kab/kota: Duri Kosambi

  • Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta Megapolitan 29 Agustus 2025

    Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketersediaan air bersih menjadi hal wajib bagi warga Ibu Kota, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.
    Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mengupayakan berbagai strategi untuk memenuhi 100 persen cakupan air bersih di Jakarta. Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur seperti instalasi pengolahan air (IPA).
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, inovasi teknologi dibutuhkan untuk mengolah air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum, seperti di IPA Mookervart, Duri Kosambi, Jakarta Barat, yang diresmikan pada Jumat (9/5/2025).
    Ia berharap, kehadiran IPA dapat memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga Ibu Kota.
    “Dari air yang gelap dan hitam dari waduk, kemudian diproses IPA hingga akhirnya benar-benar bisa diminum. Saya meminta kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya agar cakupan air bersih di Jakarta dapat terus ditingkatkan dengan cara seperti ini, khususnya di kawasan padat penduduk,” kata Pramono, seperti dikutip dari Jakarta.go.id.
    Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI Jakarta menggandeng PAM Jaya untuk mencapai target 100 persen layanan air bersih pada 2029. Pramono berharap PAM Jaya dapat terus berinovasi dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
    “Langkah ini butuh kerja keras, kolaborasi, dan dukungan masyarakat untuk menanggapi target ini lebih cepat dari rencana awal (2030),” ujar Pramono.
    Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan IPA Mookevart, mampu menyuplai air perpipaan ke kawasan Rumah Susun Pesakih Daan Mogot, Rusun Pulau Intan, dan Rusun Hutama karya.
    “IPA Mookevart sudah mencakup beberapa sambungan rumah masyarakat di sekitarnya, termasuk rusun dan apartemen. Penyaluran dilakukan melalui metode
    bottom up
    dengan cara mendatangi rumah warga yang berada di titik terendah (
    low supply
    ), lalu dibangun
    water treatment plant
    (WTP) komunal untuk menyalurkan air bersih,” kata Arief.
    Untuk diketahui, IPA Mookervart menggunakan teknologi
    moving bed bio reactor
    (MBBR) yang mampu mengolah polutan organik dan amonia dengan bantuan organisme yang tumbuh pada satu media.
    Selanjutnya, air baku yang tersedia diproses melalui metode ultrafiltration dengan membran untuk menyaring partikel, mulai dari debu, bakteri, hingga virus. Sedangkan pemisahan garam dan zat pencemar lain dilakukan menggunakan teknologi
    reverse osmosis
    (RO) sehingga dihasilkan air bersih dengan kualitas tinggi.
    Saat ini, terdapat 13 IPA yang tersebar di berbagai wilayah di Jakarta, baik yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) atau oleh mitra swasta. Empat IPA berada di Pejompongan I dan II, Cilandak, dan Taman Kota. IPA di wilayah ini dikelola oleh PALYJA.
    Tiga IPA yang sudah beroperasi berada di Buaran I, II, dan III dikelola oleh PAM Jaya. IPA Buaran sendiri merupakan salah satu fasilitas paling besar di Indonesia dengan produksi gabungan 9.000 liter per detik. 
    Sementara itu, ada dua IPA yang masih dibangun, yaitu IPA Pesanggrahan dan Ciliwung yang ditargetkan akan selesai pada September 2025.
    Salah satu warga yang merasakan manfaat dari IPA adalah Andi (37). Pria yang tinggal di daerah Makasar, Jakarta Timur ini sudah mendapatkan akses air bersih sejak dibangunnya IPA Buaran III.
    Sejak dulu, daerah rumah Andi sering kekurangan air bersih akibat sistem distribusi air yang tidak merata. Hal tersebut membuat warga mengandalkan sumber air seadanya.
    “Sejak ada IPA Buaran III, saya dan keluarga sekarang tidak perlu khawatir lagi kekurangan air (bersih), terutama saat musim kemarau. Sebelumnya, kami menggunakan sumur bor yang kualitas airnya jelek,” kata Andi, seperti diberitakan Kompas.id, Rabu (7/5/2025).
    Hal senada dikatakan Maryati (42). Ia mengaku sangat bersyukur karena telah mendapatkan air bersih dengan lebih mudah. Sejak IPA Buaran III beroperasi, akses air bersih ke rumahnya lancar.
    “Kami sudah lama mengandalkan air tanah yang kualitasnya semakin menurun. Kadang airnya keruh atau tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehingga harus beli air isi ulang,” ujar Maryati.
    Dengan adanya IPA Buaran III, ia berharap masalah sulitnya air bersih di kawasan Jakarta Timur bisa teratasi.
    “Semoga (IPA) terus dipelihara dan dilakukan pemeriksaan rutin terhadap jaringan pasokan agar aliran air tetap stabil dan dapat terus dirasakan oleh masyarakat,” ucap Maryati. 
    Kehadiran IPA sebagai langkah strategis memenuhi kebutuhan air masyarakat mendapat perhatian dari pengamat manajemen air dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Maryono. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan karena air bersih merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi.
    “Setiap masyarakat yang tinggal di kota seperti Jakarta membutuhkan akses air bersih. Tidak boleh ada seorang pun yang tidak mendapatkan akses air bersih.Sebab air adalah kebutuhan mendasar yang dapat menunjang kehidupan yang lebih baik,” kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2025).
    Terkait penggunaan IPA, Agus menilai fasilitas ini sangat diperlukan karena dapat mengolah air dari sungai atau waduk agar aman digunakan. Namun, perlu pengawasan kualitas dari semua prosesnya, mulai dari pengambilan, pengolahan, hingga distribusinya.
    “Selama kajiannya sesuai dengan standar air bersih, aman digunakan. Proses akhir dari pengolahan air melalui IPA juga harus dicek dan terus dipantau,” jelas Agus.
    Selanjutnya, kata Agus, jika air yang diolah sudah sesuai standar, kapasitas air juga perlu diperhitungkan. Apalagi kebutuhan air bersih di Jakarta mencapai sekitar 43.000 liter per detik.
    “Berapa liter per detik yang mampu dihasilkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Regulasi pemanfaatan air bersih juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada kebocoran air yang justru malah membuat distribusi air tidak maksimal,” ujarnya.
    Dengan berbagai fasilitas pengolahan air yang ada di Jakarta, mulai dari IPA,
    sea water reverse osmosis
    (SWRO), dan reservoir, Agus menilai upaya cakupan air bersih 100 persen dapat terwujud pada 2030. Namun, pencapaian ini kembali pada kemampuan pemerintah dalam melakukan perencanaan, termasuk penyediaan dana, regulasi, dan distribusi air, yang optimal.
    “Sumber air di Jakarta ada banyak, ada air dari sungai atau waduk, air tanah, air laut, dan air hujan. Saya rasa sudah saatnya pemerintah di Jakarta juga mengembagkan fasilitas yang dapat menampung air hujan untuk dijadikan air bersih. Curah hujan di Jakarta cukup tinggi dan dapat dijadikan opsi tambahan sebagai sumber air yang mau diolah untuk masyarakat,”  ucap Agus. (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jakbar masih telusuri anak yang putus sekolah

    Pemkot Jakbar masih telusuri anak yang putus sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat masih terus menelusuri anak-anak yang putus sekolah di wilayahnya menyusul adanya temuan 48 anak yang putus sekolah di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur.

    “Masih kita coba telusuri lagi, pelajari motifnya anak-anak itu putus sekolah. Kemudian kita fasilitasi. Sehingga, jangan sampai ada lagi anak yang benar-benar putus sekolah di Jakarta Barat karena tidak difasilitasi,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pihaknya pun sudah memfasilitasi 20 anak yang putus sekolah di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur untuk kembali belajar di sekolah paket, yakni SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) 07 di Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng.

    “Masih kita cari lagi. Data terbaru masih ada di Sudin Pendidikan,” katanya.

    Dia menilai anak-anak yang putus sekolah di Jakarta Barat memiliki motif yang beragam.

    “Apakah itu terkait dengan masalah ekonomi, masalah keluarga, atau mungkin anaknya malas sekolah. Mungkin juga terkait dengan masalah kenakalan anak-anak. Makanya, kita telusuri juga latar belakang mereka putus sekolah,” kata Uus.

    Pihaknya juga meminta sekolah-sekolah dan masyarakat di Jakarta Barat untuk mencari tahu informasi mengenai anak-anak yang putus sekolah.

    “Mudah-mudahan dengan informasi dari tetangga, masyarakat sekitar, kita bisa temukan anak-anak kita yang putus sekolah,” ujarnya.

    Sebelumnya, sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat putus sekolah.

    Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (14/8).

    “Data yang sudah masuk, ada 48 anak. Mereka asalnya dari (Kelurahan) Duri Kosambi, Semanan, Tegal Alur. Rata-rata usia SD dan menuju SMP ada juga sebagian,” kata Lukmanul di lokasi, Kamis (14/8).

    Berdasarkan keluhan yang diterima, kata Lukman, anak-anak itu putus sekolah karena kesulitan ekonomi.

    “Penyebab utamanya setelah kami selidiki ada beberapa faktor sih. Yang pertama memang ekonomi orangtuanya tidak mampu terus, kadang-kadang ini sebagian juga ada anak yatim. Akhirnya anaknya tidak sekolah,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar

    20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar

    Anggota DPRD DKI Jakarta menemui anak-anak yang putus sekolah di lingkungan RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/8/2025). (ANTARA/Risky Syukur)

    20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 20 anak putus sekolah di Kota Jakarta Barat bisa kembali belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 di Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng.

    “Sudah ditindaklanjuti, ada 20 anak yang sudah mulai masuk sekolah di SKB 07 Cengkareng,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Uus menyampaikan bahwa 20 anak putus sekolah yang bisa kembali belajar di SKB 07 Cengkareng terdiri atas enam anak perempuan dan 14 anak lelaki dari Kelurahan Duri Kosambi, Pegadungan, Tegal Alur, dan Rawa Buaya.

    Menurut dia, anak-anak tersebut sebagian sudah pernah menempuh pendidikan di sekolah.

    “Selain itu, ada juga anak yang memang dari luar Jakarta, sudah tinggal lama dan ber-KTP DKI Jakarta, tapi belum mengenyam bangku pendidikan,” kata Uus.

    Ia mengatakan bahwa pemerintah kota mendata anak-anak yang putus sekolah agar bisa difasilitasi untuk bersekolah kembali.

    “Kami melalui Sudin Pendidikan terus melakukan pendataan dan juga koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

    Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim sebelumnya menyampaikan bahwa ada 48 anak usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) yang putus sekolah di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan, dan Tegal Alur di Kota Jakarta Barat.

    “Data yang sudah masuk ada 48 anak. Mereka asalnya dari Duri Kosambi, Semanan, Tegal Alur. Rata-rata usia SD dan menuju SMP ada juga sebagian,” katanya saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di lingkungan RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/8).

    “Penyebab utamanya setelah kami selidiki ada beberapa faktor sih. Yang pertama memang ekonomi orang tuanya tidak mampu, terus kadang-kadang ini sebagian juga ada anak yatim. Akhirnya anaknya tidak sekolah,” kata dia.​​​​​​​

    Lukman mengatakan bahwa anak-anak putus sekolah tersebut seharusnya bisa mendapat bantuan dana dari Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk melanjutkan sekolah.

    “Bantuan dari pemerintah berupa KJP juga belum mereka dapatkan. Anggaran pendidikan di tahun 2026 itu kalau tidak keliru subsidi KJP itu lebih kurang sekitar Rp3,4 triliun ya,” kata Lukman.

    Dia mengapresiasi upaya pemerintah daerah memfasilitasi sejumlah anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan di Sanggar Kegiatan Belajar 07 Cengkareng.

    “Terima kasih juga kepada Pemprov sudah menanggapi cepat. Ada beberapa anak yang sudah sekolah. Tapi ini baru sebagian kecil. Nanti akan kita minta untuk segera anak-anak yang lain bisa sekolah kembali,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 21:32 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo angkat bicara terkait 48 anak usia SD hingga SMP di Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, yang diketahui putus sekolah.

    Pramono menyebutkan, dirinya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana untuk mendalami temuan tersebut.

    “Memang ada yang anaknya tidak mau sekolah. Tetapi saya minta, kalau kemudian persoalannya karena tidak punya KJP, maka untuk diprioritaskan mendapatkan KJP,” kata Pramomo di Jakarta Pusat, Kamis.

    Pramono menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan hadir untuk membantu setiap anak di Jakarta agar tetap bisa mengenyam pendidikan.

    “Sebagai Gubernur Jakarta, jangan sampai di Jakarta, anak yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya pendidikan,” katanya.

    Kalau selama karena tidak punya biaya pendidikan, maka pemerintah akan hadir. “Dan untuk itu kami sudah mengatur,” kata Pramono.

    Pramono memastikan telah memberi arahan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menindaklanjuti dan memastikan bantuan diberikan tepat sasaran.

    Sebelumnya, sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, diketahui putus sekolah.

    Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Berdasarkan keluhan yang diterima, kata Lukman, anak-anak itu putus sekolah karena kesulitan ekonomi.

    Lukman menyayangkan anak-anak yang putus sekolah tersebut. Padahal dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus cukup besar untuk menyokong biaya kuliah anak-anak tersebut.

    Kendati demikian, kata Lukman, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan sudah menempatkan beberapa anak yang putus sekolah itu ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 Cengkareng.

    Lukman berencana mendaftar anak-anak yang putus sekolah di seluruh wilayah Jakarta. Menurut dia fenomena anak putus sekolah di Jakarta adalah fenomena gunung es yang selama ini tidak terdeteksi.

    Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menyekolahkan anak-anak itu sesuai dengan usia mereka.

    Sumber : Antara

  • Kronologi Maling Motor di Jakbar Lepaskan Senpi saat Disergap, Berakhir Tewas usai Diamuk Massa – Page 3

    Kronologi Maling Motor di Jakbar Lepaskan Senpi saat Disergap, Berakhir Tewas usai Diamuk Massa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang terduga maling motor berinisial S (37), tewas setelah dihakimi warga usai kepergok mencuri sebuah motor yang terpakir di Rusunawa Daan Mogot, Tower 1, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, 7 Agustus 2025 sore.

     

    Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menerangkan, pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi untuk mengungkap kasus ini. Adapun, mereka adalah Ketua RT dan sekuriti setempat, serta seorang warga.

    Menurut kesaksian mereka, awalnya ada orang mencurigakan yang bukan penghuni masuk ke area rusun. Diduga ia hendak mencuri sepeda motor matic.

    “Ketua RT setempat mendapat laporan warga bahwa pelaku sudah keluar dari area rusuh lalu kembali untuk mengambil motor honda beat,” kata Reonald dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025).

    Saat dimintai identitas, bukannya menjawab, S malah kabur sambil menembak ke udara. Seorang satpam, T, mencoba menghadang, namun S malah mengarahkan pistol ke arah sekuriti tersebut.

    “Pelaku menondongkan senjata dan kembali menembak ke udara sebelum melarikan diri,” ucap dia.

     

  • Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal dan keamanan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Rabu (30/7) yang masih menarik dibaca kembali mulai dari 11 Warga Negara Asing (WNA) China ditangkap hingga warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    11 WNA China jadikan rumah di Jaksel tempat penyamaran polisi Wuhan

    Kepolisian menangkap 11 warga negara asing (WNA) asal China yang menjadikan rumah di Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyamaran seolah-olah polisi Distrik Wuhan lewat media daring.

    “Ditangkapnya 11 orang warga negara asing yang diduga atau dicurigai telah melakukan tindak pidana penipuan melalui media elektronik atau ‘online scam’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers di Cilandak Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Aksi premanisme bersenjata tajam kembali terjadi di Cengkareng Jakbar

    Lima preman kembali memalak seorang sopir dengan modus pengancaman menggunakan senjata tajam di samping Tol Rawa Buaya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu dini hari.

    Dalam video viral, pelaku memaksa sopir untuk menepikan kendaraannya. Sebagian pelaku sontak memarkirkan dua unit sepeda motor di depan mobil korban, sehingga korban tidak bisa ke mana-mana.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung adalah seorang teknisi

    Jenazah pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (29/7) adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

    “Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tangkap WNA penyelundup sabu di kaleng camilan di Jakut

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial MAI (41) yang menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 577 gram di kaleng camilan di Jakarta Utara.

    “Modusnya, sabu disimpan dalam kapsul besar dan disembunyikan di dalam dua kaleng bekas camilan keripik kentang,” kata Kepala Unit (Kanit) 3 Subdirektorat​ ​​​​​​3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKP Abdul Muchzin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Warga temukan jasad bayi dalam karung di pohon pisang di Lubang Buaya

    Warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu sore.

    Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sudin LH Jakbar perluas penggunaan disinfektan atasi bau sampah

    Sudin LH Jakbar perluas penggunaan disinfektan atasi bau sampah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat bakal memperluas penggunaan disinfektan B-8 atau bakteri probiotik untuk menghilangkan bau sampah di sejumlah tempat.

    Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi menyebut penggunaan disinfektan B-8 merupakan kegiatan pengendalian lingkungan dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan secara berkesinambungan.

    “Penyemprotan bakteri probiotik, B-8, nantinya dilakukan berkesinambungan. Selain TPS RW 02 Duri Kosambi, kita bakal perluas penggunaanya ke RPTRA, drainase, dan sebagainya,” kata Achmad saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurutnya, bakteri probiotik B-8, berguna untuk membantu mempercepat proses dekomposisi bahan organik.

    “Sehingga, menghilangkan bau tidak sedap serta dapat menguraikan sampah organik menjadi zat atau senyawa yang lebih sederhana serta membantu mengurangi volume sampah organik di TPS atau lokasi lain,” kata Hariadi.

    Manfaat lainnya, tambah dia, menguraikan hidro karbon, serta menekan jumlah populasi atau mengusir lalat, serta lainnya. Penggunaan teknologi ramah lingkungan ini cukup mudah, yakni dengan cara penyemprotan.

    “Standar yang sudah dikaji dalam penggunaan probiotik adalah 1:100 liter. Ini akan efektif menghilangkan bau bakteri paktogen. Kira-kira dapat menghilangkan bau sekitar 1 jam,” kata dia.

    Sebelumnya, Sudin LH Jakbar berkolaborasi dengan PMI Jakarta Barat melakukan penyemprotan cairan disinfektan B-8 di TPS RW 02, Kampung Randu, Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat.

    Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono berharap penggunaan cairan disinfektan ini bisa efektif dalam penanganan sampah di TPS.

    “Kalau memang sudah digunakan atau dicoba, kita lihat hasilnya. Apakah nanti perlakuan kita lebih ringan (sampah) dengan teknologi ini, sama saja atau semakin ribet,” ujar dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca hingga 11 Juli 2025 – Page 3

    Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca hingga 11 Juli 2025 – Page 3

    Sebanyak sembilan Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilaporkan masih terendam banjir pada Rabu (9/7/2025) pagi, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga satu meter.

    “Saat ini genangan terjadi di sembilan RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, seperti dikutip dari Antara.

    Berdasarkan data hingga pukul 05.00 WIB, banjir tercatat masih menggenangi tujuh RT di Jakarta Barat dan dua RT di Jakarta Utara.

    Banjir di wilayah Jakarta Barat disebabkan oleh tingginya curah hujan serta meluapnya Kali Angke yang melintasi kawasan tersebut. Sementara untuk banjir di Jakarta Timur dikarenakan curah hujan tinggi dan banjir rob sehingga air masih menggenangi kawasan tersebut.

    Berikut data RT yang masih terendam banjir di Jakarta hingga Rabu pagi:

    Jakarta Barat terdapat 7 RT yang terdiri:

    – Kelurahan Duri Kosambi: 2 RT

    Ketinggian : 30-40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab  : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT

    Ketinggian: 35 hingga 40 cm

    Penyebab  : Luapan Kali Angke

    – Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT

    Ketinggian  : 100 cm

    Penyebab   : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kelurahan Kapuk Muara : 2 RT

    Ketinggian  : 25-30 cm

    Penyebab    : Curah hujan tinggi dan rob

      

  • Hujan Jakarta Rabu Pagi, Pantau Kondisi Lalin Real-Time Lewat Link Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juli 2025

    Hujan Jakarta Rabu Pagi, Pantau Kondisi Lalin Real-Time Lewat Link Ini Megapolitan 9 Juli 2025

    Hujan Jakarta Rabu Pagi, Pantau Kondisi Lalin Real-Time Lewat Link Ini
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Hujan
    kembali mengguyur sejumlah wilayah di DKI
    Jakarta
    pada Rabu (9/7/2025) pagi.
    Menurut data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB masih terdapat dua titik genangan di wilayah Jakarta Barat, yakni Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya dengan genangan setinggi 15 cm.
    Kemudian, Jalan Pulo Indah Raya, depan Alfamidi, Kelurahan Duri Kosambi dengan genangan setinggi 10 cm.
    Ketinggian genangan yang meski relatif rendah ini tetap berpotensi mengganggu arus
    lalu lintas
    , terutama pada jam-jam sibuk.
    Untuk mengantisipasi dampak
    kemacetan
    maupun risiko keselamatan pengguna jalan akibat genangan, masyarakat diimbau untuk memantau kondisi lalu lintas di Jakarta secara
    online
    melalui sejumlah
    platform
    terpercaya berikut:
    Pengguna jalan dapat menggunakan CCTV publik yang menampilkan kondisi ruas jalan di Jakarta secara langsung dan aktual.
    Link akses:
    https://smartcity.jakarta.go.id/id/blog/pantau-lalu-lintas-dan-keamanan-dengan-cctv-jakarta
     
    Pengguna jalan dapat menggunakan aplikasi Google Maps untuk memantau kondisi jalan di Jakarta. Google Maps biasanya akan otomatis menampilkan kondisi lalu lintas yang
    macet
    dengan warna merah. Serta, akan menampilkan ikon banjir untuk wilayah yang tergenang banjir.
    Link akses:
    https://www.google.com/maps
     
    Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa
    hujan
    ringan masih akan mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada Rabu, (9/7/2025).
    Berikut prakiraan cuaca berdasarkan wilayah administratif:
    – Jakarta Barat
    – Jakarta Pusat
    – Jakarta Selatan
    – Jakarta Timur
    – Jakarta Utara
    – Kepulauan Seribu
    BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di wilayah rawan genangan.
    Masyarakat diminta untuk segera menghubungi layanan darurat di nomor 112 jika menghadapi keadaan darurat.
    “Layanan 112 aktif 24 jam dan bebas pulsa. Warga kami harapkan tidak ragu mengakses bantuan ketika diperlukan,” tulis BPBD dalam keterangan resmi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Jakarta (ANTARA) – Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang masih terendam banjir dengan ketinggian mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.

    “Saat ini genangan terjadi di sembilan RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

    Data hingga pukul 05.00 WIB itu menyebutkan banjir masih terjadi di tujuh RT yang berada di Jakarta Barat (Jakbar) dan dua RT di Jakarta Utara (Jaktim).

    Untuk penyebab banjir di tujuh RT Jakarta Barat dikarenakan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Angke yang melintas di wilayah tersebut.

    Sementara untuk banjir di Jakarta Utara dikarenakan curah hujan tinggi dan banjir rob sehingga air masih menggenangi kawasan tersebut.

    Berikut data RT yang masih terendam banjir di Jakarta hingga Rabu pagi:

    Jakarta Barat terdapat 7 RT yang terdiri:

    Kelurahan Duri Kosambi: 2 RT
    Ketinggian : 30-40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT
    Ketinggian: 35 hingga 40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT
    Ketinggian : 100 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kapuk Muara : 2 RT
    Ketinggian : 25-30 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan rob

    Dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari:

    1. Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm.

    2. Jalan Pulo Indah Raya Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.