kab/kota: Dukuh

  • Mengubah kultur mobilitas warga kota melalui Jembatan Cincin Donat MRT

    Mengubah kultur mobilitas warga kota melalui Jembatan Cincin Donat MRT

    Ini (Jembatan Cincin Donat) menjadi edukasi penting buat masyarakat bahwa menuju titik-titik aktivitas menggunakan transit ternyata mudah dan tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi

    Jakarta (ANTARA) – Untuk meningkatkan keterpaduan transportasi publik dan mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD), MRT Jakarta akan menghadirkan Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, salah satu titik sentral mobilitas warga Jakarta.

    Jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi umum yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan kereta bandara.

    Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan, gagasan Jembatan Cincin Donat berawal dari keresahan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta tentang belum optimalnya potensi kawasan Dukuh Atas sebagai simpul transportasi.

    Terinspirasi dari Kota Yokohama, Jepang yang berhasil menggabungkan konektivitas dan ruang public, MRT Jakarta kemudian merancang jembatan ini sebagai ikon integrasi transportasi dan aktivitas warga di atas jalur transit.

    “Kami tawarkan ide ini kepada Pemprov Jakarta setelah melakukan benchmarking ke Yokohama. Nantinya akan dibangun di Jalan Sudirman, Dukuh Atas, dengan lebar 12 meter, tujuh meter untuk lalu lintas publik dan lima meternya untuk kawasan bisnis,” ujar Tuhiyat.

    Dukuh Atas merupakan simpul utama ekosistem mobilitas Jakarta, tempat bertemunya empat moda transportasi publik sekaligus kawasan perkantoran padat.

    Berdasarkan penelitian ResearchGate (2023), volume kendaraan di koridor Jalan Jenderal Sudirman mencapai sekitar 6.643 pcu/jam pada arah utara di jam sibuk pagi, dan 5.244 pcu/jam pada arah selatan di sore hari.

    Sebagai gambaran, 1 PCU (Passenger Car Unit) atau Satuan Mobil Penumpang digunakan untuk menyetarakan berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil, motor, hingga bus menjadi satu ukuran lalu lintas. Artinya, angka tersebut setara dengan lebih dari 6.000 mobil pribadi yang melintas setiap jam, menandakan tingginya beban lalu lintas di koridor Sudirman–Dukuh Atas.

    Menurut Tuhiyat, kondisi tersebut juga turut menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Cincin Donat. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan dengan mempermudah konektivitas antarmoda melalui jalur pejalan kaki yang aman, nyaman, dan efisien.

    “Dukuh Atas ini nanti bisa mengurai kemacetan di Jl. Sudirman, jadi Dukuh Atas ini bukan hanya titik transit, tapi ruang publik baru yang nyaman bagi semua pengguna transportasi,” tambahnya.

    Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan ini juga menjadi bagian dari transformasi habit mobilitas warga Jakarta, dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi publik.

    Dengan akses yang terintegrasi dan ruang publik yang hidup, proyek ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas sekaligus mengubah wajah kawasan Sudirman – Dukuh Atas menjadi pusat kehidupan urban yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Jembatan Cincin Donat ini direncanakan rampung pada tahun 2027 mendatang.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Jumat (10/10), di antaranya kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, hingga ratusan unit pompa permanen (stasioner) untuk mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kerugian akibat kebakaran lapak di Duren Sawit capai Rp80 juta

    Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, mencapai Rp80 juta.

    “Objek yang terbakar lapak barang bekas atau rongsok dengan luas area kurang lebih 150 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp80 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Buka malam hari, Pemprov DKI akan tambah CCTV di Ragunan

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) seiring uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan pada malam hari.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut hal itu dilakukan guna meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya tindak asusila di destinasi wisata tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI segera buka trase LRT baru

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membuka trase atau jalur lintasan Light Rail Transit (LRT) baru mulai dari daerah Dukuh Atas hingga Pasar Baru.

    “Kami segera akan mengembangkan di Kota Tua, Glodok, Pasar Baru. Ini akan menjadi hub-hub baru, termasuk di Dukuh Atas ini,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Arsip foto – Pengunjung menaiki mobil wisata saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (30/5/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.)

    4. Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    “Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Persoalan Eigendom Kembali Mencuat, Kali Ini Warga Wonokromo Tak Bisa Urus Sertifikat Lahan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 Oktober 2025

    Persoalan Eigendom Kembali Mencuat, Kali Ini Warga Wonokromo Tak Bisa Urus Sertifikat Lahan Surabaya 10 Oktober 2025

    Persoalan Eigendom Kembali Mencuat, Kali Ini Warga Wonokromo Tak Bisa Urus Sertifikat Lahan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Masalah sengketa lahan eigendom oleh PT Pertamina (Persero) kembali mencuat.
    Kali ini, warga Wonokromo tidak bisa memperpanjang Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) maupun meningkatkan sertfikat tanah menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) karena
    eigendom veponding
    (EV) nomor 1278.
    Dalam surat tersebut disebutkan dugaan kepemilikan lahan oleh BUMN energi di wilayah Wonokitri Surabaya seluas 220,4 hektar dengan kepemilikan SHGB sejumlah 725 dan SHM sebanyak 2.600.
    Hal itu mereka alami setelah sebelumnya para warga Darmo Hill, Keris Kencana, sampai Gunung Sari kepengurusan tanahnya juga ditolak oleh BPN karena turunnya surat perintah eigendom milik PT Pertamina.
    Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji melakukan mediasi dengan para warga setempat di Balai RW 01 Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (10/10/2025).
    Pengurus RW 01 Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Afandi mengaku pertama kali mengetahui terkait klaim lahan tersebut pada tahun 2021.
    Saat itu, ada 18 warga yang akan memproses kepengurusan SHM setelah melakukan pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), tiba-tiba ditolak oleh BPN.
    “Padahal dua gelomang sebelumnya lolos semua setiap kali mau meningkatkan sertfikat, tapi yang gelombang ketiga 18 orang ini, sudah sampai SK penetapan, tiba-tiba turun surat klaim eigendom 1278 dari Pertamina,” kata Afandi saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (10/10/2025).
    Ia mengungkapkan bahwa surat klaim lahan eigendom oleh PT Pertamina tersebut ternyata sudah dikeluarkan sejak 2010.
    Oleh karena itu, pihak BPN melakukan penundaan sementara terhadap kepengurusan sertifikat.
    “Akhirnya menunggulah teman-teman ini, dikiranya hanya satu atau dua bulan ternyata sampai bertahun-tahun, sampai sekarang ini tidak ada kabarnya,” tuturnya.
    Dari sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) yang ada di RW 01 Kecamatan Wonokromo tersebut, ada 100 warga yang sudah memiliki SHM, 2 SHGB, dan sisanya memegang Izin Pemakaian Tanah (IPT) dan surat persaksian.
    “Itu belum lagi yang di RW 02 ada sekitar 200 orang, dan juga RW lainnya,” ujarnya.
    Tidak hanya itu, permasalahan atas klaim tanah eigendom 1278 tersebut juga dialami oleh warga Dukuh Pakis, Sawahan, termasuk Wonokromo.
    Sementara Afandi juga mengaku tidak pernah ada bukti apapun yang diberikan dari PT Pertamina kepada para warga terkait klaim tersebut.
    “Ya, kalau diklaim kalau enggak ada bukti kan enggak bisa artinya jika sertifikat itu sudah diterbitkan oleh BPN dan tidak ada yang menggugat selama 5 tahun berturut-turut, maka haknya tidak bisa digugat,” ucapnya.
    Pada kesempatan yang sama, salah satu pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya, Slamet mengatakan, sebenarnya di wilayah tersebut banyak bangunan yang merupakan cagar budaya, bahkan rumah para veteran yang sudah ditempati sejak tahun 1980-an dan memiliki SHM.
    “Makanya Pertamina ini kok bisa ngeklaim tanahnya pejuang-pejuang. Sedangkan perjuangan Pertamina waktu jaman Belanda sendiri seperti apa, terus sekarang tanahnya pejuang ini mau ditempatkan di mana?” kata Slamet kepada Armuji.
    Ia berharap agar Armuji dapat membantu permasalahan tersebut sehingga warga dapat mendapatkan Kembali hak-hak tanahnya.
    “Kami mohon bantuannya Bapak (Armuji) agar para warga ini bisa mendapatkan hak-haknya Kembali dan merasa tenang,” ucapnya.
    Pria yang akrab disapa Cak Ji itu pun berkomitmen mengawal perkara tersebut hingga tuntas.
    Ia meminta para warga yang menjadi korban klaim tanah eigendom Pertamina untuk kembali bermediasi di Gedung Srijaya Surabaya pada Rabu (15/10/2025) bersama Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dan BPN I Surabaya.
    “Jadi nanti mohon bapak/ibu bisa datang di Gedung Srijaya hari Rabu besok agar kita lakukan mediasi Bersama,” kata Cak Ji.
    Ia juga menegaskan akan mengusut kasus tersebut sampai ke tingkat pusat.
    Nantinya, Cak Ji akan meminta beberapa perwakilan korban untuk duduk bersama pimpinan Pertamina, kementrian ATR/BPN, dan perwakilan DPR RI dalam penyelesaian perkara tersebut.
    “Nanti juga akan kita kawal bersama ke Jakarta dengan perwakilan korban untuk mencari jalan keluar,” ujarnya.
    Ia mengimbau agar tidak mudah tertipu oleh bantuan jasa dari pihak eksternal seperti pengacara dengan membayarkan uang nominal tertentu.
    “Saya mohon agar bapak/ibu percayakan saja kepada kita Pemerintah Kota dan teman-teman DPR RI yang akan membantu karena mereka juga yang punya suatu kewenangan,” ucapnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta rasa Tokyo! MRT bangun jembatan ‘Donat’ di Dukuh Atas

    Jakarta rasa Tokyo! MRT bangun jembatan ‘Donat’ di Dukuh Atas

    ANTARA – Mewujudkan konsep kota berorientasi transit (TOD) ala Jepang, PT MRT Jakarta tengah membangun Jembatan Cincin Donat (Jembatan 4 Kuadran) di Kawasan Dukuh Atas sebagai pusat integrasi berbagai moda transportasi publik, yang akan rampung pada tahun 2027. Proyek strategis ini bertujuan untuk menggeser pola mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum yang terpadu, seiring dengan peningkatan pengguna angkutan umum hingga 20,2 juta orang per hari di tahun 2024. (Hilary Pasulu/Soni Namura/Rinto A Navis)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman Megapolitan 10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Infrastruktur ini akan menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi di jantung Jakarta.
    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa struktur jembatan yang dijuluki “Cincin Donat” tersebut akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Jakarta.
    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025, Kamis (9/10/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Jembatan ini akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
    Dengan lebar sekitar 12 meter, jembatan ini akan memiliki jalur pejalan kaki selebar tujuh meter dan lima meter area komersial yang disiapkan untuk berbagai aktivitas publik.
    Menurut perhitungan MRT Jakarta, jembatan ini diproyeksikan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.
    Proyek Cincin Donat ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dikerjakan oleh Urban Renaissance Agency (UR Agency).
    Studi tersebut menjadi dasar penyusunan desain teknis dan tahapan pembangunan jembatan.
    MRT Jakarta juga tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan desain jembatan yang melingkar dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.
    “Kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris, sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” jelas Syafrin.
    Empat kuadran yang dihubungkan jembatan tersebut meliputi area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub, dan UOB.
    Selain fungsi transportasi, jembatan ini juga dirancang sebagai ruang publik modern yang dapat menjadi ikon baru kawasan.
    Pembangunan jembatan Cincin Donat menjadi bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD) di Jakarta.
    Syafrin menjelaskan bahwa pendekatan TOD masih relatif baru di Indonesia, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.
    “TOD ini penting karena kawasan akan terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta membatasi kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan,” tutur Syafrin.
    Dalam skema TOD, pengelola kawasan akan memperoleh insentif berupa kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK), serta keringanan pajak dan retribusi.
    Pemerintah menargetkan pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027.
    Saat ini, PT MRT Jakarta masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan untuk merealisasikan proyek ini.
    Jika terealisasi, jembatan Cincin Donat diharapkan tidak hanya memudahkan konektivitas antarmoda transportasi, tetapi juga menjadi simbol transformasi mobilitas perkotaan Jakarta menuju kota yang lebih efisien, manusiawi, dan terintegrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi 48 dari total 67 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (10/10/2025).

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa delapan jenazah terbaru telah teridentifikasi pada Kamis (9/10/2025) malam. “Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” ujarnya.

    Khusnan menjelaskan, tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi terhadap jenazah yang tersisa melalui pemeriksaan lanjutan ante mortem dan post mortem. “Saat ini proses operasi DVI masih berjalan, dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem,” imbuhnya.

    Dari hasil identifikasi, para korban yang berhasil dikenali berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Bangkalan, Sampang, Lamongan, dan Gresik, serta beberapa wilayah luar provinsi seperti Kalimantan Barat, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Bangka Belitung.

    Berikut daftar 48 korban yang telah teridentifikasi:

    Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
    Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng, Surabaya
    Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
    Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
    Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
    Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
    Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
    Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
    Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
    M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
    Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
    Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
    Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
    Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
    Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
    Maulana Alfan Ibrahimavic (13) Pabean Cantian, Surabaya
    Mochammad Mashudulhaq (14) Dukuh Pakis, Surabaya
    Muhammad Soleh (22) Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
    Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) Putat Jaya, Surabaya
    Moch. Agus Ubaidillah (14) Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
    Firman Nur (16) Tembok Lor, Surabaya
    Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) Kenjeran, Surabaya
    Daul Milal (15) Kapasan, Surabaya
    Nuruddin (13) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ahmad Rijalul Haq (16) Dapuan Baru, Surabaya
    Moh. Royhan Mustofa (17) Kamal, Bangkalan
    Abdul Fattah (18) Asem Manunggal, Surabaya
    Wsdiur Rohib (17) Gayungan, Surabaya
    Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) Bekasi
    Moh. Dafin (13) Semarang
    M. Ali Rahbini (19) Tambelang, Sampang
    Sulaiman Hadi (15) Bangkalan
    Abdus Somad (17) Sampang
    Imam Junaidi (16) Bangkalan
    Mohammad Fajri (14) Surabaya
    Muhammad Nasi Hudin (15) Bangka Belitung
    Achmad Suwaif (15) Bangkalan
    Mochammad Haikal Ridwan (14) Bangkalan
    Moch Adam Fidiansyah (12) Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo
    Muhamad Raihan Jamil (14) Krembangan Jaya Selatan, Surabaya
    Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) Pulungan, Sedati, Sidoarjo
    M. Ghifari Chasbi (15) Tamansari, Pasuruan
    M. Toni Afandi (14) Sidotopo Jaya, Surabaya
    Ach. Ramzi Fariki (15) Padurenan, Bogor
    Abdullah As Syadid (16) Modung, Bangkalan
    Arif Afandi (15) Wonorejo, Surabaya

    Tim gabungan DVI Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi terhadap 19 jenazah lain yang belum teridentifikasi agar seluruh korban dapat segera diserahkan kepada pihak keluarga. [rma/beq]

  • Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Struktur ini dijuluki Cincin Donat

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di Dukuh Atas untuk menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi pada kawasan itu.

    “Struktur ini dijuluki Cincin Donat akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Ibu Kota,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis.

    Ia menyampaikan bahwa jembatan tersebut akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus: MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KCI Commuter Line dan kereta bandara.

    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat.

    Ia menjelaskan, jembatan ini akan memiliki lebar sekitar 12 meter, dengan tujuh meter diperuntukkan sebagai jalur pejalan kaki dan lima meter untuk area komersial.

    Tuhiyat menyebut jembatan ini diperkirakan akan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.

    Proyek ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dilakukan oleh Urban Renaisaance Agency (UR Angency) dari Jepang.

    Studi itu menjadi dasar perencanaan desain teknis dan penetapan tahapan pembangunan.

    Tuhiyat mengatakan MRT Jakarta saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek tersebut.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa bentuk melingkar pada desain jembatan dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.

    Selain itu, desain tersebut juga dimaksudkan sebagai representasi konektivitas modern yang menghubungkan empat kuadran utama di kawasan tersebut: area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub dan UOB.

    “Jadi kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” kata Syafrin.

    TOD baru

    Syafrin mengakui pendekatan “transit-oriented development” (TOD) di Indonesia masih tergolong baru, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.

    TOD (Transit-Oriented Development) adalah kawasan perkotaan yang dirancang untuk menyatukan fungsi transit, kegiatan komersial, hunian dan ruang publik di sekitar titik transportasi umum seperti stasiun kereta atau halte bus.

    Ia menjelaskan pengembangan kawasan berorientasi transit menjadi penting karena area ini bakal terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki, pengguna sepeda, dan pembatasan kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan.

    “Jadi, untuk meningkatkan layanan angkutan umum di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan integrasi secara utuh. Integrasi secara utuh tidak hanya moda angkutan umum masal Jakarta, tetapi juga termasuk moda angkutan umum Jabodetabek,” katanya.

    Syafrin menambahkan bahwa pengelola kawasan TOD akan mendapatkan sejumlah insentif seperti kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK) serta keringanan pajak dan retribusi.

    Pemerintah menargetkan pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027. Saat ini, PT MRT masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lebakharjo, Desa Tua di Malang yang Mendunia dan Kini Jadi Lokasi TMMD 126

    Lebakharjo, Desa Tua di Malang yang Mendunia dan Kini Jadi Lokasi TMMD 126

    Malang (beritajatim.com) – Desa Lebakharjo adalah sebuah desa terpencil yang terletak di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

    Desa tersebut, berjarak lebih dari 2 jam perjalanan darat dari ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen. Lebakharjo, pernah menjadi pusat perkemahan tingkat dunia. Atau Community Development Camp (Comdeca) pada tahun 1993 silam. Ketika itu, Presiden Repubilik Indonesia ke 2 HM Soeharto, hadir langsung di desa terpencil yang dulunya kawasan hutan belantara Malang bagian selatan.

    Dalam literatur sejarahnya, Desa Lebakharjo awalnya di persiapkan sebagai lahan pertanian oleh sang pembabat alas pertama yang bernama Soleh. Padahal, kawasan tersebut saat itu masih berupa hutan belantara.

    Soleh berhasil menyulap hutan tersebut menjadi lahan untuk bercocok tanam. Lahan itu kemudian tertanami jagung dan ubi-ubian.

    Karena hasil panen dari lahan pertanian melimpah-ruah, Soleh dan kelompoknya mendiami kawasan tersebut. Hal itu pula yang kemudian menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk datang dan ikut mendirikan rumah-rumah sederhana. Seiring waktu, tempat tersebut berubah menjadi sebuah perkampungan.

    Setelah banyak pendatang, kisaran tahun 1922 terdapat lahan baru yang lebih terbuka. Mereka menyebutnya lahan Tengon. Karena tempat itu banyak ditemukan hewan sejenis kutu, yang dalam Bahasa Jawa terkenal dengan nama ‘tengu’. Pada tahun 1923, datang pula warga dari Sekarlindu, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang bagian selatan yang juga turut membuka lahan.

    Sebelum resmi menjadi desa sendiri, Lebakharjo dulunya masuk wilayah Dukuh Sumbertangkil. Banyaknya penduduk yang datang ke sana, maka berdirilah Desa Lebakharjo. Peresmian desa itu dilakukan langsung oleh pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 20 Agustus 1924 ketika itu. Soleh, kemudian terpilih sebagai Kepala Desa Lebakharjo pertama.

    Meski berada cukup jauh dari pusat ibukota Kabupaten Malang, Desa Lebakharjo pernah dinobatkan sebagai Desa Pramuka tingkat Dunia. Berawal dari Lebakharjo menjadi tuan rumah Perkemahan Wirakarya tingkat Asia Pacific atau PW Aspac pada tahun 1978. Para peserta perkemahan dari berbagai negara saat itu, menetap 3 bulan di Lebakharjo.

    Seusai gelaran itu, di Tahun 1993, Desa Lebakharjo kembali mendunia. Mendiang Presiden Republik Indonesia ke-2 HM Soeharto, membuka langsung kegiatan sejenis bernama Community Development Camp (Comdeca) tingkat Dunia. Perkemahan tingkat Dunia di Lebakharjo saat itu, menjadi ruh bagi penduduk disana akan arti pentingnya menumbuhkan jiwa jiwa kepanduan.

    Atribut Dasa Dharma Pramuka dan Trisatya, tidak hanya terpasang pada bagian depan rumah warganya. Namun tumbuh dalam nafas dan jiwa warga Desa Lebakharjo yang terkenal setia kawan, cinta lingkungan, dan memiliki semangat gotong royong nan tinggi.

    Tak salah jika hari ini, Desa Lebakharjo, menjadi pusat program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke 126 Tahun 2025. Program TMMD, digagas langsung Markas Besar TNI Angkatan Darat. Komandan Satuan Tugas TMMD di Lebakharjo, dikendalikan oleh Dandim 0818 Malang-Batu Letkol CZI Bayu Nugroho.

    Desa Tertua di Malang yang Rawan Bencana Banjir :
    Menjadi program TMMD ke-126 tahun ini, Kepala Desa Lebakharjo Sumarno mengaku senang. “Alhamdulillah desa kami masuk program TMMD 126, karena sejauh ini butuh banyak pembangunan infrastruktur guna meningkatkan potensi perekonomian masyarakat dari sektor pertanian,” tegas Sumarno, Kamis (9/10/2025) saat berbincang dengan beritajatim.com.

    Sumarno bangga dengan Lebakharjo. Desa yang sudah mendunia sejak jadi bumi Perkemahan Dunia hingga terkenal jadi Bumi Pramuka. “Tahun 1993 Presiden Suharto pernah ke Lebakharjo. Saat itu saya baru saja pindah dari Lumajang ke Lebakharjo. Kalau kegiatan tingkat Nasional banyak sekali kegiatan digelar di Lebakharjo mas. Pramuka Nasional tahun 2018 dulu juga digelar disini,” tuturnya.

    Sumarno bilang, dulunya Lebakharjo memang hutan belantara yang memiliki 6 sungai besar. Satu sungai bahkan hulunya langsung dari Gunung Semeru, yakni sungai Kalimanjing namanya. Sehingga, Desa Lebakharjo juga menjadi daerah rawan terjadinya bencana banjir. “Ada 6 sungai besar di desa kami. 5 sungai itu berasal dari hutan dan satu dari aliran gunung Semeru. Tahun 2022 lalu banjir besar terjadi hingga menggenangi 642 rumah warga kami,” bebernya.

    Kata Sumarno, sungai glidik dan sungai Kalimanjing, hulunya berada di Gunung Semeru. Jika hujan deras dikawasan Semeru, membawa gelontoran banjir lahar dingin dan bertemu dengan aliran sungai kedungondo dan sungai Kalisat dikawasan hutan Lebakharjo.

    Selain sungai Kalisat dan kedungondo, sungai dari hutan seperti sungai sengkaringan, kondangkutuk, sungai antrokan juga membelah Desa Lebakharjo. Menjadikan kawasan berpenduduk 7.800 jiwa lebih ini, rawan bencana banjir.

    “Desa kami cukup rawan banjir. Karena memang dialiri banyak sungai. Bahkan jika aliran lahar dingin Semeru bertemu sungai di desa kami, selalu meluap. Ini yang kami usulkan pada pak Dandim, pak Bupati Malang, pak Danrem agar ada upaya penyudetan sungai. Nanti akan disampaikan ke Gubernur Jatim. Karena penyudetan sungai ini kalau tidak dilakukan tingkat Propinsi kami rasa tidak maksimal. Karena potensi pengerjaannya besar,” tegasnya.

    Dari 378 desa se Kabupaten Malang, Desa Lebakharjo adalah satu satunya Desa yang berusia cukup tua. “Desa ini usianya sudah 101 tahun. Ini desa tua, asli sudah berbentuk desa sejak jaman pemerintahan Belanda. Hari Jadi Desa kami yakni tanggal 20 Agustus 1920, setelah Pak Soleh sebagai Kepala Desa yang pertama ditunjuk langsung pemerintah Belanda ketika itu,” tuturnya.

    Infrastruktur yang Dibangun Dalam TMMD 126 :
    Dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 2.300, mata pencaharian utama warga Desa Lebakharjo adalah bertani. Hanya 64 orang saja yang bergelut sebagai nelayan. “Mayoritas warga kami hidup dari pertanian. Ada juga yang nelayan, hanya 64 orang saja,” ucap Sumarno, Kepala Desa Lebakharjo.

    Terdapat 6 Dusun di Desa Lebakharjo. Yakni Dusun Krajan 1B, Dusun Krajan 1A, Dusun Krajan 2B, Dusun Krajan 2A, Dusun Sukomaju A, Dusun Sukomaju B, dan Dusun Lebkasari. Dusun terakhir ini, berada di tepi kawasan Pantai Licin. Daerah pinggir Samudera Indonesia dengan pemandangan laut yang elok.

    Selama program TMMD 126 dengan waktu 1 bulan penuh, sejumlah infrastruktur pembangunan yang akan diwujudkan yakni berupa normalisasi saluran air di Dusun Lebkasari. Kemudian pipanisasi oleh Dinas Cipta Karya bersama TNI AD sepanjang 2,5 kilometer di Dusun Sukomaju B.

    Pembuatan Bronjong dari Dinas Sumber Air bersama TNI AD di Dusun Sukomaju B RT 40. Sebanyak 30 Bronjong disiapkan sebagai antisipasi terjadinya luapan sungai dan banjir.

    Pengerjaan berikutnya, sambung Sumarno, yakni pembuatan Jalan Usaha Tani dari Dinas Pertanian bersama TNI AD di Dusun Sukomaju B yang ada di RT 39. “Panjang jalan usahan Tani 315 meter dengan lebar kurang lebih sekitar 3 meter. Lalu ada rabat beton ada di beberapa titik. Juga pembuatan drainase dari Binarmarga bersama TNI AD di Dusun Krajan 1B, ada di RT 15. Panjang Drainase 240 meter,” bebernya.

    Pembangunan infrastruktur berikutnya di Desa Lebakharjo yakni perbaikan saluran irigasi di Dusun Krajan 2 yang ada di RT26. Adapun pekerjaan yang kini sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya bagi warga dan mulai selesai adalah hotmix jalan sepanjang 415 meter.

    “Jalan hotmix desa kami sudah selesai, panjangnya 415 meter. Terimakasih pak Dandim, pak Bupati Malang, pak Danrem. Semoga seluruh pengerjaan ini berkah dan bermanfaat buat warga desa kami,” ujar Sumarno.

    Terpisah Komandan Kodim 0818/Malang-Batu Letkol Czi Bayu Nugroho sebagai Pelaksana Tugas di TMMD 126 mengungkapkan, melalui TMMD ini, kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Bayu menekankan, pentingnya kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan TMMD. “Kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci utama. Dengan semangat itu, kita bisa menyelesaikan setiap sasaran fisik tepat waktu dan hasilnya dapat langsung dirasakan warga,” tegasnya.

    Letkol Bayu bilang, bahwa TMMD ke-126 tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembinaan mental dan peningkatan wawasan masyarakat. “Kami bersama pemerintah daerah akan bekerja keras agar hasil TMMD benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga,” tuturnya.

    Program TMMD ke-126 Kodim 0818/Malang-Batu ini akan berlangsung selama satu bulan, dengan berbagai kegiatan fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, dan renovasi rumah tidak layak huni, serta kegiatan non-fisik berupa penyuluhan kebangsaan, kesehatan, dan pertanian.

    Penandatanganan naskah kerja sama ini menandai komitmen kuat antara TNI dan Pemerintah Kabupaten Malang dalam mempercepat pembangunan daerah serta mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat demi terwujudnya masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera.

    Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan TMMD yang dinilai memiliki dampak besar bagi masyarakat. “Melalui TMMD, kita bisa melihat sinergi nyata antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau,” ujar Sanusi.

    Usai penandatanganan naskah kerjasama, Sanusi menegaskan, mendukung kelancaran agenda TMMD. Pemerintah daerah juga telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp. 1.736.000.000.

    Anggaran tersebut ditujukan guna merealisasikan 10 kegiatan fisik pada pelaksanaan TMMD ke-126 yang diselenggarakan di Desa Lebakharjo. Antara lain meliputi pembangunan jalan rabat beton di Dusun Krajan, pengaspalan jalan di Dusun Krajan, pembangunan drainase di Dusun Krajan.

    Kemudian pembangunan pipanisasi, peningkatan saluran irigasi, normalisasi saluran irigasi, pemasangan kawat bronjong, hingga pembangunan jalan usaha tani di Dusun Sukamaju. “Program TMMD merupakan wujud nyata sinergitas antara TNI dengan Pemerintah Daerah dalam mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan,” tegas Sanusi.

    Apa yang disampaikan Sanusi tersebut sebagaimana tema yang diusung dalam HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yakni: TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju. Di mana, makna dari tema tersebut menitikberatkan pada TNI yang lahir dari rakyat, bersama rakyat dan berjuang demi rakyat sebagaimana yang ditekankan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    “Hal ini lah yang menjadi simbol kedekatan, kebersamaan, dan sinergitas TNI dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, adil dan makmur,” beber Sanusi.

    Sanusi juga berharap kepada seluruh jajaran TNI, perangkat daerah, pemerintah desa, hingga seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama turut menyukseskan program TMMD ke-126.

    “Program TMMD menjadi bukti bahwa pembangunan tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Namun, juga dibutuhkan kekuatan TNI yang dekat dengan rakyat, serta didukung dengan aparat desa dan partisipasi aktif dari masyarakat,” imbuhnya.

    Sanusi menyebut, darma bakti TMMD dalam mewujudkan percepatan pembangunan desa yang maju dan mandiri tersebut, juga sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Malang. Terutama dalam membangun Kabupaten Malang menuju kesejahteraan yang merata.

    “TMMD bukan hanya sebagai jembatan pembangunan infrastruktur fisik, akan tetapi juga pembangunan mental dan spiritual masyarakat. Sehingga dapat tercipta desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ucapnya.

    Sanusi menambahkan, dalam konteks nasional, Presiden dan Wakil Presiden RI juga telah menekankan pentingnya sinergitas antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk mendukung pembangunan hingga menjaga stabilitas bangsa.

    “TMMD ini menjadi momentum di mana kekuatan bangsa Indonesia utamanya TNI dan rakyat bersatu, serta pemerintah juga turut hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

    Sanusi menekankan, bahwa pembangunan desa harus sejalan dengan program prioritas nasional. Di antaranya mulai dari penguatan ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi desa. “Sehingga, dalam hal ini TMMD juga berperan penting untuk memperkuat fondasi desa agar mampu berdaya saing dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045,” Sanusi mengakhiri. (yog/kun)

  • Polsek Mojowarno Tangkap Pelaku Pencurian Uang Milik Pondok Pesantren Sunan Bonang Jombang

    Polsek Mojowarno Tangkap Pelaku Pencurian Uang Milik Pondok Pesantren Sunan Bonang Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polsek Mojowarno berhasil menangkap seorang pelaku pencurian uang yang terjadi di Pondok Pesantren Sunan Bonang, Dusun Sanggar Arum, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

    Pelaku, yang diketahui bernama Dedy Handoyo (42), warga Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian di persembunyiannya di wilayah Kediri.

    Ketua Pengurus Pondok Pesantren Sunan Bonang, Muhammad Abdullah Kharis (24), menjelaskan bahwa pencurian terjadi setelah waktu Subuh saat para santri tengah melakukan kegiatan mengaji di masjid. “Setelah kegiatan pengurus kembali ke kantor dan mendapati tas yang berisi ponsel dan uang hilang,” ujar Kharis, Kamis (9/10/2025).

    Kharis melanjutkan, uang yang hilang mencapai Rp2.349.000, yang merupakan dana untuk kegiatan pondok serta uang bagi para guru Madin. Setelah memeriksa keadaan, mereka sadar bahwa tas yang berisi uang tersebut telah dicuri.

    “Ada santri yang meminta uang untuk kegiatan, tapi tas berisi uang juga tidak ada. Dari situlah kami menyadari ada orang tak bertanggung jawab yang mencuri uang tersebut,” tambahnya.

    Kapolsek Mojowarno, AKP Soesilo, mengungkapkan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah menerima laporan pada 8 Oktober 2025 sekitar pukul 05:30 WIB. “Setelah mendapatkan laporan, kami langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya di Kediri pada sore hari yang sama,” ucap Soesilo.

    Soesilo menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi setelah kegiatan mengaji di masjid selesai. “Setelah Subuh, santri melanjutkan kegiatan mengaji, dan saat pengurus kembali ke kantor, mereka menemukan loker dalam kondisi terbuka, dicongkel,” terang Soesilo.

    Menurut hasil pemeriksaan, Dedy Handoyo merupakan seorang residivis dengan rekam jejak kasus serupa. “Pelaku ini sudah pernah dipenjara dua kali karena kasus pencurian, dan dia juga diketahui melakukan aksi pencurian di beberapa pondok pesantren lainnya,” kata Soesilo.

    Barang bukti yang berhasil disita dari tangan pelaku termasuk uang tunai Rp2.349.000, sebuah ponsel merk Samsung A52 warna putih, obeng, dan tas slempang warna abu-abu. Pelaku kini dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.

    Polsek Mojowarno berhasil menyelesaikan kasus ini dalam waktu singkat berkat kerjasama yang baik antara pihak pesantren dan aparat kepolisian, serta respons cepat yang diberikan setelah laporan diterima. [suf]

  • Anies Bicara Potensi Anak Muda, Singgung Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

    Anies Bicara Potensi Anak Muda, Singgung Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

    Jakarta

    Anies Baswedan bicara mengenai pengaruh generasi muda di Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai anak muda memiliki potensi untuk melakukan perubahan di masa depan.

    Keyakinan itu disampaikan Anies dalam peluncuran buku berjudul Leadership XYZ, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025) malam. Dia menyampaikan, anak muda belum memiliki pengalaman karena usianya, namun mereka mampu menawarkan masa depan.

    “Memang anak muda karena usianya dia belum memiliki pengalaman, karena itulah anak muda tidak menawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan,” kata Anies.

    “Jadi, kalau anak muda jangan ditanya pengalamannya apa. Saya sering bilang pada anak muda, mahasiswa, kalau Anda daftar di sebuah perusahaan, ditanya jelaskan pada saya pengalaman Anda, maka jawab ‘Kalau Bapak cari orang pengalaman, silakan cari orang tua. Tapi kalau Bapak ingin masa depan, maka ambil saya bagian dari tim Anda’,” lanjut Anies.

    Dia mencontohkan trotoar tempat orang menyeberang yang ada di terowongan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang disulap anak muda menjadi catwalk sampai ramai dan viral di media sosial. Kekuatan anak muda, kata Anies, tidak boleh disepelekan.

    “Di tangan anak-anak muda berubah menjadi catwalk. Mereka menyebutnya ‘Citayam Fashion Week’. Dilihat dengan perspektif baru yang kita nggak pernah lihat sebelumnya. Karena itu jangan sepelekan kekuatan anak muda dalam melihat sesuatu yang nggak terbayangkan,” ujarnya.

    Buku Leadership XYZ ditulis Anies bersama Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata. Ketiganya lahir dari tiga generasi berbeda.

    Anies disebut masuk dalam generasi X, yakni generasi yang lahir antara pertengahan 1960 hingga 1980-an. Sementara, Dedi adalah Generasi Y, yakni generasi yang lahir antara 1981 hingga 1996, dan Sarah Generasi Z , yakni generasi yang lahir antara 1999 hingga 2012.

    Anies memaparkan, buku tersebut ditulis 3 generasi yang berbeda bukan untuk menunjukkan perbedaan antar generasi X,Y dan Z, namun untuk menunjukkan bahwa dialog lintas generasi berpotensi menghadirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru. Anies menilai, masing-masing generasi memiliki perspektif berbeda dalam melihat suatu hal, namun sayangnya perspektif itu kurang didengar.

    “Menulis kepemimpinan itu bukan soal siapa lahir lebih dulu, tapi soal siapa mau mendengar. Dan kita sering menyaksikan bahwa banyak organisasi banyak perkumpulan itu sulit maju dan berkembang itu bukan karena kurang pemimpin, tapi karena terlalu banyak yang ingin didengar dan kekurangan orang yang mau mendengar,” ucapnya.

    Anies mengatakan awal mula bertemu Dedi pada 2011 lalu di Tanimbar, Maluku. Kemudian bertemu Sarah saat acara Desak Anies di Bandung pada November 2023.

    Saat itu Sarah bercerita pernah protes dan menghapus Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolah ketika Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Dari sana Anies melihat potensi Sarah.

    Kemudian, pada Januari 2024, Sarah bergabung dengan tim Anies membantu kampanye saat gelaran Pilpres 2024. Dedi lebih dulu menjadi bagian dari tim tersebut.

    Dari situlah ketiganya intes berdiskusi dan bertukar pikiran. Meski di awal sebelum buku ini ditulis, Dedi dan Sarah tidak tahu harus menulis topik apa, sampai akhirnya muncul ide menulis tentang kepemimpinan.

    Ketiganya diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Anies merupakan Ketua OSIS SMAN 2 Yogyakarta pada masanya, lalu Dedi Ketua OSIS SMK Rajawali dan Sarah Ketua OSIS SMAN 8 Bandung.

    Sarah mengatakan ide membuat buku tentang kepemimpinan muncul lantaran mereka pernah menjadi Ketua OSIS dari generasi yang berbeda. Ide itu diucapkan Sarah dengan spontan.

    “Lucu juga kalau tiga ketua OSIS dari 3 generasi nulis buku bersama tentang kepemimpinan,” kata Sarah.

    Sementara Dedi menyampaikan, buku tersebut juga didedikasikan untuk almarhum Syafiq Basri yang merupakan dosen di salah satu Universitas swasta di Jakarta dan pernah menjadi wartawan. Dia menyebut, sebagian pemikiran Syafiq Basri mengenai anak muda dan kepemimpian ada dalam buku tersebut.

    “Saya bertemu Pak Syafiq, beliau dosen di London School of Public Relation dan itu sangat membekas. Pak Syafiq bilang ‘Mas Dedi waktu sudah berubah, yang sekarang banyak punya cerita itu anak-anak muda’,” ujar Dedi.

    “Jadi kita juga dedikasikan bukunya untuk beliau, seorang senior yang dengan sadar melibatkan mahasiswa untuk ikut terlibat. Ini bagi kami inspirasi semoga sebagian dari pemikiran baik beliau juga tercantum di buku ini,” imbuhnya.

    Di sampul belakang buku tersebut, tertulis bahwa buku ini mengajak pembaca menapaki kepemimpinan sebagai perjalanan manusiawi yang bermuara pada tiga hal: memimpin diri, memimpin orang lain, dan memimpin dalam ruang lintas generasi.

    Halaman 2 dari 2

    (dek/ygs)