kab/kota: Dukuh

  • 2 Pikap Digondol Maling, Sinyal GPS Terakhir Berada di Madura

    2 Pikap Digondol Maling, Sinyal GPS Terakhir Berada di Madura

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua pikap L300 hilang digondol maling hanya dalam waktu 5 menit, Selasa (4/2/2025) dini hari. Aksi pencurian itu terjadi di Darmo Permai Utara 22, Dukuh Pakis, Surabaya. Pelaku pencurian yang diperkirakan terdiri dari 4 orang itu berhasil menggasak dua unit Mitsubishi L300 plat B 9781 KAV dan S 9678 JH milik pengusaha rental sound system, Billy Saputra.

    Lamidi, salah satu karyawan korban mengatakan, ia sempat mendengar suara mobil pikap dihidupkan. Namun, saat itu ia berasumsi bahwa mobil dinyalakan oleh karyawan lain. Sehingga ia tidak menggubris.

    “Dari suara itu sampai ketahuan hilang cuman sebentar mas. Paling 5 menit. Kemungkinan pelakunya sudah spesialis,” kata Lamidi, Jumat (7/2/2025).

    Lamidi menjelaskan, dua pikap yang dicuri itu sebelumnya parkir di depan kantor sejak Senin sore (3/2/2025). Ia memastikan kendaraan roda empat ini sudah dikunci dan kuncinya berada di dalam kantor sekaligus gudang. Dari cerita saksi di lokasi, diduga pelaku berjumlah 4 orang. Para pelaku mengendarai dua sepeda motor matic. Sejumlah orang melihat para pelaku menuju jalan Raya Mayjend Sungkono dan sempat merusak kunci pintu portal jalan.

    “Namun untuk jumlah pastinya (pelaku), saya gak bisa memastikan. Mobil sehari-hari dipakai muatan sound system rental, tidak ada muatannya saat dicuri,” bebernya.

    Dari data Global Positioning System (GPS) yang terpasang di dua mobil itu, lokasi terakhir kedua mobil berada di Bangkalan, Madura. Namun, setelah ditelusuri mobil tidak berada di titik lokasi. Diduga, GPS sudah dilepas oleh para pelaku.

    “GPS terakhir, kendaraan ada di Bangkalan. Sudah dilaporkan ke Polsek Dukuh Pakis,” ucapnya.

    Sementara salah satu karyawan lain Tri Darmawangsa (21) mengungkapkan, sekitar pukul 03.58 WIB ia baru tiba di kantor. Saat itu, ia baru kembali dari salah satu hotel di Jalan Mayjend Sungkono untuk memasang sound dan persiapan event.

    “Ditinggal ke toilet, saya dengar mobil di stater, kirain teman saya. Habis itu mobil jalan, mobilnya kok jalan, ternyata setelah dicek keluar mobil dibawa kabur orang,” ungkapnya.

    Untuk ciri-ciri pikap yang hilang, ada tulisan “Lancar” berwarna merah dan putih di bagian kaca depan dan bagian kap belakang.

    Dikonfirmasi terpisah melalui pesan WhatsApp dan telepon, Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Masdawati Saragih hingga kini belum memberikan respons. [ang/beq]

  • Pagi Hujan? Ini Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 6 Februari 2025

    Pagi Hujan? Ini Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 6 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, telah menginformasikan terkait prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini, Kamis (6/2/2025).

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan turun hujan pada pagi hati ini. Adapun selebihnya cenderung berawan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pagi hari cuaca di Kota Pahlawan diprediksi akan turun hujan dengan intensitas rendah, termasuk di Kecamatan Dukuh Pakis, Jambangan, Karangpilang, Pakal, dan Tegalsari. Adapun siang hingga malamnya cenderung berawan.

    Untuk suhu hari ini, paling rendah mencapai angka 25 dan tertinggi 31 derajat celcius, kelembapan sekitar 75-92 persen, dan kecepatan angin 15,8 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo diprediksi hujan sekitar pukul 6.00-9.00 WIB, seperti yang terjadi di Kecamatan Taman, Gedangan, Tarik, dan Wonoayu. Selebihnya langit cenderung berawan.

    Suhu di sini cukup rendah, yakni 26 derajat celcius dan tertinggi 31 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 73-84 persen, dan kecepatan angin 24,5 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Cuaca Gresik pun juga sama, yakni hujan di pagi hari. Namun, hujan mengguyur daerah ini sekitar pukul 3.00-6.00 WIB. Selebihnya cenderung berawan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Bungah dan Ujung Pangkah.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 25-28derajat celcius, kelembapan sekitar 77-93 persen, dan kecepatan angin 36,7 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. [fyi/aje]

  • 20 Tahun Resep Selalu Sama, Owner Katering di Ponorogo Heran Warga Keracunan Sate Gulainya, 1 Tewas

    20 Tahun Resep Selalu Sama, Owner Katering di Ponorogo Heran Warga Keracunan Sate Gulainya, 1 Tewas

    TRIBUNJATIM.COM – Pemilik katering di Ponorogo merasa sangat heran karena kejadian puluhan warga mengalami keracunan.

    Puluhan warga mengalami keracunan bahkan ada yang meninggal dunia karena makanan di dalam dua acara yang berbeda.

    Keracunan massal tersebut diawali dari  santapan sate gulai yang dibuat oleh sebuah katering di Ponorogo.

    Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, melakukan penyelidikan terhadap kasus keracunan massal yang menimpa 68 warga setelah menyantap sate gulai dalam dua acara berbeda.

    Kejadian ini berlangsung pada Kamis (30/1/2025), saat acara selamatan zikir fida’ di rumah seorang warga di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, dan saat berbuka puasa di Pondok Pesantren Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengungkapkan bahwa pemilik katering yang menyajikan sate gulai tersebut mengaku tidak percaya jika hidangan yang disajikan menjadi penyebab keracunan.

    “Pemilik katering sudah kami mintai keterangan. Pemilik kateringnya sama, hanya acaranya beda, satu hidangan untuk acara berbuka puasa dan satunya selamatan.” 

    “Pemilik katering kaget, tidak menyangka,” ujarnya saat ditemui di Polres Ponorogo pada Selasa, 4 Februari 2025, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (5/2/2025).

    Andin menambahkan bahwa pemilik katering telah berjualan sate gulai selama 20 tahun dengan resep yang sama.

    “Selama kurang lebih 20 tahun, pemilik katering mengaku bumbu serta cara masaknya sama, tidak diubah. Tiba-tiba ada yang keracunan, itu membuat pemilik katering terkejut tersendiri,” imbuhnya.

    Saat ini, Polres Ponorogo masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel makanan sate gulai yang diambil di dua lokasi tersebut.

    Selain itu, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari 40 orang saksi lainnya.

    KORBAN KERACUNAN – Petugas RSUA Ponorogo saat mengecek infus korban keracunan sate gulai kambing, Elsa Fitria dirawat di ruang Multazam, RSUA Ponorogo Jatim, Senin (3/2/2025). Elsa menjadi salah satu dari puluhan korban keracunan makanan sate gulai  dari salah satu wali santri Ponpes di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Jatim.  (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    “Sampel makanan sudah diambil untuk dites di laboratorium kesehatan. Tinggal menunggu hasilnya kira-kira apa yang menjadi penyebab warga keracunan,” ucap Andin Wisnu.

    Sebelumnya, keracunan massal ini dialami oleh 46 warga Desa Bondrang saat menghadiri acara selamatan zikir fida di rumah Miswaji.

    Di Pondok Pesantren Desa Belang, 22 santri juga mengalami gejala serupa setelah menyantap sate gulai yang disajikan oleh pemilik katering yang sama.

    Tragisnya, satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

    41 orang telah diperiksa sebagai saksi oleh Satreskrim Polres Ponorogo dalam kasus keracunan massal yang dialami oleh 46 warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim dan 22 santri serta pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Jatim.

    Dari 41 saksi itu, 1 diantaranya adalah pemilik katering yang menyediakan sate gulai.

    Dimana hidangan yang menyebabkan puluhan warga Bumi Reog itu keracunan hidangan sate gulai dengan katering yang sama.

    “Pemilik kateringnya sama. Hanya saja obyeknya berbeda. Satu hidangan berbuka puasa, satunya selamatan. Pemilik katering sudah kita mintai keterangan,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Selasa (4/2/2025).

    KERACUNAN MASSAL – Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo bersama Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto di Mapolres Ponorogo, Jalan Bhayangkara, Ponorogo Jatim, Selasa (4/2/2025) saat memberikan keterangan tentang update kasus puluhan warga Ponorogo keracunan massal. Pemilik katering telah diperiksa sebagai saksi dan mengaku kaget.  (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    AKBP Andin menyebutkan bahwa pemilik katering saat dihadapan petugas mengaku tidak menyangka bahwa puluhan warga keracunan karena makan sate gulai buatannya.

    “Intinya pemilik katering kaget atau tidak menyangka,” kata mantan Waka Polres Berau Polda Kalimantan Timur ini ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Keterkejutan pemilik katering berdasar.

    Lantaran, menurut pemilik katering mereka telah berjualan puluhan tahun.

    “Selama kurang lebih 20 tahun, bumbu serta cara masaknya tidak diubah. Tetiba ada yang keracunan itu juga membuat keterkejutan tersendiri,” tambah AKBP Andin.

    Keracunan massal  dialami oleh 46 warga Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Juga puluhan santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Jatim juga mengalami keracunan.

    Baik mereka yang keracunan dari Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai Kamis (30/1/2025) malam.

    Untuk Desa Bondrang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim menyantap sate gulai kambing acara acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Sedangkan santri dan pengasuh makan berbuka puasa dengan menu yang sama dengan, sate dan gulai kambing.

    Puluhan orang mengeluh mual, muntah, pusing dan diare pada Jumat (31/1/2025) pagi. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Emak-emak di Demak Tewas Terlindas Truk Tronton Saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    Emak-emak di Demak Tewas Terlindas Truk Tronton Saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEMAK – Tri Lestari (48), seorang ibu rumah tangga di Demak, Jawa Tengah, tewas karena terlindas truk tronton saat mencari gas LPG 3 Kg pada Selasa (4/2/2025).

    Selasa kemarin, gas LPG atau Elpiji ukuran 3 Kg memang susah dicari di pasar karena kebijakan pemerintah yang mewajibkan hanya pangkalan yang bisa menjual LPG.

    Kapolsek Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo, membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.

    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Demak.

    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.

    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

    Suwondo mengatakan korban saat itu mengendarai sepeda motor jenis Beat berpelat H 4072 BTE.

    Korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.

    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.

    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.

    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.

    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Tri Lestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi lah wong posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.

    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.

    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi nyari saksi yang melihat bakul asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa kan tidak tahu,” ungkapnya.

    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.

    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin ngerem depan gubet, orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.

    Duka suami

    Kepergian Tri Lestari menyisakan duka mendalam bagi suaminya Sugeng (49), serta kedua anaknya.

    Alih-alih istri mendapatkan elpiji, Sugeng justru mendengar kabar bahwa istrinya meninggal dunia terlindas truk tronton sewaktu dirinya mangkal berjualan di salah satu sekolah.

    “(Informasi istri meninggal) Waktu jualan dijemput adik saya di depan sekolah SMK Fadilah sana,” kata Sugeng, yang diselimuti rasa duka, Rabu (5/2/2025).

    Sugeng bercerita, dirinya mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di wilayah Dempet dalam tiga hari terakhir.

    Meskipun sempat mendapati elpiji di salah satu toko, namun tidak boleh dibeli dengan alibi untuk para pedagang, sehingga terpaksa pulang dengan tangan kosong.

    “Kemarin-kemarin sebelumnya emang kosong, terus nyari ke Dempet ada batnya gak boleh dibeli. Katanya untuk bakul-bakul (pedagang) semua, padahal cuma satu tabung aja, pulang gak bawa,” tuturnya.

    Tidak menyerah sampai di situ, Lestari kemudian pergi lagi ke wilayah Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, demi mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak di rumah dan Sugeng yang menjadi pedagang pentol keliling.

    “Lah, kosong terus pergi lagi ke Gubug sana, yang di Gubug itu tidak dapat kan buat jualan pentol,” katanya. Ironisnya, bukan elpiji yang didapat, Lestari justru tertimpa musibah kecelakaan hingga menghembuskan napas terakhirnya.

    Korban diduga terpeleset

    Tri Lestari meninggal dunia usai terlindas truk tronton nomor polisi B 9096 TEX di Jalan Semarang-Grobogan pada Selasa (4/2/2025) pukul 11.00 WIB.

    Kepala Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Demak, Iptu Bambang Susilo mengatakan, insiden bermula dari pengendara sepeda motor berplat H 4072 BTE yang dikemudikan Lestari hendak mendahului truk dari sisi.

    Karena diduga kurang konsentrasi, Tri terpeleset dan jatuh ke kolong truk sedangkan sepeda motor miliknya jatuh ke kiri. Atas peristiwa itu, Lestari mengalami luka berat, patah kedua kaki dan luka terbuka sehingga meninggal dunia di tempat.

    “Untuk kaki kanan ibu tersebut terlindas oleh KBM truk tronton, sepeda motor tidak terkena, yang terkena pengendara dari sepeda motor tersebut,” terang Bambang, dihubungi melalui telepon, Rabu.

    Sementara ini, pengendara truk tronton inisial RE (55), warga asal Kabupaten Grobogan, diamankan di Polres Demak. (Tribun Jateng/Kompas.com)

     

  • Kateringnya Diduga Picu Keracunan Massal di Ponorogo, Pemilik Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya – Halaman all

    Kateringnya Diduga Picu Keracunan Massal di Ponorogo, Pemilik Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemilik katering makanan sate gulai yang diduga menyebabkan keracunan massal di dua desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, telah diperiksa polisi.

    Hasilnya, pemilik katering mengaku tidak menyangka bahwa puluhan warga keracunan karena makan sate gulai buatannya.

    “Pemilik katering sudah kita mintai keterangan,” kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Selasa (4/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

    “Intinya pemilik katering kaget atau tidak menyangka,” imbuhnya.

    Pemilik katering terkejut sebab mereka telah menjalankan bisnis makanan selama puluhan tahun.

    “Selama kurang lebih 20 tahun, bumbu serta cara masaknya tidak diubah. Tetiba ada yang keracunan itu juga membuat keterkejutan tersendiri,” ungkap Andin.

    Selain memeriksa pemilik katering, Satreskrim Polres Ponorogo juga telah memeriksa 40 orang lainnya sebagai saksi dalam kasus keracunan massal ini.

    Puluhan orang keracunan

    Sebanyak 46 warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, serta 22 santri dan pengasuh salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, mengalami keracunan massal.

    Warga Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing, dan diare setelah menyantap sate gulai kambing pada Jumat (31/1/2025) pagi.

    Di Desa Bondrang, warga menyantap sate gulai kambing dalam acara selamatan di rumah Miswaji, warga Dukuh Tengah, Desa Bondrang, pada Kamis (30/1/2025) malam. Saat itu, Miswaji mengundang 90 orang untuk acara dzikir fida’ tersebut.

    Dari 46 warga Desa Bondrang yang mengalami gejala keracunan makanan itu, seorang korban bernama Misnan meninggal dunia, Sabtu (1/2/2025).

    Dari puluhan orang yang keracunan itu, ada yang rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan.

    Terdapat dua orang harus dirujuk. Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor dan meninggal dunia. Satu di klinik yang berlokasi Kecamatan Jetis Ponorogo.

    Sementara itu, masih pada hari yang sama, yakni Kamis malam, santri serta pengasuh ponpes di Desa Belang berbuka puasa dengan menu yang sama, yakni sate dan gulai kambing. 

    Puluhan santri dan pengasuh ponpes tersebut ada yang menjalani rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan. 

    Rinciannya, sebanyak 15 orang rawat jalan, 4 orang di Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo, dan 3 orang lainnya di Puskesmas Bungkal.

    Dua kasus keracunan massal di Ponorogo tersebut rupanya diduga disebabkan oleh makanan yang berasal dari katering yang sama.

    “Pemilik kateringnya sama. Hanya saja objeknya berbeda. Satu hidangan berbuka puasa, satunya selamatan,” kata Andin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Pemilik Katering pada Polisi dalam Kasus Keracunan Massal di Ponorogo, Tak Merubah Apapun

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

  • Kecelakaan Maut di Demak: Seorang Ibu Tewas Terlindas Truk saat Cari Gas 3 Kg

    Kecelakaan Maut di Demak: Seorang Ibu Tewas Terlindas Truk saat Cari Gas 3 Kg

    TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Demak viral di media sosial.

    Video yang beredar menarasikan berita duka seorang ibu terlindas truk saat kalut mencari gas melon yang kosong.

    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo, membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.

    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Demak.

    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.

    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, korban atas nama Trilestari warga asal Kecamatan Demak, saat kejadian mengendarai sepeda motor jenis Beat berplat H 4072 BTE.

    Korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.

    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.

    Sempat teriak minta tolong sebelum meninggal

    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.

    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.

    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Trilestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi lah wong posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.

    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.

    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi nyari saksi yang melihat bakul asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa kan tidak tahu,” ungkapnya.

    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.

    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin ngerem depan gubet, orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.

    Kejadian tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @infodema***. 

    Video tersebut menarasikan berita duka seorang ibu di Demak terlindas truk, saat kalut cari gas melon yang kosong.

    Video memperlihatkan seseorang terjepit di roda truk, tidak jauh dari lokasi sepeda motor yang tergeletak terdapat tabung gas elpiji 3 kg.

    “Kasihan dan miris… seorang ibu muda meninggal dunia dunia.. akibat terlindas truk saat kebingungan mencari gas melon,” tulis akun tersebut.

    “Mungkin sang ibu bingung sehingga tidak bisa konsentrasi dan fokus berkendara Selasa 04 Februari tkp dempel mintreng kebonagung ndemak admin nderek berduka semoga almarhum tenang di sisinya,” sambung caption akun tersebut. (*)

     

  • Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Februari 2025

    Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang Regional 5 Februari 2025

    Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Viral, video di media sosial seorang ibu rumah tangga meninggal dunia
    terlindas truk
    saat mencari gas elpiji 3 kilogram di Jalan Purwodadi-Semarang, Selasa (4/2/2025).
    Video diunggah akun Instagram @infodema*** yang menarasikan berita duka seorang ibu di
    Demak
    terlindas truk, saat kalut cari gas melon yang kosong.
    Video memperlihatkan seseorang terjepit di roda truk, tidak jauh dari lokasi sepeda motor yang tergeletak terdapat tabung gas elpiji 3 kg.

    Kasihan dan miris… seorang ibu muda meninggal dunia dunia.. akibat terlindas truk saat kebingungan mencari gas melon
    ,” tulis akun tersebut.

    Mungkin sang ibu bingung sehingga tidak bisa konsentrasi dan fokus berkendara Selasa 04 Februari tkp dempel mintreng kebonagung ndemak admin nderek berduka semoga almarhum tenang di sisinya
    ,” sambung caption akun tersebut.


    Lantas, benarkah hal itu?
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.
    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit
    Kecelakaan Lalu Lintas
    Polres Demak.
    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.
    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
    Lebih lanjut, dia mengatakan, korban atas nama Trilestari warga asal Kecamatan Demak, saat kejadian mengendarai sepeda motor jenis Beat berplat H 4072 BTE.
    Kronologi kejadian, korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.
    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.
    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.
    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.
    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Trilestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.
    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi
    lah wong
    posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.
    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.
    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi
    nyari
    saksi yang melihat
    bakul
    asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa
    kan
    tidak tahu,” ungkapnya.
    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.
    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin
    ngerem
    depan
    gubet
    , orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.
    Dia juga mengimbau, supaya masyarakat senantiasa mentaati aturan lalu lintas dan berhati ketika berkendara di jalan raya.
    Informasi tambahan, bidik layar percakapan seorang ibu meninggal terlindas truk sewaktu mencari gas elpiji juga dibagikan story akun Instagram @infokejadia***.
    Isi percakapan diduga seorang kerabat memberi tahu sanak saudara atas peristiwa itu.

    Mak.ne umi tinggal dek, tolong ibu mu omongi (Ibunya Umi meninggal dek, tolong ibumu diberitahu)”.

    Loro opo piye?
    (sakit atau bagaimana)”.

    Kecelakaan nek gubug pas golek gas dek awan mau
    .
    Kelindes trek
    (kecelakaan di Gubug ketika mencari gas dek siang tadi.
    Terlindas truk
    “.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Hujan Pagi Hari!  Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 3 Februari 2025

    Waspada Hujan Pagi Hari! Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 3 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin (3/2/2025) berpotensi hujan di pagi hari.

    “Sejumlah daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan pada pagi hari ini, selebihnya cenderung berawan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Sepanjang hari ini cuaca di Kota Pahlawan cenderung berawan. Adapun prediksi turun hujan terjadi pada pagi hari di beberapa daerah, seperti Dukuh Pakis dan Wiyung.

    Sedangkan terksit suhu, hari ini suhu terendah di angka 25 dan tertinggi 30 derajat celcius, kelembapannya sekitar 68-93 persen, dan kecepatan angin 18,3 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo cenderung berawan sepanjang hari ini. Hanya beberapa titik saja yang diperkirakan diguyur hujan pada pagi harinya.

    Sedangkan untuk suhu di sini, yakni antara 25-31 derajat celcius. Terkait kelembapannya sekitar 67-91 persen, dan kecepatan angin 23,6 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, sejumlah titik diduga diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari. Termasuk di kecamatan Menganti, Manyar, dan Kebomas. Sedangkan selebihnya, cenderung berawan.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 26-29 derajat celcius, kelembapan sekitar 75-87 persen, dan kecepatan angin 32,6 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi/but)

  • Update Dugaan Keracunan Massal Hidangan Selamatan di Ponorogo, Polisi Ambil Sampel Makanan

    Update Dugaan Keracunan Massal Hidangan Selamatan di Ponorogo, Polisi Ambil Sampel Makanan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Satreskrim Polres Ponorogo terjun ke lokasi dugaan keracunan hidangan selamatan di rumah Miswaji, warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2025).

    Pantauan di lokasi, setelah mengambil sampel makanan, Korps Bhayangkara juga meminta keterangan beberapa saksi di lokasi. Juga keterangan pemilik rumah Miswaji.

    “Ya kami ambil sampel makanannya dari lokasi, berupa kuah gulai kambing,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Minggu (2/2/2025).

    Dia menjelaskan, dugaan keracunan ini muncul karena banyak warga setempat mengalami muntah, mual, pusing dan diare.

    Total ada 46 orang yang diduga keracunan, dengan satu orang meninggal dunia.

    “Ini masih dalam proses penelitian, apakah betul-betul keracunan, apakah karena makanan yang dipesan atau yang lain,” kata AKP Rudy.

    Menurut AKP Rudy, untuk menentukan dugaan keracunan, pihaknya perlu hasil laboratorium.

    “Nanti hasil laboratorium yang akan menjelaskan di dalam makanan ada racun atau tidak,” terang mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.

    Dia menjelaskan, informasi yang didapatkan oleh polisi, ada 46 orang yang sakit, satu di antaranya meninggal dunia.

    “Korban sudah dimakamkan, kita mengetahui informasi ini ketika sudah dimakamkan. Apakah perkara ini harus ditindaklanjuti, apakah kita lakukan pembongkaran jasad dan lain sebagainya, tergantung hasil penyelidikan,” urainya.

    AKP Rudy menyebutkan, mayoritas saksi yang diduga keracunan, sudah diambil keterangan.

    Pemilik katering juga sudah diambil keterangan, termasuk pihak puskesmas.

    “Sampel sudah diambil dan dilakukan pengujian. Sate dan gulai yang dipesan sudah diambil sampel,” tambahnya.

    Pemilik rumah acara hajatan, Miswaji menjelaskan, dirinya mengundang 90 orang untuk menghadiri acara selamatan.

    Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.

    “Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.

    Dia menjelaskan, untuk acara tersebut, keluarganya memilih untuk pesan makanan di katering.

    Sehingga mereka tidak repot untuk memasak.

    “Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke katering, kemudian diolah oleh pihak katering, baru diantar ke rumah,” pungkas Miswaji.

    Sedikitnya 46 warga Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan.

    Satu di antara korban adalah Misnan, warga setempat.

    Satu orang lainnya dirawat inap di salah satu klinik. Dan puluhan orang lainnya rawat jalan.

    Puluhan orang itu diduga keracunan hidangan sate gulai kambing saat acara selamatan rumah Miswaji di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Warga mulai periksa ke petugas kesehatan, Jumat (31/1/2025).

    Ada dua orang yang harus dirujuk.

    Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor Ponorogo dan meninggal dunia.

    Satu lainnya di klinik yang berlokasi di Kecamatan Jetis, Ponorogo.

    Mereka mengaku lemas, muntah-muntah, dan diare.

    Selain yang dirawat di klinik dan rumah sakit, kondisinya lemah tetapi tidak begitu parah, dan dilakukan rawat jalan.

  • JATIM TERPOPULER: Warga Ponorogo Keracunan Menu Selamatan – Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi

    JATIM TERPOPULER: Warga Ponorogo Keracunan Menu Selamatan – Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 2 Februari 2025.

    Berita pertama, asal hidangan yang bikin keracunan warga keracunan saat acara selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025). 

    Selanjutnya berita jumlah korban tewas insiden kecelakaan Bus Brimob mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025), bertambah satu orang, menjadi dua orang. 

    Ada juga berita mengenai penangkapan pemilik panti asuhan di Surabaya, berinisial NK (61) terlapor dugaan pelecehan terhadap beberapa anak asuhnya. Ia ditangkap Anggota Unit 1 PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim pada Jumat (31/1/2025) malam. 

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (2/2/2025) di TribunJatim.com.

    1. Terkuak Asal Hidangan Bikin Warga di Ponorogo Keracunan Menu Selamatan, Pemilik Hajatan: Tak Sangka

    KERACUNAN DI BONDRANG – Tuan rumah hajatan, Miswaji (pakai songkok) saat berbincang dengan pihak kepolisian di rumah duka Misnan yang diduga keracunan setelah santap menu hajatan di rumah Miswaji, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim . 46 orang warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim diduga keracunan hidangan slametan, Kamis (30/1/2025) malam (TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM)

    Acara selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam berakhir petaka.

    Bagaimana tidak, dari 90 undangan 46 diantaranya mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh hidangan yang disajikan.

    Bahkan, 1 diantaranya tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Yasfin Gontor di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (1/2/2025).

    “Ada acara dzikir fida’  di tempat saya. Saya tidak memasak, semua pesan,” ungkap pemilik hajatan, Miswaji, Sabtu (1/2/2025) kepada wartawan.

    Dia menjelaskan bahwa mengundang 90 orang untuk menghadiri dzikir fida’ . Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.

    “Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.

    Dia menjelaskan untuk acara dzikir fida’ keluarganya memilih untuk pesan di katering. Sehingga mereka tidak repot untuk memasak.

    “Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke catering kemudian diolah oleh pihak catering baru diantar ke rumah,” tegas Miswaji.

    Baca selengkapnya

    2. Korban Tewas Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang Bertambah, 1 Siswi Tewas di RS

    KECELAKAAN BUS DI JALAN TOL- Kondisi bus mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, ringsek menabrak tiang penunjuk arah di bahu jalan dekat Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada pukul 11.38 WIB, Sabtu (1/2/2025) siang. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

    Jumlah korban tewas insiden kecelakaan Bus Brimob mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025), bertambah satu orang, menjadi dua orang. 

    Menurut Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Irawan, korban meninggal dunia bertambah satu orang dari pihak penumpang rombongan bus tersebut.

    Korban merupakan wanita pelajar sekolah tersebut yang berinisial NR (18). 

    Korban NR menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di RS karena mengalami luka berat dan situasi medis kritis akibat kecelakaan tersebut. 

    Kini jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Saiful Anwar Malang untuk dilakukan visum dan pendataan oleh petugas Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. 

    Meninggalnya penumpang siswi berinisial NR, menambah daftar korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut, menjadi dua orang.

    Sebelumnya, korban meninggal dunia adalah sopir bus bernama Choirul (61) warga Ngoro, Mojokerto yang merupakan pensiunan PNS Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan. 

    “Informasinya korban bertambah 1 orang. Iya perempuan dari penumpang siswanya itu. Korban salah satu siswa, NR. Satunya sopir Choirul,” ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com pada Sabtu (1/2/2025). 

    Mengenai kronologi kejadiannya, Dani mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama anak buahnya Anggota Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. 

    Baca selengkapnya

    3. REAKING NEWS : Polda Jatim Amankan Oknum Pemilik Panti Asuhan di Surabaya, Meracau Saat Diborgol

    DITANGKAP – Pria berinisial NK (61) terlapor kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan di sebuah panti asuhan terhadap anak asuhnya kawasan Gubeng, Kota Surabaya, digelandang oleh Anggota Unit I PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, menuju Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (31/1/2025). NK yang merupakan pemilik yayasan panti asuhan tersebut ditangkap setelah kasus dilaporkan ke SPKT Polda Jatim, sejak Kamis (30/1/2025). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

    Pemilik panti asuhan di Surabaya, berinisial NK (61) terlapor dugaan pelecehan terhadap beberapa anak asuhnya ditangkap Anggota Unit 1 PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim pada Jumat (31/1/2025) malam. 

    Pantauan TribunJatim.com, mobil jenis MPV milik anggota kepolisian yang membawa Terlapor NK tampak tiba di Gedung Halaman Ditreskrimum Mapolda Jatim, sekitar pukul 21.30 WIB.

    Terlapor NK yang berkaus oblong warna hitam, bercelana jeans, dan berjalan tanpa alas kaki alias ‘nyeker’ itu, digelandang dengan kondisi kedua pergelangan tangan terborgol. 

    Sepanjang digelandang oleh beberapa orang penyidik kepolisian yang menangkapnya, Terlapor NK seperti berusaha menghindari sorot lampu pencahayaan kamera awak media. 

    Ia tampak memalingkan wajahnya ke arah lain dari sorotan kamera. Bahkan sesekali meringkuk di belakang punggung seorang penyidik yang berjalan di depannya. 

    Sesekali Terlapor NK meracau dengan suara lirih ke arah telinga anggota kepolisian yang membawanya. Terdengar bahwa Terlapor NK merasa keberatan dengan keberadaan awak media. 

    “Maksudnya apa pak, kok saya dibeginikan, dipamerkan. Maksudnya apa,” keluh Terlapor NK lirih kepada penyidik kepolisian berpakaian sipil yang menggiringnya menyusuri halaman parkir menuju Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim. 

    PS Kanit I PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKP Imam Munadi tak menampik bahwa sosok pria yang sedang dibawanya menuju ke ruang penyidik, merupakan pemilik panti asuhan yang sempat viral belakangan ini. 

    Namun, ia belum bisa memaparkan banyak hal, mengingat proses penyelidikan terhadap Terlapor NK masih terus bergulir beberapa waktu ke depan. 

    Baca selengkapnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com