kab/kota: Dukuh

  • Pria di Grobogan Dibunuh saat Tidur setelah Hadiri Hajatan, Terduga Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Pria di Grobogan Dibunuh saat Tidur setelah Hadiri Hajatan, Terduga Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Suwito (57), warga Dusun Bendungan, Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas dibunuh saat tidur di rumah Rukimin Dusun Dukuh Lor, Desa Toko, Minggu (19/1/2025) sekira pukul 01.00 WIB.

    Pembunuhan ini terjadi setelah Suwito menginap selama sepekan di rumah Rukimin, yang merupakan ayah terduga pelaku, K.

    Sebelum kejadian, Suwito, K, dan Rukimin sempat berkumpul dan menghadiri hajatan di rumah tetangga.

    Suwito pulang lebih awal, diikuti oleh K dan Rukimin.

    Rukimin kemudian kembali ke hajatan, dan diduga K menyerang Suwito saat korban tertidur.

    Suwito ditemukan tewas dengan luka tusukan di dada kiri sepanjang 4 cm dan luka lain di punggung tangan sepanjang 2 cm.

    Penangkapan Pelaku

    Polisi berhasil menangkap K, terduga pelaku, kurang dari 24 jam setelah kejadian.

    K melarikan diri setelah melakukan penusukan dan bersembunyi di rumah suami kakaknya di Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati.

    Ia ditangkap saat tertidur oleh petugas kepolisian.

    Kasatreskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengonfirmasi pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mengumpulkan keterangan untuk mendalami motif di balik pembunuhan ini.

    “Kami sudah memeriksa saksi dan mengumpulkan keterangan di lapangan,” ujar AKP Agung kepada awak media.

    Kepolisian telah melakukan autopsi terhadap jenazah Suwito dan menyerahkannya kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Tim dari Tribun Jateng mendatangi lokasi kejadian dan menemukan rumah tempat pembunuhan dalam keadaan sepi.

    Rumah yang terbuat dari kayu dan beralaskan tanah itu telah dipasangi garis polisi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Warga Kesal Pak Kades Ngamar bareng Istri Orang di Hotel, Suami Malah Legowo: Terima Kelakuannya

    Warga Kesal Pak Kades Ngamar bareng Istri Orang di Hotel, Suami Malah Legowo: Terima Kelakuannya

    TRIBUNJATIM.COM – Warga kesal bukan main ketika mengetahui kepala desanya main api dengan istri orang.

    Bukan mendapatkan hukuman setimpal, kepala desa itu malah lepas dari jerat hukum.

    Seorang kepala desa di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang berinisial KM lepas dari jerat hukum setelah tepergok meniduri istri orang.

    Hal itu lantaran sang suami dari wanita yang kepergok bersama Kades itu memilih legowo.

    Suami dari wanita tersebut, memutuskan tidak memperpanjang lagi masalah perselingkuhan istrinya dengan oknum kepala desa itu.

    Kesepakatan damai keluar setelah sebelumnya dilakukan proses musyawarah.

    Akibat adanya perdamaian itu, aparat Polsek Kragilan menghentikan proses hukum.  

    KM dan YL menjalin asmara perselingkuhan saat suami YL bekerja di luar negeri.  

    Mereka diduga kerap ngamar di sebuah hotel yang ada di Kota Serang. 

    Perselingkuhan mereka terendus oleh warga, hingga akhirnya warga menggerutu kediaman KM.

    Kades itu pun diamankan di Polsek Kragilan, pada Kamis 16 Januari 2025. 

    Kapolsek Kragilan, Kompol Etang Cahyadi mengatakan, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polresta Serang Kota. Akan tetapi, pihak YL tak membuat laporan kepolisian. 

    “Iya sudah kita limpahkan, cuma berujung damai dan korban (YL) tidak membuat laporan,” mata Etang melalui sambungan telepon, Minggu (19/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive, Senin (20/1/2025).

    Etang menyebut, suami YL bisa menerima kelakuan istrinya dan berdasarkan hasil musyawarah dengan para tokoh terjadi perdamaian. 

    Ilustrasi selingkuh (Wartakota)

    “Itu dimusyawarahkan oleh para tokoh di sini sehingga damai,” ungkapnya. 

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin menyebut kasus tersebut dihentikan karena pihak korban tak membuat laporan. 

     “Iya awalnya sudah dilimpahkan, tapi saat kita tangani. Tiba-tiba pelaku dijemput lagi, karena sudah damai dengan pihak korban,” katanya.

    Sementara itu, nasib kades lain agak berbeda.

    Diketahui kades itu merupakan Kepala Desa Seko Besar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, berinisial TS.

    Ia akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

    TS diduga terlibat perselingkuhan dengan bendahara desa, AF.

    Kejadian ini menjadi sorotan warga setempat setelah pengerebekan yang dilakukan oleh warga pada Senin, 6 Januari 2025, sekitar pukul 24.00 WIB.

    Warga desa merasa resah dengan perilaku Kades yang sering berkunjung ke rumah bendahara desa hingga larut malam.

    Pengerebekan tersebut dilakukan ketika warga mencurigai adanya hubungan yang tidak semestinya antara Kades dan bendahara desa.

    Camat Pauh, Jupri, mengonfirmasi bahwa Kades Seko Besar telah mengajukan pengunduran diri.

    “Iya, beliau mengundurkan diri. Kita tunggu surat dari BPD desa atas permohonan pemberhentian Kades ke Camat,” ujar Jupri pada Jumat, 10 Januari 2025.

    Tindakan Selanjutnya
     
    Setelah pengunduran diri Kades, Camat Jupri akan melaporkan surat dari BPD desa ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

    “Pengunduran itu atas permintaan sendiri, selanjutnya kita laporkan ke DPMD,” tambahnya.

    Kepala Dinas PMD Sarolangun, Mulyadi, juga memberikan tanggapan terkait masalah ini.

    Ia menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Kades akan dikenakan sanksi.

    “Kalau terbukti, kita berhentikan. Yang penting ada usulan dari BPD-nya,” ungkap Mulyadi melalui WhatsApp pada Kamis, 9 Januari 2025.

    Sementara itu, kasus serupa juga pernah terjadi di Sleman, Yogyakarta.

    Seorang Dukuh di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, kini dituntut untuk dipecat karena dugaan kasus perselingkuhan.

    Terlebih Dukuh Dukuh Koroulon Kidul, Tri Mulyanto itu juga dipertanyakan kinerjanya.

    Hal ini membuat ratusan warga Koroulon Kidul, Bimomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, menggelar unjuk rasa di depan kantor Kalurahan setempat pada Senin (6/12/2025).

    Mereka menuntut karena Tri Mulyanto dianggap mencoreng nama baik kampung.

    “Kami menuntut agar Pak Dukuh segera dipecat,” kata Purwanto, salah satu warga RT 02 RW 26 di Kalurahan Bimomartani.

    Dalam aksi tersebut, warga membawa mobil komando dan spanduk yang berisi tuntutan.

    Setelah menyampaikan orasi, perwakilan massa aksi diterima oleh pihak Kalurahan dan Kapanewon Ngemplak untuk melakukan audiensi.

    Audiensi yang Alot
     
    Namun, audiensi tersebut berjalan alot dan belum mencapai kesepakatan.

    Warga merasa kecewa karena Dukuh yang bersangkutan tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

    Persoalan asusila yang melibatkan Dukuh juga telah menjadi perbincangan di kalangan warga.

    “Perselingkuhan sudah terjadi lama, kurang lebih 8 bulan. Kami sudah memberikan teguran, tetapi itu tidak diindahkan. Akhirnya, terjadi penggerebekan di rumah janda,” ungkap Purwanto.

    Setelah audiensi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

    Namun, mereka mengancam akan menggelar unjuk rasa kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak jika tuntutan pemberhentian Dukuh tidak ditindaklanjuti.

    Aksi ini mencerminkan kekecewaan warga terhadap kepemimpinan Dukuh yang dianggap tidak memenuhi harapan masyarakat.

    Tanggapan Pak Dukuh

    Dukuh Koroulon Kidul Tri Mulyanto, saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, mengaku belum bisa berkomentar banyak.

    Tribun Jogja diminta untuk mengonfirmasi persoalan tersebut kepada penasehat hukumnya. 

    Hubungin (advokat saya) saja ya, kulo wes gak iso mikir (saya sudah tidak bisa berfikir),” katanya.

    Tribun Jogja mencoba menghubungi nomor Penasehat Hukum yang bersangkutan. 

    Melalui penasehat hukumnya, Hillarius Ngaji Merro, tuduhan tersebut dibantah karena dianggap tidak terbukti. 

    “Tadi saya bicara sama klien sama. Saya bicara dari hati ke hati, saya sampaikan bahwa tuntutan warga itu yang tahu Pak Tri sendiri, karena sifatnya pribadi, asusila. 

    “Kemudian dia mengatakan kepada saya, semua tuduhan itu sama sekali tidak benar versi klien saya,” ujar Hillarius, Senin (6/1/2025). 

    Menurut dia, kliennya beberapa bulan yang lalu telah mencoba menyelesaikan tuduhan tersebut dan dianggap tidak terbukti. 

    Ia mengklaim, tidak ada perbuatan hukum yang membuktikan Dukuh Tri Mulyanto melakukan perselingkuhan. 

    Namun kasus tersebut muncul kembali selepas Pilkada. 

    Hillarius mengaku tidak mengetahui motif dibalik cerita tersebut. 

    Namun Ia berasumsi bahwa tuduhan berkembang karena ada muatan politik pasca Pilkada sehingga dalam hal ini kliennya merasa difitnah. 

    Hillarius kemudian bercerita, dirinya bersama kliennya sore tadi telah bertemu dengan Bu Lurah Bimomartani Tutik Wahyuningsih di Balai Kalurahan. 

    Pertemuan tersebut didampingi Kapolsek dan Danramil untuk berdiskusi, mencari solusi atas persoalan yang terjadi.  

    Apalagi situasi di masyarakat juga sudah memanas. 

    “Dalam diskusi itu, klien saya secara legowo mengatakan, dia dengan resiko apapun bersedia mundur dari jabatannya, menerima tuntutan warga, tapi dengan sarat bahwa harkat dan martabat dia dan keluarganya harus dipulihkan dari tuduhan karena sama sekali tidak terbukti,” kata Hillarius. 

    Rencananya menurut dia akan ada mediasi.

    Mediasi digelar di kantor Kalurahan Bimomartani dan mengundang seluruh RT RW, unsur pemuda, muspika, dan tokoh masyarakat.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kesal Adiknya Dikencani, 2 Bersaudara di Seragen Keroyok Pacar Adik hingga Tewas

    Kesal Adiknya Dikencani, 2 Bersaudara di Seragen Keroyok Pacar Adik hingga Tewas

    GELORA.CO – Seorang pemuda asal Dukuh Banyurip, RT 02, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Solo.

    Korban bernama Imam Diyan Permana (23) itu meninggal dunia usai dikeroyok kedua kakak teman perempuannya di Dukuh Ngampus, Desa Ngepringan, Jenar, Sragen, Senin (13/1/2025) sore.

    Kedua pelaku langsung ditangkap aparat Unit Resmob Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Unit Reskrim Polsek Jenar di rumah mereka pada, Selasa (14/1/2025) siang.

    Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasatreskrim Polres Sragen AKP Isnovim Chodariyanto mengatakan dua identitas pelaku yang ditangkap berinisial RH (34) dan RM (31).

    “Polres Sragen menerima laporan dari ayah korban adanya tindakan bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau pengeroyokan pada Senin 13 Januari,” kata Isnovim seperti dikutip Inilahjateng, Sabtu (18/1/2025).

    Dari dasar laporan tersebut, pihaknya langsung membentuk tim dan mencari alat bukti dan mengarah pada kedua tersangka yang merupakan kakak beradik.

    Sementara itu, Kasatreskrim menjelaskan pengeroyokan itu bermula saat korban mengantar pacar yang merupakan adik perempuan tersangka di rumah tersangka.

    Saat hendak pulang, korban ditegur RH karena dirinya tidak menyetujui hubungan korban dengan sang adik. Tanpa pikir panjang RH langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.

    Saat terjadi penganiayaan tersebut, RM keluar rumah karena terdengar gaduh. RM akhirnya ikut memukul korban hingga babak belur.

    “RH mengaku memukul korban sebanyak 10 kali menggunakan tangan kanan mengenai kepala serta muka, kemudian menendang dua kali menggunakan kaki kanan mengenai kaki,” terang Isnovim.

    Sedangkan pelaku RM mengaku memukul korban enam kali dengan tangan kanan mengenai bagian kepala dan muka serta menendang dua kali menggunakan kaki kanan mengenai kaki dan pantat, lalu melempar menggunakan gelas mengenai pundak kanan.

    Sementara itu, korban mengalami luka-luka di bagian wajah, hidung, dan mulut berdarah, pelipis sebelah kiri bengkak kondisi masih sadar.

    Akibat penganiayaan itu korban dibawa ke RSUD Sragen dan dirujuk lagi ke RSUD dr Moewardi Solo. Dua hari pasca pengeroyokan itu, korban meninggal dunia di RS.

    Kasatreskrim mengatakan modus operandi pelaku memukul korban karena tidak terima adik kandungnya dibawa oleh pelaku ke hotel. Isnovim mengatakan kepada kedua pelaku dijerat Pasal 170 KUHPidana dan pidana penjara paling lama 5 tahun enam bulan.

  • Bahas progres MBG, Kepala BGN dipanggil Presiden Prabowo

    Bahas progres MBG, Kepala BGN dipanggil Presiden Prabowo

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bahas progres MBG, Kepala BGN dipanggil Presiden Prabowo
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 15:48 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, memenuhi panggilan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membahas progres program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Ya kami dipanggil untuk membicarakan masalah program Makan Bergizi Gratis,” kata Dadan di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    Dadan mengatakan salah satu hal yang akan dibahas ialah tentang insiden gejala keracunan MBG di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    “Akan kami laporkan (soal insiden keracunan MBG di Sukoharjo),” kata Dadan.

    Insiden MBG di Sukoharjo tersebut terjadi pada Kamis (16/1), diketahui sebanyak 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan usai memakan menu program makan bergizi gratis (MBG).

    Pada hari yang sama, Kepala BGN Dadan mengatakan penyebab keracunan tersebut terjadi karena kesalahan pengolahan ayam yang pada saat itu menjadi menu makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo.

    Dadan juga menyatakan tak menunggu lama setelah anak-anak menunjukkan gejala mual dan muntah-muntah, petugas kesehatan langsung bergerak cepat. Selanjutnya menu yang diedarkan kepada siswa ditarik dan diganti.

    Seluruh hidangan ayam tersebut, salah satunya ayam krispi diganti dengan telur rebus.

    Saat ditanya, apakah kejadian itu diakibatkan adanya kesalahan teknis dalam penyajian menu MBG, Dadan mengakui hal itu.

    “Teknis pengolahan. Detailnya menyusul, ya,” katanya.

    Program MBG menjadi program prioritas dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    Program ini secara resmi diluncurkan pada pekan lalu Senin (6/1) di 190 titik wilayah Indonesia.

    Pada tahap awal Program MBG akan menyasar sekitar 3 juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, dengan target meningkat menjadi 6 juta penerima pada tiga bulan berikutnya.

    Penerima manfaat meliputi anak-anak usia PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk mendukung pelaksanaan, sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan.

    Sumber : Antara

  • Presiden apresiasi penanganan insiden MBG di Sukoharjo

    Presiden apresiasi penanganan insiden MBG di Sukoharjo

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kepala BGN: Presiden apresiasi penanganan insiden MBG di Sukoharjo
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 22:24 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana menyebut Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi penanganan cepat terhadap insiden terkait makan bergizi gratis (MBG) di salah satu SD di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Dalam rapat yang membahas percepatan dan evaluasi MBG di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden kepada menteri-menteri dan kepala lembaga menyebut insiden semacam itu dapat terjadi.

    Oleh karena itu, BGN pun menegaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang ditetapkan, termasuk untuk menangani insiden keracunan makanan, yang diduga dialami anak-anak SD di Sukoharjo dalam minggu ini.

    “Kejadian di Sukoharjo itu hanya berlangsung sebentar saja, dan (SPPG setempat) segera mengganti menu yang kurang baik, sehingga Pak Presiden apresiasi untuk hal itu, dan beliau menilai ini hal yang bisa saja terjadi,” kata Kepala BGN menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Dalam kesempatan yang sama, Dadan kembali menekankan dalam pelaksanaan makan bergizi gratis, ada tiga faktor yang menjadi perhatian, yaitu pemenuhan kalori sesuai dengan tahap perkembangan penerima manfaat, komposisi gizi, dan aspek higienis/keamanan makanan (food safety).

    “Ini dari awal sudah menjadi concern (perhatian, red.) kami sehingga program ini tidak bisa leluasa dikerjakan oleh siapa saja, dan harus ada pegawai yang cepat tanggap dan reaksinya cepat,” sambung Kepala BGN.

    Di hadapan wartawan, Dadan kembali menekankan insiden di Sukoharjo itu murni kesalahan teknis, dan tidak ada kesengajaan. Dia menyebut tak lama setelah ada anak-anak yang menunjukkan gejala mual dan muntah-muntah, petugas SPPG setempat langsung menarik makanan yang mereka edarkan. Jumlahnya ada 2.400 porsi yang ditarik.

    “Segera ditarik, digantikan dengan telur. Kemudian, anak yang 40 orang langsung ditangani oleh petugas puskesmas dan sudah sembuh, dan hari ini mereka sudah sekolah lagi, dan diberikan pelayanan makan, dan didampingi oleh petugas puskesmas, makan di sekolah dan normal. Jadi tidak ada masalah,” kata Dadan Hindayana.

    Sebanyak 40 anak-anak SDN Dukuh 03 Sukoharjo mual dan muntah-muntah setelah menyantap menu makan bergizi, Kamis (16/1). Menu yang diduga bermasalah saat itu ialah ayam goreng yang diyakini kurang matang.

    Tak lama setelah kejadian itu, menu-menu yang diedarkan langsung ditarik, dan anak-anak tersebut mendapatkan menu baru berupa telur.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Maklumi Kasus Keracunan Siswa karena Makan Bergizi Gratis

    Prabowo Maklumi Kasus Keracunan Siswa karena Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi gerak cepat dari Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mengatasi kasus keracunan dari 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG)

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan bahwa Kepala Negara pun memaklumi adanya peluang terjadinya kesalahan teknis dalam penyelenggaraan program andalannya tersebut.

    Hal ini disampaikan olehnya usai mengikuti rapat terbatas untuk membahas percepatan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (17/1/2025). 

    “Kejadian Di Sukuharjo itu hanya berlangsung sebentar saja dan [kami] segera mengganti menu yang kurang baik. Sehingga Pak Presiden apresiasi [langkah itu] dan beliau menilai ini hal yang bisa saja terjadi ini kapan saja,” tuturnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, Dadan menekankan bahwa kondisi keracunan di Sukoharjo adalah kesalahan murni teknis dan tidak ada kesengajaan yang sudah teratasi secara langsung oleh petugas di lapangan.

    Dadan menyebut saat makanan dibagikan oleh petugas, pihaknya segera menyadari bahwa ada hal yang kurang elok terkait dengan kondusi menu ayam goreng tepung yang disajikan.

    Oleh sebab itu, Dadan melanjutkan bahwa sisa 2400 buah makanan yang bakal disajikan segera ditarik dan digantikan dengan telur. Sementara, anak yang mengalami keracunan hingga 40 orang langsung ditangani oleh Petugas Puskesmas. 

    “Mereka sudah sembuh, dan hari ini mereka sudah sekolah lagi dan diberikan pelayanan makan dan didamping oleh petugas Puskesmas. Mereka makan di sekolah dan normal. Jadi tidak ada masalah,” imbuhnya.

    Dadan melanjutkan bahwa tentunya kejadian tersebut turut menjadi perhatian dari Prabowo. Apalagi, sebelum berjalan terdapat sejumlah Standari Operasional Prosedur (SOP) yang terus diwanti-wanti oleh orang nomor satu di Indonesia itu. 

    “Pertama, pemenuhan kalori sesuai dengan tahap perkembangan. Kedua, komposisi gizi. Ketiga, higinis dan food safety. Jadi ini dari awal memang sudah menjadi concern kami sehingga program ini tidak bisa leluasa dikerjakan oleh siapa saja dan harus ada pegawai yang cepat tanggap dan reaksinya cepat,” pungkas Dadan.

  • Tebing Setinggi 25 M Tutup Akses Jalan Rahtawu Kudus 10 Jam

    Tebing Setinggi 25 M Tutup Akses Jalan Rahtawu Kudus 10 Jam

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bencana longsor kembali terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jumat (17/1/2025) dini hari.

    Tebing setinggi 25 meter dengan lebar kurang lebih 15 meter di Dukuh Gingsir, RT 01 RW 03 longsor hingga menutup akses jalan menuju permukiman Desa Rahtawu berlangsung kurang lebih 10 jam.

    Longsornya tebing tersebut diperkirakan terjadi pukul 00.30 WIB Jumat dini hari, material longsor baru bisa dievakuasi sepenuhnya pada pukul 10.30 WIB.

    Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Munaji mengatakan, material longsor berupa tanah dan bebatuan hingga menutup akses jalan menuju Rahtawu.

    Kata dia, upaya pembersihan material longsor sudah dimulai sejak pagi hari untuk membuka akses kendaraan sepeda motor dan mobil. Puluhan petugas dan relawan penanggulangan bencana dikerahkan di lokasi. Dua unit alat berat juga diterjunkan untuk mempermudah proses evakuasi material longsor.

    Munaji menyebut, akses jalan mulai terbuka untuk sepeda motor pada pukul 08.00 WIB. Material longsor sepenuhnya berhasil dievakuasi pukul 10.30 WIB, sehingga dua ruas jalan menuju permukiman Desa Rahtawu terbuka penuh.

    “Jenis tanah di Rahtawu ini adalah tanah regosol rentan longsor, terutama saat musim hujan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kami mulai bekerja sejak pagi untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup,” terangnya.

    Munaji memastikan tidak ada korban jiwa atau luka-luka atas peristiwa longsor yang terjadi.

    Dalam proses evakuasi material longsor, sempat diwarnai momen mengharukan ketika warga dan relawan harus mengevakuasi warga yang sakit dengan cara manual menggunakan tandu melewati material longsor untuk dibawa ke rumah sakit.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat, utamanya di wilayah rawan terjadi bencana supaya tetap waspada setiap saat. Terutama ketika turun hujan lebat disertai angin kencang, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan bencana tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang.

    “Saat hujan lebat, segera mencari tempat aman jika situasi memburuk. Baik saat bepergian maupun di rumah,” imbaunya.

    Bupati Kudus terpilih, Samani Intakoris mengecek langsung kondisi bencana longsor yang sempat memutus akses ke Desa Rahtawu.

    Dia mengapresiasi upaya petugas dan relawan BPBD, TNI, Polri, perangkat desa setempat, dan masyarakat yang terlibat dalam penanganan bencana dengan cepat.

    Samani menilai, wilayah Desa Rahtawu memiliki potensi longsor yang tinggi, disebabkan karena kondisi tebing curam dengan tingkat kemiringan lebih dari 45 derajat.

    Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus oleh masyarakat atau pemerintah desa setempat terhadap pengelolaan saluran air dalam rangka mencegah bencana longsor terjadi secara berulang-ulang.

    “Sejak saya di Dinas PUPR, wilayah ini (Rahtawu) memang mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal memperkuat area rawan longsor. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena longsor tidak hanya membawa tanah, juga material bebatuan yang berbahaya,” tuturnya. (SAM)

  • Istana Buka Suara Usai 40 Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

    Istana Buka Suara Usai 40 Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan angkat bicara terkait dengan kasus keracunan dari 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengaku bahwa kejadian tersebut menjadi evaluasi bagi pemerintah demi memperketat pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menyajikan menu MBG. 

    “Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” ujarnya melalui pesan teks, Jumat (17/1/2025).

    Hasan menyebut bahwa setelah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), maka dirinya menemukan bahwa dari 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik.

    Selanjutnya, kata Hasan, sesuai SOP yang diterapkan dalam MBG adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain. 

    Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam.

    “Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” pungkas Hasan.

  • Prabowo Panggil Kepala BGN Ke Istana, Bahas Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

    Prabowo Panggil Kepala BGN Ke Istana, Bahas Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025) sore.

    Tiba sekitar pukul 14.06 WIB, Dadan terlihat terburu-buru untuk masuk ke dalam lingkungan Istana. Dia pun tak menampik ada beberapa kementerian/lembaga terkait yang dipanggil untuk melakukan evaluasi terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

    Maklum, baru sepekan berjalan terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus segera dikaji kembali oleh pemerintah. Tak hanya menu susu yang selalu dipertanyakan masyarakat, terbaru kasus keracunan yang terhadap 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu ayam goreng tepung.

    “Kami dipanggil untuk membicarakan masalah program Makan Bergizi Gratis. Keterangan lebih lanjut setelah rapat ya,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2025) sore. 

    Wartawan pun memperdalam pertanyaan terkait laporan yang ingin disampaikan oleh Dadan, apakah salah satunya termasuk kasus keracunan?

    Namun, enggan menjawab lebih Dadan menjanjikan akan menjawab semua pertanyaan usai menghadap Kepala Negara.

    “Nanti aja. Saya harus laporan. Akan kami laporkan Nanti aja nanti aja. Saya mau laporan,” imbuhnya.

    Bahkan, saat ditanyakan terkait dengan pengawasan sehingga terjadinya kecolongan banyak siswa yang keracunan. Dadan masih dengan sikap yang sama bahwa jawaban akan diberikan usai dia memberikan laporan. 

    “Aman aman aman [kami selalu awasi],” pungkas Dadan.

  • Istana pastikan insiden MBG di Sukoharjo ditangani sesuai SOP

    Istana pastikan insiden MBG di Sukoharjo ditangani sesuai SOP

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi (kedua kanan) berbincang dengan siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Kedung Badak 1, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah menargetkan program Makan Bergizi Gratis akan diterima oleh 15 juta hingga 20 juta penerima manfaat hingga Desember 2025. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

    Istana pastikan insiden MBG di Sukoharjo ditangani sesuai SOP
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 06:13 WIB

    Elshinta.com – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan insiden anak-anak diduga mengalami gejala keracunan saat menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Sukoharjo, Jawa Tengah, ditangani cepat sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku.

    Hasan di Jakarta, Kamis (16/1), menyebutkan 40 anak yang mual dan muntah-muntah langsung diobati di puskesmas terdekat. Kondisi mereka saat ini sudah membaik.

    “SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah lapor kepada SPPG dan puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG, kemudian diganti dengan menu lain,” ujar Hasan Nasbi.

    SPPG merupakan satuan pelayanan pemenuhan gizi yang bertugas mengelola dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu-ibu hamil, dan ibu menyusui serta balita di daerah sekitarnya. Dalam mengoperasikan dapur, SPPG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan.

    Dikatakan bahwa SOP lain yang diterapkan manakala dalam pelaksanaan makan bergizi gratis ditemukan insiden atau kendala, yaitu setiap SPPG diwajibkan menyimpan sampel makanan selama 2 x 24 jam.

    Dengan demikian, jika ada kejadian yang tak diinginkan sebagaimana insiden di Sukoharjo, menurut dia, penyebabnya dapat dilacak dengan cermat.

    “Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh dinas kesehatan,” sambung Hasan.

    Ia menyatakan bahwa insiden di Sukoharjo menjadi evaluasi penting bagi Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai penyiapan MBG sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan bahwa insiden di Sukoharjo terjadi karena kesalahan pengolahan ayam yang pada saat itu menjadi menu makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo.

    Dadan juga menyatakan tak menunggu lama setelah anak-anak menunjukkan gejala mual dan muntah-muntah, petugas kesehatan langsung bergerak cepat. Selanjutnya menu yang diedarkan kepadasiswa ditarik dan diganti.

    Sumber : Antara