kab/kota: Depok

  • 1
                    
                        BGN Minta Dapur MBG Tak Gunakan Makanan Produk Perusahaan Besar
                        Nasional

    1 BGN Minta Dapur MBG Tak Gunakan Makanan Produk Perusahaan Besar Nasional

    BGN Minta Dapur MBG Tak Gunakan Makanan Produk Perusahaan Besar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, meminta Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk tidak menggunakan produk makanan olahan pabrikan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Nanik bilang, program MBG diarahkan untuk memberdayakan usaha mikro dan kecil, perseroan perorangan, koperasi, koperasi desa atau kelurahan Merah Putih, hingga badan usaha milik desa (BUM Desa), sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan dari sisi gizi masyarakat, tetapi juga berdampak langsung pada penguatan ekonomi rakyat.
    “Jangan lagi pakai biskuit, roti dari perusahaan besar. Semua makanan harus diproduksi warga sekitar dapur, baik itu UMKM, maupun oleh ibu-ibu PKK,” kata Nanik dalam keterangan resmi, Sabtu (13/12/2025).
    Ketentuan ini merujuk pada Pasal 38 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2025 yang menegaskan bahwa penyelenggaraan program tersebut harus mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri serta melibatkan pelaku usaha lokal.
    Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG itu mencontohkan kerja sama yang bagus di Depok, Jawa Barat, di mana roti dibuat oleh ibu-ibu orangtua siswa sekolah.
    Mereka juga membuat bakso rumahan, nugget homemade, rolade homemade, dan sebagainya.
    Semua memang harus memiliki
    izin PIRT
    (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). PIRT adalah izin edar bagi produk makanan atau minuman olahan yang diproduksi industri rumah tangga atau UMKM.
    PIRT diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas rekomendasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Izin berlaku untuk produk makanan dan minuman dengan risiko rendah hingga menengah.
    Karena itu, Nanik meminta kepada Pemerintah Kota Probolinggo untuk memberikan kemudahan dalam pengurusan izin PIRT.
    “Tolong Pak Wali, Bu Wawali, Dinkes, dipermudah izin PIRT-nya, untuk usaha kecil agar mereka bisa memasok dapur-dapur SPPG,” kata Nanik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub: Angkutan Motor Gratis Pakai KA Dipepanjang hingga 5 Januari 2026

    Kemenhub: Angkutan Motor Gratis Pakai KA Dipepanjang hingga 5 Januari 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperpanjang layanan angkutan motor gratis hingga 5 Januari 2026 untuk mendukung kelancaran mobilitas warga, mengurangi kepadatan lalu lintas, serta meningkatkan keselamatan selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    “Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memperpanjang layanan angkutan motor gratis  dengan kereta api hingga 5 Januari 2026,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapin Kemenhub Arif Anwar di Jakarta, Jumat.

    Keputusan untuk memperpanjang periode layanan angkutan motor gratis, kata dia, didasari pada tingginya minat dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti program itu pada masa libur Nataru.

    “Alhamdulillah, per hari ini Jumat (12/12) pukul 20.00 WIB tadi sudah ada 1.844 motor dengan 3.052 penumpang terdaftar akan mengikuti program angkutan motor gratis Nataru,” ujar Arif.

    Dengan adanya perpanjangan ini, lanjut dia, periode pendaftaran program tersebut dibuka pada 1-29 Desember 2025 dan 1-4 Januari 2026 dengan periode pengangkutan pada 23-30 Desember 2025 serta 2-5 Januari 2026.

    Ia menuturkan bagi masyarakat yang berminat mengikuti program itu bisa melakukan pendaftaran secara online melalui nusantara.kemenhub.go.id maupun secara offline dengan mendatangi stasiun yang menjadi lokasi pendaftaran.

    Adapun stasiun yang menjadi lokasi pendaftaran adalah Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Tangerang, Stasiun Bekasi, Stasiun Depok Baru, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kebumen, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Purwosari.

    Lebih lanjut dia mengatakan layanan angkutan motor gratis Nataru akan hadir pada dua lintas utama yaitu lintas utara dan lintas tengah.

    Pada lintas utara, kata dia, kereta akan berhenti untuk melayani masyarakat di Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Pasar Senen (khusus penumpang), Stasiun Bekasi (khusus penumpang), Stasiun Cirebon, Prujakan Stasiun, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, dan Stasiun Semarang Tawang.

    Sementara untuk Lintas Tengah melayani Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Pasar Senen (khusus penumpang), Stasiun Bekasi (khusus penumpang), Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kebumen, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Purwosari.

    Ia menjelaskan agar dapat mengikuti program itu masyarakat diharapkan dapat mengikuti syarat dan ketentuan meliputi pertama peserta tidak sedang terdaftar atau mengikuti program mudik gratis lainnya yang diselenggarakan oleh pihak manapun,

    Kedua, pendaftaran melalui nusantara.kemenhub.go.id yang dilanjutkan dengan verifikasi langsung di lokasi posko pendaftaran yang telah ditunjuk, kemudian mendaftar dengan menyampaikan email aktif;

    Kemudian besaran sepeda motor di bawah 200 cc, menyertakan Kartu Keluarga, KTP, SIM dan STNK yang masih berlaku, kemudian peserta yang telah sukses mendaftar di program itu wajib untuk mengikuti program tersebut.

    “Pembatalan atas sebab lainnya, wajib melakukan konfirmasi ke posko pendaftaran maksimal H-7 sebelum jadwal keberangkatan. Peserta yang membatalkan tanpa konfirmasi, tidak dapat mengikuti program angkutan motor gratis pada periode berikutnya,” ucap dia.

    Selain layanan pengangkutan motor, peserta juga akan difasilitasi tiket kereta api gratis bagi dua penumpang dan satu tiket untuk anak berusia di bawah tiga tahun selama kuota tiket tersedia.

  • Pengamen Biola Jakarta: Ketika Jalanan Menjadi Panggung Kreativitas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Desember 2025

    Pengamen Biola Jakarta: Ketika Jalanan Menjadi Panggung Kreativitas Megapolitan 12 Desember 2025

    Pengamen Biola Jakarta: Ketika Jalanan Menjadi Panggung Kreativitas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di tengah perdebatan tentang ruang kota dan keberadaan pekerja sektor informal, fenomena pengamen biola di lampu merah Jakarta menampilkan lapisan lain dari kehidupan urban: kreativitas, keterdesakan ekonomi, sekaligus daya lenting warga kota untuk bertahan hidup.
    Fenomena ini diamati secara langsung oleh
    Kompas.com
    di lampu merah Teuku Cik Ditiro, Cikini, Jakarta Pusat, dan menjadi sorotan seorang sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat.
    Menurut Rakhmat, keberadaan
    pengamen biola
    adalah cermin dari perubahan lanskap sosial kota yang menghadirkan bentuk-bentuk kreativitas baru dari kelompok masyarakat urban marginal.
    “Menurut saya mereka punya kemampuan yang berbeda, punya skill yang berbeda atau kreativitas yang berbeda. Sebagai sosiolog dan warga kota, saya lebih respect karena mereka menampilkan sesuatu yang unik dan kreatif untuk mendapatkan uang,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
    Fenomena ini, menurut Rakhmat, menandakan bahwa sektor informal di kota tidak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga proses penciptaan ruang-ruang ekspresi.
    “Enggak semua orang bisa main biola. Itu yang membuat mereka berbeda. Mereka mencari celah, ruang ekonomi, sekaligus ruang bertahan hidup di kota,” kata dia.
    “Mereka mungkin tidak punya pendidikan, tidak punya pekerjaan formal, tapi punya kemampuan yang bisa dijual dalam hal ini permainan biola,” lanjut Rakhmat.
    Rakhmat menyebut, kreativitas seperti ini semakin penting dalam dinamika kota besar.
    Ketika lapangan pekerjaan formal makin menyempit dan banyak warga mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), keterampilan alternatif menjadi modal untuk tetap bertahan.
    “Orang di kota harus punya skill. Ketika tidak punya pendidikan formal, mereka menampilkan kemampuan lain sebagai bagian dari ekonomi mereka,” tutur dia.
    Yang lebih menarik, menurutnya, adalah bahwa performa pengamen biola sering kali tidak mengganggu pengguna jalan.
    “Mereka itu perform di trotoar, di lampu merah, yang mengganggu itu pengamen yang memaksa, ngetok-ngetok pintu mobil. Tapi kalau main biola dengan lagu yang enak, justru itu bentuk art the street. Seni jalanan dan itu bagian dari kreativitas masyarakat perkotaan,” jelas Rakhmat.
    Rakhmat juga mencatat, pengamen biola sering tampil dalam kelompok kecil, menciptakan harmoni mini di ruang-ruang sempit kota. “Di beberapa titik lampu merah, ada kelompok yang main drum, ada yang nyanyi, ada yang main biola. Itu menarik dan bisa berkembang kalau diberdayakan,” ucap dia.
    Rakhmat menegaskan bahwa keberadaan
    pengamen biola di Jakarta
    bukan sekadar persoalan ketertiban atau pelanggaran Perda.
    Fenomena ini, kata dia, harus dilihat sebagai gambaran lebih besar tentang hubungan warga dengan kotanya.
    “Ada sisi ekonomi, sisi kreativitas, ruang bertahan hidup. Itu tidak bisa dipisahkan. Mereka menawarkan kemampuan yang berbeda. Dan itu harus dihargai,” ujar Rakhmat.
    Ia menilai, jika pemerintah mampu menata sektor seni jalanan dengan pemberdayaan yang tepat, keberadaannya justru bisa menjadi bagian dari wajah kota yang lebih berwarna.
    “Kalau mereka bisa ditata, diberdayakan, bisa lebih profesional dan terlindungi dalam jangka panjang,” ucap dia.
    Suara gesekan biola terdengar lirih di antara deru knalpot pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB di perempatan Teuku Cik Ditiro, Cikini, Jakarta Pusat.
    Di tengah padatnya arus kendaraan, seorang pengamen muda berdiri dengan tubuh sedikit membungkuk, memainkan melodi pop yang akrab di telinga para pengendara.
    Ia mengenakan jaket hitam, topi kuning, dan celana yang warnanya mulai pudar. Sebuah gelas plastik hitam menempel di pangkal biolanya untuk menampung receh dari pengguna jalan.
    Ketika lampu lalu lintas berubah merah, ia bergerak cepat menuju barisan sepeda motor. Dengan langkah berhati-hati, ia memainkan kembali bagian lagu yang sama, berusaha menjaga nada tetap stabil di tengah kebisingan.
    Dalam satu siklus lampu merah, hanya satu sampai dua pengendara yang memberikan uang receh. Ketika lampu berubah hijau, ia mundur ke tepi jalan, mengusap keringat, dan bersiap mengulangi rutinitas yang sama.
    Di sisi trotoar, pedagang kaki lima memperhatikan tanpa heran.
    Mereka sudah hafal pola hadirnya para pengamen, juga kapan Satpol PP biasanya datang untuk melakukan penertiban.
    Risiko terserempet kendaraan terlihat jelas. Beberapa motor menerobos lampu merah pada detik-detik terakhir, membuat pengamen itu harus mundur mendadak.
    Meski demikian, ekspresinya tetap tenang. Biola di tangannya tampak seperti satu-satunya sumber penghidupan yang bisa ia andalkan.
    Pengamen yang ditemui Kompas.com itu bernama Deni (22), warga Citayam, Depok. Perawakannya kecil, namun gerakan tangannya ketika memainkan biola tampak mantap.
    “Jarang saya ke sini, Kak, soalnya rumah jauh. Saya umur jalan 22. Asli Citayam,” ujarnya.
    Deni mulai mengenal biola pada 2018. Sebelumnya ia hanya memainkan gitar kecil.
    “Awalnya saya lihat teman pakai biola. Saya minjem-minjem. Alhamdulillah cepat nangkep. Seminggu udah bisa. Kalau sudah bisa melodi gitar, mirip, cuma biola nggak ada grip, jadi feeling,” kata Deni.
    Ia mengakui bermain musik adalah ketertarikan lamanya. Namun bukan sekadar hobi, biola kemudian menjadi tumpuan ekonomi keluarga.
    “Saya sudah punya anak. Jadi ya buat kebutuhan anak sama istri,” ucap dia.
    Deni mengamen di Jakarta dan Depok, kadang sambil berjualan permen. Pendapatannya tidak pasti.
    “Tergantung Allah, Kak. Paling kecil 50 ribu. Paling besar 100 ribu. Pernah dapat 200 ribu,” tutur Deni.
    Mengamen di lampu merah bukan pekerjaan mudah. Risiko fisik dan penertiban menjadi keseharian Deni.
    “Diserempet motor sering, dari Satpol PP juga. Udah lima kali ketangkep, pertama itu 21 hari karena enggak ada yang ngurus,” cerita Deni.
    Sore hingga malam, persaingan semakin ketat karena muncul pengamen lain, termasuk manusia silver.
    “Ada bagiannya masing-masing, Kak.”
    Deni mengaku semua uang yang ia dapat langsung habis untuk kebutuhan keluarga.
    “Kalau dapat 100 ribu, saya kasih istri buat anak. Besoknya kalau dapat 50–100 ribu, saya kasih mamah,” ujar Deni.
    Kasatpol PP Jakarta Pusat Purnama Hasudungan Panggabean menjelaskan bahwa penertiban pengamen dilakukan berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum).
    “Pasal 40 huruf a: Dilarang menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan dan pengelap mobil. Huruf b: Dilarang menyuruh orang lain menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan dan pengelap mobil. Huruf c: Dilarang membeli kepada pedagang atau memberikan sejumlah uang kepada pengamen,” jelas Purnama.
    Menurut Purnama, penyisiran yang mereka lakukan bukan semata-mata tindakan represif, melainkan bagian dari edukasi.
    “Untuk itu kita memberikan pemahaman dan penghalauan kepada mereka yang melanggar ketertiban umum, bahwa mereka punya tempat untuk mengekspresikan keahliannya,” kata dia.
    Namun hingga kini, ruang alternatif yang dimaksud belum sepenuhnya terwujud, sehingga pengamen tetap kembali ke jalanan karena itu satu-satunya ruang ekonomi yang tersedia bagi mereka.
    Kesaksian pedagang

    Selama lebih dari satu dekade berjualan di trotoar Teuku Cik Ditiro, Laras (38) sudah terbiasa dengan berbagai jenis pengamen. Menurut dia, pengamen biola membawa suasana yang berbeda.
    “Dari dulu ada saja pengamen, tapi yang biola baru beberapa tahun ini ramai. Saya mah nggak masalah, selama mereka sopan dan enggak maksa,” kata dia.
    Ia mengatakan permainan biola justru membuat suasana sedikit lebih hidup pada hari-hari tertentu.
    “Kadang pembeli suka lihat karena suaranya beda. Enggak bising kayak pengamen lain,” tutur Laras.
    Namun Laras juga menyaksikan langsung tantangan mereka.
    “Sering banget diusir atau dikejar Satpol PP. Pernah lihat biolanya hampir jatuh karena panik. Dua kali saya lihat yang di tengah jalan langsung diangkut waktu razia gabungan,” jelas dia.
    Menuru dia, jumlah pengamen meningkat setahun terakhir, tetapi hanya sedikit yang bertahan lama.
    “Banyak yang coba-coba. Tapi yang bertahan cuma beberapa,” kata dia.
    Hubungan pedagang dan pengamen biasanya harmonis.
    “Selama mereka nggak mintain uang ke pedagang, saya oke aja. Banyak juga yang sopan, beli air minum di sini. Kadang kalau lagi nggak punya uang bilang dulu, nanti dibayar,” ucap Laras.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saya Rugi Moril dan Materiil

    Saya Rugi Moril dan Materiil

    DEPOK – Kasus dugaan akses ilegal yang menimpa model Tiara Aurellie kini memasuki babak baru. Setelah proses hukum yang berjalan sejak pertengahan tahun lalu, perkara ini akhirnya disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Depok.

    Tiara sendiri hadir langsung untuk memberikan kesaksian. Wanita bernama asli Tiara Lilith Calista itu bertatap muka dengan terdakwa Pajar Setiabudi di hadapan Majelis Hakim.

    Usai persidangan, Tiara tak bisa menyembunyikan harapannya agar keadilan ditegakkan. Ia secara tegas meminta agar terdakwa mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

    “Saya merasa dirugikan baik moril maupun materiil, dan saya minta keadilan kepada Hakim yang menangani perkara saya,” ujar Tiara kepada awak media di PN Depok, Rabu, 10 Desember.

    Menurut Tiara, dampak dari peretasan ponsel yang dialaminya sangat besar. Tidak hanya kerugian materi, nama baiknya juga tercoreng karena ponselnya digunakan untuk modus kejahatan lain.

    “Saya mau dia dihukum berat,” tegas model tersebut.

    Kuasa hukum Tiara, Wiliyus Prayietno, turut menguatkan pernyataan kliennya. Ia menilai tindakan terdakwa sudah sangat keterlaluan dan meresahkan banyak pihak.

    Wiliyus menjelaskan bahwa laporan yang mereka buat bukan hanya soal akses ilegal. Ada dugaan tindak pidana prostitusi online yang dijalankan terdakwa menggunakan data curian tersebut.

    “Sudah jelas bahwa kami di sini melaporkan dugaan tindak pidana Undang-Undang ITE illegal access dan tindak pidana prostitusi online terhadap terlapor dengan inisial PS,” ungkap Wiliyus Prayietno.

    “Apalagi di sini sudah terlalu banyak korban dari berbagai macam, termasuk influencer, selebritas, selebgram dan lain-lain,” tambahnya.

    Sidang kasus ini dijadwalkan akan kembali digelar pekan depan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Tiara Robena Panjaitan menyebut agenda selanjutnya adalah mendengarkan keterangan saksi ahli.

  • Reindustrialisasi Berpotensi Dorong Lapangan Kerja & Ekonomi

    Reindustrialisasi Berpotensi Dorong Lapangan Kerja & Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA—Reindustrialisasi dengan menjadikan industri menjadi motor penggerak produktivitas nasional akan berdampak pada terciptanya lapangan kerja yang luas sekaligus mendorong perekonomian.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan memiliki prioritas meningkatkan produktivitas nasional. Meningkatkan produktivitas dalam sektor perusahaan, seperti meningkatkan skill tenaga kerja dan manajemen.

    Selain itu, meningkatkan produktivitas antar sektor, dengan industrialisasi yang meningkatkan kompleksitas produk. Industri manufaktur menjadi perhatian utama, terutama segmen menengah.

    “Untuk meningkatkan produktivitas nasional ini industrialisasi menjadi pilihan. Terutama industri manufaktur harus dibangkitkan lagi. Karena itu, Pemerintah melakukan intervensi terutama pada industri menengah untuk meningkatkan produktivitas,” kata Menaker Yassierli dalam keterangan resminya, Jumat (12/12/2025).

    Hal itu disampaikannya dalam acara “Produktif & Inovatif: Membangun Karier, Mencipta Karya, Menginspirasi Negeri” yang digelar oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Kamis (11/12/ 2025) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok.

    Turut hadir Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie, Rektor Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara, Sekretaris Jenderal PII Teguh Haryono, dan Ketua Badan Kejuruan (BK) Teknik Industri PII Wiza Hidayat.

    Acara yang diramaikan oleh ratusan pelaku industri, akademisi, dan para mahasiswa ini, merupakan kolaborasi Kemnaker dengan PII yang dinisiasi oleh Badan Kejuruan (BK) Teknik Industri PII. Pelaku industri yang hadir sebagai pembicara antara lain Group CEO Paragon Corp. Herman Subakat, Founder SKHA Consulting Herianto Pribadi, dan CEO Mizan Content & Publishing Group Ali Zaenal Abidin.

    Saat ini, Kemenaker memiliki Kalkulator Produktivitas, yang digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas. Produktivitas diukur dengan asesmen dan pengukuran produktivitas perusahaan dari sebelum adanya intervensi, berupa konsultansi peningkatan produktivitas.

    “Kemudian diukur lagi dengan kalkulator produktivitas setelah adanya intervensi,” ujarnya.

    Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie menyatakan bahwa reindustrialisasi akan menguatkan kembali mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, reindustrialisasi berarti menata ulang dan mempercepat transformasi industri agar produktivitas meningkat melalui perbaikan proses dan teknologi.

    “Indonesia Emas 2045 menuntut kita tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi produsen, menciptakan nilai tambah, memperkuat industri manufaktur, dan membangun rantai pasok yang tangguh. Daya saing juga naik lewat kualitas dan efisiensi biaya,” kata Ilham Habibie

    Reindustrialisasi, kata Ilham Habibie, juga akan membuka secara luas lapangan kerja yang memiliki nilai tambah. Kemandirian industri juga akan menguat melalui penguatan pemasok lokal dan inovasi.

    “Selain inovasi, tantangan berikutnya adalah menumbuhkan industri yang selaras dengan transisi hijau, dengan hemat energi, rendah emisi, dan industri sirkular,” ujarnya.

    Dalam kaitan peningkatan produktivitas, pakar Industri dan teknokrat Mathiyas Thaib menyampaikan bahwa efisiensi, efektivitas, dan produktivitas memerlukan inovasi. Namun, inovasi itu mensyaratkan adanya ruang bebas untuk pengembangan yang tidak terkurung dalam standarisasi dan prosedur.

    “Ini memang terkesan seperti revolusi. Tapi itulah yang dibutuhkan kalau mau inovasi yang benar-benar meningkatkan produktivitas,” ujar Mathiyas.

  • 15 Angkot Ditegur, 5 Ditilang

    15 Angkot Ditegur, 5 Ditilang

    Liputan6.com, Jakarta – Suasana jalan depan Stasiun Citayam Kamis (11/12) pagi tampak berbeda dari seperti biasanya. Suara klakson kendaraan yang saling bersahutan memekakkan telinga, kini sudah tidak terdengar lagi.

    Sejumlah anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok dan Satlantas Polres Metro Depok berdiri tegak di tiap sudut. Titik jalan seperti akses pintu Stasiun Citayam dan perlintasan KRL, tidak ditemukan lagi angkot berhenti sembarangan atau ngetem.

    “Kami merespons cepat keluhan masyarakat akan kemacetan di Stasiun Citayam,” ujar Kabid Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban pada Dishub Kota Depok, Ari Manggala, Kamis (11/12/2025).

    Ari mengawasi setiap pergerakan angkot trayek D05 rute Citayam – Terminal Depok saat naik turun penumpang, namun masih ada angkot yang ngetem di depan Stasiun Citayam. Tidak tinggal diam, Dishub Kota Depok langsung memberikan peneguran hingga penindakan berupa tilang.

    “Tadi ada beberapa kendaraan D05 yang kita lakukan peneguran sebanyak 15 kendaraan, dan 5 kendaraan kita lakukan pemberkasan (penilangan),” tegas Ari.

    Dishub Kota Depok, menindak tegas kepada angkot yang melanggar peraturan dan kelayakan kendaraan. Adapun angkot yang ditindak memiliki pelanggaran seperti uji kelayakan atau uji KIR, perizinan trayek, dan kartu pengawasan kendaraan angkutan umum.

    “Kita berikan penindakan semata untuk meningkatkan keselamatan, kelayakan kendaraan, dan perizinan administrasi angkutan umum,” jelas Ari.

  • BYD Jadi Raja Mobil Listrik di Indonesia, Penjualan Meroket dalam 2 Tahun

    BYD Jadi Raja Mobil Listrik di Indonesia, Penjualan Meroket dalam 2 Tahun

    Bogor

    BYD berhasil menjadi merek terlaris di Indonesia sepanjang Januari-November 2025. Merek asal China tersebut mencatat market share sebanyak 57%. Dengan tahun 2025 menyisakan satu bulan lagi, BYD berpeluang besar menjadi merek mobil listrik terlaris di Indonesia tahun 2025.

    Seperti dikatakan Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao, dia merasa terkesan dengan pertumbuhan pasar EV (mobil listrik di Indonesia). Sebab hanya dalam dua tahun, pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia melesat dari 2% ke 12%.

    “Bayangkan dari 2% ke 12% hanya perlu dua tahun, padahal di pasar China sendiri kami butuh setidaknya 8 tahun buat mencapai itu. Maka kita apresiasi pasar domestik (Indonesia) karena dukungan pemerintah dan teman-teman kita dapat mencapai ini,” ungkap Eagle dalam Media Gathering di Sentul, Bogor, Kamis (11/12/2025).

    Dari 12% market share mobil listrik saat ini, sebanyak 25% tersebar di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Kata Eagle, setiap 5 mobil di Jabodetabek, 1 mobil merupakan BEV (mobil listrik full baterai).

    Secara akumulatif, BYD Indonesia telah menjual setidaknya 47.300 unit dari Januari hingga November 2025. BYD Indonesia juga memecahkan rekor penjualan beberapa bulan terakhir sebanyak 10 ribu unit per bulan. BYD juga mengklaim menguasai lebih dari 57% market share mobil listrik full baterai di Indonesia.

    Lebih dari itu, BYD kini juga merangsek ke papan atas sebagai salah satu merek mobil terlaris di Indonesia. Bahkan penjualan BYD bisa mengungguli merek-merek Jepang seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda.

    Pada November 2025, BYD Indonesia mencatat angka penjualan wholesales 9.481 unit, hanya kalah dari Daihatsu (11.684 unit) dan Toyota (21.642 unit) yang menjadi merek mobil terlaris bulan lalu.

    “Pertumbuhan ini sejalan penambahan ekosistem infrastruktur dan pelayanan optimal kepada pelanggan kami. Kami juga berkomitmen untuk membangun ekosistem NEV (new energy vehicle) terlengkap ke depannya. Juga produksi lokal untuk mendukung industri dalam negeri,” terang Eagle.

    (lua/dry)

  • Tabiat Ayu Puspita Pemilik WO Diduga Tipu 230 Pengantin, Tertutup tapi Rutin Bantu Warga Sekitar

    Tabiat Ayu Puspita Pemilik WO Diduga Tipu 230 Pengantin, Tertutup tapi Rutin Bantu Warga Sekitar

    GELORA.CO  – Terungkap tabiat Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) yang diduga melakukan penipuan terhadap ratusan calon pengantin. 

    Kasus dugaan penipuan WO Ayu Puspita terungkap dari keluhan calon pengantin yang menyewa jasa WO Ayu Puspita yang disampaikan melalui unggahan TikTok. 

    Sepupu korban, Nana, menceritakan bahwa pernikahan saudaranya kacau hingga membuat pengantin menangis. 

    Saat itu, katering yang sudah dipesan justru tidak menyiapkan hidangan sesuai pesanan. 

    “Acara sudah mulai katering nggak ada sama sekali,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (7/12/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

    Pihak keluarga pengantin sempat menghubungi pihak katering yang semestinya disediakan oleh WO Ayu Puspita. 

    Namun, respons yang diterima tidak jelas. 

    “Saat dihubungi bilangnya sudah dekat tapi minta share location enggak dikasih,” kata Nana.

    Warganet yang mengaku turut sebagai korban kemudian membanjiri kolom komentar. 

    Para korban pun berkomunikasi lebih lanjut melalui grup obrolan WhatsApp untuk menyamakan informasi. 

    Dari hasil diskusi para korban, WO tersebut diduga memberikan penawaran yang sama secara menggiurkan untuk menarik pelanggan. 

    Pemilik WO Ditangkap

    Pemilik WO, Ayu Puspita bersama empat pegawainya ditangkap Polres Metro Jakarta Utara.

    Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, mengatakan  bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para korban terkait dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan WO tersebut.

    “Polres Metro Jakarta Utara menerima laporan dari beberapa pelapor terkait penipuan atau penggelapan yang dilakukan salah satu wedding organizer di wilayah Jakarta,” ujar Erick di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (8/12/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Menurutnya, modus yang dilakukan adalah WO menerima pembayaran penuh untuk penyelenggaraan acara pernikahan, termasuk catering.

    Namun, saat hari pelaksanaan layanan tersebut tidak diberikan.

    “WO ini sudah menerima uang untuk melaksanakan resepsi, kemudian pada hari H tidak terlaksana sesuai kesepakatan. Salah satu contoh, makanan yang harusnya dihadirkan saat pesta tidak datang,” kata Erick.

    Akibatnya, para korban yang merasa dirugikan kemudian membuat laporan polisi.

    Erick menyebut sebagian korban mengaku telah membayar hingga puluhan juta rupiah.

    Saat ini, lima orang dari PT APS telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Utara.

    Ayu Puspita pun turut diamankan dari penangkapan ini.

    “Ada lima orang yang sedang kami periksa, termasuk pemilik, manajer, dan karyawan,” jelas Erick.

    Ayu Puspita dan para pegawainya sebelumnya diamankan di wilayah Jakarta Timur setelah warga memberikan informasi kepada polisi.

    Mereka kemudian diserahkan ke Polres Metro Jakarta Utara karena laporan resmi berada di wilayah tersebut.

    Erick mengatakan jumlah korban diperkirakan masih bertambah.

    “Termasuk dari korban lain masih banyak yang berdatangan. Ternyata banyak yang menjadi korban WO tersebut,” ujarnya.

    Ia menambahkan, laporan yang masuk ke Polres Metro Jakarta Utara baru satu, namun kejadian serupa juga muncul di wilayah lain dan berpotensi ditangani lintas polres.

    Terkait kerugian, polisi belum dapat memastikan total nominalnya.

    “Kerugian masih dihitung, karena banyak korban-korban baru,” kata Erick

    Pengakuan Ayu Puspita

    Ayu Puspita mengakui ada masa keuangan dalam usahanya. 

    Penyidik Polres Metro Jakarta Utara menanyakan kesanggupan Ayu menyelenggarakan pernikahan kliennya yang sudah membayar lunas. 

    “Ini untuk menjawab konsumen Ibu yang depan polres itu. Untuk pernikahan 13 Desember 2025 atas nama Lulu, 21 Desember 2025 atas nama Kurniawan, dan 28 Desember 2025 atas nama Ardita, ibu sanggup gak menyelenggarakan?” tanya penyidik.

    Sayangnya, Ayu Puspita mengaku belum sanggup. 

    “Untuk hari ini saya masih belum bisa Pak,” jawab Ayu Puspita dengan suara lemas.

    Penyidik kembali mengulangi pertanyaan.

     Namun, Ayu Puspita memberikan jawabannya yang tidak sesuai.

    “Sanggup apa enggak ke depannya?” tegas penyidik.

    “Saya belum ada gambaran pasti ke depannya Pak,” kata Ayu Puspita.

    Mendengar jawaban Ayu Puspita, penyidik lalu kembali bertanya namun dengan menaikkan nada bicaranya.

    “Sanggup apa gak sanggup?! Itu jawabannya,” tanya penyidik.

    “Untuk saat ini belum sanggup Pak,” jawab Ayu Puspita.

    Uang untuk DP Rumah

    Tercatat 230 pasangan calon pengantin menjadi korban dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp15 hingga Rp16 miliar.

    Dalam video yang diunggah akun @jktnewsreborn, Ayu tampak mengenakan kerudung hitam dan kemeja bergaris biru-putih, sementara para korban terus menyampaikan tuntutan. 

    Dalam pemeriksaan awal, Ayu menyampaikan bahwa manajemen keuangan perusahaannya mengalami masalah serius.

    Ia mengakui menerapkan pola gali lubang tutup lubang, menggunakan pembayaran dari klien baru untuk membiayai kebutuhan acara klien sebelumnya.

    Selain itu, sebagian dana yang diterima digunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk pembelian rumah mewah serta kegiatan bepergian ke luar negeri.

    “Saya menggunakan sebagian dana untuk membayar uang muka rumah, tapi (saya) sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” ucap Ayu.

    Klien Tergiur Harga Murah

    Seorang korban, Satrio Yuda, menceritakan bahwa dirinya tergiur salah satu paket pernikahan yang ditawarkan WO Ayu Puspita. 

    Menurutnya, pkaet yang ditawarkan memiliki harga miring dibanding WO lain. 

    “Kita diiming-imingi bonus-bonus yang lumayan banyak lah gitu. Dari total, jadi kan kita ada pembayaran itu ada tiga termin gitu.”

    “Jadi untuk termin pertama itu DP 50 persen, nah terus dari marketingnya itu biasanya WhatsApp,” kata Satrio di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (8/12/2025), dikutip dari Tribun Jakarta. 

    “Untuk kalau mau pembayaran lagi nanti kita dapat beberapa bonus-bonus, jadinya banyak yang tergiur lah.”

    “Saya itu bonusnya sekitar 14 gubukan. Jadi kalau mungkin kalau dihitung secara yang lain lagi itu ya, 14 gubukan dengan harga Rp 170 juta ya terhitung murah sih,” sambungnya lagi.

    Satrio mengungkap, dirinya dan pasangan sudah membayar sekitar Rp 147 juta dari total paket Rp 170 juta.

    Menurut Satrio, sejak awal WO tersebut tampak meyakinkan karena aktif mengikuti pameran pernikahan di berbagai tempat.

    Satrio dan pasangannya yang merupakan customer WO Ayu Puspita sedianya menikah pada 24 Januari 2026 di salah satu gedung di Depok, Jawa Barat.

    Ia mengaku pertama kali mengetahui adanya masalah dari pihak gedung yang mengabarkan kasus viral WO Ayu Puspita pada akhir pekan kemarin.

    “Pihak gedung ini punya grup sesama venue. Mereka ngasih tahu bahwa WO Ayu Puspita ada masalah, makanan nggak datang pas acara salah satu pasangan,” kata dia.

    Dari informasi yang tersebar di grup WhatsApp, disebutkan ada lebih dari 200 pasangan calon pengantin yang menjadi korban, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 16 miliar.

    Satrio juga menceritakan nasib korban lain yang pernikahannya digelar pada 6 Desember 2025.

    Saat itu, pihak catering tidak datang, dekorasi setengah jadi, tamu sudah terlanjur hadir, hingga keluarga mempelai jatuh pingsan karena panik.

    “Kebanyakan catering-nya nggak datang. Ada yang desainnya cuma setengah jadi. Tamu udah datang semua. Akhirnya ada yang pesan nasi padang sama makanan sekitar gedung,” ucapnya.

    Saat ini, Satrio bersama para korban lain sudah membentuk grup komunikasi dan tengah melapor resmi ke Polres Metro Jakarta Utara.

    Mereka berharap ada penyelesaian yang jelas dari pihak berwajib.

    “Harapan saya sih semoga uang kami bisa kembali. Kalau nggak bisa kembali, minimal gimana caranya acara kami tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Satrio.

    Tabiat Ayu Puspita

    Terpisah, Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Ceger, Azli membongkar tabiat Ayu Puspita.

    Menurut Azli, Ayu Puspita dikenal dermawan di lingkungan tempat usahanya kawasan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

    Ayu membuka usaha WO di Jalan H. Siun II, RT 01/RW 05, Ceger, sejak lima tahun lalu. 

    Selama itu pula, Ayu kerap memberikan bantuan kepada warga di sekitar tempat usahanya.

    Mulai dari bantuan gerobak sampah untuk lingkungan, memberikan makanan setiap ada kegiatan warga seperti kerja bakti, hingga hadiah doorprize saat warga mengadakan acara.

    “Sosialnya cukup bagus. Banyak membantu kegiatan. Dibantu gerobak sampah, bantu nasi boks kalau ada acara,” kata Azli.

    Hanya saja, warga tidak mengenal ayu dan suaminya karena tidak pernah berkomunikasi secara langsung. 

    Bahkan, pengurus lingkungan dan warga sekitar hanya berkomunikasi dengan para pegawai yang tinggal pada empat unit rumah disewa Ayu sebagai kantor usaha WO dijalankan.

    Selama menjalankan usaha, Ayu belum pernah menyerahkan data kependudukan kepada pengurus lingkungan.

    “Kalau melihat sehari-hari, hari Sabtu, Jumat wah itu ramai sekali di rumahnya tuh. Ada tujuh juru masaknya, belum mobil-mobil angkutan untuk acara mendukung usaha catering,” ujar Azli.

    Selain memberikan bantuan kepada warga sekitar, Ayu juga dikenal juga kerap mengadakan santunan anak yatim pada sebuah musala yang berada tak jauh dari kantor operasional WO.

    Sehingga warga sekitar tidak menyangka bahwa WO tersebut kini terjerat kasus dugaan penipuan, banyak catering yang tidak diantar pengelola WO kepada klien saat pesta pernikahan berlangsung.

    Sejak Minggu (7/12/2025) sejumlah korban penipuan yang sudah membayarkan uang jasa datang ke kantor WO untuk menuntut ganti rugi atas penipuan yang mereka alami.

    “Orangnya baik kok. Suka ngasih santunan Bu Ayu. Santunan anak yatim itu hampir tiap bulan ngadain santunan anak yatim.”

    “Tapi saya bukan berhubungan dengan Bu Ayunya ya,” tutur warga sekitar, Niman

  • CEO Waste4Change Raih Penghargaan The Eco Inovator di BIG 40 Awards 2025

    CEO Waste4Change Raih Penghargaan The Eco Inovator di BIG 40 Awards 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Mohamad Bijaksana Junerosano, CEO PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) meraih penghargaam The Eco Innovator di Bisnis Indonesia Group (BIG) 40 Awards 2025. 

    Penghargaan ini diberikan atas kepeloporan dan inovasinya dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. Bijaksana dinilai berhasil mengembangkan model bisnis pengelolaan sampah yang terintegrasi, bertanggung jawab, dan berkelanjutan melalui Waste4Change. 

    Visinya mengubah perspektif tentang sampah dari masalah menjadi sumber daya, mendorong adopsi ekonomi sirkular, dan memberikan solusi nyata bagi korporasi dan masyarakat dalam mencapai target keberlanjutan. 

    Kini, Bijaksana juga menjabat Staf Ahli Menteri Bidang Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup

    Diketahui, Waste4Change perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan edukasi masyarakat. Sejak awal berdirinya, perusahaan ini berfokus pada integrasi pengumpulan, daur ulang, edukasi, konsultasi, dan teknologi untuk memastikan sampah dikelola secara bertanggung jawab, transparan, dan sesuai dengan peraturan nasional maupun standar keberlanjutan global.

    Bijaksana mendirikan Waste4Change apda 2014 di Bekasi, Jawa Barat. Saat ini, layanan pengelolaan sampah Waste4Change telah mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, dan Medan.

    Selain Waste4Change, Bijaksana juga menjadi pendiri lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greeneration Indonesia yang memiliki tujuan agar tercipta lingkungan yang harmonis melalui implementasi prinsip konsumsi dan produksi berkelanjutan.

    Sementara itu, BIG 40 Awards adalah ajang yang memberikan penghargaan kepada individu dan institusi yang memiliki dampak signifikan dalam membangun perekonomian dan sektor bisnis Indonesia. Perayaan ini juga menandai ulang tahun Bisnis Indonesia yang ke-40.

    Acara penghargaan ini didahului dengan BIG Conference, ajang yang mempertemukan kalangan pelaku ekonomi, bisnis, dan pemerintahan dalam sesi diskusi interaktif yang membahas prospek ekonomi pada 2026.

    Mengusung tema Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi, BIG Conference melibatkan para pemangku kepentingan baik dari pemerintahan dan swasta untuk mengupas secara mendalam mengenai tantangan ekonomi mendatang.

  • Polri Kirim Pasukan dan Logistik ke Lokasi Bencana di Sumatera-Aceh

    Polri Kirim Pasukan dan Logistik ke Lokasi Bencana di Sumatera-Aceh

    Depok, Beritasatu.com – Pemberangkatan personel dan bantuan Polri untuk penanganan bencana di wilayah Sumatera dilakukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (8/12/2025). Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengajak seluruh pihak menunjukkan empati terhadap para korban.

    “Mari kita turut berempati kepada saudara-saudara kita yang masih mengalami pascabencana dan potensi bencana susulan,” ujarnya.

    Brigjen Trunoyudo menjelaskan pengiriman pasukan merupakan tindak lanjut instruksi presiden melalui kapolri. “Pak presiden meminta agar seluruh kekuatan Polri dioptimalkan. Maka Pak wakapolri hari ini mengecek langsung kesiapan personel dan perlengkapan,” kata Trunoyudo kepada wartawan.

    Selain mengecek kesiapan, wakapolri memastikan personel yang diberangkatkan memiliki kompetensi khusus penanganan kebencanaan. “Kesiapan fisik, kuantitas, dan kualitas personel harus optimal agar dukungan untuk wilayah terdampak berjalan baik,” tambahnya.

    Total 361 personel Brimob, 200 Sabhara, 48 tenaga kesehatan serta 29 personel K9 berikut 19 anjing pelacak diterjunkan. Polri juga mengerahkan 12 ambulans, 15 dapur lapangan, 12 unit water treatment, perlengkapan SAR, serta kendaraan taktis penyelamatan. Seluruh bantuan ini akan memperkuat operasi kemanusiaan yang sudah berlangsung beberapa hari.

    Distribusi pasukan dilakukan berdasarkan pemetaan lokasi terdampak, mulai dari Bener Meriah, Aceh Tamiang, Bireuen, Gayo Lues, hingga daerah Agam dan Tapanuli. “Pembagian personel akan disebar ke seluruh titik prioritas. Yang kami optimalkan adalah kemampuan dan jumlah personel agar masyarakat merasakan kehadiran Polri,” kata Trunoyudo.

    Namun, tantangan besar menanti setibanya di lokasi. Akses jalan masih rusak, cuaca tidak stabil, listrik padam di banyak titik, serta adanya potensi longsor susulan. Polri harus menyesuaikan taktik lapangan agar seluruh bantuan dapat menjangkau daerah terpencil yang sebelumnya sulit diakses.

    Dalam proses identifikasi korban jiwa, tim DVI menghadapi kendala kurangnya fasilitas pendingin. “Tantangannya adalah freezer untuk jenazah. Beberapa polda sudah mengirimkan pendingin tambahan agar identifikasi lebih cepat,” jelas Trunoyudo.

    Ia juga mengimbau keluarga korban segera mengecek rumah sakit di wilayah masing-masing.

    Di luar evakuasi dan identifikasi, Polri memberi perhatian khusus pada pemulihan kebutuhan dasar masyarakat. Pendistribusian BBM bersama Pertamina, suplai air bersih melalui water treatment, layanan kesehatan, hingga penyediaan tempat ujian bagi anak-anak dilakukan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. “Tujuan kami menjaga stabilitas kehidupan sosial masyarakat terdampak,” ungkapnya.

    Menutup keterangannya, Brigjen Trunoyudo menegaskan Polri akan terus mengawal pemulihan pascabencana di Sumatera. “Polri akan hadir secara optimal. Kami berkomitmen memitigasi seluruh dampak bencana sampai situasi kembali normal,” tegasnya.