Momen Dua Polisi Sempat Dikepung Mahasiswa Aksi Tolak PPN 12 Persen di Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dua anggota polisi sempat dikepung oleh mahasiswa dari aliansi
BEM Seluruh Indonesia
(SI) di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 18.17 WIB.
Momen tersebut terjadi saat polisi berusaha meminta massa untuk meninggalkan lokasi aksi dan diduga hendak mengambil kunci mobil komando mahasiswa.
Salah satu anggota polisi yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus yang terlihat mengenakan kemeja batik berwarna hitam dengan corak putih.
Ia ditemani oleh seorang anggota yang mengenakan kemeja putih kotak-kotak.
Meskipun tidak mengenakan seragam, keduanya terlihat mengalungkan alat handy talkie (HT).
“Polisi ada tindakan represif, mau mengambil kunci mobil komando. Ini bukan hanya menindas masyarakat, tapi mobil komando kita mau diambil juga,” ujar D, salah satu mahasiswa, saat dikonfirmasi di lokasi aksi.
“(Orangnya) bapak-bapak pakai baju batik. Satu botak, bawa dua HT,” kata D lagi.
Setelah massa dipaksa mundur, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Chondro memberikan keterangan kepada awak media terkait insiden tersebut.
Kedua polisi tersebut pun sudah kembali bersama anggota yang lain.
“Itu dinamika di lapangan, artinya semua petugas siap untuk melayani sejak sore hari, namun demikian dinamikanya seperti tadi, namun kami tidak mengamankan (menangkap massa),” kata Susatyo di depan Kawasan Monumen Nasional, Jumat malam.
Dalam aksi tersebut, massa BEM SI menolak rencana pemerintah untuk menerapkan PPN sebesar 12 persen.
Para demonstran hadir mengenakan almamater dan membawa bendera yang menampilkan identitas BEM dari berbagai kampus, seperti BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Mereka juga menyanyikan lagu “Buruh Tani” dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa lainnya.
Mereka juga membawa poster berisi tuntutan dan aspirasi, termasuk salah satu yang bertuliskan, “Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” dengan gambar siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Gambir
-
/data/photo/2024/12/27/676eae3e1f0e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Dua Polisi Sempat Dikepung Mahasiswa Aksi Tolak PPN 12 Persen di Jakarta Megapolitan 27 Desember 2024
-
/data/photo/2024/12/27/676ea7cf68dbe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jalan Medan Merdeka Kembali Lancar Usai Aksi Mahasiswa Tolak PPN 12 Persen Megapolitan 27 Desember 2024
Jalan Medan Merdeka Kembali Lancar Usai Aksi Mahasiswa Tolak PPN 12 Persen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Jalan Medan Merdeka
Barat menuju Jalan Gajah Mada sudah dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dan bus Transjakarta.
Jalan tersebut sempat ditutup karena aksi
unjuk rasa mahasiswa
di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/12/2024) siang.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, lalu lintas di sekitar area aksi sudah kembali lancar pada pukul 20.07 WIB.
Namun, jalan di depan Gedung Sapta Pesona masih tampak basah karena penggunaan water cannon oleh polisi untuk membubarkan massa aksi.
Bus Transjakarta juga telah beroperasi normal dan kembali menurunkan serta menaikkan penumpang di halte Monumen Nasional (Monas).
Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Tugu Tani dan jalan menuju Jalan MH Thamrin juga terpantau lancar.
Dalam aksi demonstrasi hari ini, massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (
BEM SI
) menolak
PPN 12 persen
.
Mereka hadir mengenakan almamater dan membawa bendera yang menunjukkan identitas BEM dari masing-masing kampus.
Beberapa di antaranya adalah BEM Universitas Negeri Jakarta, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Massa juga menyanyikan lagu “Buruh Tani” dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa lainnya.
Selain bendera, mereka membawa poster berisi tuntutan dan aspirasi.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” tulis massa dalam salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/27/676ea5f6bb280.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Bubarkan Aksi Demo Mahasiswa Pakai "Water Cannon" dan Sekompi Pasukan Megapolitan 27 Desember 2024
Polisi Bubarkan Aksi Demo Mahasiswa Pakai “Water Cannon” dan Sekompi Pasukan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi membubarkan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) menggunakan
water cannon
dan satu kompi pasukan polisi dari aksi tolak
PPN 12 persen
di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Massa mulai dipukul mundur sejak pukul 19.18 WIB. Saat itu, barisan mahasiswa yang tadinya berada di depan dinding beton pembatas masih berusaha bertahan menghadapi semburan air.
Namun, langkah para mahasiswa ini perlahan mundur seiring dengan dimajukannya mobil
water cannon
.
Tak hanya itu, sekompi polisi lengkap dengan tameng dan pentungan terus dikomandokan untuk maju selangkah demi selangkah.
Semburan air dari
water cannon
semakin meningkat intensitasnya dan mulai diarahkan ke arah mahasiswa. Tadinya, semburan air dibuat melebar dan tidak menghantam keras mahasiswa.
Massa dipukul mundur hingga ke Jalan Medan Merdeka Selatan, mendekati Balai Kota. Saat itu, Jalan Medan Merdeka Selatan masih dibuka dan dilewati kendaraan. Oleh karena itu, semburan
water cannon
dihentikan.
Namun, anggota polisi masih maju untuk mendorong massa. Sekitar pukul 19.24 WIB, massa membubarkan diri. Demo malam ini pun telah berakhir.
Dalam aksi hari ini, massa BEM SI menolak PPN 12 persen.
Mereka mengenakan almamater dan membawa bendera yang menampilkan identitas BEM kampus mereka.
Beberapa di antaranya adalah BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Massa juga menyanyikan lagu “Buruh Tani” dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa lainnya.
Selain bendera BEM kampus, mereka membawa poster berisi tuntutan dan aspirasi.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,”
bunyi salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/27/676ea05defb0b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bentrok dengan Polisi Saat Demo Tolak PPN 12 Persen, Kepala Mahasiswa Berdarah Megapolitan 27 Desember 2024
Bentrok dengan Polisi Saat Demo Tolak PPN 12 Persen, Kepala Mahasiswa Berdarah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang mahasiswa terluka di bagian kepala dalam bentrokan dengan polisi yang membubarkan demo di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Mahasiswa asal Depok ini mengalami luka di dahi sebelah kiri karena diduga terkena pentungan seorang polisi di lokasi aksi.
“Tadi kena (pukul) pas dipukul mundur. Padahal, kita cuma ini doang (demo),” ujar Andra (21), mahasiswa STEI SEBI saat ditemui di Jalan Medan Merdeja Selatan.
Ahmad juga melihat ada sejumlah polisi yang memukul dan menendang massa yang merupakan mahasiswa.
“Tadi, mereka (polisi) ada yang nendang ada yang (memeragakan seperti memukul),” kata Ahmad lagi.
Saat ditemui awak media, dahi Ahmad mengeluarkan darah. Beberapa temannya hendak membersihkan luka Ahmad dan menghentikan aliran darahnya.
Sebagian massa juga mengutuk perilaku polisi yang telah membuat kepala temannya terluka.
Berdasarkan pantauan di lokasi, polisi mulai mengerakkan pasukan dengan
water cannon
sekitar pukul 19.16 WIB. Saat itu, massa yang berusaha bertahan tapi mereka mulai terpukul mundur perlahan.
Dalam aksi hari ini, massa BEM SI melakukan aksi menolak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
Mereka mengenakan almamater sambil membawa bendera bergambar identitas BEM kampus mereka. Beberapa yang terlihat adalah BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Sembari mengisi ruang di lokasi aksi, massa terdengar menyanyikan lagu “Buruh Tani”. Mereka juga menyanyikan lagu perjuangan para mahasiswa.
Bersama dengan bendera BEM kampus, massa juga membawa sejumlah poster berisi tuntutan dan aspirasi mereka.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” tulis massa dalam salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/27/676e997602a2e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Gunakan Water Cannon untuk Bubarkan Aksi Mahasiswa Tolak PPN 12 Persen Megapolitan 27 Desember 2024
Polisi Gunakan Water Cannon untuk Bubarkan Aksi Mahasiswa Tolak PPN 12 Persen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menggunakan
water cannon
untuk membubarkan mahasiswa dari aliansi
BEM Seluruh Indonesia
(SI) yang menolak
PPN 12 persen
.
Aksi ini berlangsung di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, water cannon mulai dioperasikan sekitar pukul 19.00 WIB.
Semburan air yang digunakan kali ini bersifat melebar, berbeda dari sebelumnya yang menyasar satu arah.
Sekitar pukul 19.06 WIB, satu kompi polisi yang mengenakan helm dan tameng perisai maju ke depan barisan mahasiswa yang masih bertahan di lokasi.
Mahasiswa terus berteriak “revolusi” saat menghadapi polisi dan semburan air.
Beberapa di antara mereka terlihat menggunakan payung untuk berlindung dari air.
“Tugasmu untuk mengayomi, pak polisi, pak polisi,” kata orator dari atas mobil komando.
Sebagian mahasiswa tampak melemparkan botol ke arah polisi sebagai respons terhadap semburan air dari water cannon.
Dalam aksi hari ini, massa BEM SI menolak PPN 12 persen.
Mereka hadir mengenakan almamater dan membawa bendera yang menampilkan identitas BEM kampus mereka.
Beberapa di antaranya adalah BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Massa juga menyanyikan lagu “Buruh Tani” dan lagu-lagu perjuangan mahasiswa lainnya.
Selain bendera BEM kampus, mereka membawa poster berisi tuntutan dan aspirasi.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” tulis massa dalam salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/27/676e94d3b4c56.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Massa Demo Tolak PPN 12 Persen Enggan Bubar, Polisi Pajang "Water Cannon" di Depan Mahasiswa Megapolitan 27 Desember 2024
Massa Demo Tolak PPN 12 Persen Enggan Bubar, Polisi Pajang “Water Cannon” di Depan Mahasiswa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi memarkir mobil
water cannon
di hadapan mahasiswa dari aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) yang enggan membubarkan aksi penolakan
PPN 12 persen
di samping Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan pantauan di lokasi, pada pukul 18.45 WIB, dinding beton pembatas sudah dibuka sebagian. Sebuah mobil
water cannon
diparkir persis di hadapan barisan massa aksi.
Di depan mobil
water cannon,
terlihat satu kompi polisi berseragam lengkap dengan helm dan tameng perisai.
Sementara, mahasiswa masih enggan meninggalkan lokasi aksi. Mereka malah memutar lagu “Buruh Tani” untuk membakar semangat.
Para mahasiswa ini berdiri sekitar 5-10 meter di depan beton pembatas jalan.
Tak hanya berhadapan dengan mobil
water cannon
, di belakang barisan mahasiswa juga terparkir sebuah mobil polisi berukuran besar.
Mobil
water cannon
dipasang semenjak pukul 18.30 WIB. Saat itu, polisi meminta massa untuk meninggalkan lokasi aksi karena jam untuk berdemonstrasi hanya hingga pukul 18.00 WIB.
Dalam aksi hari ini, massa BEM SI melakukan aksi menolak
PPN 12 Persen
.
Mereka mengenakan almamater sambil membawa bendera bergambar identitas BEM kampus mereka. Beberapa yang terlihat adalah BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Sembari mengisi ruang di lokasi aksi, massa terdengar menyanyikan lagu “Buruh Tani”. Mereka juga menyanyikan lagu perjuangan para mahasiswa.
Bersama dengan bendera BEM kampus, massa juga membawa sejumlah poster berisikan tuntutan dan aspirasi mereka.
“Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” tulis massa dalam salah satu poster yang bergambarkan siluet menyerupai Menteri Ekonomi Sri Mulyani.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KAI perketat pengamanan Stasiun Pasar Senen saat libur Nataru
Jakarta (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta memperketat pengamanan Stasiun Pasar Senen dengan melibatkan personel gabungan dari Kepolisian, TNI dan anjing pengamanan (K-9) saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Ada juga pengamanan di stasiun kemarin dari tim K-9. Gunanya untuk lebih meningkatkan pengamanan lagi, itu ada di Stasiun Pasar Senen dan di Stasiun Gambir,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat.
Pengerahan K-9 di Stasiun Pasar Senen ini untuk mengantisipasi penumpang yang membawa barang terlarang. Pihaknya tidak ingin kepadatan penumpang menjadi celah bagi para pelaku kejahatan untuk melancarkan modusnya menyelundupkan narkoba.
Menurut Ixfan, penggunaan K-9 dalam pengamanan di stasiun sifatnya bergerak (mobile) sehingga tidak hanya satu titik namun untuk beberapa titik yang ada di stasiun.
“Kalau pengamanan menggunakan K-9 yang disisir mungkin kalau kaitannya dengan narkoba atau hal-hal lain yang kaitannya dengan yang negatif,” ujar Ixfan.
Tak hanya pengamanan menggunakan K-9 saja, tim pengamanan KAI juga berkolaborasi dengan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengamankan setiap daerah yang dilewati kereta api.
Pihaknya juga melakukan pengamanan untuk mengantisipasi cuaca hujan yang bisa membahayakan perjalanan kereta api.
“Kami berkolaborasi baik di stasiun maupun di sepanjang jalur. Terlebih saat ini kaitannya dengan hujan. Jadi di titik-titik tersebut kami aktif melakukan pengawasan, kemudian pemantauan,” katanya.
Selain itu, Ixfan memastikan pengamanan yang dilakukan berbagai pihak mulai dari petugas kantor pusat hingga daerah akan terus dilakukan sejak calon penumpang datang ke stasiun keberangkatan hingga stasiun tujuan akhir.
Pihaknya juga menyediakan pos pelayanan keamanan di depan Stasiun Pasar Senen yang setiap harinya dijaga oleh personel keamanan dari Polsek, Dinas Perhubungan (Dishub) dan pihak KAI.
“Jadi bagi warga yang akan mengalami gangguan atau apapun atau hal yang lainnya, silakan bisa menghubungi petugas kami yang ada di sini,” tegas Ixfan.
Ixfan mengimbau kepada calon penumpang yang menggunakan jasa angkutan kereta api untuk datang satu jam lebih awal sebelum keberangkatan kereta api.
“Untuk ‘high season’ biasanya pintu masuk stasiun dipadati kendaraan pribadi. Ini saya pantau tadi di depan stasiun ini, khususnya Pasar Senen banyak kemacetan,” katanya.
Karena itu, diimbau kepada para pelanggan yang menuju ke Stasiun Pasar Senen untuk berangkat lebih awal.
Calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen pukul 13.56 WIB. Beberapa penumpang lain juga tengah berdiri menunggu pemeriksaan dokumen di sekitar pintu masuk.
Calon penumpang antre di pintu masuk keberangkatan. Sedangkan penumpang lain mencetak kartu tiket.
Para pengangkut barang (porter) pun berseliweran menawarkan jasa angkut barang kepada calon penumpang membawa barang dalam jumlah banyak mulai tas, kardus hingga koper.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -

Stasiun Pasar Senen semakin ramai warga yang mudik saat libur Nataru
Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat pada Jumat siang semakin ramai warga yang memilih mudik dengan kereta api saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Iya mau mudik ke Yogyakarta jenguk ibu mertua di sana mumpung suami sama anak-anak juga lagi libur Nataru,” kata salah satu pemudik asal Cengkareng, Jakarta Barat, Ade Pratiwi (38) di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat.
Ade bersama suami dan dua anaknya memilih mudik menggunakan kereta karena dinilai lebih efektif dan efisien. Mulai dari harga, waktu dan juga bisa menikmati pemandangan dari dalam kereta bersama keluarga.
“Iya liburan dari kereta itu seru sih, anak-anak juga bisa nikmatin pemandangan dari jendela kereta. Niatnya kita di Yogyakarta sampai 31 Desember 2024, malamnya balik karena tanggal 1 Januari 2025 suami sudah harus kembali kerja,” ujar Ade.
Ade mengaku adanya perbedaan harga tiket dibandingkan mudik di hari biasa. Biasanya, dia mendapatkan harga tiket sekitar Rp250-280 ribu per orang, sedangkan saat libur Nataru ini seharga Rp350 ribu per orang.
“Kita beli di situs online KAI. Iya lumayan naik sih harganya dibandingkan pulang hari biasa. Bisa beda Rp50-100 ribuan,” katanya.
Apalagi kan belinya mepet. “Karena saya nunggu suami libur dan Alhamdulillah ini jam siang harganya lebih murah dibandingkan milih jam pagi dan malam,” katanya.
Ade berharap pemerintah bisa menstabilkan harga tiket kereta sesuai dengan sasaran, yaitu masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, Ade juga berharap fasilitas tunggu seperti kursi, pendingin (AC) dan toilet bisa lebih ditingkatkan lagi demi kenyamanan penumpang.
Salah satu penumpang lain asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan bernama Ranisha (26) mengaku memilih mudik hari ini karena baru mendapatkan libur Nataru dari kantornya. Selain itu, tiket kereta sudah ramai terjual sehingga dirinya baru mendapatkan tanggal yang cocok hari ini.
“Penuh banget aku liat di situs KAI. Alhamdulillah dapat tiketnya yang pas hari ini buat balik ke Yogyakarta ketemu orang tua dan keluarga di sana,” kata Ranisha.
Calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen pukul 12.30 WIB. Beberapa penumpang lain juga terlihat tengah berdiri menunggu pemeriksaan dokumen di sekitar pintu masuk.
Para calon penumpang antre di pintu masuk keberangkatan. Sedangkan penumpang lain mencetak kartu tiket.
Para pengangkut barang (porter) berseliweran menawarkan jasa angkut barang kepada calon penumpang yang terlihat membawa barang dalam jumlah banyak mulai tas, kardus hingga koper.
PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta mencatat sebanyak 821.975 tiket masih tersedia untuk libur Nataru dengan keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Total Kereta Api (KA) sebanyak 1.552 KA, dengan rata-rata per hari 86 KA, kapasitas tersedia 821.975 kursi (seat). Rata-rata per hari 45.665 kursi yang terjual 503.542.
“Total penumpang masih akan terus berubah dan ada penambahan,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -

Kawal Aksi Demo Tolak PPN 12 Persen, 611 Personel Siaga di Bundaran Patung Kuda & Depan Istana – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengerahkan sebanyak 611 personel guna mengamankan aksi mahasiswa dalam rangka menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
“Dalam rangka pengamanan aksi mahasiswa untuk menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di kawasan Patung Kuda dan sekitar, kami melibatkan 611 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Personel terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.
Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan Istana Negara.
Polisi memfokuskan pengamanan di kawasan Sapta Pesona (Gambir) sebanyak 165 personel, silang Monas Barat Daya sebanyak 115 personel, lalu di Istana Negara 92 personel, dan sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat.
Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain bersifat situasional.
Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
Dia mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain,” ucap Susatyo.
Personel diimbau tidak membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.
Adapun aksi penolakan kenaikan PPN ini diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jakarta di Silang Monas Barat Daya atau depan Patung Kuda sekitar pukul 13.00 WIB dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penetapan PPN 12 persen sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
“Sesuai dengan amanah Undang-Undang tentang Harmoni Peraturan Perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari (2025),” kata Airlangga dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi di Jakarta, Senin (16/12/2024).
Meskipun demikian, untuk barang dan jasa yang bersifat strategis, pemerintah tetap melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan PPN.
Airlangga merinci, pemerintah bakal memberikan fasilitas dengan membebaskan PPN untuk sebagian barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting).
—
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4268402/original/081322100_1671615621-Persiapan_Angkutan_Kereta_Api_Jelang_Libur_Natal_dan_Tahun_Baru-Johan_Tallo-6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)