kab/kota: Doha

  • Prabowo Siap Kirim Pasukan ke Gaza, Netanyahu Bilang Israel yang Menentukan

    Prabowo Siap Kirim Pasukan ke Gaza, Netanyahu Bilang Israel yang Menentukan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan siap menempatkan pasukan di Gaza dalam upaya mewujudkan rencana perdamaian yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Kesiapan Indonesia itu disampaikan Prabowo di KTT ASEAN-Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Malaysia, yang turut dihadiri Trump pada 26 Oktober 2025.

    Namun, rencana itu sampai saat ini belum menemui titik terang, terlebih setelah Israel berkeras bahwa mereka merupakan pihak yang berwenang menentukan negara asing yang boleh terlibat dalam pasukan perdamaian itu.

    “Kami memegang kendali atas keamanan kami, dan kami juga telah menegaskan bahwa terkait pasukan internasional, Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima, dan beginilah cara kami beroperasi dan akan terus beroperasi,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Israel telah menolak niatan Turki untuk ikut serta dalam pasukan perdamaian di Gaza.

    Adapun Yordania menyatakan tidak ingin terlibat dalam pasukan perdamaian tersebut jika misinya menegakkan perdamaian di Gaza.

    Penempatan prajurit yang dinamakan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) tersebut merupakan satu dari 20 butir rencana perdamaian yang diinisiasi Trump.

    ‘Bola di tangan Israel’

    Dalam pernyataan di sela-sela KTT ASEAN-Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Minggu (26/01), Prabowo mengatakan pemerintahannya siap dan berkomitmen untuk mendukung upaya perdamaian dan stabilisasi di Gaza, salah satunya dengan mengirim prajurit ke dalam pasukan perdamaian internasional.

    “Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar,” kata Prabowo.

    “Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian, membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia.”

    Presiden Prabowo (kiri) bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, untuk membahas Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada 13 Oktober 2025. (AFP via Getty Images)

    Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, berpendapat niatan Pranowo itu memang sejalan dengan konstitusi negara soal keterlibatan dalam menjaga perdamaian dunia.”

    Hanya saja Rezasyah ragu komitmen Prabowo itu bakal berjalan mulus lantaran keputusan mengirimkan pasukan perdamaian tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia.

    Dia merujuk pernyataan Netanyahu pada 26 Oktober yang mengatakan pemerintahannya yang berhak menentukan negara asing yang terlibat dalam pasukan multinasional tersebut.

    “Bola di tangan Israel,” kata Rezasyah.

    Agar dapat berperan dalam mewujudkan pasukan perdamaian internasional, Rezasyah menyebut Prabowo harus mengintensifkan lobi kepada Amerika Serikat dan PBB.

    Hal itu diperlukan lantaran Amerika Serikat masih menjadi salah satu pihak utama yang bisa menekan Netanyahu.

    “Bagaimana pun harus ada komunikasi bagus dengan Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB. Lagipula, hubungan kita kan sudah semakin enggak mesra setelah kasus atlet gimnastik,” lanjut Rezasyah, merujuk pada penolakan Indonesia dalam memberi visa kepada para atlet Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta.

    “Saya pikir cukup ikut [mandat] PBB, karena Dewan Keamanan PBB yang memberikan mandat akan diberikan kepada negara [kirim pasukan perdamaian].”

    AFP via Getty ImagesPresiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyebut pemerintahan Trump telah mempertimbangkan untuk mengajukan resolusi PBB soal mandat bagi pasukan perdamaian di Gaza.

    Pasukan multinasional itu bertujuan untuk menjadi kekuatan penstabil di wilayah Gaza, terang Rubio di Doha, Qatar, pada 25 Oktober.

    Rubio menambahkan, pemerintah Amerika Serikat tidak akan mengirim prajurit mereka ke Gaza, tapi menyatakan telah membahas topik tersebut dengan Indonesia, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Turki.

    Baca juga:

    Namun, Israel menyatakan tak ingin Turki terlibat dalam program tersebut.

    “Negara-negara yang ingin atau siap mengirim pasukan bersenjata harus setidaknya adil terhadap Israel,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, tanpa merinci lebih jauh maksud pernyataannya.

    Sementara itu, Raja Abdullah dari Yordania mengatakan negaranya dan Mesir hanya bersedia melatih pasukan keamanan Palestina.

    “Jika kami berpatroli di sekitar Gaza dengan senjata, negara manapun tidak ingin terlibat dalam situasi itu,” kata Abdullah dalam wawancara eksklusif dengan BBC.

    Selama beberapa dekade terakhir, Yordania merupakan negara penampung pengungsi Palestina terbesar di Timur Tengah, mencapai 2,3 juta orang.

    Untung-rugi mengirim pasukan perdamaian

    Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, meminta Presiden Prabowo mempertimbangkan ulang rencana mengirim prajurit ke dalam Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF).

    Menurutnya, proposal keberadaan ISF hanya akan melemahkan Hamas sehingga Israel nantinya dapat menguasai wilayah Palestina dengan mudah.

    Sedari awal, Faisal menilai, poin-poin dalam proposal yang diusulkan Trump sejatinya lebih banyak menguntungkan Israel.

    Ia merujuk, antara lain, soal pelucutan senjata Hamas serta keberadaan buffer zone yang ditetapkan di dalam Gaza yang “justru makin mengurangi wilayah.”

    Saat ini, terang Faisal, Israel sejatinya telah menguasai lebih dari setengah wilayah Gaza.

    Oleh karena itu, Faisal mengatakan, “Ini skenario Amerika Serikat dan Israel, supaya Hamas melemah dan Gaza akhirnya dikuasai Israel.”

    “Poin kesepakatan itu sudah rentan sedari awal. Ada wilayah buffer zone, tapi kenapa di wilayah Gaza?” ujarnya.

    Berbeda dengan Faisal, Teuku Rezasyah menilai pengiriman pasukan perdamaian internasional bakal cukup membantu menstabilkan kondisi di Gaza.

    Ia menilai, pasukan Indonesia memiliki kemampuan untuk mendekati Hamas sehingga perdamaian dapat segera tercapai. Di sisi lain, Hamas pun tidak memiliki resistensi dengan Indonesia.

    “Hamas tahu diri. Mereka melihat “abang” mereka yang datang. Saya percaya mereka akan bisa menahan diri jika pasukan kita ke sana,” ujar Rezasyah.

    “Pasukan kita juga lengkap dan bisa menghargai kearifkan lokal. Namun, yang harus dilakukan sekarang adalah harus berkoordinasi dengan Dewan Keamanan PBB.”

    Kemlu tunggu mandat PBB

    Sampai saat ini, posisi Indonesia dalam pasukan perdamaian internasional masih belum jelas, apakah sekadar penyokong atau menjadi pasukan inti.

    Namun sejumlah media Israel melaporkan bahwa Indonesia dan Azerbaijan akan menjadi pasukan inti ISF di Gaza.

    Media Israel Hayom dalam salah satu laporannya menyatakan, pembahasan soal posisi Indonesia itu sempat muncul dalam diskusi terbaru antara Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Yvonne Mewengkang, tak berkomentar lebih lanjut soal kabar prajurit Indonesia menjadi pasukan inti di Gaza.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia sampai saat ini masih memantau saksama perkembangan di Gaza dan “mendukung penuh upaya rekonstruksi pascaperang.”

    “Seperti disampaikan Presiden RI dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia siap berkontribusi nyata dalam bentuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian,” kata Yvonne.

    “Itu jika PBB melalui Dewan Keamanan telah memberikan mandat resmi.”

    Anadolu via Getty ImagesPersonel TNI bersiap menjalani misi perdamaian PBB di Kongo.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Oktober, Prabowo menyebut pemerintahannya siap mengirimkan 20.000 personel perdamaian ke Gaza.

    Soal jumlah itu, Yvonne belum memastikan, dengan mengatakan, “Pelaksanaan menyesuaikan kebutuhan dan mandat dari PBB.”

    “Prisipnya adalah setiap penugasan akan mengikuti keputusan dan kerangka yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB.”

    Sementara Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Freddy Ardianzah, mengatakan siap jika pemerintah menginstruksikan pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.

    “Pada prinsipnya, TNI selalu siap melaksanakan setiap keputusan dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi TNI,” ujar Freddy.

    Menurut Freddy, TNI sejatinya telah memiliki satuan-satuan khusus yang siap diterjunkan untuk operasi di luar negeri, baik misi kemanusiaan atau perdamaian.

    “Segala bentuk keterlibatan TNI di luar negeri itu akan dilaksanakan sesuai mandat dan keputusan politik negara,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa penerjunan pasukan itu akan tetap selaras dengan kebijakan luar negeri Indonesia.

    “Prinsipnya, TNI siap menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan permintaan resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan memperhatikan aspek keamanan, kemampuan, dan mandat operasi,” pungkasnya.

    (ita/ita)

  • Afghanistan-Pakistan Kembali Sepakati Gencatan Senjata

    Afghanistan-Pakistan Kembali Sepakati Gencatan Senjata

    Jakarta

    Untuk kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir, Afganistan dan Pakistan menyepakati gencatan senjata demi menyudahi konflik militer antara kedua negara. Setelah bentrokan yang berlangsung selama berhari-hari dan menewaskan banyak orang serta melukai ratusan lainnya, gencatan senjata dicapai setelah negosiasi yang ditengahi Qatar.

    Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar pada Minggu(19/10) dini hari, perwakilan kedua negara dalam perundingan di ibu kota Doha sepakat melakukan “gencatan senjata segera dan membentuk mekanisme untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan.”

    Saling jamin keamanan

    Setelah pembicaraan di ibu kota Qatar, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif menyatakan bahwa kedua “negara tetangga akan saling menghormati keutuhan wilayah teritorial masing-masing.” Pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Sabtu (25/10) di kota Istanbul, Turki, untuk membahas “isu-isu secara lebih merinci,” jelas Asif.

    Juru bicara pemerintahan Taliban Afghanistan, Sabihullah Mujahid, mengonfirmasi perkembangan ini. Ia menyatakan bahwa para pemimpin di Kabul “tidak akan mendukung kelompok mana pun yang melakukan serangan terhadap pemerintah Pakistan”.

    Perundingan penting Sabtu(18/10) di Doha dimediasi oleh Qatar dan Turki. Baik Afghanistan maupun Pakistan menyampaikan terima kasih kepada kedua negara tersebut. Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, tujuan pertemuan lanjutan di Istanbul adalah “menjamin keberlangsungan gencatan senjata serta memantau implementasinya secara tepat dan berkelanjutan.”

    Gencatan senjata pertama hanya bertahan selama dua hari

    Gencatan senjata pertama diberlakukan di pertengahan minggu lalu untuk meredam situasi. Sebelumnya, kedua belah pihak terlibat pertempuran darat menggunakan artileri dan senjata berat. Namun, gencatan senjata ini hanya berlangsung selama dua hari.

    Pada Jumat(17.10) sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah perbatasan Pakistan utara, Waziristan. Tujuh anggota pasukan keamanan Pakistan tewas. Hal ini memicu eskalasi baru. Menurut pemerintah Islamabad, kelompok Hafis Gul Bahadur asal Afganistan terlibat dalam serangan tersebut.

    Menurut aparat keamanan Pakistan “serangan udara presisi” tersebut menargetkan kelompok Hafis Gul Bahadur, kelompok yang diduga memiliki keterkaitan dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Pemerintah Pakistan telah lama menghadapi eskalasi serangan dari TTP.

    Konflik telah berlangsung selama empat tahun

    Taliban membantah memberikan perlindungan bagi kelompok militan yang menyerang Pakistan. Sebaliknya, pemerintah di Kabul menuduh militer Pakistan sengaja menyebarkan informasi palsu dan merusak stabilitas Afghanistan. Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, bentrokan militer kedua negara telah berulang kali terjadi.

    Kedua negara tetangga ini berbagi perbatasan sepanjang sekitar 2.400 kilometer, yang ditetapkan pada tahun 1893 antara Inggris India saat itu dan Emirat Afghanistan. Garis perbatasan ini dikenal sebagai “Garis Durand”, yang hingga kini statusnya masih menjadi perselisihan kedua negara.

    Ketidakpercayaan mendalam antar kedua negara serta sengketa yang belum terselesaikan terkait kelompok militan di perbatasan diperkirakan akan terus membebani hubungan kedua negara yang dulunya bersekutu ini.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Rizki Nugraha


    (ita/ita)

  • Di Balik Gencatan Senjata Terbaru Pakistan dan Afghanistan

    Di Balik Gencatan Senjata Terbaru Pakistan dan Afghanistan

    Jakarta

    Militer Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan terlibat bentrokan bersenjata sejak dua pekan terakhir. Tensi hubungan kedua kubu itu naik turun hingga saat ini sepakat melakukan gencatan senjata kembali.

    Dirangkum detikcom, Minggu (19/10/2025), bentrokan Pakistan dan Taliban berawal saat pasukan Taliban melancarkan serangan bersenjata terhadap Pakistan di sepanjang perbatasan bersama mereka pada Kamis (9/10). Taliban menuduh Pakistan melakukan serangan udara di wilayahnya.

    Dilansir AFP, Minggu (12/10), dua ledakan terdengar di ibu kota Afghanistan, Kabul, dan satu lagi di tenggara negara itu pada Kamis (9/10). Keesokan harinya, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut dan menuduh negara tetangganya melanggar kedaulatannya.

    “Sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan oleh tentara Pakistan di Kabul, pasukan Taliban terlibat dalam bentrokan hebat melawan pasukan keamanan Pakistan di berbagai wilayah di sepanjang perbatasan,” kata militer Afghanistan dalam sebuah pernyataan.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Taliban, Enayat Khowarazm, mengatakan operasi yang ‘berhasil’ telah berakhir pada tengah malam. Namun dia memperingatkan serangan akan terjadi lagi jika Taliban menganggap ada pelanggaran lain.

    “Jika pihak lawan kembali melanggar wilayah Afghanistan, angkatan bersenjata kami siap untuk mempertahankan wilayah mereka dan akan merespons dengan tegas,” ujarnya.

    15 Warga Sipil Tewas

    Bentrokan berdarah terus terjadi di perbatasan Afghanistan dan Pakistan setelah serangan pada Kamis (9/10). Otoritas Afghanistan melaporkan sedikitnya 15 warga sipil tewas dalam bentrokan terbaru itu, dengan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

    Juru bicara departemen informasi lokal Afghanistan, Ali Mohammad Haqmal, seperti dilansir AFP, Rabu (15/10), mengatakan bahwa bentrokan terbaru itu pecah pada Rabu (15/10) dini hari, di distrik Spin Boldak, Afghanistan bagian selatan.

    Haqmal menyebut sedikitnya 15 warga sipil tewas dalam bentrokan tersebut.

    Jumlah korban tewas itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat rumah sakit distrik Spin Boldak, Abdul Jan Barak, yang berbicara kepada AFP. Disebutkan juga oleh Barak bahwa lebih dari 80 wanita dan anak-anak menjadi korban luka-luka dalam bentrokan tersebut.

    Dalam pernyataan terpisah, juru bicara pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan, Zabihullah Mujahid, menuduh pasukan militer Pakistan “sekali lagi” telah melancarkan serangan-serangan “dengan senjata ringan dan berat” di distrik Spin Boldak.

    Mujahid menyebut sedikitnya 12 warga sipil tewas dan 100 orang lainnya luka-luka. Pernyataan Mujahid tersebut tidak menyebutkan adanya korban jiwa di kalangan pasukan keamanan Afghanistan.

    Sepakat Gencatan Senjata 48 Jam

    Ketegangan kedua kubu itu sempat meredam pada Rabu (15/10) usai adanya bentrokan terbaru di perbatasan. Paksitan dan Taliban sepakat gencatan senjata selama 48 jam ke depan.

    “Pemerintah Pakistan dan rezim Taliban Afghanistan–atas permintaan Taliban telah memutuskan untuk menerapkan gencatan senjata sementara mulai pukul 18.00 hari ini selama 48 jam ke depan,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dilansir AFP, Rabu (15/10).

    Taliban juga telah membenarkan adanya kesepakatan gencatan senjata 48 jam ini. Pemerintah Taliban di Afghanistan memerintahkan tentara untuk menghormati gencatan senjata 48 jam yang diumumkan di Pakistan dan mulai berlaku pada Rabu malam setelah serangkaian ledakan dan bentrokan mematikan di perbatasan.

    “Gencatan senjata telah ditetapkan antara kedua negara setelah pukul 17.30 malam ini. Emirat Islam juga memerintahkan seluruh pasukannya untuk menghormati gencatan senjata ini,” ujar juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, di media sosial X.

    Panas Lagi Usai Gencatan Senjata Selesai

    Masa gencatan senjata 48 jam itu tidak benar-benar mendinginkan ketegangan Pakistan dan Taliban. Pakistan melancarkan serangan udara ke Afghanistan. Akibat serangan itu, 10 orang dilaporkan tewas.

    “Dalam serangan udara di distrik Urgun, 10 warga sipil tewas dan 12 lainnya luka-luka,” kata seorang pejabat Afghanistan di rumah sakit Provinsi Paktika, dilansir dari AFP, Sabtu (18/10).

    Pada Jumat (17/10), seorang pejabat senior Taliban menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata 48 jam yang telah membawa ketenangan selama dua hari di perbatasan. Ia memperingatkan Taliban akan “melakukan pembalasan”.

    Perundingan di Doha, Taliban-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Lagi

    Pakistan dan Afghanistan sepakat untuk segera melakukan gencatan senjata dalam perundingan di Doha, Qatar. Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme untuk mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas abadi antara kedua pihak.

    “Kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata segera dan pembentukan mekanisme untuk mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas abadi antara kedua negara,” ujar Kementerian Luar Negeri Qatar, setelah perundingan damai di Doha, dilansir AFP, Minggu (19/10).

    Afghanistan dan Pakistan juga sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan dalam beberapa hari mendatang guna memastikan gencatan senjata.

    Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata tersebut. Asif mengatakan kedua pihak akan bertemu kembali di Istanbul pada 25 Oktober.

    “Terorisme di tanah Pakistan yang dilakukan dari Afghanistan akan segera dihentikan. Kedua negara tetangga akan saling menghormati kedaulatan,” tulis Asif di media sosial.

    Juru bicara Afghanistan, Zabihullah Mujahid, juga mengonfirmasi penandatanganan kesepakatan.

    “Telah diputuskan bahwa kedua negara tidak akan melakukan tindakan permusuhan apa pun terhadap satu sama lain,” tulisnya di X pada hari Minggu.

    “Tidak ada negara yang akan melakukan tindakan permusuhan apa pun terhadap satu sama lain, dan mereka juga tidak akan mendukung kelompok-kelompok yang melakukan serangan terhadap Pemerintah Pakistan.”

    Para menteri pertahanan mengunggah foto di X sambil berjabat tangan setelah penandatanganan.

    Halaman 2 dari 4

    (ygs/ygs)

  • Resmi! Ini Kelanjutan Perang Afghanistan-Pakistan Usai Pertemuan Qatar

    Resmi! Ini Kelanjutan Perang Afghanistan-Pakistan Usai Pertemuan Qatar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Afghanistan dan Pakistan akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata segera setelah sepekan bentrokan berdarah di wilayah perbatasan kedua negara, dalam pertemuan yang dimediasi oleh Qatar dan Turki di Doha pada Sabtu (18/10/2025) malam. Pengumuman resmi disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Qatar pada Minggu dini hari.

    Dalam pernyataannya, Qatar mengatakan bahwa kedua pihak juga sepakat untuk menggelar pertemuan lanjutan dalam beberapa hari ke depan guna memastikan keberlanjutan dan pengawasan terhadap pelaksanaan gencatan senjata “secara andal dan berkelanjutan.”

    Kesepakatan ini dicapai setelah bentrokan di sepanjang perbatasan sepanjang 2.600 kilometer antara kedua negara menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya dalam kekerasan terburuk sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada 2021.

    Sebelum pengumuman gencatan senjata, Afghanistan dan Pakistan mengonfirmasi sedang mengadakan perundingan damai di Doha untuk mencari jalan keluar dari ketegangan yang meningkat tajam.

    “Seperti dijanjikan, negosiasi dengan pihak Pakistan berlangsung hari ini di Doha,” ujar juru bicara pemerintah Afghanistan, Zabihullah Mujahid, seraya menambahkan bahwa delegasi Kabul dipimpin oleh Menteri Pertahanan Mullah Muhammad Yaqoob.

    Dari pihak Pakistan, Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif memimpin pembicaraan dengan delegasi Taliban. Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan fokus utama pembicaraan adalah mengakhiri serangan lintas batas dan memulihkan stabilitas di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.

    “Negosiasi akan berfokus pada langkah-langkah segera untuk menghentikan terorisme lintas batas yang berasal dari Afghanistan dan mengembalikan perdamaian di kawasan perbatasan,” bunyi pernyataan resmi Islamabad, dilansir Reuters.

    Sebelumnya, pertempuran darat dan serangan udara Pakistan di sepanjang perbatasan dimulai setelah Islamabad menuduh Kabul gagal menindak kelompok militan yang melakukan serangan di wilayah Pakistan dan disebut beroperasi dari tempat persembunyian di Afghanistan.

    Namun, Taliban membantah tudingan tersebut dan justru menuding militer Pakistan menyebarkan informasi palsu untuk mendestabilisasi Afghanistan. Mereka juga menuduh Pakistan melindungi militan yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam (ISIS) guna melemahkan kedaulatan Kabul.

    Sementara itu, Pakistan menegaskan pihaknya hanya menargetkan kelompok ekstremis dan menyebut tuduhan Taliban tidak berdasar.

    “Rezim Afghanistan harus menertibkan proksi-proksi mereka yang memiliki tempat aman di Afghanistan dan menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan ke dalam wilayah Pakistan,” tegas Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir.

    Kekerasan terakhir meletus pada Jumat, ketika serangan bunuh diri di dekat perbatasan menewaskan tujuh tentara Pakistan dan melukai 13 lainnya, menurut pejabat keamanan setempat.

    Meskipun gencatan senjata telah diperpanjang pada Jumat untuk memberikan ruang bagi dialog, pemerintah Afghanistan menuduh Pakistan melancarkan serangan udara di wilayah Paktika beberapa jam setelah perpanjangan tersebut diumumkan.

    Zabihullah Mujahid mengatakan serangan itu menyasar warga sipil. “Kami berhak untuk merespons, namun para pejuang kami telah diperintahkan untuk menahan diri demi menghormati tim negosiasi yang sedang bekerja,” ujarnya.

    Sebagai bentuk protes, Afghanistan menarik diri dari turnamen kriket internasional tri-seri Twenty20 yang dijadwalkan berlangsung di Pakistan bulan depan. Dewan Kriket Afghanistan (ACB) menyatakan keputusan itu diambil setelah tiga pemain lokal tewas akibat serangan udara militer di Paktika.

    Pemerintah Pakistan membantah tuduhan bahwa serangan udara mereka menargetkan warga sipil. Dalam unggahannya di platform X, Menteri Informasi Attaullah Tarar menyebut serangan itu diarahkan ke “kamp militan yang telah diverifikasi” di sepanjang perbatasan, bukan ke pemukiman penduduk.

    Menurut Tarar, para militan mencoba melancarkan beberapa serangan ke wilayah Pakistan selama periode gencatan senjata. Ia menambahkan bahwa lebih dari 100 militan tewas oleh pasukan keamanan Pakistan, sebagian besar dalam serangan terhadap kelompok yang bertanggung jawab atas serangan bunuh diri hari Jumat.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia komitmen perkuat kerja sama di OIC Labour Center

    Indonesia komitmen perkuat kerja sama di OIC Labour Center

    Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen untuk terus mendukung kerja sama dan peran dari negara-negara Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) secara global melalui Organization of Islamic Cooperation (OIC) Labour Center.

    “Kami siap bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM di antara negara-negara anggota OKI sebagai wujud solidaritas dan semangat kebersamaan dunia Islam dalam membangun masyarakat yang produktif, adil dan inklusif,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Adapun Menaker Yassierli menegaskan komitmen tersebut melalui pertemuan bilateral dengan Dirjen Pusat Ketenagakerjaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Azar Bayramov di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.

    Dalam pertemuan tersebut, Yassierli menyatakan OIC Labour Centre sebagai wadah dialog kebijakan yang bersifat melengkapi dan bersinergi dengan peran Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) serta lembaga-lembaga relevan lainnya.

    Lebih lanjut, Menaker Yassierli menjelaskan Indonesia juga akan terus berpartisipasi aktif dalam dialog tematik yang digelar OIC Labour Center mengenai pasar kerja, pekerjaan hijau (green jobs), transformasi digital dan masa depan pekerjaan (future of work).

    “Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut,” ujarnya.

    Selain itu, Yassierli menambahkan dalam pengembangan SDM, Indonesia siap berkolaborasi dalam penguatan kapasitas instruktur pelatihan vokasi dan pengawas ketenagakerjaan.

    “Eksplorasi program pelatihan dan pemagangan bersama dengan dukungan lembaga pelatihan vokasi Indonesia (BLK/BBPVP),” ujar dia.

    Menaker pun meyakini hadirnya OIC Labour Center yang dipimpin oleh Azar Bayramov dari Azerbaijan memiliki atensi tinggi terhadap pembangunan SDM yang kompetitif, adaptif dan lincah.

    “Saya yakin di bawah kepemimpinan Azar Bayramov, kerja sama antara Indonesia dan OIC Labour Center akan semakin kokoh dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara-negara anggota,” katanya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global Nasional 18 Oktober 2025

    Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyatakan komitmen untuk terus mendukung kerja sama dan peran dari negara-negara Isam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) secara global melalui Organization of Islamic Cooperation (OIC) Labour Center.
    Komitmen tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Pusat Ketenagakerjan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Azar Bayramov di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.
    “Kami siap bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM di antara negara-negara anggota OKI sebagai wujud solidaritas dan semangat kebersamaan dunia Islam dalam membangun masyarakat yang produktif, adil dan inklusif,” ujar Yassierli dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (18/10/2025).
    Dalam pertemuan tersebut, Yassierli menyatakan, OIC Labour Centre sebagai wadah dialog kebijakan yang bersifat melengkapi dan bersinergi dengan peran Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) serta lembaga-lembaga relevan lainnya.
    DOK. Kemenaker RI Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bersama jajarannya berfoto bersama Dirjen Pusat Ketenagakerjan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Azar Bayramov dan jajarannya di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.

    Yassierli menjelaskan, Indonesia juga akan terus berpartisasi aktif dalam dialog tematik yang digelar OIC Labour Center mengenai pasar kerja,
    green jobs
    , transformasi digital, dan masa depan pekerjaan (future of work).
    “Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut, ” ujarnya.
    Yassierli menambahkan, dalam pengembangan SDM, Indonesia siap berkolaborasi dalam penguatan kapasitas instruktur pelatihan vokasi dan pengawas ketenagakerjaan.
    “Eksplorasi program pelatihan dan pemagangan bersama dengan dukungan lembaga pelatihan vokasi Indonesia (BLK/BBPVP), ” lanjutnya.
    Yassierli meyakini hadirnya OIC-Labour Center yang dipimpin oleh Azar Bayramov (Azerbaijan) memiliki atensi tinggi terhadap pembangunan SDM yang kompetitif, adaptif dan lincah.
    “Saya yakin di bawah kepemimpinan Azar Bayramov, kerja sama antara Indonesia dan OIC Labour Center akan semakin kokoh dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara-negara anggota, ” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menaker Dorong Penguatan Kemitraan Ketenagakerjaan Indonesia-Qatar

    Menaker Dorong Penguatan Kemitraan Ketenagakerjaan Indonesia-Qatar

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Tenaga Kerja Qatar, Ali bin Saeed bin Samikh Al Marri. Pertemuan dilakukan pada momentum pelaksanaan The 6th Session of the Islamic Conference of Labour Ministers di Rosewood Doha Hotel.

    Pada pertemuan tersebut, Yassierli mendorong penguatan kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Qatar. Hal ini khususnya dalam peningkatan kompetensi, keselamatan kerja, serta pengembangan program magang bagi generasi muda di sektor strategis.

    “Indonesia dan Qatar memiliki peluang besar untuk membangun kemitraan yang lebih konkret dan saling menguntungkan, baik melalui pelatihan bersama, program pemagangan, maupun pertukaran keahlian di bidang produktivitas dan keselamatan kerja,” ujar Yassierli dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

    Ia juga mengapresiasi peran Qatar dalam mendorong investasi yang membuka lapangan kerja dan memperkuat perekonomian Indonesia.

    Lebih lanjut, Indonesia menawarkan kerja sama pemagangan bagi generasi muda di perusahaan-perusahaan besar Qatar, seperti Qatar Airways dan Qatar Energy. Kerja sama ini dapat dilakukan melalui skema government-to-government special apprenticeship visa maupun intra-corporate transferee.

    Dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Yassierli mengundang Qatar berkolaborasi dalam pelatihan di sektor pertanian dan konstruksi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

    “Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas antarnegara OKI, kita dapat mewujudkan dunia kerja yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan tenaga kerja,” ucap Yassierli.

    Sebagai tindak lanjut, Yassierli mengundang Menteri Tenaga Kerja Qatar untuk berkunjung ke Indonesia guna meninjau pusat pelatihan vokasi dan produktivitas serta menjajaki peluang kerja sama lanjutan di masa depan.

    (ega/ega)

  • Garuda Indonesia sediakan 300 ribu kursi pada GATF 2025

    Garuda Indonesia sediakan 300 ribu kursi pada GATF 2025

    Setidaknya ada 300 ribu kursi yang kita sediakan dengan harga khusus. Ini disediakan di seluruh rangkaian Garuda Travel Fair

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia menyediakan 300 ribu kursi penerbangan rute domestik dan internasional pada Program Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2025.

    Corporate & Channel Group Head Garuda Indonesia Purwa Adi Gurnita di Tangerang, Banten, Kamis menyampaikan bahwa untuk mendapatkan kesempatan penawaran dengan harga khusus tersebut, calon penumpang dapat mengunjungi langsung pagelaran GATF di tujuh kota besar yakni di Jakarta di Hall 8, NICE PIK 2, Palembang, Denpasar, Makassar, Medan, Surabaya dan Jayapura.

    “Setidaknya ada 300 ribu kursi yang kita sediakan dengan harga khusus. Ini disediakan di seluruh rangkaian Garuda Travel Fair,” jelasnya.

    Ia mengatakan GATF tahun ini kembali hadir untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat dengan menawarkan harga tiket penerbangan yang kompetitif.

    Di mana, katanya, harga dengan diskon yang disediakan sampai dengan 60 persen, bahkan terdapat juga produk yang disediakan Garuda Indonesia yaitu perjalanan rute ke Korea.

    “Kami jual dengan harga Rp19 juta untuk terbang berempat ke Korea. Kemudian ada satu lagi, jadi kita ada pembelian 4 tiket, bisa berkesempatan mendapatkan satu tiket gratis,” katanya.

    Ia mengatakan sebagai wujud dari komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia untuk terus mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor pariwisata.

    Dalam hal ini, terdapat manfaat tambahan ekstra bagi nasabah Bank Mandiri pada saat transaksi, termasuk cashback hingga Rp7,27 juta, ekstra cashback hingga Rp1,27 juta, serta cicilan 0 persen hingga 12 bulan.

    Ada pula jam-jam khusus untuk mendapatkan kesempatan Flash Sale untuk rute domestik dengan penawaran harga khusus di antaranya; Jakarta – Bali pulang pergi (pp) mulai dari Rp2,4 jutaan, Jakarta – Medan pp mulai dari Rp2,4 jutaan, Jakarta – Makassar pp mulai dari Rp2,2 jutaan, Jakarta – Jayapura pp mulai dari Rp4,6 jutaan, Jakarta – Bengkulu pp mulai dari Rp1,4 jutaan, Jakarta – Labuan Bajo pp mulai dari Rp2 jutaan.

    Sementara itu, untuk rute internasional, penawaran harga spesial ditawarkan pada sejumlah rute, antara lain; Jakarta – Singapura pp mulai dari Rp2,8 jutaan, Jakarta – Haneda pp mulai dari Rp4,9 jutaan, Jakarta – Seoul pp mulai dari Rp4,7 jutaan, Jakarta – Bangkok pp mulai dari Rp4 jutaan, Jakarta – Hongkong pp mulai dari Rp3,8 jutaan, Jakarta – Amsterdam pp mulai dari Rp9,3 jutaan.

    Para pengguna jasa juga dapat mengakses berbagai destinasi yang dilayani oleh airline partner Garuda Indonesia dengan harga menarik seperti; Jakarta – Paris pp (via Amsterdam) mulai dari Rp9,9 jutaan, Jakarta – Barcelona pp (via Doha) mulai dari Rp12 jutaan, Jakarta – Sapporo pp (via Haneda) mulai dari Rp5,8 jutaan, Jakarta – Osaka pp (via Haneda) mulai dari Rp6,7 jutaan, Jakarta – Ho Chi Minh City pp mulai dari Rp4,7 jutaan, Jakarta – Fuzhou pp (via Guangzhou) mulai dari Rp9,9 jutaan.

    Sementara itu, Miles & Ancillary Group Head Garuda Indonesia Rahmaniar menambahkan beragam produk Garuda Miles juga turut meramaikan gelaran GATF dengan penawaran spesial, seperti Bonus hingga 3x Miles dan bonus 2.025 Miles untuk pengguna baru.

    Terdapat pula diskon 50 persen berbagai layanan tambahan seperti GarudaPriority Service (Signature), layanan pilih seat lebih awal, akses lounge, hingga pembelian prepaid baggage.

    “Untuk pembelian tiket ya dapat up to 3x miles. Kemudian untuk bagi para pengguna baru member Garuda Miles dapat 2025 welcome bonus miles,” tuturnya.

    Ia mengungkapkan untuk menambah semarak penyelenggaraan GATF 2025, para pengunjung dengan nilai akumulasi transaksi pembelian tiket terbesar (top spender) selama periode GATF berkesempatan untuk mendapatkan hadiah satu unit mobil Mitsubishi Destinator ber-design Sky Explorer, IP kolaborasi Garuda Indonesia dan Tahilalats.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tragis 3 Diplomat Qatar Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Mesir

    Tragis 3 Diplomat Qatar Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Mesir

    Kairo

    Tiga diplomat Qatar tewas dalam kecelakaan mobil yang terjadi di kota Sharm El-Shekih, Mesir, menjelang digelarnya pertemuan internasional membahas Gaza. Kecelakaan mematikan itu disebabkan oleh kerusakan pada kendali kendaraan yang mereka tumpangi.

    Kedutaan Besar Qatar di Kairo dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (13/10/2025), menyebut ketiga diplomat yang tewas merupakan anggota Emiri Diwan, yang merupakan badan pemerintahan tertinggi Qatar.

    Tiga diplomat Qatar yang tewas diidentifikasi sebagai Saud bin Thamer Al Thani, Abdullah Al-Ghanem Al-Khayarin, dan Hassan Jaber Al-Jaber. Otoritas Doha menyebut ketiganya tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat menjalankan tugas resmi mereka di Mesir.

    Dua anggota Emiri Diwan lainnya, Abdullah Issa Al-Kuwari dan Mohammed Abdulaziz Al-Buainain, mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut. Keduanya telah dilarikan ke Rumah Sakit Internasional Sharm El-Sheikh untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kedutaan Besar Qatar menambahkan bahwa para diplomat yang tewas dan yang mengalami luka-luka akan diterbangkan ke Doha dengan pesawat Qatar pada Minggu (12/10).

    Kedutaan Besar Qatar menyampaikan rasa terima kasih kepada otoritas Mesir “atas kerja sama, kepedulian, dan perhatian mereka dalam menindaklanjuti insiden tersebut dan menyediakan fasilitasi yang diperlukan”.

    Menurut saluran berita pemerintah Mesir, Al-Qahera News, kecelakaan itu disebabkan oleh kerusakan pada kendali atau kemudi kendaraan yang mereka tumpangi.

    Sharm El-Sheikh akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak (KTT) perdamaian internasional pada Senin (12/10) waktu setempat, yang akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. KTT itu akan dihadiri lebih dari 20 negara.

    Menurut pernyataan Al-Sisi, pertemuan itu bertujuan untuk “mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah, dan mengawali fase baru untuk keamanan dan stabilitas regional”.

    Trump mengumumkan pada Rabu (8/10) waktu AS pekan lalu bahwa Israel dan Hamas menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian 20 poin yang disusunnya untuk mewujudkan gencatan senjata Gaza. Rencana perdamaian itu mencakup pembebasan semua sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh wilayah Jalur Gaza.

    Tahap kedua dari rencana perdamaian itu menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri atas warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab serta Muslim, serta perlucutan senjata Hamas.

    Lihat juga Video: Truk Air Mineral Tabrak 5 Kendaraan di Subang, 3 Orang Tewas

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 3 Diplomat Qatar Tewas Akibat Kecelakaan di Mesir Jelang KTT Perdamaian Gaza

    3 Diplomat Qatar Tewas Akibat Kecelakaan di Mesir Jelang KTT Perdamaian Gaza

    Kairo

    Kecelakaan maut terjadi di dekat kota Sharm el-Sheikh, Mesir, yang menjadi lokasi konferensi tingkat tinggi (KTT) membahas perdamaian di Gaza. Sebanyak tiga diplomat Qatar tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kecelakaan mobil di Mesir.

    Dilansir AFP, Minggu (12/10/2025), para diplomat dan delegasi resmi telah tiba di kota resor Laut Merah tersebut dalam beberapa hari terakhir untuk merundingkan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

    Media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, mengatakan lima warga Qatar dan seorang pengemudi Mesir berada di dalam kendaraan tersebut saat kecelakaan terjadi. Peristiwa itu diduga terjadi karena kehilangan kendali kemudi.

    Kedutaan Besar Qatar di Kairo menyampaikan ‘duka cita dan duka yang mendalam’ atas kematian ketiga diplomat tersebut. Jenazah mereka akan diterbangkan ke Doha.

    “Kedutaan Besar Qatar dan yang terluka akan dipindahkan ke Doha dengan pesawat Qatar hari ini Kedua korban luka saat ini sedang menerima perawatan medis yang diperlukan di Rumah Sakit Internasional Sharm El Sheikh,” demikian keterangan resmi Qatar.

    Qatar, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat, telah terlibat dalam perundingan selama berbulan-bulan yang mengarah pada gencatan senjata Gaza yang menurut Israel mulai berlaku pada Jumat lalu. Sharm el-Sheikh juga akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdamaian yang dimulai Senin (13/10) besok.

    Tonton juga video “Polda Metro Siap Bertemu Keluarga Arya Daru” di sini:

    (haf/imk)