Serba-serbi “Fit and Proper Test” Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Adik kandung
Luhut Binsar Pandjaitan
,
Nurmala Kartini Sjahrir
, hingga mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo, mengikuti
fit and proper test
calon duta besar
(Dubes) RI di DPR RI, pada Sabtu (5/7/2025).
Luhut saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Sebelumnya, ia merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman.
Kehadiran Nurmala dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono, di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
“Menurut daftar ya (ikut uji kelayakan dan kepatutan), hari ini kita melihat kalau tidak salah ke (untuk KBRI Tokyo) Jepang,” kata Budi.
Selain Nurmala, Budi juga mengonfirmasi kehadiran Indroyono.
Mantan menteri itu merupakan
calon Dubes
RI untuk Amerika Serikat (AS).
Calon Dubes
RI untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, Abdul Kadir Jaelani, dan calon Dubes KBRI Bratislava, Slovakia, Redianto Heru Nurcahyo, juga mengikuti uji kelayakan.
Lalu, Umar Hadi sebagai Perutusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hotmangaradja Pandjaitan untuk KBRI Singapura, dan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha sebagai calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, juga hadir.
Menurut Budi, dalam uji kelayakan itu, anggota Komisi I DPR RI menggali pemahaman geopolitik dan posisi Indonesia pada tataran global dari para calon Dubes RI.
Setelah uji kelayakan tertutup itu selesai, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal.
Hasil forum tersebut baru diserahkan kepada pimpinan DPR RI.
Ditemui usai menjalani uji kelayakan tertutup, Nurmala mengaku membahas isu hilirisasi hingga pekerja migran dengan anggota Komisi I.
Nurmala mengatakan, dalam pembicaraan kerja sama Indonesia dengan Jepang, diplomasi dan hubungan bilateral menjadi bagian yang penting.
“Tapi, terutama kita juga harus lihat, kita kan energi terbarukan, kita ada program hilirisasi,” ujar Nurmala.
Adik Luhut itu menuturkan, Jepang merupakan salah satu negara dengan kemampuan teknologi yang sangat maju.
Oleh karena itu, kerja sama dalam bidang sumber daya manusia sangat penting.
Tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, warga negara Indonesia diharapkan bisa mendapatkan transfer ilmu pengetahuan.
Menurut Nurmala, pemerintah harus memanfaatkan dengan baik kesempatan dan hubungan baik dengan Jepang.
“Jepang jauh lebih terbuka sehingga akan memudahkan kita untuk mendapatkan alih teknologi dan kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dalam SDM kita,” kata dia.
Terpisah, Judha memandang tugas baru yang akan diembannya sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab merupakan amanah.
Cakupan kerjanya meliputi Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
“Tantangan baru, amanah baru,” imbuh dia.
Judha menjadi salah satu calon Dubes RI yang berasal dari pejabat karier Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dalam jabatannya kini, ia bertugas mengurus perlindungan WNI dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri.
Ia telah menangani banyak kasus WNI di negara lain, termasuk evakuasi WNI yang berada di negara konflik.
Sementara itu, Indroyono meminta doa dari publik untuk menjalani proses uji kelayakan.
Ia enggan menanggapi pertanyaan awak media dan lebih memilih meninggalkan curriculum vitae (CV).
“Saya ninggalin CV saya saja lah biar klir ya, biar enak,” ujar dia.
Ditemui usai menggelar
fit and proper test
, Budi menyebut 12 calon duta besar sangat mumpuni.
Menurut dia, banyak dari mereka memiliki wawasan dan kemampuan mapan karena banyak di antaranya sudah berkarier sebagai diplomat di Kemenlu sejak lama.
“Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-
calon dubes
yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” tutur Budi.
Tidak hanya wawasan, politikus Partai Gerindra ini juga mengakui para calon Dubes RI itu memahami situasi geopolitik secara aktual.
“Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” kata dia.
Adapun 12 calon Dubes RI yang menjalani
fit and proper test
adalah sebagai berikut:
Sesi Pertama
1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani.
2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo.
3. Calon PTRI New York, Umar Hadi.
4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan.
5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir.
6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo.
Sesi Kedua
1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio.
2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung.
3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha.
4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro.
5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto.
6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Dubai
-
/data/photo/2025/07/05/6868c65e18597.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman Nasional
-
/data/photo/2025/02/12/67aba7ec8a438.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Direktur PWNI Kemenlu Judha Nugraha Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes UEA
Direktur PWNI Kemenlu Judha Nugraha Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes UEA
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI)
Judha Nugraha
menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon duta besar Republik Indonesia untuk
Uni Emirat Arab
di Abu Dhabi.
Hal itu dikonfirmasi oleh Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, kepada awak media di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
“(Judha untuk)
Dubes RI
untuk Persatuan Emirat Arab,” kata Utut.
Adapun wilayah kerja sesuai dengan Uni Emirat Arab yang terbagi dalam Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
Wilayah ini merupakan bagian dari keemiran yang menjadi satu negara.
Ditemui di lokasi yang sama, Judha mengatakan telah mempersiapkan materi terkait uji kelayakan tersebut.
Dia menyebut, uji kelayakan dan kepatutan ini adalah amanah sekaligus tantangan baru sebagai seorang diplomat.
“Tantangan baru, amanah baru,” imbuhnya.
Pada jabatannya saat ini, Judha bertugas mengatur dan melaksanakan kebijakan bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dalam cakupan
perlindungan WNI
.
Beragam kasus masalah WNI di luar negeri menjadi tanggung jawab Judha, termasuk proses evakuasi WNI yang berada di negara yang sedang berkonflik.
Namanya juga santer terdengar untuk memberikan advokasi kepada WNI yang diproses hukum di negara lain.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polresta Bandara Tangkap 11 Penyalur PMI Ilegal di Soetta
Tangerang, Beritasatu.com – Kasus pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal kembali terungkap. Kali ini, Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, berhasil mengamankan 11 tersangka penyalur PMI nonprosedural yang merekrut korban melalui berbagai modus, termasuk media sosial (medsos).
Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung menjelaskan, para tersangka menggunakan platform media sosial Facebook untuk menjaring calon korban dengan iming-iming gaji besar di luar negeri.
“Tentu dengan penyampaian melalui media sosial adanya informasi tentang nominal gaji yang cukup besar sehingga membuat masyarakat tergiur bekerja di luar negeri,” ujar Kombes Ronald kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Menurut keterangan polisi, para korban dijanjikan akan bekerja sebagai asisten rumah tangga atau di perkebunan dengan tujuan negara seperti Abu Dhabi, Qatar, Dubai, hingga Yunani.
Sementara untuk tujuan di kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja, para korban justru diarahkan untuk bekerja di perusahaan yang diduga terlibat scamming dan judi online.
Dalam proses keberangkatan, para tersangka memungut biaya sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per orang dengan dalih keperluan administrasi.
Namun, semua proses tersebut tidak melalui prosedur resmi, sehingga menjerumuskan korban dalam situasi yang rentan terhadap eksploitasi.
“Untuk proses keberangkatan mereka semua tidak sesuai prosedural,” tegas Ronald.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif oleh kepolisian.
Hasilnya, selama periode Maret-Juli 2025, Polresta Bandara Soetta berhasil mencegah keberangkatan 340 WNI yang diduga menjadi calon korban pengiriman PMI ilegal melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Hingga saat ini, penyidik masih terus mengembangkan kasus penyalur PMI ilegal ini untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 83 juncto Pasal 68 dan/atau Pasal 81 juncto Pasal 69 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Polresta Bandara Soetta mengimbau warga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait perekrutan tenaga kerja ke luar negeri demi mencegah lebih banyak korban berjatuhan.
-

Data Center Indonesia Masih Tertinggal dari Tetangga, Malaysia Tetap Terfavorit
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) menilai investasi senilai Rp37 triliun yang digelontorkan EDGNEX Data Centers by DAMAC sebagai katalis penting dalam mendorong gelombang baru pembangunan pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air.
Namun, jika dibandingkan dengan Malaysia, Indonesia masih jauh tertinggal.
Proyek ini diyakini mampu mempercepat transformasi digital nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai hub pusat data strategis di Asia Tenggara.
EDGNEX, bagian dari DAMAC Group yang berbasis di Dubai, mengumumkan pembangunan pusat data generasi berikutnya yang siap mendukung teknologi AI di Jakarta, menjadikannya fasilitas kedua mereka di Indonesia.
Proyek ini diperkirakan menjadi salah satu pusat data AI terbesar di kawasan, dengan efisiensi energi tinggi ditandai oleh target Power Usage Effectiveness (PUE) sebesar 1,32, jauh di bawah rata-rata global. Fase pertama ditargetkan beroperasi pada Desember 2026.
Ketua Umum IDPRO Hendra Suryakusuma menyebut masuknya DAMAC merupakan sinyal positif bagi iklim investasi pusat data di Indonesia. Apalagi, pertumbuhan kapasitas nasional tengah berlangsung signifikan, dan diproyeksikan mencapai 2,3 gigawatt (GW) pada 2030, naik tajam dari 580 megawatt (MW) yang tercatat saat ini.
Meski demikian, Hendra mengingatkan bahwa angka tersebut masih tertinggal dari negara tetangga.
“Jika kita lihat, ini angka yang sebenarnya masih jauh ketertinggalannya kalau dibandingkan Malaysia. Di Malaysia mereka sudah lebih dari 1 gigawatt saat ini,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis pada Rabu (2/7/2025).
Lebih lanjut, Hendra menambahkan proyek tersebut membawa banyak peluang, termasuk dalam hal transfer teknologi dan penguatan infrastruktur digital. Teknologi rak dengan densitas tinggi ini dinilai penting dalam menjaga keberlanjutan (sustainability) operasional pusat data.
“Kalau saya lihat justru ini iklim yang baik untuk investment dan efek domino dari investment yang mereka lakukan pastinya akan panjang karena akan ada rekrutmen terhadap data center infrastrukturnya, untuk IT infrastrukturenya sampai ke cybersecurity infrastrukturnya,” kata Hendra.
Namun, untuk mendukung pertumbuhan eksponensial ini, Hendra menilai pemerintah perlu memperkuat ekosistem regulasi dan insentif, termasuk penyederhanaan perizinan dan tarif listrik yang kompetitif.
Hendra juga menekankan pentingnya skema tarif listrik khusus dan jaminan pasokan energi terbarukan.
“Tarif listrik kita ini kalau bisa dibikin lebih kompetitif karena memang Indonesia adalah potensial renewable energy terbesar yang ada di kawasan ini. Kita minta ada skema khusus nih untuk industri data center yang memang adalah industri strategis nasional,” jelasnya.
Di luar tantangan teknis, IDPRO juga menyoroti faktor sosial seperti penolakan pembangunan oleh organisasi masyarakat di beberapa wilayah, serta kebutuhan mendesak akan pengembangan talenta digital lokal.
Dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) di atas 17% dari sisi kapasitas daya, Hendra menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan.
“Kalau kita lihat energi mix dari PLN kan masih di atas 60%. Artinya kalau industri ini tumbuh tanpa adanya dukungan dari renewable energy maka dampak terhadap ekosistemnya akan buruk,” tegasnya.
Seiring dengan dinamika pasar yang terus berkembang, Hendra mengatakan IDPRO mencatat lonjakan signifikan jumlah anggota, termasuk pemain global seperti Equinix dan Microsoft yang kini telah bergabung. Di anggota IDPRO yang tadinya hanya enam member pada 2016 dengan kapasitas sekitar 32 megawatt, sekarang sudah lebih dari 340 megawatt.
Lebih lanjut, dia menyebut periode 2024 hingga pertengahan 2025 sebagai momentum penting, dengan puluhan proyek data center baru yang mencakup ratusan megawatt kapasitas tambahan.
“Data ini juga line sama data dari PLN. Artinya memang di 2024 sampai sekarang ini pertumbuhan pembangunan data center ini lumayan besar,” ujarnya.
Dia pun menggarisbawahi peran krusial pusat data dalam menopang sektor-sektor strategis di era digital.
“Data center ini sekarang menjadi tulang punggung dari kegiatan pendidikan, kesehatan, keuangan. Makin ke depan makin masif penduduk menggunakan aplikasi, dan aplikasi ini membuat data ter-transfer, ter-generate, dan juga terproses di data center. Jadi data center itu sebenarnya backbone dari digital ecosystem,” pungkasnya.
-

Taksi Terbang Segera Tiba, Jalanan Bakal Sepi Melompong
Jakarta, CNBC Indonesia – Jalan raya kemungkinan akan sepi dan tidak macet berkat kehadiran taksi terbang. Setidaknya untuk jalanan Dubai, yang akan segera memiliki transportasi tersebut mulai tahun depan.
Operasionalnya akan dilakukan oleh Joby Aviation. Perusahaan berharap dapat mengurangi tekanan pada transportasi darat.
Selain itu, taksi terbang menjadi opsi lain saat menghadapi kemacetan jalanan dan mengubah cara orang untuk berpergian. “Kami ingin mengubah cara orang bepergian,” kata Manajer Umum Joby UEA, Anthony Khoury, dikutip dari Reuters, Rabu (2/7/2025).
Perjalanan dengan taksi terbang Joby akan sangat cepat. Misalnya hanya 12 menit dari bandara Dubai DXB ke Palm Jumeirah, berbanding 45 menit menggunakan mobil.
Bukan hanya menghadirkan taksi terbang, namun Joby punya ambisi membuat transportasinya bisa digunakan dengan tarif yang murah. Namun untuk awalnya memang agak sedikit lebih mahal.
“Sama seperti teknologi baru lain, harga awal mungkin sedikit lebih mahal,” ucapnya.
Perusahaan juga telah melakukan uji terbang pertama di emirat mulai minggu ini. Taksi itu bisa melaju sejauh 160 km dengan kecepatan 320 km/jam.
Moda transportasi itu berbasis tenaga listrik dengan emisi nol dan didesain ramah lingkungan. Taksi terbang milik Joby diklaim senyap atau tanpa suara saat terbang di daerah perkotaan.
“Akan terbang di dalam kota di samping daerah pemukiman, mudah-mudahan orang-orang tidak menyadarinya,” kata Khoury.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-

Sektor Data Center Indonesia Makin Menarik Usai DAMAC Masuk
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai investasi raksasa properti asal Dubai, Damac, beberapa waktu lalu menandakan Indonesia masih menarik bagi investor global.
Diketahui Damac sebelumnya mengumumkan pembangunan data center siap AI di Indonesia. Total nilai yang disiapkan mencapai Rp37 triliun.
Sekretaris Umum APJII Zulfadly Syam mengatakan kehadiran pemain asing seperti DAMAC, menunjukkan bahwa iklim investasi di sektor infrastruktur digital Indonesia mulai dilirik dunia internasional.
Menurutnya kompetisi pasar akan sedikit banyak berdampak pada segmentasi yang sama, namun karena pasar masih luas maka industri ini masih berkembang untuk jadi enabler dalam transformasi digital Indonesia.
Dia juga menilai bahwa langkah perusahaan global untuk menanamkan investasi di sektor ini memberi sinyal positif bagi perkembangan industri ke depan.
“Kehadiran DAMAC dan sejumlah pemain asing lainnya menandakan iklim investasi infrastruktur digital Indonesia sudah mulai kompetitif dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” kata Zulfadly kepada Bisnis, Rabu (2/7/2025).
Namun demikian, dia mengingatkan bahwa data center tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan infrastruktur dasar yang kuat dan ekosistem pendukung.
“Sinyal progress-nya ada, namun data center tidak dapat berdiri sendiri. Supply listrik selalu harus bagus sehingga tetap memerlukan pemikiran menggunakan energi terbarukan. Kedua, harus didukung oleh ekosistemnya, ketiga, regulasi yang berkaitan harus mendukung industri,” paparnya.
Zulfadly juga menjelaskan mengenai tiga komponen penting di sektor data center yaitu mengatakan ketiga komponen tersebut antara lain lahan, supply listrik, dan permintaan (demand).
“Selama ketiga komponen itu masih available di Indonesia maka demand terhadap data center masih progress,” kata Zulfadly saat dihubungi Bisnis pada Rabu (2/7/2025).
Berdasarkan laporan terbaru dari Structure Research dan Cushman & Wakefield, jumlah data center di Indonesia pada 2024 tercatat sebanyak 430 fasilitas.
Angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan Malaysia (532) dan Singapura (717), meskipun Indonesia memiliki potensi pasar dan jumlah populasi yang jauh lebih besar.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Kusuma sebelumnya mengatakan lambatnya pertumbuhan data center di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor struktural, mulai dari regulasi, pasokan listrik, hingga kesiapan ekosistem.
Menurutnya, proses perizinan yang kompleks menjadi salah satu hambatan utama investasi.
“Proses perizinan ini di beberapa wilayah kita ini masih tergolong kompleks dan memakan waktu. Jadi terutama untuk data center yang hyperscale ya, yang skalanya besar,” ungkap Hendra.
Tantangan lainnya adalah terkait kebutuhan energi. “Data center itu power hungry, jadi dia membutuhkan energi, pasokan listrik yang luar biasa besar,” kata Hendra.
Dia mencontohkan Malaysia yang mampu memberikan insentif listrik hingga 8 sen dolar per kWh, menjadikan negara tersebut lebih atraktif bagi investor. Selain itu, Malaysia juga memiliki proses perizinan yang lebih ramah serta lahan yang luas untuk pembangunan fasilitas skala besar.
Malaysia bahkan diprediksi akan menjadi pasar data center terbesar kedua di dunia dalam lima tahun ke depan, menggeser posisi Singapura. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang masih dalam tahap membangun permintaan, baik domestik maupun internasional.
“Kalau kita terapkan digital sovereignty atau kedaulatan digital, harusnya makin banyak data center ini akan pindah ke Indonesia,” jelas Hendra.
Dia menyebut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang maksimal, Indonesia memerlukan sekitar 3 gigawatt daya listrik hanya untuk kebutuhan data center. Artinya, dibutuhkan pembangunan sekitar 100 data center baru dalam seratus tahun ke depan.
-

Alasan Polri Pakai Robot Pengganti Anjing Polisi Mulai 2026
Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan robot dalam kepolisian nampaknya akan segera terwujud. Ini terlihat saat para robot hadir dalam pelaksanaan gladi kotor Hari Bhayangkara ke-79 pekan lalu.
Robot yang ikut dalam pelaksanaan tersebut dari humanoid, robot dog, robot tank, ropi, hingga robot agriculture. Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan ini jadi momen perkenalan robot kepada masyarakat.
Penggunaan robot juga telah masuk dalam rencana strategis Polri tahun 2025-2045, salah satunya pada 2026 mendatang akan memasukkan pengadaan robodog pengganti anjing polisi.
“Renstra Polri 2025 sd 2045 tentang penggunaan robot dalam membantu tugas-tugas Polri sudah ada. Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya,” jelasnya dikutip Senin (30/6/2025).
Namun sebenarnya sejumlah negara telah menggunakan robot untuk kepolisian. Sandi menjelaskan beberapa negara Asean telah bersiap menggunakannya untuk memaksimalkan kinerja.
“Tahun 2030 ‘wajah’ kepolisian di sejumlah negara akan diwarnai kehadiran robot-robot yang dinilai efektif untuk tugas kepolisian. Thailand sudah memperkenalkan robot humanoidnya, Dubai sudah men-declare juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan Cina sudah uji coba robot polisi untuk patroli. Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR (search and rescue),” kata Sandi.
Dia menjelaskan China telah menggunakan robot humanoid untuk patroli kepolisian. Sementara di Dubai, salah satu penggunaannya saat perpanjangan SIM.
Diharapkan robot-robot tersebut bisa berfungsi sebagai pengawasan dan pemantau di lokasi berbahaya. Termasuk penanganan situasi berbahaya, seperti penjinak bahan peledak, penyanderaan, serta pencarian dan penyelamatan korban saat kondisi bencana alam maupun kebakaran.
Pengembangan robot kepolisian dilakukan bersama PT Sari Teknologi. Direktur Utama Yohanes Kurnia Widjaja menjelaskan robot didesain sesuai dengan kebutuhan Polri, misalnya K9 bisa bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi dengan AI.
Begitu juga dengan robot humanoid yang masih dalam tahap pengembangan. Robot tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan tugas pelayanan dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban masyarakat.
“Untuk robot Humanoid masih terus dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepolisian di masa depan. Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” kata Yohanes.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-
/data/photo/2025/06/30/6862668519f66.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polri Kembangkan Robot Bantu Pantau Pelanggaran Lalu Lintas hingga Tangani Bencana
Polri Kembangkan Robot Bantu Pantau Pelanggaran Lalu Lintas hingga Tangani Bencana
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Polri
tengah menyiapkan teknologi berupa robot untuk membantu kerjanya di awal tahun 2026 nanti.
Robot ini akan diperkenalkan kepada publik pada upacara peringatan
HUT ke-79 Bhayangkara
di Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025) nanti.
“Memang di kita masih awam, Hari Bhayangkara menjadi momen pertama Polri memperkenalkan robot-robot ini,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Sandi mengatakan, optimalnya robot-robot ini akan beroperasi di tahun 2030.
Namun, tahapan awal implementasinya akan dilaksanakan pada tahun 2026.
“Tahun 2030 ‘wajah’ kepolisian di sejumlah negara akan diwarnai kehadiran robot-robot yang dinilai efektif untuk tugas kepolisian,” kata Sandi.
Ia menjelaskan, kehadiran
robot polisi
ini adalah untuk mengejar teknologi yang digunakan kepolisian di luar negeri.
“Thailand sudah memperkenalkan robot humanoidnya, Dubai sudah mendeklarasikan juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan China sudah uji coba robot polisi untuk patroli. Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR (
search and rescue
),” ujar dia.
Nantinya, robot yang digunakan Polri juga akan berbentuk manusia atau humanoid dan juga berbentuk binatang, salah satunya anjing alias robodog.
Dalam pengembangannya, robot-robot ini akan ditempatkan untuk membantu kerja Polri di ranah yang terbilang sulit dijangkau atau berbahaya bagi manusia.
Misalnya, robodog akan digunakan untuk membantu tim K9 dalam mendeteksi bahan dan benda berbahaya.
“Kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem, dan sebagainya,” ujar Sandi.
Pengadaan robodog ini sudah masuk ke dalam anggaran Polri di tahun 2026.
Namun, saat ini Sandi belum membocorkan berapa besar anggaran yang dicanangkan.
Sementara itu, untuk robot humanoid yang lebih kompleks, belum disebutkan kapan akan dirilis.
Namun, robot ini akan diatur untuk membantu proses pemantauan pelanggaran lalu lintas.
Robot humanoid ini akan memiliki pergerakan yang dinamis dan memiliki jarak pandang hingga 360 derajat.
“Untuk robot humanoid hampir sama, untuk melakukan
scanning
, identifikasi biometrik Polri, pengenalan wajah di tempat-tempat keramaian, dan untuk pemantauan pada jalur-jalur rawan pelanggaran lalu lintas,” ujar dia.
Selain untuk pemantauan lalu lintas dan membantu proses pembuatan SIM, robot ini juga akan dibuat agar bisa mengawasi dan memantau sejumlah area rawan, misalnya gedung terbengkalai dan area bencana.
Tak hanya itu, robot-robot ini juga akan dikembangkan untuk membantu Polri dalam menangani situasi berbahaya, misalnya penjinakan bahan peledak dan penyanderaan, serta pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Untuk mengembangkan teknologi robot ini, Polri menggandeng PT SARI Teknologi, salah satu perusahaan anak bangsa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/05/6868d903d4899.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/30/68628e56569e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)