kab/kota: Duren Sawit

  • Agen minta petugas harus pantau stok elpiji 3 kg sekaligus beri solusi

    Agen minta petugas harus pantau stok elpiji 3 kg sekaligus beri solusi

    Kalau bisa dari kecamatan benar-benar memantau jangan cuman ABS (asal bapak senang) aja

    Jakarta (ANTARA) – Agen resmi elpiji di kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur meminta agar petugas dari kecamatan tak hanya sekedar memantau dan mendata stok elpiji 3 kg saja, tetapi perlu adanya tindakan dan solusi.

    “Orang kecamatan memang sebulan sekali turun ke lapangan, tapi gitu doang, cek-cek stok doang, udah gitu enggak ada tindak lanjutnya, enggak ada apa-apanya. Harusnya kan dikasih solusi, jangan sekedar lihat-lihat,” kata pemilik agen Muhammad Luthfi (55) saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Menurut Luthfi, pihak kecamatan harus bisa mendata dengan benar stok yang ada di setiap pangkalan dan agen saat turun langsung ke lapangan melihat keresahan masyarakat akibat kelangkaan elpiji 3 kg.

    “Kalau bisa dari kecamatan benar-benar memantau jangan cuman ABS (asal bapak senang) aja. Bikin laporan data yang benar, terus langsung cari solusi bagaimana baiknya,” ujar Luthfi.

    Selain itu, Luthfi menilai adanya permainan dibalik kelangkaan tabung elpiji 3 kg ini. Luthfi juga mengaku pembeliannya di agen pusat menjadi terbatas sejak awal Februari 2025.

    “Kemarin itu kita juga dikurangi jatahnya. Dari agen pusatnya saya yang di Buaran, beli dulu. Iya dibatasin, dikurang-kurangin. Kadang-kadang kemarin dikasih 40 tabung, biasanya bisa sampai 70 tabung,” ujar Luthfi.

    Harga elpiji 3 kg yang diterima Luthfi di agen pusat juga mengalami sedikit kenaikan, dari yang biasanya Rp15.000 menjadi Rp15.400. Meskipun kenaikannya kecil, kata Luthfi, itu mempengaruhi keuntungan yang didapat.

    Lebih lanjut, Luthfi mengaku pembeli gas di agennya itu mayoritas merupakan warung yang nantinya akan kembali dijual.

    “Dinaikkan alasannya administrasi, mau bagaimana lagi sudah aturan agen. Naik dikit juga lumayan berharga. Kalau dijual ke warung Rp17.500, saya lihat kondisi juga. Kalau Rp20.000 paling ke pengecer. Kita kan enggak bisa menaikkan harga begitu saja,” ucap Luthfi.

    Meskipun Luthfi juga menjual barang lainnya seperti galon air mineral, minyak, dan warung sembako, bagi Luthfi elpiji 3 kg ini menjadi salah satu barang yang ramai pembeli dan perputaran uangnya lebih cepat.

    “Elpiji 3 kg ini kan ramai pembeli, perputarannya juga lebih cepat meskipun untungnya Rp1.000-1.500 atau kadang Rp600 perak jadi lebih cepat, banyak peminat,” kata Luthfi.

    Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa penyalahgunaan distribusi elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi yang dilakukan oknum pengecer menjadi bahan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 2023.

    Menurut Bahlil, kebijakan larangan pengecer menjual elpiji 3 kilogram atau gas melon ini telah dikaji secara mendalam.

    “Semuanya adalah kebijakan yang sudah kita kaji secara mendalam, jadi ini sebenarnya barang sudah dari 2023 dengan hasil ada audit dari BPK, bahwa ada penyalahgunaannya dari oknum-oknum pengecer,” kata Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

    Bahlil mengakui bahwa dampak dari kebijakan larangan penjualan elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer memang merupakan tanggung jawab pemerintah.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Agen di Jaktim sosialisasikan penggunaan KTP dalam pembelian LPG 3 kg

    Agen di Jaktim sosialisasikan penggunaan KTP dalam pembelian LPG 3 kg

    Jakarta (ANTARA) – Agen resmi Liquified Petroleum Gas (LPG/elpiji) di kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur turun langsung menyosialisasikan ke warga terkait penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat membeli elpiji ukuran 3 kilogram (kg).

    “Makanya saya print (cetak) informasi kalau pembelian elpiji 3 kg harus menunjukkan KTP, kemudian saya kasih ke warga. Terus saya tempel juga di depan pangkalan gas saya,” kata pemilik agen Muhammad Luthfi (55) saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Luthfi menggandakan (fotokopi) kertas informasi langsung dari Pertamina itu dan langsung dibagikan ke warung-warung sekitar yang memang sudah menjadi langganannya. Kertas tersebut juga dilaminating agar tidak cepat rusak.

    Sosialisasi tersebut dia lakukan lantaran masih banyaknya warga yang belum mengetahui aturan tersebut. Selain itu, beberapa warga juga merasa khawatir memberikan KTP-nya saat pembelian elpiji 3 kg.

    Sehingga, dengan membagikan kertas informasi yang secara resmi langsung dari Pertamina menjadi upayanya untuk meyakinkan pelanggan bahwa penggunaan KTP bukan untuk disalahgunakan.

    “Warga susah diajak kerja sama. Kita kan ingin jualan langgeng, biar ga kabur pembeli. Jadi, kita harus sosialisasikan pemberian KTP, biar paham biar tau bukan mau disalahgunakan, mereka kan sebenarnya udah tahu dari TV, media, tapi mereka ketakutan aja takut dibuat lain-lain,” jelas Luthfi.

    Dia mengaku sebagai penjual gas hanya bisa mematuhi apa yang sudah menjadi prosedur dari pemerintah. Namun, kurangnya sosialisasi terkait KTP membuat dirinya harus memikirkan cara untuk membuat pelanggan yakin.

    “Laporan agen tuh kurang sosialisasi KTP-nya. Beli gas kan per tabung per KTP, saya jadi harus mikir juga bagaimana biar pembeli-pembeli ga mikir macem-macem,” ucap Luthfi.

    Bahkan, Luthfi mengaku pernah berdebat dengan salah satu warga yang enggan memberikan KTP saat membeli elpiji 3 kg di tempatnya.

    “Kemarin debat sama RT, alasan begini-begini, nanti dibuat pinjol datanya, buat Pilpres kemarin, terus Pilgub. Jadi warga pada tidak mau kalo dimintakan KTP. Pada takut juga mikir gitu,” kata Luthfi.

    Salah satu warga di Duren Sawit, Amelia Putri (38) mengaku awalnya sempat khawatir saat harus menunjukkan KTP ketika membeli elpiji 3 kg.

    “Ya pasti takut awal-awal mah, kita kan pikirnya ini mau buat apa ya sama pemerintah sampai harus KTP gini, ini juga kan data kita. Kita ga bisa apa-apa kalau udah kejadian kan,” kata Amelia.

    Namun, dia merasa tenang ketika agen elpiji di dekat rumahnya memberikan penjelasan dan sosialisasi bahwa penggunaan KTP sebagai data agen ke pihak Pertamina langsung.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu

    Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu

    Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi dekorasi Tahun Baru Imlek di Bundaran HI, Jakarta, Senin (27/1/2025). ANTARA FOTO/Reno Esnir

    Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 02 Februari 2025 – 09:10 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya masih menyediakan dua lokasi layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling bagi masyarakat yang ingin mengurus perpanjangan masa berlaku syarat legal berkendara itu, di Jakarta, Minggu.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, diinformasikan layanan ini buka mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB.

    Berikut lokasinya : 

    Jakarta Timur : Jalan Raden Inten Kalimalang samping Mcd Duren Sawit

    Jakarta Barat : Jalan Panjang Samping Indomaret Kebon Jeruk

    Adapun dokumen yang harus dibawa ke SIM Keliling antara lain KTP dan SIM asli beserta fotokopi, formulir permohonan dan mengikuti tes kesehatan di lokasi gerai.

    Layanan ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C yang masih berlaku.

    Bagi pemegang SIM yang masa berlakunya habis harus mengajukan permohonan SIM baru di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.

    Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp80.000 untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.

    Sumber : Antara

  • Pria Bertato Warga Tanjung Priok Dihakimi Massa Usai Curi Handphone Milik Pedagang Es di Duren Sawit

    Pria Bertato Warga Tanjung Priok Dihakimi Massa Usai Curi Handphone Milik Pedagang Es di Duren Sawit

    JAKARTA – Seorang pria bernama Seno, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, babak belur dihakimi massa. Pria tersebut dikeroyok lantaran ketahuan saat mencuri handphone milik pedagang es podeng di Jalan Mawar Merah, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    Kejadian bermula ketika korban bernama Temi yang merupakan pedagang es podeng itu hendak membuka gerobak es jualannya di lokasi kejadian.

    Temi yang mengendarai motor, sempat meletakkan handphone miliknya di dasbor motor. Rupanya, gerak-gerik Temi sudah diamati oleh pelaku yang ada di belakangnya.

    Ketika korban lengah, pelaku langsung datang mendekati motor korban dan menyambar handphone korban.

    Sesaat pelaku hendak kabur, korban menengok dan melihat pelaku mencuri handphone miliknya.

    Temi pun meneriaki pelaku hingga akhirnya warga yang mendengar langsung mengejar dan menangkap pelaku.

    “Saya lagi dagang, tahu-tahu dia datang, ngambil handphone saya. Untung sekelebat saya lihat, langsung diteriaki maling,” kata Temi kepada wartawan, Kamis, 30 Januari.

    Selain menangkap, warga juga menghakimi pelaku dengan ‘bogem mentah’ hingga pelaku babak belur.

    Pria bertato di tubuhnya itu mengaku sudah sering melancarkan aksi pencurian. Kali ini, dia nekat mencuri karena melihat korban lengah lantaran menaruh handphone di dasbor motor.

    Beruntung, aksi main hakim sendiri tak berlangsung lama. Anggota Bimas Polsek Duren Sawit langsung mengamankan pelaku dari amukan massa.

    “Pelaku satu orang. Tadi KTP pelaku tinggal di Priok (Tanjung Priok, Jakarta Utara). Memang sudah sering sih (kasus pencurian) di sini, baru ini ketangkapnya,” katanya.

    Sementara saat diinterogasi awal, pria bertato di paha kiri itu merupakan pelaku pencurian kelompok Jakarta Utara.

    “Saya lihat ada handphone di dasbor, saya ambil,” ucap Seno.

    Guna proses penyelidikan lebih lanjut, Seno dibawa ke Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur.

  • Pemkot Jaktim beri bantuan ke penyintas rumah ambruk di Duren Sawit

    Pemkot Jaktim beri bantuan ke penyintas rumah ambruk di Duren Sawit

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) memberi bantuan ke penyintas rumah ambruk di Jalan Bunga Rampai 10, RT 8/RW 6, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang terjadi pada Selasa (28/1) sekitar pukul 21.15 WIB.

    “Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat meringankan beban yang dialami keluarga yang sedang terkena musibah. Kami sepenuhnya mengucapkan rasa belasungkawa bagi keluarga korban. Kejadian ini adalah musibah yang tidak diduga akibat cuaca ekstrem,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Bantuan yang bersumber dari Baznas Bazis dan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur itu diserahkan secara simbolis pada Rabu (29/1) malam.

    Menurut Iin, penyerahan bantuan ini dalam rangka memberikan semangat sekaligus bentuk komitmen Pemkot Jakarta Timur dalam membantu dan peduli terhadap warga sekitar yang terkena musibah.

    Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Timur Deni Triyanto mengungkapkan, ada 28 item bantuan kebutuhan sandang dan natura yang diberikan pada keluarga penyintas rumah ambruk itu.

    Bantuan berupa mi instan, minyak goreng, kecap manis dan air mineral. Kemudian masing-masing dua potong celana training, celana dalam laki-laki dan wanita, kaos kerah, daster, selimut dewasa, handuk, sandal, sabun cair, sampo, sikat gigi, pasta gigi, bra, seragam sekolah perempuan, serta satu tas dan sepatu sekolah.

    “Kami juga berikan dua kantong beras kemasan lima kilogram, biskuit empat pak serta ikan sarden enam kaleng,” ujar Deni.

    Sementara itu, dari PMI Jakarta Timur bantuan yang diberikan berupa seng 30 lembar, tikar dan terpal masing-masing satu lembar, perlengkapan sekolah (school kit) dua paket, perlengkapan kebersihan (hygiene kit) dan sembako satu paket.

    “Mudah-mudahan bantuan ini juga meringankan beban yang dialami warga yang sedang terkena musibah,” ujar Kepala Seksi Humas dan Komunikasi PMI Kota Jakarta Timur, Agus Bastian.

    Selain itu, keluarga penyintas rumah ambruk ini juga dapat bantuan uang sebesar Rp5 juta dari Baznas Bazis Jakarta Timur.

    Menurut Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Eka Napisah mengatakan, uang itu untuk membantu mereka mengontrak rumah sementara.

    “Kami belum melakukan rehab atau bedah rumah tersebut karena belum ada permohonan dari pihak terkait,” kata Eka.

    Sebuah bangunan rumah tinggal dua lantai di Jalan Bunga Rampai 10, RT 8/RW 6, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (28/1) malam sekitar pukul 21.15 WIB.

    Kejadian tersebut berhasil ditangani oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, yang mengevakuasi empat korban dalam keadaan selamat.

    Insiden tersebut bermula saat salah satu penghuni rumah, Yani Silalahi (53), sedang membuang air hujan yang menggenangi lantai dua bagian belakang rumah. Namun, bagian depan bangunan runtuh secara tiba-tiba.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rumah 2 Lantai di Duren Sawit Ambruk, Damkar Evakuasi 4 Penghuni

    Rumah 2 Lantai di Duren Sawit Ambruk, Damkar Evakuasi 4 Penghuni

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT – Rumah dua lantai di Jalan Bunga Rampai, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur ambruk hingga nyaris menimpa empat penghuni pada Selasa (28/1/2025) pukul 21.15 WIB.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan rumah tersebut dilaporkan ambruk saat hujan deras disertai angin kencang melanda.

    “Keterangannya saat penghuni rumah sedang membuang air hujan yang membanjiri lantai dua, tiba-tiba bagian depan bangunan ambruk,” kata Muchtar di Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025).

    Cepatnya kejadian membuat penghuni rumah tidak sempat menyelamatkan diri dari lokasi, sehingga sempat terjebak di antara reruntuhan material bangunan yang ambruk.

    Para korban yang sempat terjebak yakni perempuan berinisial YS (53), anak perempuan berinisial VA (12), seorang ibu lainnya berusia (41), dan anak perempuan berinisial MI (5).

    Beruntung upaya sigap personel Damkar Jakarta Timur yang tiba di lokasi berhasil mengevakuasi keempat korban dalam keadaan selamat dari reruntuhan material bangunan.

    “Untuk evakuasi kita kerahkan empat unit rescue berikut 22 personel ke lokasi. Kita mulai evakuasi pukul 21.30 WIB, selesai pukul 22.11 WIB. Alhamdulillah korban dapat dievakuasi,” ujar Muchtar.

    Dalam evakuasi ini, jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur masuk melewati celah material reruntuhan yang ambruk untuk mencari korban.

    Setelah didapati korban, barulah personel Damkar Jakarta Timur memandu korban secara perlahan untuk dapat keluar melewati celah material reruntuhan bangunan yang aman.

    “Empat korban sudah ditemukan dalam keadaan selamat. Untuk ketinggian rumah tinggal dua lantai yang ambruk itu sekitar 6 meter, bagian depan yang ambruk,” tutur Muchtar.

     

  • Tawuran Kembali Pecah di Cipinang Jaktim, di Mana Polisi? 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Januari 2025

    Tawuran Kembali Pecah di Cipinang Jaktim, di Mana Polisi? Megapolitan 29 Januari 2025

    Tawuran Kembali Pecah di Cipinang Jaktim, di Mana Polisi?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tawuran kembali pecah di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (27/1/2025). Sehari setelahnya atau Selasa (28/1/2025), tawuran pecah di Cipinang Besar Utara. 
    Tawuran antarwarga di Cipinang Besar Utara melibatkan dua kelompok yang saling serang menggunakan senjata tajam dan kembang api di Jalan DI Panjaitan.
    Pun demikian dengan tawuran di Cipinang Muara. Warga saling serang menggunakan batu dan senjata tajam.
    Tawuran ini terjadi di sebuah gang di tengah pemukiman warga. Bahkan, pelaku sempat menyiarkan aksi tawuran tersebut di media sosial.
    Polisi menyebut, pelaku tawuran di Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara tidak hanya melibatkan remaja, tetapi juga orangtua.
    Aksi tawuran itu berakhir setelah tim patroli perintis dari Polres Metro Jakarta Timur membubarkan kerumunan. Bahkan, polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan tawuran.
    Langkah tersebut dilakukan lantaran imbauan polisi terhadap para pelaku untuk bubar dari aksi tawuran tak dihiraukan. 
    “Kami dari pihak Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit serta Polsek Jatinegara telah hadir di TKP dan sudah memberikan imbauan agar para pelaku tawuran membubarkan diri,” ucap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly. 
    Oleh sebab itu, tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Timur melakukan tindakan langsung untuk menghentikan tawuran.
    “Namun para pelaku tawuran tidak mau membubarkan diri, selanjutnya tim TP3 melakukan langkah pembubaran paksa terhadap para pelaku tawuran,” ungkap Nicolas.
    Nicolas menyampaikan, tidak ada pelaku yang ditangkap dalam aksi ini.
    “Hanya barang bukti, berupa senjata tajam saja yang diamankan. Para pelaku meninggalkan lokasi kejadian saat dibubarkan oleh tim patroli Perintis Presisi,” ujar Nicolas.
    Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, kata Nicolas, polisi bakal membangun pos pantau di lokasi tawuran.
    “Kami akan membuat pos pantau dan menambah personel penjagaan,” tambahnya.
    Imbas tawuran, polisi sempat menutup jembatan di Cipinang Muara. Jembatan itu ditutup di dua sisi menggunakan pintu besi setinggi dua meter.
    Dengan penutupan ini, warga tidak bisa melintas di atas jembatan dari kedua sisi.
    Biasanya, jembatan ini digunakan warga untuk menyeberangi aliran sungai yang membentang di wilayah itu menuju Pasar Deprok.
    “Iya sementara kita tutup dulu, ini jalan akses yang biasa digunakan anak-anak untuk tawuran, jadi lebih banyak mudaratnya daripada akses warga yang mau ke pasar,” ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan.
    Usai jembatan ditutup, masyarakat yang hendak ke Pasar Deprok harus memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai.
    Namun, terbaru, penutupan jembatan yang baru dilakukan pada Senin (27/1/2025) itu kini telah dibongkar warga setempat.
    Salah satu pedagang sayuran, Kartem (52), mengatakan, penutupan jembatan dibongkar oleh warga sekitar pada Selasa (28/1/2025) pukul 10.00 WIB.
    “Enggak tahu persisnya karena enggak melihat langsung, informasi penutupan semalam. Tadinya dilas, yang bongkar warga jam 10.00 WIB,” ungkap Kartem saat ditemui.
    Kartem mengatakan, tawuran yang kerap terjadi sangat mengganggu usahanya. Pasalnya, tawuran menyebabkan jumlah pembeli di warung Kartem menurun. 
    “Resah, karena tawuran bukan malam doang, siang, maghrib, kemarin tawuran siang pukul 14.30. Kalau kaya gini pasti rugi, karena ibu-ibu dari seberang itu belanja di sini semua,” jelasnya.
    Warga lain bernama Fajar (30) juga mengungkapkan kekhawatirannya akan berulangnya tawuran di wilayah tersebut.
    Dia menyebut, pelaku tawuran bukanlah warga lokal, melainkan orang dari luar wilayah tersebut.
    “Khawatirlah, makanya setiap malam was-was saja kalau ada beginian, jagain rumah juga,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangunan 2 Lantai di Duren Sawit Ambruk Saat Jakarta Diguyur Hujan Deras

    Bangunan 2 Lantai di Duren Sawit Ambruk Saat Jakarta Diguyur Hujan Deras

    Jakarta

    Sebuah bangunan rumah tinggal dua lantai di Jalan Bunga Rampai, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, ambruk. Empat orang penghuni rumah berhasil dievakuasi.

    Dilansir dari kantor berita Antara, Rabu (29/1/2025), peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/1) sekitar pukul 21.15 WIB. Sudin Gilkarmat Jakarta Timur yang datang ke lokasi berhasil mengevakuasi empat orang.

    Perwira Rescue Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gunawan, menjelaskan insiden itu bermula saat salah satu penghuni rumah bernama Yani Silalahi (53), sedang membuang air hujan. Air menggenangi lantai dua bagian belakang rumahnya.

    Namun, secara tiba-tiba bagian depan bangunan runtuh. Gunawan mengatakan tim Gulkarmat Jaktim langsung bergerak ke lokasi usai menerima aduan dari warga.

    Dia menjelaskan empat penghuni rumah masing-masing bernama Yani Silalahi (53), Violeta (12), Melodi (5) dan seorang perempuan berumur 41 tahun berhasil dievakuasi. Keempat korban ditemukan dalam keadaan selamat dan tidak mengalami luka serius.

    Dalam penanganan insiden tersebut, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan empat unit kendaraan pemadam beserta 22 personel. Tim tiba di lokasi sekitar pukul 21.18 WIB dan memulai proses evakuasi pada pukul 21.30 WIB. Proses evakuasi berjalan lancar dan selesai pada pukul 22.11 WIB.

    Wilayah Jakarta pada Selasa (28/1) malam memang diguyur hujan deras. Berdasarkan data dari BPBD Jakarta per pukul 23.00 WIB, ada 26 RT dan 20 ruas jalan di Jakarta tergenang banjir.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bangunan dua lantai di Duren Sawit ambruk, empat korban selamat

    Bangunan dua lantai di Duren Sawit ambruk, empat korban selamat

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah bangunan rumah tinggal dua lantai di Jalan Bunga Rampai 10, RT 8/RW 6, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (28/1) malam sekitar pukul 21.15 WIB.

    Kejadian tersebut berhasil ditangani oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, yang mengevakuasi empat korban dalam keadaan selamat.

    Perwira Rescue Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gunawan, dalam keterangan tertulis mengungkapkan bahwa insiden tersebut bermula saat salah satu penghuni rumah, Yani Silalahi (53), sedang membuang air hujan yang menggenangi lantai dua bagian belakang rumah. Namun, bagian depan bangunan runtuh secara tiba-tiba.

    Laporan dari warga datang langsung ke Pos Gulkarmat pada pukul 21.15 WIB, dan tim langsung terjun ke lokasi setelah mendapat informasi tersebut.

    Sebanyak empat korban yang terdiri atas Yani Silalahi (53), Violeta (12), seorang perempuan (41), dan Melodi (5), berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat. Keempat korban ditemukan dalam keadaan selamat dan tidak mengalami luka serius.

    Dalam penanganan insiden tersebut, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan empat unit kendaraan pemadam beserta 22 personel. Tim tiba di lokasi sekitar pukul 21.18 WIB dan memulai proses evakuasi pada pukul 21.30 WIB. Proses evakuasi berjalan lancar dan selesai pada pukul 22.11 WIB.

    Bangunan dengan tinggi enam meter itu ambruk di bagian depan, tetapi tim memastikan bahwa situasi saat ini telah aman.

    Pewarta: Aditya Ramadhan
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ketua RT Curhat Banyak Warga Pindah gegara Tawuran Berulang di Cipinang Muara

    Ketua RT Curhat Banyak Warga Pindah gegara Tawuran Berulang di Cipinang Muara

    Jakarta

    Tawuran di wilayah Cipinang Muara dan Duren Sawit membuat resah warga yang berada di lokasi. Ketua RT 08/RW 08 di Cipinang Muara, Suryana, bercerita banyaknya warga yang pindah rumah lantaran merasa tempatnya sudah tidak aman lagi.

    “Ya, sering. Sepengetahuan saya ini, tawuran di Cipinang Muara khususnya ini sudah kurang lebih 2 tahun. Karena kalau saya hitung-hitung dari sebelum lapangan RT 08 dibangun, itu sudah tawuran, berarti sekarang lapangan sudah rapi, itu sekitar 2 tahunan. Mungkin sudah 2 tahun lebih,” kata Suryana ditemui di lokasi, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2025).

    Suryana menyebut tawuran yang dilakukan oleh anak muda di dua wilayah tersebut sudah mengarah ke tindakan kriminal. Bahkan, katanya, tak jarang yang membawa senjata tajam, air keras hingga pistol rakitan.

    “Tapi ke sini-sininya sekarang sudah beda. Sudah banyak yang menggunakan air keras, menggunakan sajam-sajam yang ke sini-sininya makin seram-seram sajamnya. Yang dulunya cuma dari golok, parang, sekarang sudah panah. Sudah panah, terus sepletan, tambah lagi pistol rakitan, yang lebih sekarang bahayakan lagi molotov,” ujar Suryana.

    Ia menyebut tawuran di wilayahnya berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. Suryana mengatakan lantaran kondisi tersebut, banyak warga di RT 08 yang memilih untuk pindah.

    “Ya sudah dua kali tawuran ini sudah sampai ke molotov dilemparnya. Ini untuk kami sebagai yang ketempatan wilayah, itu arena tawuran, ya tentunya semua warga resah. Resah karena apa? Pertama, mengganggu fasilitas jalan,” ujar Suryana.

    Ia mengatakan pelaku usaha di tempatnya juga mengeluh hal serupa. Suryana mengatakan lantaran seringnya tawuran di sana tak sedikit warga yang memutuskan menjual rumah.

    “Sehingga setiap tauran mereka nggak dagang. Yang tadinya sudah dagang masak banyak-banyak, akhirnya belum dimulai, sudah ada berita tawuran, sehingga langsung nggak dagang nutup. Nah ini, ke sini-sini makin besar dampaknya,” kata Suryana.

    Suryana mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah peristiwa tawuran terjadi. Namun, ia menilai para pelaku tak kunjung jera jika bukan polisi yang datang ke lokasi.

    “Sekarang, coba pemerintah daerah, jadi jangan dibalikin ke sini. Bagaimana mereka mencari solusinya? Mereka yang harus bekerja. Pengen saya, ya gitu. Jadi, jaga bukan di tengah-tengahnya. Di antara dua lokasi, dijaga. Jadi ketahuan di mana letak-letaknya,” kata Suryana.

    “Terus yang kedua, para pengurus juga harusnya inilah, jujur, transparan, keterbukaan. Kalau emang ada anak warga yang terlibat atau pengin itu ada kegiatan (tawuran), yang rencana-rencana yang ini akan memicu tawuran, ya segera harusnya. Dia tuh koordinasi,” imbuhnya.

    (dwr/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu