Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 44,15 Persen
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome-Manggarai mencapai 44,15 persen per 26 Januari 2025.
Proyek sepanjang 6,4 kilometer yang dimulai pada Oktober 2023 ini ditargetkan selesai pada Agustus 2026.
“Progres yang sudah kami capai per Januari 2025 ini masih berfokus pada fase pengeboran
pile
dan
erection girder
di beberapa area, seperti Jalan Pramuka sampai Manggarai,” ujar Direktur
Proyek LRT Jakarta Fase 1B
Ramdani Akbar dalam keterangan resminya, Minggu.
Ramdani menyebut, pada Senin (27/1/2025), pekerjaan pondasi untuk konstruksi Stasiun Manggarai akan dimulai.
Lokasi stasiun ini berada di persimpangan Jalan Sultan Agung yang direncanakan menjadi pusat transportasi terpadu.
Nantinya, Stasiun Manggarai akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti KRL, Transjakarta, dan Kereta Bandara.
Untuk mendukung konstruksi Stasiun Manggarai, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan mulai 27 Januari 2025 hingga 31 Agustus 2026.
Kendaraan yang melintas dari arah barat (Dukuh Atas) menuju selatan (Tebet) Jalan Sultan Agung ke Minangkabau Timur dialihkan lurus melalui Jalan Dr. Saharjo.
Sementara, kendaraan yang melaju dari timur (Matraman) menuju barat (Dukuh Atas) melalui Jalan Sultan Agung dialihkan ke Jalan Dr. Saharjo dengan putar balik di depan Toba Dream.
Sementara, kendaraan dari selatan (Tebet) menuju timur (Matraman) yang semula melaju di Jalan Minangkabau Barat dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur yang kini satu arah ke utara.
“Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran aktivitas proyek sekaligus meminimalisir dampak terhadap masyarakat pengguna jalan,” ungkap Ramdani.
Adapun progres pembangunan
proyek LRT Jakarta Fase 1B
adalah, pada zona 1 di Stasiun Rawamangun telah memasuki tahap
finishing
arsitektural dan mekanikal elektrikal (MEP), serta pembangunan
entrance
sisi timur.
Sementara itu, pekerjaan pondasi di Stasiun Pramuka BPKP dan Pasar Pramuka sebagian besar sudah selesai, dengan beberapa area mulai memasuki tahap pembangunan
pier
stasiun.
Untuk zona 2 yakni di Stasiun Matraman saat ini sudah selesai dilakukan pekerjaan pondasi dan akan segera dilakukan tahapan pekerjaan
pier
jembatan.
Selanjutnya, pada area Jalan Tambak sudah terpasang sebanyak 10
span girder
jembatan dan sedang dilakukan pekerjaan
slab
jembatan serta parapet.
Sedangkan pada area Stasiun Manggarai akan segera dilakukan pekerjaan pondasi.
“Seluruh tahapan pekerjaan pada
proyek LRT
Jakarta Fase 1B dilakukan dengan memprioritaskan keamanan, keselamatan kerja dan meminimalisasi dampak yang terjadi di sekitar proyek pembangunan,” kata Ramdani.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Dukuh
-
/data/photo/2024/06/26/667c103854881.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 44,15 Persen Megapolitan 26 Januari 2025
-

Dishub DKI akan rekayasa lalin Jalan Sultan Agung mulai 27 Januari
Ilustrasi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menurunkan penghalang (barrier) dalam rangka rekayasa lalu lintas. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.
Dishub DKI akan rekayasa lalin Jalan Sultan Agung mulai 27 Januari
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Minggu, 26 Januari 2025 – 00:11 WIBElshinta.com – Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung – Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan mulai Senin (27/1) sampai dengan 31 Agustus 2026 sehubungan adanya pekerjaan proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B.
“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” ujar Syafrin Liputo dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Adapun rekayasa lalin di Jalan Sultan Agung – Jalan Minangkabau yakni lalu lintas dari arah barat/Dukuh Atas menuju selatan/Tebet yang semula belok kanan ke Jalan Minangkabau Timur dialihkan lurus-belok kanan-Jalan Dr. Saharjo-dan seterusnya/ke berbelok ke kiri untuk menuju Jalan Tambak/Matraman.
Kemudian, lalu lintas dari arah timur/Matraman menuju barat/Dukuh Atas yang semula lurus ke Jalan Sultan Agung dialihkan melalui Jalan Dr Saharjo-putar balik di depan Toba Dream-Jalan Minangkabau Barat-Jalan Sultan Agung dan seterusnya/ke Jalan Minangkabau Timur untuk menuju ke Tambak.
Berikutnya, lalu lintas dari selatan/Tebet menuju timur/Matraman yang semula menggunakan Jalan Minangkabau Barat dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur-belok kanan menuju Matraman.
Selanjutnya, Jalan Minangkabau Timur yang semula satu arah ke Selatan menjadi satu arah ke utara.
Sementara itu, progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome-Manggarai pada 31 Desember 2024 mencapai 42,3 persen.
Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar mengatakan progres pekerjaan yang sudah dicapai tersebut masih sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan penanggung jawab proyek yakni PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) kerja sama operasi (KSO) dengan PT Waskita Karya Tbk, PT Nindya Karya, dan PT Len Railway System/WNL).
Sumber : Antara
-

Pencuri kabel dan pipa AC di Gropet terancam 7 tahun penjara
Jakarta (ANTARA) – Seorang pemuda berinisial HK (28) terancam penjara paling lama tujuh tahun akibat mencuri pipa dan kabel AC di wilayah Grogol Petamburan (Gropet), Jakarta Barat, pada Senin (30/12).
“Pelaku disangkakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Ancaman hukuman di atas lima tahun penjara,” tutur Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi di Jakarta pada Jumat.
Aprino menyebut bahwa pencurian tersebut terjadi pada Senin (30/12) ketika rumah incaran pelaku di Dukuh Barat I, Grogol Petamburan tengah dibangun dan ditinggalkan pemiliknya.
“Saat rumah tersebut kosong, pelaku menggunting kabel dan mengambil pipa AC yang berada di rumah tersebut,” ucap Aprino.
Korban yang mengetahui kejadian itu kemudian melaporkannya ke Polsek Grogol Petamburan.
“Berbekal adanya laporan tersebut tim reskrim langsung bergerak dan berhasil mengidentifikasi pelaku,” ujarnya.
Pelaku berhasil ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tanjung Duren Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Senin (20/1).
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -

Jumlah Tersangka Curanmor yang Dibekuk Polisi Nganjuk selama 2024, ini Modus Pelakunya
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK – Serangkaian kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi sepanjang 2024, telah diungkap oleh Polres Nganjuk.
Totalnya, ada 24 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.
Rinciannya, 18 dewasa dan 6 remaja. Di antara mereka juga ada yang tergolong residivis.
Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga mengatakan selama 2024 pihaknya menerima laporan 15 kasus curanmor.
Dari jumlah itu, 14 kasus curanmor sudah terungkap.
“Saat ini, kami telah berhasil menangkap 24 tersangka yang terlibat dalam kasus curanmor di wilayah Nganjuk,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Ia menyebut, pihaknya mengamankan berbagai barang bukti dari kasus curanmor.
Antara lain, yakni sepeda motor, STNK, dan BPKB.
Sementara itu, salah satu kasus yang dibongkar adalah pencurian sepeda motor di kantor Bawaslu Kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.
Pelaku berinisial AA (29), warga Kelurahan Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya dan AR (24), warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.
“Modus operandi para pelaku mayoritas mencari sasaran sepeda motor yang diparkir di tempat terbuka dan kunci masih menancap di motor untuk kemudian dijual. Alasan mereka terdorong mencuri motor karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” paparnya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 Ayat (1) ke-4e KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.
Ancaman hukumannya penjara maksimal 7 tahun.
“Proses hukum terhadap para tersangka sedang berlanjut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” terangnya.
-

Warga Kudus Jateng Digegerkan Penemuan Mayat di dalam Rumah, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Abdul Aziz (57), warga Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jawa Tengah ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya sendiri.
Jenazah ditemukan warga yang hendak bertamu, Jumat (24/1/2025) sekitar 09.30 WIB.
Kapolsek Dawe, AKP Budianto mengungkapkan, warga menemukan mayat Abdul Aziz sudah terkapar di dalam kamar berada di RT 03 RW 03 Desa Cranggang.
Kemudian dilaporkan ke Polsek Dawe dan Puskesmas Dawe supaya dilakukan pengecekan lebih lanjut.
“Awalnya ada warga hendak bertamu di rumah korban, sudah mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.
Kemudian bertanya kepada tetangga korban, dicek melalui jendela kamar korban. Baru dilihat bahwa korban dalam keadaan terbaring di dalam kamar,” terangnya.
Mayat korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Dawe.
Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban dan diduga meninggal karena penyakit jantung.
Tim Inafis Polres Kudus bersama tenaga kesehatan Puskesmas Dawe melakukan olah TKP dan pemeriksaan jasad pria paruh baya di Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jumat (24/1/2025). (Dok Polsek Dawe)
“Sehari-hari korban tinggal sendiri, tidak ada barang hilang di rumahnya.
Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Dawe, hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tutur dia.
Jenazah Abdul Aziz diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (TribunJateng/Saiful Masum)
-

BREAKING NEWS Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Dalam Kamar di Cranggang Kudus
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ledok, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad pria paruh baya bernama Abdul Aziz (57) di dalam kamar rumah sendiri.
Jasad Abdul Aziz pertama kali ditemukan oleh warga ketika hendak bertamu di rumah Abdul Aziz.
Kapolsek Dawe, AKP Budianto mengungkapkan, penemuan jasad Abdul Aziz diperkirakan pukul 09.30 WIB, Jumat (24/1/2025).
Kala itu, warga mendapati jasad Abdul Aziz sudah terkapar di dalam kamar berada di RT 03 RW 03 Desa Cranggang.
Kemudian dilaporkan ke Polsek Dawe dan Puskesmas Dawe supaya dilakukan pengecekan lebih lanjut.
“Awalnya ada warga hendak bertamu di rumah korban, sudah mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Kemudian bertanya kepada tetangga korban, dicek melalui jendela kamar korban. Baru dilihat bahwa korban dalam keadaan terbaring di dalam kamar,” terangnya.
Jasad korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Dawe.
Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.
Dimungkinkan meninggal karena penyakit jantung.
“Sehari-hari korban tinggal sendiri, tidak ada barang hilang di rumahnya. Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Dawe, hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tutur dia.
Lebih lanjut, jasad Abdul Aziz diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (Sam)
-

Polemik Keracunan Makan Bergizi Gratis, BPOM Mulai Pengawasan
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mulai melakukan pengawasan keamanan pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini menyusul kasus keracunan dari puluhan siswa di Sukoharjo setelah menyantap menu MBG.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka mendukung kelancaran dan keamanan pangan MBG yang didistribusikan. Kendati demikian, Taruna tak menanggapi langsung terkait kasus keracunan yang telah terjadi.
“Kita sudah buat MoU kemarin, bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional,” ujar Taruna saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Adapun, BPOM akan mengawasi dari sisi mutu dan keamanan makanan dengan melakukan pengawalan oleh unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di daerah. Tak hanya itu, BPOM dan BGN juga akan melakukan pendampingan dan pembinaan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dalam nota kesepahaman yang baru ditandatangani pada Kamis (23/1/2025) lalu, pihaknya kedua lembaga tersebut juga akan menyusun langkah-langkah strategis bersama dalam pengawalan keamanan pangan program MBG.
“Langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dalam waktu dekat adalah yang berkaitan dengan skema tambahan anggaran untuk melaksanakan pengawalan MBG tersebut,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, program MBG bertujuan untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada kelompok usia rentan (bayi di bawah 5 tahun/balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui), dengan memastikan kebutuhan gizi harian masyarakat terpenuhi.
Diberitakan sebelumnya, terdapat laporan bahwa 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah yang keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya telah menarik menu yang disajikan, yakni ayam untuk diganti telur rebus.
“Setelah tahu ada yang mual semua ayam ditarik dan diganti telur,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Kamis (16/1/2025).
Selain menarik menu, Dadan melanjutkan setiap korban juga telah menerima penanganan oleh tenaga medis dan dipastikan semua siswa dalam kondisi sehat.
“Yang mual-mual ditangani petugas dan diobati dan sudah ceria kembali,” imbuhnya.
-

Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Tergesa-gesa, Standarisasi Tak Terlihat
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dinilai terlalu terburu-buru dalam menggelar Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Faktor keamanan dan kualitas makanan luput dari perhatian.
Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan perencanaan yang kurang matang itu tercermin dari adanya insiden keracunan penerima manfaat saat menyantap MBG.
Perlu diketahui, sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo diberitakan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG. Para siswa mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG berupa ayam tepung krispi.
“MBG ini nampak perencanannya kurang baik dan matang, terlihat dari belum adanya standarisasi keamanan pangan sehingga terjadi hal yang kita takutkan bersama, yaitu keracunan,” kata Eliza kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025).
Eliza juga menilai pedagang pasar lokal belum terlibat menjadi vendor dari program MBG, serta ada aturan yang memberatkan UMKM sehingga tidak bisa turut serta dalam program ini.
Dia menyampaikan bahwa pelaku UMKM merasa keberatan jika pemerintah mensyaratkan UMKM harus membangun dapur baru. Ini artinya, sambung Eliza, harus menambah modal yang belum tentu akan balik modal kapan, ini mengingat margin dari memproduksi makanan ini relatif kecil.
“Nampak pemerintah dalam mendesain kebijakan itu masih dengan cara-cara yang penting jalan dulu, meski secara substansialnya tidak memenuhi,” ujarnya.
Dapur makan bergizi gratis (MBG)Perbesar
Saat ini, Eliza mengungkap baru ada model dapur central kitchen alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bisa memproduksi hingga 3.000 porsi. Namun, belum memanfaatkan dapur eksisting yang dimiliki UMKM, dapur sekolah, atau dapur milik masyarakat lokal setempat.
Terlebih, saat ini mayoritas SPPG yang baru berjalan berada di Pulau Jawa. Padahal, sambung dia, provinsi yang mencatatkan angka stunting cukup tinggi dan prevalensi ketidakcukupan gizi tinggi berada di Indonesia Timur.
“Esensi MBG ini menjadi tidak tercapai, dorongan melaksanakan program bukan karena esensinya tetapi lebih ke pemenuhan janji kampanye semata,” tuturnya.
Lebih lanjut, Eliza pun menyarakan agar pemerintah meniru China yang memfokuskan penerima makan siang bergizi di wilayah perdesaan dan pinggiran. Adapun jika menengok program ini di India, negara itu memprioritaskan untuk penerima manfaat di sekolah negeri.
“Pemerintah seharusnya lebih realistis dengan menentukan penerimanya yang betul-betul paling membutuhkan, harus targeted dalam menentukan sekolah mana dan daerah mana,” ucapnya.
Sama halnya dengan penerima ibu hamil dan balita yang dinilai perlu diprioritaskan di daerah yang secara statistik justifikasinya bisa diterima secara ilmiah. Alhasil, dia pun mempertanyakan kualitas makanan dari program ini.
“Untuk apa penerimanya sangat banyak namun kualitas makanan tidak baik dan makin memberatkan APBN,” kata dia.
Di samping itu, Eliza juga menyarankan pemerintah memanfaatkan dapur eksisting, seperti dapur UMKM, dapur sekolah, atau dapur milik tokoh masyarakat. Menurutnya, pemerintah tidak perlu membangun bangunan baru, sehingga anggaran bisa diprioritaskan untuk membeli bahan makanan.
-

Terungkap Penyebab Siswa SD di Sukoharjo Keracunan, Kepala BGN: Makanan MBG Memasaknya tidak Matang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap penyebab puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Dadan menyebut dapur yang menghidangkan masakan disebut terlalu cepat memasak makanannya.
Akibatnya masakan yang dihidangkan kepada siswa masih belum matang. Namun persoalan ini sudah diselesaikan oleh pemerintah.
“Aman, udah aman semuanya. Jelas jelas kesalahan teknis lah. Ya dalam proses masak yang tidak matang,” ujar Dadan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Kendati demikian, Dadan mengaku enggan untuk menyalahkan pihak manapun. Menurutnya, masalah ini harus dievaluasi secara bersama.
“Memang bukan kesalahan dia juga, ada hal yang di awal harus dibenahi kan. Jadi ini sudah dievaluasi bersama dan sudah lancar,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah memantau setiap aktivitas dapur yang akan menyajikan makan gratis kepada anak-anak.
Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Saya evaluasi semua, setiap sore. Harusnya saya ikut meeting nih. Kemudian kasih arahan supaya apa yang dilakukan tak terjadi lagi sehingga semua kegiatan bisa berjalan baik,” pungkasnya.
40 Siswa Pusing dan Muntah
Sebelumnya, 40 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan seusai makan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan 40 anak itu mengalami pusing dan muntah setelah makan ayam marinasi dari program MBG.
Mereka juga mendapatkan perawatan.
Pemkot Surabaya menjelaskan besaran anggaran MBG di kota ini mencapai Rp1,1 triliun. (Istimewa)
“Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik,” kata Hasan melalui keterangan tertulisnya, Kamis, (16/1/2025).
Menurutnya, berdasarkan SOP, apabila ada suatu kejadian dalam program MBG, maka pihak sekolah melapor ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) dan puskesmas.
“(Kemudian) makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain,” katanya.
SOP lainnya yang diterapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam.
“Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat,” katanya.
Saat ini menurut dia sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan.
Peristiwa yang terjadi di Sukoharjo tersebut kata Hasan akan menjadi evaluasi bagi BGN.
“Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” ujarnya.
-

Seorang Wanita Berteriak Histeris Saat 4 Jenazah Korban Tanah Longsor di Bali Tiba di Magetan
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Kedatangan 4 jenazah korban tanah longsor di Bali, disambut isak tangis dari keluarga maupun pelayat, di rumah duka, di Magetan, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).
Bahkan seorang wanita yang merupakan salah satu anggota keluarga berteriak histeris, hingga berkali-kali menyebut nama salah satu korban, ketika peti jenazah dikeluarkan dari mobil ambulans.
Sontak para pelayat mencoba menenangkannya.
Namun teriakan salah satu anggota keluarga itu kian menjadi-jadi, ketika peti jenazah dibuka.
Warga akhirnya membopong anggota keluarga korban tersebut ke ruang istirahat.
Diketahui, empat korban tanah longsor yang terjadi di Jalan Kendedes, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (20/1/2025) itu antara lain Didik Setiawan (25), Dwi Lintang Bagus (25), Sarif (50), dan Kisno (50).
Keempatnya sama-sama berasal dari Dukuh Sruwuh Jombok, Desa Pragak, Kecamatan Parang, Magetan.
Salah satu korban yang selamat, Franky Putra Pramono mengungkapkan, sebelum terjadi tanah longsor, ia berada di dalam satu kamar kos bersama 4 korban.
“Kami bangun tidur. Tapi 2 di antaranya rebahan main ponsel. Saya sama ponakan keluar kamar,” ungkap Franky, usai mengikuti pemakaman.
Adik kandung Didik Setiawan tersebut menuturkan, pada malam hari, lokasi tersebut sempat diguyur hujan.
Ketika terjadi tanah longsor, cuaca terang.
“Tiba-tiba terdengar suara runtuhan. Saya sama ponakan berlari menyelamatkan diri, tetapi mereka yang sedang rebahan tidak bisa menghindar,” tuturnya.
“Kami tidak sempat menolong kedua korban yang terkena reruntuhan itu. Peristiwa kemarin berlangsung begitu cepat,” imbuh Franky.
Franky menyebut, semua korban baru bekerja sebagai tenaga bangunan proyek, sejak 2 minggu yang lalu.
Di tempat yang sama, kerabat dekat Sarif, Firman menambahkan, almarhum merantau jauh ke luar pulau, lantaran faktor ekonomi.
“Mohon ada tindak lanjut, agar tidak ada kejadian yang kami alami saat ini. Kami mohon tidak terulang lagi. Kami sekeluarga merasa kehilangan dan tidak menyangka, atas kepergian almarhum,” pungkasnya.
Semua korban disalati di masjid dekat rumah duka sekira pukul 11.00 WIB, dan dimakamkan di TPU setempat pada pukul 11.24 WIB.
Sebelumnya, sebanyak 4 warga Kabupaten Magetan jadi korban bencana alam tanah longsor, yang terjadi di Jalan Kendedes, Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (20/1/2025), pukul 06.30 WITA.
Keempat korban tercatat sebagai warga Dusun Sruwuh, Desa Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan.
Mereka adalah Didik (25), Kisno (50), Dwi (25), dan Sarif (50).
Data tersebut dibenarkan oleh Perangkat Desa Pragak, Prayit.
“Mereka sebenarnya baru bekerja sekitar kurang lebih 10 hari di Bali,” ujar Prayit, Selasa (21/1/2025).