kab/kota: Depok

  • Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    TRIBUNJATIM.COM – Keputusan Dedi Mulyadi resmi menutup tambang ilegal di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menuai kontra.

    Hal itu terlihat dari momen sejumlah orang yang menggelar aksi unjuk rasa memprotes keputusan Dedi Mulyadi menutup tambang ilegal.

    Terkait dengan demo yang ditujukkan untuknya, Dedi Mulyadi sempat menyebut, pengunjuk rasa tersebut diduga bukanlah sopir truk yang asli, melainkan ormas.

    Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu pun baru-baru ini membuktikan ucapannya.

    Ia berbincang langsung dengan sopir truk yang ditemuinya.

    Dalam vlog terbarunya, Kang Dedi pun merekam pertemuannya dengan seorang sopir truk di kawasan Subang.

    Sopir truk pasir asal Subang itu pun mengurai curhatan kepada sang Gubernur Jawa Barat terpilih.

    “Kamu ikut demo enggak kemarin?” tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Selasa (28/1/2025).

    “Oh, enggak pak,” jawab sang sopir truk.

    “Saya kira ikut demo,” timpal Kang Dedi.

    Berbincang soal demo soal tambang ilegal ditutup, Dedi Mulyadi pun melayangkan pernyataan.

    Ia mengaku tidak pernah berniat buruk saat menutup tambang ilegal.

    Diungkap sopir truk juga, pengunjuk rasa penutupan tambang ilegal tersebut diduga bukanlah sopir asli, melainkan ormas.

    Lebih lanjut, ia menceritakan nasibnya kini setelah tambang ilegal ditutup.

    Tangkapan layar momen seorang sopir truk pasir curhat ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi pada Senin (27/1/2025), ia menceritakan keluh kesahnya setelah tambang ilegal di Subang ditutup Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    “Katanya kemarin ada demo sopir?” kata Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Alhamdulillah kalau saya di rumah Pak,” ucap sopir truk.

    “Entah sopir, entah ormas (yang berdemo),” lanjut Kang Dedi.

    “Iya tercampur kelirunya mah, karena itu enggak berangkat ah, (takut) tercampur ormas,” tutur sopir truk.

    “Ada yang bilang Dedi Mulyadi penjahat katanya. Saya perasaan selama ini baik sama sopir.”

    “Kalau di jalan tol ada kempes ban selalu ditolongi, mobil terguling dibantuin,” kata Kang Dedi.

    “Saya mah menutup tambang, menutup usaha manusia yang serakah.”

    “Bayar pajak enggak mau, menjual pasir sama dengan yang berizin, bener enggak,” timpal sopir truk.

    Alih-alih ikut demo, sang sopir truk memilih untuk beristirahat di rumah setelah tambang ilegal ditutup.

    Menurut sang sopir truk, ia pasrah akan keputusan Kang Dedi tersebut, meski terpaksa menganggur selama empat hari.

    “Kan ada demo kemarin, akang stuck (tidak bekerja) berapa hari?” tanya Kang Dedi.

    “Saya di rumah saya empat hari Pak, enggak bisa (narik),” ujar sopir truk.

    “Akang dicerai sama istri?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Alhamdulillah enggak pak, terima aja. Makan, cuma bekal enggak ada. Dinikmati aja sama saya mah, yang penting jalurnya benar aja gitu,” kata sopir truk.

    Mendengar sang sopir truk ikhlas dengan nasibnya usai penutupan tambang ilegal, Kang Dedi tersenyum.

    Kang Dedi lantas memberikan kejutan untuk sang sopir truk.

    Yakni Kang Dedi membeli air mineral botolan yang dibawa sang sopir truk.

    Kang Dedi lantas memberikan bayaran dari air mineral tersebut dengan nominal fantastis yakni Rp1,8 juta.

    Alasan Kang Dedi memberikan uang jutaan kepada sopir truk tersebut lantaran kesabaran sang sopir.

    “Gaji saya sebulan juga ketutup ini Pak, alhamdulillah,” kata sopir truk.

    Sang sopir truk tak henti berucap syukur.

    Ia tak menyangka bakal diberi rezeki setelah menceritakan nasibnya usai tambang ilegal ditutup.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi juga menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Bendungan Cibalok Siaga 3, Warga Pinggir Kali Mesti Waspada

    Bendungan Cibalok Siaga 3, Warga Pinggir Kali Mesti Waspada

    JABAR EKSPRES – Hujan dengan intensitas cukup tinggi sejak pagi menguyur Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa (28/1). Hal ini menyebabkan Bendungan Cibalok, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor meluap hingga 120 cm.

    Petugas Bendungan Cibalok, Nazar Adiyana mengatakan, saat ini Bendungan Cibalok berstatus siaga 3 dengan Tinggi Muka Air (TMA) turun 100 cm.

    “Tadi sore jam 3 an itu di angka 120 cm, dan skrng sudah turun ke 100 cm,” ujarnya saat ditemui.

    Dia menyebut, meluapnya Bendungan Cibalok ini disebabkan akibat hujan yang cukup tinggi dan berdurasi lama.

    BACA JUGA: Sungai Ciliwung Meluap, Status Bendung Katulampa Siaga 3

    “Dalam kurun waktu 2-3 jam itu terjadi hujan di wilayah puncak yang intensitasnya cukup tinggi atau masuk kategori lebat,” kata dia.

    Nazar Adiyana menambahkan, prediksi dari BMKG selama satu pekan ke depan akan terjadi cuaca hujan yang lebat.

    Kendati begitu, kata Nazar, air hujan yang dari hulu akan tertahan di Bendungan Ciawi.

    “Karena satu pekan ke depan ada informasi cuaca lebat, untuk (status) siaga 2 kita belum pernah menginjak setelah ada Bendungan Ciawi air itu tertahan di Bendungan Ciawi,” tuturnya.

    Menurutnya, meski status siaga 3 tetapi memiliki potensi banjir di dataran rendah jika hujan yang turun merata bukan dari hulu.

    BACA JUGA: Disanksi Tak Boleh Dampingi Persib saat Kontra PSM, Hodak Siap Ngopi dan Nikmati Laga!

    Nazar menghimbau masyarakat yang pemukimannya berdekatan dengan pinggiran sungai harap waspada.

    “Makanya kami sebagai petugas mengimbau kepada masyarakat yang di pinggiran kali untuk tetap hati2 dan waspada,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, arus sungai Ciliwung di Bendungan Cibalok mengarah ke Bendungan Katulampa, Depok, dan Jakarta. (Reg/SFR)

  • Touring via Pantura saat Long Weekend, Masih Sepi Bak Radiator Springs?

    Touring via Pantura saat Long Weekend, Masih Sepi Bak Radiator Springs?

    Jakarta

    Jalur Pantai Utara (Patura) menjadi rute yang dilalui para bikers yang hendak lintas ke Timur pulau Jawa. Bagaimana kondisinya saat memasuki musim liburan panjang alias long weekend?

    Tim redaksi detikOto mengadakan agenda touring dari Depok, Bekasi menuju Magelang. Perjalanan dimulai sejak Sabtu (25/1/2025) pagi dengan titik kumpul di daerah Tambun.

    Berdasarkan pengalaman kami. Jalan Pantura terasa sepi, pemotor pun lebih sering berbagi jalan dengan angkutan barang seperti truk.

    Kami sengaja melakukan perjalanan pagi, sebab digadang-gadang jalur Pantura dari Bekasi hingga Tegal masih ditemukan jalur berlubang.

    Sekitar Camiang dan Patokbeusi, tim detikcom pertama kali menemukan adanya restoran yang tutup. Bahkan, saat ini bangunan bekas restoran itu ditinggalkan begitu saja dan tidak terawat.

    Perjalanan pun berlanjut, saat masuk ke Indramayu, dulu ada RM Pringsewu di Eretan Kulon tapi kini sudah tutup permanen.

    Masih di sepanjang jalan tersebut, terlihat papan nama RM Pesona Laut hingga RM Abah Pantura. Tapi di jejeran Eretan Kulon, dulu juga hadir RM Laut Indah. Kini hanya tersisa bekas bangunan restoran saja.

    RM Laut Indah Foto: Ridwan Arifin

    Mayoritas yang melintas di Jalur Pantura dari Kendal hingga Weleri kebanyakan adalah kendaraan besar. Belakangan juga muncul isu bahwa para supir truk lebih memilih Pantura lantaran Tarif Tol Trans Jawa terlampau mahal.

    Meski begitu, kami sempat bertemu beberapa grup touring yang hendak melakukan perjalanan menuju Magelang, Jogja, dan Dieng.

    Jalur Pantura memang lebih ramai saat musim liburan. Namun dipenuhi oleh pemotor yang melakukan touring berpelat dari Jabodetabek, dan Bandung.

    Tempat beristirahat sampai rumah makan pinggir jalan terlihat sepi. Tak jarang malah kebanyakan kendaraan truk yang berjejer parkir di pinggir jalan.

    Mungkinkah popularitas Pantura sirna layaknya Radiator Springs seperti di film animasi Cars? Digadang-gadang ketenaran itu Pantura lantaran kalah pamor dari Tol Trans Jawa, jalan tol yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya.

    Jalur berlubang

    Benar saja di sepanjang jalur Pantura begitu mudahnya menemukan jalan rusak dan bergelombang. Apalagi area jalan sebelah kanan pada wilayah Cirebon, Brebes, dan Indramayu. Bukan hanya daerah itu saja, lubang-lubang yang mengejutkan juga ditemukan saat melintasi Batang-Pekalongan, termasuk Alas Roban.

    Selain itu, pengendara motor harus berbagi jalan dengan kendaraan besar seperti truk. Ada beberapa area jalan yang membuat motor terasa bergoyang alias tidak stabil.

    Tim detikOto menggunakan motor saat melintasi Alas Roban di malam hari. Bagaimana situasinya? kondisi Jalan Baru Alas Roban cenderung lengang pada Sabtu (25/1/2025). Minimnya penerangan juga membuat Alas Roban rawan akan kecelakaan lalu lintas, belum lagi ada lubang di jalan tidak terlihat.

    Dikutip dari Antara, Pejabat Pembuat Komitmen 1.2 Provinsi Jawa Tengah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY Christianto Yudha di Batang, Rabu, mengatakan bahwa fenomena kerusakan jalan pantura kini sudah cukup memprihatinkan sehingga perlu dilakukan penambalan.

    “Saat curah hujan deras, kemunculan lubang jalan di pantura bisa mencapai 100 lubang hingga 200 lubang sehingga bisa menjadi ancaman serius keselamatan pengendara,” katanya.

    Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan dua tim tambal jalan untuk menanggulangi kerusakan jalan berlubang di jalur pantura itu.

    “Kami menyediakan sekitar 2.000 ton aspal untuk menambal lubang. Akan tetapi, umur tambalan dari aspal ini pendek apalagi jika terus diguyur hujan deras,” katanya.

    Ia mengatakan ada dua faktor utama yang menyebabkan lubang-lubang jalan di pantura terus bermunculan yaitu tingginya curah hujan yang merusak struktur aspal dan beratnya beban muatan (Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintas di jalur pantura.

    (riar/din)

  • 7 Fakta Menarik tentang AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel yang Ditangkap Propam

    7 Fakta Menarik tentang AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel yang Ditangkap Propam

    loading…

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro (kanan) diamankan Propam Polda Metro Jaya buntut kasus dugaan pemerasan anak pengusaha hingga miliaran. Foto/Dok SINDOnews

    JAKARTA – AKBP Bintoro menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena kasus yang melibatkan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan ini. Perwira Menengah (Pamen) Polri ini terseret dalam kasus dugaan pemerasan terhadap tersangka anak bos Prodia, dengan nominal fantastis, yaitu Rp20 miliar.
    Berikut 7 fakta menarik tentang AKBP Bintoro dan kasus yang melilitnya:

    1. Perjalanan Karier AKBP Bintoro

    AKBP Bintoro adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2004. Dalam kariernya, ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis, sepertiKasat Reskrim Polresta Depok pada 2018, Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, dan Penyidik Madya 1 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Bintoro kemudian diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, menggantikan Kompol Irwandhy Idrus. Sejak Agustus 2024, AKBP Bintoro bertugas sebagai Penyidik Madya 6 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    2. Kasus Dugaan Pemerasan Rp20 Miliar

    AKBP Bintoro diduga memeras tersangka berinisial AN, yang merupakan anak dari salah satu bos Prodia. Pemerasan ini diduga terjadi saat kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka AN dan B masih ditangani oleh Bintoro.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengungkapkan, penanganan kasus tersebut sempat mandek selama masa kepemimpinan Bintoro. Namun, setelah jabatan Kasat Reskrim beralih ke AKBP Gogo Galesung, kasus ini langsung dipercepat hingga dinyatakan lengkap (P21).

    3. Penyebab Kasus Mandek

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal merasa aneh dengan lambatnya penanganan kasus ini. “Saya tidak mengetahui dugaan pemerasan Rp20 miliar, tetapi penanganan perkara sangat lama. Setelah berganti Kasat baru, saya perintahkan agar segera dipercepat hingga P21 dan tahap dua, langsung lancer,” ujarnya.

    4. Kronologi Kasus Dugaan Pembunuhan

    Kasus ini berawal dari laporan terhadap tersangka AN, yang diduga melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan pelanggaran perlindungan anak hingga menyebabkan korban meninggal dunia di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan barang bukti berupa obat-obatan terlarang (inex) dan senjata api.

    5. Pembelaan AKBP Bintoro

    AKBP Bintoro menepis semua tuduhan terkait dugaan pemerasan. Ia menyebut bahwa berita tersebut adalah fitnah yang disebarkan oleh pihak tersangka AN. “Dari kemarin saya telah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya selama kurang lebih 8 jam, dan handphone saya disita untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.

    6. Tanggapan Prodia

    Pihak Prodia melalui Corporate Secretary Marina Amalia menegaskan bahwa kasus ini tidak terkait dengan perusahaan. “Permasalahan ini adalah masalah pribadi, dan manajemen Prodia tidak ada kaitannya. Direksi dan komisaris Prodia terdiri dari para founder dan profesional yang berintegritas,” kata Marina.

    7. Pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya

    Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan AKBP Bintoro telah ditangani oleh Propam Polda Metro Jaya sejak Sabtu (25/1/2025). Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Radjo Alriadi Harahap mengungkapkan bahwa Bintoro telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran etik.

    Kasus yang melibatkan AKBP Bintoro ini menjadi perhatian publik karena menyangkut dugaan penyimpangan etik dan integritas seorang aparat penegak hukum. Meski Bintoro membantah semua tuduhan, proses hukum terus berjalan untuk memastikan kebenaran. Bagaimana kelanjutan kasus ini? Kita tunggu hasil investigasi lebih lanjut.

    (abd)

  • Pria Bersenjata Nyaris Bobol Rumah di Depok, Tepergok Warga karena Suara Tembakan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Pria Bersenjata Nyaris Bobol Rumah di Depok, Tepergok Warga karena Suara Tembakan Megapolitan 28 Januari 2025

    Pria Bersenjata Nyaris Bobol Rumah di Depok, Tepergok Warga karena Suara Tembakan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sebuah rumah yang terletak di Jalan Mushola Annimah, Jatimulya, Cilodong, Kota Depok, hampir dibobol oleh sekelompok orang yang diduga membawa senjata pada Senin (27/1/2025) siang.
    Insiden ini terjadi sekitar pukul 11.21 WIB dan terekam dalam kamera CCTV di dalam rumah. Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
    Dalam tayangan video yang diterima
    Kompas.com
    , terlihat salah satu pelaku mengenakan helm hitam, pakaian hitam, celana krem, dan sepatu putih.
    Ia tampak menggenggam benda yang diduga senjata api di tangan kanannya.
    Dengan tangan kirinya, pelaku tersebut membuka pintu salah satu ruangan dan menyalakan lampu.
    Namun, hanya dalam waktu tiga detik, lampu ruangan itu dimatikan kembali dan pelaku menutup pintu ruangan tersebut.
    Pelaku kemudian memeriksa ruangan lain yang terletak tepat di sebelahnya.
    Tak lama setelah itu, pelaku lainnya juga masuk ke ruangan yang sama, hingga terdengar suara dentuman keras.
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Kristianus Zendrato mengonfirmasi insiden. Pencurian itu diperkirakan melibatkan empat pelaku.
    “Dari hasil penelusuran kita, diketahui memang ada dua motor dan empat pelaku yang menggunakan helm, masker, sarung tangan, dan jaket,” kata Zen saat ditemui
    Kompas.com,
    Selasa (28/1/2025).
    Zen menjelaskan bahwa keempat pelaku memiliki peran masing-masing, dengan sebagian berjaga di luar dan yang lainnya melakukan pencurian di dalam rumah.
    Namun, upaya pencurian tersebut berhasil digagalkan oleh warga setempat yang memergoki para pelaku setelah mendengar suara tembakan dari dalam rumah.
    Warga lainnya juga memergoki pelaku lain yang menunggu di luar rumah. Melihat situasi mencurigakan, warga tersebut menghubungi polisi.
    “Sama tetangga tepergok lah (pelaku). Jadi, pas tepergok masyarakat, ya (mereka) kabur,” ungkap Zen.
    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa polisi belum menemukan kerugian atau barang yang dicuri oleh para pelaku.
    “Barang tidak ada yang hilang, kerugian hanya pintu rusak yang dijebol ya,” ujar Zen.
    Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sedang melanjutkan penyelidikan hingga radius 300 meter untuk mencari keberadaan para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil AKBP Bintoro, Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang Diduga Peras Anak Bos Prodia

    Profil AKBP Bintoro, Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang Diduga Peras Anak Bos Prodia

    loading…

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diperiksa Propam Polda Metro Jaya karena diduga memeras anak bos Prodia. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diperiksa Propam Polda Metro Jaya karena diduga memeras anak bos Prodia. Perwira Menengah (Pamen) Polri itu terseret kasus dugaan pemerasan terhadap tersangka dugaan pembunuhan yang disebut-sebut anak salah satu bos Prodia.

    Bintoro diduga melakukan pemerasan sebesar Rp20 miliar di kasus tersebut. Saat ini, dia tak lagi bertugas di Polres Metro Jakarta Selatan. Bintoro bertugas sebagai Penyidik Madya 6 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sejak Agustus 2024.

    Bintoro merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2004. Dia pernah menduduki jabatan strategis di Korps Bhayangkara yakni Kasat Reskrim Polresta Depok tahun 2018, Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, dan Penyidik Madya 1 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Setelah itu, Bintoro diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menggantikan Kompol Irwandhy Idrus.

    Terkait kasus dugaan pemerasan oleh Bintoro, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengakui kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka AN dan B yang ditangani Bintoro sempat mandek. “Ya begitulah (penanganannya sempat mandek),” katanya, Senin (27/1/2025).

    Kasus tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan saat posisi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan beralih ke AKBP Gogo Galesung. “Kasus sudah P21 dan tahap dua dilimpahkan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan,” ujarnya.

    Bintoro diduga melakukan pemerasan senilai Rp20 miliar di kasus tersebut. Rahmat merasa aneh dengan penanganan perkara tersebut yang sangat lama.

    “Saya tidak mengetahui (dugaan pemerasan Rp20 miliar), cuma aneh penanganan perkara sangat lama. Sudah sering saya ingatkan saat anev berkali-kali. Setelah masuk Kasat baru Gogo, saya perintahkan agar segera dipercepat sampai P21 dan tahap 2. Langsung lancar,” kata Rahmat.

    Sementara, AKBP Bintoro mengungkapkan kasus ini berawal dari dilaporkannya seseorang berinisial AN yang diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak yang menyebabkan korbannya meninggal di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan.

  • Kejari Depok Telisik soal Dugaan Pungli Berujung Penahanan Ijazah Alumni di SMA 3 Depok – Halaman all

    Kejari Depok Telisik soal Dugaan Pungli Berujung Penahanan Ijazah Alumni di SMA 3 Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok buka suara soal adanya polemik penahanan ijazah puluhan alumni SMA 3 Depok yang diduga disebabkan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan.

    Terkait hal ini Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Depok, Arif Ubaidilah mengatakan, Jaksa Penyelidikan dari Tindak Pidana Khusus (Pidsus) tengah menyelidiki informasi yang telah pihaknya telah perihal kabar tersebut.

    “Saat ini kami mohon dukungan dari semua pihak untuk memberi kesempatan pada teman-teman Jaksa di tindak pidana khusus agar dapat bekerja terlebih dahulu setelah menerima hasil penelaahan kami,” kata Arif dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

    Ia juga menghimbau agar pihak sekolah menerapkan aturan yang berlaku dalam penunjukkan komite sekolah.

    Sebab kata Arief, hal itu agar komite tersebut bisa menjadi perwakilan bagi para orang tua murid.

    Tak hanya itu, Arif juga menekankan agar seluruh SMK dan SMA negeri maupun swasta di Depok dapat memastikan pengelolaan keuangan yang berasal dari negara benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan.

    “Jika ada pihak-pihak yang tetap melakukan  pelanggaran dan menyebabkan kebocoran keuangan negara di tingkat SMA dan SMK kami tidak akan segan mengambil tindakan tegas,” jelasnya.

    Dilansir dari TribunnewsDepok.com, sebelumnya puluhan wali murid dan alumni mendatangi SMKN 3 Depok, Sukmajaya untuk mengambil ijazah yang sempat ditahan, Kamis (24/1/2025).

    Penahan ijazah tersebut sempat viral dan menjadi polemik di media sosial (medsos) hingga akhirnya pihak sekolah memberikannya.

    Orang tua murid, berinisial L mengaku, ijazah anaknya ditahan pihak sekolah karena masih memiliki tunggakan iuran.

    “Karena aku belum punya uang, ada tunggakan, kalau nggak salah 2,8 juta,” kata L.

    Pihak SMKN 3 Depok berdalih, L belum melunasi sumbangan pembangunan di awal sekolah.

    “Sebenarnya nggak ada nominal ke SPP, cuma waktu pertama masuk SMK ini obrolannya sumbangan,” ujarnya.

    Jumlah uang yang dibebankan ke wali murid juga tak tanggung-tanggung, tiap orang dibebankan biaya hingga Rp 8,4 juta.

    “Kalau dinominalkan kelas 10 sampai kelas 12 itu sekitar 8,4 juta kurang lebih. Itu sudah termasuk PKL, wisuda pokoknya seragam, udah semua segitu, cuma bisa dicicil,” ujarnya.

    Nasib serupa juga dialami, Rony, ia tak dapat mengambil ijazah anaknya karena belum melunasi sumbangan sekolah dengan nominal Rp 6 juta.“Pas mau ngambil, ditotalkan Rp 6 juta, tapi enggak tahu yang lain, saya baru bayar Rp 100 ribu,” ungkapnya.

    Roni mengaku tak mampu membayar nominal yang disodorkan pihak sekolah, hingga berujung ijazah anaknya ditahan. 

    “Aduh enggak bisa kalau Rp 6 juta yang 2 juta aja saya nggak bisa,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Depok, Samsuri membantah pihak sekolah menahan puluhan ijazah alumni karena persoalan tunggakan iuran.

    Samsuri berdalih, orang tua siswa sendirilah yang belum datang ke sekolah untuk mengambil ijazah anaknya.

    “Istilah penahanan ijazah tidak ada, hanya orang tua itu sebenarnya belum pernah datang ke sekolah untuk mengambil ijazah,” kata Samsuri, Jumat (24/1/2025).

    Samsuri menjelaskan, orang tua bisa mengambil ijazah anak-anaknya meski tidak didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

    “Sebenarnya selama ini walaupun nggak pakai itu pasti difasilitasi toh hak dia, jadi tidak ada istilah sekolah menahan ijazah,” ungkapnya.

    Sedangkan, terkait tunggakan orang tua siswa, Samsuri menilai, iuran tersebut atas keselamatan komite sekolah.

    “Kalau memang orang tua merasa masih memiliki kewajiban terus belum ada, akhirnya nggak datang untuk ambil ijazah,” ungkapnya.

    “Itu tidak betul bukan tunggakan tapi mereka ada kewajiban selama bersekolah, istilahnya sesuai dengan kesepakatan waktu rapat komite, itu yang menentukan bukan sekolah komite itu misalnya ada LSP, PKL, dan sebagainya, itu yang menentukan bukan sekolah,” sambungnya. (*)

  • Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Kalau kita boleh katakan sekitar 100.000 pengunjung selama lima hari, hari ini saja sudah 35.000 pengunjung,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang berharap prediksi itu tidak meleset mengingat cuaca di Jakarta Selatan sering hujan.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa mengejar angka itu lantaran mengingat momen liburan Imlek menjadi andalan warga untuk mendatangi Taman Margasatwa Ragunan.

    “Terbukti hari Minggu kemarin sampai 42 ribuan, di long weekend sebelumnya enggak sampai, paling 20.000-30.000 orang,” kata Bambang.

    Para pengunjung pun masih didominasi warga Jabodetabek dibandingkan dari luar Jakarta dan sekitarnya.

    “Pengunjung mayoritas dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Bambang mengingatkan agar pengunjung tak hanya menjaga anak-anaknya yang masih di bawah umur, namun juga orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) karena dinilai rentan terpisah.

    “Lansia juga jadi rentan ya, karena memang dari fisik ini lemah, kadang kalau keramaian kadang-kadang tertinggal atau terpisah. Kemudian daya ingat dari para lansia ini juga terbatas. Maka, para lansia harus mendapat perhatian khusus ketika berada di keramaian,” tuturnya.

    Bambang juga mengingatkan kepada para pengunjung untuk membawa payung, jas hujan maupun obat-obatan karena di Jakarta sedang musim hujan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalan Tol Cipali Berlubang Jadi Viral, Pengendara Terancam Bahaya di Musim Hujan

    Jalan Tol Cipali Berlubang Jadi Viral, Pengendara Terancam Bahaya di Musim Hujan

    Subang, Beritasatu.com – Kondisi jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dilaporkan mengalami kerusakan berupa lubang dan gelombang di dua lajur, baik arah Jakarta menuju Cirebon maupun sebaliknya. Diameter dan kedalaman lubang yang bervariasi, menyebabkan keluhan dari pengguna jalan karena berpotensi membahayakan, seperti pecah ban hingga kecelakaan. Bahkan, lubang yang ada di jalan tol Cikopo-Palimanan itu sempat viral di media sosial.

    Kerusakan jalan ini ditemukan di sejumlah titik, termasuk di jalur A (Jakarta menuju Cirebon) dan jalur B (Cirebon menuju Jakarta). Salah satu lokasi kerusakan yang mencolok berada di perbatasan wilayah Subang dan Indramayu. Lubang ditemukan baik di jalur cepat maupun lambat, dengan diameter mulai dari 10 sentimeter (cm) hingga satu meter, serta kedalaman mencapai 10 cm.

    Pengguna jalan harus ekstra hati-hati untuk menghindari kerusakan ini. Beberapa pengendara mengeluhkan bahaya yang ditimbulkan, terutama di musim hujan ketika lubang semakin besar dan sulit terlihat.

    Bahkan, sebuah video viral memperlihatkan sejumlah kendaraan mengalami pecah ban setelah melintasi jalan berlubang, yang dapat berujung pada kecelakaan.

    Para pengendara berharap pihak berwenang segera melakukan perbaikan, mengingat kondisi ini sangat berbahaya, terutama saat musim hujan.

    “Saat ini jalan tol cipali banyak yang berlubang dan bergelombang untuk mobil yang lagi kecepatan penuh itu bisa membahayakan bagi pengendara, pengendara harus lebih hati-hati agar terhindar kecelakaan, dengan cara di aspal ulang jalan itu tambalan jalan rusak itu, iya di tengah jalan,” kata pengguna jalan Tol Cipali, Ikhsan kepada awak media, Senin (27/1/2025).

    “Alhamdulillah untuk kecepatan di bawah 100 jadi hindarinya masih bisa, dari kuningan ke Depok, liburan,” ujarnya lagi.

    Sementara itu, pengendara lainnya, Indra, mengatakan adanya sejumlah lubang di jalan tol bisa membahayakan kendaraan yang melintas.

    “Untuk kondisi jalan tol Cipali dari arah timur atau selatan itu sampai ke rest area ini ternyata masih banyak jalan berlubang dan itu sangat membahayakan, diharapkan ke depannya segera dilakukan perbaikan untuk keselamatan pengguna jalan ini,” tuturnya.

    “Mengingat musim penghujan takutnya lubang itu semakin parah, dari Majalengka ke Cikarang, liburan, jadi terpaksa harus pelan kedua harus konsen menghadiri lubang tersebut,” ungkapnya.

    Selain itu, momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman atau berwisata. Hal ini menyebabkan peningkatan arus lalu lintas di kedua arah. Pengendara diimbau untuk lebih berhati-hati saat melintas di jalur Tol Cipali.

  • Libur Isra Miraj dan Imlek, Tebet Eco Park Jadi Destinasi Favorit Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Januari 2025

    Libur Isra Miraj dan Imlek, Tebet Eco Park Jadi Destinasi Favorit Keluarga Megapolitan 27 Januari 2025

    Libur Isra Miraj dan Imlek, Tebet Eco Park Jadi Destinasi Favorit Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Tebet Eco Park
    , Jakarta Selatan, masih menjadi destinasi wisata pilihan warga untuk menikmati libur panjang perayaan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (27/1/2025), taman hijau yang terletak di jantung kota ini dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mayoritas pengunjung datang bersama keluarga.
    Setiap sudut taman seolah menjadi “kaveling pribadi” para pengunjung yang menggelar tikar di bawah rimbunnya pepohonan.
    Bekal makanan yang mereka bawa dari rumah berupa nasi, ikan teri, sayur, hingga aneka camilan diatur rapi di tengah tikar, untuk nantinya disantap bersama-sama.
    Di area permainan, suara tawa anak-anak nyaring terdengar. Mereka berlarian, mencoba berbagai fasilitas bermain yang ada, di antaranya ayunan, jungkat-jungkit, hingga perosotan.
    Di sisi lain, para orangtua duduk santai di bangku taman sambil mengawasi dari kejauhan. Sesekali, mereka melambaikan tangan, memberi tanda agar anak-anak mereka berhati-hati.
    Keluarga yang membawa bayi juga terlihat nyaman berjalan-jalan dengan
    stroller
    di jalanan taman yang sudah diaspal rapi.
    Tak hanya keluarga, pasangan muda-mudi juga terlihat duduk bercengkerama, menikmati waktu luang di tengah kesibukan kota.
    Namun, di balik kenyamanan ini, sesekali aroma tidak sedap dari saluran air yang melintasi taman tercium.
    Kondisi ini seakan menjadi satu-satunya gangguan kecil di tengah suasana yang menyenangkan.
    Salah satu pengunjung, Ria Riawati (42) sengaja datang dari Depok untuk menghabiskan waktu libur di Tebet Eco Park.
    Bagi Ria, menghabiskan libur panjang di Tebet Eco Park seakan menjadi obat untuk melepas penat.
    “Kalau ke mall mulu bosan, kita ke alam, cari yang hijau-hijau lah biar tidak penat. Kalau di udara terbuka ginikan enak,
    refreshing
    , anak-anak juga
    seneng
    karena bisa main permainan gratis,” kata Ria, Senin.
    Pengunjung lainnya, Wahidah (33), mengaku sengaja memilih datang ke Tebet Eco Park karena menghindari kemacetan di destinasi wisata lain yang kerap terjadi pada momen libur panjang.
    “Kalau ke mana-mana saya takut malah kejebak macet, apalagi ini libur panjang, nanti sampai tujuan tidak, malah kena macet di jalanan,” kata Wahidah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.