kab/kota: Dukuh

  • Dampak Cuaca Ekstrem, Angin Kencang, Longsor, Sampai Banjir Terjadi di Kudus

    Dampak Cuaca Ekstrem, Angin Kencang, Longsor, Sampai Banjir Terjadi di Kudus

    TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mencatat ada sejumlah bencana mulai dari longsor, angin kencang, sampai banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus.

    Bencana yang terjadi sejak Rabu 29 Januari 2025 karena sebelumnya hujan disertai angin terjadi hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kudus .

    Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Munaji mengatakan, untuk tanah longsor terjadi lebih dari 10 titik di Kecamatan Gebog dan Dawe.

    Dari data yang pihaknya himpun misalnya longsor terjadi tiga titik di jalan antara desa Rahtawu-Semliro. Kemudian di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog longsor terjadi di dua titik.

    Kemudian di Kecamatan Dawe terdapat beberapa titik longsor misalnya di di Desa Soco terdapat dua titik lokasi yang longsor dan di Desa Colo terdapat tiga titik longsor.

    Kemudian di Desa Cranggang dan Ternadi masing-masing ada satu titik longsor.

    “Ini merupakan dampak bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di wilayah Kudus,” kata Munaji, Kamis (30/1/2025).

    Sementara itu di bencana angin kencang yang menerjang setidaknya merusak dua rumah.

    Satu rumah rusak ringan terjadi di Dukuh Pulutan, Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo.

    Sedangkan satu rumah rusak berat yang diterjang angin kencang milik Nikmah warga Karangampel, Kecamatan Kaliwungu.

    Angin kencang ini juga menumbangkan sejumlah pohon di Kabupaten Kudus.

    Tercatat ada sebanyak tujuh titik lokasi pohon tumbang yang terjadi karena angin kencang.

    Selanjutnya tingginya intensitas hujan yang terjadi di Kudus juga mengakibatkan banjir.

    Tercatat ada tiga desa yang terjadi banjir akibat limpasan sungai. Yakni di Desa Singocandi, Kecamatan Kota Kudus yang terjadi banjir akibat limpasan Sungai Gelis.

    Untuk banjir yang terjadi di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo terjadi karena limpasan air dari Sungai Piji. Dan banjir juga terjadi di Temulus, Kecamatan Mejobo akibat limpasan dari Sungai Dawe.

    “Dari semua bencana yang terjadi tidak ada korban jiwa,” kata Munaji.

    Sebelumnya Kepala BPBD Kudus Mundir mengatakan, kalau pihaknya telah menyiagakan petugas selama 24 jam yang siap diterjunkan saat terjadi bencana.

    Untuk dukungan penanganan bencana, pihaknya telah menyiapkan alokasi sebesar Rp 4,75 miliar. Alokasi anggaran ini sekaligus untuk melengkapi kesiapan personel dan peralatan yang akan diterjunkan saat bencana. (*)

     

  • Sungai Meluap Setelah Hujan Seharian, Rumah Warga Ngipik Pati Kebanjiran

    Sungai Meluap Setelah Hujan Seharian, Rumah Warga Ngipik Pati Kebanjiran

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Hujan yang turun seharian di wilayah Kabupaten Pati, Rabu (29/1/2025) sempat membuat sungai di Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, meluap dan airnya meluber ke permukiman warga setempat.

    Beberapa rumah di RT 6, RW 3, terendam air selama beberapa jam pada Rabu malam, sehingga warga cukup kerepotan membersihkan rumah mereka setelah air mulai surut.

    Berdasarkan keterangan warga, lokasi ini memang menjadi langganan banjir.

    Setiap kali air sungai meluap, rumah warga selalu tergenang lantaran kondisi permukaan jalan lebih rendah dibanding permukaan sungai.

    Selain merendam rumah warga dengan ketinggian sekira lima sentimeter, banjir juga menggenangi jalan desa sepanjang kurang lebih setengah kilometer dengan kedalaman sekira 15 cm.

    Indun (65), seorang warga, tampak masih membersihkan rumahnya dari sisa genangan air menjelang tengah malam.

    “Banjir mulai masuk rumah sekitar pukul 19.00 WIB. Sudah sering terjadi tiap ada hujan deras,” kata dia.

    Warga lainnya, Yusuf, menerjang genangan air yang masih ada di jalan saat pulang kerja.

    Dia mengaku tidak tahu kapan air mulai menggenang. Sebab, saat dia berangkat kerja pada siang hari, belum terjadi banjir.

    “Air naik jam berapa, saya kurang tahu. Soalnya baru pulang kerja. Tapi hujan deras dari tadi sore. Di sini memang biasanya kalau hujan cukup lama, selalu banjir. Beberapa minggu lalu juga seperti ini. Warga tentunya merasa terganggu karena kalau mau keluar rumah untuk kerja atau keperluan lain, jadi terhalang genangan air,” jelas dia.

    Yusuf mengatakan, meski genangan air hanya bertahan beberapa jam sebelum surut, kondisi ini tetap mengganggu mobilitas warga. (mzk)

  • LRT Jabodebek Angkut 133.375 Penumpang Selama Libur Isra Miraj  – Halaman all

    LRT Jabodebek Angkut 133.375 Penumpang Selama Libur Isra Miraj  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – LRT Jabodebek mencatat sebanyak 133.375 orang menggunakan layanan LRT selama libur panjang Isra Miraj mulai 25 hingga 27 Januari 2025.

    Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan, jumlah tersebut melampaui angka tahun 2024 di periode yang sama yakni 122.671 orang.

    “Dengan peningkatan sebesar 8,73 persen, LRT Jabodebek semakin menunjukkan bahwa moda transportasi ini menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian di Jabodetabek, terutama saat libur panjang,” kata Purnomosidi dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

    Purnomosidi menjelaskan pencapaian ini didorong oleh berbagai kemudahan dan inovasi yang ditawarkan oleh LRT Jabodebek yakni memperbolehkan sepeda non-lipat masuk LRT Jabodebek khusus di akhir pekan.

    “Kami tidak hanya fokus memberikan layanan yang terjangkau dengan tarif maksimal Rp10.000 pada akhir pekan dan hari libur nasional, tetapi juga berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat modern, seperti memperbolehkan sepeda non-lipat masuk LRT pada akhir pekan,” ujar dia.

    “Fasilitas ini menjadikan LRT Jabodebek semakin relevan bagi masyarakat yang ingin berlibur atau berolahraga di dalam kota,” sambungnya.

    Selain itu, Purnomosidi menyebut sebagian besar pengguna memanfaatkan LRT Jabodebek untuk mengunjungi stasiun-stasiun yang dekat dengan pusat kota ataupun tempat wisata serta perbelanjaan seperti Dukuh Atas BNI, Jati Mulya, Bekasi Timur, Cikoko, dan Harjamukti.

    Menurutnya, integrasi dengan moda transportasi lain, seperti Commuter Line, MRT Jakarta, Transjakarta dan moda lain turut mempermudah mobilitas pengguna, menjadikan LRT Jabodebek transportasi untuk perjalanan yang praktis dan efisien.

  • Penyesalan Warga 20 Tahun Lalu Tanah Pesisir Cuma Dijual Rp 2000 Per Meter, Kini Nelayan Jadi Miskin

    Penyesalan Warga 20 Tahun Lalu Tanah Pesisir Cuma Dijual Rp 2000 Per Meter, Kini Nelayan Jadi Miskin

    TRIBUNJATIM.COM – Kini penyesalan barulah dirasakan warga yang telah menjual tanah di pesisir pantai utara Semarang-Demak.

    Makelar tanah berhasil menguasai tanah tersebut dengan dulunya dibeli pada harga yang sangat murah.

    20 tahun yang lalu, warga menjual tanah tersebut dengan harga yang sangatlah murah.

    Hanya Rp 2000 per meter, warga kini terpaksa mendapati kondisi mereka terancam dan bakal kena gusur.

    Warga telah menjual tanah di pesisir pantai utara (pantura) khususnya Semarang-Demak ke para cukong atau makelar dengan harga yang sangat murah.

    Kini mereka dihinggapi rasa khawatir.

    Seperti diungkapkan para nelayan dari Aliansi Rakyat Miskin Semarang-Demak (ARMSD).

    Mereka khawatir tak bisa melaut menyusul adanya dugaan penguasaan wilayah pesisir oleh para cukong maupun korporasi perusahaan.

    Penguasaan para cukong di wilayah Semarang-Demak dilakukan dengan cara membeli tanah musnah dari para warga pesisir.

    Tanah-tanah yang sudah terendam air laut akibat abrasi itu kemudian hendak diubah dengan rencana beragam proyek seperti reklamasi dan pembangunan jalan tol.

    “Kondisi tersebut sebenarnya sudah mulai terjadi seperti yang dialami oleh nelayan pesisir Timbulsloko (Demak) dan Trimulyo (Semarang) yang kesulitan melaut karena pesisirnya tertutup proyek jalan tol,” ujar Koordinator ARMSD , Ahmad Marzuki, Senin (27/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Rabu (29/1/2025).

    Marzuki menyebut, kondisi tersebut  kian mengkhawatirkan manakala  pesisir di Demak dan Semarang dikuasainya oleh para pengusaha.

    Pihaknya mengetahui hal itu ketika melihat peta pesisir Semarang-Demak di situs bhumi.atrbpn.go.id yang menunjukkan pesisir di Semarang-Demak sudah dipetak-petakan.

    “Kami tidak tahu apakah itu sama dengan proyek PIK 2 (Pantai Indah Kapuk) di Tangerang sana, tetapi melihat delineasi peta sudah terpetak-petak yang mengkhawatirkan ketika ada pola pembangunan yang menggusur nelayan,” kata nelayan Tambakrejo, Kota Semarang ini.

    Nelayan yang menambatkan perahunya di Kali Sringin hendak menuju ke laut melewati sebuah barat pabrik di sisi barat Kawasan Industri Terboyo, Genuk, Kota Semarang. Mereka kondisinya kian terdesak saat proyek TTLSD mulai dijalankan, Jumat (2/2/2024). (TribunJateng.com)

    Kekhawatiran nelayan di pesisir Semarang-Demak ini diperkuat oleh kajian dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng). 

    Hasil kajian Walhi menyebutkan, sejumlah tanah di pesisir pantai utara (pantura) khususnya Semarang-Demak telah dikuasai oleh korporasi melalui pembelian oleh para cukong dengan harga murah meriah yakni Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu permeter pada rentang tahun 2000-2010. 

    Pengusaha berani membelinya karena investasi jangka panjang.

    Buktinya dapat dilihat saat ini yang mana pemerintah dan perusahaan kini kongkalikong mengeringkan daratan melalui proyek tanggul Semarang-Kendal dan Semarang-Demak. 

    Tentu tanah yang dibeli tersebut harganya bakal meroket ketika proyek tersebut direalisasi.

    “Tanah warga yang hilang akibat abrasi dibeli dengan harga sangat murah bisa melonjak harganya sampai 1.000 kali lipat ketika proyek reklamasi dilakukan,” jelas Manajer advokasi dan Kampanye  Walhi  Jateng, Iqbal Alma.

    Iqbal menyebut, belum bisa mengungkap siapa dalang pengusaha yang menguasai pesisir Semarang-Demak.

    Merujuk ke situs bhumi.atrbpn.go.id hanya dapat mengetahui status lahan seperti  Hak Pengelolaan Atas (HPL), Hak Guna Usaha (HGU) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Namun, situs tersebut tak bisa mengungkap status kepemilikannya.

    “Kami sudah meminta data itu dibuka, tapi Badan Pertanahan Nasional (Jawa Tengah) beralasan tidak bisa dengan alasan itu data pribadi atau hanya internal BPN saja yang boleh mengakses,” terangnya.

    Menurut Iabal, ada sejumlah pihak yang ingin bermain dengan memanfaatkan ketidaktahuan warga pesisir yakni membeli tanah musnah dengan harga murah lalu dimanfaatkan untuk proyek-proyek tertentu berimbas buruk ke para nelayan.

    Hal itu bisa terjadi pada rencana proyek reklamasi di pesisir Mangkang-Tugu yang bakal melahap seluas 750 hektare wilayah pesisir.

    “Wilayah pesisir yang dikuasai oleh korporasi bakal berdampak besar terhadap nelayan berupa hilangnya ruang tangkap nelayan dalam mencari ikan,” sambung Iqbal.

    Peneliti pada Yayasan Amerta Air Indonesia , Eka Handriana mengatakan, kondisi nelayan saat ini memang bisa melaut tetapi secara faktual lahan yang dulunya dikuasai nelayan kini telah berpindah tangan ke pengusaha.

    Proses jual beli lahan yang kini telah menjadi lautan akibat abrasi melibatkan sejumlah makelar hingga sarekat atau perangkat desa. Artinya, perusahan-perusahaan tersebut tak terjun secara langsung.

    “Ketika ada proyek reklamasi orang-orang tersebut akan untung, tapi mengkhawatirkan nasib teman-teman nelayan,” ungkapnya yang bergabung juga dalam kelompok ARMSD.

    Eka menilai, lahan-lahan tenggelam milik warga di Semarang-Demak mulai ada rencana perluasan untuk kawasan industri.

    Seperti di Kabupaten Demak rencananya ada proyek Kawasan industri di Kecamatan Sayung. Rencana ini sudah tertuang dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Demak yang terbaru.

    Sedangkan di Kecamatan Tugu, lahan-lahan tenggelam sudah muncul dalam rencana reklamasi yang tercantum dalam RDTRK (Rencana Detil Tata Ruang Kecamatan) Tugu, yang merupakan turunan dari RTRW Kota Semarang.

    Dia meminta, Menteri ATR/BPN membatalkan hak-hak di tanah-tanah tenggelam di Kecamatan Tugu dan Dukuh Timbulsloko, yang telah diajukan dalam skema Reforma Agraria Perkotaan. 

    Namun, tidak berhenti sampai di situ pihaknya juga mengusulkan agar lahan bekas tambak dan sawah yang tenggelam menjadi wilayah tangkap bagi nelayan setempat.

    “Untuk area yang masih ada rumahnya di Dukuh Timbulsloko, supaya dijadikan hak kolektif yang dipegang lembaga warga untuk ditinggali,” tuturnya.

    Koordinator ARMSD , Ahmad Marzuki meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN),  Nusron Wahid untuk mencermati data HGB dan SHM di laut di daerah Kecamatan Tugu, Kota Semarang, dan Kampung Timbulsloko, Kabupaten Demak.

    Kemudian membatalkan HGB dan SHM di laut pada kedua area tersebut

    Selanjutnya, menjadikan area laut yang tadinya darat, namun sudah tenggelam karena abrasi sebagai obyek reforma agraria yakni kawasan yang bebas dimanfaatkan oleh siapapun.

    “Pemerintah perlu membebaskannya dari klaim kepemilikan tanah dan hak yang ada di daerah itu, dan menjadikannya sebagai area milik umum untuk dipakai nelayan sebagai area tangkap,” terangnya.

    Iqbal Alma dari Walhi Jateng mengungkapkan, Kementerian terkait untuk segera menghapus status lahan di pesisir Semarang karena itu merupakan hasil dari pembodohan terhadap masyarakat.

    Wilayah itu jangan sampai diprivatisasi yang hanya menguntungkan korporasi maupun orang-orang tertentu. Sebaliknya, wilayah tersebut ditetapkan sebagai wilayah laut kolektif atau wilayah tangkap nelayan.

    “Ketika sudah ditetapkan sebagai wilayah tangkap nelayan maka tidak boleh diganggu tetapi sayangnya nelayan semakin terpinggirkan dengan tidak bisa memanfaatkan laut,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang  (Kabid) Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah, Imam Nawawi mengatakan, kawasan pesisir Semarang-Demak sepertinya banyak yang terkena abrasi sehingga sudah ditetapkan sebagai tanah musnah. “Lebih jelasnya minta penjelasan langsung ke kantah (kantor pertanahan) Semarang dan Demak,” katanya. 

    Imam menambahkan, terkait informasi daftar tanah dan nama pemenang hak sesuai ketentuan memang dikecualikan dari informasi publik. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hujan Petir? Begini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 29 Januari 2025

    Hujan Petir? Begini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 29 Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu (29/1/2025) diprakirakan hujan dijam tertentu.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan ringan pada pagi hari ini. Bahkan sejumlah daerah diprediksi terjadi hujan petir,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pagi ini sejumlah daerah di Kota Pahlawan diprediksi terjadi hujan ringan dan disertai petir. Termasuk di Kecamatan Dukuh Pakis, Karangpilang, Lakarsantri, dan Sambikerep.

    Untuk suhunya, antara 24-25 derajat celcius, kelembapan sekitar 93-94 persen, dan kecepatan angin 11,8 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Cuaca di Sidoarjo pagi ini juga diprakirakan hujan dengan intensitas ringan secara merata, seperti yang mungkin terjadi di Taman, Gedangan, Balongbendo, hingga Krembung.

    Suhu di sini cukup dingin, terendah di angka 24 dan tertinggi 25 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 90-94 persen, dan kecepatan angin 15,3 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, hujan dengan intensitas ringan mungkin terjadi pada pagi ini. Termasuk di Kecamatan Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Menganti, dan Wringin Anom. Adapun sore dan malamnya cenderung berawan.

    Suhu di sini cenderung rendah, antara 25-28 derajat celcius, kelembapan sekitar 80-92 persen, dan kecepatan angin 42 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi/ted)

  • Sekda Kabupaten Pekalongan Akbar : 8 Dukuh di Kecamatan Petungkriyono Masih Terisolir

    Sekda Kabupaten Pekalongan Akbar : 8 Dukuh di Kecamatan Petungkriyono Masih Terisolir

    TRIBUNJATENG.COM, Kajen – Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menyebutkan bahwa ada 8 dukuh, di 4 Desa yang ada di Kecamatan Petungkriyono, masih terisolir.

    Hal itu dikatakan, saat rapat bersama tanggap bencana di kantor DPRD Kabupaten Pekalongan.

    “Akibat tanah longsor dan banjir bandang yang menghantam Kecamatan Petungkriyono, ada 8 dukuh, di 4 Desa yang ada di kecamatan masih terisolir.”

    “Terisolir karena akses jalan masih tertutup longsoran, dan jembatan yang putus,” kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Selasa (28/1/2025).

    Kemudian, setelah dihentikannya operasi pencarian korban tanah longsor, di masa sisa hari darurat ini Pemkab Pekalongan masih memfokuskan untuk pembukaan akses jalan di Petungkriyono.

    “Masa darurat sampai tanggal 3 Februari 2025, target semua akses jalan di Petungkriyono terbuka,” imbuhnya.

    Lalu, untuk membuka akses ke Petungkriyono yang terisolir akibat putusnya Jembatan Tembelan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan akan bangun jembatan bailey.

    “Akses menuju ke Kecamatan Petungkriyono dari arah bawah atau Doro putus total. Sebab, ada jembatan putus di Desa Kayupuring.”

    “Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan PU telah survei ke lokasi. Kita akan buat jembatan bailey di sana agar akses kembali bisa dilalui,” ujarnya.

    Lalu, untuk bencana yang dibawah seperti di Kecamatan Kedungwuni, Wonopringgo, Tirto, dan Wonokerto.

    “Saat ini masih konsentrasi untuk pembersihan lumpur. Satu hingga 3 hari ini untuk pembersihan lumpur selesai,” katanya.

    Sementara itu, Hadi Surono Camat Petungkriyono mengatakan, berdasarkan data ada 13 jembatan yang putus di wilayah Kecamatan Petungkriyono.

    Lalu, ada tiga jembatan yang harus diganti jembatan baru, dan ada tiga jembatan yang harus diperbaiki.

    “Saat ini akses masih lewat Banjarnegara, butuh waktu 3-4 jam. Apabila, jembatan bailey dibangun hanya waktu 1,5 jam bisa sampai Petungkriyono,” katanya.

    Saat ini tim gabungan masih melakukan kerja bakti untuk membuka akses jalan yang masih tertutup dengan menggunakan alat seadanya.

    “Alat berat saat ini di Kecamatan Petungkriyono ada 10 unit, 8 alat berat menangani jalur ke arah Doro, dan membuka jalan darurat. Untuk dua alat berat ke Desa Yosorejo, Sawang ronggo, dan Sangodadi yang masih terisolir,” tambahnya. (Dro)

  • Konstruksi Stasiun LRT Velodrome-Manggarai Dimulai Hari Ini, Rekayasa Lalin Dialihkan hingga 2026 – Page 3

    Konstruksi Stasiun LRT Velodrome-Manggarai Dimulai Hari Ini, Rekayasa Lalin Dialihkan hingga 2026 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) terus melakukan akselarasi pada pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) sejauh 6,4 kilometer (Km).

    Pengerjaan proyek yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023 ini telah memperlihatkan progresnya. Tercatat, pada minggu kedua Januari 2025 ada deviasi positif sebesar 44,015 persen.

    Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar mengatakan, pada Senin (27/1/2025) ini dimulai pekerjaan pondasi untuk konstruksi Stasiun Manggarai. Adapun area stasiun berada di persimpangan Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan.

    “Area Manggarai sendiri merupakan area pusat transportasi yang direncanakan akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, seperti KRL, Transjakarta, dan KA Bandara,” kata Ramdani dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (27/1/2025).

    Dia menyampaikan, seiring dengan dimulainya pekerjaan konstruksi Stasiun LRT Manggarai di kawasan Jalan Sultan Agung, Dinas Perhubungan DKI Jakarta beserta Kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas mulai 27 Januari 2025 hingga 31 Agustus 2026.

    Rekayasa lalu lintas (lalin) dimulai dari arah barat/Dukuh Atas menuju Selatan/Tebet yang semula belok kanan ke Minangkabau Timur dialihkan lurus-belok kanan Jalan Dr Saharjo dan seterusnya/ke berbelok kiri untuk menuju Jalan Tambak/Matraman.

    Selanjutnya, dari arah timur/Matraman menuju barat/Dukuh Atas yang semula lurus ke Jalan Sultan Agung dialihkan melalui Jalan Dr Saharjo dan berputar balik di depan Toba Dream ke Jalan Minangkabau, Jalan Sultan Agung, dan seterusnya.

    Begitu juga lalin dari selatan/Tebet menuju timur/Matraman yang semula menggunakan Jalan Minangkabau Barat dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur belok kanan menuju Matraman. Jalan Minangkabau Timur yang semula satu arah ke selatan akan menjadi satu arah ke utara.

    “Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran aktivitas proyek sekaligus meminimalisir dampak terhadap masyarakat pengguna jalan,” ucap Ramdani.

    Lebih lanjut, Ramdani menyebut, progres pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B juga terlihat di zona 1 Stasiun Rawamangun yang sudah mencapai tahapan pekerjaan finishing arsitektural, MEP (Mekanikal Elektrikal ), serta pembangunan entrance di sisi timur stasiun.

    Sementara itu, pekerjaan Stasiun Pramuka BPKP dan Stasiun Pasar Pramuka sudah memasuki tahap pondasi stasiun dan sebagian pekerjaan sudah mencapai pekerjaan pier stasiun pada zona 2 (Stasiun Matraman).

    Terakhir, pengerjaan pada area Jalan Tambak juga sudah terpasang sebanyak 10 span girder jembatan dan sedang dilakukan pekerjaan slab jembatan serta parapet. Sedangkan pada area Stasiun Manggarai akan segera dilakukan pekerjaan pondasi.

  • Deretan Kontroversi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Deretan Kontroversi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bisnis.com, JAKARTA — Riuh rendah konsolidasi politik, kenaikan PPN, polemik kepailitan Sritex, makan bergizi gratis hingga kebijakan ‘kencangkan ikat pinggang’ alias penghematan anggaran mewarnai 100 hari pertama pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Publik sejatinya menaruh ekspektasi cukup tinggi kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi, janji pasangan presiden dan wakil presiden yang didukung oleh mayoritas partai parlemen, kecuali PDI Perjuangan (PDIP), cukup ambisius. Mereka ingin mengerek pertumbuhan ekonomi di angka 8%.

    Namun alih-alih ingin bergerak cepat mengejar target pertumbuhan 8%, 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran justru diliputi ketidakpastian. Proses konsolidasi politik belum tuntas. Di sisi lain, Prabowo juga dihadapkan pada kondisi yang serba dilematis. Kepailitan Sritex telah mengancam puluhan ribu buruh yang bekerja di perusahaan tersebut.

    Sementara itu, terbatasnya ruang fiskal, memaksa pemerintahan Prabowo Subianto untuk melakukan langkah penghematan dengan memangkas anggaran daerah. Tentu ada konsekuensi di balik pemangkasan anggaran tersebut. Belum lagi masalah program makan bergizi gratis, hingga proses konsolidasi politik yang belum sepenuhnya stabil masih menjadi momok bagi pemerintahan Prabowo.

    Sejauh ini koalisi pendukung Prabowo-Gibran, menguasai hampir 81% kursi parlemen. Pada Pilkada 2024 lalu, Koalisi pendukung pemerintahan Prabowo yang tergabung dalam KIM Plus, juga hampir menguasai seluruh daerah strategis. Di Jawa, mereka menguasai Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. KIM Plus juga memenangkan Pilkada di Sumatra Utara.

    Secara statistik, pemerintahan Prabowo cukup kuat, bahkan sangat kuat. Parlemen nyaris didominasi oleh partai pendukung pemerintahan. Apalagi kalau pertemuan Prabowo – Megawati terealisasi dan pada akhirnya PDIP juga ikut bergabung ke lingkaran kekuasaan. Posisi Prabowo semakin kuat. Dia tidak memiliki oposisi.

    Akan tetapi, kekuatan politik yang begitu besar tidak sepenuhnya menjamin program Prabowo berjalan mulus. Kesadaran dari civil society yang menguat dan seringkali membuat pemerintah harus terkadang harus menunda atau mengubah alur kebijakan. Rencana kenaikan PPN 12%, yang kemudian hanya dikenakan kepada barang mewah, adalah salah satu contohnya. 

    Berikut daftar kontroversi selama 100 hari Prabowo-Gibran memegang kendali pemerintahan:

    Polemik Kenaikan PPN

    Prabowo langsung dihadapkan dengan isu kenaikan PPN yang memicu banyak komentar dan protes di masyarakat. Pemerintah akhirnya mengambil jalan tengah. PPN tetap naik tetapi hanya untuk barang mewah. Sementara barang dan jasa kena pajak lainnya tetap menggunakan tarif lama 11%.

    Pengumuman mengenai perubahan skema itu diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia mengumumkan bahwa tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%  hanya untuk barang-barang mewah.

    “Oleh karena itu seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya dan sudah berkoordinasi dengan DPR bahwa hari ini memutuskan kenaikkan PPN dari 11% ke 12% hanya dikenakan kepada barang dan jasa mewah,” katanya kepada wartawan di Kementerian Keuangan.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menegaskan barang yang dikenakan PPN 12% adalah barang yang sudah terkena PPnBM. 

    “Itu kategorinya sangat sedikit, limited. Seperti private jet, kapal pesiar, yacht, dan rumah yang sangat mewah,” terang Sri Mulyani.

    Artinya, barang yang selama ini dikenakan PPN 11% atau sebelumnya dibebaskan PPN tidak akan terdampak dari kenaikan PPN jadi 12%. Barang yang dimaksud mencakup bahan kebutuhan pokok termasuk makanan hingga sabun dan sampo.

    “Seluruh barang dan jasa yang 11% tetap 11%, tidak ada kenaikan PPN untuk hampir seluruh barang dan jasa yang selama ini tetap 11%. Barang dan jasa yang selama ini mendapatkan pengecualian, yaitu PPN 0%, tidak sama sekali membayar PPN,” tegasnya.

    Makan Bergizi Gratis

    Sementara itu, pemerintah dinilai terlalu terburu-buru dalam menggelar Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Faktor keamanan dan kualitas makanan luput dari perhatian. 

    Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan perencanaan yang kurang matang itu tercermin dari adanya insiden keracunan penerima manfaat saat menyantap MBG.

    Perlu diketahui, sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo diberitakan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG. Para siswa mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG berupa ayam tepung krispi.

    “MBG ini nampak perencanannya kurang baik dan matang, terlihat dari belum adanya standarisasi keamanan pangan sehingga terjadi hal yang kita takutkan bersama, yaitu keracunan,” kata Eliza kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025).

    Eliza juga menilai pedagang pasar lokal belum terlibat menjadi vendor dari program MBG, serta ada aturan yang memberatkan UMKM sehingga tidak bisa turut serta dalam program ini.

    Dia menyampaikan bahwa pelaku UMKM merasa keberatan jika pemerintah mensyaratkan UMKM harus membangun dapur baru. Ini artinya, sambung Eliza, harus menambah modal yang belum tentu akan balik modal kapan, ini mengingat margin dari memproduksi makanan ini relatif kecil.

    “Nampak pemerintah dalam mendesain kebijakan itu masih dengan cara-cara yang penting jalan dulu, meski secara substansialnya tidak memenuhi,” ujarnya.

    Miskoordinasi di Kasus Sritex 

    Janji manis pemerintah untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex yang terjerat pailit juga belum membuahkan hasil. Upaya pemerintah untuk mendorong opsi going concern atau keberlanjutan usaha Sritex tak disambut positif oleh tim kurator.

    Tim kurator dalam proses kepailitan Sritex menyatakan opsi going concern belum bisa diambil lantaran belum adanya alasan yang cukup secara hukum. Apalagi, kurator menilai bahwa manajemen Sritex tidak kooperatif dan transparan dalam memberikan informasi kepada kurator.

    “Para debitur pailit tidak kooperatif dan terbuka dalam memberikan informasi kepada tim kurator dan jelas hal tersebut melanggar ketentuan Pasal 98 UUK-PKPU,” ujar Denny Ardiansyah, anggota Tim Kurator Sritex dalam konferensi pers di Semarang, Senin (13/1/2025) malam. 

    Denny menyampaikan bahwa pembahasan mengenai opsi going concern telah dilakukan pada November 2024. Namun demikian, tim kurator tidak menerima data yang sebelumnya telah diminta kepada direktur keuangan dan direktur independen Sritex.

    Sikap tidak kooperatif itu juga terlihat ketika tim kurator berusaha untuk mengecek bahan baku dan stok hasil produksi. Denny menuturkan, tim kurator dihalang-halangi dan tidak diperbolehkan mengambil dokumentasi dengan alasan perintah pemilik perusahaan.

    “Kemarin kita cek, ada bahan baku yang banyak sekali di PT Bitratex Industries. Bahkan, saya kira bahan bakunya lebih banyak dari yang di PT Sritex,” jelas Denny.

    Fakta yang ditemukan tim kurator tersebut berbanding terbalik dengan kabar yang disampaikan manajemen Sritex. Tim kurator juga mengungkapkan dugaan upaya pemindahan barang yang dilakukan debitur secara ilegal. Aksi bongkar muat barang, baik barang jadi maupun bahan baku, dilakukan pada malam hari. 

    Sejumlah fakta tersebut menjawab pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan yang menyebut tim kurator mangkir dari mediasi going concern.

    “Kami sangat bingung dengan pernyataan tersebut, mengingat kami tidak pernah diundang baik secara resmi maupun informal untuk mediasi going concern,” ungkap Denny.

  • Konstruksi Stasiun LRT Manggarai mulai dikerjakan

    Konstruksi Stasiun LRT Manggarai mulai dikerjakan

    Arsip foto – Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai di Matraman, Jakarta, Minggu (12/1/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc

    Konstruksi Stasiun LRT Manggarai mulai dikerjakan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 26 Januari 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Proyek pembangunan jalur LRT Fase 1B dari Velodrome ke Manggarai sudah mencapai 44,015 persen dan konstruksi Stasiun Manggarai mulai dikerjakan pada 27 Januari 2025.

    “Untuk saat ini berdasarkan data minggu kedua Januari 2025 sudah 44,015 persen,” kata Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Ramdani Akbar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, pembangunan LRT Jakarta fa6se 1B yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023 telah memasuki sejumlah tahap konstruksi seperti pengeboran “pile” dan “erection girder” di beberapa area, seperti Jalan Pramuka sampai Manggarai.

    Selain itu pada 27 Januari 2025 direncanakan  dimulai pekerjaan pondasi untuk konstruksi Stasiun Manggarai. Area stasiun tersebut berada di persimpangan Jalan Sultan Agung. Area Manggarai merupakan area pusat transportasi yang direncanakan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, seperti KRL, Transjakarta dan KA Bandara.

    “Seiring dengan dimulainya pekerjaan konstruksi Stasiun LRT Manggarai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas mulai 27 Januari 25-31 Agustus 2026,” katanya.

    Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, mulai Senin (27/1) sampai 31 Agustus 2026 sehubungan adanya pekerjaan proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B.

    “Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

    Adapun rekayasa lalin di Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau, yakni lalu lintas dari arah barat/Dukuh Atas menuju selatan/Tebet yang semula belok kanan ke Jalan Minangkabau Timur dialihkan lurus-belok kanan-Jalan Dr. Saharjo-dan seterusnya/ke berbelok ke kiri untuk menuju Jalan Tambak/Matraman.

    Kemudian, lalu lintas dari arah timur/Matraman menuju barat/Dukuh Atas yang semula lurus ke Jalan Sultan Agung dialihkan melalui Jalan Dr Saharjo-putar balik di depan Toba Dream-Jalan Minangkabau Barat-Jalan Sultan Agung dan seterusnya/ke Jalan Minangkabau Timur untuk menuju ke Tambak.

    Berikutnya, lalu lintas dari selatan/Tebet menuju timur/Matraman yang semula menggunakan Jalan Minangkabau Barat dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur-belok kanan menuju Matraman.

    Selanjutnya, Jalan Minangkabau Timur yang semula satu arah ke selatan menjadi satu arah ke utara.

    Sumber : Antara

  • Simak! Rekayasa Lalin Imbas Proyek Stasiun LRT Manggarai hingga 2026

    Simak! Rekayasa Lalin Imbas Proyek Stasiun LRT Manggarai hingga 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Perhubungan Daerah Khusus Jakarta dan Kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah jalan di Jakarta mulai 27 Januari 2025 – 31 Agustus 2026, seiring dengan dimulainya pekerjaan konstruksi Stasiun LRT Manggarai.

    PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) dalam keterangannya menuturkan, arah barat/Dukuh Atas menuju Selatan/Tebet yang semula belok kanan ke Minangkabau Timur dialihkan lurus-belok kanan Jl. Dr. Saharjo dan seterusnya/ke berbelok kiri untuk menuju Jl.Tambak/Matraman.

    Kemudian dari arah timur/Matraman menuju barat/Dukuh Atas yang semula lurus ke Jl. Sultan Agung dialihkan melalui Jl. Dr. Saharjo dan berputar balik di depan Toba Dream ke Jl. Minangkabau, Jl. Sultan Agung, dan seterusnya.

    Begitu pula lalu lintas dari selatan/Tebet menuju timur/Matraman yang semula menggunakan Jl.Minangkabau Barat dialihkan ke Jl. Minangkabau Timur belok kanan menuju Matraman. Jl. Minangkabau Timur yang semula satu arah ke selatan menjadi satu arah ke utara. 

    Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar menyampaikan, langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran aktivitas proyek sekaligus meminimalisir dampak terhadap masyarakat pengguna jalan.

    Adapun, progres pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B adalah, pada zona 1 di Stasiun Rawamangun sudah mencapai tahapan pekerjaan finishing arsitektural, MEP (Mekanikal Elektrikal), serta pembangunan entrance di sisi timur stasiun.

    “Progress pekerjaan Stasiun Pramuka BPKP dan Stasiun Pasar Pramuka sudah memasuki tahap pondasi stasiun dan sebagian pekerjaan sudah mencapai pekerjaan pier stasiun,” kata Ramdani dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

    Kemudian pada zona 2 yakni di Stasiun Matraman, kata Ramdani, telah selesai dilakukan pekerjaan pondasi dan akan segera dilakukan tahapan pekerjaan pier jembatan.

    Pada area Jl Tambak, kata dia, sudah terpasang sebanyak 10 span girder jembatan dan sedang dilakukan pekerjaan slab jembatan serta parapet, sedangkan pada area Stasiun Manggarai akan segera dilakukan pekerjaan pondasi.

    Ramdani memastikan, seluruh tahapan pekerjaan pada proyek LRT Jakarta Fase 1B dilakukan dengan memprioritaskan keamanan, keselamatan kerja dan meminimalisasi dampak yang terjadi di sekitar proyek pembangunan.

    “Jakpro berkomitmen untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar area proyek serta memastikan kegiatan konstruksi berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” pungkasnya.