Bangunan di Depok yang Dibakar Massa Bukan Rumah, tapi Bengkel Las
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Bangunan yang dibakar oleh kelompok massa tak dikenal di Jalan Televisi IV, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, pada Minggu (23/2/2025) lalu bukanlah sebuah rumah, melainkan bengkel las.
Kelompok tersebut awalnya merusak empat rumah lalu membakar bengkel las milik warga bernama Irma (36).
“Ini bengkel tempat suami saya kerja (yang dibakar). Disitu banyak ya untuk properti-properti syuting,
event
yang suami saya kerjakan itu lumayan,” kata Irma saat ditemui
Kompas.com
, Selasa (25/2/2025).
Irma menceritakan, bengkel dan rumahnya sudah kosong hampir sebulan, tepatnya sejak 27 Januari 2025.
Hal ini dikarenakan ia diusir paksa oleh kelompok yang disebutnya sebagai preman.
“Posisinya, saya waktu itu di rumah sendiri sama anak saya yang kecil. Saya didatengin sama mereka itu sekitar 20 orang lebih, saya dibentak-bentak,” ungkap Irma.
Setelah meninggalkan rumah yang telah ditempatinya beberapa tahun terakhir, terduga kelompok preman itu menempati rumah Irma.
“Selang beberapa hari mereka langsung menempatkan rumah ini. Dan rumah ini dijadikan markas sama mereka,” tutur Irma.
Setelah diusir oleh kelompok tersebut, Irma memilih untuk mengungsi di rumah saudaranya.
Namun, kata Irma, keberadaan kelompok tersebut meresahkan warga karena mereka diduga menarik pungutan liar (pungli).
Kelompok tersebut disebut sengaja membangun sebuah portal dan menarik uang kepada pengendara yang melintas.
Lalu, pada Minggu (23/2/2025), sempat terjadi adu argumen antara warga dan terduga kelompok preman soal pungli itu.
Perseteruan itu justru berujung pada aksi perusakan rumah dan pembakaran bengkel las milik Irma.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap 11 pelaku yang diduga melakukan pengrusakan dan membakar rumah warga di Depok.
“Sebanyak 11 orang yg diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Kristianus Zendrato saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Zen mengungkapkan, polisi belum dapat menerangkan motif dan bagaimana insiden pembakaran rumah warga ini bisa terjadi semalam.
“Kronologis masih kita dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” ungkap Zen.
Namun, ia memastikan bahwa tak ada korban jiwa atas insiden yang masih dalam proses penyelidikan ini.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” lanjutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Depok
-
/data/photo/2025/02/25/67bd4c5a52edc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bangunan di Depok yang Dibakar Massa Bukan Rumah, tapi Bengkel Las Megapolitan 25 Februari 2025
-

DKI masih siapkan kebijakan gratis naik angkutan umum
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini masih menyiapkan kebijakan gratis naik angkutan umum bagi 15 golongan warga Jakarta sebagai bagian dari program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Pramono Anung-Rano Karno.
“Ya, segera. Itu sedang kami persiapkan karena masuk dalam program 100 hari,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Jakarta, Selasa.
Warga yang nantinya bisa naik kendaraan umum di Jakarta seperti Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), serta JakLingko secara gratis antara lain lansia, penyandang disabilitas dan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Hal tersebut pernah Rano dan Gubernur Jakarta Pramono Anung sampaikan dalam kampanye mereka pada November 2024 guna mempermudah akses transportasi publik bagi kelompok tertentu.
Lalu, dengan menggratiskan biaya transportasi umum untuk sejumlah golongan tertentu, diharapkan kemacetan di Jakarta dapat berkurang dan biaya hidup masyarakat Jakarta dapat ditekan.
Selain angkutan umum gratis, Rano dan Pramono juga berencana memperluas jaringan angkutan umum ke daerah penyangga Jakarta.
“Kami jauhkan alurnya supaya masyarakat di Bekasi, Depok, Tangerang, kembali dan datang ke Jakarta, tidak pakai kendaraan pribadi, cukup dengan kendaraan umum yang ada di Jakarta,” ujar Rano.
Sementara itu, Pemprov DKI telah menetapkan 15 golongan masyarakat yang berhak mendapatkan layanan gratis naik Transjakarta.
Ke-15 golongan ini yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya, tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta, peserta didik penerima KJP, karyawan swasta tertentu atau pekerja dengan gaji sesuai upah minimum provinsi (UMP) melalui Bank DKI dan penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).
Lalu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), penduduk pemilik KTP Kepulauan Seribu, penerima Beras Keluarga Sejahtera (Raskin) yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kemudian, Veteran Republik Indonesia, penyandang disabilitas, penduduk lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun, pengurus masjid (marbot), pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025 -

Samsat Keliling hadir di 14 wilayah Jadetabek
Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan gerai layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), pada Selasa.
Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.
Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.
Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, sejumlah wilayah itu sebagai berikut:
1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat pukul 08.00 sd 14.00 WIB t dan JIEXPO Kemayoran pukul 11.00-21.00 WIB
2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB
3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB
4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB
5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30 WIB
6. Kota Tangerang di Pangkalan Busway Foodmospher dan Alun-alun Cibodas pukul 08.00-11.00 WIB
7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB
8. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB
9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB
10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda dan Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB
11. Kota Bekasi di KFC Zamrud pukul 08.00-12.00 WIB
12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka Pintu 11 Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB
13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00 WIB sd 12.00 WIB
14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Mau Urus Pajak Kendaraan? Cek 14 Lokasi Samsat Keliling Hari Ini di Jadetabek
Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Selasa (25/2/2025).
Informasi ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:
1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan JIExpo Kemayoran pukul 11.00-21.00 WIB.
2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB.
3. Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.
4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB.
5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB.
6. Samsat keliling hari ini juga ada di Kota Tangerang yaitu di parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB dan Alun-alun Cibodas pukul 08.00 WIB-11.00 WIB.
7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB.
8. Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 WIB-12.00 WIB.
9. Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-11.00 WIB dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.
10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk BSD dan halaman GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.
11. Kota Bekasi KFC Zamrud 08.00-12.00 WIB.
12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka pintu 11 Cikarang 09.00-12.00 WIB.
13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB.
14. Cinere Halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.
Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya.
Perlu dicatat layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.
-

Kronologi Massa Beringas di Depok Bakar Rumah Seorang Warga, Polisi Tangkap 11 Orang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Rumah warga di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (23/2/2025) malam.
Aksi tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.
Pemilik rumah adalah Rudi Samin.
Tak hanya merusak, massa bahkan membakar bangunan yang ada di lokasi.
Selain itu sejumlah pekerja di rumah Rudi Samin mengalami luka-luka.
Dalam video yang diterima TribunnewsDepok.com, nampak kobaran api membumbung tinggi menghanguskan sebuah bangunan.
Imbas dari kejadian tersebut, suasana di lokasi sempat mencekam.
Sejumlah pria berjaga dengan membawa senjata tajam (sajam).
Rudi Samin menjelaskan terdapat puluhan OTK yang melakukan penyerangan semalam.
Belum diketahui secara pasti, penyebab dari penyerangan tersebut.
“Pelaku puluhan orang, bakar rumah. Nah sorenya listrik dimatikan di kawasan itu. Waktu serangan pertama itu pelaku bawa sajam, bawa pistol rakitan, bawa bambu runcing,” kata Rudi kepada wartawan, Senin (24/2/2025).
Menurut Rudi, awalnya ada enam orang yang sedang membersihkan rumahnya.
Tiba-tiba, sekelompok OTK datang membawa sajam dan bambu runcing.
Tanpa tahu-menahu, enam orang yang sedang membersihkan rumah Rudi langsung diserang.
“Yang 6 orang ini ngelawan, nah si Nando ini dibacok karena enggak bawa alat apa apa, karena enggak bawa alat akhirnya dihantam pakai paving blok,” ujarnya.
Diduga Masalah Lahan
Rudi menduga sekelompok OTK yang melakukan penyerangan dipicu oleh persoalan lahan.
Para pelaku menganggap penghuni rumah tersebut merupakan penduduk liar.
“Dia ngaku rumah itu punya dia, dia penduduk liar. Dia diprovokatori sama yang ngaku punya surat tugas. Apa urusannya ada pengacara ngasih surat kuasa ke orang lain,” ujarnya.
“Rumah itu udah saya hibahkan, nah rumahnya disewain ke orang lain tapi sudah dua tahun ngak bayar, akhirnya diserahkan ke Nando,” sambungnya.
11 Orang Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Kristianus Zendrato, mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/2/2035) malam.
“Sebanyak 11 orang yang diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” kata Zen saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025) dikutip dari Kompas.com.
Zen mengatakan, polisi belum dapat menjelaskan motif serta kronologi dari insiden pembakaran rumah warga ini.
“Kronologi masih kami dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” ungkapnya.
Namun, ia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang masih dalam proses penyelidikan ini.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” lanjut Zen.
Sumber: Tribun Depok/Kompas.com
-
/data/photo/2025/02/24/67bc7296b22cf.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Megapolitan 24 Februari 2025
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Kasat Reskrim Polres Metro
Depok
AKBP Kristianus Zendrato memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden
pembakaran rumah
oleh kelompok massa di daerah Sukmajaya, Kota Depok.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” kata Zen saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Meski demikian, Zen belum dapat menerangkan motif dan kronologi dari insiden yang terjadi pada Minggu (23/2/2025) malam itu.
Sebab, polisi masih dalam proses pemeriksaan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lokasi rumah warga dibakar.
Sejauh ini, polisi telah mengamankan sebanyak 11 pelaku dan langsung diamankan di Polres Metro Depok guna penyelidikan lebih lanjut.
“Sebanyak 11 orang yang diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” jelas Zen.
Dalam video yang dilihat
Kompas.com
, terlihat kobaran api yang membakar atap beberapa rumah warga.
Perekam video juga menunjukkan sejumlah barang yang terbakar dan dikumpulkan di satu titik di ujung jalan.
“Sudah rame, sudah rame,” ucap sang perekam video.
Kemudian, kelompok orang tidak dikenal (OTK) dalam video tersebut terlihat membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.
Beberapa di antaranya terlihat berada di teras rumah warga dan mengobrak-abrik barang.
“Yang berharga, yang berharga ambil dulu,” ujar pria berjaket kulit hitam dan memakai topi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/24/67bc7296b22cf.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, 11 Orang Ditangkap Megapolitan 24 Februari 2025
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, 11 Orang Ditangkap
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Rumah warga di Sukmajaya,
Depok
, diduga dibakar oleh sekelompok massa. Aksi tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam video yang dilihat oleh
Kompas.com,
terlihat kobaran api yang membakar atap beberapa rumah warga.
Perekam video juga menunjukkan sejumlah barang yang terbakar dan dikumpulkan di satu titik di ujung jalan.
“Sudah rame, sudah rame,” ucap sang perekam video.
Kelompok orang tidak dikenal (OTK) dalam video tersebut terlihat membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.
Beberapa di antaranya terlihat berada di teras rumah warga dan mengobrak-abrik barang.
“Yang berharga, yang berharga ambil dulu,” ujar seorang pria berjaket kulit hitam dan mengenakan topi.
A post shared by Depok Hari Ini (@depokhariini)
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Kristianus Zendrato, mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/2/2035) malam.
“Sebanyak 11 orang yang diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” kata Zen saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025).
Zen mengatakan, polisi belum dapat menjelaskan motif serta kronologi dari insiden
pembakaran rumah
warga ini.
“Kronologi masih kami dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” ungkapnya.
Namun, ia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang masih dalam proses penyelidikan ini.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” lanjut Zen.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kepala BPKH Ajak Wisudawan UI Jadi Pribadi Impactful
Depok: Wisudawan Universitas Indonesia (UI) diminta menyiapkan diri menghadapi berbagai tantangan. Wisudawan harus berani bermimpi besar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah saat menyampaikan sambutannya dalam wisuda semester Gasal 2024/2025 di Balairung UI, Depok, Jawa Barat.
“Lembaran baru telah dimulai, tapi hari ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal menuju perjalanan baru yang lebih besar,” ujar Fadlul.
Sebagai lulusan dari Universitas yang satu-satunya menyandang nama Indonesia, para wisudawan diingatkan akan tanggung jawab besar yang mereka pikul.
“Kalian tidak hanya dipersiapkan untuk mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Ia mengajak para wisudawan untuk berani bermimpi besar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin, inovator, dan agen perubahan. Pribadi yang unggul dan impactful, sejalan dengan visi Universitas Indonesia,” kata Fadlul.
Menjadi unggul, berarti memiliki kompetensi, integritas, dan mentalitas pemenang dalam menghadapi tantangan dunia. Sedangkan pribadi yang impactful, mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Mengenang perjalanan pribadinya, Fadlul menceritakan pengalamannya 25 tahun lalu saat pertama kali diwisuda sebagai lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, yang sebelumnya dikenal dengan nama FE UI.
Cita-citanya saat itu adalah menjadi Warren Buffet versi Indonesia, tokoh pengelola dana terbesar di dunia.
“Ternyata untuk sukses dalam mengelola dana, kata kuncinya adalah ikhlas, tidak punya kepentingan pribadi, bekerja keras dan cerdas demi kepentingan dan kemanfaatan investor,” katanya.
Fadlul juga mengajak semua lulusan UI totalitas di semua lahan pengabdian. Akademisi menjadi guru besar dengan temuan-temuan baru yang membawa penghargaan dunia.
Jika menjadi politikus, menjadi yang terbaik dan dapat membawa Indonesia menjadi bangsa yang paling dihormati di dunia.
“Jika ingin berkarier sebagai profesional, jadilah CEO perusahaan terbesar di bursa saham global. Jika menjadi pengusaha, jadilah pengusaha sukses dengan aset terbesar,” katanya.
Depok: Wisudawan Universitas Indonesia (UI) diminta menyiapkan diri menghadapi berbagai tantangan. Wisudawan harus berani bermimpi besar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah saat menyampaikan sambutannya dalam wisuda semester Gasal 2024/2025 di Balairung UI, Depok, Jawa Barat.
“Lembaran baru telah dimulai, tapi hari ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal menuju perjalanan baru yang lebih besar,” ujar Fadlul.Sebagai lulusan dari Universitas yang satu-satunya menyandang nama Indonesia, para wisudawan diingatkan akan tanggung jawab besar yang mereka pikul.
“Kalian tidak hanya dipersiapkan untuk mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Ia mengajak para wisudawan untuk berani bermimpi besar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin, inovator, dan agen perubahan. Pribadi yang unggul dan impactful, sejalan dengan visi Universitas Indonesia,” kata Fadlul.
Menjadi unggul, berarti memiliki kompetensi, integritas, dan mentalitas pemenang dalam menghadapi tantangan dunia. Sedangkan pribadi yang impactful, mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Mengenang perjalanan pribadinya, Fadlul menceritakan pengalamannya 25 tahun lalu saat pertama kali diwisuda sebagai lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, yang sebelumnya dikenal dengan nama FE UI.
Cita-citanya saat itu adalah menjadi Warren Buffet versi Indonesia, tokoh pengelola dana terbesar di dunia.
“Ternyata untuk sukses dalam mengelola dana, kata kuncinya adalah ikhlas, tidak punya kepentingan pribadi, bekerja keras dan cerdas demi kepentingan dan kemanfaatan investor,” katanya.
Fadlul juga mengajak semua lulusan UI totalitas di semua lahan pengabdian. Akademisi menjadi guru besar dengan temuan-temuan baru yang membawa penghargaan dunia.
Jika menjadi politikus, menjadi yang terbaik dan dapat membawa Indonesia menjadi bangsa yang paling dihormati di dunia.
“Jika ingin berkarier sebagai profesional, jadilah CEO perusahaan terbesar di bursa saham global. Jika menjadi pengusaha, jadilah pengusaha sukses dengan aset terbesar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(FZN)
-

Siti Faizah Sudah Tak Bertugas Jadi Kepala SMAN 6 Depok Usai Dicopot Dedi Mulyadi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JABAR – Siti Faizah dicopot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buntut kasus study tour SMAN 6 Depok.
Pantauan Tribunnews.com di SMAN 6 Depok pada Senin (24/2/2025), sekolah tersebut masih beraktivitas seperti biasa.
Namun, Siti Faizah sudah tak ke sekolah lagi setelah sebelumnya disebut masih berkantor pada Jumat (21/2/2025) lalu.
“Kan udah jelas diberita semua media, beliau sudah dicopot. Ya sudah tidak menjabat lagi (sebagai Kepsek SMAN 6 Depok,” kata Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan kepada Tribunnnews.com, Senin.
Meski begitu, Syahri belum menjelaskan lebih lanjut terkait apakah dalam hal ini sudah ada pengganti Siti Faizah.
Dia hanya menekankan jika saat ini pihaknya masih mengklarifikasi di Dinas Pendidikan terkait kasus ini.
“Ya memang masih bertugas sebagai ASN bukan sebagai Kepsek,” ungkapnya.
Siti Faizah sudah tidak lagi datang ke sekolah juga dikuatkan oleh petugas keamanan hingga guru piket sekolah tersebut.
Mereka kompak menyebut Siti Faizah tidak berada di sekolah pada hari ini.
“(Bu Kepsek) sudah tidak ke sini. Dari pagi enggak ada datang. Kalau masih bertugas atau tidak itu kewenangan Humas yang bisa bicara,” ucap seorang guru piket.
Alasan Tetap Nekat Adakan Study Tour
SMAN 6 Kota Depok mengungkap alasan mengapa study tour tetap dilakukan meski sudah mendapat imbauan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Humas SMAN 6 Kota Depok, Syahri Ramadhan menyebut hal itu karena akan berdampak protes dari orang tua siswa yang sudah membayar.
Di samping itu, Syahri mengatakan imbauan dari Dedi Mulyadi baru dilontarkan sehari sebelum ratusan siswa itu berangkat. Sehingga, hasil rembukan dengan guru, komite sekolah hingga orang tua siswa diputuskan untuk tetap berangkat.
“Apa langkah selanjutnya dengan adanya video himbauan dari Pak Gubernur ini? Pada saat itu memang kami mempertimbangkan apabila ini lanjut, apa yang menjadi dampak. Apabila ini kita stop H-1, apa impact-nya,” kata Syahri kepada wartawan, Senin (24/2/2025).
“Pada saat itu pertimbangannya adalah H-1, dimana kita sudah membayarkan pembiayaan-pembiayaan dan sebagainya ke pihak travel,” sambungnya.
Syahri mengatakan jika pihak sekolah membatalkan perjalanannya, maka sesuai perjanjian, pihak travel hanya akan mengembalikan uang sebesar 25 persen yang akan menimbulkan polemik.
“Artinya kalau kita mau mengembalikan pembiayaan ini ke orangtua siswa, orangtua siswa akan hanya menerima 25 persen, itu kan berpotensi menjadi polemik. Pasti orang tua murid yang sudah bayar, ‘kok kita nggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini’, Itulah pertimbangannya,” tuturnya.
Dia pun menjelaskan perjalanan ratusan siswa ke tiga daerah ini bukan untuk liburan, melainkan untuk belajar dengan kampus-kampus yang bekerja sama dengan sekolah hingga tinggal di rumah penduduk di desa-desa.
“Aktivitas mereka adalah mengikuti aktivitas penduduk di sekitarny. apa sih kegiatanny? melakukan observasi lingkungan baik lingkungan alam maupun budaya setempat. kemudian, hasil akhirnya nanti mereka akan menyusun sebuah laporan bentuk karya tulis ilmiah seeperti itu,” jelasnya.
-

Terungkap Alasan Pihak SMAN 6 Depok Nekat Abaikan Imbauan Dedi Mulyadi Terkait Study Tour – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JABAR – SMAN 6 Kota Depok mengungkap alasan mengapa study tour tetap dilakukan meski sudah mendapat imbauan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Humas SMAN 6 Kota Depok, Syahri Ramadhan menyebut hal itu karena akan berdampak protes dari orang tua siswa yang sudah membayar.
Di samping itu, Syahri mengatakan imbauan dari Dedi Mulyadi baru dilontarkan sehari sebelum ratusan siswa itu berangkat.
Sehingga, hasil rembukan dengan guru, komite sekolah hingga orang tua siswa diputuskan untuk tetap berangkat.
“Apa langkah selanjutnya dengan adanya video imbauan dari Pak Gubernur ini? Pada saat itu memang kami mempertimbangkan apabila ini lanjut, apa yang menjadi dampak. Apabila ini kita stop H-1, apa impact-nya,” kata Syahri kepada wartawan, Senin (24/2/2025).
“Pada saat itu pertimbangannya adalah H-1, dimana kita sudah membayarkan pembiayaan-pembiayaan dan sebagainya ke pihak travel,” sambungnya.
Syahri mengatakan jika pihak sekolah membatalkan perjalanannya, maka sesuai perjanjian, pihak travel hanya akan mengembalikan uang sebesar 25 persen yang akan menimbulkan polemik.
“Artinya kalau kita mau mengembalikan pembiayaan ini ke orangtua siswa, orangtua siswa akan hanya menerima 25 persen, itu kan berpotensi menjadi polemik. Pasti orang tua murid yang sudah bayar, ‘kok kita nggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini’, Itulah pertimbangannya,” tuturnya.
Dia pun menjelaskan perjalanan ratusan siswa ke tiga daerah ini bukan untuk liburan, melainkan untuk belajar dengan kampus-kampus yang bekerja sama dengan sekolah hingga tinggal di rumah penduduk di desa-desa.
“Aktivitas mereka adalah mengikuti aktivitas penduduk di sekitarnya. Apa sih kegiatannya? melakukan observasi lingkungan baik lingkungan alam maupun budaya setempat. Kemudian, hasil akhirnya nanti mereka akan menyusun sebuah laporan bentuk karya tulis ilmiah seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi resmi mencopot Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah pada hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/2/2025).
Pencopotan ini, terjadi setelah SMAN 6 Depok tetap memberangkatkan siswanya untuk mengikuti study tour ke Jawa Timur dan Bali.
Padahal Dedi Mulyadi sudah melarang study tour SMAN 6 Depok karena dinilai memberatkan.
“Hari ini (kemarin, red) sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari Kompas.com.
Pelarangan kegiatan study tour SMAN 6 Depok hingga berujung pencopotan jabatan Siti Faizah sebagai kepala sekolah, bermula dari laporan sejumlah pihak.
Kepada Dedi Mulyadi, mereka mengeluhkan biaya study tour SMAN 6 Depok yang cukup mahal, yaitu Rp 3,8 juta.
Jika ditambah uang saku dan jajan, maka orang tua harus merogoh kocek sekira Rp 4,5 juta hingga Rp 5,5 juta.
Angka tersebut, jauh lebih besar dari UMR Depok tahun 2025 yang mencapai Rp 5,1 juta.
“Saya meminta kepada Kepala SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” kata Dedi, Sabtu (15/2/2025).
Menurut Dedi, dikutip dari Kompas.com, study tour adalah sebuah orientasi berpikir yang bisa digunakan untuk dunia pendidikan.
Selain itu mengarahkan anak-anak dalam melakukan pengkajian, penelitian, pada sebuah tempat yang dikunjungi.
Sementara jika pergi ke tempat-tempat rekreatif, itu bukan study tour, melainkan piknik atau berwisata.
“Sudahlah enggak usah pakai kalimat studi-studian. Itu namanya piknik,” ujarnya.