kab/kota: Dubai

  • Tetap jaga kesehatan, kualitas udara Jakarta pagi ini tak sehat

    Tetap jaga kesehatan, kualitas udara Jakarta pagi ini tak sehat

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pukul 06.15 WIB dari laman IQAir masuk ke dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan menempatkannya pada peringkat delapan kota-kota dengan kualitas udara buruk dunia.

    Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) berada di angka 157 dan butir partikel halus PM2.5 berada di angka 64,6 mikrogram per meter kubik.

    Masyarakat juga diimbau selalu menjaga kesehatan dengan memakai masker apabila beraktivitas di luar rumah.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Dubai, Uni Emirat Arab di angka 542, urutan kedua Dhaka, Bangladesh di angka 183, urutan ketiga Hanoi, Vietnam di angka 173, urutan keempat Delhi, India di angka 167, urutan kelima Lahore, Pakistan di angka 161.

    Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai

    Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai

    loading…

    Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa belasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Dubai, UEA. Foto/Ilustrasi/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa belasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia.

    Terungkap sebanyak 19 TKI perempuan dijebak dan dipaksa menjadi Pekerja Seks Komersil (PSK) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

    “Kemlu dan KJRI Dubai telah memonitor dan menaruh perhatian khusus terhadap modus TPPO di mana pekerja migran perempuan dieksploitasi secara seksual sebagai PSK di Dubai,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

    Selama periode Januari sampai Maret 2025, KJRI Dubai telah menerima dan menindaklanjuti 19 kasus TKI yang dieksploitasi sebagai PSK. Dari jumlah keseluruhan, 7 perempuan telah dipulangkan ke tanah air, sedangkan sisanya masih berada di Dubai.

    “Dari 19 korban tersebut, 7 telah berhasil dipulangkan ke Indonesia, sedang 12 lainnya masih berproses penegakan hukumnya dan saat ini ditampung di shelter KJRI Dubai,” ujarnya.

    Adapun, modusnya ketika TKI yang sudah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) diiming-imingi gaji tinggi oleh pelaku agar mau kabur dan pindah pekerjaan. Setelah hal TKI tersebut tertarik, pelaku justru membawa korbannya ke mucikari.

    “Namun ternyata mereka kemudian dibawa ke mucikari dan dipekerjakan di tempat prostitusi sebagai PSK,” ujarnya.

    Atas berbagai kasus TPPO ini, KJRI telah bekerja sama dengan criminal investigation division kepolisian Dubai untuk proses penyelamatan dan penegakan hukum. KJRI juga telah siagakan nomor hotline di +971563322611 dan shelter untuk respons cepat atas setiap pengaduan.

    “Kemlu dan Perwakilan RI di PEA senantiasa mengimbau agar para PMI tidak mudah tergiur iming-iming gaji tinggi dan kemudian kabur dari majikan resminya,” pungkasnya.

    (shf)

  • Orang Kaya RI Pindahkan Kekayaannya ke Luar Negeri, Ekonom Ungkap Sosoknya – Halaman all

    Orang Kaya RI Pindahkan Kekayaannya ke Luar Negeri, Ekonom Ungkap Sosoknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa orang kaya Indonesia diam-diam memindahkan ratusan juta dolar AS ke luar negeri.

    Hal ini diungkap dalam laporan Bloomberg yang dirilis pada 11 April 2025, di mana orang kaya tersebut menggunakan berbagai instrumen, mulai dari properti, emas, hingga mata uang kripto seperti USDT, untuk menyelundupkan kekayaan tanpa meninggalkan jejak. 

    Data Bloomberg menyebutkan, arus keluar dana dari Indonesia meningkat signifikan sejak Oktober 2024, terutama setelah rupiah terjun bebas pada Maret 2025. 

    Seorang bankir swasta mengungkap, kliennya yang memiliki kekayaan bersih USD 100–400 juta bahkan mengalihkan 10 persen portofolio mereka ke aset kripto. 

    Sementara itu, firma penasihat keuangan melaporkan pemindahan dana ke Dubai dan Abu Dhabi mencapai USD 50 juta pada Februari 2025—naik lima kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. 

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, meski laporan Bloomberg tidak menyebutkan siapa mereka, namun dapat diprediksi bahwa orang kaya Indonesia adalah konglomerat komoditas yang sekaligus bermain di sektor finansial, yang mana mereka sudah akrab dengan lobi global.

    “Para pengusaha yang dimaksud dalam laporan Bloomberg bisa jadi adalah segelintir elite bisnis Indonesia yang menguasai sektor ekspor komoditas primer—seperti kelapa sawit, batu bara, nikel, atau karet—dan memiliki jaringan keuangan internasional,” papar Achmad dikutip Senin (14/4/2025).

    Ia menyebut, mereka adalah pemilik perusahaan-perusahaan raksasa yang menggurita di sektor perdagangan, perkebunan, pertambangan, serta perbankan atau investasi. 

    “Kelompok ini akrab dengan transaksi lintas negara, memiliki akses ke pasar modal global, dan terbiasa membuka rekening di bank luar negeri atau menggunakan instrumen keuangan kompleks seperti derivatif, hedge fund, atau mata uang kripto,” paparnya.

    Menurutna, identitas mereka sebenarnya mudah dilacak karena lingkaran pengusaha yang bermain di dua sektor sekaligus (komoditas dan finansial) sangat terbatas. 

    Misalnya, konglomerat pemilik tambang batu bara atau nikel yang juga menguasai perusahaan pembiayaan di Singapura, atau eksportir sawit dengan anak usaha di sektor perbankan offshore. 

    Transaksi ekspor-impor mereka tercatat di Bea Cukai, sementara aliran dananya terekam di bank sentral atau lembaga keuangan internasional. 

    “Keterlibatan mereka dalam skema pemindahan dana ke luar negeri seringkali terlihat dari pola transaksi yang tidak wajar, seperti pembayaran ekspor yang “ditahan” di rekening luar negeri atau penggunaan perusahaan cangkang di negara tax haven,” tuturnya.

    Tak Bisa Dibenarkan

    Achmad menyebut, alasan yang dikemukakan para pelaku, seperti kekhawatiran terhadap disiplin fiskal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ketidakstabilan politik, atau keinginan melindungi aset, tidak bisa dibenarkan. 

    Sebab, tindakannya memperburuk kondisi yang mereka takuti. Ketika rupiah melemah, pelarian modal dalam skala besar seperti ini ibarat menusuk jantung perekonomian sendiri. 

    “Setiap dolar yang dipindahkan ke luar negeri mengurangi cadangan devisa, melemahkan nilai tukar Rupiah, dan memicu inflasi yang memberatkan 270 juta rakyat Indonesia.
    Mereka mungkin berdalih bahwa ini adalah hak properti pribadi,” kata Achmad.

    Saatnya Menyelamatkan Indonesia dari Jerat Oligarki

    Achmad menyampaikan, pemerintah harus bergerak cepat mengatasi pelarian dana orang kaya ke luar negeri, karena setiap detik penundaan berarti kerugian miliaran rupiah bagi perekonomian. 

    “Jika perlu, cabut izin usaha para pengkhianat ekonomi, bekukan aset mereka, dan publikasikan nama-namanya sebagai bentuk naming and shaming,” tuturnya.

    Lebih lanjut Ia mengatakan, bangsa ini tidak akan maju jika para pemilik modalnya justru menjadi parasit yang menggerogoti tubuh sendiri. 

    Jika mereka tidak mau berdiri di barisan terdepan membela “Indonesia, maka pemerintah wajib memaksa mereka untuk tunduk pada kepentingan nasional. Ekonomi Indonesia bukan milik segelintir orang kaya, melainkan hak seluruh rakyat yang berjuang setiap hari untuk hidup layak,” paparnya.

  • Orang Kaya di Indonesia Ramai-Ramai Pindahkan Uang ke Luar Negeri, Kebijakan Prabowo Jadi Biang Kerok

    Orang Kaya di Indonesia Ramai-Ramai Pindahkan Uang ke Luar Negeri, Kebijakan Prabowo Jadi Biang Kerok

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap arah kebijakan fiskal Presiden Prabowo Subianto dan stabilitas ekonomi nasional, gelombang arus keluar dana dalam jumlah besar dari kalangan orang kaya Indonesia mulai mencuat.

    Bloomberg melaporkan bahwa ratusan juta dolar telah dialihkan ke luar negeri sejak Oktober 2024, dengan tujuan mengamankan nilai kekayaan dari risiko dalam negeri.

    Kekhawatiran terhadap Disiplin Fiskal dan Stabilitas Politik

    Presiden Prabowo Subianto, yang baru menjabat sejak Oktober 2024, berambisi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun. Target yang ambisius ini menuntut lonjakan besar dalam belanja negara.

    Akan tetapi, hal ini menimbulkan kecemasan di kalangan investor, yang khawatir kebijakan tersebut bisa menyebabkan defisit fiskal membengkak, peningkatan utang, lonjakan inflasi, hingga potensi kenaikan pajak.

    “Saya telah meningkatkan pembelian USDT saya dalam beberapa bulan terakhir,” ucap Chan, seorang mantan eksekutif puncak di salah satu konglomerat besar Indonesia yang meminta identitasnya dirahasiakan.

    “Ini memungkinkan saya untuk mempertahankan nilai aset saya dan mengirimkannya ke luar negeri jika diperlukan tanpa membawanya secara fisik melintasi perbatasan. Prospek ekonomi Indonesia dan risiko terhadap stabilitas politik negara benar-benar mengkhawatirkan saya,” tuturnya menambahkan.

    Langkah-langkah Prabowo Subianto yang memperluas peran militer dan memperkuat kontrol terhadap perusahaan-perusahaan BUMN juga ikut memperbesar kekhawatiran akan arah demokrasi dan stabilitas ekonomi. Efeknya terlihat nyata: nilai tukar rupiah sempat menyentuh rekor terendah terhadap dolar AS pada 9 April 2025.

    Strategi Menyelamatkan Kekayaan: Emas, Properti, dan USDT

    Dalam situasi penuh ketidakpastian ini, orang-orang kaya Indonesia mengalihkan aset mereka ke dalam bentuk-bentuk yang dianggap aman atau safe haven.

    Emas dan properti telah lama menjadi pilihan utama, namun kini stablecoin seperti Tether (USDT) juga mulai meraih kepercayaan karena kemampuannya mempertahankan nilai terhadap dolar AS.

    Seorang bankir swasta menyebutkan bahwa kliennya yang memiliki kekayaan bersih antara 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) hingga 400 juta dolar AS (Rp6,7 triliun) telah mengonversi hingga 10% aset mereka ke dalam bentuk kripto sejak Prabowo menjabat. Lonjakan penggunaan USDT terjadi terutama setelah rupiah melemah tajam pada Maret 2025.

    USDT dipilih karena fleksibilitas dan kemampuannya menghindari pengawasan saat mengalihkan dana ke luar negeri.

    “Perdagangan pasangan USDT/rupiah kini menyumbang lebih dari seperempat volume harian di Tokocrypto,” kata Wan Iqbal, kepala pemasaran Tokocrypto, salah satu bursa kripto terbesar di Indonesia.

    Di sisi lain, permintaan emas juga melonjak tajam. PT Hartadinata Abadi, pengecer emas non-negara terbesar di Indonesia, melaporkan peningkatan penjualan emas batangan sebesar 30% pada kuartal pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

    Ini menjadi pertumbuhan tahunan kuartalan tertajam sejak perusahaan tersebut go public pada 2017.

    Properti di Timur Tengah dan Perusahaan Cangkang

    Tak hanya itu, pelarian kekayaan juga tampak dalam pembelian properti luar negeri, terutama di Dubai dan Abu Dhabi.

    Menurut sumber Bloomberg, sejak Februari 2025, klien dari satu perusahaan penasihat telah mengalihkan sekitar 50 juta dolar AS (Rp839,5 miliar) ke wilayah tersebut. Dana ini sering digunakan untuk membeli properti atas nama anggota keluarga atau teman, demi menghindari deteksi.

    Beberapa klien bahkan memperoleh visa kerja di Timur Tengah, yang memberi mereka akses untuk mendirikan perusahaan cangkang—alat yang efektif untuk membeli aset tanpa pengawasan ketat. Kawasan ini menjadi alternatif baru yang menggeser dominasi Singapura sebagai tempat menyimpan aset, menyusul semakin ketatnya pengawasan dan regulasi perbankan di negara kota tersebut.

    Implikasi Terhadap Ekonomi dan Tanggapan Pemerintah

    Keluarnya dana dalam jumlah besar dari Indonesia dapat memperburuk tekanan terhadap rupiah dan memperlemah pasar keuangan domestik. Meskipun fenomena ini belum menyamai eksodus besar saat krisis Asia 1998, tren yang ada cukup mengkhawatirkan.

    Menurut Dedi Dinarto, analis utama untuk Indonesia di Global Counsel LLP, pelarian dana ini bisa ditekan jika Presiden Prabowo memberikan kepastian mengenai disiplin fiskal dan fokus pada investasi jangka panjang di bidang strategis seperti infrastruktur.

    “Baik investor asing maupun lokal berbagi kekhawatiran yang berkembang tentang kebijakan Prabowo,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

    Sementara itu, Direktorat Jenderal Pajak dan Bank Indonesia belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini. Namun tekanan terhadap stabilitas makroekonomi akan sulit diredam jika arus keluar dana terus berlanjut dan kepercayaan terhadap kebijakan fiskal tidak segera dipulihkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Laporan Bloomberg Bongkar Triliuner Indonesia yang Amankan Duitnya di Luar Negeri, Siapa Mereka?

    Laporan Bloomberg Bongkar Triliuner Indonesia yang Amankan Duitnya di Luar Negeri, Siapa Mereka?

    GELORA.CO – Laporan Bloomberg yang dirilis Jumat (11/5/2025), mengungkap fenomena memilukan sekaligus heboh: segelintir orang kaya Indonesia diam-diam memindahkan ratusan juta dolar AS ke luar negeri. 

    Mereka, masih menurut Bloomberg, menggunakan berbagai instrumen, mulai dari properti, emas, hingga mata uang kripto seperti USDT, untuk menyelundupkan kekayaan tanpa meninggalkan jejak.

    “Tindakan ini bukan sekadar pelarian modal biasa, melainkan tamparan keras terhadap semangat nasionalisme dan tanggung jawab sosial para pemilik modal,” papar ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

    Tak berhenti di situ, kata Achmad Nur, keputusan para triliuner asal Indonesia ‘memboyong; asetnya ke luar negeri, merupakan bentuk ketidakloyalan terhadap upaya bangsa Indonesia menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global. “Data Bloomberg menyebutkan, arus keluar dana dari Indonesia meningkat signifikan sejak Oktober 2024, terutama setelah rupiah terjun bebas pada Maret 2025,” imbuhnya.

    Menurut Bloomberg yang mewawancarai seorang bankir swasta yang mengungkap kliennya yang memiliki kekayaan bersih US$100-400 juta atau setara Rp1,63 triliun hingga Rp6,5 triliun (kurs Rp16.300/US$), membelanjakan 10 persen uangnya untuk aset kripto.

    Sementara sebuah firma penasihat keuangan, melaporkan, pemindahan dana ke Dubai dan Abu Dhabi mencapai US$50 juta (Rp815 miliar) pada Februari 2025, atau naik 5 kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. “Fakta ini menunjukkan betapa sistemiknya praktik pelarian modal yang dilakukan elite ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

    Siapa Mereka? 

    Meski laporan Bloomberg tidak menyebutkan siapa mereka, Achmad Nur menduga, para kelompok kaya itu berasal pebisnis komoditas sekaligus sektor keuangan. Mereka sudah akrab dengan lobi global.

    “Para pengusaha yang dimaksud dalam laporan Bloomberg itu, bisa jadi segelintir elit bisnis Indonesia yang menguasai ekspor komoditas primer, seperti kelapa sawit, batu bara, nikel, atau karet yang memiliki jaringan keuangan internasional,” papar Achmad Nur.

    Selain itu, lanjut Achmad Nur, mereka adalah pemilik perusahaan raksasa yang bisnisnya sudah menggurita di sektor perdagangan, perkebunan, pertambangan, serta perbankan atau investasi.

    “Kelompok ini akrab dengan transaksi lintas negara, memiliki akses ke pasar modal global, dan terbiasa membuka rekening di bank luar negeri atau menggunakan instrumen keuangan kompleks seperti derivatif, hedge fund, atau mata uang kripto,” imbuhnya.

    Dia pun meyakini, sangat mudah untuk melacak daftar pengusaha yang melarikan duitnya ke luar negeri itu, sesuai laporan Bloomberg. “Identitasnya mudah dilacak karena lingkaran pengusaha yang bermain di dua sektor sekaligus (komoditas dan finansial), sangat terbatas di republik ini,” ungkapnya.

    Misalnya, konglomerat pemilik tambang batu bara atau nikel yang juga menguasai perusahaan pembiayaan di Singapura, atau eksportir sawit dengan anak usaha di sektor perbankan offshore, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. “Bisa dicek dari transaksi ekspor-impor mereka di Bea Cukai, sementara aliran dananya terekam di bank sentral atau lembaga keuangan internasional,” ungkapnya.

    Keterlibatan mereka dalam skema pemindahan dana ke luar negeri seringkali terlihat dari pola transaksi yang tidak wajar, seperti pembayaran ekspor yang “ditahan” di rekening luar negeri atau penggunaan perusahaan cangkang di negara tax haven.

    Diduga, lanjut Achmad Nur, mereka adalah aktor yang selama ini diuntungkan dari kebijakan ekonomi Indonesia. Namun justru menjadi pihak pertama yang kabur ketika risiko membayangi. “Ironisnya, meski bisnisnya bergantung pada sumber daya alam Indonesia, loyalitas mereka justru mengarah ke pasar global,” pungkasnya.

  • 6 Rekomendasi Tempat Makan Cheesecake Enak di Bandung

    6 Rekomendasi Tempat Makan Cheesecake Enak di Bandung

    1. Cizz Cheesecake & Friends

    Cizz Cheesecake & Friends merupakan salah satu toko kue yang populer di kota Bandung dengan menu varian cheesecake beragam. Toko ini menawarkan berbagai pilihan cheesecake dengan cita rasa khas.

    Terdapat pilihan menu cheesecake populer yaitu blueberry cizzcake classic, strawberry cizzcake romantic, dan masih banyak lagi. Melansir dari ulasan Google tempat ini mempunyai rating 4,6 dari total 1.276 pengguna.

    Cizz Cheesecake & Friends berlokasi di Jl. Laswi No. 1A, Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat dengan jam buka setiap hari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

    2. Bakeslane

    Bakeslane merupakan toko yang terkenal dengan hidangan burnt cheescake nikmat dan menarik. Selain itu, toko ini juga memiliki menu burnt cheese cake yang terkenal lumer dan menggugah selera.

    Melansir dari media sosialnya, terdapat pilihan menu cheesecake yang beragam mulai dari burnt cheeescake pistachio chocolate dubai, burnt cheesecake matcha, dan masih banyak lagi menu populer di tempat ini.

    Lokasi Bakeslane berada di Ruko Nonstop, Jl. Tubagus Ismail No. 40, Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat dengan jam buka setiap hari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

  • Prabowo: Saya Pernah Pimpin Pasukan Militer Terkuat, lalu Dipecat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    Prabowo: Saya Pernah Pimpin Pasukan Militer Terkuat, lalu Dipecat Nasional 12 April 2025

    Prabowo: Saya Pernah Pimpin Pasukan Militer Terkuat, lalu Dipecat
    Tim Redaksi
    DUBAI, KOMPAS.com –
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    memamerkan dirinya pernah menjadi tentara berpangkat jenderal di masa lalu.
    Bahkan, saat itu, Prabowo memimpin pasukan militer terkuat yang ada di Indonesia.
    Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam Antalya Diplomacy Forum di Turkiye, Jumat (11/4/2025).
    “Saya pernah menjadi tentara. Saya pernah menjadi jenderal. Pernah memimpin pasukan militer terkuat di Indonesia,” ujar Prabowo.
    Namun, karir Prabowo harus berakhir karena dirinya diminta untuk mundur.
    Dia pun mengakui bahasa gampangnya adalah dirinya dipecat dari TNI.
    “Tapi kemudian saya diminta untuk mundur. Dalam bahasa yang lebih langsung, saya dipecat,” ucapnya.
    Meski begitu, Prabowo menekankan dirinya pernah bersumpah untuk menjunjung tinggi konstitusi.
    Konstitusi, kata Prabowo, mengatakan dengan tegas bahwa Presiden memiliki kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata.
    “Jadi, ketika Presiden saya meminta saya untuk mundur, saya tidak ragu-ragu, saya langsung berkata, ‘siap, Pak’,” kata Prabowo.
    “Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah kami percaya pada demokrasi. Kami percaya pada hak asasi manusia. Kami percaya pada sistem berbasis aturan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Konglomerat RI Ramai-Ramai Pindahkan Aset ke Luar Negeri, Ada Apa?

    Konglomerat RI Ramai-Ramai Pindahkan Aset ke Luar Negeri, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah konglomerat atau orang kaya Indonesia diketahui mulai memindahkan kekayaannya ke luar negeri. Tren itu mencuat disinyalir karena adanya kekhawatiran akan kebijakan fiskal Presiden Prabowo Subianto dan ketidakpastian stabilitas ekonomi Indonesia.

    Melansir laporan Bloomberg, orang kaya di Indonesia banyak mengalihkan asetnya ke emas dan real estate di luar negeri. Di samping itu, kripto hingga stablecoin USDT menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik orang kelas menengah atas Indonesia.

    “Emas dan real estate adalah dua tempat penyimpanan yang populer, meskipun tempat penyimpanan ketiga yang kurang tradisional telah muncul: mata uang kripto – khususnya stablecoin USDT dari Tether Holdings SA, yang dirancang untuk mempertahankan nilai tukar 1:1 terhadap dolar AS,” demikian bunyi laporan tersebut.

    Semua aset tersebut menawarkan cara bagi orang kaya di negara ini untuk menghindari pengawasan dalam memindahkan uang dalam jumlah besar.

    Sebagai contoh, mata uang kripto USDT mulai digemari di Indonesia sebagai cara untuk menghindari deteksi konversi mata uang dan memindahkan uang di atas $100.000 ke luar negeri.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh para bankir hingga manager investasi yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa sejumlah klien asal Indonesia dengan kekayaan bersih antara US$100 juta (Rp1,6 triliun) hingga US$400 juta (Rp6,7 triliun) telah mengubah hingga 10% dari aset mereka menjadi kripto.

    Adapun, tren pergeseran aset tersebut dimulai pada Oktober 2024 ketika Prabowo berkuasa, tetapi meningkat secara substansial setelah rupiah jatuh pada bulan Maret.

    Alhasil, meningkatnya arus keluar itu dinyalir kuat menjadi biang kerok penurunan tajam mata uang Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.

    Pasalnya, Rupiah pada Selasa (8/4/2025), mata uang rupiah kembali ditutup melemah dengan menyentuh level Rp16.891 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Di samping itu, mata uang dan pasar saham Indonesia juga mengalami penurunan karena kekhawatiran bahwa kebijakan belanja Prabowo dapat menggerogoti disiplin fiskal negara yang telah dibangun di bawah pemerintahan sebelumnya.

    Bloomberg menjelaskan kekhawatiran utama para orang kaya Indonesia didorong oleh volatilitas saham dan mata uang yang terjadi usai berbagai Prabowo meneken sejumlah kebijakan. Mulai dari perluasan peran angkatan bersenjata, meningkatnya pengeluaran negara menjadi salah satu momok bagi para investor.

    Bahkan, Bloomberg mempertanyakan keinginan Prabowo yang membidik pertumbuhan ekonomi dapat tembus di level 8% per tahun, sesuatu yang bahkan tidak dapat dicapai oleh China.

    Jika pemerintah terus melakukan ekspansi demi mewujudkan program populis Prabowo, para investor khawatir hal ini dapat menyebabkan defisit fiskal yang lebih besar, peningkatan utang dan kenaikan pajak, belum lagi tekanan inflasi yang lebih luas.

    Meskipun gelombang arus keluar saat ini tidak sebanding dengan eksodus pada tahun 1998 ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi Asia, arus keluar ini semakin meningkat.

    Sejak Februari, klien-klien dari sebuah perusahaan penasihat telah memindahkan sekitar US$50 juta (Rp838,45 miliar) uang mereka ke Dubai dan Abu Dhabi, ujar sumber lain. Pada kuartal Desember, arus keluar serupa hanya mencapai US$10 juta (Rp167,69 miliar).

    Selain properti hingga pasar kripto, emas menjadi alternatif yang dipilih para orang kaya mengamankan asetnya. Penjualan emas batangan di PT Hartadinata Abadi, peritel emas non-pemerintah terbesar di Indonesia, melonjak sekitar 30% dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024, kenaikan kuartalan tertajam dari tahun ke tahun sejak perusahaan tersebut go public pada tahun 2017, kata juru bicara Thendra Crisnanda.

    Analis utama Indonesia di Global Counsel LLP, Dedi Dinarto, menilai arus deras keluar tersebut perlu segera menjadi perhatian Presiden Prabowo. Salah satu langkah yang bisa diambil yakni dengan memberikan jaminan seputar disiplin fiskal dan berkomitmen pada investasi-investasi utama di bidang-bidang seperti infrastruktur.

    “Baik investor asing maupun lokal memiliki kekhawatiran yang sama mengenai kebijakan-kebijakan Prabowo,” ujar Dedi.

  • Kementerian P2MI Benarkan 19 Pekerja Migran Terindikasi Korban TPPO di Dubai – Page 3

    Kementerian P2MI Benarkan 19 Pekerja Migran Terindikasi Korban TPPO di Dubai – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membenarkan terdapat 19 pekerja migran non-prosedural yang terindikasi kuat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Dubai.

    “Terkait dengan list 19 orang yang terindikasi kuat mengalami TPPO di Dubai, memang benar apa adanya, ada 19 orang yang kabur dari majikannya,” kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam konferensi pers di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Jumat (11/5/2025).

    Setelah kabur dari majikannya di Dubai itu, para PMI non-prosedural tersebut lantas mendapat iming-iming untuk bekerja di tempat baru dan di tempat baru itu mereka malah dipertemukan dengan mucikari dan diperkerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK).

    Dari 19 orang tersebut, Menteri Karding mengatakan tujuh orang di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia dan 12 orang sisanya ini saat ini sedang mengikuti proses hukum di Dubai.

    Karena Dubai bukan tujuan penempatan untuk pekerja domestik di tengah moratorium, maka para PMI tersebut dikategorikan sebagai pekerja migran yang berangkat secara non-prosedural.

    Karding mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan KBRI dan konsulat di Dubai dan permasalahan para PMI tersebut telah dapat diatasi, dengan 12 PMI yang masih ada di sana ditempatkan di tempat penampungan di KBRI di Abu Dhabi dan akan dipulangkan setelah proses pemeriksaan dilakukan.

    Puluhan pekerja migran Indonesia ilegal yang menjadi korban scamming online tiba di bandara Soekarno Hatta, setelah melakukan perjalanan dari Myanmar.

  • Anggota DPR dukung pariwisata Trenggalek tanpa merusak alam

    Anggota DPR dukung pariwisata Trenggalek tanpa merusak alam

    Trenggalek, Jatim (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sebagai alternatif penggerak ekonomi yang ramah lingkungan tanpa harus merusak kelestarian ekologi yang ada di daerah itu.

    Novita usai mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Penyelenggara Event Berbasis Budaya di Trenggalek, Jumat, menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam membangun ekonomi daerah.

    “Timur Tengah spiritnya sekarang transisi dari minyak ke pariwisata. Kita juga harus dorong ekonomi tanpa merusak alam. Tidak semua hal yang berkaitan dengan tambang menghasilkan uang lebih besar dibanding pariwisata, jika dikelola serius,” ujarnya.

    Novita mencontohkan Uni Emirat Arab yang sukses menjadikan Dubai sebagai destinasi wisata global, menyumbang lebih dari 12 persen PDB nasional.

    Menurutnya, transformasi seperti itu menunjukkan bahwa pariwisata bukan sekadar sektor pelengkap, melainkan sektor utama yang berkelanjutan.

    Founder UPRINTIS Indonesia itu juga menyebut potensi wisata religi di Trenggalek yang belum tergarap optimal.

    Ia mendorong Pemkab membangun narasi sejarah dan budaya lokal yang dikemas dalam bentuk paket wisata, termasuk bekerja sama dengan asosiasi agen perjalanan.

    “Saya sudah komunikasi dengan Bapak Bupati dan Asosiasi Travel Agen Indonesia. Harapannya bisa dibuat daftar paket wisata yang siap dijual ke pasar nasional. Jadi masyarakat dari daerah lain bisa berwisata ke Trenggalek, tidak harus ke luar negeri,” katanya.

    Selain wisata budaya dan religi, Novita juga menyoroti potensi pengembangan medical tourism. Ia menilai Trenggalek memiliki peluang besar di sektor ini jika fasilitas dan tenaga medis ditingkatkan.

    “Kita lihat Malaysia, kalau sakit sedikit saja orang sudah ke sana. Mereka bahkan menyiapkan paket wisata untuk pasien rawat jalan. Saya mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah dokter besar untuk investasi klinik utama di Trenggalek,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, kapasitas RSUD Trenggalek saat ini belum mencukupi. Di bidang jantung, misalnya, rumah sakit tersebut menerima hingga 200 pasien per hari dan terpaksa menolak sebagian karena keterbatasan.

    “Dengan dukungan klinik-klinik utama ke depan, orang sakit tidak perlu lagi ke Tulungagung, Kediri, atau Surabaya. Saya punya cita-cita Trenggalek menjadi kota dengan layanan medical tourism yang siap bersaing,” tutupnya.

    Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025