kab/kota: Dukuh

  • Nasib Tragis Remaja 15 Tahun di Blora, Tenggelam Saat Mancing di Embung, Diduga Tak Pandai Berenang

    Nasib Tragis Remaja 15 Tahun di Blora, Tenggelam Saat Mancing di Embung, Diduga Tak Pandai Berenang

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Nasib nahas menimpa remaja laki-laki AKA (15), warga Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.

    AKA tenggelam di Embung Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken,  Kabupaten Blora, Jumat (21/3/2025).

    Plt Kapolsek Jiken, AKP Nur Dwi Edi, mengatakan peristiwa remaja tenggelam di Embung tersebut sekira pukul 13.30 WIB.

    AKP Nur Dwi menjelaskan kronologi korban tenggelam, bermula saat korban bersama seorang temannya pergi memancing di Embung tersebut.

    “Sesampainya di Embung korban dan temannya tersebut mulai memancing. Setelah beberapa saat, karena angin dan udara di embung terasa panas, dan pada saat itulah korban dan temannya mandi di Embung sambil berenang.”

    “Akan tetapi hanya di pinggir dan di tempat yang dangkal, setelah itu korban berjalan naik pinggir Embung dan akan meloncat  ke tempat  yang airnya dalam, namun oleh temannya dilarang karena setahu temannya itu, korban tidak pandai berenang,” jelasnya, kepada Tribunjateng.

    Meskipun sudah diingatkan oleh temannya, korban tetap meloncat  pada tempat yang airnya dalam.

    “Dan benar  temannya itu melihat korban  melambai-lambaikan tangannya meminta tolong.”

    “Namun temannya itu tidak berani menolong karena takut ikut tenggelam. Kemudian lari ke sekitar  Embung   memanggil orang di sebuah Gardu dekat dengan embung tersebut untuk meminta bantuan pertolongan,” jelasnya.

    Kemudian, kata AKP Nur Dwi, orang yang ada di Gardu mendengar teriakan minta tolong dari teman korban.

    “Lalu seketika orang-orang yang ada di tempat tersebut berlarian menuju ke Embung tersebut, berusaha mencari dengan menyelam ke dasar kolam,” jelasnya.

    Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke Kepala Desa, kemudian diteruskan ke Polsek Jiken.

    “Setelah kurang lebih 15 menit kemudian  korban  berhasil ditemukan, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

    Mendapatkan laporan adanya orang tenggelam, Polsek Jiken, langsung meluncur ke lokasi kejadian.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban meninggal karena tenggelam, tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” paparnya.

    Selanjutnya, korban diserahkan ke keluarga, untuk dimakamkan sebagaimana mestinya.(Iqs)

  • 5 Fakta Viral Pemdes Wunut Klaten Bagi-bagi THR ke Warga, Hampir Rp600 Juta, Ini Cerita Penerima – Halaman all

    5 Fakta Viral Pemdes Wunut Klaten Bagi-bagi THR ke Warga, Hampir Rp600 Juta, Ini Cerita Penerima – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta-fakta pemerintah desa (Pemdes) Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, membagikan uang tunjangan hari raya (THR) kepada warganya.

    Ribuan warga di Desa Wunut mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari Pemdes pada Selasa (18/3/2025).

    THR ini diberikan ke masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H di Gedung Serbaguna Desa Wunut.

    Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistyo Setyawan pun mengonfirmasi hal tersebut. 

    “Kita memberikan THR, untuk 2.289 jiwa,” katanya, Rabu (19/3/2025), dilansir TribunSolo.com. 

    5 Fakta Viral Pemdes Wunut Klaten Bagi-bagi THR ke Warga

    1. Satu Orang Dapat Rp200 Ribu

    Dalam penyalurannya, Desa Wunut ini membagikan THR kepada warga yang totalnya hampir Rp600 Juta.

    Untuk satu orangnya, mendapat THR dengan nominal Rp200 ribu.

    “Sehingga jumlahnya Rp457.800.000,” jelas Iwan Sulistyo Setyawan.

    Jumlah penerima THR diketahui meningkat dibanding tahun sebelumnya. 

    Pada 2023, THR hanya diberikan kepada 744 orang. 

    2. Anggaran THR dari Pendapat Desa

    Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut mengalokasikan anggaran mencapai Rp457,8 juta untuk warganya.

    Menariknya, anggaran tersebut bukan berasal dari dana bantuan pemerintah pusat atau pun daerah. 

    Kepala Desa Wunut menjelaskan, dana THR berasal dari pendapatan desa. Khususnya dari hasil pengelolaan Umbul Pelem, destinasi wisata air yang dikelola desa.

    “Untuk jumlah yang kita bagikan kepada semua warga Desa Wunut yang sudah masuk KK sekalipun itu masih bayi itu sejumlah 2.289 jiwa. Untuk per orangnya Rp200.000,” ucapnya, Selasa (18/3/2025).

    Iwan pun mengatakan, tujuan membagikan THR untuk memberikan hasil pengelolaan Bumdes di bidang pariwisata.

    “Kita pengen warga kita bahagia di saat lebaran, walaupun mungkin pemberian kita satu orang baru Rp200 ribu. Tapi, semoga ini bermanfaat bagi warga kita,” terangnya. 

    Saat ini, Desa Wunut memiliki satu obyek wisata air Umbul Pelem, di mana pengelolaannya dilakukan oleh Bumdes Sumber Kamulyan.

    3. Program Bagi-bagi THR Sudah Berlangsung sejak 2023

    Lebih lanjut, Iwan Sulistyo Setyawan mengatakan pembagian THR telah berlangsung sejak 2023 dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

    “Alhamdulillah tiap tahun naik untuk nominalnya. Kalau (tahun) kemarin per KK, tahun ini sudah per orang,” ungkap Iwan.

    4. Warga Cukup Bawa KK 

    Dalam skema pembagian THR ini, semua warga Desa Wunut yang terdaftar dalam KK berhak menerima bantuan.

    “Konsepnya kita memberikan bantuan langsung seperti pemerintah pusat. Hanya saja, kita tidak tebang pilih, semua kita berikan sama,” imbuhnya.

    Warga hanya perlu membawa kartu keluarga sebagai syarat utama.

    “Syaratnya bawa KK saja,” tutup Iwan.

    Berdasarkan pantauan Tribun Solo saat pembagian THR pada Selasa, para warga mulai datang ke kantor Desa mulai pukul 09.30 WIB.

    5. Cerita Warga Dapat THR

    Tangis haru sempat menyelimuti seorang wanita yang menjadi penerima terbanyak tunjangan hari raya (THR) dari pemerintah Desa Wunut. 

    Seperti ibu bernama Sunipah (30), yang bekerja sehari-hari bekerja sebagai badut jalanan.

    Ibu dari tujuh anak ini merasa senang dirinya mendapat THR langsung uang tunai.

    “Ya senang. Buat beli baju lebaran anak,” ucapnya setelah menerima THR di Gedung Serbaguna Desa Wunut, Selasa.

    Diketahui, Sunipah menerima uang tunai sebesar Rp1.600.000.

    Pemberian THR terbanyak ini sesuai jumlah jiwa dalam kartu keluarga yang tertera.

    Melalui kebijakan ini, Desa Wunut menjadi contoh bagaimana pengelolaan potensi wisata desa dapat berdampak langsung pada kesejahteraan warganya. Terutama, saat momen Lebaran ini. 

    Sebagai informasi, Umbul Pelem merupakan obyek wisata air yang berlokasi tidak jauh dari Umbul Ponggok, yaitu di Jalan Tegalgondo-Janti, Dukuh Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

    Dikutip dari Instagram resminya, Umbul Pelem Waterpark dibuka untuk umum setiap hari, atau dari hari Senin hingga Minggu.

    Jam buka Umbul Pelem Waterpark pada hari operasional yaitu mulai pukul 05.00-16.00 WIB. 

    Adapun untuk harga tiket masuk Umbul Pelem Waterpark, mulai dari Rp8.000 per orang pada hari biasa dan Rp10.000 per orang untuk weekend. 

    Umbul Pelem Water Park dibangun secara bertahap sejak 2016 menggunakan dana desa sebesar Rp2,4 miliar.

    Dikutip dari Kompas.com, hingga saat ini, objek wisata Umbul Pelem telah menghasilkan pendapatan hingga Rp26 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk kesejahteraan warga Desa Wunut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pemdes Wunut Klaten Beri THR ke Warganya Total Rp457 Juta, Per Orang Dapat Rp200 Ribu

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Zharfan Muhana, Kompas.com/Labib Zamani)

  • LRT Jabodebek Operasikan 6.800 Perjalanan Selama Lebaran 2025, Ada Tarif Khusus

    LRT Jabodebek Operasikan 6.800 Perjalanan Selama Lebaran 2025, Ada Tarif Khusus

    Bisnis.com, JAKARTA — LRT Jabodebek akan mengoperasikan 6.808 perjalanan selama periode Angkutan Lebaran 2025 yaitu 21 Maret hingga 11 April 2025. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024. 

    Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan selama periode angkutan Lebaran yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 6.804 perjalanan, mengalami peningkatan sebesar 10,6% dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 6.152 perjalanan. 

    “Pada hari kerja, LRT Jabodebek akan melayani 366 perjalanan per hari, sedangkan pada weekend dan hari libur nasional, LRT Jabodebek akan melayani 270 perjalanan per hari,” kata Purnomosidi di Stasiun LRT Jabodebek Cawang, Kamis (20/3/2025). 

    Purnomosidi menjelaskan LRT Jabodebek juga menargetkan untuk melayani 1.161.201 pengguna selama periode angkutan Lebaran 2025.

    Target ini mengalami peningkatan sebesar 29,22% dibandingkan dengan jumlah pengguna pada periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 898.592 pengguna.

    Selain itu, LRT Jabodebek menawarkan tarif lebih hemat selama cuti bersama libur Lebaran pada 28 Maret – 7 April 2025, yaitu mulai dari Rp5.000 hingga maksimal Rp10.000.

    Pada periode tersebut, masyarakat juga diperbolehkan membawa sepeda non-lipat ke stasiun dan kereta, sehingga memberikan fleksibilitas lebih bagi yang ingin berolahraga atau berwisata.

    Selama angkutan Lebaran tahun ini, LRT Jabodebek menyiagakan 242 petugas frontliner di seluruh stasiun untuk memberikan informasi dan pelayanan yang ramah, serta 460 petugas keamanan yang bertugas di stasiun, kereta, dan area strategis guna memastikan kenyamanan pengguna.

    Selain itu, dilakukan koordinasi dan kerja sama dengan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan dan kelancaran operasional, sehingga seluruh fasilitas dan perjalanan dapat berjalan aman dan tertib.

    Meski bukan merupakan moda transportasi utama untuk mudik jarak jauh, LRT Jabodebek tetap berfungsi sebagai penghubung ke moda transportasi lain. Pengguna yang menuju Bandara Soekarno-Hatta dapat turun di Stasiun Dukuh Atas BNI dan melanjutkan perjalanan dengan KA Commuter Line Basoetta di Stasiun BNI City.

    Sementara itu, pengguna yang akan menggunakan kereta cepat Whoosh dapat turun di Stasiun Halim dan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Whoosh Halim.

  • Pria di Sukoharjo Ketagihan Judi Online Mobil dan Sepeda Motor Mertua Digadaikan Rp 8,5 Juta – Halaman all

    Pria di Sukoharjo Ketagihan Judi Online Mobil dan Sepeda Motor Mertua Digadaikan Rp 8,5 Juta – Halaman all

    Tersangka mengaku uang dari menggadaikan dua barang itu digunakan untuk bermain judi slot. Ia pun hanya mengaku menggelapkan mobil dan motor .

    Tayang: Rabu, 19 Maret 2025 19:37 WIB |
    Diperbarui: Rabu, 19 Maret 2025 19:37 WIB

    dok. Kompas

    EFEK JUDI ONLINE – Ilustrasi judi online di ponsel.

    Aksi nekat dilakukan seorang pria bernama Angga Dewangga (31) demi bisa bermain judi online. Kecanduan judi online, yang dialami pria yang beralamat sesuai KTP di Dukuh Gamping, Desa Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu membuat dirinya nekat melakukan penipuan penggelapan.

    Mirisnya ia melakukan aksi tak terpuji tersebut kepada mertuanya sendiri. Sepeda motor Honda Revo dan Mitsubishi Colt 120 SS dia gadaikan agar tetap bisa bermain judi online. 

    Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Aksi nekat dilakukan seorang pria bernama Angga Dewangga (31) demi bisa bermain judi online.

    Kecanduan judi online yang dialami pria yang beralamat sesuai KTP di Dukuh Gamping, Desa Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu membuat dirinya nekat melakukan penipuan penggelapan. 

    Mirisnya ia melakukan aksi tak terpuji tersebut kepada mertuanya sendiri. Sepeda motor Honda Revo dan Mitsubishi Colt 120 SS dia gadaikan agar tetap bisa bermain judi online.

    “Motor digadaikan Rp 1,5 juta. Mobil Rp 7 juta,” kata Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Saryanto, Rabu (19/3/2025).

    Tersangka mengaku uang dari menggadaikan dua barang itu digunakan untuk bermain judi slot. 

    Tersangka pun hanya mengaku menggelapkan mobil dan motor mertuanya saja. 

    Selain itu dia juga kerap meminta uang dengan alasan untuk usaha.

    “Kalau sampai sekarang (menggelapkan kasus lainnya) tidak mengakui. Tetapi kalau dia pinjam uang kepada temannya itu ada,” ujar Agung.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Desa Wunut di Klaten Bagikan Rp 457 Juta untuk THR Warga, Dari Mana Anggarannya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    Desa Wunut di Klaten Bagikan Rp 457 Juta untuk THR Warga, Dari Mana Anggarannya? Regional 19 Maret 2025

    Desa Wunut di Klaten Bagikan Rp 457 Juta untuk THR Warga, dari Mana Anggarannya?
    Editor

    KLATEN, KOMPAS.com
    – Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, kembali menyalurkan tunjangan hari raya (THR) 2025 kepada semua warganya.
    Tahun ini, total anggaran yang dialokasikan untuk THR mencapai Rp 457,8 juta, dengan setiap warga menerima Rp 200.000.
    Menariknya, anggaran besar tersebut bukan berasal dari dana bantuan pemerintah pusat atau pun daerah.
    Kepala
    Desa Wunut
    , Iwan Sulistiya Setiawan, menjelaskan bahwa dana THR berasal dari pendapatan desa, khususnya dari hasil pengelolaan
    Umbul Pelem
    , destinasi wisata air yang dikelola oleh desa.
    “Untuk jumlah yang kita bagikan kepada semua warga Desa Wunut yang sudah masuk KK sekalipun itu masih bayi itu sejumlah 2.289 jiwa. Untuk per orangnya Rp 200.000. Total yang dialokasikan THR ini Rp 457.800.000,” kata Iwan, Selasa (18/3/2025).
    Program pembagian THR ini telah berlangsung sejak 2023 dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
    “Alhamdulillah tiap tahun naik untuk nominalnya. Kalau (tahun) kemarin per KK, tahun ini sudah per orang,” ungkap Iwan.
    Dalam skema pembagian THR ini, semua warga Desa Wunut yang terdaftar dalam kartu keluarga (KK) berhak menerima bantuan, termasuk bayi yang baru lahir.
    “Konsepnya kita memberikan bantuan langsung seperti pemerintah pusat. Hanya saja, kita tidak tebang pilih, semua kita berikan sama,” tambahnya.
    Untuk pencairan THR, warga hanya perlu membawa kartu keluarga sebagai syarat utama.
    “Syaratnya bawa KK saja,” tutup Iwan.
    Dengan kebijakan ini, Desa Wunut menjadi contoh bagaimana pengelolaan potensi wisata desa dapat berdampak langsung pada kesejahteraan warganya, terutama dalam momen penting seperti Lebaran.
    Umbul Pelem adalah obyek wisata air yang berlokasi tidak jauh dari Umbul Ponggok, yaitu di Jalan Tegalgondo – Janti, Dukuh Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
    Dilansir dari Instagram resminya, Umbul Pelem Waterpark dibuka untuk umum setiap hari, atau dari hari Senin hingga Minggu.
    Jam buka Umbul Pelem Waterpark pada hari operasional yaitu mulai pukul 05.00-16.00 WIB.
    Sedangkan harga tiket masuk Umbul Pelem Waterpark juga sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp 8.000 per orang pada hari biasa dan Rp 10.000 per orang untuk
    weekend
    .
    Umbul Pelem berada di sekitar persawahan sehingga memiliki pemandangan yang cukup indah.
    Menjadi kolam pemandian yang bersumber dar mata air alami, maka kualitas air di Umbul Pelem tetap jernih dan justru terasa lebih menyegarkan.
    Aliran air dari sumber air mengalir secara alami sehingga tanpa harus diberi kaporit, air yang ada di kolam memang sudah jernih dan tidak pedih di mata.
    Selain itu, setiap sore hingga malam pengelola akan menguras kolam dan air kolam pun secara alami akan terus berganti.
    Namun, daya tarik Umbul Pelem tidak hanya menonjolkan kesegaran dan jernihnya air yang menggunakan sumber dari mata air alami.
    Umbul Pelem dikelola dengan mengadopsi konsep
    waterpark
    sehingga memiliki beragam wahana air seru yang bisa dicoba.
    Sebut saja adanya seluncuran, kolam dengan tingkat kedalaman berbeda, dan arena kolam anak.
    Terdapat pula wahana
    flying fox
    dan kolam terapi ikan yang bisa dinikmati pengunjung.
    Penjual makanan dan minuman juga tersedia untuk mengisi perut dan bersantai sebelum melanjutkan untuk kembali bermain air.
    Ada pula petugas yang siap menjaga keamanan sehingga pengunjung tak perlu khawatir untuk menikmati keseruan di Umbul Pelem Waterpark.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual, Sanrio Luncurkan Kampanye Lintas Negara

    Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual, Sanrio Luncurkan Kampanye Lintas Negara

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sanrio meluncurkan kampanye lintas negara untuk memerangi peredaran barang palsu dan memperkuat perlindungan kekayaan intelektual (IP) di Asia Tenggara.

    Kampanye ini diluncurkan di Singapura, Thailand, dan Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko produk palsu, sekaligus memperkuat upaya dalam menjaga integritas merek dan kepercayaan pelanggan.

    Melalui keterangan resminya, Sanrio mengungkap bahwa Asia Tenggara sebagai salah satu pasar utama Sanrio, memiliki komunitas penggemar yang semarak dalam mengapresiasi dan merayakan keceriaan melalui karakter-karakter ikonik Sanrio.

    Melalui kampanye ini, Sanrio berupaya untuk mengedukasi para pelanggan dan mitra bisnis terkait pentingnya hak kekayaan intelektual dan risiko yang dimunculkan dari produk-produk palsu kepada pelanggan, mulai dari kualitas produk di bawah standar hingga potensi isu atas keamanan produk.

    “Kampanye ‘Sanrio Menghargai Nilai-nilai Autentisitas’ berakar dari filosofi panjang Minna Nakayoku (Menjalin Kebersamaan) dan terinspirasi dari visi One World, Connecting Smiles (Satu Dunia, Menjalin Keceriaan) menjadi dasar untuk memberdayakan individu dalam membuat pilihan yang tepat serta memahami pentingnya membeli produk yang asli,” tulisnya dalam keteranganya.

    Sebagai bagian dari kampanye pemasaran terintegrasi, Sanrio juga meluncurkan iklan out-of-home (OOH) dan iklan digital di sejumlah lokasi strategis di Singapura, Thailand, dan Indonesia.

    Pesan kampanye ini ditempatkan di dalam gerbong kereta serta sejumlah jaringan kereta api di ketiga kota tersebut, serta sejumlah lokasi ikonik seperti Jewel pada Bandara Changi Singapura, CentralWorld di Bangkok, serta kawasan Transit Dukuh Atas di Jakarta.

    Selain itu, dalam kampanye ini Sanrio juga berkolaborasi dengan kreator digital di masing-masing negara dan menekankan pentingnya membeli produk yang asli.

     Beberapa kreator yang terlibat antara lain Ang Chiew Ting (@bongqiuqiu), Fauzi Aziz (@mynameisfauzi), dan Leah Shannon (@mizchiefmagik) dari Singapura, Phavida Chiddaycha (@icepadie), Ajummabakorea (@ajummabakorea), dan Birdie Parva (@birdieparva) dari Thailand, serta Sunny Dahye (@sunnydahye), Andre Hendarto (@andrehendarto), dan Meissie (@meissieeee) dari Indonesia.

    Selain kawasan Asia Tenggara, Sanrio juga meluncurkan inisiatif ini di Tiongkok untuk memperkuat kesadaran akan perlindungan kekayaan intelektual.

    Cakupan atas inisiatif ini termasuk penyelenggaraan forum daring yang bekerja sama dengan media terkemuka terkait yang menekankan pentingnya kekayaan intelektual.

    Sementara itu, untuk menjangkau audiens yang lebih luas, kampanye tersasar ini juga disampaikan melalui aplikasi berita dan platform media sosial untuk meningkatkan engagement. (*)

     

     

  • Jamu Coro, Minuman Khas Kabupaten Demak

    Jamu Coro, Minuman Khas Kabupaten Demak

    Liputan6.com, Demak – Tak hanya soal makanan, Kabupaten Demak juga memiliki minuman khas yang patut dicoba. Adalah jamu coro yang merupakan minuman tradisional yang konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro.

    Jamu coro merupakan minuman tradisional berbahan dasar tepung. Minuman ini juga dibuat dengan rempah-rempah pilihan, seperti jahe, kayu manis, serai, santan kelapa, dan gula merah.

    Jamu coro menawarkan cita rasa sedikit pedas dan manis. Dinikmati saat masih panas, minuman ini berkhasiat untuk menghangatkan badan. 

    Keunikan jamu coro terletak pada wadah yang digunakan oleh penjual, yakni berupa kendil atau klenting dari tanah. Wadah tersebut ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik.

    Wadah tersebut dapat menjaga jamu coro tetap hangat. Untuk mengambil jamu coro, penjual menggunakan potongan bambu kecil dengan gagang kayu. 

    Mengutip dari pariwisata.demakkab.go.id, pada zaman dahulu, jamu coro kerap disajikan dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Oleh masyarakat Demak, jamu coro terus dilestarikan hingga menjadi minuman tradisional khas yang masih eksis hingga sekarang.

    Salah satu wilayah yang menjadi sentra jamu coro adalah Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Minuman ini paling sering ditemukan di kampung-kampung sekitar maupun dijajakan berkeliling saat pagi hari.

    Sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro, lahirnya jamu coro tak bisa dipisahkan dari Ki Ageng Kakibalar. Konon, wedang jamu coro ditemukan sekitar akhir abad ke-15 oleh abdi dalem Sultan Trenggono tersebut.

    Setelah perselisihan di Kerajaan Demak, ia keluar dari kerajaan dan mengabdi kepada masyarakat. Ia pun fokus menolong sesama, salah satunya melalui media resep ramuan minuman wedang jamu coro.

    Ki Ageng Kakibalar menetap di Desa Rejosari, tepatnya di Dukuh Tegalsari. Wilayah tersebut hingga kini masih menjadi sentra jamu coro.

    Anak-anaknya melanjutkan kebiasaan menolong sesama dengan media wedang tersebut selama beberapa keturunan. Hal itulah yang membuat jamu coro masih bertahan hingga sekarang.

    Sejak 2024, jamu coro telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Jawa Tengah. Hingga kini, eksistensi wedang jamu coro masih tetap bertahan dan tak tergeser dengan minuman-minuman masa kini.

    Penulis: Resla

  • Pelaku Curanmor di Lokasi Kecelakaan di Mojokerto Tertangkap, Dua Penadah Diamankan

    Pelaku Curanmor di Lokasi Kecelakaan di Mojokerto Tertangkap, Dua Penadah Diamankan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tim Jatanras Satreskrim Polres Mojokerto mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di lokasi kecelakaan lalu lintas. Polisi menangkap pelaku utama serta dua penadah motor curian tersebut.

    Pelaku utama adalah DAS (33), warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Sementara dua penadah yang turut diamankan yakni P (53), warga Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, serta AS (46), warga Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama, menjelaskan bahwa pencurian terjadi pada 13 Desember 2024 di Jalan Mayjen Sumadi, Desa Kutorejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Korban pencurian adalah ayah dari seorang korban kecelakaan.

    Saat itu, SZ, perempuan berusia 33 tahun bersama seorang laki-laki, Y (38) mengalami kecelakaan sekitar pukul 11.30 WIB di barat SMAN 1 Kutorejo. Ayah korban yang mendapatkan informasi jika sang anak mengalami kecelakaan mendatangi lokasi kejadian.

    “Korban saat itu datang ke lokasi kecelakaan anaknya dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna merah hitam. Ia meninggalkan sepeda motornya di pinggir jalan dengan kunci kontak masih menempel. Pelaku yang melintas melihat kesempatan tersebut dan langsung membawa kabur motor korban,” ujar AKP Nova Indra Pratama.

    Pelaku meninggalkan sepeda motor Honda Vario nopol L 5066 D warna hijau yang dikendarainya di lokasi kejadian sebelum melarikan diri dengan motor curian. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kutorejo.

    “Tim Jantanras melakukan rangkaian penyelidikan dan informasi bahwa yang bersangkutan AS melarikan diri ke Kalimantan. Pada hari Minggu, tanggal 16 Februari 2025 Tim Jatanras berhasil mengamankan pelaku AS di desa Santana, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur,” jelasnya.

    Berdasarkan keterangan pelaku, sepeda motor curian dijual kepada penadah seharga Rp4,5 juta. Polisi kemudian menangkap dua penadah lainnya, P dan AS, di kediaman masing-masing pada 17 Februari 2025.

    “Dari tangan pelaku, kami mengamankan barang bukti berupa BPKB, STNK, dan sepeda motor Honda Scoopy milik korban. Ketiga tersangka kini telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Mojokerto,” tambah AKP Nova Indra Pratama. [tin/beq]

  • Di Ruas Tol Ini Bisa Gunakan 1 e-Toll untuk 2 Mobil

    Di Ruas Tol Ini Bisa Gunakan 1 e-Toll untuk 2 Mobil

    Jakarta

    Di ruas tol dengan sistem transaksi terbuka, pengendara boleh menggunakan dua kartu e-Toll. Begini penjelasannya.

    Kartu e-Toll digunakan untuk bertransaksi saat mengakses jalan tol. Untuk itu, pastikan kamu sudah memiliki kartu e-Toll sebelum melintas di jalan bebas hambatan tersebut. Sejak diberlakukannya transaksi non-tunai menggunakan e-toll, sistem transaksi jalan tol di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni sistem terbuka dan tertutup.

    Dalam dua sistem transaksi tersebut, perlu diketahui ada yang tak bisa berganti-ganti kartu e-Toll yaitu sistem tertutup. Sementara ruas tol yang menerapkan sistem terbuka, bisa menggunakan dua kartu e-Toll berbeda.

    Sistem Transaksi Terbuka

    Pada sistem transaksi terbuka pengendara hanya membayar tol pada saat masuk pertama kali melalui gardu tol. Pembayaran tersebut juga termasuk membuka palang di gerbang tol. Ketika ingin keluar tinggal keluar saja dan sudah tidak perlu membayar ataupun menempelkan Kartu Uang Elektronik. Sistem transaksi terbuka diterapkan di beberapa ruas tol. Salah satu contohnya di ruas Tol Jagorawi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Gerbang Tol Ciawi, Tujuan wilayah dan asal: Ciawi, Gadog, Puncak, Sukabumi
    2. Gerbang Tol Bogor, Tujuan wilayah dan asal: Kota Bogor Bagian Barat (Istana Bogor, Kebun Raya)
    3. Gerbang Tol Sentul Selatan 1 dan 2, Tujuan dan asal wilayah: Perumahan Sentul City dan Jalan Tol BORR
    4. Gerbang Tol Kranggan, Tujuan dan asal wilayah: Wilayah Kranggan khusus lain dari Jakarta
    5. Gerbang Tol Gunung Putri, Tujuan dan asal wilayah: Gunung Puteri ke arah Jonggol
    6. Gerbang Tol Cimanggis 1, 2, dan 3, Tujuan dan asal wilayah: Kawasan Golf Cimanggis (khusus dari arah Jakarta)
    7. Gerbang Tol Cibubur 1 dan 2, Tujuan dan asal wilayah: Wilayah Cibubur dan sekitarnya
    8. Gerbang Tol Pasar Rebo, Tujuan dan asal wilayah: Ke arah Kampung Rambutan dan JORR
    9. Gerbang Tol Dukuh, Tujuan dan asal wilayah: Akses dari Kampung Rambutan dan JORR menuju Jakarta (dan sebaliknya)

    Sistem Transaksi Tertutup

    Pada sistem transaksi tertutup, pengendara akan melakukan pembayaran saat berada di gardu gerbang tol tempat ingin keluar. Jadi saat pertama masuk belum melakukan pembayaran, tap di gardu awal yang dilakukan hanya untuk membuka palang atau portal.

    Pengendara diimbau untuk selalu ingat dalam menggunakan satu uang elektronik yang sama saat melakukan tapping pertama dan terakhir. Pastikan saldo uang elektronik (e-Toll) mencukupi agar tidak terjadi masalah di tengah-tengah perjalanan, yakni saat melakukan tapping pembayaran di gardu gerbang tol.

    Sistem ini membuat kartu e-Toll tidak bisa dipindahtangankan. Jika kartu e-Toll kamu dipinjam untuk tap mobil yang ada di depan ketika berada di pintu keluar, maka kamu tidak akan bisa keluar karena data e-Toll sudah terpakai di mobil sebelumnya. Berikut contoh ruas tol yang menerapkan sistem transaksi tertutup.

    1. Gerbang Tol Purwakarta Utara, Tujuan wilayah dan Asal: Sadang, Purwakarta Utara
    2. Gerbang Tol Jatiluhur, Tujuan wilayah dan Asal: Purwakarta wil Selatan, Bendungan Jatiluhur
    3. Gerbang Tol Padalarang Timur, Tujuan wilayah dan asal: Padalarang kota, Cianjur
    4. Gerbang Baros/Cimahi, Tujuan wilayah dan asal: Cimahi, Baros
    5. Gerbang Tol: Pasteur, Tujuan wilayah dan asal: Pasteur, Dago, Ciumbuluit, Gedung Sate
    6. Gerbang Tol Pasir Koja: Tujuan wilayah dan asal: Pasir Koja, Holis, Cibeureum
    7. Gerbang Tol Kopo, Tujuan wilayah dan asal: Kopo, Terminal Leuwi Panjang, Soreang
    8. Gerbang Tol Moh.Toha, Tujuan wilayah dan asal: Mohamad Toha, Dayeuh Kolot
    9. Gerbang Tol Buah Batu, Tujuan wilayah dan asal: Buah Batu, Margahayu, Bojong Soreang, Dayeuh Kolot
    10. Gerbang Tol Cileunyi, Tujuan wilayah dan asal: Cileunyi, Sumedang, Garut

    Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup jalan tol memiliki kelebihan masing-masing. Untuk sistem terbuka karena pembayaran dilakukan satu kali yaitu saat masuk, pengendara tidak harus berhenti lagi untuk melakukan pembayaran saat mau keluar. Terkecuali jika bersambung ke tol lain dengan sistem tertutup, pengendara harus melakukan tapping pembayaran lagi di gerbang tol.

    (dry/rgr)

  • Jelang PSU Pilkada Magetan, Bawaslu Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Sembako Berisi Foto Paslon

    Jelang PSU Pilkada Magetan, Bawaslu Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Sembako Berisi Foto Paslon

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Magetan belum dimulai, namun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat sudah menerima laporan dugaan pelanggaran, yang dilakukan salah satu pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati. 

    Laporan yang mencuat adalah dugaan pembagian paket sembako kepada masyarakat Dukuh Jlamprang, Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo.

    Lokasi tersebut termasuk dalam wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009, salah satu lokasi PSU yang akan digelar pada 22 Maret 2025.

    Seorang warga bernama Suhadi melaporkan, pembagian sembako yang diduga berasal dari salah satu paslon terjadi pada Senin (10/3/2025). 

    Menurutnya, paket tersebut berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, teh celup, dan kecap.

    “Dalam paket sembako itu ada nama serta foto paslon, lengkap dengan ajakan untuk mencoblos,” ungkap Suhadi, Rabu (12/3/2025)

    Komisioner Bawaslu Magetan Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, M Ramzi, membenarkan laporan terkait dugaan pembagian sembako.

    “Barang bukti, lima paket sembako telah diserahkan kepada Bawaslu, dua paket dari laporan pertama dan tiga paket dari laporan kedua,” tuturnya.

    Saat ini, Bawaslu tengah melakukan kajian awal untuk menentukan laporan tersebut memenuhi syarat formal dan material sebelum diputuskan untuk diregistrasi.

    Ia juga menegaskan, dlam PSU tidak ada tahapan kampanye maupun masa tenang seperti Pilkada.

    “Segala bentuk pemberian yang berpotensi mempengaruhi pemilih harus dikaji lebih lanjut,” pungkasnya