kab/kota: Flores Timur

  • PGRI Beri Anugerah Pahlawan Pendidikan untuk Guru Rosalia yang Tewas Ditembak KKB di Papua

    PGRI Beri Anugerah Pahlawan Pendidikan untuk Guru Rosalia yang Tewas Ditembak KKB di Papua

    Ketua PGRI Flores Timur, Ketua PGRI Flores Timur mengatakan Rosalia adalah sosok guru yang tak kenal lelah dalam mengabdikan dirinya untuk pendidikan, meskipun di tempat yang jauh dan penuh risiko.

    Keberaniannya dalam mendidik anak-anak di Papua Pegunungan hingga mati di tangan KKB, patut menjadi teladan bagi seluruh tenaga pendidik di Indonesia.

    “Rosalia adalah guru yang patut menjadi teladan bagi seluruh tenaga pendidik di Indonesia,” kata Maksi.

    PGRI Flores Timur akan terus memperjuangkan hak-hak guru di daerah-daerah terpencil agar mendapatkan perlindungan yang lebih baik.

    Ia berharap kejadian tragis yang menimpa Rosalia tidak terjadi lagi di masa mendatang.

    “Semangat Rosalia akan terus hidup dalam ingatan kami. Selamat jalan, Ibu Guru Rosalia, semoga pengabdian dan perjuanganmu menjadi cahaya bagi generasi penerus bangsa,” ucapnya.

  • Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Temukan 16 Granat dan 393 Amunisi

    Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Temukan 16 Granat dan 393 Amunisi

    Kupang, Beritasatu.com – Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menemukan 16 granat dan 393 amunisi saat menggali lubang tangki septik (septic tank) di sekitar hunian sementara (huntara) Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Kasubsi PIDM SiHumas Polres Flores Timur Iptu Anwar Sanusi mengatakan kondisi granat dan amunisi itu masih aktif. “Masih aktif sehingga diamankan di bungker sementara waktu,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (2/4/2025).

    Granat dan amunisi diduga peninggalan Perang Dunia II itu ditemukan pada Selasa (1/4/2025), di huntara yang ditempati para pengungsi meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Belasan granat aktif itu masih diamankan di sebuah bungker yang dibuat di lahan kosong yang jauh dari permukiman warga, karena masih menunggu kedatangan Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda NTT dari Kupang.

    “Lokasi bungker yang dibuat jauh dari pemukiman. Sementara amunisi berupa peluru diamankan di posko pengamanan TNI-Polri di Huntara Konga,” kata Kapolres Flores Timur AKBP Adhitya Octorio Putra.

    Tipe granat aktif yang ditemukan oleh pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki adalah tipe 97 dengan panjang mencapai 3,78 inci atau 9,6 sentimeter dengan berat 65 gram atau 2,3 ons.

    Dilihat dari bentuknya, kata Adhitya, kemungkinan granat itu adalah peninggalan Perang Dunia II.

  • Bu Guru Rosalia Korban KKB Papua Dituduh Mata-mata TNI, IKF NTT: Pakai Baju Loreng karena Ikut Menwa – Halaman all

    Bu Guru Rosalia Korban KKB Papua Dituduh Mata-mata TNI, IKF NTT: Pakai Baju Loreng karena Ikut Menwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Rosalia Rerek Sogen (30), seorang guru yang menjadi korban penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dituding menjadi mata-mata TNI dan Polri. 
    Tudingan ini dilayangkan KKB Papua.

    Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF NTT) Provinsi Papua pun membantah tudingan itu.

    Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan Rosalia selama ini berprofesi sebagai seorang guru.

    “Korban Rosalia Sogen merupakan guru yang selama ini melaksanakan tugasnya di Distrik Anggruk,” kata Melky dalam konferensi pers di Abepura, Kota Jayapura, Selasa (1/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    “Dia bukan mata-mata TNI-Polri seperti yang dituduhkan oleh KKB selama ini,” lanjutnya.

    Isu Rosalia menjadi mata-mata TNI-Polri diketahui dari beredarnya foto lulusan Universitas Nusa Cendana itu, mengenakan seragam loreng.

    Menurut Melky, seragam loreng yang dikenakan Rosalia itu adalah seragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa.

    Foto itu diambil pada 2014, saat Rosalia masih berstatus mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT.

    “Foto pakai loreng itu saat masih berstatus mahasiswa tahun 2014 dan terlibat di Menwa. Kita tahu, sebagai mahasiswa yang tergabung dalam Menwa, pasti menggunakan seragam loreng,” jelas Melky.

    “Artinya, Rosalia bukan anggota TNI seperti yang dituduhkan selama ini,” tegasnya.

    Hal serupa sebelumnya telah disampaikan Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli.

    Didimus memastikan Rosalia dan enam guru lainnya, serta satu tenaga kesehatan (nakes), di Distrik Anggruk yang menjadi korban KKB Papua, bukan mata-mata.

    “Mereka ini bukan guru atau tenaga medis yang baru tugas, tetapi sudah bertugas sejak 2021 sampai sekarang.”

    “Mereka sudah kami cek secara detail sebelum ditugaskan di daerah pedalaman,” ungkap Didimus, Senin (24/3/2025).

    “Kalau ada kelompok yang mengatakan mereka (korban KKB Papua) adalah aparat keamanan TNI-Polri yang mata-mata, itu tidak benar,” pungkasnya.

    Kronologi KKB Papua Serang Distrik Anggruk

    Ketua Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua, Matheus Mamun Sare, menjelaskan kronologi penyerangan yang dilakukan KKB Papua terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk.

    Menurut keterangan dari korban selamat, KKB Papua sempat melakukan penyerangan pada 21 Maret 2025.

    Dalam penyerangan pertama itu, lima guru dan seorang nakes mengalami luka serius.

    Tak hanya melakukan penyerangan, KKB Papua juga membakar rumah para guru.

    KKB Papua kembali menyerang pada 22 Maret 2025 pagi, saat para korban yang terluka dirawat di puskesmas.

    Dalam serangan kedua ini, Rosalia Rerek Sogen tewas setelah ditebas anggota KKB Papua.

    “Serangan kedua yang merenggut nyawa seorang guru menunjukkan betapa brutalnya kekerasan ini terhadap orang yang tak berdosa,” jelas Matheus, Selasa, dilansir Tribun-Papua.com.

    Rosalia diketahui sudah mengabdi sebagai seorang guru di Distrik Anggruk sejak 2022.

    Dua hari sebelum tewas, Rosalia sempat menelepon sang kakak, Emanuel Suban Sogen, untuk bertukar kabar.

    Kepada Emanuel, Rosalia mengatakan akan pulang ke kampung halamannya di Flores Timur, NTT, pada Mei 2025.

    Namun, Rosalia pulang lebih awal dalam kondisi sudah tak bernyawa setelah menjadi korban penyerangan KKB Papua.

    Jasad Rosalia dimakamkan secara kedinasan di Lewotala, Flores Timur, pada 26 Maret 2025.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Keluarga Flobamora NTT Papua Kecam Kekerasan KKB terhadap Guru dan Nakes di Yahukimo

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com/Yulianus Magai/Paul Manuhara, Kompas.com/Roberthus Yewen)

  • Belasan Granat Aktif Ditemukan di NTT, Diduga Bekas Peninggalan Perang

    Belasan Granat Aktif Ditemukan di NTT, Diduga Bekas Peninggalan Perang

    Jakarta

    Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan 393 peluru dan 16 granat aktif. Granat dan peluru itu diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II.

    “Dari hasil pemeriksaan barang bukti, granat masih aktif sehingga untuk sementara dipindahkan dan diamankan pada lokasi kosong di sebuah kebun,” kata Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, kepada detikBali, Selasa (1/4/2025).

    Sanusi mengatakan granat tersebut untuk sementara disimpan di lokasi yang jauh dari permukiman di kebun warga Desa Konga, Kecamatan Titehena. Granat dan ratusan peluru itu dijaga ketat petugas sembari menunggu tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang.

    Sementara , tim penjinak bom (Jibom) dari Sat Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, tiba lokasi hunian sementara penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pukul 13.00 Wita, Selasa siang.

    “Barang bukti tidak dibawa ke Maumere, karena diduga masih aktif sehingga perlu dilakukan koordinasi untuk mendatangkan tim dari Sat Brimobda NTT untuk proses disposal (pemusnahan),” imbuhnya.

    Granat dan peluru yang diduga bekas peninggalan PD II itu ditemukan oleh pengungsi saat menggali tanah untuk septic tank. Granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Kemudian, amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

    Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua Regional 1 April 2025

    Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF-NNT) Provinsi Papua menggelar konferensi pers menanggapi penyerangan yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap para guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
    Dalam pernyataan sikapnya,
    IKF NTT Papua
    mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya guru Rosalia Rerek Sogen, serta beberapa guru dan nakes yang menjadi korban penyerangan tersebut.
    Dari tujuh korban, lima di antaranya adalah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertugas sebagai guru kontrak dan nakes di Distrik Anggruk.
    Dalam keterangan persnya di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/4/2025) malam, Wakil Ketua II Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua, Matheius Mamun Sare, mengecam tindakan tersebut.
    “Kami mengecam dan mengutuk keras tindakan para pelaku, yang diduga kuat merupakan anggota KKB atas perlakuan yang keji dan tidak berperikemanusiaan terhadap anak, adik, dan saudara-saudari kami Rosalia Rerek Sogen dan para korban lainnya, baik yang mengalami luka berat maupun luka ringan.”
    Matheus menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kondisi para guru dan nakes yang menjadi korban.
    “Upaya prioritas pertama yang kami lakukan adalah pemulangan jenazah
    Rosalia Sogen
    ke kampung halamannya di Desa Lewotala, Kabupaten Flores Timur NTT,” ungkapnya.
    IKF NTT Papua juga melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey, Kota Jayapura, untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka berat dan ringan.
    “Kami telah melakukan kunjungan kepada para korban yang masih dirawat, untuk memberikan
    dukungan moral
    kepada mereka,” katanya.
    Ketua IKF NTT Papua, Stanis Sike Dosinaen, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Rosalia Sogen, yang disiksa oleh KKB.
    “Kami menyatakan simpati dan keprihatinan yang mendalam kepada anak, adik, dan saudara-saudari kami yang mengalami luka-luka serius akibat serangan tersebut,” ujarnya.
    Stanis juga mengapresiasi Pemda Yahukimo, aparat gabungan TNI-Polri, Yayasan Serafim Care, RSAD Marthen Indey, dan pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam proses evakuasi korban.
    “Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melakukan evakuasi korban, pengiriman jenazah guru Rosalia Sogen, perawatan medis korban luka berat dan ringan, serta penampungan bagi para guru dan nakes,” ungkapnya.
    Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan bahwa Rosalia Sogen adalah guru dan bukan mata-mata TNI-Polri, seperti yang dituduhkan KKB.
    “Kami menolak dengan tegas semua dalih dan alasan pembenaran diri lainnya oleh para pelaku,” tegasnya.
    Ketua Bidang I Organisasi, Olahraga, Pemuda, dan Mahasiswa, Eduardus Lede Umbi Pati, meminta aparat penegak hukum melakukan penegakan hukum secara jujur, adil, dan profesional.
    “Hal ini sebagai bentuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya,” katanya.
    Dikutip dari Kompas.com, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Distrik Anggruk pasca-penyerangan.
    Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa olah TKP merupakan bagian penting dari proses penyelidikan untuk mengungkap kebenaran peristiwa pidana.
    “Diketahui kelompok pelaku KKB berjumlah sekitar 15 orang yang menyerang guru-guru dan tenaga nakes di Distrik Anggruk,” ujarnya.
    Faizal juga menyampaikan bahwa KKB membakar dua unit rumah dinas guru, merusak tujuh ruangan kelas, dan menganiaya serta membunuh Rosalia Sogen.
    “Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh, di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemensos Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Penyerangan KKB

    Kemensos Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Penyerangan KKB

    Jakarta

    Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo pada 10 Januari 2025 dan di Distrik Anggruk, Yahukimo pada 21 Maret 2025 mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.

    Sebagai bentuk tanggung jawab, negara melalui Kemensos memberikan santunan kepada dua ahli waris korban penyerangan di Kabupaten Yalimo. Dua korban berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Adapun santunan diberikan di kantor Wali kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/3).

    “Santunan sebesar Rp15 juta sudah diserahkan ke keluarga masing-masing,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).

    Pada penyerangan KKB di Distrik Anggruk, terdapat satu korban meninggal dunia asal Flores Timur.

    Adrianus mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyiapkan surat pernyataan ahli waris yang berhak.

    Ia mengatakan penyerahan santunan tersebut akan diberikan setelah libur Idul Fitri 2025. Kemensos jugs akan berkunjung langsung ke rumah ahli waris korban.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemensos Bakal Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Penyerangan KKB Usai Idul Fitri  – Halaman all

    Kemensos Bakal Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Penyerangan KKB Usai Idul Fitri  – Halaman all

    Adrianus mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas sosial

    Tayang: Kamis, 27 Maret 2025 18:21 WIB

    Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela

    Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo pada 10 Januari 2025 dan di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.

    Kemensos telah memberikan santunan kepada dua ahli waris korban penyerangan di Kabupaten Yalimo. 

    Dua korban berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Santunan telah diberikan pada 22 Maret 2025 di kantor Wali kota Palopo, Sulawesi Selatan. 

    “Santunan sebesar Rp15 juta sudah diserahkan ke keluarga masing-masing,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla melalui keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).

    Adapun pada penyerangan KKB di Distrik Anggruk terdapat 1 korban meninggal dunia asal Flores Timur. 

    Adrianus mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyiapkan surat pernyataan ahli waris yang berhak.

    “Kemensos akan menindaklanjuti pemberian santunan sebesar Rp15 juta,” kata Adrianus.

    Ia mengatakan penyerahan santunan tersebut akan diberikan setelah libur Idul Fitri 2025. 

    Kemensos rencananya akan langsung berkunjung ke rumah ahli waris korban.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Terluka Bakar akibat Abu Panas Erupsi Gunung Lewotobi, Hendrikus Meninggal Setelah Sepekan Dirawat – Halaman all

    Terluka Bakar akibat Abu Panas Erupsi Gunung Lewotobi, Hendrikus Meninggal Setelah Sepekan Dirawat – Halaman all

    Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

    TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA – Hendrikus Kwuta meninggal dunia di Rumah Sakit Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (27/3/2025).

    Hendrikus sebelumnya terluka bakar akibat terkena abu panas Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Dia lalu dirawat di RS Larantuka karena mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.

    Namun setelah dirawat selama 7 hari warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura  ini menghembuskan napas terakhirnya, Kamis (27/3/2025).

    Kepala Desa Nurabelen, Lambertus Bura Puka, mengatakan korban meninggal pagi tadi. 

    Saat ini jenazah sudah tiba di rumah duka di Desa Nurabelen.

    “Iya, satu korban luka bakar sudah meninggal dunia di rumah sakit. Jenazah sudah diantar ke rumahnya,” katanya melalui panggilan telepon.

    Lambertus menerangkan, korban terbakar abu panas saat terjadi letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis (20/3/2025( tengah malam. 

    Saat letusan terjadi, korban berada di kebun dan menginap di pondoknya.

    Selain Hendrikus, masih ada satu korban lagi bernama Wilibrodus Todo Kwure.

    Pria 66 tahun yang juga berasal dari Desa Nurabelen itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.
     
    Desa Nurabelen terdampak material vulkanik saat terjadi letusan besar. 

    Jarak desa ini sekira 7 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berstatus Level IV (Awas). 

    Meski demikian, warga setempat hingga kini belum diungsikan Pemerintah Daerah Flores Timur. (cbl)

  • Disambut Isak Tangis, Jenazah Guru Korban Serangan KKB Tiba di NTT

    Disambut Isak Tangis, Jenazah Guru Korban Serangan KKB Tiba di NTT

    Jakarta

    Jenazah serangan KKB, Rosalina Barek Sogen (30) tiba di Bandara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga dan kerabat.

    Dilansir detikBali, jenazah tiba pada Selasa (25/3/2025) pukul 14.23 Wita. Jenazah Rosalina disambut langsung oleh Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran beserta pimpinan OPD setempat di Bandara Gewayantana Larantuka.

    Rosalina juga diterima oleh aparat gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Flores Timur datang mengenakan pakaian warna khaki dan meyakinkan lagu Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

    Ratusan motor dan mobil mengular di sepanjang jalan. Suasana duka menyelimuti keluarga. Isak tangis memecah hening jalan sunyi Larantuka tersebut.

    Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen, sempat menangis saat memberikan kata sambutan di depan Kantor Bupati Flores Timur.

    (rdp/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemprov NTT Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru Korban KKB di Yahukimo

    Pemprov NTT Fasilitasi Pemulangan Jenazah Guru Korban KKB di Yahukimo

    Kupang, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah Rosalina Berek Sogen, seorang guru asal Kabupaten Flores Timur, yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersentaja (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini dan menegaskan koordinasi telah dilakukan bersama bupati Flores Timur serta komunitas warga NTT di Papua untuk memastikan pemulangan jenazah berjalan lancar.

    “Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Sejak pagi, kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur dan pihak terkait untuk mempersiapkan pemulangan jenazah. Saat ini, komunitas warga NTT di Papua juga turut membantu proses ini,” ujar Gubernur Melki Laka Lena, Senin (24/3/2024).

    Terkait insiden serangan KKB di Yahukimo, Gubernur Melki menegaskan keselamatan warga NTT di Papua menjadi prioritas utama.

    “Kami terus memantau kondisi warga NTT, terutama yang berada di sekitar lokasi kejadian, untuk memastikan mereka dalam keadaan aman. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mereka yang bekerja di sana mendapatkan perlindungan yang memadai,” tambahnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat NTT untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh insiden ini.

    “Kami meminta seluruh masyarakat tetap kondusif dan menyerahkan proses penanganan kepada pihak berwenang. Komunikasi terus dijalin dengan berbagai pihak di Papua agar situasi tetap terkendali,” imbuhnya.

    Gubernur berharap kejadian serupa tidak terulang dan menegaskan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga keselamatan warga di wilayah-wilayah rentan.

    “Kami berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi di masa depan. Kami juga berkomunikasi dengan aparat keamanan baik di Papua maupun di tingkat nasional untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutupnya.

    Diketahui, Rosalina Berek Sogen (30), guru asal Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, telah mengabdikan dirinya sebagai pendidik di Papua sejak 2022. Rosalina menjadi korban meninggal akibat serangan KKB di Yahukimo. Jenazahnya direncanakan akan dipulangkan ke kampung halaman pada hari ini.