kab/kota: Depok

  • Quick Count Sementara Pilkada Depok: Dominasi PKS Tumbang, Imam-Ririn Keok dari Supian-Chandra

    Quick Count Sementara Pilkada Depok: Dominasi PKS Tumbang, Imam-Ririn Keok dari Supian-Chandra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dominasi PKS di Depok bepotensi tumbang pada Pilkada 2024 ini. Hal itu jika berkaca dari hasil hitung cepat atau quick count sementara.

    Jagoan PKS, calon wali kota Imam Budi Hartono, yang dipasangkan dengan kader Golkar, Ririn Farabi Arafiq kalah dari paslon nomor 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

    Berbeda dari Imam-Ririn yang hanya diusung PKS dan Golkar, Supian Chandra diusung 13 partai.

    Mereka adalah Gerindra, PDIP, PKB, Demokrat, PPP, PAN, NasDem, Gelora, Perindo, Ummat, Partai Buruh dan PSI.

    Quick count Pilkada Depok disiarkan oleh Voxpol Center Research and Consulting.

    Sampai pukul 18.27, Rabu (27/11/2024), data quick count yang masuk sudah mencapai 95,33 persen.

    Hasilnya, perolehan suara paslon nomor 1, Imam-Ririn sebanyak 47,08 persen.

    Sedangkan rivalnya, Supian-Chandra memeroleh suara 52,92 persen.

    Dengan angka tersebut, Supian-Chandra berpotensi menumbangkan dominasi PKS di Depok.

    Seperti diketahui, sejak pemekarannya pada 1999, Depok pertama kali dipimpin oleh wali kota tak berpartai, Badrul Kamal.

    Pilkada langsung pertama Depok, diadakan pada 2006.

    Calon PKS, Nur Mahmudi Ismail, yang merupakan mantan menteri era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menang.

    Memimpin periode pertama, 2006-2011, Nur Mahmudi sukses merebut hati warga Depok sampai terpilih pada periode keduanya sampai 2016.

    Pada 2016, calon yang diusung PKS kembali menang. Dia adalah Mohammad Idris.

    Dengan motor politik PKS di Depok, Idris juga memenangkan Pilkada Depok keduanya pada 2021, dan memimpin hingga saat ini.

    PKS selalu mendominasi Depok di setiap PIlkada yang sudah ada.

    Namun, apakah PKS benar-benar tumbang pada kontestasi politik 2024 ini?

    Tentu, quick count bukanlah hasil resmi, namun bsia menjadi gambaran untuk para pemilih.

    Adapun data raihan suara resmi tetap berasal dari hitung manual atau real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Supian-Chandra Ungguli Budi-Ririn di Pilkada Depok, 2 Dekade Kejayaan PKS Runtuh?

    Supian-Chandra Ungguli Budi-Ririn di Pilkada Depok, 2 Dekade Kejayaan PKS Runtuh?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pasangan calon (paslon) wakil kota dan calon wakil wali kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli paslon Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Rafiq dari hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis Voxpol Center. 

    Paslon Supian-Chandra memperoleh suara sebesar 54,16 persen, sedangkan Paslon Budi-Ririn mendapatkan 45,84%.

    Hingga pukul 17:08 WIB, data yang masuk mencapai 72,67 persen.

    Diketahui, pasangan Supian Chandra diusung gabungan partai koalisi PKB, Gerindra, PDI-P, Nasdem, Partai Buruh, Gelora, PAN, Partai Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Umat. 

    Sementara Budi-Ririn diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golongan Karya (Golkar). 

    Kendati demikian, hasil hitung cepat tersebut bukan lah hasil resmi dari Pilkada 2024.

    Dominasi PKS runtuh?

    PKS merupakan partai yang dominan di Kota Depok. 

    Dua dekade terakhir, PKS mampu memenangkan calonnya lewat pilkada Depok. 

    Tahun ini merupakan periode ke-5 jika calon PKS mampu memenangkan kontestasi. 

    Adapun Wali Kota Depok yang saat ini menjabat, M Idris Andul Shomad merupakan calon yang diusung PKS. 

    Imam Budi Hartono, yang saat ini maju sebagai calon wali kota merupakan politisi PKS yang juga wakil wali kota Depok. 

    Adapun Supian Suri merupakan birokrat yang juga Sekretaris Daerah Kota Depok. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Quick Count Pilkada Depok 16.49 WIB: Supian Suri 54,5%, Imam BH 45,5%

    Quick Count Pilkada Depok 16.49 WIB: Supian Suri 54,5%, Imam BH 45,5%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah, unggul sementara dalam hitung cepat atau quick count lembaga Voxpol Center dengan raihan 54,5 persen. Jumlah suara yang masuk sebesar 60,67 persen pada pukul 16.49 WIB, Rabu (27/11/2024).

    Sementara calon kepala daerah yang diusung PKS dan Golkar, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A.Rafiq, memperoleh suara sementara sebesar 45,5 persen.

    Supian Suri-Chandra diusung oleh 12 partai politik. Di antaranya Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Ummat, PSI.

    Kota Depok dikuasai oleh PKS selama dua dekade belakangan ini. Mereka berhasil menempatkan kader-kadernya menjadi wali kota Depok seperti Nur Mahmudi Ismail.

    Hasil resmi Pilkada 2024 baru bisa diketahui sekitar 19 hari setelah pemungutan suara pada 16 Desember. KPU masing-masing daerah akan melakukan rekapitulasi berjenjang.

    Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia mengungkap elektabilitas Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli elektabilitas Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq di Pilwalkot Depok.

    “Pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah 49,5 persen, sedikit unggul dari pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq 46,6 persen,” dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/11).

    Lalu Survei Voxpol Center mencatat elektabilitas pasangan Imam-Ririn unggul atas pasangan Supian Suri-Chandra. Imam-Ririn memiliki elektabilitas 51,7 persen, Supian-Chandra memiliki elektabilitas 39,2 persen. Ada 9,2 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

    “Mayoritas responden sekitar 51,7 persen untuk pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq,” kata peneliti Voxpol Center Research and Consulting, Asrirawan, saat rilis survei di YouTube Voxpol, Sabtu (16/11).

    Artikel selengkapnya >>> Klik di sini

    (miq/miq)

  • Vespa Langka yang Dipakai Raffi Ahmad ke TPS, Harga Bekasnya Naik Terus

    Vespa Langka yang Dipakai Raffi Ahmad ke TPS, Harga Bekasnya Naik Terus

    Jakarta

    Raffi Ahmad dan Nagita Slavina naik Vespa menuju TPS 001 Cinere, Depok, Jawa Barat. Vespa yang dipakai merupakan unit langka, bahkan harga bekasnya sudah nyaris dua kali lipat dari harga jual saat peluncuran.

    Dalam Pilkada 2024, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menggunakan hak suaranya untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.

    Vespa Primavera Sean Wotherspoon meluncur di Indonesia pada 2020 silam. Pabrikan Italia itu membanderolnya Rp 85 juta dengan status on the road Jakarta.

    Vespa edisi khusus tersebut biasanya langsung muncul di sejumlah lapak jual-beli kendaraan daring. Banderol harga yang ditawarkan naik drastis, bahkan bisa dua kali lipat. Salah satunya dijual dalam market place, harganya sampai Rp 175 juta.

    Ciri motor dengan warna dominan kuning itu terdapat grafik tulisan Vespa dan Primavera, yang dibuat khusus di kedua sisi bodi belakang Vespa.

    Tampilan berbeda Vespa Primavera Sean Wotherspoon tampak pada aksen warna putih pada front tie, edge shield dan crest, untuk menonjolkan siluet Vespa. Rims modern warna putih dengan logo Vespa berwarna biru.

    Keunikan lain ada di bagian depan khususnya batok motor yang mendapat paduan dua warna hijau tua dan merah.

    Sentuhan krom mengkilap terlihat pada rak depan, kaca spion, bingkai lampu depan, dan pegangan penumpang di bagian belakang skuter. Selain itu, warna hitam pada pegangan tangan dan penutup knalpot menjadi pelengkap.

    Sementara urusan mesin, tidak berbeda. Vespa Primavera untuk pasar Indonesia masih mengandalkan mesin berteknologi I-Get, silinder tunggal, 4 strokes, dan 3 valves, berkapasitas 154,8 cc berpendingin udara.

    (riar/din)

  • Wamenaker telah gunakan hak pilih di TPS Depok

    Wamenaker telah gunakan hak pilih di TPS Depok

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer siang tadi turut menggunakan hak pilihnya di TPS 099 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.

    “Sebagai warga negara yang baik, kita mesti jalankan hak. Ini partisipasi politik terkecil,” katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Pria yang akrab dipanggil Noel ini mengatakan, ia menjalankan hak demokrasi bersama keluarga.

    “Saya mengapresiasi kawan-kawan warga yang menjalankan hak konstitusional ini. Kalau bagi saya, ini malah kewajiban,” katanya.

    Menjawab pertanyaan, siapa yang dipilih untuk Walikota Depok dan Gubernur Jawa Barat, Noel mengatakan “Ya teman-teman tahulah, posisi saya dan memilih siapa,” katanya sembari tersenyum.

    Menurutnya, masyarakat cukup antusias mengikuti pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini. Ia berharap, partisipasi pemilih cukup besar, setidaknya sama dengan partisipasi yang 81,78 persen dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.

    Dalam catatan Noel, partisipasi publik dalam pemilihan umum (Pemilu) makin tahun makin meningkat. Tahun 2014, Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti 69,6 persen.

    “Tahun 2019 meningkat menjadi 81,9 persen. Tahun 2024 turun sedikit sekali menjadi 81,78 persen. Bolehlah dianggap masih stabil,” ungkapnya.

    “Kita berharap partisipasi publik dalam Pilkada ini, meningkat dibanding Pemilu Februari 2024 lalu,” pungkasnya.

    Pewarta: Sinta Ambarwati
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Nyoblos Pilkada 2024, Ayu Ting Ting: Orang Tua Saya Tidak Pernah Mengajarkan Golput

    Nyoblos Pilkada 2024, Ayu Ting Ting: Orang Tua Saya Tidak Pernah Mengajarkan Golput

    Depok, Beritasatu.com – Pedangdut Ayu Ting Ting memastikan dirinya tidak melewatkan kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. 

    “Harus, harus ikut memilih. Orang tua saya sejak dahulu tidak pernah mengajarkan untuk golput, jadi sebisa mungkin saya tetap ikut memilih,” kata Ayu kepada media, di Depok, Rabu (27/11/2024).

    Ayu menegaskan, sebagai warga negara Indonesia yang baik dan di tengah kesibukannya sebagai selebritas dirinya harus tetap memilih calon pemimpin pada Pilkada 2024. 

    “Enggak boleh enggak nyoblos,” ujar pelantun lagu Alamat Palsu itu.

    Ayu Ting Ting  tidak sendiri, ia ditemani oleh ayahnya, Abdul Rozak atau akrab disapa Ayah Ojak, ibunya, Umi Kalsum, serta adik perempuan, Syifa. Mereka tampil kompak mengenakan pakaian serba biru muda.

    Terkait pemilihan kostum serba biru, Ayu mengungkapkan bahwa hal tersebut bukanlah rencana yang sudah disiapkan sebelumnya. Ia mengatakan, mengenakan pakaian senada merupakan kebiasaan keluarga mereka.

    “Memang kami sering kompak begitu. Itu sudah refleks, enggak pernah janjian. Biasanya, siapa yang mandi lebih dahulu, dia yang pilih warna. Tadi Ayah yang duluan, dia pakai biru, jadi kami ikuti,” tandas Ayu Ting Ting.

  • KPU sarankan DPTb ke TPS dua jam sebelum pemungutan suara selesai

    KPU sarankan DPTb ke TPS dua jam sebelum pemungutan suara selesai

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat menyarankan masyarakat yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Pilkada Jakarta 2024 sudah berada di TPS dua jam sebelum pemungutan suara selesai.

    “Mereka yang DPTb atau tambahan ini disarankan datang di jam 11.00 WIB sampai 13.00 WIB atau dua jam sebelum TPS ditutup,” kata Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Fitriani saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Fitri menyebutkan, jika ada masyarakat masuk dalam DPTb datang di bawah pukul 11.00 WIB, pemilih tetap bisa menggunakan hak suaranya di TPS pada 27 November 2024.

    “Namun kalau dia datang juga jam 09.00 atau 10.00 WIB, itu tetap harus dilayani. Karena bisa saja DPTb itu ada kepentingan lain, mau berobat atau sebagainya,” ujar Fitri.

    Selain itu, KPU Jakarta Pusat juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Pengawas TPS (PTPS), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan saksi untuk terus memantau pemungutan suara agar pemilih yang dalam keadaan mendesak menjadi pemilih prioritas.

    Ketua KPU Jakarta Pusat Efniadiansyah menyebutkan, pihaknya bersama petugas TPS juga terus memantau dan berkoordinasi dengan KPU di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) agar tidak ada pemilih yang menggunakan hak suaranya lebih dari sekali.

    “Soal pemilih yg sudah terdaftar di DPT tempat asal, kemudian di waktu selesai DPT dia pindah ke Jakarta Pusat. Itu betul-betul harus kita pastikan dia tidak memilih dua kali,” katanya.

    Karena itu, masih memungkinkan pemilih itu memilih di tempat terdaftar di DPT. “Juga memungkinkan untuk memilih sesuai dengan KTP terbarunya,” katanya.

    Efni berharap pelaksanaan Pilkada di Jakarta 2024 di Jakarta Pusat (Jakpus) dapat berjalan aman, damai, dan lancar tanpa ada kesalahan yang fatal.

    Jumlah DPTb per 20 November 2024 berdasarkan data KPU Jakarta Pusat masuk sebanyak 1.422 pemilih dengan rincian laki-laki 1.023, perempuan 399 di 336 TPS.

    Sedangkan yang keluar sebanyak 1.574 pemilih dengan rincian laki-laki 1.038, perempuan 536, yang terdapat pada 627 TPS. “Dan yang membatalkan sebanyak 143 pemilih, laki-laki 113, perempuan 30 yang terdapat pada 60 TPS,” katanya.

    KPU Kota Jakarta Pusat menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI Jakarta 2024 sebanyak 813.721 pemilih dengan jumlah TPS sebanyak 1.542. Rinciannya, 410.376 pemilih perempuan dan 403.345 pemilih laki-laki.

    Pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 berlangsung pada 27 November 2024. KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan "Serangan Fajar" sebagai Rekayasa Jahat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2024

    Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan "Serangan Fajar" sebagai Rekayasa Jahat Megapolitan 26 November 2024

    Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan “Serangan Fajar” sebagai Rekayasa Jahat
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sekretaris tim pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok,
    Imam Budi Hartono
    -Ririn Farabi A Rafiq, Dindin Syafrudin, membantah tuduhan politik uang yang dialamatkan kepada pihaknya.
    “Menanggapi pemberitaan adanya
    money politic
    atau politik uang yang dituduhkan ke pasangan calon Imam-Ririn, maka dengan ini kami menyatakan bahwa itu tidak benar, rekayasa pemberitaan jahat yang sudah menjurus ke fitnah,” kata Dindin dalam keterangan resminya, Selasa (26/11/2024).
    Dindin menjelaskan, isu “serangan fajar” yang beredar di media sosial terkait amplop berisi uang dari timnya adalah tidak benar.
    Ia juga menyinggung foto dan video yang viral di media sosial, yang disebut mengatasnamakan paslon Imam-Ririn karena adanya stiker dalam amplop tersebut.
    “Itu rekayasa jahat yang sengaja dibuat oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan tujuan mendiskreditkan paslon Imam-Ririn,” tegas Dindin.
    Menurutnya, tuduhan tersebut bertentangan dengan prinsip timnya yang menolak politik uang. Dindin memastikan bahwa paslon Imam-Ririn akan mengambil tindakan tegas jika menemukan praktik tersebut.
    “Paslon 01 Imam-Ririn menolak aksi
    money politic
    dan akan melakukan tangkap tangan serta melaporkan ke Bawaslu jika ada temuan politik uang,” ungkapnya.
    Dindin juga menyatakan pihaknya akan menempuh langkah hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan informasi tanpa bukti atau merekayasa berita.
    “Kami akan ambil langkah hukum terkait dengan pihak yang memberitakan tanpa bukti atau merekayasa berita,” ujarnya.
    Ia mengimbau warga Depok untuk bijak dalam menyikapi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    “Kami meminta agar warga jangan mau dirayu atau dibujuk untuk ikutan atau bersaksi palsu menerima
    money politic
    , karena itu akan ada konsekuensi hukumnya,” tutup Dindin.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Salah Satu Paslon Pilkada Kota Depok Dilaporkan Bagi-bagi Uang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2024

    Salah Satu Paslon Pilkada Kota Depok Dilaporkan Bagi-bagi Uang Megapolitan 26 November 2024

    Salah Satu Paslon Pilkada Kota Depok Dilaporkan Bagi-bagi Uang
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok menerima dua laporan dan tiga informasi terkait dugaan pembagian uang oleh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok.
    Pihaknya menerima laporan itu pada Senin (25/11/2024) atau di hari kedua masa tenang Pilkada.
    “Ada tiga informasi terkait adanya politik uang, bagi-bagi uang maksudnya. Pertama di Cimpaeun, Tapos, sudah saya minta cek oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Lalu yang kedua di Sukmajaya, dan yang ketiga itu di Limo,“ kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Depok Sulastio saat dihubungi
    Kompas.com,
    Selasa (26/11/2024).
    Sedangkan laporan dugaan politik uang yang masuk ke Bawaslu terjadi di Cimanggis, dilaporkan di sore hari, dan Pancoran Mas yang dilaporkan pada malam harinya.
    “Nah itu sudah semuanya kita tangani, terutama yang laporan, dan tiga yang bukan laporan itu juga tetap kita tangani, sementara dilakukan oleh Panwascam,” kata Sulastio.
    Berdasarkan isi laporan dan informasi yang diterima, aktivitas politik uang yang disebut mengacu kepada salah satu paslon.
    “Kelima-limanya diduga diberikan hanya oleh satu paslon, kelima-limanya. jadi saya tidak bilang dua dan bilang tiga, tapi kelima-limanya,” imbuh dia.
    Kelimanya berisi muatan mengenai “serangan fajar” sebesar Rp 50.000 yang dibarengi dengan stiker bergambar wajah paslon terkait.
    “Ya ada stiker memang, uang dan stiker di dalamnya, tapi nominalnya sama. Nominal Rp 50.000 semua,” kata dia.
    Meski demikian, Sulastio enggan menyebut paslon nomor urut berapa yang dimaksud, sebab penyelidikan masih berlangsung.
    Pihaknya menjanjikan proses yang cepat agar tindak lanjut ke kepolisian dapat segera dilakukan jika terbukti ada pelanggaran pidana.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Asri Welas Diam-diam Gugat Cerai Suami, Sidang Perceraian Sudah Berlangsung

    Asri Welas Diam-diam Gugat Cerai Suami, Sidang Perceraian Sudah Berlangsung

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar tak sedap datang dari rumah tangga selebritas Asri Welas dan Galiech Ridha Rahardja. Ternyata, Asri Welas secara diam-diam telah mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya di Pengadilan Agama (PA) Depok, Jawa Barat sejak 5 November 2024.

    Humas Pengadilan Agama Depok, Samsudin membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, Asri Welas telah melayangkan gugatan cerai kepada suaminya.

    “Iya, benar di Pengadilan Agama Depok, gugatan cerai yang terdaftar atas nama Asri Rahmawati (Asri Welas) terhadap suaminya, Galiech Ridha Rahardja, telah diterima pada 5 November 2024,” jelas Samsudin saat ditemui di kantornya pada Selasa (26/11/2024).

    Samsudin menyebut, sidang perdana gugatan cerai sudah dilaksanakan, tetapi Asri Welas dan Galiech Ridha Rahardja tidak hadir dalam persidangan tersebut. Saat persidangan, keduanya diwakili oleh kuasa hukum masing-masing.

    “Kami telah memanggil pihak penggugat untuk hadir pada sidang pertama, tetapi penggugat diwakili oleh kuasa hukum. Tergugat juga tidak hadir,” kata Samsudin. 

    Samsudin menjelaskan, pihaknya kemudian mengagendakan sidang kembali pada 19 November 2024 untuk memanggil tergugat, sekaligus mengatur mediasi.

    Sidang berikutnya digelar pada hari ini, Selasa (26/11/2024), dengan agenda mediasi. Namun, kata Samsudin, Asri Welas kembali tidak hadir

    Sedangkan Galiech Ridha Rahardja, hadir untuk menjalani mediasi. Akibatnya, proses mediasi pun ditunda kembali lantaran Asri Welas absen.

    “Jadi, mediasi hari ini kembali ditunda karena penggugat (Asri Welas) tidak hadir,” jelas Samsudin.

    Samsudin juga menyebutkan bahwa alasan perceraian tidak dapat dipublikasikan. Sementara itu, dari pihak Asri Welas maupun Galiech Ridha Rahardja belum mengonfirmasi penyebab keretakan rumah tangganya tersebut.