kab/kota: Depok

  • Sosok Satpam Depok, Gagalkan Jambret Rp300 Juta Buat Bajunya Sampai Sobek

    Sosok Satpam Depok, Gagalkan Jambret Rp300 Juta Buat Bajunya Sampai Sobek

    GELORA.CO  – Aksi heroik seorang satpam bernama Tri Agus Wiyono berhasil menggagalkan upaya penjambretan uang tunai senilai Rp300 juta di Bojongsari, Depok, Jawa Barat. 

    Meski bajunya robek dan sempat bergulat hebat, ia tetap mengejar hingga pelaku tertangkap.

    Kejadian itu berlangsung pada Kamis (10/7/2025) di depan Pegadaian Jalan Parung Ciputat, Curug, Bojongsari. 

    Saat itu, korban berinisial US, nasabah bank yang baru mengambil uang ratusan juta, menjadi target komplotan jambret.

    Para pelaku mengikuti mobil korban dan menggunakan modus lama: memberitahu ban bocor.

    Saat korban berhenti di bengkel dan membuka pintu mobil, pelaku langsung menyambar tas berisi uang di kursi belakang.

    Namun naas bagi penjambret. Aksi tersebut dilihat oleh Tri, satpam yang bekerja di sekitar lokasi.

    “Saya lihat pintu supir kosong, saya langsung hampiri. Pas buka pintu belakang, pelaku langsung saya comot,” ujar Tri saat ditemui di Mapolsek Bojongsari, Jumat (11/7/2025).

    Tri bergulat dengan pelaku hingga baju kerjanya robek. Namun ia tak gentar. Ia berhasil menjatuhkan salah satu pelaku, berinisial N (38), dan menahannya sampai polisi datang.

    “Saya banting ke arah kanan, kena pintu pegadaian. Dia masih berusaha kabur, tapi saya tahan. Baju saya ditarik sampai sobek,” jelasnya.

    Kronologi Penjambretan Rp300 Juta

    Korban baru saja menarik uang tunai dari bank saat dibuntuti komplotan jambret.

    Mereka berhenti di bengkel, lalu pelaku mengambil uang dari pintu belakang mobil.

    Dua pelaku utama adalah N dan I, yang datang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter. Satu dari mereka standby di motor, sementara satu lainnya mengambil uang dari dalam mobil.

    Saat kabur, motor pelaku menabrak pengendara lain. Uang ratusan juta tercecer di jalan raya. Warga dan petugas langsung mengamankan lokasi.

    Kapolsek Bojongsari Kompol Fauzan mengonfirmasi bahwa dua pelaku, N dan RS, berhasil diamankan. Sementara tiga lainnya, termasuk satu berinisial I, masih buron.

    “Uang yang berhasil diamankan warga sebesar Rp138 juta, sedangkan Rp161 juta dibawa kabur pelaku,” ujar Kompol Fauzan.

    Atas kejadian ini, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman 7 tahun penjara

  • Ekspor Furnitur dari Indonesia ke AS Tertunda Imbas Tarif Trump

    Ekspor Furnitur dari Indonesia ke AS Tertunda Imbas Tarif Trump

    Cirebon, Beritasatu.com – Kebijakan baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif impor 32% memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri furnitur Indonesia. Salah satunya dirasakan oleh pemilik CV Primadona Rattan, Syarifudin, yang beroperasi di Jalan Singakerta Blok Benda, Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

    Syarifudin mengungkapkan, kebijakan tersebut telah berdampak langsung terhadap pesanan ekspor, terutama dari konsumen utama mereka di Amerika Serikat.

    “Kami cukup terkejut dengan kebijakan itu. Salah satu konsumen utama kami berasal dari Amerika, dan akibat kenaikan tarif impor, mereka langsung menunda pesanan,” kata Syarifudin, Jumat (11/7/2025).

    Penundaan pesanan tersebut membuat produksi yang sudah dijadwalkan terpaksa dihentikan sementara. Meski situasi tidak menentu, ada secercah harapan terkait penundaan kebijakan tarif impor tersebut.

    “Kami baru saja akan mengirim satu kontainer kursi ke Amerika, dan saat ini kami menanti kepastian. Apabila tarif itu benar-benar diterapkan setelah 3 bulan, bukan tidak mungkin pesanan dari sana akan dihentikan,” tambahnya.

    Beruntung, perusahaan milik Syarifudin masih memiliki pasar alternatif yang relatif stabil. Konsumen dari negara-negara Eropa, seperti Jerman, Bulgaria, dan Inggris masih aktif melakukan pemesanan.

    “Khusus Jerman, mereka bahkan memesan rutin dua hingga tiga kali dalam sebulan, meskipun tergantung pada musim penjualan dan liburan,” jelasnya.

    CV Primadona Rattan saat ini mengoperasikan tiga fasilitas produksi yang mencakup proses dari bahan mentah hingga pengemasan dan pemuatan kontainer. Dengan sekitar 40 karyawan yang bergantung pada keberlanjutan pesanan, ketidakpastian pasar ekspor menjadi tantangan serius.

    “Kalau permintaan menurun drastis, tentu kami khawatir harus mengurangi tenaga kerja. Kami berharap itu tidak sampai terjadi,” ujarnya.

    Syarifudin juga mendorong pemerintah untuk bersikap lebih proaktif dalam melindungi para eksportir nasional yang terdampak kebijakan perdagangan luar negeri.

    “Kami berharap pemerintah hadir, bukan hanya untuk kami para eksportir furnitur, tetapi juga pelaku ekspor lainnya. Karena ekspor bukan hanya soal devisa, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja,” pungkasnya.

  • Periksa 2 Saksi, KPK Telusuri Aliran Dana Taspen Rp 1 T ke PT IIM

    Periksa 2 Saksi, KPK Telusuri Aliran Dana Taspen Rp 1 T ke PT IIM

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa investasi fiktif di PT Taspen dengan tersangka korporasi. Pada Kamis (10/7/2025), KPK memeriksa dua saksi untuk mendalami aliran dana Taspen Rp 1 triliun ke tersangka PT Insight Investments Management (IIM). 

    Kedua saksi yang diperiksa, adalah Iqbal Latanro selaku direktur utama PT Taspen periode 2013-2020 dan Labuan Nababan yang merupakan seorang pensiunan karyawan BUMN (PT Taspen)/senior vice president investasi pasar modal dan pasar uang PT TASPEN (Persero) pada periode 1 Maret 2021 sampai Februari 2023.

    “Kedua saksi hadir dan didalami terkait dengan mekanisme keluarnya dana Taspen ke PT IIM sebesar Rp 1 triliun, dalam rangka pengamanan portofolio aset sukuk ijarah milik PT Taspen yang default,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (11/7/2025).

    Diketahui, KPK telah menetapkan PT Insight Investments Management (IIM) sebagai tersangka berdasarkan hasil pengembangan kasus korupsi terkait investasi fiktif dana Taspen. 

    “Perkara ini merupakan pengembangan dari penyidikan tindak pidana korupsi terkait dengan penyimpangan investasi pada PT Taspen (Persero) yang dikelola oleh manajer investasi di PT IIM,” ujarnya.

    Budi mengatakan, dalam penyidikan kasus investasi fiktif tersebut, penyidik menemukan fakta-fakta keterlibatan beberapa pihak termasuk Korporasi sebagai subjek hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Setelah itu, kata dia, KPK membuka penyidikan baru untuk meminta pertanggungjawaban pidana kepada korporasi.

    “Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi yang telah mengatur rambu-rambu terkait dengan penanganan perkara yang melibatkan korporasi,” tandas dia.

    KPK juga sudah pernah melakukan penggeledahan di rumah yang berada di dua lokasi, yakni di kawasan Depok dan Cibinong, Jawa Barat, pada Senin (23/6/2025). KPK menemukan bukti catatan-catatan transaksi keuangan dari kedua lokasi tersebut. Kedua lokasi yang digeledah tersebut merupakan rumah advokat dan kantor yang terkait dengan tersangka korporasi.

    Lokasi pertama, kata Budi, adalah kantor perusahaan KAS yang merupakan pihak terkait dari perkara Taspen dengan tersangka korporasi PT IIM. Lokasi kedua merupakan satu unit rumah yang merupakan milik pihak terkait. 

    “Dalam penggeledahan itu, tim mengamankan di antaranya barang bukti elektronik yang memuat catatan-catatan keuangan yang tentu itu juga menjadi petunjuk bagi penyidik ya untuk membuat terang dari penanganan perkara ini,” pungkas Budi.

    Sebelumnya, mantan Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih didakwa merugikan negara Rp 1 triliun dalam kasus dugaan investasi fiktif Taspen. Kosasih didakwa bersama eks Direktur Utama PT Insight Investment Management (PT IIM), Ekiawan Heri Primaryanto yang diduga turut menikmati hasil korupsi.

  • Tiga Pelaku Komplotan Jambret Rp 300 Juta di Depok Masih Buron
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juli 2025

    Tiga Pelaku Komplotan Jambret Rp 300 Juta di Depok Masih Buron Megapolitan 11 Juli 2025

    Tiga Pelaku Komplotan Jambret Rp 300 Juta di Depok Masih Buron
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Polisi memburu pria berinisial I dan dua orang tidak dikenal (OTK) yang kabur dalam aksi komplotan jambret senilai Rp 300 juta di depan Bengkel Final Gear, Jalan Parung Ciputat, Bojongsari, Kota
    Depok
    .
    “Ada tiga pelaku lagi yang kami berkomitmen untuk (tangkap) demi mengungkap kasus ini secara terang benderang,” kata Kapolsek Bojongsari Komisaris Fauzan Thohari, dalam jumpa pers, Jumat (11/7/2025).
    Fauzan menyampaikan, insiden yang terjadi pada Kamis (10/7/2025) bermula saat korban berinisial U berangkat ke bank untuk mengambil uang Rp 300 juta.
    Proses transaksi di bank berlangsung sekitar dua jam sebelum korban kembali ke rumahnya di daerah Pengasinan, Sawangan, menggunakan mobil Toyota Rush.
    “Pada saat melintas di depan Polsek Parung, ada pengendara sepeda motor memberitahu bahwa ban mobil bocor,” ungkapnya.
    Hal itu tentu membuat korban dan seorang saksi yang bersamanya di mobil mencari lokasi untuk menepi. Korban memilih memberhentikan kendaraannya di depan bengkel.
    “Korban bersama saksi turun dari mobil yang aman. Sesaat setelah turun mobil, seorang security berteriak ‘maling, maling!’ karena melihat ada pelaku mengambil tas dari dalam mobil,” ujar Fauzan.
    Teriakan itu membuat warga setempat langsung mengejar dan menangkap dua pelaku berinisial N (29) dan R (58).
    Kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Bojongsari dan dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.
    Adapun barang bukti yang diamankan meliputi satu unit motor Suzuki Satria FU Nopol B 4880 TAH, satu unit Yamaha Jupiter MX Nopol B 3359 KLC, dua tas selempang, satu unit ponsel Samsung, satu unit ponsel Oppo, dompet hitam, satu buah BPKB dan STNK motor Satria, dua buah KTP pelaku, satu unit ponsel Nokia, satu unit ponsel Redmi, satu jam tangan, dan dua kartu ATM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Belikan Ponsel ke Pria yang Berikannya Lukisan di Depok 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Belikan Ponsel ke Pria yang Berikannya Lukisan di Depok Megapolitan 11 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Belikan Ponsel ke Pria yang Berikannya Lukisan di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    membelikan hadiah berupa sebuah ponsel kepada Adie (45), pelukis mural asal
    Depok
    , yang menghadiahkannya lukisan di Lapangan Irekap, Cilodong, Kota Depok.
    Hal itu dilakukan Dedi lantaran ia mengetahui ponsel milik Adie hilang tepat setelah memberikan lukisannya kepadanya usai acara “Abdi Nagri Nganjang ka Warga” edisi ke-14 yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    Adie menceritakan, dirinya diajak bertemu dengan Dedi di sebuah tempat di wilayah Kota Bogor, Rabu (9/7/2025) siang. Pertemuan singkat selama 15 menit itu diakhiri dengan pelukan hangat dari Dedi dan Adie pun lekas kembali ke Depok.
    “Saya pulang, di perjalanan mampir dulu untuk beli HP sama ajudan-nya. Alhamdulillah dapet, karena saya enggak minta,” kata Adie kepada
    Kompas.com
    , Jumat (11/7/2025.)
    Di gerai ponsel tersebut, Adie dibelikan ponsel Android baru merek Samsung A56.
    “Saya enggak minta tapi ya namanya diberi, apa saja juga diterima. Alhamdulillah bersyukur masih dapat rezeki gini, kayak mimpi,” tutur Adie.
    Menurut Adie, pertemuan dengan Dedi saja sudah merupakan hal berharga yang tak ternilai.
    Ia mengaku melihat langsung sosok pemimpin Jawa Barat itu menjadi pengalaman tak terlupakan baginya.
    Meski hanya 15 menit, segala percakapannya bersama Dedi seolah selamanya akan terekam di ingatannya.
    “Cuma ditanya sama beliau ‘Kenapa kok gambar saya gitu?’ Kan saya kenal juga enggak dan lainnya. Ya saya bilang saya kan kagum dengan kepemimpinannya,” ujar Adie.
    Ia juga menyebut, Dedi memuji lukisannya dan mendukung agar pekerjaannya terus berkembang. Bahkan, Dedi melakukan pesanan lukisan wajah untuk dikerjakanya.
    “Saya dikasih satu kerjaan lukisan juga, di canvas. Itu gambar wajah juga tapi masih rahasia ya, biar kejutan,” jelas Adie.
    Dedi juga memuji karya Adie dan mendorongnya untuk terus mengembangkan diri. Bahkan, ia memesan satu lukisan lainnya kepada Adie.
    Baginya, kepedulian Dedi terhadapnya yang kehilangan ponsel meninggalkan rasa haru yang mendalam.
    Dalam pertemuan itu, Adie kembali memberikan lukisan bergambar Dedi lainnya yang bersebelahan dengan harimau.
    Ia menjelaskan, buah tangan ini diberikan karena dirinya bernazar saat kumpul dengan teman-temannya.
    “Kan banyak teman yang suka bercanda, bilang katanya ‘Nanti dijemput tuh kamu sama Bapak aing’,” jelas Adie.
    “Lalu saya bilang, ‘Kalau bener saya dipanggil, lukisan yang pak Dedi sama maung akan saya kasih juga,” sambungnya.
    Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Adie (45) menjadi korban pencurian ponsel usai dirinya memberikan hadiah berupa lukisan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Lapangan Irekap, Cilodong, Kota Depok, Sabtu (5/7/2025).
    Insiden tersebut terjadi sesaat setelah acara “Abdi Nagri Nganjang ka Warga” edisi ke-14 yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat selesai digelar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Depok Dikeroyok Gara-Gara Uang Gigi Palsu Kurang – Page 3

    Pria di Depok Dikeroyok Gara-Gara Uang Gigi Palsu Kurang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hanya gara-gara urusan gigi palsu, seorang pria di Sawangan, Depok, alami luka-luka setelah dikeroyok secara membabi buta.

    Korban telah membuat laporan ke Polsek Bonjongsari. Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak membenarkan adanya laporan tersebut.

    Dia kemudian membebekan kronologi kejadian berdasar laporan korban. Insiden ini terjadi di Jalan Porek, Pasir Putih pada Selasa, 8 Juli 2025.

    Bermula, saat korban berinisial AG didatangi empat orang pelaku yang langsung menagih uang kekurangan biaya pembuatan gigi palsu.

    “Awal kejadian terlapor tiga orang laki-laki dan satu perempuan mendatangi korban dan kemudian menanyakan uang biaya keuangan kekurangan pembuatan gigi palsu,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

    Korban sempat menjelaskan, gigi palsunya masih rusak dan minta diperbaiki dulu. Mendengar itu, para pelaku muka. Mereka menganiaya korban hingga alami luka-luka.

    “Terlapor menganiaya korban,” ujar dia.

     

  • 2 Tersangka Perampasan Modus Pecah Ban Tertangkap Usai Ketahuan Warga di Depok – Page 3

    2 Tersangka Perampasan Modus Pecah Ban Tertangkap Usai Ketahuan Warga di Depok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polsek Bojongsari mengamankan dua tersangka berinisial RS dan NU, dengan modus pecah ban mobil. Penangkapan kedua tersangka usai kedapatan ketahuan warga berusaha merampas uang sebesar Rp300 juta di depan bengkel Final Gear, Jalan Raya Ciputat-Parung, Bojongsari, Depok.

    Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi mengatakan, penangkapan kedua tersangka terjadi pada pukul 11.41 WIB di wilayah Bojongsari. Didapati kedua tersangka telah mengincar korban di sebuah Bank di kawasan Parung, Bogor.

    “Modusnya pecah ban mobil, setelah korban lengah tersangka ini merampas uang korban,” ujar Made, Kamis (10/7/2025).

    Made menjelaskan, korban setelah mengambil uang tunai sebesar Rp300 juta di Bank, korban dan saksi melanjutkan pulang ke rumahnya daerah Pengasinan, Depok. Korban pulang dengan mengemudikan mobil Toyota Rush melintasi Jalan Raya Ciputat-Parung.

    “Dalam perjalanan pulang, tepatnya di depan Polsek Parung, seorang pengendara sepeda motor memberi tahu bahwa ban mobil korban bocor,” jelas Made.

    Usai mendapatkan informasi dari tersangka, korban berusaha melakukan pengecekan ban mobilnya di tempat yang aman. Korban menghentikan mobilnya di Bengkel Final Gear, Bojongsari.

    “Korban dan saksi turun dari mobil untuk periksa ban, tapia da teriakan dari saksi lain melihat tersangka mengambil tas korban berisikan uang,” ucap Made.

    Saksi lain yang berada di lokasi mengetahui aksi tersangka, secara sigap saksi menangkap seorang tersangka. Tidak lama berselang, warga lainnya yang mengetahui aksi tersebut turut mengamankan tersangka lainnya.

    “Tersangka yang diamankan berinisial RS dan NU,” terang Made.

     

  • Pria di Depok Diculik 3 Orang Ngaku Polisi, Dimintai Tebusan Rp10 Juta – Page 3

    Pria di Depok Diculik 3 Orang Ngaku Polisi, Dimintai Tebusan Rp10 Juta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria menjadi korban penculikan. Dalam melakukan aksinya, pelaku ngaku-ngaku sebagai anggota kepolisian. Terkait kejadian, korban berinisial JU telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Depok.

    Hal itu dibenarkan oleh Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak.

    Dalam laporannya, Reonald menerangkan, korban saat itu sedang berada di depan ruko Jalan Kalilicin Depok, Pancoran Mas Kota Depok, Selasa 8 Juli 2025 siang. Tiba-tiba tiga orang tak dikenal mendekati korban. Saat itu, ketiga OTK mengaku sebagai anggota polisi sedang bertugas.

    “Pelapor dimasukkan ke dalam mobil dengan posisi tangan terikat dan mata terikat lakban,” kata Reonald dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).

    Reonald mentatakan, ketiga pelaku mengancam korban dan minta tebusan Rp10 juta.

    “Dikarenakan pelapor tidak mempunyai uang cash, pelapor dipaksa menelpon keluarga di kampung dan kemudian dikirimkan uang sebesar Rp1,5 juta,” ucap dia.

     

     

  • Wacana Rumah Subsidi Mini Batal, Cek Harga & Ukuran yang Berlaku Saat Ini

    Wacana Rumah Subsidi Mini Batal, Cek Harga & Ukuran yang Berlaku Saat Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) menegaskan tidak melanjutkan rencana pembangunan rumah subsidi minimalis seluas 18 meter persegi (m2).

    Ara menegaskan, keputusan itu diambil usai mengantongi masukan dari berbagai pihak mulai dari masyarakat hingga suara angota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).

    “Saya sudah dengar begitu banyak masukan termasuk dari teman-teman anggota DPR Komisi V. Maka saya sampaikan permohonan maaf dan saya cabut ide itu,” kata Ara dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Senin (10/7/2025).

    Dengan demikian, rancangan draf Keputusan Menteri (Kepmen) yang mengatur batasan luas tanah dan luas lantai rumah umum tapak dan satuan rumah susun menjadi paling kecil seluas 25 meter persegi (luas Tanah) dan 18 meter persegi (luas lantai) batal diteken.

    Adapun, payung hukum pengadaan rumah subsidi masih mengacu pada aturan lama yakni Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 689/KPTS/M/2023 yang menetapkan bahwa luas tanah paling rendah yakni 60 meter persegi dan paling tinggi 200 meter persegi. 

    Berikut Daftar Harga Rumah Subsidi yang Berlaku:

    Adapun harga rumah subsidi tersebut berbeda-beda di setiap wilayahnya. Secara terperinci, berikut daftar harga rumah subsidi 2023-2024 di seluruh wilayah Indonesia: 

    1. Jawa (kecuali Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi): Rp162 juta untuk tahun 2023 dan Rp166 juta untuk tahun 2024 

    2. Sumatra (kecuali Kep. Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai): Rp162 juta untuk tahun 2023 dan Rp166 juta untuk tahun 2024 

    3. Kalimantan (kecuali Kab. Murung Raya dan Kab. Mahakam Ulu): Rp177 juta untuk tahun 2023 dan Rp182 juta untuk tahun 2024 

    4. Sulawesi, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai, dan Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Anambas): Rp168 juta untuk tahun 2023 dan Rp173 juta untuk tahun 2024 

    5. Maluku, Maluku Utara, Bali dan Nusa Tenggara, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Kepulauan Anambas, Kab. Murung Raya, Kab. Mahakan Ulu: Rp181 juta untuk tahun 2023 dan Rp185 juta untuk tahun 2024 

    6. Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya: Rp234 juta untuk tahun 2023 dan Rp240 juta untuk tahun 2024.

  • Infografis Warning BMKG Cuaca Ekstrem Jabodetabek hingga Tips Menghadapinya – Page 3

    Infografis Warning BMKG Cuaca Ekstrem Jabodetabek hingga Tips Menghadapinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem bakal berlangsung dalam sepekan kedepan, terutama di Pulau Jawa dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam temu media secara daring, Senin 7 Juli 2025.

    Dia menyampaikan, cuaca ekstrem sepekan kedepan juga berpotensi terjadi di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan wilayah sekitarnya, Nusa Tenggara Barat termasuk Mataram, Maluku bagian Tengah, Papua bagian tengah dan utara.

    BMKG pun memberikan beberapa tips untuk menghadapi cuaca ekstrem. Salah satunya waspada potensi bencana hidrometeorologi. Apa itu?

    Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan karena faktor cuaca. Hal yang biasa terjadi adalah banjir, khususnya bagi masyarakat yang tinggal dan berada di daerah rawan bencana hidrometeorologi.

    Selain itu, menghindari aktivitas di tempat yang rawan dan perbanyak minum air putih.

    Lantas, seperti apa prakiraan cuaca ekstrem yang disampaikan BMKG? Apa saja tips untuk menghadapi cuaca ekstrem? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: