Mengapa Supian Suri “Nyemplung” Kali Balai Kota yang Penuh Sampah?
Editor
DEPOK, KOMPAS.com
– Wali Kota Depok Supian Suri turun langsung membersihkan
sampah di Kali Cabang Timur
(KCT), Balai Kota Depok, pada Rabu (12/3/2025).
Aksi ini dilakukan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kondisi kali yang penuh sampah dan tidak terangkut pada Selasa (11/3/2025).
“Buat saya, melihat hal yang harus turun langsung, saya turun langsung,” ujar Supian kepada wartawan di lokasi.
Supian Suri tampak mengenakan seragam Satpol PP saat turun ke kali yang memiliki ketinggian air sekitar 70-80 sentimeter.
Menurutnya, aksi ini perlu dilakukan karena masih banyak warga yang belum disiplin dalam membuang sampah.
“Dan tidak dipungkiri masyarakat kita banyak yang memang tidak disiplin, buang sampah lalu lintas, termasuk yang memanfaatkan lahan-lahan yang sejatinya milik umum untuk kepentingan pribadi,” ungkapnya.
Supian juga tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan pembersihan kali ini akan menjadi agenda rutin.
“Kalau memang ini perlu untuk rutin, kita harus rutinkan, kecuali masing-masing sudah tanggung jawab dengan tugasnya masing-masing,” jelasnya.
“Kalau sudah rapi, kita harus cari hal lain yang belum rapi, biar semua rapi baik dan bagus karena kemarin pesan gubernur, ini menjadi tanggung jawab kita,” tambahnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi melakukan inspeksi ke Balai Kota Depok sebelum mengikuti rapat evaluasi tata ruang bersama Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Saat meninjau kali, Dedi menemukan tumpukan sampah plastik yang mengambang dan terperangkap di jaring yang dipasang untuk menahan sampah.
“Ini sudah benar ada jaringnya, tetapi petugas yang mengangkat ini tidak ada,” kritik Dedi, Selasa (11/3/2025).
Sebagai solusi, Dedi menyarankan agar Pemkot Depok membangun fasilitas
water treatment
di area kali yang penuh sampah.
“Ini bisa dibangun
water treatment
, nanti kasih ikan kalau sudah jernih. Jadi di situ (jembatan) melengkung, di sekitar sungai diberi taman, indah,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti efektivitas jaring sampah yang belum optimal karena kurangnya petugas yang bertanggung jawab untuk mengangkat dan membersihkan sampah secara berkala.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Depok
-

KAI Commuter terima kedatangan dua train set sarana KRL baru
Penambahan sarana KRL baru ini merupakan usaha KAI Commuter untuk melakukan pergantian atas sarana KRL yang memasuki masa konservasi.
Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter menerima kembali kedatangan sarana kereta rel listrik (KRL) baru sebanyak dua train set atau 24 kereta (SF12) dari CCRC Qingdao Sifang Tiongkok yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Dua train set sarana KRL baru tiba pada hari Selasa (11/3) di Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, satu train set KRL baru juga telah datang di akhir Januari 2025,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Joni Martinus menerangkan bahwa kedatangan sarana KRL baru dari Tiongkok itu merupakan tiga dari total 11 train set yang dipesan oleh KAI Commuter.
“Hingga saat ini, total KAI Commuter telah mendatangkan 36 unit kereta atau sebanyak tiga train set KRL baru,” jelas Joni.
Proses kedatangan sarana baru itu, KAI Commuter selalu memantau timeline untuk menjaga agar rencana time delivery-nya sesuai.
“Penambahan sarana KRL baru ini merupakan usaha KAI Commuter untuk melakukan pergantian atau replacement atas sarana KRL yang akan memasuki masa konservasi,” ujar Joni.
Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untukpengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.
Setelah itu, akan dilakukan pengujian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sesuai dengan Permenhub Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri.
Dengan kedatangan sarana KRL yang baru itu, Joni berharap pengujian dan sertifikasi bisa sesuai dengan rencana agar segera dapat beroperasi untuk layanan pengguna Commuter Line dan masyarakat luas.
Dengan kelancaran semua proses itu, pihaknya juga bisa secepatnya melayani pengguna KRL lebih maksimal.
Apalagi, kata Joni, sampai saat ini Commuter Line masih menjadi moda transportasi andalan untuk mobilitas masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, PT KAI (Persero) selaku induk usaha KAI Commuter, dan semua pihak yang telah memberi dukungan serta membantu proses kelancaran pengadaan sarana KRL baru ini,” kata Joni.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Kernet Dorong Pikap Mogok Tewas Tertabrak HR-V di Tol Jagorawi
Depok –
Kecelakaan melibatkan mobil pikap dan Honda HR-V di KM 19+200 Tol Jagorawi. Kecelakaan tersebut menewaskan kernet mobil pikap.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025 pukul 17.20 WIB. Mulanya, mobil pikap berpelat F-8297-VC melaju di lajur 1 dari arah Selatan ke Utara menuju Jakarta. Sesampainya di KM 19+200, mobil pikap mengalami gangguan mesin.
“Sehingga penumpang/kernet turun untuk mendorong kendaraan ke bahu jalan,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Di saat yang bersamaan, tiba-tiba Mobil Honda HR-V berpelat B-1165-VKEA menabrak kernet. Tabrakan itu membuat mobil pikap terpental ke lajur 3.
“Di saat yang bersamaan, dari arah belakang tiba-tiba datang mobil Honda HR-V NRKB: B-1165-VKE. Sehingga menabrak penumpang/kernet,” jelasnya.
“Serta bagian belakang mobil Mitsubishi L300 NRKB: F-8297-VJ terpental ke lajur 3, dan terjadilah kecelakaan lalu lintas tersebut,” tambahnya.
“(Korban) kernet pikap. Meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati,” jelasnya.
Polisi menyebu kecelakaan itu terjadi disebabkan sopir Mobil Honda HR-V mengalami microsleep.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
/data/photo/2025/03/12/67d16223eabfb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4559840/original/083180200_1693555603-IMG_20230901_131753.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




