kab/kota: Duren Sawit

  • Perjalanan Baru Siswa SD di Klender, Kini Tak Perlu Naik KRL Sendiri dari Tangerang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Perjalanan Baru Siswa SD di Klender, Kini Tak Perlu Naik KRL Sendiri dari Tangerang Megapolitan 25 November 2025

    Perjalanan Baru Siswa SD di Klender, Kini Tak Perlu Naik KRL Sendiri dari Tangerang
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    Hafithar
    (8) kini tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh setiap pagi dari Tangerang menggunakan kereta rel listrik (KRL). Siswa kelas 1 SDN Klender 04, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu sementara menumpang di rumah temannya, Gibran, yang tinggal dekat dengan sekolah.
    “Akhirnya mamanya menerima tawaran dari salah satu orangtua murid kebetulan teman akrabnya Hafithar bernama Gibran untuk menampung Hafithar selama mungkin kurang lebih dua mingguan,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN Klender 04, Dwiyanti Lestari, saat ditemui, Senin (24/11/2025).
    Dwiyanti menuturkan, Hafithar mulai tinggal di rumah Gibran sejak Minggu (23/11/2025). Pihak sekolah bersama Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur menjemput Hafithar dan orangtuanya langsung ke Tangerang.
    “Maka kami pihak sekolah berinisiatif untuk membersamai, menjemput Hafithar dan orangtuanya ke sana, ke daerah Tangerang. Kami sudah jemput kemarin,” ungkapnya.
    Senin pagi menjadi hari pertama Hafithar berangkat sekolah bersama Gibran, dari rumah yang hanya beberapa menit jaraknya dari SDN Klender 04.
    Kondisi Hafithar ini mencuri perhatian sejak video seorang
    siswa SD di Klender
    harus berangkat sekolah sendiri menggunakan KRL sejak subuh diunggah ke media sosial.
    Dalam video yang diunggah aku Instagram @Jabodetabek24info, siswa SD itu menaiki KRL dari waktu subuh. Ia berangkat sekolah dengan jarak yang cukup jauh.
    Hafithar tidak langsung dilepas berangkat sendiri dari Tangerang. Sejak awal September 2025, sang ibu masih rutin mengantar-jemputnya.
    “Naiknya itu setelah awal-awal September tapi awal-awalnya memang diantar, diantar jemput sama orang tuanya. Ke sininya mungkin karena memang anaknya mandiri Hafithar ya berani anaknya,” jelas Dwiyanti.
    Baru sekitar satu minggu terakhir, Hafithar diizinkan berangkat sendiri. Sebelumnya, orangtuanya memastikan Hafithar hafal rute KRL dan tetap mendapat pendampingan.
    “Jadi mungkin mamanya sudah merasa, ‘oke kamu bisa nak’ dengan diajarkan oleh orang tuanya dan sebagainya, dititipkan juga di setiap petugas-petugas stasiun kemudian ditulis nomor HP dan nomor WA orang tuanya ditaruh juga di tasnya gitu, seperti itu,” ujarnya.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Jabodetabek24info (@jabodetabek24info)
    Meski kini menumpang di rumah temannya, Hafithar dipastikan akan pindah sekolah ke kawasan Parung, Kabupaten Bogor.
    Keputusan itu diambil karena ibunya yang sebelumnya bekerja di Tangerang kini mendapat pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Parung.
    “Akhirnya mama Hafithar dan Hafithar itu bersedia untuk pindah di semester dua di dekat rumahnya (Parung), karena pada saat sekarang mamanya sudah mendapatkan pekerjaan di daerah Parung sebagai asisten rumah tangga,” ungkap Dwiyanti.
    Di Parung, Hafithar akan bersekolah bersama anak majikan ibunya.
    “Kebetulan bosnya itu baik ya dan mencarikan sekolah untuk Hafithar nanti bersama-sama dengan anak-anaknya bosnya nanti untuk di semester 2,” ujar Dwiyanti.
    Hafithar dikenal sebagai anak cerdas dan mandiri oleh teman-teman serta guru di sekolahnya.
    “Dia dibanding dengan teman-teman yang lain, dia lebih aktif dalam komunikasi,” ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah.
    Tak hanya itu, Hafithar juga kerap menunjukkan kepeduliannya kepada teman-teman, misalnya mengingatkan mereka untuk menghabiskan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pemerintah.
    “Contoh, dia dapat MBG, kan. Teman-teman, ayo nih kita dapat MBG, dimakan dong, pemerintah sudah mengusahakan lo, gitu kan, masa kita nggak mau makan, gitu,” kata Farida.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya Megapolitan 24 November 2025

    Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa SD di Klender, Jakarta Timur, harus berangkat sekolah sendiri menggunakan KRL sejak subuh viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah aku Instagram @Jabodetabek24info, terlihat seorang anak berseragam SD menaiki KRL dari Tangerang menuju Stasiun Klender pada waktu subuh untuk berangkat sekolah.
    Hal ini menarik perhatian publik lantaran jarak yang ditempuh anak tersebut, yakni dari Tangerang ke Jakarta Timur, cukup jauh.
    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, membenarkan soal video tersebut.
    Ia menjelaskan, anak itu sebelumnya tinggal di dekat sekolah. Namun, setelah ibunya yang merupakan orangtua tunggal pindah ke Tangerang karena urusan pekerjaan, sang anak tetap melanjutkan sekolah di Klender.
    “Orangtuanya memang dulu tinggal dekat sekolah. Setelah pindah, anaknya tetap bersekolah di sana. Itu yang disampaikan pihak sekolah kepada kami,” kata Farida saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (22/11/2025).
    Farida menyampaikan, Dinas Pendidikan telah melakukan komunikasi dengan orangtua dan murid tersebut.
    Namun, sang anak menolak pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggal barunya lantaran sudah merasa nyaman di sekolah lama.
    “Anaknya merasa sudah nyaman dan tidak keberatan terkait dengan keberangkatan anak tersebut dari pagi dengan perjalanan yang segitu panjangnya. Anaknya merasa juga
    enjoy
    juga gitu kan,” ungkapnya.
    Baik anak maupun ibunya menolak rencana pindah sekolah karena merasa tidak ada masalah dengan rutinitas berangkat sejak subuh tersebut.
    “Orangtuanya juga sudah disarankan untuk pindah, tapi tidak mau juga orangtuanya untuk pindah,” jelas Farida.
    Farida menyampaikan, proses pindah sekolah tidak dapat dilakukan secara mendadak karena harus menunggu persyaratan administrasi, termasuk pergantian semester.
    “Anaknya baru bisa pindah sekolah saat semester selesai. Itu aturan yang harus diikuti,” katanya.
    Sebagai solusi sementara, anak tersebut akan tinggal di rumah seorang teman yang berlokasi lebih dekat dengan sekolah. Awalnya, ia menolak karena tidak ingin berpisah dari ibunya.
    “Orangtuanya kan tetap berada di Tangerang ya, ibunya tetap berada di Tangerang sementara dia tinggal sama temannya di situ. Penilaian anak-anak ya, dia kehilangan ibunya, tidak sehari-hari dengan ibunya gitu,” ujar Farida.
    Namun, setelah dibujuk oleh pihak sekolah dan orangtua murid lainnya, anak tersebut akhirnya bersedia tinggal di rumah temannya.
    “Saat ini dia sudah mau. Senin besok dia sudah berada di Duren Sawit, di wilayah Klender, bersama temannya laki-laki, di rumah temannya laki-laki, diurus oleh orangtua temannya,” kata Farida.
    Farida mengatakan, keputusan sementara ini diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan sang anak yang harus berangkat sejak pukul 04.00 WIB dan tidak memiliki alat komunikasi pribadi.
    “Kalau dari sana itu dilepas sama ibunya sendiri, dia menitipkan sama penjaga di stasiun kereta. Jadi masuk sampai JakLingko aman, terus turunnya juga aman,” tambahnya.
    Proses mutasi sekolah baru dapat dilakukan setelah pembagian rapor semester, sekitar pertengahan Desember 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Hafithar Tempuh 70 Km ke Sekolah, Sudin Pendidikan Jakarta Timur Turun Tangan

    Viral Hafithar Tempuh 70 Km ke Sekolah, Sudin Pendidikan Jakarta Timur Turun Tangan

    JAKARTA — Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur bergerak cepat menyikapi kisah Hafithar Hasan (8), siswa kelas 1 SDN Klender 04, yang viral karena menempuh perjalanan sekitar 70 kilometer pulang-pergi dari Tangerang ke Jakarta Timur demi bersekolah.

    Kepala Pelaksana Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga Hafithar dan tengah menyiapkan langkah konkret untuk meringankan beban anak tersebut.

    “Kami berterima kasih atas perhatian publik dan sedang menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu Hafithar,” ujar Farida di Jakarta, Sabtu, 22 November 2025.

    Kisah Hafithar mencuat setelah pemilik akun TikTok, Muji Sambo, merekam dirinya saat menunggu Commuter Line jurusan Bekasi di Stasiun Tanah Abang. Anak bungsu dari lima bersaudara itu sebelumnya tinggal di Kampung Sumur, Jakarta Timur, sebelum ibunya, Ida Lamtiur (48), pindah bekerja sebagai asisten rumah tangga ke Tangerang dan kemudian Parung, Bogor. Ayah Hafithar telah meninggal lima tahun lalu.

    Farida menjelaskan, ibu Hafithar berencana memindahkan putranya ke sekolah negeri dekat tempat tinggal baru di Parung pada awal tahun depan. Namun, sejumlah opsi lain juga sedang dibahas.

    Di antaranya, menitipkan Hafithar di rumah teman sekolahnya di Klender hingga proses pindah sekolah tuntas. Opsi lain, ibu Hafithar kembali ke Jakarta sehingga Hafithar dapat tetap bersekolah di SDN Klender 04. Jika skenario itu terjadi, Sudin Pendidikan siap memproses fasilitas pendidikan termasuk Kartu Jakarta Pintar (KJP).

    “Kami memberikan perhatian serius. Insya Allah yang terbaik untuk Hafithar,” kata Farida.

  • Subuh di Atas KRL: Perjalanan Panjang Bocah Tangerang yang Setia pada Sekolah Lamanya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Kisah Siswa SD Tangerang Berangkat Jam 4 Pagi Naik KRL ke Sekolahnya di Jakarta Timur Megapolitan 23 November 2025

    Kisah Siswa SD Tangerang Berangkat Jam 4 Pagi Naik KRL ke Sekolahnya di Jakarta Timur
    Penulis

    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Perjalanan seorang siswa SD yang harus berangkat sejak pukul 04.00 WIB dari Tangerang menuju sekolahnya di Duren Sawit menarik perhatian publik setelah videonya viral.
    Rutinitas panjang menggunakan KRL seorang diri itu memperlihatkan bagaimana ia tetap berupaya mempertahankan sekolah lamanya meski jarak rumah berubah jauh.
    Kondisi ini sekaligus memunculkan kekhawatiran pihak sekolah terkait kesehatan serta keselamatannya.
    Setelah berbagai pertimbangan, anak tersebut akhirnya bersedia tinggal sementara di rumah temannya agar perjalanan hariannya tidak lagi terlalu berat.
    Video pertama mengenai perjalanan anak itu diunggah akun @
    Jabodetabek24info
    .
    Dalam rekaman terlihat siswa berseragam SD menaiki KRL dari Tangerang menuju Stasiun Klender pada waktu subuh untuk berangkat sekolah. Perjalanan jauh yang ia tempuh setiap hari memicu perhatian publik.
    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Duren Sawit, Farida Farhah, mengonfirmasi peristiwa tersebut.
    “Orangtuanya kan tetap berada di Tangerang ya, ibunya tetap berada di Tangerang sementara dia tinggal sama temannya di situ. Penilaian anak-anak ya, dia kehilangan ibunya, tidak sehari-hari dengan ibunya gitu,” ujar Farida saat dihubungi
    Kompas.com
    , Sabtu (22/11/2025).
    Anak tersebut awalnya tinggal dekat sekolah, namun setelah ibunya yang seorang orangtua tunggal pindah ke Tangerang karena pekerjaan, ia tetap melanjutkan sekolah di tempat lama.
    “Orangtuanya memang dulu tinggal dekat sekolah. Setelah pindah, anaknya tetap bersekolah di sana. Itu yang disampaikan pihak sekolah kepada kami,” kata Farida.
    Baik sang anak maupun ibunya sempat menolak pindah sekolah.
    “Orangtuanya juga sudah disarankan untuk pindah, tapi tidak mau juga orangtuanya untuk pindah. Sama dengan anaknya, karena merasa sudah nyaman dan tidak berkeberatan terkait dengan keberangkatan anak tersebut dari pagi,” jelas Farida.
    Farida menambahkan, perjalanan yang panjang itu ternyata tidak menjadi keluhan bagi anak tersebut.
    “Anaknya merasa sudah nyaman dan tidak keberatan terkait dengan keberangkatan anak tersebut dari pagi dengan perjalanan yang segitu panjangnya. Anaknya merasa juga enjoy juga gitu kan,” ungkapnya.
    Meski awalnya menolak tawaran untuk tinggal dekat sekolah karena enggan berpisah dari ibunya, sang anak akhirnya bersedia menerima solusi sementara ini.
    Sekolah bersama keluarga teman sang anak terus melakukan pendekatan hingga ia setuju.
    “Saat ini dia sudah mau. Senin besok dia sudah berada di Duren Sawit, di wilayah Klender, bersama temannya laki-laki, di rumah temannya laki-laki, diurus oleh orangtua temannya,” kata Farida.
    Keputusan ini diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatannya, mengingat ia harus berangkat sejak subuh tanpa alat komunikasi pribadi.
    “Kalau dari sana itu dilepas sama ibunya sendiri, dia menitipkan sama penjaga di stasiun kereta. Jadi masuk sampai JakLingko aman, terus turunnya juga aman,” tambah Farida.
    “Perlu kami jaga juga nih anak begitu. Jangan sampai juga ada apa-apa di jalan,” lanjutnya.
    Rencana untuk memindahkan sang anak ke sekolah yang lebih dekat baru dapat diproses setelah pembagian rapor semester pada pertengahan Desember 2025.
    Hingga proses tersebut berjalan, ia akan tetap tinggal di rumah temannya di Duren Sawit.
    (Reporter: Omarali Dharmakrisna Soedirman | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahan Thrifting Seharga Rp4,2 Miliar Disita Polda Metro Jaya

    Bahan Thrifting Seharga Rp4,2 Miliar Disita Polda Metro Jaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menyita 439 ballpress pakaian bekas impor ilegal yang diduga akan diedarkan untuk pedagang thrifting di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Barang-barang tersebut berasal dari tiga negara yakni Korea Selatan, China, dan Jepang.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan penyitaan dilakukan setelah kepolisian menerima sejumlah laporan terkait peredaran pakaian bekas impor.

    “Barang bukti itu ada dari negara Korea Selatan, termasuk juga negara Cina dan Jepang. Barang bukti yang berhasil kita amankan adalah 439 bal pakaian bekas,” kata Edy di Polda Metro Jaya, Jumat (21/11/2025).

    Pengungkapan kasus ini dilakukan di beberapa lokasi. Salah satu temuan berasal dari wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 11 November 2025.

    Penyelidikan bermula dari informasi mengenai peredaran pakaian bekas di Pasar Senen. Polisi kemudian memperoleh informasi lanjutan terkait pengiriman ballpress ke wilayah Duren Sawit. Saat mendatangi lokasi, petugas menemukan 23 ballpress di sebuah kendaraan pikap.

    Pengungkapan kedua dilakukan setelah polisi mendapat informasi mengenai aktivitas bongkar muat ballpress di wilayah Merak, Banten. Penyelidikan kemudian diperluas hingga aparat berhasil menghentikan dua truk di Kilometer 19 Tol Jakarta–Cikampek.

    “Pemeriksaan kedua truk tersebut, didapatkan ratusan ballpress pakaian bekas,” ujar Edy.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menambahkan bahwa ratusan ballpress yang disita itu memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. “Nilai total dari 439 koli ini adalah sekitar Rp4,2 miliar, lebih kurang,” tutur Budi.

    Kepolisian menyebut pihaknya masih menelusuri jaringan pemasok dan jalur distribusi pakaian bekas impor ilegal tersebut.

  • Pemkot Jaktim evakuasi tiga pohon tumbang akibat hujan deras

    Pemkot Jaktim evakuasi tiga pohon tumbang akibat hujan deras

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengevakuasi tiga pohon tumbang dan sempal yang terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (19/11).

    “Pasukan Hijau Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Kota Jakarta Timur berhasil mengevakuasi tiga pohon tumbang dan sempal yang terjadi Rabu kemarin saat hujan deras disertai angin kencang,” kata Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Timur, Dwi Ponangsera saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dwi menyebut, pohon yang tumbang dan sempal tersebut berada di pinggir jalan hingga ada yang menimpa kabel listrik dan pembatas jalan.

    “Selain tiga pohon yang sudah dievakuasi, masih ada dua pohon tumbang berjenis Kapuk di area Hutan Kota Setu. Kita akan evakuasi hari ini,” ujar Dwi.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita merinci, pohon tumbang berjenis Tabebuya berdiameter 20 sentimeter (cm) terjadi di Jalan Radin Inten II, Kelurahan Duren Sawit.

    Lalu, pohon sempal berjenis Tanjung berdiameter 30 cm terjadi di Jalan Laut Arafuru, Kelurahan Duren Sawit, dan pohon Jenjeng dengan diameter 15 cm di Taman Barkah, Kelurahan Rawa Bunga.

    “Kami mengutamakan penanganan pohon tumbang dan sempal di pinggir jalan. Sebab, jika lambat ditangani dikhawatirkan mengganggu aktivitas warga,” ucap Dwi.

    Dwi menyebut, pihaknya mengerahkan 30 personel dan tiga unit truk untuk proses evakuasi pohon tumbang.

    Usai proses evakuasi, pohon tersebut dibawa ke lahan kosong milik Dinas Tamhut di Jalan Rawa Binong, Lubang Buaya.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan (Tamhut) Jakarta Timur (Jaktim) memangkas 530 pohon yang rawan tumbang selama Januari hingga September 2025.

    Ratusan pohon yang dipangkas itu tersebar di sepuluh kecamatan. Penanganan dilakukan terhadap 306 pohon tumbang dan 224 pohon sempal.

    Mayoritas pohon tumbang dan sempal terjadi saat hujan deras disertai angin kencang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, perundungan di sekolah hingga harga kios Pasar Pramuka

    DKI kemarin, perundungan di sekolah hingga harga kios Pasar Pramuka

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Rabu (19/11) mulai dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo bekerjasama dengan pihak lainnya untuk mengatasi perundungan (bullying) di sekolah hingga penurunan harga sewa kios di Pasar Pramuka.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Dana BOS harus digunakan tepat sasaran dan transparan

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengingatkan kepada setiap kepala sekolah di Jakarta agar menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tepat sasaran dan transparan

    “Gunakan dana BOS secara akuntabel dan tepat sasaran,” katanya saat melantik 673 kepala sekolah di Balai Kota Jakarta pada Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. DKI gandeng pihak lain atasi perundungan di sekolah

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan bekerjasama dengan pihak lainnya dalam upaya mengatasi perundungan (bullying) di sekolah di ibu kota.

    “Untuk mekanisme ‘bullying’ di lingkungan sekolah yang ada di DKI Jakarta, saya sudah meminta kepada Dinas Pendidikan bekerjasama dengan jajaran terkait,” kata Pramono di Balai Kota, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pasar Jaya turunkan harga sewa kios Pasar Pramuka 54 persen

    Perumda Pasar Jaya menurunkan harga dari nilai appraisal hingga 54 persen sebagaimana penyesuaian dan tindak lanjut dari proses evaluasi yang telah berjalan sejak diterbitkannya Kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) pada 15 Mei 2024.

    “Sebelumnya, harga lantai dasar itu Rp940 juta dan lantai satu Rp640 juta. Kami melakukan penurunan harga dari nilai appraisal sampai dengan 54 persen. Penyesuaian harga ini merupakan tindak lanjut dari proses evaluasi yang telah berjalan,” kata Manajer Humas Perumda Pasar Jaya Fahri Irfan di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Pemprov DKI sebut keberadaan “daycare” dukung Perda kota layak anak

    Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta menyebutkan keberadaan tempat penitipan (daycare) ramah anak dapat mendukung implementasi peraturan daerah (Perda) tentang penyelenggaraan kota dan kabupaten layak anak.

    Kepala Dinas (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainah mengatakan layanan tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memastikan anak-anak usia 0-6 tahun mendapatkan pengasuhan yang sesuai dengan perkembangan dan hak-hak dasar mereka.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Mesin uap tempat usaha “laundry” di Jaktim meledak, dua orang terluka

    Sebuah tempat usaha penatu atau laundry di Jalan Delima Dua, Duren Sawit, Jakarta Timur, hancur akibat ledakan mesin uap pada Selasa (18/11) malam sehingga mengakibatkan dua pelanggan terluka.

    Salah satu pelanggan yang menjadi korban ledakan tersebut, yakni Memed menceritakan saat itu ia datang untuk mencuci dan mengambil pakaian yang sudah selesai dikerjakan.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imbas banjir Jakarta, Transjakarta alihkan rute bus dan Mikrotrans

    Imbas banjir Jakarta, Transjakarta alihkan rute bus dan Mikrotrans

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta mengalihkan beberapa rute bus dan Mikrotrans akibat banjir di beberapa ruas jalan pada Selasa sore ini antara lain bus 1M (Meruya-Blok M), ​6W dan Mikrotrans JAK02 (Kp. Melayu – Duren Sawit).

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menginformasikan rute bus 1M arah Blok M mulai dialihkan dari lampu merah (traffic light/TL) Srengseng dalam menuju Jalan Cendrawasih (mengikuti rute 8D) dan keluar jalur Koridor 8 di TL RS Medika, hingga naik jalan layang (fly over) Simprug.

    Sementara untuk arah Meruya, pengalihan dimulai dari pemberhentian bus Velbak menuju Mall Gandaria City (mengikuti rute 8D) dan keluar jalur Koridor 8 di TL RS Medika, kemudian menuju Jalan Pos Pengumben.

    “​Terdapat 16 bus stop yang tidak dapat dilalui sementara, termasuk Jalan Karya Bakti, Kampung Baru, Universitas Prof Dr Mustopo, Jalan Swadarma, BSI 2, ITC Cipulir, dan Velbak,” kata Ayu.

    Untuk arah Duren Sawit dialihkan ke Jalan Kalimalang setelah keluar Terminal Kampung Melayu. Sementara untuk arah Kampung Melayu dialihkan lurus ke Jalan Kalimalang hingga putar balik dan masuk kembali ke jalur normal di Jalan Cipinang Indah 1.

    “​Total delapan bus stop di kedua arah tidak dapat dilalui sementara,” ujar Ayu.

    Rute dialihkan melalui Jalan Lingkar Timur Duren Sawit dan Jalan Lingkar Duren Sawit di kedua arah. Akibatnya, halte yang melayani naik atau turun penumpang (arah Rawamangun) yakni Halte Seberang SD Duren Sawit 1 dan Halte Bumi Raya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4 Fakta Sindikat Pakaian Bekas Dibongkar Polda Metro Jaya

    4 Fakta Sindikat Pakaian Bekas Dibongkar Polda Metro Jaya

    Jakarta

    Sindikat pakaian bekas (balpres) impor ilegal dibongkar aparat kepolisian. Ratusan balpres yang akan dikirim ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, disita polisi.

    Seperti diketahui, pemerintah melarang impor pakaian bekas ilegal karena dianggap mematikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan tidak menguntungkan negara karena tidak membayar pajak.

    Bahkan, beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sendiri menegaskan tak segan menangkap pihak-pihak yang menolak keputusan pemerintah. Menurut Purbaya, pihak yang melakukan penolakan dianggap sebagai pihak yang selama ini mengimpor pakaian bekas ilegal.

    “Penolakan? Siapa yang nolak saya tangkap duluan. Kalau yang pelaku thrifting nolak-nolak itu ya saya tangkap duluan dia, berarti kan dia pelakunya, clear,” tegas Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (27/10).

    Menindaklanjuti kebijakan pemerintah tersebut, Polda Metro Jaya melakukan penindakan terhadap ratusan balpres ilegal di Duren Sawit, Jakarta Timur. Berikut fakta-faktanya.

    1. 207 Bal Pakaian Bekas Disita

    Polda Metro Jaya membongkar praktik perdagangan pakaian bekas (balpres) impor ilegal di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebanyak 207 bal berisi pakaian bekas disita polisi.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Edy Suranta Sitepu menyatakan pengungkapan ini merupakan bentuk komitmen kepolisian dalam mengawal kebijakan pemerintah terkait penertiban pakaian bekas impor yang dapat mengganggu pasar domestik.

    “Penindakan ini bagian dari upaya penegakan hukum di bidang perdagangan dan TPPU. Barang bukti serta para saksi sudah kami amankan, dan penyidik akan melanjutkan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum,” ujar Kombes Edy, Sabtu (15/11).

    Foto: Polda Metro Jaya membongkar sindikat balpres di Duren Sawit, Jakarta Timur. (dok. Istimewa)

    2. Hendak Dijual ke Pasar Senen

    Ratusan bal pakaian bekas (balpres) impor ilegal di Duren Sawit, Jakarta Timur diamankan polisi. Hasil penyelidikan terungkap balpres tersebut akan dijual ke Pasar Senen.

    “Betul, mau dijual di Pasar Senen,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto, saat dihubungi, Sabtu (15/11).

    3. Kronologi Pengungkapan Kasus

    Pengungkapan kasus berawal setelah penyidik Subdit I Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menerima informasi masyarakat pada 12 November 2025, terkait adanya truk engkel bermuatan pakaian bekas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Dari pemeriksaan awal, polisi menemukan 23 bal pakaian bekas impor di dalam truk dan mengamankan sopir bernama D.

    Penyelidikan kemudian dikembangkan hingga Pasar Senen, Jakarta Pusat, di mana polisi mengamankan I selaku koordinator penerima barang. Berdasarkan keterangannya, diketahui masih ada dua truk lain yang sedang menuju Jakarta.

    Tim selanjutnya bergerak ke Padalarang, Bandung Barat, dan berhasil mengamankan dua truk engkel, tiga mobil boks, satu Avanza, serta tujuh sopir dan kenek yang membawa total 184 bal pakaian bekas impor. Seluruh barang bukti beserta para saksi kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lanjutan.

    4. Tindak Lanjut Arahan Presiden

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan bahwa langkah kepolisian ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden menekankan pentingnya penertiban masuknya barang bekas impor tanpa mematikan pelaku UMKM. Menteri UMKM Maman Abdurrahman sebelumnya menjelaskan bahwa Presiden meminta adanya substitusi produk lokal bagi pedagang thrifting.

    “Saat melakukan penindakan pembatasan terhadap barang-barang bekas, arahan Pak Presiden adalah memikirkan substitusi produk,” katanya.

    Instruksi ini juga selaras dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan bahwa Polri akan terus konsisten menindak segala bentuk penyelundupan pakaian bekas impor.

    “Saya sudah instruksikan kepada jajaran untuk dilakukan pemeriksaan. Siapa pun yang terlibat penyelundupan akan ditindak tegas,” tegas Kapolri.

    Penindakan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Polri meningkatkan pelayanan publik melalui kehadiran yang cepat, humanis, dan memberikan rasa aman bagi masyarakat serta perlindungan bagi perekonomian nasional.

    Halaman 2 dari 4

    (mea/whn)

  • Layanan SIM Keliling Buka di Hari Minggu 16 November 2025, Cek Lokasinya di Jakarta

    Layanan SIM Keliling Buka di Hari Minggu 16 November 2025, Cek Lokasinya di Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tetap membuka layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling untuk masyarakat yang ingin memperpanjang masa berlaku dokumen berkendara pada Minggu (16/11/2025). 

    Melalui akun X resminya, @TMCPoldaMetro, Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa layanan ini beroperasi mulai pukul delapan pagi hingga tengah hari dan tersedia di dua titik, yakni di Jalan Raden Mas Intan di samping McDonald’s Duren Sawit, Jakarta Timur, serta di Jalan Panjang di samping Indomaret Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    “Masyarakat yang ingin memperpanjang SIM silahkan  menyiapkan persyaratan lengkap sebelum mendatangi lokasi layanan,” cuit akun tersebut. 

    Syarat tersebut meliputi fotokopi KTP yang masih berlaku, SIM asli yang masa berlakunya belum habis, bukti pemeriksaan kesehatan, serta bukti tes psikologi melalui aplikasi Simpel Pol.

     

    Jessica Haldin, 33 tahun, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk belajar mengemudi berkat mobil yang dikendalikan dengan suara. Haldin, seorang amputee quadruple sejak usia 2 tahun akibat penyakit meningokokal, menggunakan perintah suara melalui mikro…