kab/kota: Depok

  • 14 Lokasi Samsat Keliling Hari Ini Jadetabek yang Bisa Dikunjungi

    14 Lokasi Samsat Keliling Hari Ini Jadetabek yang Bisa Dikunjungi

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Senin (24/2/2025).

    Informasi ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid  Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB.Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB. Samsat keliling hari ini juga ada di Kota Tangerang yaitu di parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB dan Alun-alun Cibodas pukul 08.00 WIB-11.00 WIB.Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB.Ciledug kantor Kecamatan Pinang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 WIB-12.00 WIB.Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-11.00 WIB dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk BSD dan halaman GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Kota Bekasi halaman parkir Samsat 08.00-12.00 WIB.Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka pintu 11 Cikarang 09.00-12.00 WIB.Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan lapangan bola Cipayung pukul 08.00-12.00 WIB.Cinere halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya. 

    Perlu dicatat layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek

    Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pembaruan terbaru mengenai prakiraan cuaca hari ini di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Senin (24/2/2025).

    Di wilayah Kepulauan Seribu, diperkirakan akan terjadi hujan disertai petir dengan suhu minimum 25 derajat celsius.

    Untuk Jakarta Pusat, cuaca diprediksi hujan ringan. Begitu pula di Jakarta Utara, yang juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan.

    Prakiraan cuaca di Jabodetabek hari ini juga mencakup wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Cuaca di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan diprakirakan akan mengalami hujan ringan.

    Di Jakarta Timur, BMKG memprediksi akan ada hujan ringan. Sedangkan cuaca di Tangerang diperkirakan akan hujan dengan intensitas ringan.

    Kemudian di Kota Bogor, diperkirakan akan turun hujan ringan dengan suhu udara antara 22 derajat celsius hingga 29 derajat celsius.

    Cuaca di Kota Depok diprediksi serupa, yaitu berpotensi hujan ringan. Sedangkan di Kota Bekasi, cuaca diperkirakan akan hujan dengan intensitas sedang, dengan udara yang terasa agak dingin.

    Informasi prakiraan cuaca hari ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyesuaikan aktivitas mereka. Sebagai contoh, sebaiknya membawa perlengkapan, seperti payung, jas hujan, atau barang lainnya, yang diperlukan apabila hujan turun.

    Prakiraan cuaca Jabodetabek pada hari ini sangat berguna, terutama bagi mereka yang akan bepergian atau menggunakan transportasi umum, agar dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi sepanjang hari.

  • Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib seorang perempuan berkebutuhan khusus jadi korban penjambretan hingga viral di media sosial.

    Perempuan itu dijambret oleh seorang ibu-ibu.

    Insiden itu terjadi di Jalan Bango 5, Depok Jaya, dekat SMPN 2 Depok, Sabtu (15/2/2025) lalu.

    Namun, belakangan video tersebut baru viral setelah dibagikan akun Instagram @infodepok_id, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (22/2/2025).

    Dalam video itu memperlihatkan seorang ibu-ibu berlari seperti dikejar sesuatu.

    Ibu-ibu itu mengenakan kerudung panjang berwarna abu-abu dan mengenakan celana pink.

    Ia juga menutupi sebagian wajahnya dengan masker.

    Dari arah yang sama di belakang ibu-ibu itu ternyata ada seorang perempuan berkebutuhan khusus.

    Terlihat perempuan itu susah payah berjalan sembari melambaikan tangannya ke arah ibu-ibu tersebut.

    Tak hanya itu, anak berkebutuhan khusus atau ABK itu juga berteriak dan menangis kejer.

    Bahkan ia juga sempat menangis sembari berguling-guling di jalanan.

    Diduga perempuan berkebutuhan khusus itu menangis kejer usai dijambret ibu-ibu yang berlari tersebut.

    Video detik-detik anak perempuan berkebutuhan khusus dijambret ibu-ibu itu terekam CCTV rumah warga.

    Dalam cuplikan rekaman CCTV lainnya, setelah jauh dari korban ia terus berlari.

    Dalam keterangan pengunggah disebutkan nasib pilu anak perempuan berkebutuhan khusus yang jadi korban penjambretan tersebut.

    Diketahui uang yang dijambret ibu-ibu dari tangan ABK itu sebesar Rp 700 ribu.

    Ternyata uang yang dijambret ibu-ibu merupakan tabungannya untuk kurban Idul Adha.

    Menurut pengunggah pelaku sebelum beraksi sudah keliling dari Subuh.

    Pengunggah pun mengimbau dan meminta bantuan jika ada warganet yang mengenali sosok pelaku.

    Beberapa warganet pun mengungkap mengenali sosok korban bernama Eti.

    Kini, video nasib pilu yang dialami  perempuan berkebutuhan khususdijambret ibu-ibu di Depok itu viral.

    Video aksi penjambretan itu menarik perhatian warganet yang iba kepada ABK tersebut.

    Berikut beragam komentar warganet.

    “Pasti si ibunya gak bisa tidur, videonya viral. Semoga bisa balik uangnya, paling gak pelakunya ketangkep lah”

    “Itu ibu2 yg jadi korban yg suka mondar mandir di lembah gurame bukan sih ?”

    “Keknya orang terdekat deh, makanya bisa tau lagi bawa uang”

    “Tugas pak polisi yg wajib menemukan pelaku secepatnya…Tampa ampun hukum berat “

    “Mohon di usut”

    “Itu si etii, ya allah kesian bangett etii ..tega banget sih anjir ibu2 itu ngambil uang etii”

    “Yaalah bibi eti, dia emg sering kehilangan tas bgtu, tapi ini keterlaluan si. kasian bibi eti,” tulis beragam komentar warganet.

    Kisah Lainnya – Nasib Tragis Pemotor Wanita di Ciputat Dipepet Jambret, Tewas Terjatuh Alami Kecelakaan Fatal

    Peristiwa penjambretan sempat viral dialami seorang pemotor wanita di Ciputat hingga berujung tragis kehilangan nyawanya.

    Dikutip dari TribunJakarta, peristiwa penjambretan itu dialami wanita berinsial WSA.

    Korban tewas terjatuh setelah dipepet oleh pelaku jambret karena mengalami kecelakaan fatal.

    Peristiwa tersebut tepatntya terjadi di depan Sekolah Waskito, Jalan Raya Pamulang, Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2025) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

    “Korban terjatuh dari motor dan kepala diduga membentur aspal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (16/2/2025).

    Ade Ary menjelaskan, korban mulanya tengah mengendarai sepeda motor untuk pulang ke rumah.

    Ketika melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dipepet oleh pelaku jambret yang mencoba menarik tasnya.

    Akibatnya, korban terjatuh dari motor hingga kepalanya membentur aspal. Korban pun meninggal dunia akibat pendarahan hebat di kepala.

    “Tubuh korban sempat dipinggirkan ke tepi jalan. Saat itu korban sudah dalam kondisi tidak bergerak. Tidak berapa lama, keluarga korban datang dan menunggu ambulans,” ujar Ade Ary.

    Namun, ambulans yang ditunggu tak kunjung datang hingga warga berinisiatif memberhentikan mobil bak terbuka.

    “Selanjutnya pihak dari keluarga meminta tolong untuk diiantar ke rumah kediaman. Dalam kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bagian kepala, kaki dan tangan lecet sehingga korban meninggal dunia,” ucap Kabid Humas.

     

  • Kepsek Dicopot usai Didemo, Siswa Disuruh Bayar Rp 1,4 Juta Satu Anak untuk Acara Wisuda

    Kepsek Dicopot usai Didemo, Siswa Disuruh Bayar Rp 1,4 Juta Satu Anak untuk Acara Wisuda

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib kepala sekolah di Bekasi dicopot setelah didemo oleh siswanya.

    Diketahui, demo yang dilakukan oleh ratusan siswa MAN 2 Kota Bekasi itu lalu viral di media sosial.

    Sosok yang didemo adalah kepala sekolah MAN 2 Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Kini nasib kepsek itu sudah diputuskan.

    Kepala sekolah atau Kepsesk bernama Nina Indriana itu akhinya dicopot dari jabatannya.

    Hal itu diungkapkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal

    Ia mengatakan, pasca kejadian demo siswa pihaknya telah melakukan pengawasan.

    “Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2),” kata Agung, Jumat (21/2/2025). 

    Diketahui dugaan penyebab Kepsek Nina Indriana itu didemo siswanya karena dinggap kurang transparan kelola dana.

    Agung berhadap permasalahan ini dapat segera tuntas, kondisi siswa juga sudah jauh lebih kondisif setelah adanya penanganan. 

    “Jadi sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh inspektorat jendral, itu sedang dilakukan pengawasan,” tegas dia. 

    Video aksi unjuk rasa dilakukan siswa MAN 2 Kota Bekasi, mereka menuntut transparansi pengelolaan dana sekolah yang dianggap tak sesuai dengan fasilitas didapat.  

    Video siswa berteriak sambil membentangkan spanduk viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @bekasi.terkini.  

    Dalam video yang beredar, satu orang guru tampak disoraki siswa yang berkumpul di halaman sekolah pada Senin (17/2/2025).  

    Seorang siswa berinisial J saat dikonfirmasi mengatakan, unjuk rasa diinisasi siswa MAN 2 Kota Bekasi karena sudah muak dengan pengelolaan dana sekolah yang tak jelas.  

    J menjelaskan, MAN 2 Kota Bekasi mematok biaya pendidikan per siswa Rp250.000 per bulan.

    Tetapi selama ini fasilitas dan kegiatan di sekolah cenderung kurang memadai. 

    Contohnya seperti ekstrakurikuler, siswa harus patungan untuk membayar pelatih yang seharusnya sudah menjadi kewajiban sekolah.  

    Tidak hanya itu, fasilitas gedung sekolah juga dianggap tidak layak seperti misalnya kamar mandi yang kumuh.  

    Puncaknya lanjut J, siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan wisuda. Pihak sekolah lagi-lagi membebani biaya yang terlalu besar.  

    “Puncaknya itu sekarang ada di kelas 12 yang acara wisuda, menuruti perintah sekolah untuk mengeluarkan biaya kurang lebih 1,4 jutaan buat acara satu hari itu sudah mahal banget,” kata dia.  

    Sementara itu, kepsek yang dicopot lainnya juga pernah terjadi di Depok, Jawa Barat.

    Kepsek atau Kepala SMAN 6 Depok tak pernah menyangka jabatannya akan dicopot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Rupanya, pihak sekolah salah menafsirkan ucapan pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.

    Diketahui, Dedi Mulyadi melarang SMAN 6 Depok mengadakan study tour ke Bali.

    Namun pihak sekolah tetap memberangkatkan para murid.

    Diketahui, acara study tour yang dilakukan oleh pihak SMAN 6 Depok tersebut menjadi sorotan setelah Kepsek SMAN 6 Depok, Siti Faizah dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi lantaran tidak mengindahkan imbauan Gubernur.

    Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan membeberkan bahwa pihak SMAN 6 Depok mendapatkan imbauan dari Dedi Mulyadi pada H-1 sebelum jadwal keberangkatan study tour ke Jawa Timur dan Bali.

    Syahri menilai, ucapan Gubernur Jawa Barat saat itu hanya bersifat himbauan bukan larangan.

    “Karena pada saat itu beliau menyampaikan melalui sosial media itu jaraknya hanya H-1 dari keberangkatan akhirnya kami melakukan mekanisme rembukan,” kata Syahri saat ditemui di SMAN 6 Depok, Jumat (21/2/2025), melansir dari TribunDepok.

    Usai mendapatkan himbauan tersebut, pihak sekolah mengadakan musyawarah dengan wali kelas dan orang tua para siswa.

    Hasil musyawarah tersebut, study tour SMAN 6 Depok tetap dilaksanakan sebagaimana kesepakatan awal.

    Menurut Syahri, jika study tour tersebut dibatalkan, maka biaya-biaya yang telah dibayarkan kepada pihak travel tidak dapat kembali 100 persen.

    “Ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen,” ungkapnya.

    “Itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar kok kita enggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini,” sambungnya.

    Mewakili SMAN 6 Depok, Syahri memohon maaf kepada Kang Dedi atas kesalahan dan yang telah dilakukan dan meminta bimbingan.

    “Bapak mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami karena pada saat itu kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” ungkapnya.

    Syahri menilai, Kang Dedi tidak akan langsung mencopot jabatan seseorang tanpa klarifikasi dan pemeriksaan terlebih dahulu.

    “Kalau sudah ada sebuah laporan hasil pemeriksaan barulah ditetapkan apa sanksinya,” ujarnya. 

    SMAN 6 Depok sendiri mengadakan study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali dimulai pada 17-24 Februari 2025.

    Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur terpilih Dedi Mulyadi terkait wacana larangan study tour.

    Dedi Mulyadi melarang kegiatan yang di dalamnya ada pungutan uang kepada siswa, salah satunya adalah mengadakan study tour.

    Pelaksana harian (Plh) Kepala Disdik Jabar, Deden Saipul Hidayat, mengatakan bahwa pada prinsipnya Disdik Jabar akan mengikuti setiap aturan atau kebijakan kepala daerah.

    Menurut dia, kebijakan tersebut dicanangkan tentunya dengan berbagai pertimbangan matang, seperti asas kebermanfaatan kepada siswa maupun sekolah.

    “Pada prinsipnya selaras. Lebih pada kemanfaatan dan kehati-hatian,” ujar Deden saat dihubungi, Selasa (18/2/2025).

    Deden menambahkan, sebelumnya Disdik Jabar pernah mengeluarkan kebijakan larangan kegiatan study tour keluar kota pada Mei 2024 dengan pertimbangan keselamatan peserta atau siswa.

    Mengingat, pada saat itu terjadi kecelakaan bus di Kabupaten Subang yang membawa rombongan sekolah SMK Lingga Kencana, Kota Depok, dengan menewaskan belasan korban jiwa yang didominasi oleh siswa.

    Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) NOMOR: 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, tertanggal 8 Mei 2024.

    Adapun isi SE tersebut adalah:

    1. Kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan;

    2. Kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan; dan

    3. Pihak satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour agar melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Nasib Artis Dulu Pernah Dekat dengan Tommy Soeharto, Tak Seberuntung Ida Iasha Tapi Happy Menjanda

    Nasib Artis Dulu Pernah Dekat dengan Tommy Soeharto, Tak Seberuntung Ida Iasha Tapi Happy Menjanda

    TRIBUNJATIM.COM – Kehidupan asmara Tommy Soeharto masih terus menjadi sorotan hingga kini.

    Putra dari Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto itu dikabarkan memiliki istri baru, yakni artis lawas Ida Iasha.

    Sebelumnya, mantan suami Tata Cahyani ini juga pernah dikabarkan dekat dengan artis Catherine Wilson.

    Namun, nasib asmaranya tak seberuntung Ida Iasha.

    Melansir dari TribunTrends, Catherine Wilson memang sempat dikabarkan dekat dengan Tommy.

    Ia hadir saat acara pembukaan kafe milik Tommy di Bali pada tahun 2009.

    Catherine bahkan berselisih dengan artis Andi Soraya buntut kehadirannya kala itu.

    Kharisma yang dimiliki Tommy Soeharto tampaknya membuat banyak wanita berlomba-lomba dekat dengannya.

    Sebagai seorang model, Catherine berhasil mencuri perhatian anak mantan presiden Soeharto itu.

    Pada akhirnya isu kedekatan Tommy dan Catherine menguap begitu saja.

    Catherine kini masih aktif sebagai artis meski tidak sepopuler dulu.

    Ia terpantau cukup sering mengunggah postingan di media sosial Instagram.

    Postingan terbaru menampilkan Catherine sedang liburan.

    Ia tampil menawan dengan dress tanpa lengan warna hitam.

    Polesan lipstick warna merah yang mencolok membuat penampilan Catherine terlihat memesona.

     “Really enjoyed my vacation,” tulis Catherine dalam postingannya.

    Di usianya yang menginjak 43 tahun, Catherine memilih untuk menikmati setiap momen dalam hidupnya.

    Apalagi pada 2020 lalu ia sempat merasakan pengalaman hidup yang berharga.

    Ya, Keket, sapaan akrab Catherine ditangkap polisi pada 17 Juli 2020 karena kasus narkoba.

    Ia kemudian divonis hukuman 7 bulan penjara dipotong masa tahanan.

    Keket akhirnya bisa menghirup udara bebas pada 13 Februari 2021.

    Sayangnya pernikahan tersebut hanya bertahan seumur jagung.

    Keduanya bercerai pada 2013 atau setelah setahun menikah.

    Pada 1 Oktober 2022, Catherine memutuskan menikah dengan anggota DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Idham Masse.

    Namun lagi-lagi pernikahan tersebut tak bertahan lama.

    Mereka bercerai pada 2024 lalu.

    Catherine Wilson telah resmi bercerai dari Idham Mase pada 29 Mei 2024 lalu.

    Namun Idham Mase sempat mengajukan banding atas putusan cerainya.

    Ia keberatan dengan nominal nafkah mut’ah senilai Rp 400 juta dan nafkah iddah Rp 300 juta yang diwajibkan kepadanya.

    Hingga akhirnya pada Selasa, 3 Desember 2024, Idham Mase mencabut permohonan banding itu. Ia bahkan tak ragu merangkul Catherine Wilson.

    Catherine Wilson pun terlihat kembali akrab dengan sang mantan suaminya, Idham Mase.

    Padahal proses perceraian keduanya sempat diwarnai perseteruan karena masalah nafkah.

    Kini, anggota DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan itu terlihat akrab saat bertemu dengan mantan istrinya di Pengadilan Agama Depok.

    Keduanya mendatangi PA Depok untuk berdamai sekaligus melakukan pencabutan kasasi yang diajukan Idham Mase.

    Artis yang akrab disapa Keket itu mengaku senang bisa kembali menjalin hubungan baik dengan mantan suami.

    Potret Ida Iasha

    Di sisi lain, Ida Iasha kini tengah menjadi perbincangan hangat.

    Semua tak lepas dari status barunya yang diduga telah menjadi istri baru Tommy Soeharto.

    Terbongkarnya hubungan Tommy Soeharto dengan Ida Iasha ini berawal dari unggahan Sandy Harun.

    Gosip Ida Iasha jadi istri baru putra Soeharto ini diperkuat dengan kehadirannya di ulang tahun Puteri Modiyanti.

    Puteri Modiyanti sendiri merupakan anak Tommy Soeharto dengan Sandy Harun.

    Baru saja berulang tahun, Puteri Modiyanti merayakannya dengan keluarga di rumah Tommy Soeharto.

    Sandy Harun pun membagikan momen tersebut di akun TikTok miliknya yakni @reginaharun28.

    Dalam foto-foto yang diunggah, Ida Iasha terlihat sedang mengambil sesuatu di meja makan bersama Puteri Modiyanti.

    Ia terlihat mengenakan baju dan penutup kepala berwarna krem.

    Terlihat Tommy Soeharto juga merayakan ulang tahun sang putri.

    Seorang netizen pun mengomentari unggahan Sandy Harun tersebut.

    Ia menanyakan soal kehadiran Ida Iasha di sana.

    @archie_94 : “slide ke-3 kyk Ida iasha, apa mirip aja yaa?”

    Sandy Harun pun menjawab pertanyaan netizen yang penasaran.

    Adik Donna Harun ini membenarkan kalau Ida Iasha adalah istri Tommy Soeharto.

    Ia menyebut Ida Iasha adalah ibu kedua Modi, panggilan akrab Puteri Modiyanti.

    @reginaharun28 : “iya bener ,ibu kedua modi dan kebetulan sahabat aku.cantik ya.”

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Humas SMAN 6 Depok Salah Interpretasi, SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi Soal Study Tour

    Humas SMAN 6 Depok Salah Interpretasi, SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi Soal Study Tour

    TRIBUNJATIM.COM – Permintaan maaf disampaikan oleh SMAN 6 Depok.

    Hal tersebut terkait tetap diadakannya study tour.

    SMAN 6 Depok meminta maaf jika salah dalam menyimpulkan imbauan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait study tour yang berujung kepada pencopotan kepala sekolah berinisial SF dari jabatannya.

    “Sekaligus pada kesempatan ini kepada Pak Gubernur Jawa Barat, kalau memang kami dianggap salah menyalahi aturan, kami sekali lagi mohon maaf dan mohon arahan serta bimbingan Bapak,” ucap Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan saat ditemui Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

    Syahri menyampaikan, imbauan Dedi agar SMAN 6 Depok meniadakan study tour yang diunggah dalam video beberapa waktu lalu tidak menyiratkan adanya tuntutan harus dipatuhi.

    “Karena pada saat itu, kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” ungkap Syahri.

    Syahri berujar, pihak SMAN 6 Depok sudah menggelar rapat darurat usai Dedi memberi imbauan untuk meniadakan study tour pada Minggu (16/2/2025) atau sehari sebelum study tour dilaksanakan.

    Namun, hasil dari rapat darurat itu memastikan 347 siswa SMAN 6 Depok tetap berangkat study tour. 

    Sebab, pembayaran travel yang sudah lunas hanya akan dikembalikan sebesar 25 persen jika study tour dibatalkan dalam kurun waktu satu hari sebelum pelaksanaan.

    Nominal pengembalian uang pembayaran travel dinilai terlalu kecil sehingga SMAN 6 Depok tetap melanjutkan study tour.

    “Itu kan berpotensi menjadi polemik. Pasti orangtua murid yang sudah bayar, ‘kok kita enggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini’, jadi itulah pertimbangannya,” terang Syahri.

    Oleh karena itu, Syahri menegaskan, pihaknya tidak bermaksud melawan atau keras kepala atas arahan dari Dedi Mulyadi selaku pimpinan Jawa Barat.

    “Artinya, katakanlah kami telah salah menaksirkan itu, kami tidak keras kepala untuk bertahan bahwa kita membenarkan diri, tidak seperti itu,” lanjut Syahri.

    POLEMIK STUDY TOUR – SMAN 6 Depok, Limo, Cinere, Kota Depok meminta maaf ke Dedi Mulyadi karena tetap mengadakan study tour. (KOMPAS.com/Dinda Aulia Ramadhanty)

    Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi mengaku telah mencopot kepala sekolah SMAN 6 Depok berinisial S yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour.

    Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini diteken Dedi pada hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jawa Barat di Istana Negara.

    “Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” terang Dedi di Istana, Kamis.

    Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi hal yang pihaknya benahi. Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.

    Ada pun sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap menggelar kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali meski sempat dilarang Dedi Mulyadi.

    Besaran biaya yang dibebankan kepada setiap siswa adalah Rp 3,8 juta dan dengan menerapkan sistem subsidi silang.

    Study tour tersebut berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025), dengan tujuan mengunjungi empat perguruan tinggi negeri (PTNg dan melakukan observasi budaya di Kungkut, Batu, Malang.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 ditiadakan. Pasalnya, Dedi mendengar kelihan wali murid yang keberatan dengan biaya study dinilai terlalu besar.

    “Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

    Dedi menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kepsek SMAN 6 Depok Tak Sangka Dicopot dari Jabatan, Nekat Study Tour karena Wali Murid Sudah Bayar

    Kepsek SMAN 6 Depok Tak Sangka Dicopot dari Jabatan, Nekat Study Tour karena Wali Murid Sudah Bayar

    TRIBUNJATIM.COM – Kepsek atau Kepala SMAN 6 Depok tak pernah menyangka jabatannya akan dicopot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Rupanya, pihak sekolah salah menafsirkan ucapan pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.

    Diketahui, Dedi Mulyadi melarang SMAN 6 Depok mengadakan study tour ke Bali.

    Namun pihak sekolah tetap memberangkatkan para murid.

    Diketahui, acara study tour yang dilakukan oleh pihak SMAN 6 Depok tersebut menjadi sorotan setelah Kepsek SMAN 6 Depok, Siti Faizah dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi lantaran tidak mengindahkan imbauan Gubernur.

    Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan membeberkan bahwa pihak SMAN 6 Depok mendapatkan imbauan dari Dedi Mulyadi pada H-1 sebelum jadwal keberangkatan study tour ke Jawa Timur dan Bali.

    Syahri menilai, ucapan Gubernur Jawa Barat saat itu hanya bersifat himbauan bukan larangan.

    “Karena pada saat itu beliau menyampaikan melalui sosial media itu jaraknya hanya H-1 dari keberangkatan akhirnya kami melakukan mekanisme rembukan,” kata Syahri saat ditemui di SMAN 6 Depok, Jumat (21/2/2025), melansir dari TribunDepok.

    Usai mendapatkan himbauan tersebut, pihak sekolah mengadakan musyawarah dengan wali kelas dan orang tua para siswa.

    Hasil musyawarah tersebut, study tour SMAN 6 Depok tetap dilaksanakan sebagaimana kesepakatan awal.

    Menurut Syahri, jika study tour tersebut dibatalkan, maka biaya-biaya yang telah dibayarkan kepada pihak travel tidak dapat kembali 100 persen.

    “Ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen,” ungkapnya.

    “Itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar kok kita enggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini,” sambungnya.

    Mewakili SMAN 6 Depok, Syahri memohon maaf kepada Kang Dedi atas kesalahan dan yang telah dilakukan dan meminta bimbingan.

    “Bapak mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami karena pada saat itu kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” ungkapnya.

    Syahri menilai, Kang Dedi tidak akan langsung mencopot jabatan seseorang tanpa klarifikasi dan pemeriksaan terlebih dahulu.

    “Kalau sudah ada sebuah laporan hasil pemeriksaan barulah ditetapkan apa sanksinya,” ujarnya. 

    SMAN 6 Depok sendiri mengadakan study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali dimulai pada 17-24 Februari 2025.

    Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur terpilih Dedi Mulyadi terkait wacana larangan study tour.

    Dedi Mulyadi melarang kegiatan yang di dalamnya ada pungutan uang kepada siswa, salah satunya adalah mengadakan study tour.

    Pelaksana harian (Plh) Kepala Disdik Jabar, Deden Saipul Hidayat, mengatakan bahwa pada prinsipnya Disdik Jabar akan mengikuti setiap aturan atau kebijakan kepala daerah.

    Menurut dia, kebijakan tersebut dicanangkan tentunya dengan berbagai pertimbangan matang, seperti asas kebermanfaatan kepada siswa maupun sekolah.

    “Pada prinsipnya selaras. Lebih pada kemanfaatan dan kehati-hatian,” ujar Deden saat dihubungi, Selasa (18/2/2025).

    Deden menambahkan, sebelumnya Disdik Jabar pernah mengeluarkan kebijakan larangan kegiatan study tour keluar kota pada Mei 2024 dengan pertimbangan keselamatan peserta atau siswa.

    Mengingat, pada saat itu terjadi kecelakaan bus di Kabupaten Subang yang membawa rombongan sekolah SMK Lingga Kencana, Kota Depok, dengan menewaskan belasan korban jiwa yang didominasi oleh siswa.

    Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) NOMOR: 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, tertanggal 8 Mei 2024.

    Adapun isi SE tersebut adalah:

    1. Kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan;

    2. Kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan; dan

    3. Pihak satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour agar melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Ketua Terpilih Asita Jabar Tanggapi Larangan Study Tour sebagai Auto Kritik bagi Sektor Wisata Jabar

    Ketua Terpilih Asita Jabar Tanggapi Larangan Study Tour sebagai Auto Kritik bagi Sektor Wisata Jabar

    PIKIRAN RAKYAT- Larangan study tour/karya wisata oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merupakan auto kritik bagi sektor pariwisata Jawa Barat. Hal ini disampaikan Ketua Terpilih Asita DPD Jawa Barat, Daniel Guna Nugraha dalam siaran persnya, Minggu 23 Februari 2025.

    Menurut Daniel, sebagai wadah asosiasi perusahaan perjalanan wisata, larangan study tour akan mengancam masa depan bisnis perjalanan wisata. “Di sisi lain, ini menjadi auto kritik kepada pelaku usaha pariwisata, bahwasannya pelayanan perjalanan wisata harus lebih bertanggung jawab dan menjaga kualitas layanan yang telah dijanjikan sesuai biaya yang dikeluarkan konsumen,” ungkapnya. 

    Daniel menilai, tidak ada yang salah dengan study tour. Pendidikan di luar kelas, lanjut dia, memiliki peran penting dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. Metode ini memberikan suasana belajar yang lebih interaktif, menyenangkan, dan aplikatif, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi serta mengembangkan berbagai keterampilan.

    Selain itu, study tour juga bisa meningkatkan kesadaran lingkungan dan budaya. Pendidikan di luar kelas, kata dia, bukan sekadar rekreasi, tetapi merupakan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, pendidikan luar kelas sebaiknya menjadi bagian penting dalam sistem pembelajaran di sekolah.

    “Yang perlu diperbaiki adalah tata kelolanya serta pemilihan tema study tour yang wajib berkorelasi dengan mata pelajaran di sekolah. Kan, yang sekarang ini terkesan lebih banyak pikniknya ketimbang belajarnya. Kemudian dari segi biaya yang memberatkan orangtua siswa. Itu yang harua diperbaiki,” ungkap Daniel. 

    Lebih lanjut, Daniel menyampaikan, perlu adanya tata ulang pariwisata di Jabar. Apalagi, sebenarnya Jabar kaya akan destinasi wisata budaya yang bermanfaat bagi siswa untuk mengenalkan identitas budaya mereka. 

    “Sekarang, study tour selalu ke luar Jabar. Kenapa ga di Jabar saja? Padahal, kita kaya akan destinasi wiaata. Sebut saja Kampung Naga, Kampung Batik Trusmi, pembuatan gerabah di Plered, atau Keraton Sumedang Larang Kabupaten Sumedang,” ungkapnya.

    Destinasi wisata ini, menurut Daniel, jarang ditawarkan ke sekolah. Dia menduga, ada rada kurang percaya diri dari pelaku usaha itu sendiri, sehingga promosi wisata lokal ini kurang. Oleh karena itu, Daniel mengajak para pelaku wisata di Jabar untuk menginventarisasi lokasi wisata yang bisa ditawarkan ke sekolah. 

    Destinasi wisata di wilayah ini juga diyakini Daniel akan lebih menekan biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan tujuan wisata di luar Jabar. 

    Khawatir boikot

    Larangan study tour ini, kata Daniel, tidak hanya berdampak pada pelaku usaha wisata, tetapi juga UMKM yang ada di lapangan. Saat ini, ada kekhawatiran di antara pelaku usaha wisata, akan ada aksi boikot dari daerah di luar Jabar akibat pelarangan ini. 

    “Efek pelarangan ini telah menimbulkan kekhawatiran, bukan hanya oleh pelaku industri pariwisata di Jawa Barat tetapi juga menjalar ke provinsi lain di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali, karena pasar terbesar pelajar mereka adalah dari Jawa Barat. Mungkin saja nantinya bisa bedampak boikot berwisata ke Jawa Barat,” katanya. 

    Saat ini, kata Daniel, sudah ada laporan pembatalan sedikitnya 500 kamar di Yogyakarta akibat larangan study tour ini. Menurut dia, dampak industri pariwisata terhadap perekonomian suatu wilayah atau negara, mencakup bagaimana aktivitas pariwisata mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pendapatan masyarakat, dan kesejahteraan sosial.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menonaktifkan Kepala SMAN 6 Kota Depok karena tetap melaksanakan study tour ke luar Jabar, meski telah ada surat edaran soal larangan study tour. Dedi juga tengah menyisir sekolah lain yang masih tetap bersikukuh menyelenggarakan study tour yang dinilai memberatkan orangtua siswa. (*) 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dedi Mulyadi Bakal Nonaktifkan Kepala Sekolah di Jabar yang Berangkatkan Study Tour – Halaman all

    Dedi Mulyadi Bakal Nonaktifkan Kepala Sekolah di Jabar yang Berangkatkan Study Tour – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan penonaktifan kepala sekolah di seluruh Jawa Barat yang melanggar larangan study tour ke luar provinsi.

    Keputusan ini diambil setelah adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala SMAN 6 Depok.

    Dedi Mulyadi menegaskan, penonaktifan ini berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala SMAN 6 Depok, yang dianggap melanggar Surat Edaran (SE) Nomor: 64/PK.01/Kesra yang dikeluarkan oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin pada 8 Mei 2024. 

    “Kalau pergi piknik ke luar provinsi sudah jelas melanggar surat edaran yang dibuat Pak Bey, Pj Gubernur lama. Itu (dibuat) ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater (Subang),” ujar Dedi, Sabtu (22/2/2025).

    Dedi juga menginstruksikan Inspektorat Jabar untuk melakukan audit terhadap sekolah-sekolah yang terlibat dalam kegiatan study tour ini.

    “Kewenangan pemberhentian atau penonaktifan itu adalah kewenangan kepala dinas pendidikan. Kepala dinas pendidikan sudah menandatangani surat penonaktifan sementara karena sekolahnya akan diaudit.”

    “Nanti dari audit yang dilakukan Inspektorat kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi pun sudah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar untuk mencari sekolah mana saja yang mengadakan study tour ke luar Provinsi.

    “Pokoknya berlaku seluruh, bukan hanya SMAN 6 (Depok) saja, seluruh SMA yang kemarin memberangkatkan ke luar provinsi Jabar untuk study tour hari ini kita nonaktifkan dulu, semua,” ucapnya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menegaskan, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

    “Yang jadi dasar hukum PP 94 2021 dan Peraturan BKN 6 2022 menegaskan bahwa PNS wajib melaksanakan kebijakan yang ditetapkan pejabat pemerintah yang berwenang,” jelas Herman.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Polisi Bongkar Kasus Pengoplosan Beras Bulog di Depok, 1 Orang Ditangkap

    Polisi Bongkar Kasus Pengoplosan Beras Bulog di Depok, 1 Orang Ditangkap

    Depok

    Polisi menangkap pria bernama Viqi Elang Eko Saputro (29) karena mengoplos beras di Depok, Jawa Barat. Modusnya, pelaku mencampur beras biasa dengan beras demak Merk Berlian dan beras Menir, lalu dikemas ulang menjadi kemasan baru merek Daun Suji dan Rinjani.

    “(Modus pelaku) Mengoplos atau mencampur beras Bulog dengan beras demak Merk Berlian dan beras Menir selanjutnya dikemas ulang menjadi kemasan ukuran 1 Kg dengan Merk Daun Suji dan Rinjani,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP DK Zendrato dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).

    Mulanya, Penyidik Satreskrim Polres Metro Depok melakukan penyelidikan adanya informasi dari masyarakat terkait dugaan tindak pidana perlindungan konsumen dan atau pangan. Polisi menyelidiki Toko Elang Jaya Pasar Agung di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok.

    Saat diselidiki, didapati karyawan toko bernama Subadri yang tengah mengoplos beras. Subadri mencampur beras Merk Permata dan beras Menir menjadi ukuran 1 Kg menjadi merk Daun Suji dan Rinjani.

    “(Lalu) kedaptan Saudara Subadri sedang mengoplos atau mencampur beras Bulog dengan beras merk Permata dan Beras Menir menjadi kemasan ukuran 1 Kg dengan merk Daun Suji dan Rinjani,” jelasnya.

    Zendrato mengatakan Subadri diperintahkan oleh Viqi yang merupakan pemilik toko. Viqi memerintahkan Subadri untuk mengoplos beras tersebut dengan perbandingan 200 gram beras bulog dengan 600 gram beras demak Merk Permata dan 200 gram beras Menir.

    “Yang mana saudara Subadri telah diperintah oleh pemilik toko Saudara Viqi Elang Eko Saputro untuk mengoplos beras tersebut dengan perbandingan 200 gram beras Bulog, 600 gram beras Demak merk Permata dan 200 gram beras Menir,” tuturnya.

    Zendrato mengatakan Viqi menggaji Subadri sebesar Rp 1 juta per bulan untuk mengoplos beras. Diketahui, Viqi mendapat beras demak Perata dari Pasar Induk, Cipinang dengan ukuran 50 kg dengan harga Rp 12.150.

    “Dan beras Menir dengan harga Rp 9.000 kemudian mendapatkan beras bulog tersebut dari seseorang yang bernama Saudara Adit dengan harga Rp 11.300 per kg. Yang mana Saudara Adit diduga memiliki akses untuk membeli langsung beras tersebut ke Gudang Bulog Sunter Jakarta Utara,” jelasnya.

    Zendrato mengatakan beras hasil oplosan Merk Daun Suji dan Rinjani lalu dijual kepada konsumen sejak bulan Desember 2024. Pelaku bisa menghasilkan 4 ton beras oplosan per hari dengan keuntungan Rp 600 per kg. Jika dikalkulasikan, pelaku mendapat Rp 2,4 juta per hari.

    “Kemudian harganya dari satu packaging yang sudah berhasil, yang dikemas itu dia memperoleh keuntungan kurang lebih Rp 600. Jadi kalau kita ketahui kalau misalnya dalam sehari 4 ton dalam mengumpulkan baik itu beras raskin, beras demak, itu berapa yang 4 ton keuntungan diperoleh dalam satu hari dikali Rp 600,” ujarnya.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 62 Juncto Pasal 8 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 143 Jo Pasal 99 dan Pasal 144 Jo Pasal 100 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun dan denda Rp 2 miliar.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu