kab/kota: Flores Timur

  • Sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi di NTT

    Sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi di NTT

    Jumat, 8 November 2024 18:04 WIB

    Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berjalan untuk mengungsi di Desa Boru Kedang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/11/2024). Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Flores Timur, per Kamis 7 November 2024 pukul 20.00 WITA setidkanya sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi. ANTARA FOTO/Mega Tokan/YU

    Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berjalan untuk mengungsi di Desa Boru Kedang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/11/2024). Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Flores Timur, per Kamis 7 November 2024 pukul 20.00 WITA setidkanya sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi. ANTARA FOTO/Mega Tokan/YU

    Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berjalan untuk mengungsi di Desa Boru Kedang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/11/2024). Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Flores Timur, per Kamis 7 November 2024 pukul 20.00 WITA setidkanya sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi. ANTARA FOTO/Mega Tokan/YU

  • Rencana Relokasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Realisasinya?

    Rencana Relokasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Realisasinya?

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, ada enam desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang warganya bakal direlokasi. Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah dalam keterangan di Jakarta, Minggu (17/11/2024) mengatakan, keenam desa yang direkomendasikan untuk direlokasi antara lain Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Nawakote (Kecamatan Wulanggitang), Desa Nobo (Kecamatan Ile Boleng) dan Desa Dulipali (Kecamatan Ile Bura). Sementara jumlah warga dari keenam desa tersebut tercatat dalam Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Flores Timur ada sebanyak 2.209 keluarga.

    “Keenam desa direlokasi karena berada di bawah kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki atau dalam radius sekitar 4-5 kilometer dari puncak erupsi,” katanya.

    Jarwansyah mengatakan, rekomendasi yang diberikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) zona aman Gunung Lewotobi Laki-Laki berada enam kilometer dari puncak. Maka rumah warga yang berada di dalam radius bahaya 4-5 kilometer akan direlokasi.

    Jarwansyah yang mendatangi satu-persatu pos pengungsian di Flores Timur itu meminta, semua kepala desa dari keenam desa tersebut untuk meyosialisasikan rencana relokasi yang sudah dijelaskan secara tertulis dalam formulir persetuan untuk dipindahakan, terutama kepada warganya yang saat ini sedang mengungsi mandiri di luar pos pengungsian

    “Jika warga tidak hafal Nomor Induk Kependudukan dan nomor KK maka tulis nama sesuai KTP dan nantinya akan kami cek di Dukcapil,” katanya.

    Pada sosialisasi tersebut petugas BNPB juga membuka kesempatan kepada kepala desa dan warganya untuk memberikan rekomendasi permukiman baru mereka nantinya mau dipindahkan kemana.

    Hal ini dilakukan karena menurutnya, ada dua opsi yang diberikan antara lain relokasi terpusat dengan lahan dan rumah disiapkan oleh pemerintah atau relokasi mandiri dengan warga dibangunkan rumah oleh pemerintah di lahan miliknya. Tipe rumah yang akan dibangun merupakan rumah tahan gempa RISHA tipe-36 dengan luas lahan per rumah 90 meter persegi.

    BNPB memastikan pemilihan lokasi relokasi mempertimbangkan kemudahan akses warga untuk bisa kembali mengolah aset-aset pertanian atau peternakannya di tempat yang lama. ​​​​​​

    Hanya saja ia mengakui bahwa kelayakan lokasi serta adanya konflik sosial terkait tanah ulayat warga di wilayah Flores Timur masih menjadi tantangan dalam pencarian lahan ini. Jawarsyah menegaskan, pihaknya juga telah memiliki daftar rumah warga yang rusak untuk dibantu pembangunan menggunakan dana stimulan yang masing-masing tersebar di Desa Pululera, Borukedang, dan Boru.

    Skema dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak antara lain sebesar Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan. BNPB menekankan bahwa dana stimulan ini hanya diperuntukkan untuk pembangunan rumah dengan prosedur yang bertahap dan uang itu hanya boleh untuk membangun rumah, tidak boleh untuk beli motor, mobil, atau yang lainnya.

    Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Bang Ara memastikan, pembangunan rumah relokasi harus melibatkan warga korban bencana yang akan menjadi calon penghuninya.

    “Selain dari hasil pendataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk warga korban bencana yang akan direlokasi, juga harus ada dialog dengan warga calon penghuninya agar tepat sasaran. Jangan sampai ada kejadian rumah yang sudah dibangun tidak dihuni,” kata Ara.

    Hal itu bertujuan untuk memastikan rumah yang telah dibangun akan tepat sasaran dihuni oleh korban bencana. Agar konstruksi dapat segera terlaksana, Ara meminta pendataan segera dilakukan sehingga ada kepastian titik dan jumlah rumah yang akan dibangun.

    “Selain itu, juga segera disiapkan estimasi biaya pembangunan rumahnya beserta isinya. Pastikan juga stok bahan pembangunan rumahnya sudah siap, untuk besok kita laporkan saat rapat bersama Wakil Presiden,” ujar Ara.

    Ara juga menyebutkan, pihaknya telah melakukan survei di dua titik lokasi untuk relokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Survei dilakukan secara komprehensif bersama pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi NTT, Kementerian Perumahan dan Permukiman, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

    “Kami mendapatkan arahan dari pak presiden dan pak wapres untuk memakai pola dialog, apakah pengungsi di sini dan anak-anaknya mau pindah atau tidak, jawabannya dari dua titik mau pindah ibu-ibu jawabannya mau pindah bapak-bapak mau pindah, alasannya karena mereka sudah trauma karena beberapa tahun lalu sudah mengalami hal yang sama dan ada korban jiwa,” katanya.

    Ara juga mengklaim, dalam hal ini pemerintah, sangat memperhatikan soal adat istiadat saat proses relokasi. “Kami juga perhatikan karena punya pengalaman masalah adat di sini cukup sensitif jadi kami sangat menghargai soal adat,” katanya.

    Hasil Pendataan Sementara

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, dari hasil pendataan sementara ada sekitar 2.700 unit rumah yang perlu dibangun untuk warga korban bencana yang akan direlokasi.

    Hingga saat ini bersama TNI/Polri dan pemda masih melakukan pendataan jumlah kerusakan yang terjadi di lapangan.

    “Sudah ada dua lahan rencana untuk relokasi yakni di Lakangkledang Wilayah Ulayat Desa Nobo Desa Konga (50 hektare) dan Kramak Kobasoma Desa Kobasoma (50 hektare),” ujar Letjen TNI Suharyanto.

    kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki, kata Suharyanto, hingga saat ini masih erupsi dan masyarakat juga menyadari tidak dapat kembali ke desa asal karena terdampak. Pendataan telah dilakukan dan sebanyak delapan desa di daerah itu terdampak erupsi dengan jumlah rumah sebanyak 2.905 unit.

    “Ribuan rumah ini masih didata, apakah direlokasi semua atau ada yang relokasi mandiri, tadi pak menteri sudah menyampaikan dua titik itu, ini tentu saja ada pengalaman dan kami dialog dengan masyarakat mana yang mau ke titik itu atau mereka punya titik-titik lain dekat keluarganya,” katanya.

    Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi Wijaya menilai kedua titik lokasi untuk rencana relokasi warga itu aman dari dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Kami ikut dalam survei di dua lokasi, dari aspek keamanan untuk gunung api karena jaraknya 15 kilometer aman, lalu yang kedua radius 10 kilometer jadi masih aman dalam radius bahaya, lalu dari gerakan tanah longsor aman,” katanya.

    Sedan Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, untuk pembangunan rumah bagi korban bencana saat ini sudah tersedia teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (risha) dan Rumah Sistem Panel Instan (ruspin) yang sudah terbukti cepat dan tangguh.

    “Kami sudah mempunyai stok di katalog pengadaan barang dan jasa dan semuanya merupakan UMKM. Kita sudah siapkan rencana pembangunannya, jika semua data sudah selesai divalidasi maka sudah bisa mulai konstruksi pertengahan Desember 2024 dan target selesai pada April 2025,” ujar Iwan.

     

     

  • Kapolri imbau penyintas erupsi Gunung Lewotobi coblos di TPS khusus

    Kapolri imbau penyintas erupsi Gunung Lewotobi coblos di TPS khusus

    Flores Timur (ANTARA) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk menggunakan hak pilih atau mencoblos pada tempat pemungutan suara (TPS) khusus dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.

    “Memang kami juga dapat informasi ada juga yang mengungsi di Sikka dan tentunya itu kita imbau pada saat tanggal 27 (November) untuk mengikuti pencoblosan di TPS Khusus yang disiapkan di sini,” katanya usai mengunjungi pos pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.

    Para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini tidak hanya berada di Kabupaten Flores Timur, namun sejumlah penyintas juga berada di Kabupaten Sikka.

    “Karena berbeda kabupaten, sehingga jika ingin haknya dipenuhi tentunya harus melaksanakan pemilihan suara di wilayah Flores Timur di TPS khusus yang disiapkan,” katanya.

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungannya ke tiga titik posko pengungsian untuk memastikan terpenuhinya berbagai pelayanan dan kebutuhan bagi pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Kami datang mengunjungi beberapa pos untuk memastikan kepastian pelayanan dari pemerintah terkait masalah makan, kebutuhan air, dan kesehatan,” katanya.

    Kapolri menjelaskan terdapat juga bantuan trauma healing atau penyembuhan trauma kepada korban erupsi Gunung Lewotobi di pos pengungsian.

    “Kemudian sementara pembelajaran, walaupun sifatnya belum normal seperti biasa, namun rata-rata semua itu bisa dilaksanakan,” ujarnya.

    Dalam kunjungan itu Kapolri juga mendengarkan keinginan warga terkait rencana relokasi ke tempat yang lebih aman dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Beragam komentar dan harapan warga terdampak disampaikan kepada Kapolri, namun sebagian besar warga ingin direlokasi dengan alasan keselamatan.

    “Sebagian besar menginginkan relokasi, namun tidak jauh dari kebun, tempat ternak atau tempat biasa mereka menanam agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.

    Menurut Kapolri upaya relokasi merupakan tugas bersama sehingga ia berharap pemerintah daerah mempercepat pengadaan tanah untuk program relokasi yang nantinya akan dilakukan pembangunan oleh pemerintah pusat.

    “Harapan kita masyarakat, adik-adik kita juga segera beraktivitas normal ini yang menjadi konsen kita,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian di daerah itu.

    Hingga Minggu (17/11) pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.443 orang pengungsi di Poslap Konga, 573 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.191 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.092 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 703 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 159 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong.

    Pewarta: Gecio Viana
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Abu Vulkanik Lewotobi Mereda, Sejumlah Bandara Beroperasi Normal

    Abu Vulkanik Lewotobi Mereda, Sejumlah Bandara Beroperasi Normal

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bandara udara yang sempat ditutup imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, NTT telah kembali beroperasi normal. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan sejumlah bandara kembali beroperasi normal menyusul berkurangnya penyebaran abu vulkanik pada Senin (18/11/2024). 

    Beberapa bandara tersebut antara lain Bandara Frans Sales Lega Ruteng dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Bandar Udara Soa Bajawa, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Wunopito Lembata, Bandara Gewayantana Larantuka, Bandara Waingapu, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, dan Bandar Udara Lede Kalumbang Tambolaka. Sedangkan bandara yang masih belum beroperasi yakni Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere. 

    “Aktivitas sejumlah penerbangan di bandara yang telah dibuka juga sudah kembali normal. Di Bandara Komodo Labuan Bajo, misalnya, maskapai penerbangan melayani penumpang dengan normal,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin (18/11/2024). 

    Di sisi lain, Budi mengatakan, kondisi pelayaran di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga terpantau aman. Hal ini terlihat dari kondisi  gelombang, angin dan arus serta jarak pandang yang aman untuk pelayaran.  

    Terkait dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, evakuasi wisatawan telah berlangsung sejak tanggal 10 hingga 18 November 2024, dengan jumlah penumpang 5.282 orang dan dilayani 132 kapal.

     

    “Saat ini KNP. Chundamani sandar Labuan Bajo untuk standby keadaan kedaruratan,” imbuh Budi. 

    Adapun untuk angkutan penyeberangan rute Larantuka – Kupang pada kurun 1 – 11 November 2024 telah memberangkatkan 1.538 orang, 74 unit kendaraan roda dua, 21 unit kendaraan roda empat dan 33 unit kendaraan roda enam yang dilayani 5 kapal.

    Lalu rute Kupang-Larantuka pada periode 3-14 November 2024 memberangkatkan 1.798 orang, 96 unit kendaraan roda dua, 30 unit kendaraan roda empat dan 54 unit kendaraan roda enam, yang dilayani oleh 5 kapal.

  • Pemerintah Sosialisasi Rencana Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Pemerintah Sosialisasi Rencana Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Flores, Beritasatu.com – Pemerintah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai sosialisasi rencana relokasi warga terdampak erupsi Gunungi Lewotobi Laki-laki pada Minggu (17/11/2024). Kegiatan ini dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, yang mengunjungi pos pengungsian untuk berdialog dengan kepala desa dan masyarakat.

    Sosialisasi dilakukan berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang menetapkan zona aman di luar radius enam kilometer dari puncak gunung. Enam desa yang direkomendasikan untuk relokasi adalah Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, dan Desa Nawakote di Kecamatan Wulanggitang, Desa Nobo di Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura.

    “Untuk skema relokasi ada dua opsi. Pertama, relokasi terpusat yakni pemerintah menyediakan lahan dan membangun rumah di lokasi baru. Kedua, relokasi mandiri, yakni rumah dibangun pemerintah di lahan milik warga,” ujar Jarwansyah dalam siaran pers.

    Setiap rumah yang dibangun adalah tipe RISHA tahan gempa dengan luas 36 meter persegi di atas lahan 90 meter persegi. Bagi desa yang tidak direlokasi, pemerintah akan memberikan dana stimulan perbaikan rumah sesuai tingkat kerusakan, yakni Rp 60 juta untuk rusak berat, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan.

    “Dana ini hanya boleh digunakan untuk pembangunan rumah, bukan keperluan lain,” tegas Jarwansyah.

    Relokasi menghadapi tantangan seperti konflik sosial terkait tanah ulayat di Flores Timur dan kelaikan lokasi. Pemerintah memastikan lokasi relokasi tetap memungkinkan warga mengakses aset pertanian dan peternakan mereka.

  • Pertamina Kirim Bantuan ke Pos Pengungsian Gunung Lewotobi

    Pertamina Kirim Bantuan ke Pos Pengungsian Gunung Lewotobi

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan bantuan sembako kepada pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Tujuh Posko Pengungsian yang tersebar di wilayah Kabupaten Flores Timur. Selain itu, Pertamina juga mengirimkan bantuan berupa 1.400 liter minyak tanah untuk kebutuhan dapur posko.

    “Untuk menunjang kebutuhan posko pengungsian dan dapur umum dan berdasarkan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat maka tadi malam kami mensuplai kebutuhan minyak tanah ke semua titik posko pengungsian di Kabupaten Flores Timur. Sebelumnya bantuan sembako untuk pengungsi juga telah disalurkan” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

    Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan bahwa bantuan tersebut disalurkan dengan menempuh jarak tempuh hingga 3,5 jam dari Fuel Terminal Maumere ke Kabupaten Flores Timur dengan berbagai tantangan.

    “Kondisi cuaca di posko pengungsian sejak Sabtu pagi diguyur hujan deras dan kondisi jalanan yang terjal cukup menantang bagi kami untuk mengirimkan bantuan energi tersebut,” jelas Ahad.

    Lebih lanjut Ahad menyampaikan bahwa sebelum bantuan ini, Pertamina Patra Niaga juga telah mengirimkan bantuan berupa 100 liter BBM Pertamax, 12 tabung isi ulang BrightGas 12 Kg, 4 set kompor LPG dan 16 regulator serta beberapa kebutuhan logistik pangan seperti 500 kg beras, 23 pack telur, minyak goreng, air mineral hingga paket perlengkapan bayi dan ibu pasca secara bertahap sejak Kamis (4/11) lalu untuk kebutuhan para pengungsi dan operasional posko.

    Seperti yang diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi sejak Senin (4/11) lalu dan letusannya terus bererupsi hingga beberapa hari setelahnya. Sejak saat itu Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur mulai mendistribusikan bahan kebutuhan pokok ke posko pengungsian dan dapur umum yang berada di wilayah pengungsian. Posko pengungsian dan dapur umum ini berfungsi untuk melayani kebutuhan pokok kepada para pengungsi.

    “Hingga saat ini, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD serta Pemda setempat untuk memantau kebutuhan pengungsi yang terdampak akibat erupsi. Upaya yang dilakukan dengan Pemda dan Instansi terkait juga merupakan wujud bakti kami sebagai bagian dari BUMN untuk hadir bersama masyarakat,” tutup Ahad.

    (acd/acd)

  • KRI Ahmad Yani-351 Bawa Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    KRI Ahmad Yani-351 Bawa Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Labuan Bajo, Beritasatu.com – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351 tiba di Pelabuhan Pelni Larantuka, Flores Timur, NTT, pada Minggu (17/11/2024), membawa bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, Labuan Bajo, sehari sebelumnya, setelah juga mengumpulkan bantuan di Surabaya.

    Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI Angkatan Laut atas bantuan logistik yang dikirimkan.

    “Jumlah pengungsi telah mencapai lebih dari 12.000 jiwa dari sembilan desa terdampak. Logistik sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Sulastri saat menerima bantuan di atas KRI Ahmad Yani-351 di Selat Gonzalo.

    Bantuan yang dibawa oleh KRI Ahmad Yani-351 akan didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian di Flores Timur. Mengingat kondisi perairan Pelabuhan Pelni Larantuka yang dangkal, kapal ini tidak dapat bersandar dan terpaksa berlabuh di Selat Gonzalo. Bantuan dipindahkan menggunakan dua kapal motor.

    Komandan KRI Ahmad Yani-351 Kolonel Laut (P) Fadhlon menyampaikan kapal tersebut disiagakan untuk membantu masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah.

    “Bantuan ini merupakan kontribusi dari masyarakat, pemerintah daerah, dan TNI yang kami kumpulkan sepanjang perjalanan dari Surabaya hingga Labuan Bajo. Kami siap mendukung distribusi bantuan lebih lanjut ke Maumere, Kupang, atau wilayah lainnya jika diperlukan,” jelasnya.

    Sementara itu, Komandan Lanal Maumere Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro menegaskan komitmennya untuk membantu korban erupsi.

    “Personel kami sudah diterjunkan sejak 4 November 2024, bersinergi dengan Polri, pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, Kemensos, Tagana, dan pihak lainnya,” kata Anjas.

    Sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, jumlah pengungsi terus bertambah, mencapai lebih dari 12.000 jiwa. Penanganan logistik menjadi prioritas utama, dengan dukungan berbagai pihak yang terlibat dalam koordinasi bantuan dan pengelolaan posko pengungsian.

  • Jelang Pencoblosan, KPU Daerah dan BPBD Diminta Aktif Koordinasi soal Mitigasi Bencana Alam – Page 3

    Jelang Pencoblosan, KPU Daerah dan BPBD Diminta Aktif Koordinasi soal Mitigasi Bencana Alam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memerintahkan kepada KPU di daerah agar aktif berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hal tersebut guna membahas mitigasi bencana alam jelang pencoblosan Pilkada Serentak 2024.

    “Saat ini yang perlu dimitigasi dan dikoordinasikan dengan semua pihak, terutama dengan pemerintah daerah adalah bencana alam. Kami perintahkan kepada KPU daerah agar berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” kata Komisioner KPU Idham Holik kepada Liputan6.com, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Menurut Idham, usai terbitnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 17 dan 18 Tahun 2024, pihaknya telah mengundang divisi teknis KPU provinsi se-Indonesia untuk mengadakan rapat koordinasi. Rapat berlangsung di Serpong, Tangerang pada Sabtu, 16 November 2024.

    Idham menyatakan, rapat koordinasi itu membahas terkait pendalaman materi rekomendasi teknis yang meliputi pemungutan dan penghitungan suara. Termasuk, soal mitigasi bencana saat tahapan Pilkada 2024.

    “Karena kemarin saja di lepas pantai Lampung, kota Lampung ada gempa dan kita tetap di Indonesia berada pada garis ring of fire. Itu salah satu contoh yang harus dimitigasi,” ungkap Idham.

    Dia bilang, mitigasi bencana penting dilakukan agar pelaksanaan Pilkada Serentak tetap berjalan lancar. Tanah longsor, banjir, hingga erupsi gunung berapi seperti Lewotobi di Flores menjadi bentuk-bentuk bencana alam yang akan dimitigasi.

    “Berkenaan dengan lebih dari 13.800 pemilih dalam DPT yang terdampak erupsi gunung merapi Lewotobi di Flores Timur, NTT, KPU RI telah mengadakan rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri bahwa seluruh DKPP dan pemerintah daerah Provinsi NTT dan Flores Timur beserta KPU di daerahnya. Mitigasi sebagai bentuk langkah responsif KPU,” ucapnya.

  • 13 Ribu Lebih Pemilih Pilkada 2024 Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Siapkan Langkah Mitigasi – Page 3

    13 Ribu Lebih Pemilih Pilkada 2024 Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Siapkan Langkah Mitigasi – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, jumlah pengungsi akibat bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinamis. Kata dia, jumlahnya kerap berubah. 

    “Kemarin 13.000, sekarang 12 ribu sekian, masih dinamis. Ketika kedaruratan selesai, banyak di antara mereka yang pulang ke rumah dan menginap di rumah kerabat,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

    Pria yang kerap disapa Gus Ipul ini menyebut, kondisi dan situasi pengungsi juga mulai membaik.

    “Ya sudah membaik, Wapres juga sudah berkunjung ke sana,” ucap Gus Ipul.

    Dia memastikan, Kementerian Sosial (Kemensos) terus membantu penanganan bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, mulai dari penyediaan bantuan logistik hingga rehabilitasi pasca-bencana. 

  • Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi Terpapar Penyakit, ISPA dan Hipertensi Paling Banyak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2024

    Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi Terpapar Penyakit, ISPA dan Hipertensi Paling Banyak Regional 16 November 2024

    Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi Terpapar Penyakit, ISPA dan Hipertensi Paling Banyak
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (
    NTT
    ), mencatat 2.073 kasus penyakit di kalangan
    pengungsi

    erupsi Gunung Lewotobi
    Laki-laki.
    Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran, sebagian besar pengungsi menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan hipertensi.
    “Sampai dengan 15 November, kasus penyakit mencapai 2.073. ISPA paling banyak, dengan 660 kasus, diikuti hipertensi sebanyak 174 kasus,” ujar Hironimus, Sabtu (16/11/2024).
    Selain itu, terdapat 95 kasus dyspepsia, 93 kasus dermatitis, 85 kasus myalgia, 73 kasus
    common cold
    , 72 kasus faringitis, dan 68 kasus gastritis, serta sejumlah penyakit lainnya.
    Hironimus menjelaskan bahwa pengungsi yang sakit langsung ditangani tenaga kesehatan di posko.
    Jika kondisi memburuk, mereka dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit umum daerah (RSUD) di Larantuka.
    “Tenaga kesehatan berjaga selama 24 jam di posko secara bergantian sehingga pengungsi yang memiliki keluhan langsung mendapat penanganan,” jelasnya.
    Hironimus menambahkan, jumlah total pengungsi saat ini mencapai 12.366 jiwa.
    Mereka tersebar di sejumlah posko, seperti Konga (1.825 jiwa), Bokang (764 jiwa), Lewolaga (1.669 jiwa), Eputobi (1.046 jiwa), Kobasoma (690 jiwa), dan Ile Gerong (394 jiwa).
    “Sebagian lainnya tinggal di rumah warga di berbagai kecamatan di Flores Timur, bahkan ada yang mengungsi ke Kabupaten Sikka,” sebutnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.