kab/kota: Ende

  • Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi

    Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi

    Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan 285 orang yang terdiri dari dosen, alumni, dan mahasiswa dalam Program Ekspedisi Patriot yang digagas Kementerian Transmigrasi (Kementrans).
    Dalam program tersebut,
    Undip
    bersama enam mitra perguruan tinggi lainnya mengirim 57 tim yang tersebar di 13 provinsi dan 35 kabupaten.
    Program ini menjadi kesempatan bagi kampus yang terlibat untuk mengambil peran strategis mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini sejalan dengan jargon yang diusung Undip, yakni “Undip Bermartabat dan Bermanfaat untuk Masyarakat luas.”
    Setiap tim terdiri dari empat orang anggota dan satu orang ketua. Mereka akan tinggal di kawasan
    transmigrasi
    bersama masyarakat selama tiga sampai empat bulan untuk memahami situasi lokal dan menghasilkan kajian akademis yang sesuai kebutuhan masyarakat.
    Program
    Ekspedisi Patriot

    Kementerian Transmigrasi
    dilaksanakan untuk mengakselerasi pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Terintegrasi (KET) berbasis sumber daya manusia (SDM) unggul. Tujuannya, untuk mendorong pengembangan komoditas yang produktif, inklusif, dan berkemandirian secara ekonomi.
    Hal ini sejalan dengan amanah untuk mencapai “Perkotaan dan Perdesaan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi” dalam Undang-Undang (UU) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT).
    Penanggung Jawab Program Transmigrasi Patriot
    Universitas Diponegoro
    , Wiwandari Handayani, menjelaskan bahwa selain memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen untuk mengambil peran secara langsung bersama masyarakat dan pemangku kepentingan lokal.
    Ini menjadi bagian dari gerakan nasional untuk membangun kawasan transmigrasi sebagai pilar ekonomi Indonesia.
    Wiwandari menilai, program Transformasi Transmigrasi yang saat ini diusung Kementerian Transmigrasi telah menggeser terminologi “transmigrasi”.
    Menurutnya, transmigrasi selama ini dipahami sebagai program pemindahan penduduk dari Pulau Jawa yang sudah sangat padat ke luar Jawa.
    “Melalui Program Ekspedisi Patriot, transmigrasi dapat dipahami sebagai program pengembangan yang lebih komprehensif untuk menciptakan simpul ekonomi baru di wilayah perdesaan dengan ditopang SDM berkualitas,” kata Wiwandari dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (14/12/2025).
    Kehadiran Tim Ekspedisi Patriot (TEP), termasuk tim TEP Undip, tidak hanya menghasilkan kajian akademis yang lebih valid, tetapi juga pemahaman atas dinamika pemangku kepentingan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
    Pemahaman tersebut dapat menjembatani komunikasi instansi pemerintah dari berbagai sektor dan tingkatan yang selama ini cenderung bekerja sesuai kewenangan dan indikator kinerjanya masing-masing.
    Nantinya, hasil inisiatif tersebut dapat membantu masyarakat menyuarakan kebutuhan dan gagasan-gagasannya secara terarah.
    Sesuai visi untuk menebarkan manfaat dari hasil kajiannya, Undip telah menggelar tiga diskusi kelompok terarah (FGD) selama berada di lokasi. Diskusi ini telah menghasilkan rekomendasi konkrit kepada pemerintah. Bahkan, beberapa rekomendasi langsung diimplementasikan.
    Misalnya, di Palolo, Sulawesi Tengah, tim Undip sukses mendorong pemindahan bantuan alat kesehatan ke lokasi yang lebih sesuai keinginan masyarakat.
    Lalu, di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), tim Undip mengomunikasikan kebutuhan perbaikan jalan kepada Bappeda Provinsi NTT. Masukan ini telah disertakan ke dalam program pembangunan untuk segera dilaksanakan.
    Kota Metro di Provinsi Lampung menjadi salah satu contoh nyata bahwa konsistensi dan visi jangka panjang diperlukan untuk memastikan semangat transformasi transmigrasi dapat memberikan hasil nyata keberhasilan pembangunan.
    Berawal sebagai daerah pemukiman yang didirikan pada masa kolonial Belanda, kota ini menjadi bagian dari strategi untuk memindahkan penduduk dari Pulau Jawa yang padat ke Lampung.
    Kini, Metro telah memiliki banyak perkembangan. Bahkan, kota yang menjadi cikal bakal kawasan transmigrasi pertama di Indonesia ini tercatat memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 80,41. Angka ini menjadi yang tertinggi kedua di Provinsi Lampung. Capaian ini tak lepas dari dukungan sektor ekonomi yang terus berkembang secara dinamis.
    Dengan dukungan teknologi dan konektivitas yang lebih baik ketimbang masa awal pemerintah Indonesia memulai program transmigrasi, transformasi yang memerlukan lebih dari lima dasawarsa di Metro dapat dipercepat beberapa kali lipat.
    Capaian ini menginspirasi penciptaan hal serupa di luar Pulau Jawa. Gerakan ini tidak akan menjadi apa-apa jika hanya mengharapkan hasil yang instan.
    Dari kesuksesan tersebut, setidaknya terdapat pembelajaran dapat dipetik, yakni pembangunan kawasan transmigrasi yang berpusat pada pembangunan manusia memerlukan proses dan harus dijalani dengan penuh ketekunan.
    Selain itu, prinsip keadilan perlu ditempatkan sebagai kunci dalam pelaksanaannya. Pasalnya, ruang untuk berkembang merupakan hak untuk setiap orang.
    Selain itu, warga lokal juga perlu diberikan kesempatan yang sama dengan pendatang di kawasan transmigrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Deretan Bencana Alam Sejak Tahun 1990

    Deretan Bencana Alam Sejak Tahun 1990

    Bisnis.com, JAKARTA — Banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatra kembali menjadi pengingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana alam yang cukup tinggi.

    Dalam rentang empat dekade terakhir, sejumlah peristiwa besar tidak hanya meluluhlantakkan wilayah terdampak, tetapi juga menyita perhatian dunia internasional.

    Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (13/12/2025), berikut deretan bencana alam besar yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1990:

    1. Gempa dan Tsunami Flores (1992)

    Gempa mengguncang Flores, NTT, pada 12 Desember 1992 dan langsung memicu tsunami besar yang menyapu kawasan pesisir. Wilayah Sikka, Ende, Ngada hingga Flores Timur mengalami kerusakan parah. Ribuan orang meninggal dunia, ratusan hilang, dan puluhan ribu kehilangan tempat tinggal. Besarnya dampak membuat pemerintah menetapkan peristiwa ini sebagai bencana nasional melalui Keppres Nomor 66 Tahun 1992.

    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)

    Tanggal 26 Desember 2004 menjadi salah satu hari paling kelam dalam sejarah Indonesia. Gempa megathrust di Samudra Hindia berkekuatan 9 SR memicu tsunami dahsyat yang melanda Aceh dan wilayah sekitarnya, sebelum menjalar hingga Sri Lanka, India, Thailand, hingga Afrika Timur.

    Ratusan ribu korban meninggal dan hilang, sementara lebih dari setengah juta warga kehilangan rumah. Pemerintah menetapkan status bencana nasional melalui Keppres Nomor 112 Tahun 2004.

    3. Gempa Yogyakarta (2006)

    Guncangan kuat di Yogyakarta dan sekitarnya pada pagi hari 27 Mei 2006, ketika banyak warga masih berada di dalam rumah. Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dunia dan puluhan ribu lainnya luka-luka. Kerusakan juga merembet hingga situs bersejarah seperti Candi Prambanan. Gempa ini menjadi momentum penguatan edukasi dan mitigasi bencana di wilayah DIY dan nasional.

    4. Gempa Sumatera Barat (2009)

    Gempa besar berkekuatan 7,6 skala richter mengguncang lepas pantai Sumbar pada 30 September 2009. Guncangannya merusak Padang, Pariaman, Agam, Bukittinggi, hingga Solok. Lebih dari seribu orang tewas, ribuan terluka, dan ratusan ribu bangunan rusak. Bantuan internasional mengalir dari berbagai negara, menunjukkan skala bencana yang besar.

    5. Letusan Gunung Merapi (2010)

    Gunung Merapi kembali mengalami erupsi besar pada 2010. Awan panas dan material vulkanik menghantam lereng Merapi, menewaskan ratusan orang. Debu vulkanik bahkan mencapai Jawa Barat dan mengganggu penerbangan serta kegiatan ekonomi. Letusan ini menegaskan kembali ancaman besar gunung api aktif di Indonesia.

    6. Letusan Gunung Kelud (2014)

    Erupsi Gunung Kelud terjadi pada 13 Februari 2014 dan berlangsung sangat eksplosif. Material vulkanik menyelimuti sebagian besar Pulau Jawa hingga aktivitas penerbangan lumpuh di beberapa bandara. Meski korban jiwa relatif lebih sedikit, letusan ini berdampak besar pada transportasi, aktivitas ekonomi, dan kesehatan masyarakat.

    7. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu–Donggala (2018)

    Sulawesi Tengah diguncang gempa 7,4 magnitudo pada 28 September 2018, yang memicu tsunami dan likuifaksi secara bersamaan. Fenomena tanah mencair menyeret bangunan utuh dan menelan permukiman. Lebih dari dua ribu orang tewas dan ribuan lainnya hilang. Kompleksitas bencana ini membuat Palu menjadi salah satu contoh ekstrem risiko geologi di Indonesia dan menjadi perhatian komunitas ilmiah internasional.

    8. Pandemi Covid-19 (2020)

    Indonesia memasuki masa krisis kesehatan global ketika Covid-19 merebak pada 2020. Pemerintah menetapkan pandemi sebagai bencana nasional melalui Keppres Nomor 12 Tahun 2020. Dalam tiga tahun, jutaan kasus tercatat dan ratusan ribu kematian terjadi. Dampaknya merembet ke sektor ekonomi, pendidikan, hingga sosial, menjadikan pandemi salah satu bencana non-alam terbesar dalam sejarah Indonesia modern.

    9. Letusan Gunung di NTT

    Gunung yang paling sering meletus di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2024-2025 adalah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Aktivitas gunung ini sering sekali mengganggu aktivitas penerbangan.

    Dampak letusan ini juga pernah menyebabkan penutupan bandara dan evakuasi warga karena statusnya naik menjadi Awas (Level IV).

    10. Bencana Banjir dan Longsor di Sumatra

    Korban meninggal pada hingga Sabtu (13/12/2025) yang dicatatkan BNPB mencapai 969 jiwa dan 252 orang hilang. Banjir di 3 provinsi yakni Aceh, Sumut, dan Padang membawa banyak gelondongan kayu hingga ke pemukiman rumah warga. (Angela Keraf)

  • Perkuat Hubungan Kemitraan dengan Bengkel Rekanan, Motul Hadirkan Program Eksklusif

    Perkuat Hubungan Kemitraan dengan Bengkel Rekanan, Motul Hadirkan Program Eksklusif

    JAKARTA – Motul Indonesia memiliki cara tak biasa untuk memberikan penghargaan bagi bengkel rekanan. Perusahaan menghadirkan program penghargaan eksklusif bagi bengkel rekanan melalui kegiatan bertajuk ‘Motul Mandalika Track Day Experience Reward’.

    Hal ini dihadirkan memberikan kesempatan langka bagi peserta dari bengkel rekanan untuk merasakan sensasi mengendarai motor balap langsung di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok.

    Program ini merupakan bentuk apresiasi Motul dan IPONE kepada bengkel rekanan yang telah berpartisipasi aktif dalam program penjualan khusus yang berlangsung sejak Juni hingga November 2025.

    Melalui inisiatif ini, Motul ingin memperkuat hubungan kemitraan dengan para pelaku usaha di lini distribusi sekaligus menghadirkan pengalaman tak terlupakan di dunia motorsport.

    Managing Director, PT Motul Indonesia Energy (MIE), Welmar Purba, mengatakan, perusahaan ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar program penjualan.

    “Melalui Mandalika Track Day Experience Reward, Motul mengajak para mitra bengkel untuk merasakan langsung semangat performa dan inovasi yang menjadi DNA Motul,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu, 10 Desember.

    Dalam program track day yang berlangsung satu hari penuh di Sirkuit Mandalika, peserta sudah mendapatkan fasilitas motor balap dan baju balap (racing suit). Seluruh peserta juga sudah mendapatkan perlindungan asuransi penuh selama kegiatan berlangsung.

    Adapun bentuk reward lainnya yakni tiket perjalanan pulang-pergi dari kota asal ke Lombok, serta One Day Trip ‘Lombok Experience’ dengan destinasi Desa Ende dan Bukit Mereseh. Tak cukup itu saja, para peserta juga berhak atas merchandise eksklusif Motul yang hanya tersedia melalui program ini.

    “Melalui Mandalika Track Day Experience Reward, Motul Indonesia berharap dapat terus menumbuhkan semangat kolaborasi, profesionalisme, dan apresiasi bagi seluruh jaringan bengkel yang telah menjadi bagian penting dalam pertumbuhan brand di Indonesia,” pungkasnya.

  • BPS: Kenaikan harga telur tak lagi meluas, hanya 151 kabupaten/kota

    BPS: Kenaikan harga telur tak lagi meluas, hanya 151 kabupaten/kota

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut rata-rata harga telur ayam ras nasional mulai mengalami penurunan di sejumlah kabupaten/kota dibandingkan dengan minggu kedua November 2025.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan rata-rata harga telur ayam ras nasional pada minggu ketiga November 2025 tercatat Rp31.667 per kilogram. Kenaikan ini terjadi di 151 kabupaten/kota, sedangkan pada minggu sebelumnya kenaikan terjadi di 157 kabupaten/kota dengan harga rata-rata Rp31.546 per kilogram.

    “Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga IPH (indeks perkembangan harga) telur ayam ras sudah tidak setinggi minggu lalu. Ini sudah mulai menurun trennya dari 157 (kabupaten/kota) sekarang sudah hanya 151,” ujar Amalia di Jakarta, Senin.

    Harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen ditetapkan sebesar Rp30.000 per kilogram. Beberapa kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga antara Kabupaten Tambrauw Rp48.000 per kilogram, Kabupaten Melawi Rp33.600 per kilogram, dan Kabupaten Ende Rp48.000 per kilogram.

    Selain itu, beberapa daerah seperti Kabupaten Mamberamo Tengah tercatat Rp100 ribu per kilogram, Kabupaten Puncak Jaya Rp90.000 per kilogram, dan Kabupaten Intan Jaya Rp90.000 per kilogram.

    “Papua ini memang per kilonya Rp100.000 per kilogram karena memang lokasi yang untuk melakukan distribusi ke sana juga memerlukan harga transportasi yang relatif lebih tinggi,” jelas Amalia.

    Amalia juga mengatakan kenaikan harga telur ayam dikarenakan permintaan yang terus meningkat, terutama pada daerah-daerah yang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah relatif banyak.

    Kenaikan harga telur ayam terjadi selama periode percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni mulai Juli hingga minggu ketiga November 2025, di mana telur ayam menjadi salah satu menu dalam program tersebut.

    “Sebenarnya ada permintaan banyak, tinggal didorong bagaimana suplainya harus bisa memenuhi. Artinya peluang potensi bisnis untuk peternak telur ayam ras ini terbuka lebih besar,” imbuh Amalia.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bakti Sosial Operasi Katarak untuk Masyarakat Pulau Kawasan TN Komodo

    Bakti Sosial Operasi Katarak untuk Masyarakat Pulau Kawasan TN Komodo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdami bersama RSU Siloam, dengan dukungan Forkopimda, BTNK, PHC, NDC, Gahawisri, dan KWE, melaksanakan kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau di kawasan Taman Nasional Komodo. Program ini menjadi upaya nyata kolaborasi lintas sektor untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh masyarakat yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan.

    Pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai institusi sesuai kapasitas masing-masing. Tim medis dari Perdami dan RSU Siloam menangani seluruh proses pemeriksaan dan tindakan medis, sementara PHC menyediakan transportasi bagi pasien dan tim lapangan. Dukungan konsumsi disiapkan oleh NDC, sedangkan Brimob menyediakan armada bus untuk mobilisasi di darat serta personel penjagaan bersama TNI AD. KSOP memberikan fasilitas ruang tunggu pelabuhan serta pasokan air bersih, sementara kebutuhan akomodasi selama kegiatan ditunjang oleh PHC dan Disnakertrans. Sinergi seluruh pemangku kepentingan ini memastikan kelancaran kegiatan sejak tahap awal hingga akhir.

    Direktur RSU Siloam Labuan Bajo, dr. Theresia Nina Noviriana mengatakan kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk membantu masyarakat yang terkendala biaya dan akses layanan kesehatan mata.

    “Harapannnya kegiatan ini menjadi agenda rutin, sebagai bentuk kepedulian lintas lembaga dalam mengatasi kasus katarak yang masih tinggi di wilayah timur Indonesia. Kolaborasi antarinstansi dan komunitas lokal disebut menjadi penopang utama keberhasilan kegiatan ini,” ujar Theresia

    Tahapan kegiatan dimulai dari proses skrining mata yang dilaksanakan langsung di pulau-pulau oleh tim medis dari Siloam, PHC, NDC, dan Gahawisri. Kunjungan dilakukan pada 28 Oktoberdi Pulau Komodo dengan 11 pasien, serta pada 5 November di Pulau Papagarang dengan 9 pasien dan Pulau Rinca dengan 24 pasien. Setelah proses skrining, pada 12-13 November dilakukan pengantaran pasien dari masing-masing pulau menuju Labuan Bajo.

    Namun, tidak semua pasien dapat melanjutkan tindakan operasi karena beberapa faktor seperti rasa takut, tidak mendapat izin keluarga, atau kendala pribadi lainnya. Dari hasil akhir pendataan, hanya 10 pasien dari Pulau Komodo, 6 dari Pulau Papagarang, dan 17 dari Pulau Rinca yang dapat hadir, sehingga total pasien pulau yang mengikuti tindakan adalah 33 orang. Bersama 62 pasien dari daratan, total pasien yang terdata hadir mencapai 95 orang.

    “Kami berterima kasih atas kepercayaan dari desa-desa di pulau Komodo, Papagarang, Rinca untuk dapat mengantarkan warganya operasi katarak di Labuan Bajo. Kami berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini semakin tumbuh rasa solidaritas dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih peduli dengan sesama,” terang Dian Sagita selaku perwakilan dari Padar Haritage Conservation (PHC) melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

    Sementara itu, pada 14 November, seluruh pasien menjalani tindakan operasi katarak di RSU Siloam Labuan Bajo, diikuti pemeriksaan pascaoperasi dan pengantaran kembali pasien pulau pada 15 November. Kegiatan ini tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga memastikan seluruh rangkaian layanan-mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga pendampingan-tersedia tanpa membebani pasien, khususnya mereka yang berasal dari pulau-pulau terpencil.

    Inisiatif ini dilandasi keprihatinan terhadap keterbatasan masyarakat kepulauan yang sering kali tidak mampu menjangkau layanan kesehatan di daratan karena hambatan biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan logistik lainnya. Melalui kegiatan ini, berbagai pihak tergerak untuk memastikan bahwa masyarakat pulau dapat memperoleh layanan operasi katarak secara layak, aman, dan tanpa harus menanggung beban biaya yang berat. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional.

    “Terima kasih banyak kepada RSU Siloam. Selama ini praktis saya tidak membayangkan bisa mendapat pelayanan operasi gratis di Siloam. Selama ini periksa mata saja harus ke Ende,” kata Damianus salah satu pasien dari Kuwus Barat.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bahlil Ungkap 18 Proyek Hilirisasi Prioritas Rp 16 T Mulai Digarap 2026

    Bahlil Ungkap 18 Proyek Hilirisasi Prioritas Rp 16 T Mulai Digarap 2026

    Jakarta

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan Presiden Prabowo Subianto menargetkan 18 proyek hilirisasi prioritas dapat direalisasikan mulai tahun 2026 mendatang. Sejauh ini, Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi yang dipimpin olehnya telah memberikan dokumen pra feasibilty study kepada BPI Danantara.

    Nah Danantara diminta untuk menyelesaikan segera dokumen feasibility study 18 proyek tersebut pada akhir tahun ini. Dengan begitu pengerjaan 18 proyek hilirisasi itu bisa mulai berjalan di tahun 2026.

    Arahan ini didapatkan Bahlil dalam rapat terbatas mengenai percepatan hilirisasi yang dipimpin Prabowo siang ini. CEO Danantara Rosan Roeslani hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir dalam rapat tersebut.

    “Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).

    Bahlil menyatakan 18 proyek hilirisasi itu investasinya menyentuh Rp 16 triliun lebih dan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan produksi barang hilirisasi yang jadi subtitusi impor.

    “Ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor. Salah satu di antaranya adalah menyangkut dengan DME,” beber Bahlil.

    Daftar 18 Proyek Hilirisasi yang dimaksud Bahlil adalah sebagai berikut:

    1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) yang berada di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp 60 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 14.700 pekerja.

    2. Industri DME (batu bara) yang berada di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    3. Industri aspal yang berada di Buton, ulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp 1,49 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 3.450 pekerja.

    4. Industri Mangan Sulfat yang berada di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp 3,05 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 5.224 pekerja.

    5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) yang berada di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp 38,4 Triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 12.000 pekerja.

    6. Industri Cooper Rod, WIre & Tube (katoda tembaga) yang berada di Gesik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 19,2 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 9.700 pekerja.

    7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) yang berada di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp 19 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 18.000 pekerja.

    8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) yang berada di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp 17,3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 7.100 pekerja.

    9. Industri Olresin (Pala) yang berada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp 1,8 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 1.850 pekerja.

    10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) yang berada di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp 3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 4.800 pekerja.

    11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MTC), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) yang berada di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 22.100 pekerja.

    12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp 16 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 33.000 pekerja.

    13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 27.600 pekerja.

    14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp 212 miliar. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 1.700 pekerja.

    15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp 160 Triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 44.000 pekerja.

    16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp 72 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 6.960 pekerja.

    17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp 24 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 19.500 pekerja.

    18. Industri Boavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri Cikarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp 16 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 10.152 pekerja.

    (hal/fdl)

  • Miras di Pesta Syukuran Berujung Maut, Polisi di NTT Aniaya Warga Ende Hingga Tewas

    Miras di Pesta Syukuran Berujung Maut, Polisi di NTT Aniaya Warga Ende Hingga Tewas

    Liputan6.com, Jakarta OSC, anggota Polres Ende, NTT, diduga melakukan penganiyaan terhadap AD, warga Kabupaten Ende. Penganiayaan itu menyebabkan korban meninggal dunia.

    Korban dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (30/10/2025) sore sekira pukul 16.00 WITA.

    Informasi yang diperoleh, peristiwa itu berawal dari korban dan pelaku sama-sama menghadiri acara di Jalan Sam Ratulangi, Woloweku, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Rabu (29/10/2025) malam.

    Kemudian, keduanya dalam pengaruh miras. Hingga akhirnya terlibat adu mulut. Pelaku yang merupakan seorang anggota Polri aktif tiba-tiba menganiya korban hingga meninggal dunia.

  • AI Tak Bisa Gantikan Interaksi Sosial

    AI Tak Bisa Gantikan Interaksi Sosial

    Jakarta

    Kemajuan kecerdasan buatan (AI) membawa banyak kemudahan dan membantu hampir semua aspek kehidupan. Namun, di balik semua kemudahan itu, ada hal yang tidak bisa digantikan: interaksi sosial manusia.

    Hal ini disampaikan oleh Andi Airin, Head of MX Marketing and Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia, dalam acara Galaxy Z Series Generation of Creation berlangsung di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Lanjut disampaikan bahwa AI hanyalah alat bantu produktivitas, bukan pengganti hubungan antar manusia Pasalnya, AI seperti Galaxy AI dan Gemini AI memang bisa mempercepat proses riset dan membantu menemukan ide, tetapi tidak memiliki empati atau kehidupan sosial seperti manusia.

    “AI membantu kita lebih produktif, tapi bukan untuk menggantikan hubungan manusia. Gunakan teknologi dengan bijak dan sadar,” tegasnya.

    Ia menambahkan, kemajuan teknologi seharusnya membuat hidup lebih mudah, bukan menjauhkan manusia dari satu sama lain.

    “Teknologi itu alat. Tugas kita adalah memastikan alat itu digunakan untuk memperkuat koneksi, bukan memutusnya,” ujarnya lagi.

    Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dalam kesempatan ini Airin sempat menyoroti fenomena burnout di kalangan anak muda akibat cepatnya arus informasi digital. Semua orang ingin selalu “on”, produktif, dan relevan.

    “Sekarang semua serba cepat. Tapi yang harus dijaga adalah keseimbangan, cepat boleh, asal tidak instan,” ujarnya.

    Menurutnya, AI dapat membantu meringankan beban kerja dan riset, tetapi manusia tetap perlu waktu untuk jeda, refleksi, dan berinteraksi langsung dengan sesama.

    AI Bantu Efisien

    Co-Founder Ende Indonesia, Bianca Victoria mengaku memanfaatkan fitur AI untuk membantu manajemen waktu dan keseharian. Dengan Galaxy Z Flip7, ia menggunakan fitur Morning Brief dan Afternoon Brief dari Galaxy AI untuk mengatur jadwal kerja dan waktu istirahat.

    “Setiap pagi aku bisa lihat cuaca dan agenda dari Galaxy AI. Malamnya, ada notifikasi buat wind down dan istirahat,” ujarnya.

    Bianca Victoria, Co-Founder Ende Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kebiasaan kecil seperti ini membantunya lebih disiplin menjaga keseimbangan hidup.

    “Jam 9.30 malam aku sudah berhenti kerja. Aku baca buku, nulis rasa syukur, dan HP aku taruh di meja. Gak aku bawa ke kasur,” katanya.

    Bagi Bianca, AI bisa membantu efisiensi, tetapi mindfulness tetap harus dibangun dari diri sendiri.

    (afr/rns)

  • Bijak Gunakan AI, Autentisitas Penting untuk Gen Z!

    Bijak Gunakan AI, Autentisitas Penting untuk Gen Z!

    Jakarta

    Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin lekat dengan kehidupan generasi muda. Dari menulis naskah, membuat desain, hingga merancang konten, AI kini menjadi bagian dari proses kreatif sehari-hari. Namun di tengah derasnya tren ini, muncul satu pertanyaan penting: bagaimana Gen Z bisa tetap autentik di era AI?

    Pertanyaan tersebut menjadi sorotan utama dalam diskusi bertajuk Galaxy Z Series Generation of Creation yang menghadirkan Andi Airin, Head of MX Product Marketing and Samsung Indonesia, serta kreator visual Aulion dan Co-Founder Ende Indoensia Bianca Victoria. Mereka sepakat, AI boleh canggih, tapi autentisitas manusia tetap tidak tergantikan.

    AI Boleh Pintar, Tapi Harus Tetap Bijak

    Airin menegaskan bahwa setiap hasil yang dihasilkan AI memiliki disclaimer dan hak cipta yang jelas. Samsung, kata dia, menaruh perhatian besar pada aspek etika dan tanggung jawab penggunaan AI.

    “Di balik AI ada sistem yang menghormati hak cipta. Setiap hasil yang dikeluarkan punya referensi dan catatan sumber yang transparan,” ujarnya di acara yang berlangsung di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Namun Airin mengingatkan, AI hanyalah alat bantu. “Tanpa pemikiran manusia, AI hanya menjawab apa adanya. Tapi kalau kita tahu tujuan dan nilai yang ingin dicapai, hasilnya akan jauh lebih bermakna,” tambahnya

    AI Itu Partner, Bukan Plagiaris

    Aulion bercerita bahwa ia sering memakai Gemini AI di Galaxy Z Fold7 untuk membantu brainstorming ide konten. Menurutnya, AI berguna untuk mempercepat dan merapikan proses produksi, bukan untuk meniru.

    “Kalau ide besarnya dari kita, AI bisa bantu ngerapihin script dan bikin semua tim lebih efisien. Tapi kalau cuma nyontek hasil AI, ya bukan karya kita lagi,” jelas Aulion.

    Aulion, Content Creator Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ia menekankan pentingnya kejujuran kreatif di era digital.

    “Sekarang netizen tuh kayak punya pengadilan sendiri. Begitu tahu ada karya jiplak, langsung viral. Jadi, keaslian itu harga mati,” tegasnya.

    Sementara itu, Bianca mengandalkan AI untuk mengembangkan ide desain. Ia kerap memakai Gemini AI sebagai mood board digital untuk mengombinasikan warna dan bahan, tapi selalu memastikan bahwa karyanya tetap membawa roh budaya Indonesia.

    “Kadang aku nggak jago gambar, tapi bisa jelasin konsep ke Gemini dan lihat hasil visualnya. Tapi produk akhirnya tetap harus mencerminkan nilai lokal,” katanya.

    Bianca Victoria, Co-Founder Ende Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Bagi Bianca, teknologi bukan alasan untuk meninggalkan identitas. “AI membantu efisiensi, tapi jiwa dari karya tetap datang dari kita,” tambahnya.

    Ketiganya sepakat bahwa AI tidak bisa menggantikan keaslian manusia. “Autentisitas datang dari nilai dan pengalaman kita sendiri,” tegas Airin.

    Menurutnya, kreativitas sejati lahir dari pengalaman hidup, empati, dan rasa – hal-hal yang belum bisa ditiru oleh mesin. Samsung pun berkomitmen mengembangkan Galaxy AI dan Google Gemini sebagai partner cerdas yang membantu manusia berpikir lebih luas, bukan menggantikan kreativitas

    “Gunakan teknologi untuk mempercepat riset, bukan menyingkat proses berpikir,” pungkas Airin.

    (afr/rns)

  • Gempa 6,3 SR Guncang NTT, Getaran Terasa hingga Kupang dan Maumere

    Gempa 6,3 SR Guncang NTT, Getaran Terasa hingga Kupang dan Maumere

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah barat laut Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Senin, 27 Oktober pukul 00.04.28 WIB.

    Berdasarkan laman resmi BMKG yang dipantau di Jakarta,, titik gempa berada di laut pada koordinat 9,06 derajat Lintang Selatan dan 123,97 derajat Bujur Timur, sekitar 82 kilometer barat laut Timor Tengah Utara, dengan kedalaman 75 kilometer.

    Guncangan gempa dirasakan pada skala intensitas III–IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di sejumlah wilayah, meliputi Maumere, Ende, Kefamenanu, Kupang, Waingapu, dan Lembata.

    Skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan sesimometer di tempat kejadian, seperti dikutip dari laman BMKG.

    Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    Sedangkan pada skala IV MMI, getaran pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

    Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.