank you so much for having Sheila On 7,” kata Duta di sela penampilannya.

    Pestapora 2025 masih diselenggarakan hingga Minggu, 7 September dengan berbagai artis penampil serta berbagai aktivitas yang bisa ditemukan dalam acara.

  • Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 September 2025

    Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend Megapolitan 6 September 2025

    Kawasan Monas Masih Jadi Destinasi Favorit Saat Long Weekend
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dipadati pengunjung pada momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (6/9/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com,
    sejak siang hari arus pengunjung terus berdatangan.
    Mereka datang bersama sanak keluarga untuk menghabiskan waktu libur di ikon kota Jakarta tersebut.
    Sejumlah pengunjung tampak memanfaatkan layanan Kereta Wisata (Kerwis) Monas. Ada pula yang memilih berkeliling kawasan, duduk santai, hingga sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel.
    Tak sedikit yang mengantre di pelataran pintu masuk tugu. Puluhan orang menunggu giliran untuk naik ke dalam Monas.
    Dari kejauhan, terdengar suara petugas memanggil nomor antrean dengan pengeras suara.
    “Dua puluh satu, dua puluh dua…” begitu suara petugas memanggil wisatawan secara bergantian.
    Sesekali bunyi lonceng dan klakson kereta Api yang keluar masuk Stasiun Gambir ikut terdengar jelas hingga kawasan Monas.
    Salah satu pengunjung, Nur Aisyah (29), datang bersama suami dan anaknya dari Bekasi. Ia mengaku sengaja memilih Monas karena dekat sekaligus murah meriah.
    “Kalau ke sini kan gampang, dekat dari rumah dan anak juga senang naik kereta keliling Monas. Liburan nggak harus jauh-jauh,” kata Nur saat ditemui di area Monas, Sabtu (6/9/2025).
    Hal serupa diungkapkan oleh Dedi (41), warga Depok yang datang bersama istri dan kedua anaknya.
    “Libur panjang gini kami pilih ke Monas karena ikonnya Jakarta. Anak-anak bisa main, orang tua bisa foto-foto. Kebetulan tadi juga sempat antre mau naik ke atas tugu,” ujar dia.
    Pengalaman berbeda diceritakan Laras (42), warga Semarang, yang datang bersama orangtua dan anaknya.
    Ia menempuh perjalanan sekitar enam jam menggunakan mobil pribadi untuk sampai ke Jakarta.
    “Habis mengunjungi keluarga terus mampir sekalian ke sini (Monas) mau coba lihat-lihat sini,” kata Laras
    Ia menyebut, ayahnya sudah lama berkeinginan mengunjungi Monas.
    “Bapak pengin karena kan biasanya lihat di TV-TV,” ujar Laras.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.