kab/kota: Depok

  • Komisi XII DPR sidak SPBU di Cibubur guna pastikan BBM tak dioplos

    Komisi XII DPR sidak SPBU di Cibubur guna pastikan BBM tak dioplos

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran Komisi XII DPR RI melakukan inspeksi mendadak ke SPBU Pertamina di kawasan Cibubur, perbatasan Jakarta dan Depok, Kamis.

    Sidak dilakukan guna memastikan tidak ada pengoplosan BBM Pertalite dan Pertamax, di tengah polemik dugaan pengoplosan BBM yang mencuat dalam penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap mantan bos PT Pertamina Patra Niaga.

    “Kami ingin memastikan bahwa RON 92 dan RON 90 benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Lemigas,” kata Bambang kepada wartawan di lokasi, Kamis.

    Ketika tiba di lokasi, rombongan komisi yang membidangi energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Hariyadi itu langsung menguji perbedaan BBM RON 90 dan RON 92. BBM tersebut pun dikucurkan ke dalam gelas tabung sampling.

    Pengecekan itu pun dilakukan oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang juga hadir di lokasi. Pertama-tama, mereka mengucurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) yang berwarna hijau.

    Selanjutnya, mereka pun lantas mengambil sampel bahan bakar Pertamax (RON 92). Dua jenis BBM itu pun kemudian dikomparasikan dan tampak warnanya pun berbeda.

    Dia menjelaskan bahwa Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) setiap tahun secara berkala menguji secara acak terhadap produk BBM yang beredar di masyarakat. Dari hasil pengecekan, menurut dia, bantahan Pertamina terhadap BBM oplosan pun terbukti.

    “Dan Lemigas sendiri sudah mengakui bahwa mereka juga dalam setiap tahun itu dilakukan uji sampling. Bahkan standarnya begitu, standarnya sebelum produk itu didistribusikan ke masyarakat wajib diuji,” kata dia.

    Walau begitu, dia pun tak menampik bahwa ada opini yang terbentuk di masyarakat terkait dugaan oplosan BBM tersebut. Setelah melihat secara fisik, menurut dia, BBM di SPBU itu pun akan kembali diuji oleh pihak Lemigas.

    Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan bahwa tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 menjadi RON 92.

    “BBM berjenis RON 90, tetapi dibayar seharga RON 92, kemudian dioplos, dicampur,” kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (25/2).

    Tindakan curang tersebut, kata dia, bermula pada periode 2018—2023. Pemenuhan minyak mentah dalam negeri wajib mengutamakan pasokan minyak bumi dari dalam negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR Sidak SPBU Pertamina dan Shell di Cibubur Buntut Pertamax Oplosan

    DPR Sidak SPBU Pertamina dan Shell di Cibubur Buntut Pertamax Oplosan

    DPR Sidak SPBU Pertamina dan Shell di Cibubur Buntut Pertamax Oplosan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi XII DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU Pertamina Jambore, Jakarta Timur, dan SPBU Shell di perbatasan Depok, Cibubur, Kamis (27/2/2025).
    Sidak ini dilakukan menyusul beredarnya dugaan adanya bahan bakar
    Pertamax oplosan
    yang meresahkan masyarakat, setelah terungkapnya dugaan korupsi tata kelola minyak di PT Pertamina Patra Niaga.
    Pantauan Kompas.com, sidak dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi.
    Dia didampingi oleh anggota Komisi XII lainnya, yakni Rokhmat Ardiyan, Mukhtaruddin, Aqib Ardiansyah, Ratna Juwita, Jalal, serta Nurwayah.
    Tak hanya anggota Komisi XII, perwakilan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) serta Balai Besar Lemigas Kementerian ESDM juga ikut hadir di lokasi.
    Di lokasi pertama, yakni SPBU Jambore, Bambang yang mengenakan kemeja putih berbalut jaket krem berjalan di area dispenser bahan bakar BBM bersama rombongan.
    Sesekali, dia berdiskusi dengan tim dari Lemigas yang memang memiliki tugas melalui uji sampel.
    Tak lama kemudian, mereka meminta petugas SPBU untuk mengambil sampel bahan bakar RON 90 atau Pertalite.
    Petugas Lemigas pun menyerahkan wadah kaca transparan untuk menampung sampel bahan bakar yang mengalir dari nozzle pengisian.
    Ketika cairan itu tertampung, warnanya tampak hijau jernih.
    Bambang bersama rombongan pun mengamati warna bahan bakar tersebut.
    Tak hanya Pertalite, tim Lemigas juga mengambil sampel Pertamax (RON 92).
    Cairan yang tertampung dalam wadah kaca tampak berwarna biru pekat.
    “Kita ingin memastikan bahwa RON 92 dan RON 90 benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Lemigas. Makanya ini salah satu pom bensin yang kita sampling. Kita mau cek, nanti alatnya ada di kantor Lemigas, dan selama ini pun aturannya memang begitu,” ujar Bambang, kepada wartawan, Kamis.
    Bambang menegaskan bahwa pengujian ini merupakan prosedur rutin yang dilakukan Lemigas.
    Namun, pihaknya ingin turun langsung untuk memastikan setelah muncul berbagai spekulasi di masyarakat mengenai dugaan oplosan pada bahan bakar yang dijual di SPBU.
    “Sebenarnya ini sudah rutin dilakukan oleh Lemigas. Hanya saja, karena muncul opini di masyarakat soal dugaan oplosan, kita ingin memastikan,” ucap Bambang.
    Dia menambahkan bahwa sebelum didistribusikan ke masyarakat, setiap jenis bahan bakar sudah melalui tahap uji kelayakan di laboratorium Lemigas.
    “Lemigas sendiri sudah mengakui bahwa mereka setiap tahun melakukan uji sampling. Bahkan standarnya memang begitu. Sebelum produk itu didistribusikan ke masyarakat, wajib diuji,” ungkap dia.
    Usai pengambilan sampel di SPBU Jambore, Bambang beserta rombongan dan perwakilan Ditjen Migas serta Balai Besar Lemigas menuju ke lokasi kedua, yakni SPBU Shell di perbatasan Depok dan Cibubur.
    Di lokasi tersebut, rombongan meminta petugas SPBU Shell untuk mengambil sampel BBM RON 92 atau Shell Super.
    Namun, proses pengambilan sampel BBM tersebut tak diperkenankan untuk diliput.
    Meski begitu, Bambang menunjukkan sampel yang telah diambil dan telah dimasukkan ke dalam wadah milik petugas Lemigas.
    Adapun sampel-sampel yang telah diambil tersebut selanjutnya akan dibawa ke Balai Besar Lemigas untuk diuji lebih lanjut di laboratorium.
    “Hasil ujinya kemungkinan keluar besok. Insya Allah Pak Menteri ESDM langsung yang akan mengumumkan,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Susul Supian Suri, Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah Ikut Retreat di Magelang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    Susul Supian Suri, Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah Ikut Retreat di Magelang Megapolitan 27 Februari 2025

    Susul Supian Suri, Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah Ikut Retreat di Magelang
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Wakil Wali Kota Depok
    Chandra Rahmansyah
    berangkat ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti
    retreat
    kepala daerah.
    Chandra bertolak dari Depok menuju Yogyakarta lantas melanjutkan perjalanan ke Magelang pada Rabu (26/2/2025) sore. 
    “Iya, kemarin sore (berangkat),” kata Chandra saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (27/2/2025).
    Chandra tiba di Magelang pada Rabu malam. Kamis pagi ini ia langsung menuju Akmil untuk mengikuti retreat bersama Wali Kota Depok
    Supian Suri
    dan kepala daerah lain se-Indonesia. 
    “Ini sudah di Magelang. Pagi ini langsung ke Akmil ya,” ungkap Chandra.
    Namun, Chandra tidak memerinci persiapannya untuk mengikuti retreat.
    Sebagai informasi,
    retreat kepala daerah
    digelar selama delapan hari, 21-28 Februari 2025 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
    Dalam kegiatan ini, 493 kepala daerah diberikan materi dan pembekalan langsung oleh para menteri kabinet Merah Putih terkait dengan pembangunan, ekonomi, pencegahan korupsi, hingga kesetaraan gender.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 titik Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Kamis.

    Berdasarkan informasi dari akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, menyebutkan 14 wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Halaman Parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB; Jakarta Timur di Halaman Parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB; Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB; Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB; Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal G Town House Square Gading Serpong pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Bekasi di Pizza HUT Jatiasih 08.00-12.00 WIB; Kabupaten Bekasi di Pasar Sentral Cikarang 09.00-12.00 WIB; Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB; Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah dokumen harus dibawa agar bisa membayar pajak di layanan keliling ini, yakni: KTP, BPKB dan STNK asli disertai fotokopi, serta mengisi formulir yang sudah disediakan.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Manuver Dedi Mulyadi Perjuangkan Siswa di 3 Sekolah Bisa Ikut SNBP, Surati Mendikti
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Februari 2025

    Manuver Dedi Mulyadi Perjuangkan Siswa di 3 Sekolah Bisa Ikut SNBP, Surati Mendikti Bandung 26 Februari 2025

    Manuver Dedi Mulyadi Perjuangkan Siswa di 3 Sekolah Bisa Ikut SNBP, Surati Mendikti
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    menyatakan telah menyurati
    Mendikti Saintek
    untuk memperjuangkan nasib siswa di tiga sekolah SMA dan SMK yang gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (
    SNBP
    ).
    Dia menerangkan, siswa dari ketiga sekolah, yaitu SMAN 4 Karawang, SMKN 1 Depok, dan SMAN 1 Cileunyi, gagal mengikuti SNBP akibat kelalaian pihak sekolah karena terlambat dalam pengisian
    Pangkalan Data Sekolah
    dan Siswa (PDSS).
    “Saya telah berkomunikasi dengan Menteri Dikti dan berkirim surat terkait sekolah yang siswanya tidak masuk pendaftaran SNBP karena sekolah terlambat mengirimkan data,” kata Kang Dedi, sapaan akrabnya, dalam keterangan resminya, Rabu (26/2/2025).
    Dedi Mulyadi meminta
    Mendikti
    Saintek untuk mempertimbangkan nasib ratusan siswa dari sekolah tersebut agar diberikan kesempatan kembali mengisi PDSS.
    Hal itu mengingat keterlambatan tersebut bukan kesalahan para siswa, melainkan pihak sekolah yang dinilai tidak mempersiapkannya secara optimal sehingga terjadi kasus tersebut.
    “Ini bukan kelalaian siswa, melainkan pihak sekolah,” ucap Dedi.
    Dedi pun telah menyertakan nama-nama siswa dalam surat yang dikirim ke Menteri sebagai upaya agar permasalahan ini mendapatkan pertimbangan khusus.
    “Saya kirim surat langsung beserta nama-nama siswanya, semoga ada pertimbangan karena ini bukan kelalaian siswa, melainkan pihak sekolah,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa di beberapa sekolah di Jabar sempat menggelar demonstrasi lantaran gagal mengikuti SNBP karena dipicu oleh
    kelalaian sekolah
    dalam mengisi PDSS.
    Adapun jadwal pengisian PDSS berlangsung sejak 6 hingga 31 Januari 2025.
    Namun, beberapa sekolah tidak menyelesaikannya tepat waktu.
    Akibatnya, para siswa tidak dapat mengikuti SNBP, yang seharusnya menjadi kesempatan mereka untuk masuk perguruan tinggi negeri tanpa melalui tes.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gelagat Bupati Majalengka di Retreat, Tunjukkan Aksi Menyapu saat Didatangi Wamendagri Bima Arya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Gelagat Bupati Majalengka di Retreat, Tunjukkan Aksi Menyapu saat Didatangi Wamendagri Bima Arya Megapolitan 26 Februari 2025

    Gelagat Bupati Majalengka di Retreat, Tunjukkan Aksi Menyapu saat Didatangi Wamendagri Bima Arya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS
    .com –
    Bupati Majalengka
    ,
    Eman Suherman
    , tiba-tiba disorot kamera dalam momen menjalani aktivitas
    retreat kepala daerah
    di
    Magelang
    .
    Bukan karena pidatonya, tapi karena aksinya yang tak biasa, menyapu halaman dengan penuh semangat.
    Momen ini terjadi saat
    Wakil Menteri Dalam Negeri
    (Wamendagri) Bima Arya mendekati Eman yang sedang serius memegang sapu dan pengki putih.
    Dalam video yang dibagikan oleh Bima Arya melalui akun TikTok pribadinya, terlihat Eman dengan santai membersihkan area depan barak penginapan.
    Tentu saja, Bima tak mau melewatkan kesempatan ini untuk sedikit bercanda.
    “Wah, ini langsung…,” kata Bima dengan nada menggoda, membuat Eman tersenyum.
    Tentu, aksi Bupati Majalengka ini menjadi momen seru di tengah retreat yang memaksa para kepala daerah untuk melakukan segala sesuatunya secara mandiri, tanpa bantuan ajudan.
    Bukan hanya menyapu, para pejabat juga harus mencuci sepatu sendiri.
    Aktivitas itu dilakukan oleh Wali Kota Depok Supian Suri yang membersihkan sepatu pantofel warna hitamnya di depan barak.
    “Ini pasti jarang bersihin sepatu sendiri. Setiap hari bersihin sepatu sendiri nggak?” tanya Bima, menggoda Supian yang terlihat kaku.
    Sambil tertawa, Supian menjawab jujur.
    “Iya, siap. Tapi kalau di rumah, sih, kadang-kadang ada yang bersihin duluan,” kata Supian sambil tertawa.
    “Bukan kadang-kadang. Pasti setiap hari sudah ada yang bersihin duluan,” sambung Bima.
    Momen ini langsung mengundang tawa. Supian pun mengakui kalau dia memang agak canggung membersihkan sepatunya sendiri.
    “Kaku sih karena ada Pak Wamen,” ucapnya sambil tersenyum.
    Selain Supian, dalam video tersebut juga terlihat beberapa kepala daerah lainnya yang tengah beraktivitas mandiri, seperti jogging tanpa pengawalan.
    “Semoga semangat ini adalah semangat bersih dan melayani,” tulis Bima dalam caption videonya.
    Dengan konsep yang lebih santai dan penuh kemandirian, retreat ini memberi para kepala daerah kesempatan untuk melupakan kemewahan dan belajar menghargai hal-hal kecil, seperti menyapu dan mencuci sepatu.
    Jadi, siapa sangka, di antara kesibukan para pejabat yang sering terlihat sibuk dengan urusan negara, ada juga momen ringan seperti ini yang bisa mengundang tawa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa Megapolitan 26 Februari 2025

    Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ada momen menarik yang terjadi dalam Retreat Kepala Daerah di Magelang. Bukan hanya kegiatan serius, tapi juga momen langka di mana para pejabat harus melakukan segala sesuatunya sendiri.
    Wali Kota Depok, Supian Suri, tertangkap kamera sedang mencuci sepatu pantofel hitamnya sendiri.
    Video momen ini diunggah oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya melalui akun TikTok pribadinya, @Bimaarya.Official, pada Selasa (25/2/2025).
    Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik itu, terlihat Supian Suri tengah serius mengelap sepatu hitamnya dengan kain oranye di depan barak penginapan.
    Namun, fokusnya langsung buyar saat Bima Arya mendekat dan melontarkan candaan.
    “Ini pasti jarang bersihin sepatu sendiri. Setiap hari bersihin sepatu sendiri nggak?” tanya Bima, menggoda Supian yang terlihat kaku.
    Sambil tertawa, Supian menjawab jujur.
    “Iya, siap. Tapi kalau di rumah, sih, kadang-kadang ada yang bersihin duluan,” kata Supian sambil tertawa.
    “Bukan kadang-kadang. Pasti setiap hari sudah ada yang bersihin duluan,” sambung Bima.
    Momen ini langsung mengundang tawa. Supian pun mengakui kalau dia memang agak canggung membersihkan sepatunya sendiri.
    “Kaku sih karena ada Pak Wamen,” ucapnya sambil tersenyum.
    Selain Supian, dalam video tersebut juga terlihat beberapa kepala daerah lainnya yang tengah beraktivitas mandiri.
    Ada yang sedang menyapu halaman depan barak dengan pengki putih, sementara yang lain tampak asik jogging dengan mengenakan kaus putih berlengan panjang.
    Bima yang aktif didokumentasikan momen-momen unik ini juga mendatangi sekelompok kepala daerah yang sedang duduk santai di depan barak hijau bernomor E1/12.
    Salah satu dari mereka terlihat memakai singlet putih dan duduk dengan kaki terlipat di bangku panjang.
    Saat sadar dirinya direkam, pejabat tersebut langsung tersipu malu dan buru-buru masuk ke dalam barak, disambut gelak tawa yang semakin meramaikan suasana.
    Dengan konsep retreat yang membebaskan para kepala daerah dari fasilitas-fasilitas mewah dan ajudan pribadi, mereka dituntut untuk lebih mandiri.
    Dari mencuci sepatu, menyapu halaman, hingga jogging santai, semua harus dilakukan sendiri.
    Bima Arya dalam unggahannya menuliskan caption yang cukup menggugah.
    “Tanpa ajudan, kepala daerah harus menyiapkan segala sesuatunya secara mandiri. Mulai dari makan, sampai nyuci sepatu sendiri. Semoga semangat ini adalah semangat bersih dan melayani,” kata Bima dalam keterangan videonya.
    Retreat kepala daerah di Magelang ini berlangsung hingga 28 Februari 2025, diikuti oleh sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukannya ke UI, Alasan SMAN 6 Depok Study Tour sampai ke Jatim Bikin Dedi Mulyadi Tertawa: Ngapain

    Bukannya ke UI, Alasan SMAN 6 Depok Study Tour sampai ke Jatim Bikin Dedi Mulyadi Tertawa: Ngapain

    TRIBUNJATIM.COM – Dedi Mulyadi tertawa saat mendengar alasan siswa SMAN 6 Depok melakukan study tour ke Jawa Timur dan Bali pada Senin, 17 Februari 2025.

    Diketahui, Dedi Mulyadi baru-baru ini membuat kebijakan melarang sekolah menyelenggarakan study tour hingga jadi sorotan.

    Namun kebijakan dilanggar SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan 347 siswa kelas XI sampai 24 Februari 2025.

    Gubernur Jawa Barat itu pun meminta maaf karena telah membuat kebijakan yang membuat banyak orang marah.

    Walau begitu, Dedi tetap tak mengubah kebijakan tersebut.

    Kini humas yang menjabat sebagai Plt Kepala SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, buka suara.

    Ia mengatakan, kegiatan tersebut sebenarnya bukan study tour, melainkan kunjungan objek belajar.

    Dalam kegiatannya, para siswa mengunjungi empat kampus yang sudah kerja sama dengan SMAN 6 Depok.

    “Sebetulnya itu kan hajatnya ada satu program di sekolah, program outing kelas yang katanya study tour, di sini disebutnya kunjungan objek belajar,” katanya.

    “Sebenarnya tujuannya kunjungan ke kampus-kampus, ada empat perguruan tinggi yang kebetulan sudah kerja sama,” imbuhnya, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.

    Atas alasan inilah, Dedi langsung mematahkannya.

    Menurut Dedi, di Depok justru terdapat kampus terbaik yakni Universitas Indonesia (UI).

    “Jauh-jauh kampus, di Depok ada UI, ngapain sih jauh-jauh?,” ujar Dedi tertawa.

    “Kita kan yang sudah kerja sama. UI-nya juga udah kunjungan. Ke I juga udah,” timpal Syahri.

    Dedi Mulyadi tertawa dengar alasan SMAN 6 Depok tetap study tour seperti disampaikan Plt Kepala Sekolah, Syahri Ramadhan (Instagram/dedimulyadi17)

  • Ikuti Kebijakan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Larang Sekolah Gelar "Outing Class"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Ikuti Kebijakan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Larang Sekolah Gelar "Outing Class" Megapolitan 26 Februari 2025

    Ikuti Kebijakan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Larang Sekolah Gelar “Outing Class”
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –

    Wali Kota Bekasi

    Tri Adhianto
    melarang sekolah menggelar kegiatan
    outing class
    atau kegiatan belajar mengajar di luar kelas.
    Tri menyatakan akan menindak tegas apabila ada sekolah yang melanggar larangan ini.
    “Sebagai wali kota saya akan tegas memberikan sanksi kepada sekolah yang memaksakan diri untuk outing class sesuai dengan adanya instruksi wali kota, juga sudah dikeluarkan melalui Dinas Pendidikan,” kata Tri dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2024).
    Tri memastikan akan selalu sejalan dengan kebijakan dari Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    .
    Terlebih, kegiatan ini sering dikeluhkan orang tua siswa.
    Bahkan banyak yang merasa keberatan dengan adanya kegiatan outing class.
    Tri juga mengaku beberapa kali menerima keluhan dari orang tua siswa.
    Terbaru dari orang tua siswa SDN Aren Jaya 8 yang mengeluhkan adanya pembayaran uang muka outing class sebesar Rp 400.000.
    Pihak sekolah disebut memberlakukan kegiatan outing class untuk pelajar kelas 1-5, dengan biaya per anak Rp 350.000.
    Jumlah itu akan semakin tinggi jika didampingi orang tua menjadi Rp 700.000. “Ini memberatkan bagi orang tua siswa,” tegas dia.
    Sebelumnya, Dedi Mulyadi meminta maaf atas kebijakan larangan study tour yang membuat banyak orang marah. 
    Hal itu disampaikan Dedi saat berbincang melalui telepon seluler dengan Humas SMAN 6 Depok yang direkam dan diposting di akun akun Instagram @dedimulyadi71, Selasa (25/2/2025). 
    Seperti diketahui, usai pelantikan sebagai Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mengambil Tindakan tegas dengan memberhentikan Kepala SMAN 6 Depok karena memaksakan diri tetap study tour padahal sudah dilarang.
    “Kenapa maksa piknik?” tanya Dedi. 
    “Ada program sekolah, outing class. Di sini disebutnya kunjungan objek belajar untuk kunjungan kampus yang sudah bekerjasama,” tutur humas SMAN 6 Depok.
    Sambil tertawa Dedi menjawab, buat apa jauh-jauh, padahal di Depok ada Universitas Indonesia (UI). 
    “Ngapain jauh-jauh, di Depok ada UI yang bagus. Tinggal bagaimana anak Depok bisa masuk ke UI, universitas bergengsi itu,” tutur Dedi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Alasan Dedi Mulyadi Tegas Larang Study Tour bagi Sekolah Jabar, Singgung Beban Ekonomi Ortu Siswa – Halaman all

    2 Alasan Dedi Mulyadi Tegas Larang Study Tour bagi Sekolah Jabar, Singgung Beban Ekonomi Ortu Siswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyinggung soal larangan study tour bagi sekolah-sekolah di Jabar.

    Lewat sebuah video yang diunggah di akun Instagram resminya, Selasa (25/2/2025), Dedi menegaskan kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, hingga kunjungan industri yang biasa dilakukan SMA/SMK, tegas dilarang.

    Dedi mengungkapkan, larangan itu berlaku bagi apapun kegiatan yang berkaitan dengan study tour, yang membebani keuangan orang tua siswa.

    Sebab, selama ini, diketahui biaya study tour selalu dibebankan secara penuh kepada pihak wali murid.

    “Saya tegaskan kembali ya, yang kami larang itu adalah kegiatan-kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, study industry, kunjungan industri, apapun namanya, yang di dalamnya melakukan pembebanan kepada orang tua siswa,” kata Dedi, Selasa, di akun Instagram @dedimulyadi71.

    Menurut Dedi, selama ini sebagian besar orang tua siswa harus berutang demi membayar biaya study tour.

    Hal itu, lanjut dia, justru menjadi beban ekonomi bagi orang tua siswa karena memiliki tanggungan utang.

    “Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat,” imbuh Dedi.

    Alasan selanjutnya yang membuat Dedi tegas melarang study tour adalah soal keamanan.

    Dedi menyinggung kecelakaan SMK di Depok ketika melakukan study tour yang berujung pada meninggalnya 11 siswa.

    Menurutnya, kecelakaan tersebut harus dijadikan pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

    “Kedua, jaminan keselamatan terhadap siswa, seperti terjadi pada waktu kecelakaan SMK di Depok yang mengakibatkan meninggalnya jumlah org yang banyak.”

    “Itu adalah pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama,” pungkas Dedi.

    Diketahui, sejak resmi menjabat sebagai Gubernur Jabar setelah dilantik pada Kamis (20/2/2025), Dedi gencar menyuarakan larangan study tour bagi SMA/SMK di Jawa Barat.

    Bahkan, di hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jabar, Dedi mencopot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok yang ngotot melaksanakan study tour ke luar provinsi.

    Sejumlah Sekolah Batalkan Study Tour

    Imbas larangan yang disampaikan Dedi Mulyadi, sejumlah sekolah di Jawa Barat membatalkan kegiatan study tour ke Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto.

    Eko mengatakan, dari data enam objek wisata di KBB, sudah ada 18 kunjungan wisata sekolah yang dibatalkan.

    “Sudah banyak sekolah-sekolah yang cancel (study tour)” kata Eko, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.

    “Ada 18 event yang batal dengan total pesanan 4.300 pax. Itu data bulan Februari (2025)” imbuhnya.

    Atas larangan study tour, Eko mengatakan PHRI Jawa Barat akan menjadwalkan pertemuan dengan Dedi.

    Pertemuan itu diharapkan bisa menjadi  jembatan diskusi untuk membahas dampak dari adanya pelarangan study tour.

    “Iya, rencananya dari pengurus PHRI Jabar yang mau menghadap,” ujar Eko.

    Terpisah, pengusaha perjalanan wisata di bawah naungan organisasi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Barat, mengaku khawatir dengan adanya larangan study tour.

    Ketua ASITA DPR Jabar, Daniel Guna Nugraha, mengungkapkan kekhawatiran itu menjalar hingga ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali.

    Sebab, menurut dia, selama ini pasar terbesar pelajar ketiga provinsi itu berasal dari Jawa Barat.

    Ia pun mengaku khawatir larangan study tour bagi SMA/SMK di Jawa Barat, bisa berdampak pada boikot berwisata ke Jabar.

    “Efek pelarangan ini telah menimbulkan kekhawatiran, bukan hanya oleh pelaku industri pariwisata di Jawa Barat tetapi juga menjalar ke Provinsi lain di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali.”

    “Pasar terbesar pelajar mereka adalah dari Jawa Barat, mungkin saja nantinya bisa bedampak boikot berwisata ke Jawa Barat,” jelas Daniel, Senin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gubernur Jabar Larang Studi Tour, Sekolah-sekolah Mulai Batalkan Kunjungan Wisata ke Bandung Barat

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Rahmat Kurniawan/Kisdiantoro)