Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com –
Sebuah insiden maut terjadi di jalan raya wilayah perbukitan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (18/10/2025) pagi.
Seorang pria lanjut usia berinisial JS (65), warga Sedayu, Bantul, tewas mengenaskan setelah tertimpa pohon jati yang sudah mengering saat ia sedang membonceng istrinya melintasi Jalan Dekso–Samigaluh, tepatnya di Padukuhan Dukuh, Samigaluh.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.15 WIB, tepatnya di Padukuhan (dusun) Dukuh, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh.
“Benar, korban tertimpa pohon tumbang saat sedang berkendara. Kejadian berlangsung tiba-tiba dan menimpa langsung ke arah pengendara,” kata Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat.
JS sedang mengendara motor Honda Vario AB 2011 SG saat peristiwa terjadi. Ia membonceng istrinya, SS yang berusia 58 tahun.
Motor melaju dari arah bukit menuju ke jalan lintas provinsi sebelum petaka datang tanpa peringatan.
Jalan yang dilewati banyak kebun pohon jati di sisi kanan dan kiri. Saat melintas di wilayah Dukuh, pohon mendadak tumbang dan menimpa JS dan SS.
Pohon tumbang membuat macet akses jalan di pegunungan. JS sempat dievakuasi ke RSUD Nyi Ageng Serang (NAS), namun nyawanya tak tertolong. Dokter menyatakan korban mengalami cedera berat di kepala dan meninggal dunia di rumah sakit. Sementara SS selamat.
Menurut keterangan Supriyanto, Dukuh Dusun Dukuh, pohon yang tumbang merupakan pohon jati yang sudah lama mengering. Lokasinya berada di pinggir tebing Kilometer 5 jalur Dekso–Samigaluh, dikelilingi oleh kebun dan bukit di kanan kirinya.
“Itu memang pohon sudah kering, tanahnya juga tipis. Kemungkinan roboh karena angin,” kata Supriyanto di ujung telepon.
Batang pohon diperkirakan sekitar 50 cm, dan keberadaannya memang sudah lama berpotensi membahayakan pengguna jalan. Pohon itu berada di tanah milik warga, namun sudah berpindah tangan beberapa kali.
“Tanah itu sudah dijual beberapa kali. Sekarang yang punya sudah beda orang, katanya warga Bantul juga. Tapi saya nggak tahu pasti namanya,” kata Supriyanto.
Supriyanto juga mengungkapkan bahwa kejadian pohon tumbang bukan yang pertama kali di wilayah tersebut.
Dulu, pernah juga terdapat peristiwa pohon tumbang di sekitar sini. Pohon albasia yang besar tumbang ke jalan, beruntung pengendara selamat meski luka-luka. Kali ini, pohon tumbang memakan korban jiwa.
Peristiwa ini membuka kembali peringatan lama pada potensi serupa di Kulon Progo.
Pemerintah, pemilik lahan, maupun warga sekitar agar lebih sigap mengantisipasi pohon-pohon tua yang berdiri di lahan miring dan tepi jalan. Perlu ada antisipasi terhadap pohon-pohon besar di jalur rawan bencana, seperti Samigaluh, yang setiap tahun menyimpan potensi maut saat musim angin dan hujan datang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Dukuh
-
/data/photo/2025/10/18/68f3544bd95ca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat Yogyakarta 19 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/18/68f2e2a4b3bab.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ramai Aduan Warga soal MBG di Blora, Bupati Laporkan SPPG Bermasalah ke BGN Regional 18 Oktober 2025
Ramai Aduan Warga soal MBG di Blora, Bupati Laporkan SPPG Bermasalah ke BGN
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora mengakui banyak masukan dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan program tersebut.
Pembina Satgas MBG Blora sekaligus Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan pihaknya mengetahui problematika program tersebut setelah menerima masukan dari masyarakat.
“Ya, kita tentunya menerima masukan, kritik, saran dari masyarakat terkait dengan MBG,” ucap Arief saat ditemui usai melantik para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama (PPPK) di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025).
Masyarakat dapat melapor dan bertanya langsung terkait program MBG setelah pemerintah kabupaten (pemkab) Blora membuka saluran aduan dengan nomor 08112655601 beberapa waktu lalu.
Dari banyaknya aduan dan masukan dari masyarakat, Arief juga mengetahui adanya menu makanan yang terdapat belatung dan beberapa yang memang tidak layak konsumsi bagi para penerima manfaat.
Dengan laporan dari masyarakat tersebut, pihaknya mewanti-wanti kepada para Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki standar yang baik dalam mengelola makanan.
“Kemarin ada laporan juga, ya kita akan berikan peringatan untuk punya standar menu yang memang baik,” kata dia.
Selain itu, sebagai pembina, dirinya akan meminta satgas untuk melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait dapur-dapur yang masih dianggap kurang layak dalam mengelola menu MBG.
“Kami minta dari satgas untuk dapur-dapur yang memang tidak memenuhi standar, nanti kita akan berikan peringatan untuk kita rekomendasikan kepada BGN Pusat untuk dibuat juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) yang memberi ketegasan agar semuanya punya standar yang baik soal MBG,” terang dia.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari tahu, anggur merah, hingga bakso.
Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat atau belatung yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut.
Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Artika mengatakan peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025).
“Kejadiannya kemarin, di Medang,” ucap dia saat dihubungi wartawan pada Kamis (16/10/2025).
Setelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, pihaknya kemudian melakukan berbagai langkah agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
“Yang pertama tetap kami konfirmasi ke dapur tersebut, itu benar enggak untuk kita konfirmasi kenapa bisa kejadian seperti itu,” kata dia.
Selanjutnya, pihaknya juga sudah memberikan arahan kepada dapur MBG tersebut agar lebih berhati-hati dalam membeli bahan makanan.
“Kemudian memberikan arahan atau nasihat supaya lebih teliti lagi dalam pembelian bahan baku dan lainnya diperhatikan SOP (standar operasional prosedur)-nya,” terang dia.
Selain itu, untuk mengetahui secara lengkap kronologi peristiwa tersebut, pihaknya mempersilakan untuk menemui ataupun menghubungi dapur MBG yang bersangkutan.
Namun, terkait peristiwa tersebut, Artika mengaku tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi bagi dapur MBG yang bermasalah.
“Kita enggak punya kewenangan untuk itu,” ujar dia.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melarang adanya ulat dalam menu yang disajikan kepada para penerima manfaat.
Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini, menegaskan pihaknya bakal melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila dalam menu MBG terdapat ulat.
Hal tersebut disampaikan pada saat melaksanakan rapat koordinasi (rakor) program MBG yang dihadiri oleh para ahli gizi, kapolsek, danramil, sejumlah mitra SPPG, dan para pejabat lainnya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025).
“Jangan sampai ada ulat muncul yang telah disajikan untuk anak. Aku gak tanggung-tanggung mesti
tak viralke neng nggone
kepala BGN. Oke nggih? Catet,” tegas dia.
Sri Setyorini, atau akrab disapa Budhe Rini, itu tidak mau lagi ada aduan atau laporan tentang adanya ulat dalam menu MBG yang disajikan.
Apabila ditemukan ada ulat dalam menu MBG, maka pihaknya tidak segan untuk melaporkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut ke BGN.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/16/68f0ab94b3dc7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai Viral, Jalan Berlubang dan Tergenang Air di Kramat Jati Diperbaiki Megapolitan 16 Oktober 2025
Usai Viral, Jalan Berlubang dan Tergenang Air di Kramat Jati Diperbaiki
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah video yang memperlihatkan kondisi jalan berlubang dan tergenang air di Jalan Haji Bokir Bin Djiun, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @ijoeel, tampak jalan yang rusak dipenuhi genangan air yang diduga berasal dari kebocoran pipa milik PAM Jaya.
Selain berlubang, permukaan aspal juga tampak terkelupas sehingga membuat jalan menjadi tidak rata dan membahayakan pengendara, khususnya roda dua.
Sebuah kiriman dibagikan oleh ijoel (@ijoeel)
Dalam video tersebut, tidak terlihat adanya rambu peringatan dari petugas di sekitar lokasi.
”
Ini jalan rusak sudah banyak makan korban, enggak cuma rusak nih jalanan tapi juga ngeluarin air terus-terusan
,” tulis keterangan akun Instagram ijoeel.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, Kamis (16/10/2025), jalan yang sebelumnya rusak itu kini telah diperbaiki.
Aspal baru terlihat menutupi bagian yang semula berlubang dan air yang sempat menggenang sudah tidak tampak.
Kendaraan kini dapat melintas dengan lancar meski pengendara masih perlu memperlambat laju kendaraannya karena adanya proyek di sisi jalan.
Di sekitar lokasi juga terlihat tumpukan aspal dan tanda silang yang dibuat menggunakan cat semprot.
Warga sekitar, Candra (47), mengatakan bahwa perbaikan jalan dilakukan segera setelah video tersebut viral.
“Iya kalau enggak salah itu kemarin malam (diperbaiki) sebenarnya sering dilaporkan dan sering diperbaiki, tapi selalu bolong lagi,” jelas Candra saat ditemui, Kamis.
Menurut dia, kerusakan jalan sudah terjadi sekitar tiga minggu terakhir akibat kebocoran air dan banyaknya kendaraan besar yang melintas.
“Mungkin air PAM bocor terus di sini yang lewat banyak Transjakarta dari arah Pinang Ranti. Jadi lama-lama rusak, karena jalan tergenang dilintasi kendaraan besar,” ungkapnya.
Candra menambahkan, jalan rusak itu kerap menyebabkan kecelakaan, terutama pada malam hari.
“Sering banget kecelakan, tapi enggak (sampai) meninggal, cuma luka. Mungkin karena ngebut eh tapi jalan gelombang, sering malem kecelakan,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/15/68ef93637a79e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kesal Pengendara Motor Naik Trotoar, Pria di Kramat Jati Keluarkan Ular Piton 4 Meter Megapolitan 15 Oktober 2025
Kesal Pengendara Motor Naik Trotoar, Pria di Kramat Jati Keluarkan Ular Piton 4 Meter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Aksi seorang pria bernama Subadri yang menaruh ular di trotoar Jalan Haji Bokir Bin Djiun, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, viral di media sosial.
Ular yang diduga berjenis piton itu sontak menarik perhatian para pengendara yang melintas dan sempat membuat warga berhenti untuk mengabadikan momen tersebut.
Subadri mengaku tidak bermaksud menakuti pengguna jalan. Ia menjelaskan, niat awalnya hanya ingin menjemur ular peliharaannya, kegiatan yang rutin dilakukan setiap pagi atau sore hari.
“Sebenarnya lagi jemur ular saja, bukan menakut-nakuti pengendara, tapi lama-lama kesel banyak motor naik trotoar,” ujar Subadri saat ditemui, Rabu (15/10/2025).
Menurut dia, para pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar sudah beberapa kali diperingatkan agar turun ke jalan, namun tidak diindahkan.
Karena kesal, ia akhirnya mengeluarkan ular peliharaannya untuk menakut-nakuti agar mereka tidak lagi melintas di trotoar.
“Itu kan jalan macet tapi motor jalan di trotoar tapi enggak mau turun, akhirnya saya keluarin. Maksud saya cuma biar pada turun ke jalan aja bukan di trotoar,” jelasnya.
Subadri menambahkan, dirinya memang sudah lama menyukai ular dan memeliharanya sejak kecil.
Ular yang ia keluarkan saat kejadian merupakan jenis piton sepanjang empat meter yang sudah dipelihara selama 13 tahun.
“Piton panjang empat meter, punya empat tapi yang kecil, nah yang kemarin itu sudah dipelihara sekitar 13 tahun,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381682/original/097188700_1760515113-menteri_perhubungan_dudy.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menhub Dudy Sidak Stasiun KRL Tanah Abang dan Manggarai, Ini Temuannya – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau langsung pelayanan di dua stasiun KRL, yakni Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai. Kedua stasiun tersibuk ini melayani hingga 150 ribu penumpang harian.
Menhub Dudy lebih dahulu menyambangi Stasiun Manggarai. Beberapa fasilitas disorotinya, mulai dari eskalator, lift, ruang tunggu, hingga alur penumpang. Disampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, Menhub Dudy melanjutkan peninjauan ke Stasiun Tanah Abang.
Di lokasi tersebut, Menhub Dudy meninjau langsung alur sirkulasi penumpang, area hall utama, hingga lantai atas yang terus ditata agar lebih efisien dan nyaman.
“Stasiun Tanah Abang melayani rata-rata sekitar 49 ribu pengguna per hari, sedangkan Stasiun Manggarai sekitar 15 ribu pengguna per hari. Jika ditambah dengan penumpang transit, totalnya kini lebih dari 150 ribu orang setiap hari,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (15/10/2025).
Dia memastikan, setiap fasilitas publik, mulai dari eskalator, lift, hingga jalur sirkulasi penumpang, berfungsi optimal. Tujuannya agar masyarakat merasakan perjalanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman.
“Disamping fungsinya sebagait transit, stasiun menjadi ruang hidup yang menghubungkan masyarakat dengan kota,” ujar Anne.
Simpul Integrasi Trasportasi
Lebih dari sekadar titik keberangkatan, Stasiun Manggarai dan Tanah Abang kini menjadi bagian dari pengembangan empat simpul integrasi transportasi Jakarta bersama BNI City dan Dukuh Atas dalam konsep Transit Oriented Development (TOD). Melalui konsep ini, kawasan stasiun diubah menjadi pusat interaksi dan mobilitas yang berkelanjutan.
“Transformasi ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan pengalaman. Setiap rel yang dibangun adalah rel kehidupan — yang menyatukan mobilitas, kota, dan masa depan Indonesia,” ujar Anne.
-

ART Curi Surat Penting dan Uang Puluhan Juta Milik Majikan, Divonis 22 Bulan Penjara
Surabaya (beritajatim.com) – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan hukuman penjara selama 22 bulan terhadap Lailatul Nikmah, seorang asisten rumah tangga (ART) yang terbukti mencuri surat-surat penting dan uang tunai milik majikannya.
Vonis tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Muhammad Yusuf dalam sidang putusan. Hakim menyatakan, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHP.
“Mengadili, menyatakan Terdakwa Lailatul Nikmah binti Junaidi terbukti bersalah melakukan pencurian. Menjatuhkan pidana penjara selama 1 tahun dan 10 bulan,” ujar hakim Muhammad Yusuf saat membacakan putusan.
Putusan hakim tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Muzakki dari Kejaksaan Negeri Surabaya, yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman dua tahun penjara.
Dalam amar putusannya, majelis hakim menilai bahwa terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesali tindakannya, sehingga dijadikan pertimbangan meringankan.
Kasus pencurian ini terjadi pada Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 00.30 WIB, di Apartemen Puncak Bukit Golf Tower A Unit 2121, Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Menurut fakta persidangan, Lailatul Nikmah bersekongkol dengan seseorang bernama Effendy, yang kini masih buron. Keduanya sepakat untuk mengambil barang berharga milik majikan terdakwa, Diajeng Z.F. Sandy, dan hasilnya akan dibagi dua.
Saat kejadian, terdakwa memastikan majikannya sudah tertidur, lalu masuk ke kamar korban yang tidak terkunci. Ia mengambil tas berisi dompet abu-abu bermerek LV yang di dalamnya terdapat KTP, kartu BPJS, SIM A dan SIM C, empat kartu ATM dari berbagai bank, uang tunai Rp150 ribu, dua lembar uang Riyal, dan dua lembar uang Lira.
Setelah mengemas barang-barangnya sendiri, terdakwa melarikan diri bersama Effendy ke wilayah Burneh, Madura.
Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp20,8 juta.
“Perbuatan terdakwa menyebabkan kerugian materiil bagi korban, dan tindakannya dilakukan dengan rencana sebelumnya bersama pelaku lain yang belum tertangkap,” jelas jaksa Ahmad Muzakki usai sidang.
Hingga kini, polisi masih memburu Effendy, rekan terdakwa yang turut terlibat dalam pencurian tersebut. (ted)
-

Proyek jembatan cincin donat masih dikaji lembaga Jepang
Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pakar Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan rencana pembangunan jembatan cincin donat di Dukuh Atas masih menunggu hasil kajian dari lembaga Urban Renaissance Agency (UR) Jepang.
“Konstruksi pembangunan jembatan donatnya masih dalam kajian,” kata Nirwono saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurut dia, bentuk jembatan tersebut belum dapat dipastikan berbentuk bulat sempurna seperti desain yang beredar di publik.
Bentuk jembatan itu akan disesuaikan kembali dengan kondisi di lapangan dan tata letak moda transportasi di kawasan Dukuh Atas.
“Jadi, itu bentuknya masih belum fix, ya. Jadi memang idealnya bulat, ya, tapi bulatnya seperti apa kan tentu sesuai dengan kondisi di lapangan,” jelas Nirwono.
Dia memaparkan hasil kajian dari lembaga Jepang tersebut akan rampung dalam waktu sekitar satu tahun.
Selain aspek desain, sambung dia, pembiayaan juga menjadi fokus utama kajian tersebut karena berkaitan dengan efisiensi anggaran.
Dia memperkirakan proses pembangunan jembatan itu baru dapat dimulai paling cepat pada 2026.
“Paling lambat 2026 bisa groundbreaking, dan ditargetkan 2027 akhir sudah bisa diresmikan sebagai kado ulang tahun Jakarta,” ujar Nirwono.
Terkait anggaran, dia menegaskan belum ada angka pasti karena desain rinci atau detailed engineering design (DED) belum selesai.
“Nanti akan disesuaikan agar arsitekturalnya bagus, strukturalnya kuat, dan tetap efisien,” ucap Nirwono.
Terkait posisi Patung Jenderal Sudirman yang berada di kawasan tersebut, dia juga belum memastikan akan dipindahkan atau tidak.
Keputusan mengenai pemindahan Patung jenderal Sudirman baru dapat diambil setelah terbit hasil kajian dari lembaga Jepang tersebut.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pada Senin siang, dia telah menggelar rapat bersama jajaran guna membahas pembangunan jembatan cincin donat.
Secara prinsip, kata dia, satuan harganya, gambar hingga skema pembiayaannya sudah disepakati.
“Nanti tentunya akan saya sampaikan secara terbuka setelah angka dan juga mekanisme kesepakatan itu bisa dilakukan,” jelas Pramono.
Dia pun menargetkan proses pembangunan jembatan tersebut dapat dilakukan pada awal 2026 dan rampung pada kuartal II-2027.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pakar Hukum: Sengketa Tanah Eigendom 1278 Harus Dilihat dari Aspek Yuridis dan Empiris
Surabaya (beritajatim.com) – Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sekaligus pakar hukum pertanahan, Dr. Sri Setyadji, SH., M.Hum, menegaskan bahwa hak prioritas atas tanah yang dikaitkan dengan Eigendom Verponding 1278 seharusnya berada di tangan warga. Alasannya karena warga telah lama menguasai, menempati, dan memiliki sertifikat resmi dari BPN.
Menurut Sri Setyadji, sengketa lahan antara warga dan Pertamina ini harus dilihat secara utuh dari aspek yuridis maupun empiris.
“Komplain atau klaim Pertamina atas objek hak atas tanah yang sudah dihuni sekian puluh tahun oleh masyarakat dan sebagian sudah mendapatkan status hak atas tanah yang dikeluarkan oleh BPN, menjadi dinamika dan sekaligus problematik hukum yang menarik perhatian publik,” ujar Sri Setyadji, Minggu (12/10/2025).
Dia menjelaskan, secara hukum, dasar konversi hak atas tanah di Indonesia sudah diatur dengan jelas melalui sejumlah regulasi. Mulai dari Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria (UUPA), hingga Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 yang menjadi batas akhir masa konversi hak barat.
“Secara yuridis, ditetapkannya UU 86 Tahun 1958 sebagai pedoman untuk menelusuri status hak atas tanah yang diklaim Pertamina, kemudian diperkuat oleh UUPA dan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 sebagai langkah pamungkas untuk mengakhiri ketentuan konversi,” jelas dia.
Sri Setyadji menilai, berdasarkan aturan tersebut, hak-hak warga yang telah menempati lahan dan memegang sertifikat sah tidak dapat diganggu gugat. Terlebih, jika tanah tersebut telah digunakan untuk permukiman dan sesuai dengan tata guna lahan yang berlaku.
“Jika problematika hukum muncul saat ini, maka berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 secara tegas disebutkan bahwa bekas hak barat yang sudah berakhir masa konversinya dan kini dikuasai serta dijadikan tempat pemukiman, maka hak prioritasnya ada pada masyarakat tersebut,” tegas dia.
Dia menambahkan, persoalan ini juga perlu ditinjau dari aspek penataan ruang yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Pemerintah Kota Surabaya memiliki atribusi penuh untuk menentukan kesesuaian lahan tersebut berdasarkan RTRW dan RTRK.
“Atribusi yang dimiliki berkaitan dengan wilayah administrasi dan teritori dengan dasar pada penataan ruang kota. Karena itu, semua pihak yang berkaitan dengan problematika hukum atas tanah ini harus berkolaborasi dengan wali kota sebagai pemangku wilayah atas dasar atribusinya,” pungkas Sri Setyadji.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) sebelumnya menyatakan memahami kekhawatiran masyarakat terkait polemik lahan eigendom di kawasan Darmo Hill, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Persoalan ini mencuat setelah sejumlah sertifikat tanah warga ditandai sebagai lahan dengan indikasi kepemilikan Pertamina.
“PT Pertamina (Persero) memahami kekhawatiran masyarakat terkait lahan eigendom di Darmo Hill,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso saat dihubungi beritajatim.com, Selasa (23/9/2025).
Fadjar menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan bagian dari aset nasionalisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia pada medio tahun 1950-an. Nasionalisasi ini merupakan langkah strategis negara dalam mengambil alih aset perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia pada masa itu.
“Sebagai informasi, aset tersebut merupakan hasil dari nasionalisasi aset Pemerintah Indonesia terhadap aset-aset milik perusahaan asing pada medio tahun 1950-an,” kata Fadjar.
Fadjar menegaskan bahwa Pertamina saat ini sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga hukum dan pemerintah pusat. Langkah ini, kata Fadjar, dilakukan untuk memastikan dasar hukum klaim lahan benar-benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. [asg/but]
