kab/kota: Duren Sawit

  • Polisi bubarkan dua aksi tawuran di Jaktim

    Polisi bubarkan dua aksi tawuran di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur telah memberikan imbauan dan melakukan pembubaran paksa terhadap dua aksi tawuran yang berlangsung selama dua hari berturut-turut di Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara, pada Senin (27/1) dan Selasa (28/1) dini hari.

    “Kami dari pihak Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit serta Polsek Jatinegara telah hadir di tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah memberikan imbauan agar para pelaku tawuran membubarkan diri,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Namun, imbauan tersebut tidak didengar oleh pelaku tawuran, sehingga Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Timur melakukan pembubaran.

    “Namun, para pelaku tawuran tidak mau membubarkan diri, selanjutnya tim TP3 melakukan langkah pembubaran paksa terhadap para pelaku tawuran,” ujar Nicolas.

    Dia menyebut, pelaku tawuran bukan hanya remaja saja, tetapi orang tua juga terlibat dalam aksi saling serang tersebut.

    “Perlu kami sampaikan, pelaku tawuran bukan saja anak-anak remaja dan pemuda, melainkan orang tua juga terlibat dalam tawuran tersebut,” katanya.

    Sebelumnya, tawuran antar warga kembali terjadi di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/1) dini hari.

    Dari video viral yang beredar kedua kelompok melakukan aksi saling serang menggunakan senjata tajam dan kembang api di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Aksi tawuran berhenti usai tim patroli perintis Polres Metro Jakarta Timur membubarkan kelompok yang melakukan tawuran dengan menembakkan gas air mata.

    Sebelumnya, aksi tawuran juga terjadi di wilayah Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (27/1) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, kedua kelompok warga itu terlihat saling serang menggunakan batu, kembang api dan senjata tajam.

    Peristiwa tawuran ini terjadi di dalam sebuah gang yang berada di tengah permukiman warga. Belum diketahui pasti apa pemicu tawuran ini dan jumlah korban akibat aksi perkelahian ini.

    Tawuran tersebut baru berakhir setelah tim patroli perintis Polres Metro Jakarta Timur mendatangi lokasi dan membubarkan mereka.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara

    Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara

    Pihak kepolisian menutup jembatan yang sering dijadikan akses tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (28/1/2025) dini hari. ANTARA

    Polisi tutup akses yang kerap dipakai pelaku tawuran di Cipinang Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 15:49 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur menutup jembatan yang kerap dijadikan akses jalan bagi para pelaku tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Kebijakan ini diambil untuk menindaklanjuti aksi tawuran menggunakan senjata tajam yang sering terjadi di perbatasan antara wilayah Duren Sawit dan Jatinegara pada Senin (27/1) sore.

    “Jadi ini sebagai salah satu bentuk pencegahan supaya tawuran ini tidak terulang kembali. Sementara kita tutup dulu akses jembatan yang biasa digunakan saat  tawuran,” kata Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Penutupan akses ini dilakukan pada Selasa dini hari dengan mengelas bagian pagar dan tiang besi. Menurut Eko, jembatan ini sering disalahgunakan oleh pelaku tawuran dibandingkan menjadi akses warga yang mau ke pasar.

    Eko menyebut bagi masyarakat yang ingin ke Pasar Deprok, Jatinegara bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai.

    “Jalan akses ini yang biasa digunakan saat waktu tawuran, lebih banyak mudarat daripada manfaatnya. Warga masih bisa berputar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai,” ujar Eko.

    Selain itu, penutupan jembatan ini sebagai keputusan yang diambil Kepolisian dalam rangka memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Eko menjelaskan Kepolisian juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota  Jakarta Timur dan TNI untuk mencegah bahkan meniadakan aksi tawuran di wilayah setempat.

    “Bersama Pemkot Jakarta Timur kita  membahas  upaya lanjutan langkah untuk menangani tawuran warga sehingga diharapkan bisa mengurangi hingga menghilangkan. Kita juga bekerja sama dengan stakeholders dan TNI untuk pengamanan,” jelas Eko.

    Eko juga memastikan pihaknya rutin melakukan patroli dan penjagaan di titik rawan tawuran yang ada di wilayah Jakarta Timur.

    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jaktim, mulai wilayah Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Kita juga keluarkan surat perintah untuk anggota agar selalu standby (siaga) di wilayah-wilayah yang kerap dipakai tawuran,” ucap Eko.

    Sumber : Antara

  • Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga Megapolitan 28 Januari 2025

    Jembatan di Cipinang Muara Ditutup Imbas Seringnya Tawuran Antarwarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jembatan di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur ditutup polisi imbas terjadinya tawuran antarwarga, Senin (27/1/2025).
    Jembatan yang membentang di atas kali itu ditutup polisi di dua sisinya menggunakan pintu besi setinggi dua meter. Dengan penutupan ini warga tidak bisa melintas di atas jembatan dari kedua sisinya.
    Biasanya, jembatan ini digunakan warga untuk menyeberangi aliran sungai yang membentang di wilayah itu untuk menuju Pasar Deprok.
    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko menjelaskan, penutupan jembatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tawuran yang sering terjadi di Cipinang Muara.
    “Iya sementara kita tutup dulu, ini jalan akses yang biasa digunakan anak-anak untuk untuk tawuran, jadi lebih banyak mudaratnya daripada akses warga yang mau ke pasar,” ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).
    Bagi masyarakat yang hendak ke Pasar Deprok, Jatinegara, Jakarta Timur, bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai setelah jembatan ini ditutup.
    “Jadi penutupan akses jembatan atau Jalan ini sebagai salah satu bentuk pencegahan supaya tawuran ini enggak terulang kembali. Warga yang mau ke pasar masih bisa berputar ke Jalan I Gusti Ngurah Rai,” kata Eko.
    Polisi mengeklaim telah menggandeng TNI dan Pemkot Jakarta Timur untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali.
    “Bersama Pemkot kita juga membahas tawuran tentunya ada upaya langkah untuk menangani tawuran warga, sehingga diharapkan upaya tersebut minimal mengurangi hingga menghilangkan, kita juga bekerja sama dengan stakeholder dan TNI,” ucap Eko.
    Selain itu, polisi juga bakal berpatroli secara rutin di titik rawan tawuran di wilayah Jakarta Timur.
    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jakarta Timur, khususnya wilayah Jatinegara, Duren Sawit dan Pulogadung, juga kita juga keluarkan Sprin untuk anggota
    stand by
    di wilayah potensi tawuran,” ungkap Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur Megapolitan 28 Januari 2025

    Tawuran Antarwarga Kembali Pecah di Cipinang Muara Jakarta Timur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aksi tawuran antarwarga kembali terjadi di wilayah Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (28/1/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, kedua kelompok warga itu terlihat saling serang menggunakan batu, kembang api dan senjata tajam.
    Peristiwa tawuran ini terjadi di dalam sebuah gang yang berada di tengah permukiman warga. Aksi perkelahian ini juga sempat disiarkan langsung oleh orang yang diduga terlibat tawuran.
    Saat terjadinya tawuran ini, tak terlihat ada warga yang keluar dari dalam rumahnya. Kondisi jalanan di depan permukiman warga ini juga dipenuhi batu yang dilemparkan para pelaku.
    Belum diketahui pasti apa pemicu tawuran ini. Begitu juga dengan jumlah korban akibat aksi perkelahian ini.
    Tawuran tersebut baru berakhir setelah tim patroli perintis Polres Metro Jakarta Timur mendatangi lokasi dan membubarkan mereka.
    Petugas juga sempat menembakkan gas air mata agar para pelaku tawuran menghentikan aksi saling serang dan membubarkan diri dari lokasi.
    Peristiwa
    tawuran di Cipinang Muara
    ini dikonfirmasi oleh Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Rachmat Eko.
    Dia mengaku akan menempatkan personel di dekat lokasi tawuran agar perkelahian itu tak terulang kembali.
    “Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jakarta Timur, khususnya wilayah Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Kami juga mengeluarkan Sprin untuk anggota yang
    standby
    di wilayah potensi tawuran,” ujar Eko.
    Eko menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dan TNI untuk meminimalisir aksi tawuran di wiilayahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah di Jaktim Ditabrak Pemotor Pelat Merah, Sempat Diantar Pulang, lalu Dijatuhkan di Tengah Jalan – Halaman all

    Bocah di Jaktim Ditabrak Pemotor Pelat Merah, Sempat Diantar Pulang, lalu Dijatuhkan di Tengah Jalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib malang dialami oleh seorang bocah di Duren Sawit, Jakarta Timur, di mana dirinya ditabrak oleh pengendara sepeda motor berpelat merah.

    Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial lewat unggahan video rekaman CCTV dari akun Instagram, @kabar.jaktim.

    Dalam video tersebut, tertulis peristiwa tabrakan terjadi pada 17 Januari 2025.

    Setelah ditabrak, tampak penabrak sempat mengantar korban dengan cara dibonceng ke sepeda motor yang dikendarainya.

    Namun, setelah itu, pelaku justru menjatuhkan korban di tengah jalan.

    Kemudian, pelaku tersebut sempat menengok ke arah belakang untuk melihat korban. Hanya saja, dia justru langsung tancap gas dan meninggalkan korban.

    Kronologi

    Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan terkait kejadian yang terekam kamera CCTV tersebut.

    Dia pun menjelaskan kronologi tabrakan tersebut. Awalnya, pelaku sempat meminta kepada korban agar kecelakaan yang terjadi diselesaikan secara kekeluargaan.

    Adapun niatan pelaku itu juga dipengaruhi oleh permintaan warga sekitar.

    “Pada saat di TKP (pertama), korban disuruh oleh warga agar dibonceng oleh terlapor supaya sama-sama ke rumah untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Lilipaly, dikutip pada Selasa (28/1/2025).

    Setelah kesepakatan terjadi, Lilipaly mengatakan pelaku lalu berniat untuk mengantarkan korban ke rumahnya.

    Namun, ternyata, di tengah perjalanan, pelaku justru menjatuhkan korban ke tengah jalan.

    Lilipaly menyebut pelaku menjatuhkan bocah yang ditabraknya dengan menendang kaki kiri korban.

    “Korban digeser-geser oleh terlapor agar duduknya korban di ujung jok sepeda motor. Sehingga pada saat sudah di ujung jok tersebut, terlapor menendang kaki kiri korban,” jelas Lilipaly.

    Setelah menjatuhkan korban, pelaku sempat berhenti dan menoleh ke belakang.

    Namun, momen berhentinya pelaku bukan untuk menolong korban, tetapi justru untuk kabur.

    “Terlapor juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban. Namun terlapor tidak berhenti dan malah tetap mengendarai kendaraannya dan menghilang,” jelas Lilipaly.

    Terkendala CCTV Blur

    Lilipaly menyebut proses penyelidikan terkait kasus tabrak lari ini mengalami kesulitan.

    Dia mengatakan kesulitan yang dialami karena kamera CCTV yang merekam kejadian tersebut tidak dapat memperlihatkan pelat nomor sepeda motor milik pelaku secara jelas atau blur.

    “Masih lidik ya, dari CCTV, pelatnya nomornya blur. Jadi, kami masih melakukan penyelidikan lanjutan ya,” ujar Lilipaly.

    Korban Alami Lecet di Siku

    Di sisi lain, korban dalam kondisi baik dan hanya mengalami luka ringan. 

    Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini, mengatakan korban hanya mengalami luka di bagian siku kiri.

    “(Kondisi) Baik. Anaknya ceria, luka di siku kiri,” ujarnya.

    Sri juga menyebut korban telah dilakukan visum pasca peristiwa tabrak lari tersebut.

    “Dirawat, kami ver (visum et repertum) sudah aman,” jelasnya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandha Sakti)(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

  • Polisi selidiki pria yang jatuhkan anak dari motor di Jaktim

    Polisi selidiki pria yang jatuhkan anak dari motor di Jaktim

    Ilustrasi – Pelaku penganiayaan ditangkap dengan tangan terborgol. ANTARA/Ardika/am.

    Polisi selidiki pria yang jatuhkan anak dari motor di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian masih menyelidiki pria pengemudi motor berpelat merah yang diduga melakukan tabrak lari hingga menjatuhkan anak dari atas motor di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebelumnya muncul video viral di Instagram @kabar.jaktim yang memperlihatkan pria menaiki motor pelat merah dan membawa seorang anak duduk di depannya. Lalu pria itu menendang dan menjatuhkan anak di belakangnya.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly di Jakarta, Selasa,  menjelaskan Kepolisian mengalami kesulitan melakukan penyelidikan lantaran tangkapan kamera pengawas (CCTV) pelat nomor pelaku buram.

    “Masih penyelidikan ya. Dari CCTV, pelat nomornya blur (buram). Jadi kami masih  menyelidiki lebih lanjut,” kata Nicolas saat dikonfirmasi.

    Pihak kepolisian juga sudah mengecek langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) sebagai tindakan penyelidikan kasus yang terjadi pada Jumat (17/1) siang. Nicolas menjelaskan, seorang pria pengendara motor berpelat merah itu diduga melakukan tabrak lari terhadap bocah di Duren Sawit, Jakarta Timur.

    Setelah melakukan tabrak lari, pria tersebut meminta agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Warga meminta korban agar dibonceng oleh pelaku untuk sama-sama ke rumah korban dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

    “Di tengah jalan, korban digeser-geser oleh terlapor agar duduknya korban di ujung belakang jok sepeda motor sehingga pada saat sudah di ujung jok tersebut, terlapor menendang kaki kiri korban dan menancapkan gas sehingga korban terjatuh,” jelas Nicolas.

    Pada saat korban terjatuh, pelaku juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban namun pelaku pelaku langsung meninggalkan korban dan menghilang.

    “Terlapor juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban, namun  tidak berhenti dan malah tetap mengendarai kendaraannya dan menghilang,” ujar Nicolas.

    Nicolas menyebut para saksi di tempat kejadian perkara juga tidak mengetahui kejadian ini karena posisi mereka berada di depan pelaku.

    “Para saksi tidak mengetahui kejadian tersebut karena berada di posisi depan,” ucap Nicolas.

    Sumber : Antara

  • Kabar Terbaru Bocah Korban Tabrakan yang Dijatuhkan dari Motor

    Kabar Terbaru Bocah Korban Tabrakan yang Dijatuhkan dari Motor

    Jakarta

    Seorang bocah mengalami kecelakaan sepeda motor di Duren Sawit, Jakarta Timur. Bocah tersebut sempat dibonceng pelaku, namun tiba-tiba sengaja dijatuhkan.

    Peristiwa naas ini bermula saat bocah tersebut sedang mengendarai sepeda motor dengan membonceng seorang karyawan keluarganya pada Jumat 17 Januari 2025. Bocah tersebut terlibat kecelakaan dengan pemotor berpelat merah.

    Pelaku meminta masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, warga sekitar menyarankan agar pelaku mengantarkan bocah itu ke keluarganya dulu.

    Pelaku sepakat. Pelaku membonceng korban.

    “Di tengah jalan, korban digeser-geser oleh terlapor agar duduknya korban di ujung belakang jok sepeda motor,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/1).

    Karena terus digeser-geser pelaku, korban duduk di ujung belakang jok. Kemudian, pelaku nekat menendang korban hingga terjatuh.

    “Pada saat korban terjatuh, Terlapor juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban, namun Terlapor tidak berhenti dan malah Terlapor tetap mengendarai kendaraannya dan menghilang,” tuturnya.

    Tidak ada saksi yang melihat aksi itu. Sebab, mereka berada di depan pelaku.

    Kondisi Korban

    Ilustrasi kecelakaan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion)

    Lalu bagaimana kondisi korban? Polisi memastikan korban sudah dalam kondisi baik meski ada sedikit luka di tangannya.

    “Baik (kondisinya) anaknya ceria, luka di siku kiri,” kata Kanit PPA Polres Metro Jaktim AKP Sri Yatmini.

    Bocah tersebut juga sudah dilakukan perawatan medis. Pihak kepolisian telah melakukan visum et repertum kepada korban.

    “Dirawat, kami ver (visum et repertum) aman,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 7
                    
                        Bonceng Bocah yang Dia Tabrak, Pemotor Geser Korban ke Ujung Jok hingga Jatuh
                        Megapolitan

    7 Bonceng Bocah yang Dia Tabrak, Pemotor Geser Korban ke Ujung Jok hingga Jatuh Megapolitan

    Bonceng Bocah yang Dia Tabrak, Pemotor Geser Korban ke Ujung Jok hingga Jatuh
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang bocah ditabrak oleh pengendara sepeda motor berpelat merah di di Duren Sawit, Jakarta Timur.
    Pelaku pun mengantar pulang korban setelah menabraknya. Namun, tiba-tiba pelaku menjatuhkan korban di tengah jalan.
    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, mulanya terjadi tabrakan yang melibatkan pelaku dengan korban.
    Di tempat kejadian perkara (TKP) pertama, pelaku meminta agar peristiwa kecelakaan lalu lintas diselesaikan secara kekeluargaan.
    “Pada saat di TKP (pertama), korban disuruh oleh warga agar dibonceng oleh terlapor supaya sama-sama ke rumah untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Nicolas saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2025).
    Kendati demikian, di tengah perjalanan ke rumah korban, pelaku sengaja menjatuhkan bocah yang dia tabrak sebelumnya.
    “Korban digeser-geser oleh terlapor agar duduknya korban di ujung belakang jok sepeda motor. Sehingga pada saat sudah di ujung jok tersebut, terlapor menendang kaki kiri korban,” ucap Nicolas.
    Alhasil, korban jatuh terjungkal. Pelaku langsung meninggalkan bocah tersebut.
    “Terlapor juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban. Namun, terlapor tidak berhenti dan malah tetap mengendarai kendaraannya dan menghilang,” kata Nicolas.
    Aksi menjatuhkan bocah yang sedang dibonceng itu terekam kamera CCTV rumah warga dan kemudian diunggah oleh sejumlah akun media sosial Instagram, salah satunya @kabar.jaktim.
    Dalam rekaman kamera CCTV tersebut, tertulis bahwa peristiwa pelaku dengan sengaja menjatuhkan
    korban tabrak lari
    di tengah jalan terjadi pada Jumat (17/1/2025). 
    Setelah korban jatuh, pelaku sempat melihat ke belakang sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan dan meninggalkan korban.
    Nicolas memastikan penyidik Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kasus tersebut.
    “Iya. Masih tahap penyelidikan ya. Sudah berita acara pemeriksaan (BAP) korban dan saksi,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Bocah Korban Tabrak Lari di Jaktim Malah Dijatuhkan Pelaku dari Motor

    Viral Bocah Korban Tabrak Lari di Jaktim Malah Dijatuhkan Pelaku dari Motor

    Jakarta

    Beredar video viral menarasikan bocah korban tabrak lari di Duren Sawit, Jakarta Timur dijatuhkan pelaku dari atas motor. Pelaku menjatuhkan korban saat hendak mengantarnya pulang.

    Dalam video yang beredar, korban terlihat terjungkal dari sepeda motor. Pelaku sempat menengok korban ke belakang tetapi tak berhenti dan malah kabur.

    Disebutkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025, siang. Awalnya, korban ditabrak pelaku yang memakai motor berpelat merah.

    Pelaku kemudian membawa korban dengan alasan mau mengantarnya pulang. Tetapi saat di perjalanan, korban justru dijatuhkan dari atas motor dan ditinggal oleh pelaku.

    Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kapolres Metro Jaktim Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Pihak korban juga telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

    “Iya, masih tahap penyelidikan ya. Sudah BAP korban dan saksi,” kata Nicolas kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).

    “Selanjutnya terlapor meminta diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.

    Pada saat di lokasi kejadian, korban diminta agar dibonceng oleh pelaku. Hal itu agar sama-sama ke rumah korban dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pada saat korban sudah di ujung jok motor, pelaku kemudian menendang kaki kiri korban. Pelaku kemudian terus berjalan sehingga korban terjatuh dari motor.

    “Pada saat korban terjatuh, terlapor juga sempat menoleh ke belakang untuk melihat korban, namun terlapor tidak berhenti dan malahan terlapor tetap mengendarai kendaraannya dan menghilang,” tuturnya.

    Dia mengatakan para saksi tidak mengetahui hal tersebut. Sebab, posisi mereka berada di depan pelaku.

    “Para saksi tidak mengetahui kejadian tersebut karena berada di posisi depan,” pungkasnya.

    (rdh/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sosok Pimpinan Ponpes di Jakarta Timur Pelaku Pencabulan Santri, Aksinya Pernah Dipergoki Istri – Halaman all

    Sosok Pimpinan Ponpes di Jakarta Timur Pelaku Pencabulan Santri, Aksinya Pernah Dipergoki Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial CH, ditangkap setelah mencabuli dua santri sejak 2019.

    Aksi bejatnya dilakukan di sebuah kamar di ponpes dan rumah pribadinya.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan CH pernah dipergoki istrinya saat mencabuli santri.

    “Memang sudah diingatkan oleh istrinya dan juga salah satu saudaranya karena tepergok melakukan itu dengan korban,” ungkapnya, Selasa (21/1/2025).

    Meski sempat diingatkan keluarga, pria berusia 47 tahun tersebut kembali mengulangi perbuatannya.

    “Sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu kepada para santri, tapi masih tetap dan tetap dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren ini,” imbuhnya.

    Modus yang digunakan CH yakni meminta korban memijatnya dan berpura-pura dapat mengeluarkan penyakit dalam tubuh.

    “Korban disuruh memijat dan sekaligus melakukan rangkaian kegiatan untuk membuat yang bersangkutan (CH) terangsang.”

    “Dengan harapan bahwa kalau sudah terangsang dan terpuaskan nafsunya, maka penyakit yang ada di dalam tubuh tersangka akan keluar dan tersangka akan sembuh,” tukasnya.

    CH kemudian mengancam korban untuk tidak melapor dan mengajaknya jalan-jalan.

    Pimpinan ponpes tersebut juga memberikan uang ke korban mulai Rp20.000 hingga Rp50.000. 

    “Bahkan tersangka mengajak korban untuk ke Ancol atau tempat-tempat rekreasi untuk membuat korban tidak bercerita kepada pihak lain,” lanjutnya.

    Aksi pencabulan juga dilakukan guru ponpes berinisial MCN (27) dengan korban sebanyak tiga orang.

    Namun, CH dan MCN tak saling mengetahui aksi pencabulan karena dilakukan di lokasi berbeda.

    Kasus ini terungkap setelah lima santri menceritakan perbuatan bejat CH dan MCN ke orang tua mereka.

    Orang tua kemudian membuat laporan ke  Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro.

    Selama ini para korban enggan melapor karena diancam tersangka.

    “Mereka juga sebagai santri, mereka memandang pimpinan, pengasuhan, ataupun guru sebagai orang-orang yang harus dihormati. Apalagi juga mereka diancam,” beber Nicolas, Selasa (21/1/2025).

    Lantaran tak kuat dengan tindakan CH dan MCN, para korban membongkar kasus ini.

    “Saat ini mereka mampu bercerita ke orang tuanya karena sudah tidak tahan atas perlakuan tersangka. Jadi sudah tidak tahan ajakan, bujuk rayu, dan ancaman dilakukan tersangka,” terangnya.

    Diduga jumlah korban dapat bertambah, namun hingga saat ini baru lima korban yang melapor.

    “Informasi dari para korban yang kami periksa bahwa ada korban-korban lain yang belum mau untuk melapor,” sambungnya.

    Ia menambahkan hukuman kedua tersangka dapat diperberat lantaran status keduanya sebagai pengajar.

    “Pelakunya itu ada relasi kuasa dengan para korban, sehingga ancaman pidana akan lebih diperberat. Dari 15 tahun ditambah menjadi sepertiga,” tegasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Guru dan Pimpinan Pondok Pesantren di Duren Sawit Cabuli 5 Santrinya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra)