kab/kota: Depok

  • Raih Gelar Doktor Politik UI, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Diwisuda

    Raih Gelar Doktor Politik UI, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Diwisuda

    loading…

    Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengikuti prosesi wisuda bagi mahasiswa Program Magister, Doktor dan Profesi di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok. Foto/istimewa

    DEPOK – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengikuti prosesi wisuda bagi mahasiswa Program Magister, Doktor dan Profesi di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok. Eddy lulus dari Program Doktoral Ilmu Politik FISIP UI pada November 2024 lalu.

    Selain Eddy Soeparno, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga dinyatakan lulus dalam Program Doktoral Sekolah Kajian Strategik Global (SKSG) UI pada 2024 lalu. Namun baik Bahlil maupun Hasto tidak terlihat di acara wisuda UI.

    Bahlil Lahadalia resmi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia pada 6 Oktober 2024 lalu.

    Baca Juga: Tokoh Pedepokan Silat Cianjur Siap Menangkan Eddy Soeparno

    Sementara Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto resmi meraih gelar Doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia pada Jumat 18 Oktober 2024.

    Ditemui setelah mengikuti prosesi wisuda, Eddy mengaku bersyukur karena berhasil menyelesaikan studi di UI tepat waktu dan meraih nilai yang diharapkan.

    “Ya alhamdulilah saja berhasil lulus tepat waktu dan juga IPK nya memenuhi untuk dapat cumlaude di UI. Bersyukur saja bisa meraih sarjana, master dan sekarang doktor di UI,” ujarnya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Saat ditanya mengenai ketidakhadiran Bahlil, Eddy mengaku tidak tahu dan tidak berkomentar banyak. “Saya tidak tahu ya mungkin karena kita beda fakultas, saya di politik beliau di kajian strategik. Mungkin bisa ditanyakan ke masing-masing fakultas saja,” ucapnya.

    (cip)

  • Wakil Wali Kota Depok Temukan Tujuh Titik Sumber Kemacetan Jalan Raya Sawangan – Page 3

    Wakil Wali Kota Depok Temukan Tujuh Titik Sumber Kemacetan Jalan Raya Sawangan – Page 3

    Keberadaan akses jalan baru akan memudahkan warga yang menuju Jalan Raya Keadilan, tidak perlu memutar melalui pertigaan Arco Sawangan. Pembuatan jalan baru dapat dilakukan dengan seiringan pembangunan Jalan Tol dari Sawangan menuju Bogor.

    “Bisa nanti tol (Sawangan) itu sudah maju lagi (dilanjutkan), sampingnya bisa ada jalan tembus. Jadi kalau mau ke Jembatan Serong gak perlu muter-muter lagi, bisa langsung,” tutur Chandra.

    Sementara, Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban pada Dinas Perhubungan Kota Depok, Ari Manggala mengatakan, akan melaksanakan instruksi Wakil Wali Kota Depok mengintervensi kemacetan Jalan Raya Sawangan. Intervensi akan dilakukan mulai dari segmen pintu exit tol Sawangan menuju akses pertigaan Jalan Abdul Wahab.

    “Langkah arahan adalah penempatan petugas pengaturan pada titik lokasi kemacetan, pada akses Tol sampai dengan akses  Jalan Abdul Wahab,” kata Ari.

    Adapun tujuh lokasi titik kemacetan dan akan ditempatkan petugas, yakni Jalan Raya Sawangan mulai dari gang Duren, simpang Arco Sawangan, simpang Parung Bingung. Pada Jalan Raya Muchtar mulai dari simpang Jalan Pemuda, simpang Perumahan Sawangan Permai, simpang Tugu Batu, dan simpang Abdul Wahab.

     

    “Total petugas Dishub 14 Personil dan Petugas Pol PP, demikian permintaan atau arahan Pak Wakil Wali Kota Depok,” pungkas Ari.

  • Di Hadapan Wisudawan UI, Kepala BPKH: Jadilah Pribadi yang Impactful

    Di Hadapan Wisudawan UI, Kepala BPKH: Jadilah Pribadi yang Impactful

    loading…

    Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang juga alumnus UI Fadlul Imansyah menghadiri prosesi wisuda di Kampus UI, Depok. Foto/istimewa

    JAKARTA – Ribuan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengikuti prosesi Wisuda Semester Gasal 2024/2025 di Balairung UI, Depok. Para wisudawan diharapkank mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

    Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang juga alumnus UI Fadlul Imansyah mengajak para wisudawan untuk tidak hanya merayakan pencapaian ini, namun juga mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

    “Lembaran baru telah dimulai, tapi hari ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal menuju perjalanan baru yang lebih besar,” ujar Fadlul, Sabtu (22/2/2025).

    Sebagai lulusan dari universitas yang satu-satunya menyandang nama Indonesia, para wisudawan diingatkan akan tanggung jawab besar yang mereka pikul.

    “Kalian tidak hanya dipersiapkan untuk mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya memberi motivasi.

    Fadlul mengajak para wisudawan untuk berani bermimpi besar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. “Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin, inovator, dan agen perubahan. Pribadi yang unggul dan impactful, sejalan dengan visi Universitas Indonesia,” ucapnya.

    Menjadi unggul, berarti memiliki kompetensi, integritas, dan mentalitas pemenang dalam menghadapi tantangan dunia. Sedangkan pribadi yang impactful, mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

    Mengenang perjalanan pribadinya, Fadlul menceritakan pengalamannya 25 tahun lalu saat pertama kali diwisuda sebagai lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, yang sebelumnya dikenal dengan nama FE UI.

  • Wakil Wali Kota Depok Blusukan, Tinjau Mesin Insinerator yang Dikeluhkan Warga – Page 3

    Wakil Wali Kota Depok Blusukan, Tinjau Mesin Insinerator yang Dikeluhkan Warga – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah langsung blusukan untuk meninjau mesin insinerator di wilayah Sukmajaya, di mana disebut ini sempat dikeluhkan warga.

    Dia pun mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Tahun 2021, insinerator harus berjarak minimal 300 meter dari pemukiman, sarana kesehatan, dan pendidikan. Namun, yang ditemukan hanya surat registrasi mesin saja.

    “Saya lihat suratnya memang sudah ada dari Kementerian Lingkungan Hidup, tapi bukan surat rekomendasi ya, itu hanya surat registrasi mesin ya, itu surat registrasi mesin,” kata dia Sabtu 22 Februari 2025.

    “Memang sudah pasti enggak ada izin, itu kan memang registrasi, tadi saya lihat bukan surat izin kementerian, tapi surat tanda registrasi mesin kepada PT A selaku insinerator ini,” sambungnya.

    Karena itu, pihak Pemkot Depok, lanjut dia, akan melakukan evaluasi dan pengecekan akan resiko insinerator yang dikeluhkan warga tersebut.

    “Terkait metodenya apa, nah ini yang akan kita evaluasi,” kata Chandra.

    Menurut dia, kajian tidak hanya dilakukan Pemerintah Kota Depok, namun akan melibatkan perguruan tinggi. “Nanti kita akan minta tolong bantuan dari UI, untuk bantuan mengkaji ini,” tutur Chandra.

     

  • Dari Sampah Jadi Rupiah, Garudafood Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Maggot

    Dari Sampah Jadi Rupiah, Garudafood Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Maggot

    Jakarta: Komitmen pengolahan sampah berkelanjutan terus dilakukan oleh banyak masyarakat. Kali ini, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood)  menggandeng masyarakat Depok untuk mengelola sampah organik dengan biokonversi maggot. 
     
    Program ini tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga setempat.
     
    Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2024, sampah rumah tangga menyumbang 54,58 persen dari total produksi sampah nasional. 

    Dari jumlah tersebut, sekitar 39,94 persen merupakan sampah organik seperti sisa makanan.

    Garudafood dorong ekonomi sirkular lewat maggot
    Head of Corporate Communication & External Relations Garudafood, Dian Astriana, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi masalah sampah. 
     
    “Kami melihat potensi besar dalam biokonversi maggot sebagai solusi pengelolaan sampah organik sekaligus upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui edukasi dan dukungan teknis, kami berharap masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Februari 2025.
     
    Melalui program ini, Garudafood memberikan edukasi dan akses ke pembeli (off-taker), sehingga masyarakat bisa mendapatkan sumber pendapatan tambahan.
     
    Tahun lalu, Garudafood berhasil membantu warga Jatijajar, Depok, mengolah sekitar 35 ton sampah organik rumah tangga dan menghasilkan 3 ton maggot.
     

    Manfaat maggot
    Maggot dari larva Black Soldier Fly (BSF) memiliki banyak manfaat. Selain bisa mengurai sampah organik menjadi kompos yang berguna untuk pertanian, maggot juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena kaya akan protein, sehingga bisa dijadikan pakan ternak dan ikan.
     
    Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari 2025, Garudafood juga meluncurkan program biokonversi maggot berbasis masyarakat. 
     
    Sebanyak 30 peserta dari enam kelurahan di Kota Depok ikut serta dalam program ini. Lurah Jatijajar, Mujahidin, turut meresmikan inisiatif ini dan menyambutnya dengan antusias.
     
    “Budi daya maggot ini juga sejalan dengan Program Kampung Iklim (Proklim) yang merupakan program pemerintah pusat dalam rangka mengantisipasi dan mengadaptasi perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Mujahidin. 
     
    Ia juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan Program Kampung Iklim (Proklim) yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengantisipasi perubahan iklim.
    Peluang bisnis dari maggot
    Garudafood memberikan dukungan berupa media budi daya, bibit maggot, serta pendampingan intensif kepada peserta program. 
     
    Selain itu, maggot juga dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti, pakan ternak dan ikan, pupuk kasgot untuk perkebunan, lilin aromaterapi dari minyak maggot, maggot kering untuk pakan ikan hias
     
    Dengan berbagai manfaat tersebut, program ini tidak hanya mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sabtu, Samsat Keliling tersedia di 10 lokasi Jadetabek

    Sabtu, Samsat Keliling tersedia di 10 lokasi Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling pada Sabtu ini di 10 lokasi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) bagi wajib pajak yang mau membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Melalui akun Instagram resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro, lokasinya sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di JIEXPO Kemayoran pukul 10.00-21.00 WIB

    2. Kota Tangerang di Apartemen Ayodhya Tangerang dan Alun-alun Cibodas pukul 08.00-11.00 WIB

    3. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-11.30 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 13.00-15.00 WIB

    4. Ciledug di halaman parkir Samsat dan Rukan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh pukul 09.00-11.30 WIB

    5. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.30 WIB;

    6. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman GTown House pukul 08.00-11.30 WIB;

    7. Kota Bekasi di kantor Kecamatan Bekasi Barat pukul 09.00-11.00 WIB

    8. Kabupaten Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.00 WIB

    9. Depok di halaman parkir Samsat dan Dealer Honda Simpang Depok pukul 08.00-11.30 WIB

    10. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.30 WIB

    Masyarakat perlu membawa KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, dan tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Lalu, sebagai pilihan, warga juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) secara daring untuk membantu menyelesaikan urusan bayar PKB.

    Namun, aplikasi ini tak bisa digunakan untuk pemilik kendaraan yang menunggak pajak lebih dari satu tahun.

    Bagi penunggak pajak lebih dari setahun, tetap harus kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ada Gangguan LAA, KCI Rekayasa Perjalanan KRL Bogor-Jakarta Kota

    Ada Gangguan LAA, KCI Rekayasa Perjalanan KRL Bogor-Jakarta Kota

    Jakarta

    KRL Jabodetabek rute Jakarta Kota-Bogor dan sebaliknya mengalami gangguan listrik aliran atas (LLA). KAI Commuter melakukan rekayasa perjalanan terhadap rute tersebut.

    “#InfoLintas terdapat perbaikan Listrik Aliran Atas (LAA) di antara Stasiun Jakarta Kota-Gambir dan saat ini dalam penanganan oleh petugas,” tulis KAI Commuter melalui akun X nya dilihat sabtu (22/2/2025).

    Perjalanan KRL rute tersebut sempat terhenti pagi tadi. Untuk saat ini, rute Jakarta Kota-Bogor dan sebaliknya diterapkan pola rekayasa perjalanan.

    “Untuk perjalanan KA saat ini belum dapat dilalui. Kami imbau untuk tetap mengutamakan keselamatan dan ikuti arahan petugas. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ujarnya.

    Adapun pola rekayasa perjalanannya yakni:

    – KA 1161 (Bogor-Jakarta Kota) perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai, kemudian kembali sebagai KA 1168 (Manggarai-Bogor).
    – KA 1159 (Bogor-Jakarta Kota) perjalanan hanya sampai Stasiun Gambir, kemudian kembali sebagai KA 1156 (Gambir-Bogor).
    – KA1165 (Bogor-Jakarta Kota) perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai, kemudian kembali sebagai KA 1162 (Manggarai-Bogor)
    – KA 1167 (Depok-Jakarta Kota) perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai, kemudian kembali sebagai KA 1506 (Manggarai-Nambo).

    Pantauan detikcom, KRL berhenti cukup lama sebelum masuk Stasiun Pasar Minggu. Setelah berhenti sekitar 10 menit, KRL rute Bogor-Jakarta Kota kembali melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal.

    (dek/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sejarah, Jenis-jenis Instrumen, dan Cara Mainnya

    Sejarah, Jenis-jenis Instrumen, dan Cara Mainnya

    YOGYAKARTA – Masyarakat betawi menjadi salah satu masyarakat yang sangat menjaga kelestarian budayanya, mulai dari budaya bela diri hingga kesenian musik. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah alat musik tanjidor. Jenis kesenian yang melibatkan beberapa orang dalam memainkannya.

    Alat musik tanjidor merupakan alat musik khas Betawi yang dimainkan secara berkelompok. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan ditabuh.

    Tanjidor merupakan gabungan dari dua kata, yakni kata Tanji dan dor. Tanji berarti menabuh/memukul sedangkan dor merupakan onomatope atau bunyi dor, dor, dor. Dua kata tersebut digabungkan menjadi tanjidor. Alat musik ini sering digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan pawai.

    Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah ini adalah penjelasan tentang sejarah dan instrumen musik tanjidor.

    Sejarah Alat Musik Tanjidor

    Menurut Ernst Heinz, ahli musik dari Belanda yang melakukan penelitian musik rakyat di pinggiran Kota Jakarta tahun 1974, tanjidor berasal dari para budak yang bertugas untuk bermain musik sebagai persembahan kepada para tuannya. Tanjidor juga dijelaskan menjadi orkes budak pada masa kompeni.

    Para pejabat petinggi Belanda pada masa lalu mendirikan vila-vila di Cililitan Besar, Pondok Gede, Tanjung Timur, Ciseeng, dan Cimanggis. Dalam vila-vila tersebut terdapat beberapa budak dan para budak tersebut mempunyai keterampilan dalam memainkan alat musik.

    Para budak tersebut memainkan alat musik dan menghibur tuannya saat pesta dan jamuan makan. Selanjutnya, pada tahun 1860, perbudakan mulai dihapuskan. Para budak yang merdeka pun memiliki inisiatif untuk membentuk perkumpulan musik dan menjadi terkenal. Perkumpulan musik tersebut diberi nama Tanjidor.

    Tanjidor menjadi populer di daerah pinggiran Jakarta, Depok, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Jonggol, Parung, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Di wilayah-wilayah tersebut, umumnya orkes Tanjidor akan membawakan lagu yang berjudul Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-tak, Welmes, Cakranegara. Judul-judul lagu tersebut memiliki unsur diksi Belanda, meskipun dengan ucapan Betawi.

    Lagu-lagu Tanjidor selanjutnya berkembang dengan pembawaan lagu khas Betawi seperti Jali-Jali, Sirih Kuning, Kicir-Kicir, Surilang, Cente Manis, Stambul, Persi dan lagu-lagu Sunda, misalnya Kang Haji, Sulanjana, Daun Pulus, dan sebagainya. Sejak mulai menggunakan lagu-lagu Betawi, Tanjidor terus berkembang dan terus dipopulerkan hingga saat ini.

    Instrumen Musik Tanjidor

    Dalam musik Tanjidor, ada beberapa alat musik yang dapat dimainkan. Alat musik tersebut antara lain alat musik yang ditiup dan ditabuh.

    Alat musik tiup tersebut antara lain klarinet, piston, trombon, dan terompet. Adapun alat musik yang ditabuh yaitu drum (membranofon), simbal (perkusi), dan side drums (tambur).

    Orkes ini pada umumnya dimainkan oleh 7 hingga 10 orang. Sebuah orkes Tanjidor yang lengkap memainkan alat musik berupa Trompet, Mellophone, Tuba Eufonium, Vibraphone, Sousaphone, Xylophone, Marimba, Quarto, Snare Drum, Drum Bass, Simbal, Cabasa, dan Maracas.  

    Namun, saat ini cukup sulit menemukan kelompok musik yang memainkan Tanjidor. Biasanya orkes ini dapat ditemukan di acara pernikahan masyarakat Betawi, perayaan Cap Gomeh di kalangan keturunan China Betawi, dan acara tradisional Betawi lainnya, misalnya ulang tahun DKI Jakarta, dan lain-lain. Orkes Tanjidor juga dapat disaksikan di acara khusus pemerintahan DKI Jakarta. 

    Demikianlah ulasan tentang alat musik tanjidor dan cara memainkannya. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Permintaan Maaf SMAN 6 Depok kepada Dedi Mulyadi usai Kepsek Dicopot, Akui Salah Tafsir Imbauan – Halaman all

    Permintaan Maaf SMAN 6 Depok kepada Dedi Mulyadi usai Kepsek Dicopot, Akui Salah Tafsir Imbauan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – SMAN 6 Depok meminta maaf kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait study tour yang berujung pada pencopotan kepala sekolah berinisial SF dari jabatannya.

    Pihak sekolah mengaku salah menafsirkan imbauan dari Gubernur Jawa Barat.

    Mewakili sekolah, Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan meminta maaf kepada Dedi.

    “Sekali lagi Bapak mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami.”

    “Karena pada saat itu kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” katanya saat ditemui di SMAN 6 Depok, Jumat (21/2/2025), dilansir Wartakotalive.com.

    Lebih lagi, Syahri menjelaskan alasan SMAN 6 Depok tetap mengadakan study tour ke Jawa Timur.

    Menurutnya, kegiatan itu dilakukan atas kesepakatan dari pihak sekolah dan wali murid.

    Selain itu, penyelenggara juga sudah terikat MoU dengan pihak travel.

    “Pada saat itu pertimbangannya adalah H-1 dimana kita sudah membayarkan pembiayaan-pembiayaan dan sebagainya ke pihak travel selaku penyelenggara perjalanannya,” ungkapnya.

    “Itu ada satu klausa MoU ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen,” lanjutnya.

    Jika study tour itu dibatalkan, pihak sekolah khawatir akan menimbulkan polemik bagi orang tua siswa karena uang yang dibayarkan tidak dapat kembali utuh.

    “Nah itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar kok kita enggak jadi, tapi dikembalikan uangnya segini, itulah pertimbangannya,” jelasnya.

    Di sisi lain, pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait hal tersebut.

    Syahri menjelaskan, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan Kunjungan Objek Belajar (KOB) yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.

    Sementara pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei permintaan siswa.

    “Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur),” terangnya.

    Ditambah lagi, pihak sekolah telah membuat kontrak kerja sama terkait kunjungan akademik dengan empat perguruan tinggi negeri (PTN) di dua kota tersebut.

    “MoU kita adalah universitas-universitas di sana,” tandasnya.

    Pemilihan kunjungan kampus di wilayah Jawa Timur juga disebut telah mempertimbangkan tingkat persaingan siswa untuk kelak mendaftar PTN.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMAN 6 Depok buntut tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour ke Jawa Timur.

    Sebanyak 347 siswa SMAN 6 Depok ‘ngeyel’ berangkat menuju Surabaya, dalam rangka KOB selama delapan hari.

    Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi langsung mengambil tindakan tegas.

    Di hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi meneken penonaktifan Kepala SMAN 6 Depok.

    “Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMAN 6 Depok.”

    “Karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” kata Dedi di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025), dilansir Kompas.com.

    Pihaknya pun menelusuri apakah ada pungutan liar di SMAN 6 Depok kepada para siswanya.

    “Hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Alasan SMAN 6 Depok Adakan Study Tour yang Berujung Kepsek Dicopot Dedi Mulyadi

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Wartakotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy, Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Dinda Aulia Ramadhanty)

  • Dedi Mulyadi Copot Kepsek SMAN 6 Depok, Humas: Itu Kewenangan Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Februari 2025

    Dedi Mulyadi Copot Kepsek SMAN 6 Depok, Humas: Itu Kewenangan Gubernur Megapolitan 21 Februari 2025

    Dedi Mulyadi Copot Kepsek SMAN 6 Depok, Humas: Itu Kewenangan Gubernur
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mencopot status kepala sekolah SMAN 6 Depok setelah adanya polemik study tour siswa ke Jawa Timur.
    Pencopotan ini dilakukan setelah SF tetap memberangkatkan ratusan siswanya untuk mengikuti kunjungan obyek belajar (KOB) atau study tour meskipun telah diimbau untuk membatalkan kegiatan tersebut.
    Kendati demikian, Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, mengungkapkan bahwa keputusan itu di luar kendalinya.
    “Kalau Pak Gubernur kan menyampaikan berita yang viral itu mencopot dan sebagainya gitu ya, itu kewenangan beliau,” kata Syahri saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (21/2/2025).
    Syahri menjelaskan, untuk menetapkan sanksi atas polemik ini, Dedi pasti akan mengarahkan penelusuran dan klarifikasi melalui Inspektorat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
    “Adakah di dalamnya pelanggaran dan sebagainya sehingga terbukti ibu kepsek ada satu kesalahan. Ya tentunya, saya yakin kepsek juga akan mengikuti semua proses yang harus dilalui,” ungkapnya.
    Keyakinan tersebut berangkat dari status kepegawaian kepala sekolah yang termasuk dalam Aparatur Sipil Negara (ASN), yang tentu terikat dengan berbagai aturan.
    “Pak Gubernur juga tidak akan langsung serta-merta mencopot jabatan seseorang tanpa melakukan klarifikasi dulu. Jadi untuk saat ini masih dalam tahap atau proses verifikasi dan klarifikasi,” lanjut Syahri.
    Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pencopotan kepala sekolah SMAN 6 Depok tersebut dilakukan pada hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jawa Barat.
    “Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” jelas Dedi di Istana, Kamis.
    Dedi juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk kegiatan study tour tersebut.
    Sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap melaksanakan kunjungan obyek belajar ke Surabaya, Malang, dan Bali, meskipun sempat dilarang oleh Dedi Mulyadi.
    Biaya yang dibebankan kepada setiap siswa mencapai Rp 3,8 juta dengan menerapkan sistem subsidi silang.
    Kegiatan
    study tour
    berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025), dengan tujuan mengunjungi empat perguruan tinggi negeri dan melakukan observasi budaya di Kungkut, Batu, Malang.
    Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga mengimbau agar rencana kegiatan
    study tour
    SMAN 6 ditiadakan, mengingat keluhan dari wali murid mengenai biaya yang dinilai terlalu besar.
    “Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (15/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.