kab/kota: Doha

  • Dituduh Netanyahu Lindungi Hamas, Qatar Beri Balasan Menohok!

    Dituduh Netanyahu Lindungi Hamas, Qatar Beri Balasan Menohok!

    Jakarta

    Pemerintah Qatar memberikan balasan menohok atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa Qatar melindungi dan membiayai para pejabat kelompok Hamas. Qatar juga mengecam desakan Netanyahu agar otoritas Qatar mengusir atau mengadili Hamas, jika tidak, Israel sendiri yang akan melakukannya.

    Qatar menyebut pernyataan Netanyahu itu “sembrono” dan menyebutnya sebagai “ancaman eksplisit pelanggaran kedaulatan negara di masa mendatang”.

    Pernyataan Netanyahu itu disampaikan sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan para pejabat Hamas di ibu kota Qatar, Doha pada Selasa (9/9) lalu. “Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya,” kata perdana menteri Israel tersebut dalam pidato untuk memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Dalam pidatonya, Netanyahu juga menuduh Qatar melindungi, membiayai Hamas, dan memberikan para pemimpinnya rumah-rumah mewah.

    Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam pernyataan Netanyahu tersebut.

    “Netanyahu sepenuhnya menyadari bahwa penempatan kantor Hamas terjadi dalam kerangka upaya mediasi Qatar yang diminta oleh Amerika Serikat dan Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan di media sosial X.

    “Negosiasi selalu dilakukan secara resmi dan transparan, dengan dukungan internasional dan di hadapan delegasi AS dan Israel. Sindiran Netanyahu bahwa Qatar diam-diam melindungi delegasi Hamas adalah upaya putus asa untuk membenarkan kejahatan yang dikutuk oleh seluruh dunia,” imbuh kementerian, dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (11/9/2025).

    Qatar, bersama Mesir, telah memediasi perundingan damai antara Hamas dan Israel. Qatar memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Doha dapat menggagalkan perundingan tersebut.

    “Kami akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban dan tindakannya yang sembrono dan tidak bertanggung jawab itu dihentikan,” tandas Kementerian Luar Negeri Qatar.

    Serangan udara Israel ke Qatar disebut menargetkan pertemuan para pemimpin tinggi Hamas. Mereka dikabarkan sedang berkumpul di Doha untuk membahas proposal gencatan senjata sandera baru yang disponsori Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

    Pertemuan tersebut diyakini melibatkan seluruh pimpinan tertinggi Hamas di luar Gaza, termasuk pemimpin unit Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya; Zaher Jabarin, yang memimpin Hamas di Tepi Barat; Muhammad Darwish, ketua Dewan Syura Hamas; dan Khaled Mashaal, ketua Hamas di luar negeri.

    Hamas bersikeras bahwa tidak ada tokoh kepemimpinannya yang tewas dalam serangan itu, tetapi lima anggota tingkat bawah tewas, termasuk putra Khalil al-Hayya – pemimpin Hamas untuk Gaza dan negosiator utamanya – serta tiga pengawal dan kepala kantor al-Hayya.

    Tonton juga video “Pangeran MBS Mengutuk Keras Serangan Israel ke Qatar” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Netanyahu Desak Qatar Usir Hamas: Jika Tidak, Kami Akan Melakukannya!

    Netanyahu Desak Qatar Usir Hamas: Jika Tidak, Kami Akan Melakukannya!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mendesak otoritas Qatar untuk mengusir atau mengadili para anggota politbiro Hamas, “karena jika tidak, kami yang akan melakukannya.” Hal ini disampaikannya sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan para pejabat Hamas di ibu kota Qatar, Doha.

    “Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya,” kata perdana menteri Israel tersebut dalam pidato untuk memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Dalam pidatonya, Netanyahu membandingkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dengan serangan 11 September 2001 di AS, di mana hampir 3.000 orang tewas ketika empat pesawat dibajak oleh kelompok Al-Qaeda.

    “Apa yang dilakukan Amerika setelah 11 September?” tanya Netanyahu. “Amerika berjanji untuk memburu para teroris yang melakukan kejahatan keji ini, di mana pun mereka berada. Dan Amerika juga mengesahkan resolusi di Dewan Keamanan PBB, dua minggu kemudian, yang menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh memberikan perlindungan kepada teroris,” cetus pemimpin negeri Yahudi itu.

    Israel mengikuti pendekatan itu, kata Netanyahu, seraya menuduh Qatar melindungi, membiayai Hamas, dan memberikan para pemimpinnya rumah-rumah mewah.

    “Kami melakukan persis seperti yang dilakukan Amerika ketika memburu teroris al-Qaeda di Afghanistan dan setelah mereka pergi dan membunuh Osama bin Laden di Pakistan,” ujar Netanyahu, seraya menambahkan bahwa negara-negara yang sama yang memuji AS atas pembunuhan Osama bin Laden seharusnya malu pada diri mereka sendiri karena mengutuk Israel.

    Serangan Israel ke Qatar yang menargetkan Hamas pada hari Selasa (9/9) lalu telah menuai kecaman dari sekutunya, Amerika Serikat dan negara-negara lain. Gedung Putih pada hari Selasa (9/9) waktu setempat mengatakan, bahwa Presiden AS Donald Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer di wilayah sekutu AS tersebut.

    Namun, Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya tidak selalu bertindak demi kepentingan sekutunya, Amerika Serikat.

    “Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat,” kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/9/2025).

    “Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris,” katanya.

    Tonton juga video “Netanyahu di Ruang Operasi Militer Israel saat Serangan ke Qatar” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Putra Mahkota Arab Saudi Tegaskan Gaza Milik Palestina!

    Putra Mahkota Arab Saudi Tegaskan Gaza Milik Palestina!

    Jakarta

    Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menegaskan bahwa Gaza adalah tanah milik Palestina dan hak-hak rakyatnya “tidak dapat dirampas oleh agresi apa pun.” Hal ini disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Saudi pada hari Rabu (10/9) waktu setempat.

    Berbicara pada pembukaan tahun kedua sidang kesembilan Dewan Syura, Pangeran Mohammed mengatakan bahwa upaya Kerajaan telah membantu mengamankan dukungan internasional untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

    Putra Mahkota mengatakan bahwa Arab Saudi menolak dan mengutuk “serangan-serangan” Israel di wilayah tersebut, yang terbaru adalah serangan di Doha, Qatar pada hari Selasa (9/9) lalu.

    “Agresi brutal terhadap negara saudara kita Qatar membutuhkan tindakan Arab, Islam, dan internasional,” katanya, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9/2025).

    “Arab Saudi akan mendukung Qatar dalam semua langkah yang diambilnya, tanpa batas,” kata Pangeran Mohammed.

    Sebelumnya, kelompok Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat itu. Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas. Hamas mengatakan bahwa para pemimpin senior mereka yang ada di Doha berhasil selamat dari serangan Israel tersebut.

    Dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal dan seorang ajudan untuk negosiator utama mereka Khalil al-Hayya tewas dalam serangan tersebut. Anak laki-laki Al-Hayya juga tewas dalam serangan Israel itu.

    Pemerintah Qatar mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayahnya, yang disebutnya menargetkan rumah sejumlah anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara tersebut, yang juga menjadi markas kepemimpinan Hamas.

    Kementerian Dalam Negeri Qatar, dalam pernyataan terpisah, menyebut satu anggota pasukan keamanan internalnya tewas dalam serangan Israel, dan beberapa personel keamanan lainnya mengalami luka-luka.

    Tonton juga video “Diserang Israel, Qatar Tegaskan Tetap Mediasi Gencatan Senjata Gaza” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas di Qatar pada hari Selasa. Serangan ini terjadi saat Qatar menjadi negara mediator kunci dalam konflik Gaza.

    Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN International, bahwa di antara mereka yang menjadi sasaran adalah kepala negosiator Hamas, Khalil Al Hayya. Diketahui enam orang tewas dalam operasi pemerintah Zionis itu.

    Perdana Menteri (PM)  Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas penembakan hari Senin di Yerusalem yang menewaskan enam orang. Serangan itu kemudian diklaim oleh Hamas.

    “Kemarin, setelah serangan mematikan di Yerusalem dan Gaza, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan semua badan keamanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan menargetkan para pemimpin Hamas,” demikian pernyataan bersama Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz.

    Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan serangan Israel menargetkan bangunan tempat tinggal yang menjadi rumah bagi beberapa anggota biro politik Hamas di Doha. Ia menyebut aksi itu sebagai “pengecut”.

    “Sambil mengecam keras serangan ini, Negara Qatar menekankan bahwa mereka tidak akan menoleransi perilaku Israel yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini,” kata Al Ansari di X.

    PM Qatar memperingatkan bahwa negaranya berhak menanggapi serangan mematikan Israel terhadap Hamas di Doha pada hari Selasa. Ia bahkan menyebutnya sebagai “momen penting” bagi kawasan.

    “Qatar… berhak menanggapi serangan terang-terangan ini,” ujar PM Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

    “Kami yakin bahwa hari ini kita telah mencapai momen penting. Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu,” tambahnya.

    Serangan ini meningkatkan tensi di Timur Tengah, dengan proyeksi instabilitas di masa depan. Israel, yang saat ini telah menyerang beberapa negara Arab, pun terus melakukan serangan dengan teknologi dan kekuatan militer yang dimiliki.

    Lalu, bagaimana kekuatan militer Israel bila dibandingkan dengan Qatar? Berikut datanya mengutip berbagai sumber, dikutip Kamis (11/9/2025).

    Personel dan Anggaran

    Dalam hal kuantitas personel, Israel jauh melampaui Qatar. Ini terlihat di data dari Global Firepower Index 2024 dan laporan IISS The Military Balance 2024.

    Israel memiliki sekitar 170.000 personel aktif, didukung oleh lebih dari 465.000 personel cadangan yang dapat dimobilisasi dengan cepat.  Sistem wajib militer, baik bagi pria maupun wanita, memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang besar dan terlatih.

    Sebaliknya, Qatar hanya memiliki sekitar 11.800 personel aktif, dengan cadangan yang sangat terbatas. Perbedaan ini mencerminkan fokus strategis masing-masing negara di mana Israel pada mobilisasi massal, sementara Qatar pada profesionalisme dan teknologi tinggi.

    Angkatan Darat

    Angkatan Darat Israel (IDF) dilengkapi dengan jumlah unit dan peralatan yang jauh lebih besar. Berdasarkan laporan IISS The Military Balance 2024, Israel diperkirakan memiliki sekitar 2.200 tank tempur utama, termasuk model Merkava yang diproduksi di dalam negeri, serta ribuan kendaraan lapis baja lainnya, di mana jumlah ini mencerminkan doktrin militer yang berorientasi pada operasi darat skala besar.

    Sementara itu, Angkatan Darat Qatar jauh lebih kecil, hanya memiliki sekitar 96 tank tempur utama, termasuk Leopard 2A7 yang canggih, dan beberapa ratus kendaraan tempur ringan. Ini menunjukkan bahwa kekuatan darat Qatar lebih berfokus pada pertahanan teritorial.

    Angkatan Udara

    Angkatan Udara Israel (IAF) adalah salah satu yang paling dominan di Timur Tengah, dengan sekitar 340 pesawat tempur canggih, termasuk puluhan jet F-16 dan F-15, serta jet tempur siluman F-35 yang paling modern. Kemampuan ini didukung oleh armada helikopter serang dan transportasi yang besar, sebagaimana dilaporkan oleh Global Firepower Index 2024.

    Angkatan Udara Qatar, meskipun dilengkapi dengan pesawat modern, memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Qatar memiliki sekitar 36 jet tempur Rafale dari Prancis dan 36 jet tempur F-15QA dari Amerika Serikat. Meskipun canggih, jumlah ini tidak sebanding dengan armada Israel.

    Angkatan Laut dan Pertahanan Rudal

    Dalam data yang bersumber dari laporan Global Firepower Index 2024 dan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), Angkatan Laut Israel memiliki armada kecil namun canggih yang berfokus pada pertahanan pesisir dan patroli. Mereka memiliki sekitar 16 korvet dan kapal patroli, serta sejumlah kapal selam.

    Pertahanan rudal Israel adalah yang paling maju di dunia, dengan sistem berlapis seperti Iron Dome untuk rudal jarak pendek, David’s Sling untuk rudal jarak menengah, dan Arrow untuk rudal balistik.

    Di sisi lain, Angkatan Laut Qatar lebih kecil, dengan sekitar 60 kapal patroli dan beberapa kapal kecil. Qatar tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang sebanding dengan Israel, dan lebih mengandalkan aliansi militer dengan negara-negara besar untuk perlindungan dari ancaman udara. 

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Minyak Melejit Usai Serangan Israel di Doha Qatar – Page 3

    Harga Minyak Melejit Usai Serangan Israel di Doha Qatar – Page 3

    Stok bensin AS naik sebesar 1,5 juta barel, dibandingkan dengan estimasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 200.000 barel. Stok distilat, yang mencakup solar dan minyak pemanas, naik sebesar 4,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 35.000 barel.

    “Laporan yang sangat pesimis. Berita utamanya adalah peningkatan stok minyak mentah, dan di atas itu terjadi penurunan besar pada bensin, jadi sekarang kami menunggu untuk melihat seberapa besar permintaan bensin akan turun drastis setelah musim mengemudi musim panas AS, dan tampaknya penurunannya akan substansial,” kata Mitra di Again Capital, John Kilduff.

    “Mengingat data ekonomi akhir-akhir ini yang menunjukkan indikasi perlambatan, terutama di pasar tenaga kerja, permintaan bensin yang lemah dan pola ekspor yang rendah ini dapat menjadi indikator lain dari perlambatan ekonomi di AS dan potensi perlambatan global,” Kilduff menambahkan.

    EIA memperingatkan pada Selasa kalau harga minyak mentah global akan berada di bawah tekanan signifikan dalam beberapa bulan mendatang karena meningkatnya persediaan seiring dengan peningkatan produksi kelompok OPEC+, yang mencakup anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.

     

  • Qatar Nyatakan Tetap Jadi Mediator Gencatan Senjata Gaza Usai Diserang Israel

    Qatar Nyatakan Tetap Jadi Mediator Gencatan Senjata Gaza Usai Diserang Israel

    Jakarta

    Qatar menyatakan perannya sebagai mediator internasional akan terus berlanjut. Pernyataan ini dikeluarkan Qatar setelah insiden militer Israel melancarkan serangannya ke Doha, Qatar.

    Qatar menyatakan meski ada upaya Perdana Menteri Israel Netanyahu “untuk mendiskreditkan kredibilitas dan upayanya, Qatar akan tetap bertindak sebagai mitra internasional yang tepercaya dan tidak memihak untuk membangun keamanan dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya, serta akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan wilayahnya”.

    “Tak akan ada upaya yang terlewatkan dalam menghadapi dengan tegas segala upaya yang dapat melemahkan kedudukan dan perannya,” ujar Qatar dalam pernyataan dilansir Aljazeera, Kamis (11/9/2025).

    Meski begitu, Qatar juga akan meminta pertanggungjawaban ke Israel. Dia juga meminta tindakan semena-mena yang dilakukan Israel dihentikan.

    “Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban dan tindakannya yang ceroboh, dan tidak bertanggung jawab dihentikan,” katanya.

    “Komitmen Qatar yang teguh terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat jelas,” tambahnya.

    Untuk diketahui, selain perang Israel di Gaza, Qatar telah berperan sebagai mediator dalam berbagai konflik internasional, memfasilitasi perundingan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, mempelopori inisiatif untuk menyatukan kembali anak-anak Ukraina yang mengungsi akibat perang Rusia, dan bertindak sebagai perantara penting dalam perundingan perdamaian dan kemanusiaan Afghanistan dengan menjadi tuan rumah perundingan dengan Taliban.

    Tonton juga video “Pangeran MBS Mengutuk Keras Serangan Israel ke Qatar” di sini:

    (zap/dek)

  • Prabowo Telepon Emir Qatar, Kecam Serangan Israel ke Doha

    Prabowo Telepon Emir Qatar, Kecam Serangan Israel ke Doha

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto menghubungi Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, pada Rabu (10/9/2025) menyusul serangan Israel ke Doha. Ia menegaskan Indonesia mengecam keras tindakan tersebut.

    “Serangan Israel ke Doha merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan serta perdamaian kawasan,” ujar keterangan yang diunggah di akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet, Rabu (10/9/2025) malam.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyampaikan solidaritas Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Qatar.

    “Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis guna mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah melalui Solusi Dua-Negara,” tegasnya.

    Dalam percakapan tersebut, Prabowo menanyakan langsung kondisi Qatar pasca-serangan 9 September 2025. Serangan itu dinilai berpotensi mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan.

    Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara ke distrik Leqtaifiya, Doha, menargetkan kantor politik Hamas. Ledakan besar memicu asap hitam membubung di sejumlah titik, termasuk kawasan Katara. Israel mengonfirmasi operasi tersebut dan menyatakan target utamanya adalah para pemimpin senior Hamas, seperti Khalil al-Hayya dan Khaled Mashal.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Kecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras Hukum Internasional
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 September 2025

    RI Kecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras Hukum Internasional Nasional 10 September 2025

    RI Kecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras Hukum Internasional
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengecam keras serangan yang dilakukan Israel terhadap Qatar pada Rabu (9/9/2025).
    “Serangan Israel ke Doha, Qatar pada 9 September 2025 merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan,” tulis Kemenlu RI melalui akun X @Kemlu_RI, dikutip Kamis (10/9/2025).
    Kemlu RI juga menyebut, serangan Israel berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan Timur Tengah.
    Sebab itu, Indonesia kembali menyerukan seruan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah tegas menghentikan polah Zionis Israel tersebut.
    Di sisi lain, Indonesia menegaskan solidaritas terhadap rakyat Qatar atas serangan tersebut.
    “Dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara,” tulis Kemenlu RI.
    Serangan Israel di Qatar yang menargetkan pemimpin Hamas pada Selasa (9/9/2025) memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan perundingan gencatan senjata Israel-Hamas dalam perang di Gaza.
    Ketika serangan terjadi, Hamas tengah melakukan pertemuan dengan pemerintah Qatar di Doha, membahas proposal Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata Israel-Hamas dalam perang di Gaza.
    Di tengah percakapan itu, dentuman ledakan terdengar di Ibu Kota Qatar, tepatnya di kawasan pemukiman mewah West Bay Lagoon, yang menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menampung beberapa anggota biro politik Hamas.
    Para pemimpin Hamas secara terbuka telah menjadikan Ibu Kota Qatar sebagai markas mereka di luar negeri selama bertahun-tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditegur AS Usai Serang Hamas di Qatar, Israel Bilang Gini

    Ditegur AS Usai Serang Hamas di Qatar, Israel Bilang Gini

    Jakarta

    Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya tidak selalu bertindak demi kepentingan sekutunya, Amerika Serikat. Hal ini disampaikan setelah serangan Israel yang menargetkan para pemimpin kelompok Hamas di Qatar menuai teguran langka dari Presiden AS Donald Trump.

    Gedung Putih pada hari Selasa (9/9) waktu setempat mengatakan Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer di wilayah sekutu AS tersebut.

    “Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat,” kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/9/2025).

    “Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris,” katanya.

    Danon mengatakan Israel “masih menunggu hasil” operasi tersebut.

    “Masih terlalu dini untuk mengomentari hasilnya, tetapi keputusan ini tepat,” tambahnya.

    Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat itu. Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas. Hamas, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (10/9/2025), mengatakan bahwa para pemimpin senior mereka yang ada di Doha berhasil selamat dari serangan Israel tersebut.

    Pemerintah Qatar mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayahnya, yang disebutnya menargetkan rumah sejumlah anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara tersebut, yang juga menjadi markas kepemimpinan Hamas.

    Dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal dan seorang ajudan untuk negosiator utama mereka Khalil al-Hayya tewas dalam serangan tersebut. Anak laki-laki Al-Hayya juga tewas dalam serangan Israel itu.

    Kementerian Dalam Negeri Qatar, dalam pernyataan terpisah, menyebut satu anggota pasukan keamanan internalnya tewas dalam serangan Israel, dan beberapa personel keamanan lainnya mengalami luka-luka.

    Lihat juga Video Netanyahu di Ruang Operasi Militer Israel saat Serangan ke Qatar

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Sayap Bersenjata Hamas Dalangi Penembakan di Yerusalem

    Sayap Bersenjata Hamas Dalangi Penembakan di Yerusalem

    Gaza City

    Sayap bersenjata kelompok Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim mendalangi serangan penembakan di sebuah halte bus di pinggiran Yerusalem, yang menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai belasan orang lainnya pada Senin (8/9) waktu setempat.

    Penembakan mematikan itu terjadi di sebuah halte bus yang berada di dekat Persimpangan Ramot, yang terletak dekat permukiman Ramot di wilayah Yerusalem Timur. Kepolisian Israel menyebut ada dua pelaku yang tiba di lokasi dengan menggunakan mobil.

    Menurut Kepolisian Israel, kedua pelaku itu ditembak mati setelah melepaskan tembakan ke arah halte bus tersebut. Dikatakan oleh Kepolisian Israel bahwa seorang petugas keamanan dan seorang warga sipil yang ada di lokasi yang telah menembak kedua pelaku hingga tewas.

    Beberapa senjata, amunisi dan pisau yang digunakan oleh para pelaku penyerangan ditemukan di lokasi kejadian.

    Brigade Ezzedine al-Qassam dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Xinhua, Rabu (10/9/2025), menyebut serangan penembakan itu dilakukan oleh dua anggotanya yang bernama Muthanna Naji Omar dan Mohammed Bassam Taha.

    Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan bahwa kedua anggotanya itu tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

    “Brigade Al-Qassam menyatakan tanggung jawabnya atas serangan penembakan yang terjadi kemarin (8/9) pagi… di dekat persimpangan permukiman Ramot, yang terletak di tanah Yerusalem tercinta kita,” demikian pernyataan Brigade Ezzedine al-Qassam via Telegram pada Selasa (9/9).

    Menurut Brigade Ezzedine al-Qassam, penembakan itu merupakan “respons atas tindakan pendudukan (Israel) yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina”.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir New York Times (NYT), Brigade Ezzedine al-Qassam juga memperingatkan bahwa perang Israel di Jalur Gaza dan pendudukan Tel Aviv atas wilayah Tepi Barat akan “disambut dengan keteguhan hati rakyat dan keberanian perlawanan”.

    Diklaim juga oleh Brigade Ezzedine al-Qassam bahwa serangan penembakan itu menewaskan tujuh orang, bukan enam orang seperti dilaporkan oleh Israel.

    Sesaat usai pernyataan Brigade Ezzedine al-Qassam dirilis, menurut laporan NYT, Israel melancarkan serangan mengejutkan terhadap para pemimpin senior Hamas yang ada di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat.

    Menurut pengumuman yang dirilis kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Selasa (9/9) malam, penembakan mematikan di halte bus Yerusalem itu turut mendorong keputusan Israel untuk melancarkan serangan terarah di Doha.

    Tonton juga video “Hamas: Para Pemimpin Senior Selamat dari Serangan Israel ke Doha” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)