kab/kota: Flores Timur

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 4 Kali dalam Enam Jam

    Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 4 Kali dalam Enam Jam

    JAKARTA – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) empat kali erupsi dalam enam jam periode pengamatan pukul 12.00 WITA hingga Pukul 18.00 WITA.

    “Teramati empat kali letusan dengan tinggi 600-2.000 meter dan warna asap kelabu,” demikian disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Emanuel Rofinus Bere dilansir ANTARA, Senin, 25 Agustus.

    Ia menjelaskan keempat erupsi tersebut tercatat dengan amplitudo 3.7-14.8 mm dan durasi selama 97 detik hingga 148 detik.

    Dalam periode pengamatan itu teramati secara visual Gunung Lewotobi Laki-laki jelas hingga kabut 0-I.

    “Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah,” katanya.

    Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dalam periode pengamatan tersebut dilaporkan cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 27.8-31.3 derajat Celcius.

    Karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level III (Siaga), ia mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam km dari pusat erupsi.

    “Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Ia juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya.

  • Momen Unik HUT Ke-80 RI, Warga Pantai Oa Gelar Upacara di Tengah Laut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Agustus 2025

    Momen Unik HUT Ke-80 RI, Warga Pantai Oa Gelar Upacara di Tengah Laut Regional 19 Agustus 2025

    Momen Unik HUT Ke-80 RI, Warga Pantai Oa Gelar Upacara di Tengah Laut
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Momen unik dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia turut dirasakan Desa Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
    Pada Minggu (17/8/2025), pemerintah desa dan ratusan warga Desa Pantai Oa menggelar upacara bendera di tengah laut.
    Sekretaris Desa Pantai Oa, Nikolaus Tapun, mengungkapkan, ada sejumlah alasan pihaknya memilih menggelar upacara di pantai tersebut.
    Menurut dia, jika dilihat dari sudut pandang tipologi, Desa Pantai Oa adalah desa pesisir.
    Selain itu, laut menjadi potensi unggulan dan ladang bagi masyarakat desa untuk mengais rezeki.
    “Di sisi lain, Pantai Oa juga merupakan destinasi pariwisata. Ini yang mau kami dorong untuk diketahui publik lewat apel bahari,” ujar Nikolaus saat dihubungi, Selasa (19/8/2025).
    Nikolaus mengatakan, ini kali kedua upacara bendera diselenggarakan di atas laut di teluk Pantai Oa.
    Peserta yang terlibat lebih kurang 400 orang.
    Ia berjanji pemerintah desa terus berupaya membenahi
    event
    tersebut ke depannya, sehingga semakin banyak orang yang berkunjung ke Pantai Oa.
    “Tentu juga kami berharap kegiatan ini bisa mendorong pendapatan desa dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Pantai Oa,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebanyak 6 Penerbangan Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Sebanyak 6 Penerbangan Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono menyatakan total enam penerbangan keberangkatan dan kedatangan batal dilakukan dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Penerbangan yang dibatalkan adalah penerbangan dari dan ke Maumere, Ende dan Bajawa,” katanya dilansir dari Antara.

    Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi beberapa kali pada 17-18 Agustus 2025.

    Ceppy menjelaskan Bandara Komodo masih beroperasi normal seperti biasa dan bandara tersebut juga bebas dari sebaran abu vulkanik berdasarkan pemeriksaan menggunakan paper test.

    “Paper test sudah dilakukan setiap jam sekali dan sampai dengan saat ini masih negatif,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sekali pada Senin pukul 20.08 WITA.

    Dalam laporan tersebut, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut.

    Lebih lanjut, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang condong ke arah utara dan timur laut.

    Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi sementara kurang lebih satu menit 47 detik.

    Lebih lanjut, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dan Sektoral Barat-Utara-Timur Laut sejauh tujuh km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

  • Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Agustus 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer Nasional 18 Agustus 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan wisatawan dan masyarakat untuk menjauhi Gunung Lewotobi Laki-laki dalam radius enam kilometer, setelah kembali mengalami erupsi pada Senin (18/8/2025).
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta warga setempat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
    “Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral barat utara – timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi,” kata Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima, Senin.
    BNPB mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut.
    “Pakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” ujarnya.
    Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi dahsyat pada Senin (18/8/2025) sore.
    Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, mencatat bahwa erupsi terjadi pada pukul 17.12 Wita.
    Berdasarkan data seismograf, erupsi ini berlangsung selama 4 menit 5 detik dengan amplitudo maksimum 47.3 mm.
    Herman menjelaskan bahwa letusan ini menghasilkan kolom abu dengan ketinggian mencapai 6 kilometer.
    “Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 6.000 meter atau 6 kilometer di atas puncak sekitar 7.584 meter di atas permukaan laut,” ungkapnya pada Senin sore.
    Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat dan barat laut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Dominggus, Merantau dari Papua ke Larantuka Seorang Diri Tak Disangka jadi Komandan Paskibra di NTT

    Perjuangan Dominggus, Merantau dari Papua ke Larantuka Seorang Diri Tak Disangka jadi Komandan Paskibra di NTT

    Tiga tahun berlalu. Dominggus menamatkan bangku SMP. Tetapi masalah baru muncul. Dia bingung harus melanjutkan pendidikan ke bangku SMA atau tidak. Dia memberanikan diri menghubungi orangtuanya via telepon, namun selalu gagal.

    Di tengah kebingungannya, Dominggus diajak salah satu teman berangkat ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Padahal saat itu, sisa uang di tangannya hanya Rp50.000. Sudah coba menghubungi orang tuanya untuk meminta bekal dan masukan, telepon tak kunjung tersambung.

    “Saya bingung harus ke mana. Terpaksa ikut teman datang ke Larantuka,” ungkapnya.

    Setibanya di Larantuka, ia dan temannya itu nekat mendaftar ke SMA Frateran Podor Larantuka. Salah satu sekolah impiannya. Padahal saat itu, dia sama sekali tidak memegang uang.

    “Ada dua sekolah impian saya yakni SMA Podor atau Seminari Sandominggo Hokeng, karena cita-cita saya jadi pastor,” ujarnya.

    Berkat bantuan temannya, segala biaya pendaftaran akhirnya bisa dibayar. Seperti memang diajarkan untuk berjuang dan mandiri, setelah semua proses itu selesai, dia tiba-tiba bisa menghubungi orangtuanya.

    “Saya sampaikan bahwa saya sudah daftar di Larantuka. Ayah mengirim uang untuk semua biaya,” tuturnya.

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Radius 6 Km

    Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Radius 6 Km

    LABUAN BAJO – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Rabu, 13 Agustus siang. 

    Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi terjadi pukul 14.05 WITA.

    Tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 1.784 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna putih, kelabu, hingga cokelat dengan intensitas tipis hingga sedang, condong ke arah barat daya dan barat.

    Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44,4 mm dan durasi sekitar satu menit 42 detik. Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III atau Siaga.

    PVMBG mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

    Warga diminta tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu yang tidak jelas sumbernya.

    Masyarakat juga diingatkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama di Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

    Selain itu, warga yang terdampak hujan abu diminta menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.

  • Status Gunung Lewotobi Diturunkan dari Level Awas ke Siaga 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Agustus 2025

    Status Gunung Lewotobi Diturunkan dari Level Awas ke Siaga Regional 10 Agustus 2025

    Status Gunung Lewotobi Diturunkan dari Level Awas ke Siaga
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com –
    Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level IV awas ke level III siaga pada Minggu (10/8/2025).
    Keputusan tersebut berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode pengamatan 1 Agustus-10 Agustus 2025.
    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mencatat data kegempaan yang terekam pada periode ini, yaitu 6 kali gempa letusan, 21 gempa guguran, 68 kali embusan, dan 9 kali tremor harmonik.
    Kemudian, terdapat 212 tremor non-harmonik, 91 kali gempa low frequency, 245 kali gempa vulkanik dalam, 31 kali gempa tektonik lokal, 43 kali tektonik jauh, dan satu kali tremor menerus dengan amplitudo dominan 4,4 mm.
    “Data kegempaan mengindikasikan tren penurunan aktivitas vulkanik menuju kestabilan jangka pendek, dengan dominasi gempa dangkal dan gempa permukaan,” ujar Wafid dalam keterangannya, Minggu.
    Ia menjelaskan penurunan signifikan pada gempa embusan menunjukkan berkurangnya tekanan dari dalam.
    Sementara itu, lubang diatrema tidak ada sumbatan sehingga menghasilkan asap tipis hingga tebal dengan tekanan lemah hingga sedang.
    Gempa letusan mengalami penurunan cukup signifikan, sedangkan tremor harmonik, tremor non-harmonik, dan gempa low frequency masih mendominasi, namun trennya menurun.
    Wafid mengatakan tidak terekam gempa vulkanik dangkal, menandakan tidak ada sumbatan di kedalaman dangkal.
    Sehingga, sistem berada dalam fase sistem terbuka (open system) yang memungkinkan pergerakan magma dan gas tanpa hambatan berarti.
    Selain itu, jumlah gempa vulkanik dalam juga menurun, mengindikasikan suplai magma baru dari kedalaman berkurang.
    Pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter pasca-erupsi 1 Agustus 2025 menunjukkan pergerakan yang mulai stabil.
    Sumbu X yang sebelumnya mengalami penurunan tajam sejak pertengahan Mei kini melandai dan stagnan.
    Sedangkan sumbu Y yang sempat naik hingga akhir Juli bergerak datar dengan sedikit fluktuasi.
    “Pola ini mengindikasikan fase relatif stabil atau jeda aktivitas jangka pendek, meski masih ada indikasi suplai magma baru dengan laju lambat,” kata dia.
    Data GNSS pada periode yang sama memperlihatkan perlambatan pengangkatan (uplift) hingga cenderung stagnan.
    Kondisi tersebut menandakan sebagian material sudah keluar dan tubuh gunung mengalami deflasi.
    Meskipun suplai magma dari kedalaman masih terjadi, pergerakannya menuju zona dangkal berkurang dan belum ada suplai besar yang signifikan.
    Wafid menambahkan hingga 9 Agustus 2025, tidak terdeteksi tanda inflasi cepat, sehingga sistem berada pada fase pelepasan tekanan dengan potensi erupsi skala kecil hingga sedang atau freatik.
    “Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki diturunkan dari level IV awas menjadi level III siaga terhitung tanggal 10 Agustus 2025 pukul 15.00 Wita,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Status Level IV Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Malam Ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Agustus 2025

    Status Level IV Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Malam Ini Regional 9 Agustus 2025

    Status Level IV Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Malam Ini
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com –
    Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Sabtu (9/8/2025) malam.
    Erupsi ini terjadi saat status aktivitas gunung berada pada Level IV (Awas), yang merupakan tingkat siaga tertinggi.
    Emanuel Rofinus Bere, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, mencatat erupsi terjadi pada pukul 19.36 Wita.
    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5,9 mm dan durasi sekitar 2 menit 34 detik.
    “Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter di atas puncak sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut,” ujar Rofinus, Sabtu malam.
    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat daya.
    Rofinus mengimbau warga sekitar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer, dan 7 kilometer pada sektoral barat daya, timur laut dari pusat erupsi.
    Masyarakat yang terdampak hujan abu diharapkan mengenakan masker atau alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik.
    Ia juga mengimbau warga sekitar mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
    Terutama daerah, seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MAKI Ngaku Dapat Info Harun Masiku Sempat di NTT, Minta KPK Segera Tangkap

    MAKI Ngaku Dapat Info Harun Masiku Sempat di NTT, Minta KPK Segera Tangkap

    Jakarta

    Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) mengaku mendapat informasi soal keberadaan buron kasus suap proses pergantian antar waktu Anggota DPR, Harun Masiku. MAKI meminta KPK segera menangkap Harun Masiku.

    “Pernah dapat info keberadaan di Kabupaten Flores Timur NTT pada akhir April 2025. Itu saya informasikan kepada KPK. Kalau itu yang dicari sudah bulan April masa mau dicari sekarang, ya bisa jadi sudah pergi lagi. Saya dapat informasi tentang dugaan itu dan saya sampaikan ke KPK,” kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).

    Dia juga menyoroti KPK yang mengumbar ada informasi soal keberadaan Harun Masiku. Dia meminta KPK langsung menangkap Harun Masiku jika telah mengetahui keberadaan eks caleg PDIP itu.

    “Saya melihat pernyataan KPK mengetahui atau ada informasi keberadaan Harun Masiku ini sebatas retorika yang dinarasikan atau narasi yang diretorikakan alias sekadar untuk menyatakan pada publik sudah bekerja mencari keberadaan Harun Masiku,” kata Boyamin.

    Dia menduga pencarian itu tak akan mempunyai hasil apapun. Dia menduga KPK tak mau menangkap Harun Masiku.

    Sebelumnya, KPK menyampaikan perkembangan pencarian Harun Masiku yang sudah buron sejak tahun 2020. KPK mengaku mendapat informasi Harun berada di suatu tempat dan komisi antirasuah itu telah menerjunkan tim.

    “Harun Masiku, juga penyidik dalam minggu-minggu ini sudah kembali ya dari luar kota untuk mencari,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu di KPK, Jakarta, Rabu (6/8).

    Asep menjelaskan KPK mendapat informasi keberadaan Harun di suatu tempat. Namun rinciannya belum bisa disampaikan.

    “Karena ada informasi di suatu tempat, sudah kita konfirmasi, sedang kita cari,” ujarnya.

    Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020. Dia diduga memberi suap kepada Wahyu Setiawan yang saat itu menjabat Komisioner KPU RI. Suap Rp 600 juta itu diduga diberikan untuk memuluskan Harun Masiku menjadi Anggota DPR RI lewat PAW.

    Selain Harun dan Wahyu, KPK juga menetapkan Agustiani Tio Fridelina dan Saeful Bahri sebagai tersangka pada tahun 2020. Wahyu, Agustiani dan Saeful telah diadili dan sudah bebas dari penjara.

    KPK juga menetapkan eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama pengacara Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka baru kasus ini. Hasto telah diadili dan divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus suap tersebut. Dia kini telah bebas usai mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Sementara, Donny belum diadili.

    (dek/haf)

  • Gunung Ile Lewotolok Meletus, Atap Rumah Warga di Larantuka Bergetar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Agustus 2025

    Gunung Ile Lewotolok Meletus, Atap Rumah Warga di Larantuka Bergetar Regional 6 Agustus 2025

    Gunung Ile Lewotolok Meletus, Atap Rumah Warga di Larantuka Bergetar
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Warga Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan dengan suara dentuman kuat pada Rabu (6/8/2025) pagi.
    Warga mengira terjadi ledakan bom lantaran atap rumah bergetar. Kemudian mereka mendapat informasi getaran itu akibat letusan Gunung Ile Lewotolok di Lembata.
    “Kami kaget ketika atap rumah bergetar, di kira ada bom meledak,” ujar Frans Hajon (36), warga Larantuka, saat dihubungi, Rabu pagi.
    Frans mengungkapkan, saat kejadian itu, ia bersama keluarga sedang berkumpul dalam rumah.
    Tiba-tiba atap rumah bergetar. Ia langsung meminta anggota keluarganya segera ke luar rumah.
    “Beberapa warga juga sempat mengira Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi,” tandasnya.
    Syawaludin, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat, gunung Ile Lewotolok kembali meletus pada pukul 09.36 Wita.
    Letusan ini menghasilkan tinggi kolom abu mencapai 400 meter di atas puncak sekitar 1.823 meter di atas permukaan laut.
    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat.
    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34.1 mm dan durasi sekitar 34 detik.
    “Letusan disertai gemuruh kuat,” ujar Syawaludin pada hari yang sama.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.